\id RUT \ide UTF-8 \h Rut \toc1 Rut \toc2 Rut \toc3 Rut \mt Rut \c 1 \s Elimelekh memindahkan keluarganya ke negeri Moab \p \v 1-2 Pada zaman para hakim memerintah Israel, bencana kelaparan melanda seluruh daerah itu. Lalu seorang laki-laki bernama Elimelek berpindah dari kampung halamannya— yaitu Betlehem di wilayah Yehuda, ke salah satu daerah di negeri Moab, bersama dengan istrinya dan kedua anak laki-laki mereka. Istrinya bernama Naomi. Kedua anak mereka bernama Mahlon dan Kilyon. Mereka berasal dari suku Efrata yang tinggal di desa Betlehem di wilayah Yehuda. Mereka berencana menetap sementara waktu di negeri Moab. \p \v 3 Kemudian Elimelek meninggal dunia, meninggalkan Naomi dan kedua anak laki-lakinya. \v 4 Lalu kedua anaknya menikah dengan dua perempuan yang berasal dari Moab. Nama kedua perempuan ini adalah Orpa dan Rut. Tetapi kurang lebih sepuluh tahun kemudian, \v 5 Mahlon dan Kilyon meninggal dunia. Akhirnya Naomi ditinggal seorang diri. \s Naomi dan Rut pulang \p \v 6 Ketika Naomi masih berada di Moab, dia mendengar berita bahwa TUHAN sudah memberkati Israel— yaitu umat pilihan-Nya di daerah Yehuda dengan hasil panen yang baik. Maka Naomi putuskan untuk meninggalkan daerah perbukitan Moab dan kembali ke negerinya. Kedua menantunya juga memutuskan untuk pergi bersama ibu mertua mereka. \v 7 Dalam perjalanan dari tempat tinggal mereka selama ini di Moab ke desa Naomi di daerah Yehuda, \v 8 Naomi berkata kepada kedua menantunya, “Kamu berdua, pulanglah ke rumah ibumu masing-masing! Kiranya TUHAN membalas kebaikanmu kepadaku dan kepada kedua anakku ketika mereka masih hidup sebagai suamimu! \v 9 Dan semoga Tuhan memberkatimu untuk bisa menjalani kembali hidup tenteram bersama suami baru.” Lalu dia mencium kedua menantunya, dan mereka bertiga mulai menangis dan meratap. \p \v 10 Orpa dan Rut berkata, “Tidak! Kami akan ikut bersamamu kembali kepada keluargamu.” \p \v 11 Tetapi Naomi menjawab, “Mengapa kamu mau pulang bersamaku? Tidak mungkin aku melahirkan lagi dua anak laki-laki untuk menggantikan suamimu yang sudah meninggal! \v 12-13 Pulanglah ke rumah orangtuamu masing-masing, karena aku sudah terlalu tua untuk menikah lagi dan melahirkan dua anak laki-laki untuk menggantikan suamimu. Percuma saja kalau kamu berdua mengharapkanku untuk melahirkan pengganti suamimu! Sekalipun malam ini aku menikah dengan suami baru, tidak mungkin aku melahirkan lagi! Lebih baik keluargamu mencari suami baru daripada kamu tetap menderita bersamaku dalam keadaan yang sangat sulit dan pahit, karena ternyata TUHAN sudah meninggalkan aku!” \p \v 14 Mereka pun menangis lagi dengan meratap, lalu Orpa mencium mertuanya, minta pamit, dan berangkat. Sedangkan Rut tetap memeluk ibu mertuanya itu. \v 15 Kata Naomi kepadanya, “Lihatlah, kakak iparmu sudah pulang kepada keluarganya dan akan kembali menyembah berhala-berhala mereka. Kamu pun harus melakukan hal yang sama.” \p \v 16 Tetapi jawab Rut, \q1 “Janganlah menyuruhku untuk meninggalkanmu. \q2 Ke mana Ibu pergi, aku pun pergi; \q1 Di mana Ibu tinggal, di situ pun aku akan tinggal. \q2 Bangsamu menjadi bangsaku \q2 dan Allahmu menjadi Allahku. \q1 \v 17 Dan di mana Ibu meninggal, di situ pun aku akan meninggal dan dikubur. \q2 Aku memohon kepada TUHAN untuk menghukumku kalau aku tidak menepati janjiku ini! \q2 Hanya kematian yang akan memisahkan kita berdua!” \p \v 18 Karena Naomi melihat bahwa Rut tetap bertekad tidak mau mengubah keputusan untuk ikut bersamanya, maka dia berhenti menyuruhnya untuk pergi. \p \v 19 Lalu mereka berdua melanjutkan perjalanan mereka. Ketika mereka tiba di Betlehem, seluruh penduduk menjadi gempar. Perempuan-perempuan bertanya “Benarkah dia ini Naomi?!” \p \v 20 Naomi menjawab mereka “Jangan memanggil saya Naomi, tetapi panggilah saya Pahit,\f + \fr 1:20 \fr*\fk Naomi … Pahit \fk*\ft Nama Naomi artinya ‘bahagia’ atau ‘menyenangkan.’ Untuk nama ‘Pahit,’ secara harfiah Naomi berkata ‘Mara.’ Selain arti ‘pahit,’ dalam bahasa Ibrani ‘mara’ juga dapat diterjemahkan ‘menyedihkan.’\ft*\f* sebab Yang Mahakuasa sudah membuat hidup saya sangat pahit. \v 21 Ketika saya pergi dari tempat ini, saya puas dengan apa yang saya miliki. Tetapi sekarang Tuhan membawa saya pulang dengan tangan kosong. Jadi untuk apa kalian menyapa saya dengan nama saya yang pertama itu?— karena TUHAN Yang Mahakuasa sendiri sudah menimpakan kesengsaraan kepada saya\f + \fr 1:21 \fr*\fk sudah menimpakan kesengsaraan … \fk*\ft Kata-kata ini bisa juga diterjemahkan ‘sudah bersaksi melawan saya.’\ft*\f* dan membuat hidup saya sangat pahit!” \p \v 22 Demikianlah kisah kepulangan Naomi dari negeri Moab bersama Rut menantunya yang berasal dari Moab. Mereka tiba di Betlehem pada awal musim panen jelai.\f + \fr 1:22 \fr*\fk jelai \fk*\ft Jelai dapat dibandingkan dengan padi. Batangnya tinggi seperti batang padi dan biji-bijinya bertumbuh dalam bulir. Biji jelai kecil, bulat, dan berwarna coklat tua. Jelai sering dipakai sebagai makanan ternak. Jelai juga digiling menjadi tepung kasar, dan dibakar menjadi roti kasar.\ft*\f* \c 2 \s Rut bekerja di ladang milik Boas \p \v 1 Di Betlehem ada seorang yang kaya dan berpengaruh, namanya adalah Boas. Dia memiliki hubungan keluarga dengan Elimelek, suami Naomi. \p \v 2 Pada suatu hari, Rut— perempuan Moab itu, berkata kepada Naomi, “Ibu, karena sekarang sedang musim panen, bolehkah aku pergi ke salah satu ladang untuk meminta izin memungut bulir-bulir jelai yang tercecer dan diperbolehkan pemilik ladang untuk diambil?\x + \xo 2:2 \xo*\xt Im. 23:22\xt*\x* Kemungkinan besar ada seseorang yang berbaik hati yang akan mengizinkan aku untuk memungut jelai.” \p Jawab Naomi, “Baik, pergilah anakku.” \v 3 Lalu Ruth pergi memungut bulir-bulir jelai yang tercecer dari ikatan jelai. Dengan tidak sengaja, ternyata Rut sedang bekerja pada ladang milik Boas— anggota keluarga Elimelek tersebut. \p \v 4 Saat Rut sedang berada di ladang, tibalah Boas dari Betlehem dan menyapa orang-orang yang sedang memanen di ladangnya, katanya, “TUHAN menyertai kalian!” \p Lalu mereka membalas, “TUHAN menyertaimu juga!” \p \v 5 Kemudian bertanyalah Boas kepada mandor yang mengawasi orang-orang tersebut, “Siapakah perempuan muda di sana dan siapakah keluarganya?” \p \v 6 Mandor itu menjawab, “Dialah perempuan muda asal Moab yang kembali dengan Naomi. \v 7 Tadi pagi dia minta izin untuk mengumpulkan bulir-bulir jelai yang tercecer dari ikatan jelai. Dia datang sangat pagi, bekerja keras, dan hanya beristirahat sejenak di pondok.” \p \v 8 Boas menghampiri Rut dan berkata, “Dengarlah anakku. Tetaplah di sini bersama kami untuk memungut bulir jelai. Tidak perlu kamu bekerja di ladang milik orang lain. Tetaplah berada dekat pekerja perempuan yang bekerja di ladangku. \v 9 Perhatikan bagian mana yang sedang mereka kerjakan, lalu ikutilah mereka. Aku sudah memperingatkan para pekerja laki-laki supaya tidak mengganggu kamu. Karena itu bila kamu haus​, silakan ambil air minum di tempat penyimpanan yang sudah mereka isi.” \p \v 10 Bersujudlah Rut di hadapan Boas sambil berkata, “Saya tidak layak untuk menerima semua kebaikan dan belas kasihan Tuan. Saya hanyalah orang asing.” \p \v 11 Jawab Boas, “Anakku, aku sudah mengetahui semua yang sudah kamu perbuat untuk ibu mertuamu sejak kematian suamimu. Bahkan kamu meninggalkan kedua orangtuamu dan tanah kelahiranmu untuk menetap di sini sebagai orang asing. \v 12 Karena kemurahan hatimu itu, kiranya TUHAN membalas segala kerja kerasmu. Semoga TUHAN Allah Israel memberkatimu, karena kamu sudah datang berlindung kepada-Nya.”\f + \fr 2:12 \fr*\fk berlindung … \fk*\ft Secara harfiah: “datang (berlindung) di bawah sayap-Nya.” Perkataan Boas ini menggambarkan Tuhan seperti induk burung yang melindungi anaknya di bawah sayapnya.\ft*\f* \p \v 13 Jawab Rut, “Saya berharap tetap menyenangkan hati Tuan! Walaupun saya bukan salah seorang pekerja di sini, Tuan sudah membesarkan hati saya dengan menunjukkan belas kasihan.” \p \v 14 Pada waktu makan siang, Boas memanggil Rut, “Kemarilah! Silakan ambil sendiri makanan ini. Dan kamu dapat celupkan rotimu ke dalam saus ini.” Maka duduklah Rut dengan para pekerja dan Boas memberikan kepadanya jelai yang sudah dipanggang. Rut makan sampai kenyang, dan masih ada kelebihan makanan. \p \v 15 Saat Rut mulai bekerja lagi, Boas memerintahkan para pekerjanya, “Biarkanlah dia memungut bulir-bulir jelai dari antara tumpukan jelai yang sudah terikat itu. \v 16 Bahkan bantulah dia dengan sengaja menjatuhkan bulir-bulir supaya dengan mudah dia dapat mengambilnya. Janganlah melarang ataupun menghentikannya!” \p \v 17 Rut bekerja sepanjang hari mengumpulkan jelai, dan ketika mengirik\f + \fr 2:17 \fr*\fk mengirik \fk*\ft Bulir dan biji jelai dipukul dengan batang kayu yang ringan untuk memisahkan biji-bijinya dari sekam.\ft*\f* hasil jelai itu, dia mendapatkan satu keranjang penuh— kurang lebih dua puluh dua liter.\f + \fr 2:17 \fr*\fk dua puluh dua liter \fk*\ft Secara harfiah, “kurang lebih satu ephah.”\ft*\f* \v 18 Dia membawa pulang hasil irikan jelai dan memperlihatkan hasilnya kepada ibu mertuanya. Rut juga memberikan jelai panggang kelebihan dari makan siangnya. \p \v 19 “Dari mana saja kamu mengumpulkan jelai sebanyak ini?” tanya Naomi. “Kamu bekerja di mana? Kiranya Tuhan memberkati dia yang memperhatikan kamu!” \p Rut kemudian menceritakan apa yang dia alami, mengenai pemilik ladang di mana dia bekerja. Dia berkata kepada ibu mertuanya, “Pemilik ladang di mana aku bekerja seharian adalah Boas.” \p \v 20 Dan Naomi berkata kepada Rut, “Kiranya TUHAN memberkati Boas! Karena ternyata Boas\f + \fr 2:20 \fr*\fk Boas \fk*\ft Kata berkat yang diucapkan Naomi ini juga dapat diterjemahkan, “Semoga dia (Boas) diberkati oleh Tuhan, yang tetap setia …” Kurang jelas dalam bahasa Ibrani kalau Naomi bermaksud Boas atau TUHAN yang setia kepada mereka.\ft*\f* tetap setia kepada kita yang hidup, dan juga terhadap suami kita yang sudah meninggal. Dia adalah salah satu kerabat dekat— salah satu penanggung jawab keluarga kita.” \p \v 21 Lalu Rut\f + \fr 2:21 \fr*\fk Rut \fk*\ft Secara harfiah, “Rut perempuan Moab.”\ft*\f* berkata, “Boas juga berkata supaya aku kembali untuk bekerja dengan para pekerjanya selama musim panen.” \p \v 22 “Baiklah!” kata Naomi. “Lakukanlah apa yang sudah dia katakan, anakku. Bekerjalah dengan pekerja perempuan Boas selama musim panen. Kamu bisa saja diganggu orang bila kamu bekerja pada ladang milik orang lain.” \p \v 23 Demikianlah, Rut tetap bekerja dengan para pekerja perempuan di ladang milik Boas sampai musim panen jelai berakhir. Sesudah musim jelai berakhir, Rut melanjutkan pekerjaannya dengan para pekerja Boas untuk mengumpulkan bulir gandum yang tercecer selama musim panen gandum. Dan dia tetap tinggal bersama ibu mertuanya. \c 3 \s Rut di Tempat Pengirikan \p \v 1 Pada suatu hari Naomi berkata kepada Rut, “Anakku, sudah tiba saatnya saya mencari seorang suami bagimu, supaya ada yang mengurusimu. \v 2 Boas adalah kerabat dekat kita, dan selama ini dia sangat berbaik hati terhadapmu dengan memperbolehkanmu bekerja bersama para pekerjanya perempuan. Malam ini dia akan mengawasi para pekerja yang menampi jelai di tempat pengirikan.\f + \fr 3:2 \fr*\fk menampi jelai di tempat pengirikan \fk*\ft Tangkai-tangkai bersama bulir-bulir diirik menggunakan tenaga sapi sehingga bizinya terlepas dari sekam dan jeraminya terpotong kecil-kecil. Lalu seluruh hasil irikan ditampi untuk memisahkan biji-bijinya. Itu berarti bahwa dengan menggunakan garpu penampi, hasil pengirikan dilempar-lemparkan ke udara agar ditiup angin. Angin menerbangkan sekam dan potongan jerami, dan biji-biji jatuh kembali ke bawah untuk dikumpulkan.\ft*\f* \v 3 Sekarang, mandilah, pakai baju luar yang terbaik, dan pakailah minyak wangi. Kemudian pergilah ke tempat pengirikan. Namun jangan biarkan Boas melihatmu selagi dia masih makan dan minum dengan orang lain. \v 4 Perhatikanlah di mana dia berbaring untuk tidur. Lalu dekatilah dan angkatlah selimut dari kakinya, dan berbaringlah di situ. Nanti dia akan beritahukan apa yang harus kamu lakukan.” \p \v 5 Rut menjawab, “Akan saya lakukan semua yang sudah Ibu katakan.” \v 6 Lalu Rut pergi ke tempat pengirikan dan melakukan semua yang dikatakan ibu mertuanya. \p \v 7 Sesudah Boas kenyang dengan makanan dan minuman serta merasa gembira, dia berbaring di ujung timbunan jelai. Sesudah itu Rut diam-diam mendatangi Boas, mengangkat selimut dari kakinya, dan membaringkan diri. \v 8 Pada waktu tengah malam, Boas terbangun dan terkejut mendapatkan seorang perempuan sedang berbaring di dekat kakinya! \v 9 Boas bertanya, “Siapakah engkau?” \p Jawab Rut “Saya Rut, pelayanmu yang sederhana! Peliharalah saya,\f + \fr 3:9 \fr*\fk Peliharalah saya \fk*\ft Secara harfiah Rut menggunakan kiasan, “bentangkanlah ujung jubahmu di atasku.”\ft*\f* karena Tuan adalah penanggung jawab keluarga suami saya.” \p \v 10 Jawab Boas, “Kiranya Tuhan senantiasa memberkatimu, anakku! Dengan datang kepadaku seperti ini, kamu benar-benar menunjukkan kesetiaan terhadap keluarga suamimu, lebih daripada apa yang sebelumnya kamu tunjukkan kepada mertuamu, Naomi. Kamu sebenarnya sudah bisa mencari seorang pemuda sebagai calon suami— baik yang kaya atau yang miskin. Tetapi kamu memilih aku. \v 11 Sekarang jangan kamu kuatir, anakku. Aku akan melakukan apa yang harus dilakukan, karena semua orang di desa ini tahu bahwa kamu adalah perempuan yang menjaga kehormatan keluarga. \v 12 Memang benar, aku salah satu dari penanggung jawab keluarga suamimu, tetapi selain aku, masih ada seorang yang memiliki hubungan yang lebih dekat dengan suamimu. \v 13 Tunggulah di sini sampai subuh. Lalu besok pagi jika orang itu bersedia bertanggung jawab atas hidupmu, biarlah dia mengambil tanggung jawab itu. Jika tidak, aku berjanji di hadapan TUHAN yang hidup, aku akan bertanggung jawab! Tunggulah di sini sampai pagi.” \p \v 14 Maka berbaringlah Rut di sana sampai subuh. Tetapi dia bangun ketika masih gelap agar orang lain tidak melihatnya. Boas berkata kepadanya, “Jangan sampai diketahui orang lain bahwa ada perempuan yang datang ke tempat pengirikan.” \v 15 Kemudian Boas berkata lagi kepadanya, “Bentangkanlah baju luarmu itu dan peganglah supaya dapat diisi dengan jelai.” Lalu Boas mengambil enam takaran\f + \fr 3:15 \fr*\fk enam takaran \fk*\ft Ukuran dari takaran tersebut tidak diketahui.\ft*\f* jelai dan menuangkannya pada baju luar Rut. Kemudian dia mengangkat dan menaruhnya di bahu Rut. Lalu Rut\f + \fr 3:15 \fr*\fk Rut \fk*\ft Sebagian besar teks Ibrani menggunakan dia (laki-laki), sedangkan beberapa teks Ibrani, versi Syria dan Latin Vulgata menggunakan dia (perempuan).\ft*\f* pulang ke rumah. \p \v 16 Ketika Rut pulang, mertuanya Naomi bertanya, “Apa yang terjadi, anakku?” \p Rut menceritakan semua yang dilakukan Boas baginya, \v 17 dan Rut berkata lagi, “Boas memberikan kepadaku enam takaran jelai dengan berkata, ‘Kamu tidak boleh pulang dengan tangan kosong ke mertuamu!’” \p \v 18 Lalu Naomi berkata, “Sabarlah anakku, sampai kita mengetahui apa yang terjadi. Boas akan segera menyelesaikan hal itu hari ini.” \c 4 \s Boas Menikahi Rut \p \v 1 Pada pagi itu Boas pergi menuju tempat pertemuan di pintu gerbang desa. Kemudian lewatlah laki-laki yang Boas ceritakan kepada Rut— yaitu dia yang memiliki hubungan terdekat kepada suami Rut. Kata Boas kepadanya, “Saudaraku, mari duduk.” Maka orang itu berbalik dan duduk bersamanya. \v 2 Lalu Boas mengumpulkan sepuluh tokoh masyarakat dari desa itu untuk menjadi saksi. \v 3 Boas berkata kepada laki-laki itu, “Naomi— istri dari almarhum Elimelek, kerabat kita, sudah kembali dari Moab dan ingin menjual sebidang tanah. \v 4 Di hadapan para saksi ini, saya ingin menanyakan kesediaan Saudara untuk menebus tanah itu. Jika Saudara ingin menebus tanah itu, maka lakukanlah sekarang. Kalau tidak, segera beritahu saya karena setelah Saudara, saya adalah penanggung jawab berikutnya.” \p Lalu laki-laki itu menjawab, “Baiklah, saya akan menebus tanah itu.” \p \v 5 Kemudian Boas berkata kepadanya, “Baiklah, namun Saudara harus ketahui bahwa selain menebus sebidang tanah dari Naomi, Saudara juga harus menikahi menantunya, yaitu Rut perempuan Moab itu. Dengan demikian, ketika Rut melahirkan anak laki-laki pertama, keturunan keluarga Elimelek tidak hilang dari antara kita dan anak itu akan mewarisi tanah atas nama almarhum Mahlon.” \p \v 6 Jawab laki-laki itu, “Jika demikian, saya tidak dapat menebus tanah tersebut, karena hal ini dapat saja membuat kesulitan tentang ahli waris untuk tanah yang sudah saya miliki.\f + \fr 4:6 \fr*\fk kesulitan tentang ahli waris … \fk*\ft Tidak diketahui sekarang apa sebabnya kerabat itu berkata bahwa mendapat keturunan dengan Rut akan “membahayakan milik pusakanya.” Alasannya bisa karena dia tidak kaya seperti Boas dan tidak mampu melunasi hal-hal finansial yang bersangkutan dengan beli tanah dan menambah istri. Atau, kalau orang ini belum mendapat anak yang pertama dengan istri lain, seandainya Rut melahirkan sebelum istri yang lainnya, maka anak Rut akan mendapat hak sebagai anak pertamanya dan mewarisi sebagian besar dari milik orang ini dan juga mewarisi semua milik Mahlon. Kalau setelah itu istri lain juga melahirkan anak laki-laki bagi dia, maka anak dari istri itu hanya mewarisi sedikit sebagai pewaris kedua.\ft*\f* Saudara sajalah yang mengambil tanggung jawab ini, karena saya tidak bisa.” \v 7 (Merupakan adat istiadat di Israel pada masa itu, bagi siapa saja yang sepakat untuk mengalihkan haknya kepada orang lain, maka sebagai tanda kesepakatan tersebut, dia akan membuka dan menyerahkan salah satu alas kakinya kepada orang yang bersedia mengambil alih hak tersebut. Hal ini— secara umum, sudah mengesahkan suatu kesepakatan.) \v 8 Maka laki-laki itu membuka alas kakinya dan menyerahkannya kepada Boas sambil mengatakan, “Saudara sajalah yang menebus tanah itu.” \p \v 9 Kemudian Boas berkata kepada para tokoh masyarakat dan juga kepada semua orang yang sudah berkumpul di tempat itu, “Pada hari ini, kalian menjadi saksi bahwa saya sudah menebus tanah Naomi dan mengambil alih tanggung jawab tanah milik Elimelek, Kiliyon, dan Mahlon. \v 10 Bersamaan dengan tanah tersebut, saya sudah mendapatkan seorang istri— yaitu Rut, perempuan Moab, janda dari kerabatku Mahlon. Dengan harapan Rut akan melahirkan seorang anak laki-laki untuk meneruskan nama keluarga almarhum suaminya dan mewarisi tanah milik keluarganya di tempat asalnya. Hari ini kalian sudah menjadi saksi akan hal tersebut.” \p \v 11 Para tokoh masyarakat dan semua orang yang berada di pintu gerbang kota menjawab, “Kami adalah saksi! Seperti bangsa Israel yang merupakan keturunan Rahel dan Lea, kiranya TUHAN berkenan memberkati perempuan yang masuk ke dalam rumahmu! Kiranya Saudara diberkati di kampung halamanmu Efrata, dan menjadi orang terkemuka di Betlehem. \v 12 Kiranya TUHAN senantiasa memberikanmu keturunan dari wanita muda ini seperti nenek moyang kami Peres, anak Tamar dan Yehuda.” \s Keturunan Boas \p \v 13 Kemudian Boas mengambil Rut sebagai istrinya. TUHAN memberkati Rut sehingga dia mengandung, lalu dia melahirkan seorang anak laki-laki. \v 14 Perempuan-perempuan di kota itu mengatakan kepada Naomi, “Terpujilah TUHAN, yang sudah memberkati engkau dengan kelahiran seorang anak laki-laki sebagai penerus nama keluargamu! Semoga anak ini dihormati di seluruh Israel. \v 15 Engkau sangat beruntung mempunyai menantu seperti Rut yang sangat mengasihimu, karena dia jauh lebih berharga daripada tujuh anak laki-laki. Sekarang dia sudah melahirkan seorang cucu bagimu yang akan membahagiakanmu. Dan ketika kamu sudah tua, dia akan merawatmu.” \p \v 16 Naomi mengambil cucunya dan menggendongnya dengan penuh kasih sayang. Dia mengasuhnya seolah-olah anaknya sendiri. \v 17 Para tetangga mengatakan, “Akhirnya Naomi memiliki seorang anak laki-laki!” Dan mereka menamainya Obed. Dia menjadi bapak Isai dan kakek dari raja Daud. \p \v 18 Inilah garis keturunan mereka, mulai dari Peres— yaitu nenek moyang mereka: \li1 Peres,\f + \fr 4:18 \fr*\fk garis keturunan \fk*\ft Daftar ini diberikan tanpa pengulangan setiap nama. Jika diurutkan dari atas, maka nama di bawahnya adalah nama anaknya.\ft*\f* \v 19 Hesron, Ram, \v 20 Aminadab, Nahason, \li1 \v 21 Salmon, Boas, \v 22 Obed, Isai, dan terakhir, Daud.