\id JAS - Terjemahan Sederhana Indonesia NT -Indonesia 2014 (Web 2014) \ide UTF-8 \h Yakobus \toc1 Surat Yakobus \toc2 Yakobus \toc3 Yak. \mt1 Surat Yakobus \c 1 \p \v 1 Kepada Saudara-saudari seiman saya, yaitu kedua belas suku umat Allah\f + \fr 1:1 \fr*\fk kedua belas suku umat Allah \fk*\ft Dengan sebutan ini, Yakobus menggambarkan para pengikut Yesus sebagai kedua belas suku Israel yang tersebar di mana-mana. Kedua belas suku Israel pernah tersebar akibat penganiayaan, begitu juga para pengikut Yesus.\ft*\f* yang tersebar ke berbagai penjuru dunia karena pengungsian. \p Salam sejahtera dari saya Yakobus, hamba Allah dan Kristus Yesus,\x + \xo 1:1 \xo*\xt Rm. 1:1 CK\xt*\x* Penguasa kita. \s Bertahan dalam keyakinan sambil berdoa meminta hikmat \p \v 2 Saudara-saudari, setiap kali keyakinan kalian masing-masing diuji lewat berbagai kesusahan, anggaplah semua itu sebagai berkat dan bersukacitalah karenanya, \v 3 sebab kamu tahu bahwa setiap ujian membuat kita semakin kuat untuk bertahan dalam keyakinan kita. \v 4 Jadi, bertahanlah terus sampai akhir supaya kamu tumbuh dewasa dan semakin diperlengkapi sehingga tidak kekurangan apa pun secara rohani. \p \v 5 Namun, kalau kamu merasa kekurangan hikmat saat mengalami ujian, mintalah kepada Allah. Dia sangat murah hati kepada semua orang dan tidak pernah marah kalau kita meminta hikmat kepada-Nya. Karena itu mintalah, maka hikmat yang kamu perlukan akan diberikan kepadamu, \v 6 asalkan kamu memintanya dengan percaya penuh. Jangan ragu bahwa Allah bersedia memberikannya. Sebab orang yang ragu-ragu sama seperti ombak yang terombang-ambing ke sana kemari oleh angin. \v 7-8 Orang seperti itu belum memutuskan dalam hatinya apakah dia akan percaya penuh dan mengandalkan TUHAN atau tidak. Pikirannya selalu berubah-ubah sehingga dia tidak bisa maju. Jadi, bila kamu ragu-ragu, jangan harap doamu dijawab TUHAN! \s Kedudukan tinggi yang sebenarnya \p \v 9 Saudara-saudari, kalau kamu miskin atau mempunyai kedudukan rendah, bersukacitalah! Sesungguhnya Allah sudah memberikan kedudukan yang tinggi kepadamu sebagai warga kerajaan-Nya. \v 10 Sebaliknya, kalau kamu kaya atau mempunyai kedudukan tinggi, jangan sombong, tetapi sadarilah bahwa semua itu hanya sementara. Karena orang kaya ibarat bunga rumput yang cepat layu dan rontok. \v 11 Ketika matahari meninggi dan angin panas berhembus, rumput pun mengering dan bunganya gugur, lalu lenyaplah keindahannya. Demikianlah yang akan terjadi pada setiap orang kaya. Mereka mati pada waktu usahanya sedang mekar berkembang. \s Godaan bukan berasal dari Allah \p \v 12 Bersukacitalah saat kamu bergumul melewati ujian atas keyakinanmu, karena sesudah kamu lulus dari semua ujian di dunia ini, kamu akan diberi mahkota kemenangan\f + \fr 1:12 \fr*\fk mahkota kemenangan \fk*\ft Kata yang diterjemahkan ‘mahkota’ di sini bukanlah mahkota raja yang terbuat dari emas, melainkan rangkaian ranting pohon zaitun, seperti yang digunakan oleh pemenang dalam pertandingan olahraga zaman itu. Ada perbedaan tafsiran mengenai kata ‘mahkota’ di sini. Sebagian mengartikannya sebagai kiasan yang menggambarkan hadiah kehidupan kekal. Sebagian lain menafsirkan bahwa umat Allah benar-benar akan menerima mahkota seperti itu di surga. Lihat juga 2Tim. 4:8; 1Ptr. 5:4; Why. 2:10.\ft*\f* sesuai dengan janji TUHAN kepada kita semua yang mengasihi-Nya. \v 13 Saat kamu merasa tergoda untuk berbuat dosa, jangan pernah berpikir bahwa Allah yang memberi godaan itu kepadamu. Karena Allah tidak mungkin tergoda untuk berbuat kejahatan, dan Dia tidak pernah memberi godaan kepada siapa pun. \v 14 Sesungguhnya keinginanmu sendirilah yang membuat kamu tergoda, karena kamu membiarkan dirimu terseret sampai terjerat pada hawa nafsu itu. \v 15 Keinginan jahat yang kamu pelihara di dalam hatimu akan berkembang dan terus membesar hingga kamu tidak mampu menahannya lagi. Lalu kamu melakukannya dan dengan demikian melahirkan dosa. Seiring waktu, dosa itu pun pada akhirnya menghasilkan kebinasaan. \p \v 16 Saudara-saudari yang saya kasihi, jangan keliru tentang hal ini: \v 17 Allah Bapa, yang menciptakan semua benda penerang di langit, bukanlah seperti bulan yang cahayanya tidak tetap dan sering berubah-ubah. Dia adalah sumber segala berkat. Semua pemberian yang baik dan yang sempurna turun dari-Nya. \v 18 Salah satu pemberian-Nya yang sempurna itu ialah ketika Allah berkenan memilih kita untuk dilahirkan kembali secara rohani melalui berita keselamatan yang benar, supaya kita yang percaya pada berita itu menjadi umat kepunyaan Allah yang istimewa.\f + \fr 1:18 \fr*\fk umat kepunyaan Allah yang istimewa \fk*\ft Secara harfiah: ‘buah pertama’ atau ‘hasil pertama’. Dalam PL, istilah ini dipakai untuk hasil panen pertama berupa gandum dan sayur yang diberikan sebagai ucapan syukur kepada Allah. Anak pertama dari hewan ataupun anak sulung laki-laki juga dapat disebut dengan istilah yang sama. Pada dasarnya, segala penghasilan pertama diperhitungkan sebagai milik Allah. Anak pertama dari ternak dikurbankan kepada Allah, sedangkan setiap anak sulung laki-laki dari orang Yahudi ditebus dengan persembahan binatang. Lihat Kel. 13:2, 12; 22:29; 34:19; Im. 12:6-8; 23:9-14; Ul. 26:1-11.\ft*\f* \s Menjadi pelaku Firman Allah, bukan hanya pendengar \p \v 19 Karena itu, Saudara-saudari yang saya kasihi, hendaklah kamu semua membiasakan diri untuk menjadi pendengar yang baik. Jangan buru-buru bicara, dan jangan cepat marah. \v 20 Jika kamu bertindak dalam keadaan marah, tindakanmu pasti tidak sesuai dengan kehendak Allah. \v 21 Oleh sebab itu, buanglah segala sesuatu yang kotor, najis, atau jahat, yang masih ada pada dirimu. Dan dengan rendah hati terimalah ajaran benar yang ditaburkan Allah di dalam hatimu, yaitu Firman-Nya yang berkuasa untuk menyelamatkan kita. \p \v 22 Tetapi Firman itu harus kamu lakukan, bukan hanya didengar. Janganlah menipu diri sendiri dengan berpikir, “Bagi saya, mendengar Firman-Nya saja sudah cukup!” \v 23 Karena orang yang mendengar ajaran Allah tanpa melakukannya ibarat orang yang memandang mukanya sendiri pada cermin. \v 24 Dia hanya tahu bentuk wajahnya selama berada di depan cermin. Tetapi begitu pergi, dia tidak dapat melihatnya lagi dan segera lupa bentuk wajahnya itu. \v 25 Demikian jugalah hukum TUHAN yang sempurna dan memberi kebebasan.\x + \xo 1:25 \xo*\xt Yak. 2:8-13; Gal. 1:1, 13-14; 6:2; Rm. 13:10\xt*\x* Janganlah kamu hanya mendengar lalu melupakannya, tetapi lakukanlah itu, maka Allah akan memberkatimu dalam segala yang kamu perbuat. \p \v 26 Contohnya begini: Bila kamu merasa sudah hidup dengan baik sesuai peraturan agama, tetapi kamu tidak berhati-hati dengan ucapanmu, berarti kamu munafik dan sudah menipu diri sendiri. Percuma saja cara beragama yang seperti itu. \v 27 Cara beragama yang sempurna dan yang tidak bercela di mata Allah Bapa kita diwujudkan dengan memperhatikan kesusahan anak yatim piatu dan janda serta menolong mereka, juga dengan menjaga diri kita agar tidak ternoda oleh keinginan-keinginan duniawi. \c 2 \s Mengasihi semua orang tanpa memandang kedudukan \p \v 1 Saudara-saudari, sebagai orang yang percaya kepada Kristus Yesus, Penguasa kita yang mulia, kita tidak boleh pilih kasih berdasarkan kedudukan orang. \v 2 Misalnya, ketika dua orang masuk ke dalam pertemuan kalian, yang satu kaya dan mengenakan pakaian mewah serta cincin emas yang besar, sedangkan yang kedua miskin dan berpakaian jelek, apa yang kalian lakukan? \v 3 Biasanya kalian cenderung memberi perhatian khusus kepada orang yang berpakaian bagus itu dan berkata kepadanya, “Silakan duduk di tempat yang baik ini,” sedangkan kepada yang miskin itu kalian berkata, “Kamu berdiri di sana,” atau, “Duduklah di lantai dekat kaki saya.” \v 4 Dengan berbuat begitu, jelaslah bahwa kalian membeda-bedakan orang dan main hakim sendiri dengan maksud jahat! \p \v 5 Saudara-saudari yang saya kasihi, coba pikirkan! Nyatanya Allah sudah memilih banyak orang yang miskin secara jasmani untuk menjadi kaya secara rohani. Mereka percaya penuh kepada Kristus sehingga berhak menjadi warga kerajaan Allah, sesuai dengan janji-Nya kepada setiap orang yang mengasihi Dia. \v 6 Karena itu, tidak seorang pun pantas dianggap hina! Lagipula justru orang kayalah yang selalu menindas kita. Merekalah yang biasanya menyeret kita ke pengadilan untuk merampas hak milik kita. \v 7 Mereka jugalah yang suka menjelek-jelekkan nama baik Yesus yang sudah menjadikan kita sebagai milik-Nya. \p \v 8 Kalian akan berbuat benar bila menaati Hukum Kasih yang diberikan oleh Raja kita Yesus, yaitu perintah yang tertulis di dalam Kitab Suci, \mi “Kasihilah sesamamu seperti kamu mengasihi dirimu sendiri.”\x + \xo 2:8 \xo*\xt Im. 19:18\xt*\x* \m \v 9 Sebaliknya, kalau kamu pilih kasih berdasarkan kedudukan orang, berarti kamu berdosa karena melanggar Hukum Kasih itu. \p \v 10 Ingatlah bahwa sekalipun kamu menaati seluruh hukum Taurat tetapi lupa melakukan satu peraturan kecil di dalamnya, berarti kamu sudah melanggar seluruh hukum Taurat itu dan layak dihukum Allah, karena hukum Taurat diperhitungkan sebagai satu kesatuan yang utuh. \v 11 Sebagai contoh, dalam hukum Taurat Allah memerintahkan, “Jangan berzina” dan “Jangan membunuh.” Kalau kamu tidak berzina tetapi membunuh seseorang, kamu sudah melanggar hukum Taurat secara keseluruhan, bukan hanya melanggar larangan membunuh. \p \v 12 Oleh karena itu, hendaklah kita berbicara dan menjalani hidup sebagai orang-orang yang akan diadili Kristus menurut Hukum Kasih-Nya, yaitu Hukum yang memberikan kebebasan. \v 13 Sebab pada Hari Pengadilan, orang yang tidak berbelas kasihan kepada sesamanya juga tidak akan dikasihani oleh Tuhan. Tetapi orang yang berbelas kasihan tidak perlu takut terhadap Hari Pengadilan. \s Keyakinan sejati pasti terbukti lewat perbuatan baik \p \v 14 Saudara-saudari, kalau seseorang berkata, “Saya percaya penuh kepada Kristus,” tetapi dia tidak melakukan apa pun yang menunjukkan keyakinannya itu, berarti ucapannya hanya omong kosong belaka. Kita tidak diselamatkan berdasarkan ucapan seperti itu saja! \v 15 Coba pikirkan contoh ini: Ada seorang saudara seimanmu yang setiap harinya kekurangan pakaian dan makanan. \v 16 Lalu kamu yang sudah berkelebihan berkata kepadanya, “Selamat jalan! Semoga Tuhan memberimu pakaian dan makanan,” tetapi kamu sama sekali tidak membagi apa pun kepadanya. Dengan demikian, kata-katamu itu omong kosong saja. \v 17 Sama halnya dengan keyakinan kepada Kristus: Kalau keyakinan kita tidak dinyatakan lewat perbuatan, berarti itu bukanlah keyakinan. \p \v 18 Tentu akan ada yang berkata, “Tidak semua orang menunjukkan keyakinannya melalui perbuatan.” Kepada orang yang berpikir demikian saya menjawab, “Semua orang yang benar-benar meyakini sesuatu pasti menunjukkannya dengan perbuatan, kalau tidak berarti keyakinannya patut diragukan.” \v 19 Keyakinan tanpa perbuatan tidak ada bedanya dengan kepercayaan setan! Kamu percaya bahwa hanya ada satu Allah. Bagus! Setan-setan juga percaya demikian! Dan mereka gemetar ketakutan karena tahu bahwa kepercayaan itu tidak akan menyelamatkan mereka dari neraka. \v 20 Jangan bebal! Kalau kamu masih perlu bukti bahwa keyakinan tanpa perbuatan hanyalah omong kosong, pikirkanlah contoh ini: \v 21 Nenek moyang kita Abraham pun diterima oleh Allah sebagai orang benar saat keyakinannya dibuktikan lewat perbuatan, yaitu ketika dia sudah siap mengurbankan Isak anaknya di atas mezbah. \v 22 Lihatlah, keyakinan dan perbuatan Abraham bekerja sama. Maksudnya, keyakinannya sungguh-sungguh nyata karena ada perbuatan yang membuktikannya. \v 23 Demikianlah maksud ayat Kitab Suci yang mengatakan, \mi “Abraham percaya kepada janji Allah, karena itu dia diterima Allah sebagai orang benar.”\x + \xo 2:23 \xo*\xt Kej. 15:6\xt*\x* \m Itulah sebabnya dalam Kitab Suci dia disebut “sahabat Allah.” \v 24 Kini jelaslah bahwa kita dibenarkan di hadapan Allah lewat perbuatan kita juga, bukan hanya karena ‘percaya’. \v 25 Contoh lainnya adalah Rahab, pelacur yang menerima dua orang mata-mata utusan Yosua. Keyakinannya kepada Allah terbukti nyata lewat perbuatan ketika dia menolong mereka berdua lolos dari tangan musuh. Itulah sebabnya dia diterima sebagai orang benar dan diselamatkan.\x + \xo 2:25 \xo*\xt Yos. 2:1-21; 6:22-23\xt*\x* \p \v 26 Jadi, ibarat seseorang terbukti masih hidup kalau dia bernafas, demikianlah keyakinan terbukti benar kalau ada perbuatan. \c 3 \s Menjaga kata-kata \p \v 1 Saudara-saudariku, sebaiknya janganlah banyak di antara kalian yang menjadi pengajar Firman TUHAN. Sebab kalian tahu bahwa Allah akan mengadili para pengajar Firman-Nya dengan ukuran yang lebih berat. \v 2 Setiap orang tentu banyak berbuat salah. Kalau ada orang yang tidak pernah salah dalam perkataannya, dia pasti orang sempurna dan mampu mengendalikan seluruh perbuatannya. \v 3 Ibarat kuda, kita bisa mengatur seluruh gerak tubuhnya hanya dengan mengendalikan kekang di mulutnya. \v 4 Begitu juga dengan kapal. Meski ukurannya amat besar dan memerlukan tenaga angin yang kuat untuk melaju, tetapi yang mengendalikan kapal besar itu hanya sebuah kemudi kecil, dan orang yang memegang kemudilah yang menentukan ke mana kapal itu pergi. \v 5 Demikianlah halnya dengan lidah. Meskipun lidah hanya bagian kecil dari tubuh, kita bisa memakainya untuk menyombongkan diri dan menciptakan kekacauan besar! Biarpun kecil, lidah dapat merusak banyak hal, sebagaimana hutan yang luas bisa terbakar hanya karena lidah api yang kecil. \v 6 Memang tepat sekali menggambarkan lidah sebagai api, karena semua kejahatan di dunia ini seolah tersimpan dalam lidah kita. Seperti racun, kejahatan itu menular dari lidah dan merusak seluruh tubuh. Lidah kita bagaikan lidah api neraka! Artinya, iblis bisa menyalakan api besar melalui lidah kita. Sebagaimana satu lidah api bisa menjalar dan membakar hutan yang luas, begitu pula seluruh hidup kita bisa tercemar hanya karena lidah. \p \v 7 Manusia sudah bisa menjinakkan hampir setiap jenis binatang, baik burung, binatang merayap, maupun binatang laut. \v 8 Namun, tidak seorang pun dapat menjinakkan lidahnya sendiri. Lidah kita begitu liar dan jahat, bagaikan ular yang penuh dengan racun mematikan. \v 9 Lidah kita begitu cepat berbalik, sebentar memuji Allah Bapa, sebentar kemudian mengutuk orang lain, padahal orang itu juga ciptaan Allah yang mencerminkan sifat-sifat-Nya. \v 10 Berarti dengan mulut yang sama kita memuji Allah sekaligus mengutuk sesama. Saudara-saudariku, janganlah kita seperti itu! \v 11 Air tawar dan air asin tidak mungkin keluar dari mata air yang sama, bukan? \v 12 Pohon ara tidak mungkin menghasilkan buah zaitun. Pohon anggur tidak mungkin menghasilkan buah ara. Dan air tawar tidak mungkin keluar dari sumber air asin. Bukankah begitu, Saudara-saudariku? \s Sifat-sifat hikmat yang dari Allah \p \v 13 Kalau ada di antara kalian yang merasa pintar dan bijaksana, tunjukkanlah itu melalui cara hidup dan perbuatan baik yang dilakukan dengan rendah hati. Jika kamu bijak, kamu juga akan rendah hati. \v 14 Tetapi kalau di dalam hatimu masih ada rasa iri, dendam, dan sikap mementingkan diri sendiri, janganlah kamu berpikir, “Aku sangat bijaksana,” karena pikiranmu itu jelas keliru \v 15 dan kebijaksanaanmu bukanlah hikmat yang berasal dari Allah. Itu hanya kesombonganmu sendiri, yang adalah sifat duniawi dan berasal dari setan-setan. \v 16 Selama kamu masih iri hati dan mementingkan diri sendiri, berarti hidupmu masih kacau dan kamu bisa melakukan kejahatan apa saja. \v 17 Tetapi hikmat yang benar-benar dari Allah membuat hidup kita \li1 pertama-tama suci, selanjutnya cinta damai, \li1 lemah lembut, dan terbuka untuk mengikuti kemauan orang lain. \li1 Hikmat juga memimpin kita untuk berbelas kasih kepada sesama \li1 dan selalu berbuat baik dengan tulus dan tidak pilih kasih. \p \v 18 Sungguh diberkati Allah orang yang berusaha mendatangkan damai! Dia itulah yang betul-betul berhikmat, dan hasil hikmat itu pasti terwujud dalam cara hidup yang benar. \c 4 \s Jangan mendua hati, tetapi rendahkanlah diri di hadapan Allah \p \v 1 Mengapa kalian berkelahi dan bertengkar satu sama lain? Itu semua disebabkan oleh berbagai keinginanmu sendiri yang bergejolak di dalam dirimu. \v 2 Kamu mengingini sesuatu, tetapi tidak bisa mendapatkannya, maka kamu iri terhadap orang yang memilikinya hingga kamu siap melakukan apa pun untuk mendapatkannya. Lalu kamu bertengkar, berkelahi, bahkan membunuh. Sesungguhnya kamu tidak mendapatkan keinginanmu itu karena kamu lupa memintanya dari Allah! \v 3 Atau mungkin kamu sudah berulang-ulang memintanya, tetapi Allah tidak menjawab doamu. Mengapa? Karena kamu meminta dengan alasan yang salah, yakni untuk memuaskan kesenanganmu sendiri. \p \v 4 Orang yang seperti itu sama saja dengan pelacur! Pelacur tidak mau setia kepada satu pasangan. Begitu jugalah kamu tidak mau setia kepada Allah! Seharusnya kamu tahu bahwa bersahabat dengan hal-hal duniawi berarti memusuhi Allah. Sekali lagi saya tegaskan: Kamu yang mau bersahabat dengan hal-hal duniawi berarti menjadikan dirimu musuh Allah. \v 5 Kitab Suci pun sudah mengatakan, \mi “Roh Allah yang tinggal dalam diri kita cemburu dan menginginkan kesetiaan penuh kepada-Nya.”\f + \fr 4:5 \fr*\fk Kutipan \fk*\ft Naskah bahasa Yunani hanya menuliskan ‘roh’ dan tidak menunjukkan apakah kata ‘roh’ di sini berarti Roh Allah atau roh manusia. Bila mengikuti tafsiran yang mengartikannya sebagai ‘roh manusia’, maka kutipan Yakobus bisa diterjemahkan, “Roh (manusia) yang tinggal dalam tubuh kita penuh dengan rasa cemburu.” Tidak begitu jelas ayat mana dari PL yang dimaksud Yakobus, tetapi banyak penafsir memperkirakan Kel. 20:3-5; 34:14.\ft*\f* \p Apakah menurutmu ayat itu hanya omong kosong?! \m \v 6 Meski demikian, kebaikan hati Allah bagi kita jauh lebih besar, seperti yang dikatakan dalam Kitab Suci, \mi “Allah menentang orang sombong, tetapi menunjukkan kebaikan-Nya kepada orang yang rendah hati.”\x + \xo 4:6 \xo*\xt Ams. 3:34 LXX\xt*\x* \p \v 7 Karena itu, taatlah kepada Allah. Lawanlah iblis, maka dia akan lari darimu. \v 8 Mendekatlah kepada Allah, maka Dia akan mendekat kepadamu. Hai kamu yang berdosa, bersihkanlah tanganmu dari perbuatan jahat! Dan kamu yang mendua hati, murnikanlah hatimu! Pilihlah satu saja: Mengasihi Tuhan atau mengasihi dunia! \v 9 Bertobatlah sungguh-sungguh dengan hati yang sedih, menyesal, dan meratap. Daripada bersenang-senang dan gembira, lebih baik kamu menangisi keadaan rohanimu. \p \v 10 Rendahkanlah dirimu di hadapan TUHAN, maka Dia akan mengangkat dan menolongmu. \s Jangan mencela sesama \p \v 11 Saudara-saudari, janganlah kamu saling memfitnah. Kalau kamu mencela sesamamu, itu sama saja dengan melanggar hukum TUHAN dan main hakim sendiri. Artinya, kamu merasa dirimu hebat dan pantas menghakimi sesama sekaligus menilai hukum TUHAN. Kamu seolah berkata, “Hukum TUHAN perlu diubah.” Bukan urusanmu untuk mengubah perintah TUHAN! Tugasmu hanyalah menaati Hukum Kasih itu. \v 12 Hanya ada Satu yang berhak menentukan Hukum bagi kita, yaitu Allah, bukan kamu! Dialah yang berkuasa menyelamatkan atau membinasakan. Karena itu jangan lagi mencela sesamamu! \s Menghormati Allah dalam membuat rencana \p \v 13 Mungkin ada di antara kalian yang berkata, “Hari ini atau besok kami akan pergi ke kota anu, lalu berdagang di sana selama satu tahun, dan kami pasti mendapat untung besar.” \v 14 Saudara-saudari, sadarilah, kamu tidak tahu apa-apa tentang hidupmu besok! Hidupmu di dunia ini hanya seperti asap: Sebentar ada, sebentar kemudian lenyap. \v 15 Jadi seharusnya kamu berpikir, “Kalau TUHAN menghendaki, kami akan hidup dan melakukan ini atau itu.” \v 16 Dengan rencana yang seperti tadi, artinya kamu sombong dan mengandalkan kekuatanmu sendiri. Semua kesombongan seperti itu adalah jahat. \p \v 17 Bila kamu tahu apa yang benar untuk dilakukan tetapi tidak melakukannya, maka kamu berdosa. \c 5 \s Celakalah orang kaya \q1 \v 1 Hai orang-orang kaya, celakalah kamu!\f + \fr 5:1 \fr*\fk orang-orang kaya, … \fk*\ft Yakobus mengikuti pola para nabi dalam PL, yaitu menulis teguran keras dan menyampaikan hukuman Allah atas orang-orang kaya yang bukan pengikut Kristus dan tidak termasuk para penerima surat ini. Gaya tulis ini dipakai untuk menghibur orang-orang miskin yang membaca surat ini, juga sebagai peringatan kepada para pengikut Kristus supaya menggunakan kekayaannya untuk menolong sesama. Bandingkan dengan Yes. 13:1-22 dan Am. 1:3-2:3.\ft*\f* \q2 Menangis dan merataplah, karena Allah sudah siap menghukummu dengan kesusahan berat! \q1 \v 2 Waktu Allah menimpakan hukuman itu, semua kekayaanmu seolah menjadi sampah \q2 dan pakaianmu yang indah seakan dimakan ngengat. \q1 \v 3 Emas dan perakmu tidak akan berharga lagi! \q2 Bahkan hartamu itu menjadi bukti di mata Allah bahwa kamu tidak jujur! \q1 Pada waktu kedatangan Kristus yang kedua kali sudah dekat, \q2 kamu menimbun harta hanya untuk diri sendiri tanpa mempedulikan sesamamu yang kekurangan. \q2 Pada hari penghakiman, hartamu itu akan menjadi api yang menggerogoti tubuhmu. \q1 \v 4 Bukti ketidakjujuranmu nyata di mata TUHAN. \q2 Lihatlah, upah para penuai ladangmu masih ada di dalam kantongmu, \q2 dan keluhan-keluhan mereka sudah didengar oleh TUHAN Panglima Semesta. \q1 \v 5 Selama di dunia, kamu terbiasa hidup bermewah-mewah. \q2 Apa saja yang kamu inginkan selalu tercapai. \q1 Kamu menggemukkan diri, seperti hewan ternak yang siap dipotong untuk pesta makan. \q2 Awas, hari penyembelihanmu sudah tiba! \q1 \v 6 Allah melihat waktu kamu menginjak-injak hak orang saleh yang tidak sanggup melawanmu. \q2 Dengan kecuranganmu, kamu seakan membunuh mereka! \q2 Celakalah kamu! \s Bersabar dan bertahan dalam keyakinan \p \v 7 Jadi Saudara-saudari, karena Allah mengetahui segala kesusahan kita, bersabarlah sampai Tuhan Yesus datang kembali. Ibarat petani, setelah menanam, mereka harus sabar menanti hujan dari bulan ke bulan sebelum akhirnya menikmati panen yang indah. \v 8 Demikian jugalah kalian masing-masing: Sabar dan kuatkanlah hatimu, karena sebentar lagi Tuhan datang. \p \v 9 Saudara-saudari, janganlah mencari-cari kesalahan atau kelemahan satu sama lain lalu membicarakannya di belakang. Lihat! Kedatangan Kristus, sang Hakim yang adil, sudah dekat. Dia akan menjatuhkan hukuman yang lebih berat kepada orang yang suka menebar kebencian.\x + \xo 5:9 \xo*\xt Mat. 7:1\xt*\x* \p \v 10 Saudara-saudari, marilah kita meneladani para nabi yang diutus TUHAN untuk menyampaikan pesan-Nya kepada nenek moyang orang Yahudi. Mereka selalu sabar meskipun sering dianiaya dan banyak menderita. \v 11 Ingatlah bahwa sekarang kita sangat menghormati mereka karena mereka bertahan melewati penderitaan itu. Ayub misalnya, dia tetap kuat. Dan kalian sudah tahu bagaimana akhirnya Allah memberkati dia, sebab Allah murah hati dan penuh belas kasih. \s Menghormati Allah dalam perkataan dan janji \p \v 12 Saudara-saudari, perhatikanlah hal penting ini: Waktu kamu mengatakan atau menjanjikan sesuatu, jangan menguatkan perkataan atau janjimu itu dengan bersumpah demi apa pun. Jangan menyebut surga atau bumi sebagai saksi atas sumpahmu. Kalau hal yang dibicarakan itu benar, cukup katakan saja, “Ya, itu benar.” Kalau hal itu salah, katakan saja, “Itu tidak benar.” Karena kalau kamu mengatakan lebih daripada itu, kamu akan cenderung berdosa seperti orang munafik.\x + \xo 5:12 \xo*\xt Mat. 5:33-37\xt*\x* \s Memuliakan Allah dalam segala keadaan, khususnya waktu sakit \p \v 13 Kalau ada di antara kalian yang menderita, berdoalah. Dan bagi yang sedang bersukacita, bernyanyilah memuji TUHAN. \v 14 Kalau ada di antara kalian yang sakit, hendaklah kamu memanggil para pemimpin jemaat, supaya mereka mendoakanmu dan mengoleskan minyak\f + \fr 5:14 \fr*\fk minyak \fk*\ft Juga bisa diterjemahkan ‘minyak zaitun’. Pada zaman itu belum ada berbagai jenis minyak, sehingga minyak zaitun dipakai untuk berbagai keperluan, mulai dari bahan bakar pelita, memasak, obat luka, untuk mengoles kepala atau badan saat persiapan pesta, hingga mengurapi raja atau nabi.\ft*\f* kepadamu sebagai tanda bahwa mereka sudah memohon Tuhan Yesus untuk menyembuhkanmu. \v 15 Apabila mereka berdoa dengan percaya penuh bahwa Tuhan Yesus sedang menyembuhkanmu, maka Tuhan akan menjawab doa itu.\x + \xo 5:15 \xo*\xt Mat. 7:7-11; 21:22; Yak. 1:6\xt*\x* Tuhan akan menguatkan dan menyembuhkanmu. Dan kalau penyakit itu disebabkan oleh dosa-dosamu, maka atas doa mereka bersama Tuhan akan mengampuni kamu.\f + \fr 5:15 \fr*\fk kalau penyakit itu disebabkan … \fk*\ft Ayat ini sama sekali tidak berarti bahwa semua penyakit disebabkan oleh dosa. Ingatlah cerita Ayub dan Paulus (2Kor. 12:7-10). Ayat ini hanya mengatakan ‘kalau’, yang memberi kesan bahwa memang ada sebagian penyakit yang disebabkan oleh dosa orang itu sendiri.\ft*\f* \v 16 Karena itu, saya mendorong kalian semua untuk membuka hati kepada teman seimanmu dan saling mengakui pelanggaran-pelanggaranmu terhadap TUHAN, supaya kita bisa saling mendoakan. Dengan demikian kita akan diampuni dan disembuhkan. Doa orang benar sangat berkuasa dan besar pengaruhnya. \v 17 Contohnya Elia. Dia hanya orang biasa sama seperti kita, tetapi dia berdoa dengan sungguh-sungguh supaya hujan tidak turun, dan hujan betul-betul tidak turun di negerinya selama tiga tahun enam bulan! \v 18 Lalu ketika Elia berdoa lagi meminta hujan, hujan pun turun, dan tanaman di ladang tumbuh kembali. \p \v 19-20 Saudara-saudari, ingatlah hal ini: Kalau salah satu dari kalian sudah mengikuti jalan sesat, tetapi saudara atau saudari yang lain menuntun dia kembali kepada ajaran dan cara hidup yang benar, berarti saudara atau saudari itu— yang memimpin orang berdosa untuk bertobat— sudah menyelamatkan dia dari neraka dan membuka jalan baginya sehingga dosa dan kesalahannya yang banyak itu diampuni.\x + \xo 5:19-20 \xo*\xt Mat. 18:15; Gal. 6:1-2; 1Ptr. 4:8\xt*\x*