\id EXO \ide UTF-8 \h Keluaran \toc1 Keluaran \toc2 Keluaran \toc3 Kel. \mt1 Keluaran \c 1 \s Umat Israel ditindas di Mesir \p \v 1 Inilah kelanjutan cerita tentang keluarga Yakub yang pindah bersamanya ke negeri Mesir. Sesuai nama baru Yakub, mereka disebut umat Israel. Nama-nama anaknya adalah \li1 \v 2 Ruben, Simeon, Lewi, Yehuda, \li1 \v 3 Isakar, Zebulon, Benyamin, Dan, \li1 \v 4 Naftali, Gad, dan Asyer. \m \v 5 Jumlah keluarga Yakub pada waktu itu adalah tujuh puluh orang, termasuk Yusuf yang sudah lama berada di Mesir. \p \v 6 Waktu pun berlalu. Akhirnya Yusuf dan saudara-saudaranya serta semua orang dari generasi mereka meninggal. \v 7 Umat Israel beranak cucu dan jumlah mereka bertambah banyak, sehingga mereka sangat kuat dan tersebar di seluruh Mesir. \p \v 8 Setelah beberapa generasi berlalu, seorang raja baru yang tidak tahu apa-apa tentang kisah Yusuf\f + \fr 1:8 \fr*\fk tidak tahu apa-apa tentang kisah Yusuf \fk*\ft Secara harfiah: tidak mengenal Yusuf. Artinya: 1) Raja yang baru ini memang tidak mengenal Yusuf karena kisah Yusuf terjadi ratusan tahun sebelum raja baru ini mulai berkuasa, dan 2) Mungkin saja raja baru ini pernah mendengar tentang Yusuf, tetapi sengaja tidak mempedulikan jasa Yusuf terhadap rakyat Mesir. Raja-raja yang memerintah pada zaman Yusuf berasal dari bangsa Heksos yang adalah musuh para raja dari penduduk asli Mesir sebelum raja baru ini. Sesudah berhasil mengusir raja-raja asing itu, orang Mesir memusuhi semua pihak yang pernah berhubungan erat dengan pihak yang diusir, khususnya umat Israel yang memiliki hubungan kesukuan dan hubungan jabatan dengan penguasa Heksos. Pada zaman Keluaran, dengan meningkatnya jumlah umat Israel, hal itu dipandang sebagai ancaman serius bagi pemerintahan raja Mesir.\ft*\f* mulai berkuasa atas seluruh Mesir. \v 9 Raja itu berkata kepada para pejabatnya, “Lihatlah, orang-orang Israel sudah terlalu banyak, sehingga mereka lebih kuat daripada kita. \v 10 Kalau suatu saat musuh menyerang kita, bisa saja mereka bergabung dengan pihak musuh, lalu melawan kita dan meninggalkan negeri ini. Karena itu, kita harus mencari cara mengendalikan orang Israel supaya tidak bertambah banyak.” \p \v 11 Jadi, mereka menempatkan para mandor kepala budak untuk menindas umat Israel dengan kerja paksa. Umat Israel dipaksa untuk membangun kota Pitom dan kota Rameses, yang akan dijadikan sebagai pusat penyimpanan hasil panen dan harta benda raja Mesir. \v 12 Namun, semakin ditindas, jumlah umat Israel malah semakin bertambah dan semakin menyebar ke seluruh negeri itu. Hal itu membuat orang Mesir semakin takut kepada mereka. \v 13 Karena itu, dengan kejam orang Mesir memaksa mereka bekerja lebih keras. \v 14 Mereka membuat hidup umat Israel semakin sengsara dengan memaksa mereka bekerja keras membuat batu bata dari campuran lumpur. Umat Israel juga disuruh melakukan segala macam pekerjaan berat, termasuk pekerjaan di ladang. Orang Mesir juga semakin menindas umat Israel dengan segala macam pekerjaan yang sangat berat. \p \v 15 Kemudian raja Mesir memanggil dua perempuan Israel\f + \fr 1:15 \fr*\fk dua perempuan Israel \fk*\ft Secara harfiah: dua perempuan Ibrani. Sebutan ‘Ibrani’ ditafsirkan merujuk kepada ‘keturunan Eber’ (Kej. 11:14). Dalam konteks ayat ini, nama ‘Ibrani’ dapat dianggap identik dengan bangsa Israel, dan kata ‘Ibrani’ menjadi nama untuk bahasa mereka. TSI menerjemahkan kata ‘Ibrani’ sebagai ‘Israel’ ketika mengacu kepada bangsa, dan tetap menggunakan ‘Ibrani’ ketika mengacu kepada bahasa.\ft*\f* yang bertugas sebagai bidan untuk menolong ibu-ibu Israel saat melahirkan. Nama bidan itu Sifra dan Pua. \v 16 Raja berkata kepada mereka, “Perhatikanlah setiap kali kalian menolong para perempuan Israel melahirkan. Apabila bayinya perempuan, kalian boleh membiarkannya hidup, tetapi kalau laki-laki, kalian harus membunuhnya!” \v 17 Namun, kedua bidan itu takut akan Allah, sehingga mereka tidak menuruti perintah raja Mesir. Mereka membiarkan semua bayi laki-laki yang lahir tetap hidup. \p \v 18 Maka raja Mesir memanggil kedua bidan itu dan berkata, “Berani-beraninya kalian sengaja melanggar perintah raja dengan membiarkan semua bayi laki-laki hidup!” \p \v 19 Jawab mereka, “Perempuan Israel tidak sama dengan perempuan Mesir. Mereka sangat kuat, sehingga sebelum bidan tiba mereka sudah melahirkan.” \p \v 20-21 Karena bidan-bidan itu takut akan Allah, maka Allah memberkati mereka dengan memberikan mereka keluarga dan anak-anak. Umat Israel semakin bertambah banyak dan menjadi semakin kuat. \p \v 22 Lalu raja Mesir memerintahkan seluruh rakyatnya, “Setiap anak laki-laki yang lahir dari orang Israel harus dibuang ke sungai Nil, tetapi bayi perempuan boleh dibiarkan hidup.” \c 2 \s Kelahiran Musa \p \v 1 Ada seorang laki-laki dari suku Lewi yang menikahi seorang perempuan dari suku yang sama. \v 2 Pada waktu raja Mesir sudah memberikan perintah tadi, perempuan itu melahirkan bayi laki-laki. Karena dilihatnya bahwa bayinya tampan, dia menyembunyikan bayi itu selama tiga bulan. \v 3 Ketika dia tidak bisa menyembunyikannya lebih lama lagi, perempuan itu pun mengambil sebuah keranjang, lalu melapisinya dengan ter\x + \xo 2:3 \xo*\xt Kej. 6:14\xt*\x* dan getah tanaman supaya bisa terapung. Kemudian dia membaringkan anaknya di dalam keranjang itu dan menyembunyikannya di antara alang-alang air yang tinggi di tepi sungai Nil. \v 4 Kakak perempuan bayi itu mengawasi adiknya dari kejauhan. \p \v 5 Lalu datanglah putri raja untuk mandi di sungai Nil, sementara para pelayan perempuannya berjalan-jalan di tepian sungai. Saat itulah putri raja melihat keranjang tadi di antara alang-alang air yang tinggi. Dia menyuruh salah satu pelayannya untuk mengambil keranjang itu. \v 6 Ketika dia membukanya, dia melihat bayi itu sedang menangis. Putri raja merasa kasihan terhadapnya dan berkata, “Pastilah ini bayi orang Israel.” \p \v 7 Kemudian kakak bayi itu mendekati putri raja dan bertanya, “Bolehkah saya mencarikan perempuan Israel yang dapat menyusui bayi ini bagi Tuan Putri?” \p \v 8 Jawab putri raja, “Baiklah.” Maka gadis itu pergi dan memanggil ibu bayi itu sendiri. \p \v 9 Putri raja berkata kepada ibu itu, “Bawalah bayi ini dan rawatlah dia bagi saya. Saya akan membayar kamu untuk itu.” Jadi sang ibu membawa bayinya dan merawat dia. \p \v 10 Ketika anak itu sudah disapih, ibunya membawa dia kembali kepada putri raja. Lalu putri raja mengangkat anak itu menjadi anaknya sendiri dan menamai dia Musa,\f + \fr 2:10 \fr*\fk Musa \fk*\ft Pengucapan nama Musa dalam bahasa Mesir mirip dengan kata yang berarti ‘anak dari’. Namun, dalam bahasa Ibrani, pengucapan tersebut mirip dengan kata yang berarti ‘diangkat’.\ft*\f* dengan berkata, “Aku sudah mengangkatnya dari air.” \s Musa melarikan diri ke Midian \p \v 11 Pada suatu hari, ketika Musa sudah dewasa, dia pergi keluar mengunjungi orang-orang sebangsanya, dan melihat betapa beratnya kerja paksa mereka. Dia juga melihat seorang Mesir sedang memukuli seorang Israel, saudara sebangsanya. \v 12 Musa menoleh ke kiri kanan untuk memastikan tidak ada seorang pun yang melihatnya. Lalu dia membunuh orang Mesir itu dan cepat-cepat menyembunyikan mayatnya di dalam pasir. \p \v 13 Keesokan harinya, Musa keluar lagi dan melihat dua orang Israel sedang berkelahi. Lalu dia bertanya kepada orang yang bersalah, “Mengapa kamu memukuli sesamamu orang Israel?” \p \v 14 Jawab orang itu, “Apa urusanmu! Kamu bukan pemimpin ataupun hakim kami! Apakah kamu mau membunuh saya juga, seperti kamu membunuh orang Mesir itu kemarin?!” \p Musa pun menjadi takut dan berpikir, “Pasti semua orang sudah tahu perbuatanku.” \v 15-16 Sewaktu raja Mesir mendengar tentang pembunuhan itu, dia mengeluarkan perintah untuk membunuh Musa. Tetapi Musa melarikan diri dan menetap di Midian. \p Di sana, ada seorang imam Midian bernama Rehuel.\f + \fr 2:15-16 \fr*\fk Rehuel \fk*\ft Dalam teks sumber pasal ini, nama Rehuel pertama kali disebut di ayat 18. Namun, untuk alasan kejelasan dan kewajaran, TSI menempatkan nama Rehuel dalam ayat ini. Nama Rehuel berarti ‘sahabat Allah’. Rehuel memiliki nama lain, yaitu Yitro, yang mulai digunakan pada pasal 3 dan seterusnya.\ft*\f* Dia mempunyai tujuh anak perempuan. Suatu hari, ketika Musa sedang duduk di dekat sumur, ketujuh anak perempuan Rehuel datang menimba air untuk memberi minum kawanan domba dan kambing milik ayah mereka. \v 17 Beberapa gembala datang dan mengusir mereka, tetapi Musa membela mereka dari gembala-gembala itu, lalu membantu memberikan air kepada kawanan domba dan kambing mereka. \p \v 18 Ketika para perempuan itu pulang ke rumah, Rehuel bertanya, “Bagaimana kalian bisa pulang begitu cepat hari ini?” \p \v 19 Jawab mereka, “Ada orang Mesir yang membela kami dari gembala-gembala yang sering mengganggu kami. Dia bahkan membantu memberi minum kawanan hewan kita.” \p \v 20 Lalu Rehuel bertanya lagi kepada anak-anaknya, “Di manakah orang itu? Mengapa tidak kalian ajak kemari! Pergilah dan undanglah dia untuk makan bersama kita.” \p \v 21 Karena undangan itu, Musa kemudian setuju untuk tinggal dengan mereka. Dan Rehuel memberikan anaknya, Sipora, untuk menjadi istri Musa. \v 22 Sipora melahirkan anak laki-laki dan Musa menamainya Gersom, karena dia berkata, “Aku sudah menjadi pendatang di negeri asing.”\f + \fr 2:22 \fr*\fk Gersom, … \fk*\ft Dalam bahasa Ibrani, pengucapan nama Gersom mirip dengan kata yang artinya ‘pendatang’.\ft*\f* \s Allah memanggil Musa \p \v 23 Waktu pun berlalu, dan raja Mesir itu meninggal dunia. Namun, di bawah pemerintahan raja baru, bangsa Israel tetap saja sengsara dan ditindas sebagai budak. Mereka berseru meminta tolong karena perbudakan itu, dan seruan mereka sampai kepada Allah. \v 24 Allah mendengar semua keluhan mereka dan mengingat perjanjian-Nya dengan Abraham, Isak, dan Yakub. \v 25 Allah melihat penderitaan bangsa Israel dan Dia mempedulikan mereka. \c 3 \s Semak belukar yang berapi tetapi tidak terbakar \p \v 1 Pada suatu hari, Musa sedang menggembalakan domba dan kambing milik mertuanya, Yitro,\f + \fr 3:1 \fr*\fk Yitro \fk*\ft Mertua Musa memiliki dua nama, Yitro dan Rehuel. Lihat catatan di Kel. 2:18.\ft*\f* yang juga dikenal dengan nama Rehuel, seorang imam di Midian. Musa menggiring kawanan ternak menyeberangi padang belantara dan sampai di gunung Sinai,\f + \fr 3:1 \fr*\fk gunung Sinai \fk*\ft Secara harfiah: Horeb. TSI selalu menerjemahkan ‘Horeb’ dengan ‘gunung Sinai’ karena nama itu lebih dikenal oleh pembaca zaman sekarang.\ft*\f* yang juga disebut ‘gunung Allah’. \v 2 Di sana, malaikat wakil TUHAN\f + \fr 3:2 \fr*\fk malaikat wakil TUHAN \fk*\ft Salah satu ciri khas kitab Kejadian dan Keluaran adalah bahwa penulis sering menyebut ‘malaikat’ untuk menghindari penyebutan langsung bahwa Allah melakukan sesuatu yang dapat dilihat secara fisik. Sebagai contoh, di ayat ini dikatakan bahwa malaikat menampakkan diri, tetapi di ayat 4 dan 6, TUHANlah yang melihat Musa mendekat dan yang berkata, “Akulah Allah.” Penulis tidak selalu konsisten dalam hal ini. Kadang-kadang, kegiatan dalam ayat yang satu dilakukan oleh malaikat, tetapi di ayat lain dikatakan bahwa Allah sendiri pelakunya, dan begitu juga sebaliknya. TSI menuliskan pelaku sesuai yang tertulis dalam bahasa sumber. Ciri khas ini juga dapat dilihat dalam Kej. 16:9-14; 22:11-18; 31:11-13; Kel. 13:21-22; 14:19-24; 23:20-23; 32:34; 33:2.\ft*\f* menampakkan diri kepada Musa dalam bentuk nyala api di tengah-tengah semak. Musa melihat semak itu berapi tetapi tidak terbakar. \v 3 Maka berkatalah Musa, “Sungguh aneh! Mengapa semak itu tidak terbakar? Aku akan melihatnya dari dekat.” \p \v 4 Ketika TUHAN melihat bahwa Musa mendekat, berkatalah Allah dari semak itu, “Musa, Musa!” \p Jawab Musa, “Ya, ini aku!” \p \v 5 Lalu TUHAN berkata, “Jangan mendekat! Lepaskan alas kakimu, karena tanah yang kamu injak itu suci. \v 6 Akulah Allah yang disembah oleh ayahmu, dan yang disembah oleh nenek moyangmu Abraham, Isak, dan Yakub.” Maka Musa menyembunyikan wajahnya karena takut melihat Allah. \p \v 7 Kata TUHAN kepadanya, “Sesungguhnya, Aku sudah melihat betapa umat-Ku ditindas di Mesir dan Aku mendengar seruan mereka atas perlakuan kejam para mandor terhadap mereka. Aku mengetahui penderitaan mereka. \v 8 Kini Aku datang untuk membebaskan mereka dari tangan orang Mesir. Aku akan memimpin mereka keluar dari negeri itu dan membawa mereka ke negeri yang baik dan luas, yang berlimpah dengan hasil alam,\f + \fr 3:8 \fr*\fk berlimpah dengan hasil alam \fk*\ft Secara harfiah: mengalirkan susu dan madu. Ini merupakan suatu kiasan bahasa Ibrani. ‘Susu’ menggambarkan bahwa tanah itu baik untuk beternak, dan ‘madu’ menggambarkan bahwa tanah itu baik untuk bercocok tanam.\ft*\f* yaitu ke negeri orang Kanaan, Het, Amori, Feris, Hewi, dan Yebus. \v 9 Seruan umat Israel sudah sampai kepada-Ku, dan Aku sudah menyaksikan betapa kejamnya orang Mesir menindas mereka. \v 10 Sekarang, pergilah. Aku mengutusmu menghadap raja Mesir untuk membawa umat-Ku, keturunan Israel, keluar dari Mesir.” \p \v 11 Jawab Musa kepada Allah, “Aku ini bukan siapa-siapa! Bagaimana mungkin aku bisa menghadap raja dan membawa keturunan Israel keluar dari Mesir?” \p \v 12 Jawab Allah, “Aku akan menyertaimu, dan inilah tanda bagimu bahwa Akulah yang mengutusmu: Setelah kamu membawa umat-Ku keluar dari Mesir, kalian akan menyembah-Ku di gunung ini.” \p \v 13 Musa menjawab, “Kalau aku pergi menemui umat Israel dan berkata kepada mereka, ‘Allah nenek moyang kita sudah mengutus saya kepada kalian,’ tentu mereka akan bertanya, ‘Siapakah nama-Nya?’ Lalu aku harus menjawab apa?” \p \v 14 Kata Allah kepada Musa, “Aku adalah Aku.\f + \fr 3:14 \fr*\fk Akulah Aku \fk*\ft Dalam bahasa Ibrani, penulisan kata ‘Aku’ (dua kali) menggunakan huruf konsonan YHWH. Orang Israel kemudian menganggap sakral gabungan empat huruf itu sebagai nama pribadi Allah. Dalam ayat-ayat selanjutnya, TSI selalu menerjemahkan nama YHWH sebagai TUHAN (seluruhnya kapital). Terdapat sejumlah makna penting di balik sebutan Allah ‘Akulah Aku’ tentang diri-Nya sendiri. Salah satunya ialah menunjukkan kemutlakan Allah. ‘Akulah Aku’ berarti ‘Aku’ tidak dapat disejajarkan dengan sebutan apa pun.\ft*\f* Katakanlah kepada umat Israel bahwa ‘Akulah Aku’ yang mengutus kamu kepada mereka. \v 15 Katakan juga kepada mereka, ‘TUHAN, Allah Abraham, Allah Isak, dan Allah Yakub, yaitu Allah nenek moyang kalian, sudah mengutus saya kepadamu.’ Semua sebutan itu merupakan nama-Ku untuk selama-lamanya. Demikianlah kalian akan memanggil nama-Ku turun temurun. \p \v 16 “Pergilah dan kumpulkan tua-tua Israel, lalu katakanlah kepada mereka: TUHAN Allah nenek moyang kita, Allah Abraham, Isak, dan Yakub, sudah menjumpai saya dan berkata, ‘Aku sudah memperhatikan kalian dan melihat bagaimana kalian diperlakukan di Mesir. \v 17 Aku berjanji akan membawa kalian keluar dari penindasan di Mesir ke negeri orang Kanaan, Het, Amori, Feris, Hewi dan Yebus, ke negeri yang berlimpah dengan hasil alam.’” \p \v 18 Kata Allah selanjutnya kepada Musa, “Para tua-tua Israel akan mendengarkanmu, lalu kalian akan pergi menghadap raja dan berkata kepadanya, ‘TUHAN, Allah umat Israel, sudah menjumpai kami. Oleh karena itu, izinkanlah kami melakukan perjalanan selama tiga hari ke padang belantara, agar kami dapat mempersembahkan kurban kepada TUHAN Allah kami.’ \p \v 19 “Aku tahu bahwa raja Mesir tidak akan membiarkan kalian pergi begitu saja, kecuali dipaksa oleh kuasa yang besar. \v 20 Maka Aku akan memakai kuasa-Ku dan menghantam Mesir dengan segala perbuatan-Ku yang ajaib. Sesudah itu barulah dia akan membiarkan kalian pergi. \v 21 Aku akan menggerakkan hati orang Mesir agar mereka berbaik hati kepada kalian, sehingga kalian tidak akan pergi dengan tangan kosong. \v 22 Setiap perempuan Israel akan meminta perhiasan emas, perak, dan pakaian dari tetangganya yang orang Mesir, termasuk siapa pun perempuan Mesir yang kebetulan menginap di rumah tetangga itu. Kamu akan mengenakan perhiasan dan pakaian itu pada anak-anakmu, baik yang laki-laki maupun perempuan. Demikianlah kamu akan merampas harta orang Mesir.” \c 4 \s TUHAN memberi kuasa kepada Musa \p \v 1 Jawab Musa, “Bagaimana kalau umat Israel tidak percaya dan tidak mau mendengarkanku? Bagaimana kalau mereka berkata, ‘TUHAN tidak menjumpai kamu!’” \p \v 2 Kata TUHAN kepada Musa, “Apa itu yang ada di tanganmu?” \p Jawab Musa, “Tongkat.” \p \v 3 Lalu TUHAN berkata, “Lemparkanlah tongkat itu ke tanah.” Maka Musa melemparkan tongkatnya ke tanah, dan seketika tongkat itu berubah menjadi seekor ular. Musa pun lari menjauh. \p \v 4 Tetapi TUHAN berkata kepada Musa, “Ulurkanlah tanganmu dan peganglah ekornya.” Musa mengulurkan tangannya dan menangkap ekor ular itu, lalu ular itu berubah kembali menjadi tongkat. \p \v 5 Berkatalah TUHAN, “Lakukanlah itu supaya umat Israel percaya bahwa TUHAN Allah nenek moyang mereka, yaitu Allah Abraham, Allah Isak, dan Allah Yakub, sudah menjumpai kamu.” \p \v 6 TUHAN berkata lagi kepada Musa, “Masukkanlah tanganmu ke dalam jubahmu.” Maka Musa memasukkan tangannya ke dalam jubahnya, dan ketika dia mengeluarkan tangannya, tampaklah tangannya terkena penyakit kulit sehingga terkelupas dan bersisik warna putih seperti salju. \v 7 Lalu TUHAN berkata lagi, “Masukkan kembali tanganmu ke dalam jubahmu.” Maka Musa pun memasukkan lagi tangannya ke dalam jubahnya, dan ketika dia mengeluarkan tangannya, tampaklah tangannya sudah pulih seperti semula. \p \v 8 TUHAN berkata, “Jika mereka tidak percaya kepadamu atau tidak mengindahkan keajaiban pertama yang Aku berikan, mereka akan percaya pada keajaiban yang kedua. \v 9 Apabila mereka tidak mempercayai dua keajaiban itu dan tidak menuruti perkataanmu, ambillah air dari sungai Nil dan tumpahkanlah ke tanah. Air itu akan berubah menjadi darah.” \p \v 10 Tetapi Musa berkata kepada TUHAN, “Ya Penguasaku, aku ini tidak pandai berbicara. Sejak dulu hingga sekarang setelah TUHAN berbicara denganku pun, cara bicaraku lambat dan tidak lancar.” \p \v 11 Kemudian TUHAN berkata, “Siapakah yang menciptakan mulut manusia? Siapakah yang menetapkan seseorang menjadi bisu atau tuli? Siapakah yang membuat manusia buta atau melihat? Bukankah Aku, TUHAN yang melakukannya? \v 12 Pergilah sekarang! Aku akan menyertaimu ketika kamu berbicara dan memberitahukan apa yang harus kamu katakan.” \p \v 13 Tetapi Musa menjawab, “Ya Penguasaku, mohon utuslah orang lain saja.” \p \v 14 Maka TUHAN menjadi marah kepada Musa dan berkata, “Bagaimana dengan Harun, kakakmu itu? Dia seorang Lewi yang fasih berbicara. Sekarang dia sedang dalam perjalanan untuk menemuimu. Dia akan sangat senang saat bertemu denganmu. \v 15 Kamu akan berbicara dengannya dan menyampaikan apa yang harus dia katakan. Aku akan menolong kalian berdua untuk berbicara dan memberitahukan apa yang harus kalian lakukan. \v 16 Harun akan menjadi juru bicaramu kepada umat Israel, dan kamu akan menjadi seperti Allah baginya dengan cara memberitahukan kepadanya apa yang harus dia katakan. \v 17 Bawalah tongkat ini. Kamu akan menggunakannya untuk melakukan berbagai keajaiban.” \s Musa kembali ke Mesir \p \v 18-19 Kemudian Musa kembali ke Midian, dan TUHAN berkata kepadanya, “Kembalilah ke Mesir, karena semua yang ingin membunuhmu sudah mati.” Maka Musa pamit kepada Yitro mertuanya, “Izinkanlah aku kembali ke Mesir untuk mencari tahu apakah saudara-saudaraku masih hidup.” \p Jawab Yitro, “Baik, pergilah. Semoga kamu selamat dalam perjalanan.” \p \v 20 Jadi, berangkatlah Musa ke Mesir dengan membawa istri dan anak-anaknya di atas keledai. Dia juga membawa tongkatnya sesuai perintah Allah.\f + \fr 4:20 \fr*\fk membawa tongkatnya sesuai perintah Allah \fk*\ft Secara harfiah: membawa tongkat Allah.\ft*\f* \p \v 21 TUHAN berkata kepada Musa, “Aku sudah membuat kamu mampu melakukan keajaiban-keajaiban. Ketika kamu sudah di Mesir, lakukanlah keajaiban itu di hadapan raja. Namun, Aku akan mengeraskan hatinya sehingga dia tidak membiarkan umat-Ku pergi. \v 22 Lalu katakanlah kepadanya, ‘Inilah perkataan TUHAN: Umat Israel itu bagaikan anak-Ku, anak yang sulung. \v 23 Aku sudah menyuruhmu untuk membiarkan anak-Ku itu pergi menyembah-Ku. Tetapi karena kamu menolak, maka Aku akan membunuh anakmu yang sulung!’” \p \v 24 Dalam perjalanan ke Mesir itu, ketika mereka sedang berkemah pada suatu malam, TUHAN menemui Musa dan bermaksud membunuhnya.\f + \fr 4:24 \fr*\fk TUHAN … bermaksud membunuhnya \fk*\ft Cerita di ayat 24-26 selalu menimbulkan pertanyaan, “Mengapa TUHAN hendak membunuh orang yang baru saja Dia utus?” Alkitab tidak memberikan penjelasan yang pasti tentang hal ini, tetapi salah satu tafsiran mengatakan: Musa sedang kembali ke Mesir karena diutus untuk memimpin umat Israel, yang TUHAN anggap sebagai anak sulung-Nya. Namun, Musa sendiri belum menaati perintah yang diberikan kepada Abraham dan diwarisi oleh umat Israel, yaitu setiap anak laki-laki harus disunat untuk menunjukkan bahwa dia termasuk dalam perjanjian Allah kepada Abraham dan keturunannya (Kej. 17:10-14). Ketika Sipora menyentuh kaki Musa dengan kulit khatan anak mereka yang dipotong, hal itu merupakan tanda bahwa sunat yang dia lakukan diperhitungkan atas nama Musa.\ft*\f* \v 25-26 Lalu Sipora mengambil sebuah batu yang tajam seperti pisau dan menyunat anak mereka. Kemudian dia menyentuh kaki Musa dengan kulit khatan itu sambil berkata, “Suamiku, kamu ditandai dengan darah.”\f + \fr 4:25-26 \fr*\fk perkataan Sipora \fk*\ft Secara harfiah, perkataan Sipora dapat diterjemahkan, “Engkau adalah pengantin berdarah bagiku.” Arti kalimat ini tidak dapat dipastikan, sehingga TSI juga tidak dapat memberikan terjemahan yang sepenuhnya jelas. Salah satu tafsiran ditunjukkan dalam catatan pada ayat 24.\ft*\f* Darah yang dimaksud Sipora adalah darah karena sunat tersebut. Sesudah itu, TUHAN membiarkan Musa hidup. \s Harun diutus untuk menemui Musa \p \v 27 TUHAN berkata kepada Harun, “Pergilah ke padang belantara untuk menemui Musa.” Maka dia pergi dan menemui Musa di gunung Allah, lalu dia memeluk adiknya itu. \v 28 Musa memberitahu Harun semua perkataan TUHAN yang harus disampaikan kepada raja Mesir, juga keajaiban-keajaiban yang TUHAN perintahkan kepada Musa untuk dilakukan. \p \v 29 Kemudian mereka pergi ke Mesir. Setibanya di sana, Musa dan Harun mengumpulkan semua tua-tua umat Israel. \v 30 Harun menyampaikan kepada mereka segala hal yang sudah TUHAN sampaikan kepada Musa. Lalu Musa melakukan keajaiban-keajaiban di hadapan mereka. \v 31 Para tua-tua itu pun percaya, dan ketika mereka mendengar bahwa TUHAN sudah memperhatikan umat Israel dan segala penindasan yang mereka alami, bersujudlah mereka menyembah TUHAN. \c 5 \s Musa dan Harun menghadap raja Mesir \p \v 1 Sesudah itu, Musa dan Harun pergi menghadap raja Mesir untuk berbicara kepadanya, “TUHAN Allah Israel berkata, ‘Biarkanlah umat-Ku pergi, agar mereka dapat mengadakan perayaan bagi-Ku di padang belantara.’” \p \v 2 Tetapi raja Mesir menjawab, “Siapakah ‘Tuhan’ itu sehingga saya harus mematuhi perintahnya\f + \fr 5:2 \fr*\fk penggunaan huruf kecil \fk*\ft Penggunaan huruf kecil dan kapital untuk figur ilahi dalam TSI disesuaikan dengan anggapan orang yang sedang berbicara. Di ayat ini, raja Mesir menganggap Musa dan Harun menyebut nama dewa umat Israel, dan sudah jelas dia tidak menghormati TUHAN. TSI mencerminkan hal itu di ayat ini dengan memakai ‘Tuhan’ dan ‘-nya’. Untuk mencegah tanggapan salah bahwa raja Mesir percaya kepada TUHAN, dalam beberapa kutipan raja Mesir selanjutnya di Keluaran TSI menerjemahkan YHWH (TUHAN) dengan kata ‘dewa’. Salah satu ayat seperti itu adalah Kel. 5:2.\ft*\f* dan membiarkan orang Israel pergi? Saya tidak mengenal ‘Tuhan’, dan saya juga tidak akan membiarkan orang Israel pergi!” \p \v 3 Lalu mereka berkata, “Allah Israel sudah menjumpai kami. Kami mohon, izinkanlah kami pergi dan melakukan perjalanan selama tiga hari ke padang belantara untuk mempersembahkan kurban kepada TUHAN Allah kami, agar Dia tidak menghukum kami dengan wabah penyakit atau perang.” \p \v 4 Namun, raja Mesir berkata kepada mereka, “Hei, Musa dan Harun, mengapa kalian membawa-bawa para budak? Mereka harus tetap bekerja! \v 5 Jumlah bangsamu sudah sangat banyak, dan sekarang kalian sengaja hendak membuat mereka berhenti bekerja!” \s Bangsa Israel semakin ditindas \p \v 6 Hari itu juga, raja Mesir memerintahkan para kepala mandor Mesir dan mandor Israel dengan berkata, \v 7 “Mulai sekarang, kalian tidak boleh memberikan jerami kepada budak-budak itu untuk membuat batu bata seperti sebelumnya. Biarlah mereka pergi mengumpulkan jerami sendiri. \v 8 Tetapi pastikan bahwa jumlah batu bata yang mereka hasilkan dalam sehari tetap sama seperti sebelumnya. Mereka itu pemalas! Itulah sebabnya mereka menuntut untuk pergi mempersembahkan kurban kepada dewa mereka. \v 9 Paksalah mereka bekerja lebih keras lagi, supaya mereka sibuk dengan pekerjaan sehingga tidak ada waktu untuk mendengarkan omong kosong itu.” \p \v 10 Maka semua kepala mandor Mesir dan mandor Israel pergi dan berkata kepada umat Israel, “Raja sudah menetapkan bahwa dia tidak akan menyediakan jerami lagi untuk pembuatan batu bata. \v 11 Pergilah mencari jerami sendiri, terserah dari mana saja, tetapi kalian harus tetap menghasilkan batu bata sebanyak sebelumnya, tidak boleh berkurang sedikit pun!” \v 12 Jadi, umat Israel menyebar untuk mencari jerami ke seluruh negeri Mesir. \p \v 13 Dan para kepala mandor Mesir menekan mereka dengan berkata, “Selesaikan pekerjaan harian kalian sama seperti dulu waktu jerami masih disediakan.” \v 14 Para kepala mandor Mesir memukuli mandor-mandor Israel, yang diberi tanggung jawab atas pekerjaan umat Israel. Kata mereka, “Kenapa kamu tidak menghasilkan batu bata sebanyak kemarin?!” \p \v 15 Lalu para mandor Israel menghadap raja dan memohon, “Yang Mulia, mengapa engkau memperlakukan kami, hamba-hambamu, seperti ini? \v 16 Sekarang kami tidak diberi jerami, tetapi kami tetap dituntut membuat batu bata. Rakyatmu sendiri yang bersalah! Mengapa kami yang harus dipukuli?!” \p \v 17 Namun raja menjawab, “Pemalas! Kalian memang malas! Karena itu kalian terus berkata, ‘Izinkan kami pergi menyembah dewa kami’ sebagai alasan untuk tidak bekerja! \v 18 Pergi dan kembalilah bekerja! Jerami tetap tidak akan disediakan untuk kalian, tetapi kalian harus memenuhi jumlah batu bata yang sama seperti sebelumnya.” \p \v 19 Mendengar perintah itu, yakni bahwa jumlah batu bata yang harus mereka penuhi tetap sama dan tidak dikurangi, para mandor Israel pun menyadari betapa berat masalah yang kini mereka hadapi. \v 20 Sesudah pertemuan dengan raja Mesir, mandor-mandor Israel itu menemui Musa dan Harun yang sedang menunggu mereka keluar. \v 21 Kata mereka kepada Musa dan Harun, “Gara-gara kalian, kami semakin dibenci oleh raja dan para pejabatnya! Biarlah TUHAN mengadili dan menghukum kalian berdua! Akibat perbuatanmu, matilah kami!” \p \v 22 Musa kembali menghadap TUHAN dan berkata, “Ya Penguasaku, mengapa Engkau menambah masalah kepada umat-Mu? Untuk apa Engkau mengutus aku? \v 23 Sejak aku menghadap raja dan menyampaikan pesan-Mu, dia malah semakin keras menindas umat-Mu dan Engkau tidak melakukan apa pun untuk menolong mereka!” \c 6 \s TUHAN berjanji akan membebaskan umat Israel \p \v 1 Lalu TUHAN berkata kepada Musa, “Sekarang kamu akan melihat apa yang akan Aku lakukan terhadap raja Mesir. Aku akan memaksanya untuk membiarkan umat-Ku pergi, bahkan dia akan mengusir mereka keluar dari negerinya.” \p \v 2 Lagi kata TUHAN kepada Musa, “Akulah TUHAN. \v 3 Aku sudah menyatakan diri kepada Abraham, Isak, dan Yakub sebagai Allah Yang Mahakuasa,\f + \fr 6:3 \fr*\fk Allah Yang Mahakuasa \fk*\ft Secara harfiah: El Syadai.\ft*\f* tetapi Aku tidak memperkenalkan nama-Ku, TUHAN, kepada mereka. \v 4 Aku juga sudah mengadakan perjanjian dengan mereka. Aku berjanji akan memberikan kepada mereka negeri Kanaan, di mana mereka dulu hidup sebagai pendatang. \v 5 Aku pun sudah mendengar keluh kesah umat Israel yang diperbudak bangsa Mesir, dan Aku mengingat perjanjian-Ku. \p \v 6 “Karena itu, sampaikanlah kepada umat Israel, ‘Akulah TUHAN. Aku akan membawa kalian keluar dari perbudakan bangsa Mesir. Aku akan menghukum bangsa Mesir dengan hukuman berat, dan dengan kuasa-Ku, Aku akan membebaskan kalian. \v 7 Aku akan mengangkat kalian sebagai umat-Ku, dan Aku akan menjadi Allah kalian. Kalian akan tahu bahwa Akulah TUHAN Allahmu yang sudah membebaskan kalian dari perbudakan bangsa Mesir. \v 8 Aku akan membawa kalian ke negeri yang Aku janjikan dengan bersumpah kepada Abraham, Isak, dan Yakub. Aku akan memberikan negeri itu kepada kalian sebagai milikmu sendiri. Akulah TUHAN.’” \p \v 9 Musa menyampaikan semua pesan itu kepada bangsa Israel, tetapi mereka tidak mau percaya, karena terlalu tertekan oleh perbudakan yang kejam dan sudah sangat putus asa. \p \v 10 Kemudian TUHAN berkata kepada Musa, \v 11 “Pergilah menghadap raja Mesir dan katakan kepadanya bahwa dia harus membiarkan umat Israel pergi dari negerinya.” \p \v 12 Musa menjawab, “Tetapi selama ini umat Israel pun tidak mendengarkan aku, apalagi raja Mesir! Mana mungkin dia mendengarkan aku, orang yang tidak pandai bicara ini!” \p \v 13 Meski demikian, TUHAN tetap mengutus Musa dan Harun kepada umat Israel dan raja Mesir dengan perintah untuk memimpin umat Israel keluar dari Mesir. \s Garis keturunan Musa dan Harun \p \v 14 Berikut ini adalah nama-nama kepala keluarga keturunan Yakub. \li1 Anak sulungnya adalah Ruben. Anak-anak Ruben bernama Henok, Palu, Hesron, dan Karmi. Keturunan mereka masing-masing menjadi marga-marga dalam suku Ruben. \li1 \v 15 Anak-anak Simeon bernama Yemuel, Yamin, Ohad, Yakin, Zohar, dan Saul (ibu Saul adalah orang Kanaan). Keturunan mereka masing-masing menjadi marga-marga dalam suku Simeon. \li1 \v 16 Anak-anak Lewi sesuai urutan bernama Gerson, Kehat, dan Merari. Lewi hidup selama 137 tahun. \li1 \v 17 Anak-anak Gerson bernama Libni dan Simei. Keturunan mereka menjadi marga Libni dan marga Simei. \li1 \v 18 Anak-anak Kehat bernama Amram, Yisar, Hebron, dan Uziel. Kehat hidup selama 133 tahun. \li1 \v 19 Anak-anak Merari bernama Mahli dan Musi. \m Itulah marga-marga dalam suku Lewi sesuai garis keturunan mereka. \b \li1 \v 20 Amram menikah dengan saudara perempuan ayahnya bernama Yokebet. Mereka mempunyai dua anak laki-laki, Harun dan Musa. Amram hidup selama 137 tahun. \li1 \v 21 Anak-anak Yisar bernama Korah, Nefeg, dan Sikri. \li1 \v 22 Anak-anak Uziel bernama Misael, Elsafan, dan Sitri. \li1 \v 23 Harun menikah dengan Eliseba, anak Aminadab, saudara perempuan Nahason. Dia melahirkan Nadab, Abihu, Eleasar, dan Itamar. \li1 \v 24 Anak-anak Korah bernama Asir, Elkana, dan Abiasaf. Keturunan mereka masing-masing menjadi marga-marga Korah. \li1 \v 25 Eleasar, anak Harun, menikah dengan salah satu anak perempuan Putiel. Dia melahirkan Pinehas. \m Itulah nenek moyang marga-marga dalam suku Lewi. \b \p \v 26 Harun dan Musa diperintahkan TUHAN untuk membawa umat Israel keluar dari tanah Mesir, dalam rombongan besar menurut pasukan-pasukan mereka.\f + \fr 6:26 \fr*\fk pasukan-pasukan mereka \fk*\ft Ini pertama kalinya kedua belas suku Israel disebut sebagai ‘pasukan-pasukan’. Kata bahasa Ibrani yang digunakan merupakan istilah militer, yang menggambarkan umat Allah sebagai kesatuan tempur sekaligus menyiratkan bahwa keberangkatan mereka dari Mesir teratur dan tertib.\ft*\f* \v 27 Kedua orang itulah yang berbicara kepada raja Mesir untuk membawa umat Israel keluar dari negeri Mesir. \p \v 28 TUHAN berkata kepada Musa di Mesir, \v 29 “Akulah TUHAN! Beritahukanlah kepada raja Mesir segala pesan yang Aku sampaikan kepadamu.” \p \v 30 Namun, Musa menjawab TUHAN, “Aku tidak pandai berbicara. Raja pasti tidak akan mendengarkan aku!” \c 7 \s Allah mempersiapkan Musa untuk menghadap raja Mesir \p \v 1 TUHAN berkata kepada Musa, “Lihatlah, Aku mengangkatmu menjadi seperti Allah bagi raja Mesir, dan kakakmu Harun akan menjadi seperti nabimu. \v 2 Kamu akan mengatakan semua yang Aku perintahkan kepadamu, dan Harun akan menyampaikan kepada raja untuk membiarkan umat Israel keluar dari negerinya. \v 3 Tetapi Aku akan mengeraskan hati raja, sehingga meskipun Aku membuat berbagai macam keajaiban-Ku di Mesir, \v 4 dia tetap tidak akan mendengarkanmu. Maka dengan kuasa-Ku, Aku akan menjatuhkan hukuman berat kepada bangsa Mesir dan membawa kedua belas suku umat-Ku keluar dari sana dalam rombongan besar, menurut pasukan-pasukan mereka.\x + \xo 7:4 \xo*\xt Kel. 6:26\xt*\x* \v 5 Saat itu, orang-orang Mesir akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN, yakni ketika Aku menghukum Mesir dengan kuasa-Ku dan membawa umat-Ku Israel keluar dari antara mereka.” \p \v 6 Lalu Musa dan Harun melakukan tepat seperti yang diperintahkan TUHAN. \v 7 Saat mereka pergi menghadap raja, Musa berusia delapan puluh tahun dan Harun berusia delapan puluh tiga tahun. \s Tongkat Harun berubah menjadi ular \p \v 8 TUHAN berkata kepada Musa dan Harun, \v 9 “Jika raja Mesir berkata kepada kalian, ‘Buktikanlah dirimu dengan melakukan keajaiban,’ maka katakanlah kepada Harun, ‘Ambillah tongkatmu dan lemparkanlah ke tanah di hadapan raja.’ Nanti tongkat itu akan berubah menjadi ular.” \p \v 10 Musa dan Harun pun menghadap raja dan melakukan sesuai dengan yang diperintahkan TUHAN. Harun melemparkan tongkatnya di hadapan raja dan para pejabatnya,\f + \fr 7:10 \fr*\fk pejabatnya \fk*\ft Pada zaman itu, hampir semua pejabat di Mesir adalah kerabat raja.\ft*\f* lalu tongkat itu berubah menjadi ular. \v 11 Kemudian raja memanggil orang-orang pintar serta para ahli sihir untuk menghadap, dan mereka juga melakukan hal yang sama dengan keahlian mereka. \v 12 Masing-masing melemparkan tongkatnya, dan tongkat-tongkat itu berubah menjadi ular. Namun, ular dari tongkat Harun menelan semua ular mereka. \v 13 Meski demikian, raja tetap mengeraskan hatinya, seperti yang sudah dikatakan TUHAN. \s Bencana pertama: Air menjadi darah \p \v 14 Kemudian TUHAN berkata kepada Musa, “Raja Mesir tetap berkeras hati. Dia menolak untuk membiarkan umat Israel pergi. \v 15 Karena itu, besok pagi datanglah kepadanya pada waktu biasanya dia pergi ke tepi sungai Nil. Ketika kamu melihatnya berjalan menuju sungai, tunggulah di tepi sungai untuk menemui dia. Bawalah tongkatmu yang bisa berubah menjadi ular, \v 16 dan katakanlah kepadanya, ‘TUHAN, Allah umat Israel, sudah mengutus saya untuk menyampaikan kepadamu, “Biarkan umat-Ku pergi supaya mereka dapat menyembah-Ku di padang belantara.” Tetapi sampai sekarang, engkau tetap tidak mau mendengarkan. \v 17 Jadi, beginilah kata TUHAN, “Dengan ini, engkau akan tahu bahwa Akulah TUHAN.” Lihatlah! Saya akan memukul permukaan air sungai Nil dengan tongkat yang di tangan saya ini, dan airnya akan berubah menjadi darah. \v 18 Ikan di sungai akan mati sehingga airnya berbau busuk dan orang Mesir tidak dapat meminumnya.’” \p \v 19 Lalu TUHAN berkata kepada Musa, “Katakanlah kepada Harun, ‘Ambillah tongkatmu dan ulurkanlah ke atas segala macam perairan di Mesir, termasuk sungai-sungai, aliran air, kolam-kolam, dan tempat-tempat menampung air, agar semuanya berubah menjadi darah. Akan ada darah di seluruh negeri Mesir, bahkan di dalam tempat penyimpanan air dari kayu maupun batu.’” \p \v 20 Musa dan Harun melakukan tepat seperti yang TUHAN perintahkan. Di depan mata raja dan para pejabatnya, Harun mengangkat tongkatnya dan memukul air sungai Nil. Maka semua air itu berubah menjadi darah, \v 21 dan matilah ikan-ikan di sungai itu sehingga airnya berbau busuk dan orang Mesir tidak dapat meminumnya. Di seluruh Mesir ada darah. \v 22 Namun, para ahli sihir Mesir juga melakukan hal yang sama dengan keahlian mereka. Karena itu raja tetap mengeraskan hatinya dan tidak mendengarkan mereka, seperti yang sudah dikatakan TUHAN. \v 23 Raja berpaling dan kembali ke istananya tanpa menghiraukan bencana yang sudah terjadi. \v 24 Sementara itu, seluruh rakyat Mesir menggali-gali lubang di sepanjang sungai Nil untuk mencari air yang bisa diminum, karena mereka tidak dapat meminum air sungai itu. \s Bencana kedua: Katak \p \v 25 Tujuh hari pun berlalu setelah TUHAN mengubah air sungai Nil menjadi darah. \c 8 \p \v 1 TUHAN berkata kepada Musa, “Pergilah menghadap raja Mesir dan sampaikan kepadanya, ‘Inilah yang dikatakan TUHAN: Biarkanlah umat-Ku pergi supaya mereka dapat menyembah-Ku. \v 2 Kalau engkau menolak, Aku akan memenuhi negerimu dengan katak. \v 3 Sungai Nil akan penuh dengan katak, sampai hewan-hewan itu memasuki istanamu, kamar tidurmu, tempat tidurmu, rumah-rumah para pejabatmu dan seluruh rakyatmu, bahkan ke dalam semua tempat pembakaran makanan dan peralatan masak kalian. \v 4 Katak-katak itu akan melompat ke atas tubuhmu, seluruh pegawaimu, juga rakyatmu.’” \p \v 5 Kemudian TUHAN berkata kepada Musa, “Sampaikan kepada Harun untuk mengulurkan tongkat yang ada di tangannya ke atas sungai-sungai, aliran air, serta kolam. Buatlah katak-katak bermunculan memenuhi seluruh negeri Mesir!” \v 6 Maka Harun mengulurkan tongkatnya ke atas perairan Mesir, lalu katak-katak keluar dan menutupi seluruh Mesir. \v 7 Akan tetapi, para ahli sihir negeri itu juga melakukan hal yang sama dengan keahlian mereka, dan katak-katak pun bermunculan memenuhi Mesir. \p \v 8 Kemudian raja memanggil Musa dan Harun untuk menghadap dan berkata kepada mereka, “Mintalah kepada dewamu itu untuk melenyapkan katak-katak ini dari saya dan bangsa saya, maka saya akan membiarkan bangsamu pergi untuk mempersembahkan kurban kepada dewamu.” \p \v 9 Jawab Musa, “Tentukanlah waktunya, maka saya akan berdoa kepada TUHAN meminta agar semua katak ini dilenyapkan darimu, dari para pegawaimu, dari rakyatmu, dan dari rumah-rumah kalian. Katak hanya akan berada di sungai Nil.” \p \v 10 Raja menjawab, “Paling lama besok.” \p Kata Musa, “Baik, permintaanmu akan dipenuhi, agar kalian tahu bahwa tidak ada dewa yang seperti TUHAN Allah kami. \v 11 Katak-katak itu akan menyingkir darimu, dari para pejabatmu, rakyatmu, dan dari rumah-rumah kalian. Katak hanya akan tinggal di sungai Nil.” \p \v 12 Lalu Musa dan Harun pergi meninggalkan raja. Sesuai janjinya kepada raja Mesir, Musa berseru dalam doanya kepada TUHAN, meminta agar bencana katak disingkirkan. \v 13 TUHAN mengabulkan permintaan Musa. Maka matilah semua katak yang ada di setiap rumah, halaman, dan ladang. \v 14 Orang-orang Mesir mengumpulkan bangkai katak itu, hingga seluruh negeri berbau busuk. \v 15 Namun, ketika raja melihat bahwa mereka sudah terbebas dari katak-katak itu, dia kembali mengeraskan hatinya dan tidak mau mendengarkan Musa dan Harun, tepat seperti yang sudah dikatakan TUHAN. \s Bencana ketiga: Agas \p \v 16 Kemudian TUHAN berkata kepada Musa, “Katakanlah kepada Harun, ‘Angkatlah tongkatmu dan pukulkan ke tanah, maka debu akan berubah menjadi agas\f + \fr 8:16 \fr*\fk agas \fk*\ft Kata dalam bahasa Ibrani yang diterjemahkan ‘agas’ adalah sejenis serangga kecil yang sangat mengganggu. Agas menyerupai nyamuk, tetapi lebih kecil, dan biasanya terdapat di kawasan tepi laut, sungai, serta daerah bersemak. Gigitan agas menimbulkan rasa gatal perih yang bertahan cukup lama. Beberapa versi lain menerjemahkan kata ini dengan jenis serangga seperti kutu, nyamuk, atau lalat.\ft*\f* yang memenuhi seluruh negeri Mesir.’” \v 17 Lalu terjadilah demikian. Harun mengulurkan tongkat yang ada di tangannya dan memukulkannya ke tanah yang berdebu, maka semua debu di seluruh Mesir berubah menjadi agas lalu menghinggapi semua orang dan binatang. \v 18 Agas-agas itu mengerubungi manusia maupun hewan. Para ahli sihir berusaha dengan seluruh kemampuan mereka untuk melakukan hal yang sama, tetapi mereka tidak dapat membuat agas dari debu. \p \v 19 Maka berkatalah para ahli sihir itu kepada raja, “Ini pasti perbuatan Allahnya Musa dan Harun!” Namun, seperti yang sudah TUHAN katakan sebelumnya, raja tetap bersikeras dan tidak mau mendengarkan mereka. \s Bencana keempat: Lalat \p \v 20 Kemudian TUHAN berkata kepada Musa, “Besok kamu harus bangun pagi-pagi sekali dan pergi menghadap raja ketika dia turun ke sungai. Sampaikanlah kepadanya: Beginilah perkataan TUHAN kepadamu, ‘Biarkanlah umat-Ku pergi, supaya mereka dapat menyembah-Ku. \v 21 Kalau engkau tidak membiarkan umat-Ku pergi, Aku akan mengirimkan kerumunan lalat kepadamu, kepada semua pejabatmu, rakyatmu, dan ke dalam rumah-rumah kalian. Setiap rumah orang Mesir akan dipenuhi dengan kerumunan lalat, bahkan tanah tempat kalian berdiri pun akan penuh dengan lalat. \v 22 Pada hari itu, Aku akan membedakan tempat tinggal umat-Ku di Gosyen. Daerah itu akan bebas dari kerumunan lalat, supaya engkau tahu bahwa Aku, TUHAN, ada di negeri ini. \v 23 Aku akan membedakan antara umat-Ku dan rakyatmu. Keajaiban ini akan terjadi besok.’” \p \v 24 Dan TUHAN melakukan apa yang Dia katakan. Kerumunan lalat mengerubungi istana raja serta rumah para pejabat. Lalat-lalat itu memenuhi dan membuat seluruh negeri menjadi kotor. \p \v 25 Sesudah itu, raja memanggil Musa dan Harun lalu berkata, “Pergilah, persembahkanlah kurban bagi dewa kalian, tetapi di dalam negeri ini saja.” \p \v 26 Jawab Musa, “Tidak bisa, karena memberikan persembahan kurban bagi TUHAN Allah kami merupakan suatu kegiatan yang menjijikkan di mata orang Mesir. Apabila kami melakukannya di depan mereka, pasti mereka melempari kami dengan batu. \v 27 Untuk memberikan persembahan sesuai perintah TUHAN yang kami sembah, kami harus melakukan perjalanan selama tiga hari ke padang belantara.” \p \v 28 Raja pun menjawab, “Saya akan memperbolehkan kalian pergi untuk mempersembahkan kurban kepada dewa kalian, di padang belantara, tetapi jangan pergi terlalu jauh. Dan saya minta kalian mendoakan saya.” \p \v 29 Lalu Musa berkata, “Baik. Sekarang saya akan pergi dan memohon kepada TUHAN agar besok kerumunan lalat meninggalkan engkau, para pejabatmu, serta rakyatmu. Tetapi, kali ini janganlah Baginda berbuat curang lagi dengan melarang bangsa Israel pergi mempersembahkan kurban kepada TUHAN!” \p \v 30 Kemudian Musa pergi meninggalkan raja dan berdoa kepada TUHAN. \v 31 TUHAN mengabulkan permintaan Musa dengan menghilangkan kerumunan lalat dari raja, para pejabat, serta rakyatnya. Tidak ada seekor pun lalat yang tertinggal. \v 32 Namun, kali ini pun raja kembali mengeraskan hatinya dan tidak memperbolehkan bangsa Israel pergi. \c 9 \s Bencana kelima: Penyakit menular pada binatang \p \v 1 TUHAN berkata kepada Musa, “Pergilah menghadap raja dan sampaikan bahwa TUHAN, Allah umat Israel, berkata, ‘Biarkanlah umat-Ku pergi agar mereka dapat menyembah-Ku! \v 2 Jika engkau menolak dan tetap menahan mereka, \v 3 maka dengan kuasa-Ku, Aku akan mendatangkan wabah penyakit yang sangat parah atas ternakmu, yaitu kuda, keledai, unta, domba, kambing, dan sapi. \v 4 Dalam wabah ini, Aku akan membedakan ternak milik umat Israel dari ternak milik orang Mesir. Tidak seekor pun ternak milik umat Israel yang akan mati.’” \v 5 TUHAN juga menentukan waktu terjadinya wabah itu. Dia berkata kepada Musa, “Aku akan melakukan bencana ini besok.” \p \v 6 Keesokan harinya, TUHAN menepati perkataan-Nya itu. Semua ternak milik orang Mesir mati, tetapi tidak satu pun ternak orang Israel yang mati. \v 7 Lalu raja mengirim utusannya untuk menyelidiki, dan benarlah demikian, bahwa tidak ada satu pun ternak umat Israel yang mati. Meski begitu, raja mengeraskan hatinya dan tidak mau membiarkan mereka pergi. \s Bencana keenam: Bisul bernanah \p \v 8 Lalu TUHAN berkata kepada Musa dan Harun, “Ambillah beberapa genggam abu dari tempat pembakaran. Musa harus melemparkan abu itu ke udara di hadapan raja. \v 9 Abu itu akan menjadi debu halus yang akan tersebar ke seluruh Mesir dan menyebabkan bisul-bisul bernanah pada manusia dan binatang di seluruh Mesir.” \p \v 10-11 Maka Musa dan Harun mengambil abu dari tempat pembakaran dan menghadap raja. Musa melemparkan abu itu ke udara, lalu timbullah bisul-bisul bernanah pada kulit semua orang dan binatang di Mesir. Mereka sangat menderita, bahkan para ahli sihir tidak sanggup berdiri di hadapan Musa karena kesakitan akibat bisul bernanah itu. \v 12 Tetapi TUHAN mengeraskan hati raja, dan seperti yang sudah TUHAN katakan sebelumnya, raja tetap tidak menghiraukan perkataan Musa dan Harun. \s Bencana ketujuh: Hujan es \p \v 13 Kemudian TUHAN berkata kepada Musa, “Besok, bangunlah pagi-pagi dan pergilah menghadap raja Mesir. Katakanlah kepadanya, ‘TUHAN, Allah umat Israel, berkata: Biarkanlah umat-Ku pergi agar mereka dapat menyembah-Ku. \v 14 Kalau tidak, maka kali ini Aku akan mendatangkan bencana yang lebih hebat lagi kepadamu, para pegawaimu, dan rakyatmu, agar engkau tahu bahwa tidak ada yang seperti Aku di seluruh bumi ini. \v 15 Aku bisa saja menggunakan kuasa-Ku untuk menyerang engkau dan rakyatmu dengan penyakit serta melenyapkan kalian dari muka bumi. \v 16 Tetapi Aku membiarkan engkau hidup untuk tujuan ini, yaitu menunjukkan kuasa-Ku kepadamu. Dengan demikian, nama-Ku akan dimuliakan di seluruh bumi. \v 17 Meskipun demikian, engkau masih saja sombong dan tidak membiarkan umat-Ku pergi. \v 18 Besok, sekitar waktu yang sama seperti sekarang, Aku akan menurunkan hujan es yang sangat dahsyat, yang belum pernah terjadi sebelumnya di seluruh Mesir. \v 19 Karena itu, bawalah seluruh ternak kalian yang berada di padang untuk berlindung ke tempat yang aman. Setiap orang dan binatang yang masih di padang akan mati tertimpa hujan es!’” \p \v 20 Maka para pejabat raja yang takut akan perkataan TUHAN segera membawa masuk semua budak dan ternak mereka untuk berlindung. \v 21 Tetapi orang-orang yang tidak menghiraukan perkataan TUHAN membiarkan budak dan ternak mereka di padang. \p \v 22 Lalu TUHAN berkata kepada Musa, “Arahkanlah tanganmu ke langit, agar hujan es turun di seluruh Mesir menimpa setiap orang, binatang, dan tanaman di padang.” \p \v 23 Musa mengarahkan tongkatnya ke langit, dan TUHAN menurunkan hujan es di seluruh tanah Mesir disertai guntur dan petir yang menyambar-nyambar ke tanah. \v 24 Sepanjang sejarah bangsa Mesir, belum pernah terjadi hujan es yang turun terus-menerus beserta sambaran petir seperti ini. \v 25 Hujan es menghantam semua yang ada di ladang di seluruh Mesir, baik manusia, binatang, tanaman, maupun pepohonan. \v 26 Hanya Gosyen, tempat tinggal umat Israel, yang tidak terkena hujan es. \p \v 27 Lalu raja memanggil Musa dan Harun untuk menghadap dia dan berkata, “Kali ini saya mengaku sudah berdosa. Dewamu memang benar, dan saya beserta seluruh rakyat saya bersalah. \v 28 Mintalah kepada dewamu untuk menghentikan hujan es dan guntur yang dahsyat ini! Kami tidak tahan lagi. Saya akan membiarkan kalian pergi. Kalian tidak usah tinggal lebih lama lagi.” \p \v 29 Jawab Musa kepada raja, “Baik. Ketika saya meninggalkan kota ini, saya akan mengangkat tangan kepada TUHAN. Guntur akan berhenti dan tidak akan ada hujan es lagi, agar kalian tahu bahwa bumi adalah milik TUHAN. \v 30 Tetapi saya tahu bahwa engkau dan pejabatmu masih tidak takut kepada TUHAN Allah.” \p \v 31 Pada waktu itu, jelai sudah hampir siap panen dan rami sedang berbunga. Jadi, hujan es menggagalkan panen tanaman-tanaman tersebut. \v 32 Akan tetapi, gandum dan sekoi\f + \fr 9:32 \fr*\fk sekoi \fk*\ft Kata Ibrani yang diterjemahkan sekoi adalah sejenis gandum dengan nilai rendah. Di Mesir, sekoi dipanen sesudah jelai untuk dijadikan roti. Lihat Kel. 9:32 dan Yes. 28:25.\ft*\f* tidak rusak karena belum musimnya. \p \v 33 Kemudian Musa meninggalkan raja. Dia pergi ke luar kota dan mengangkat tangannya kepada TUHAN. Maka berhentilah guntur, hujan, dan hujan es itu. \v 34 Ketika raja melihat bahwa hujan, hujan es, dan guntur sudah berhenti, dia dan para pejabatnya pun berdosa lagi dengan mengeraskan hati mereka. \v 35 Raja tetap tidak membiarkan umat Israel pergi, sesuai dengan yang sudah TUHAN katakan kepada Musa. \c 10 \s Bencana kedelapan: Belalang \p \v 1 Kemudian TUHAN berkata kepada Musa, “Pergilah menghadap raja, karena Aku sudah mengeraskan hatinya dan hati para pejabatnya, supaya Aku dapat menunjukkan berbagai keajaiban kepada mereka, \v 2 dan supaya kamu dapat menceritakan kepada anak cucumu bagaimana Aku, Allahmu, sudah mempermainkan orang Mesir. Kelak, kamu akan menceritakan semua keajaiban yang sudah Aku tunjukkan kepada mereka. Dengan demikian, kamu semua akan tahu bahwa Akulah TUHAN.” \p \v 3 Maka Musa dan Harun pergi menghadap raja dan berkata kepadanya, “TUHAN, Allah umat Israel, berkata, ‘Sampai kapankah engkau akan menolak tunduk kepada-Ku? Biarkanlah umat-Ku pergi untuk menyembah-Ku. \v 4 Apabila engkau tetap menolak, maka besok Aku akan mendatangkan belalang ke negerimu. \v 5 Belalang-belalang itu akan menutupi seluruh daratan Mesir sehingga tanah tidak lagi terlihat. Belalang-belalang itu akan memakan sisa tanaman yang tidak rusak karena hujan es dan setiap pohon di ladang. \v 6 Rumah-rumahmu dan semua rumah pejabatmu serta rakyat Mesir akan dipenuhi belalang. Orangtua maupun nenek moyang kalian belum pernah melihat bencana seperti ini!’” Sesudah itu, Musa langsung berbalik dan meninggalkan raja. \p \v 7 Para pejabat raja berkata kepadanya, “Baginda, sampai kapankah orang ini akan terus menyusahkan kita? Biarkanlah rakyat itu pergi agar mereka dapat menyembah dewa mereka. Sadarilah, Mesir sudah hancur!” \p \v 8 Kemudian Musa dan Harun dibawa kembali untuk menghadap raja, dan raja berkata kepada mereka, “Pergilah menyembah dewa kalian. Tetapi siapa saja yang akan pergi?” \p \v 9 Jawab Musa, “Kami akan pergi membawa seluruh anggota keluarga kami, semua orang baik tua maupun muda, juga semua ternak kami, karena kami harus mengadakan perayaan bagi TUHAN.” \p \v 10 Tetapi kata raja kepada mereka, “Ha! Kalau begitu hanya mujizat dewamu itu yang bisa membuatku mengizinkan kalian pergi membawa para perempuan dan anak-anak kalian! Aku tahu kalian sedang menyusun rencana jahat! \v 11 Tidak bisa! Hanya para laki-laki yang boleh pergi dan menyembah dewamu itu, sesuai permintaan kalian!” Setelah itu Musa dan Harun diusir dari hadapan raja. \p \v 12 Kemudian TUHAN berkata kepada Musa, “Ulurkanlah tanganmu ke atas tanah Mesir, maka belalang-belalang akan datang menutupi seluruh daratan dan memakan setiap tanaman di Mesir yang tidak dirusak oleh hujan es.” \p \v 13 Musa pun mengulurkan tongkatnya ke atas tanah Mesir, dan TUHAN membuat angin timur bertiup di seluruh negeri sepanjang siang dan malam. Keesokan paginya, belalang-belalang sudah datang terbawa oleh angin timur itu. \v 14 Belalang-belalang menutupi seluruh permukaan tanah negeri Mesir. Dalam sejarah Mesir, belum pernah terjadi bencana belalang seperti itu, dan untuk selamanya tidak akan pernah terjadi lagi. \v 15 Permukaan tanah menjadi gelap karena tertutup oleh banyaknya belalang. Hewan-hewan itu memakan habis semua tanaman dan buah-buahan pada pohon-pohon yang masih bertahan dari hujan es. Tidak ada tumbuhan hijau yang tersisa di seluruh Mesir, baik tanaman maupun pohon. \p \v 16 Raja segera memanggil Musa dan Harun dan berkata kepada mereka “Saya sudah berdosa terhadap ‘Tuhan’ dan terhadap kalian. \v 17 Saya mohon sekali ini saja, ampunilah dosa saya dan mintalah kepada dewa kalian itu agar dia menjauhkan hukuman maut ini dari saya.” \p \v 18 Musa meninggalkan raja dan memohon kepada TUHAN. \v 19 Maka TUHAN membalikkan arah angin menjadi angin barat yang kencang dan meniup belalang-belalang itu ke Laut Merah. Tidak ada seekor pun yang tertinggal di seluruh Mesir. \v 20 Namun, TUHAN mengeraskan hati raja, dan lagi-lagi dia melarang umat Israel pergi. \s Bencana kesembilan: Gelap gulita \p \v 21 Lalu TUHAN berkata kepada Musa, “Angkatlah tanganmu ke arah langit, maka kegelapan yang sangat dahsyat akan meliputi seluruh negeri Mesir.” \v 22 Musa mengangkat tangannya ke langit dan gelap gulita menyelimuti seluruh Mesir selama tiga hari. \v 23 Rakyat Mesir tidak dapat melihat satu sama lain dan tidak dapat pergi kemana-mana selama tiga hari. Tetapi di daerah umat Israel tinggal tidak terjadi kegelapan seperti itu. \p \v 24 Raja memanggil Musa dan berkata, “Pergilah menyembah dewamu. Perempuan-perempuan dan anak-anak kalian boleh ikut, tetapi semua ternak kalian harus ditinggalkan di sini.” \p \v 25 Jawab Musa, “Engkau harus membiarkan kami membawa kurban bakaran agar kami mempersembahkannya kepada TUHAN Allah kami. \v 26 Semua ternak harus kami bawa. Kami tidak akan meninggalkan seekor pun karena kami harus mempersembahkan sebagian dari ternak kami kepada TUHAN Allah, dan kami tidak tahu mana yang akan kami persembahkan kepada TUHAN sebelum kami tiba di sana.” \p \v 27 Namun, TUHAN mengeraskan hati raja sehingga dia tidak membiarkan mereka pergi. \v 28 Raja berkata kepada Musa, “Pergi kamu! Jangan pernah melihat mukaku lagi! Kalau kamu berani-berani datang, kamu pasti mati!” \p \v 29 Jawab Musa, “Terjadilah sesuai perkataanmu! Saya tidak akan pernah melihat mukamu lagi!” \c 11 \s Bencana kesepuluh: Kematian semua anak sulung orang Mesir \p \v 1 TUHAN berkata kepada Musa, “Masih ada satu bencana lagi yang akan Aku datangkan pada raja Mesir dan rakyatnya. Sesudah itu, raja akan membiarkan kalian pergi. Waktu dia melepas kalian pergi, dia benar-benar akan mengusir kalian dari tempat ini. \v 2 Sekarang suruhlah umat Israel meminta perhiasan emas dan perak dari para tetangga mereka yang orang Mesir.” \p \v 3 TUHAN membuat orang-orang Mesir bermurah hati kepada umat Israel, bahkan Musa sangat dihormati oleh para pejabat dan rakyat Mesir. \p \v 4 Kemudian Musa menghadap raja dan berkata, “TUHAN mengatakan bahwa sekitar tengah malam nanti, Dia akan mengelilingi seluruh negeri. \v 5 Setiap anak laki-laki sulung di negeri Mesir akan mati, mulai dari anak sulungmu yang akan duduk di takhtamu, sampai anak sulung budak perempuan yang menggiling gandum. Selain itu, anak sulung jantan dari semua ternak juga akan mati. \v 6 Di seluruh Mesir akan terdengar ratapan yang begitu keras, yang belum pernah terjadi sebelumnya dan tidak akan pernah terjadi lagi. \v 7 Tetapi bangsa Israel akan tetap aman, bahkan seekor anjing pun tidak akan menggonggong kepada mereka ataupun hewan mereka, supaya engkau tahu bahwa TUHANlah yang sudah memperlakukan umat Israel berbeda dengan rakyat Mesir. \v 8 Semua pejabatmu akan datang bersujud di hadapan saya untuk memohon, ‘Tolong pergilah bersama seluruh umat Israel.’ Sesudah itu kami akan pergi.” \p Lalu dengan sangat marah Musa meninggalkan raja. \v 9 Sebelumnya, TUHAN sudah berkata kepada Musa, “Raja Mesir tidak akan mempedulikan perkataan kalian berdua. Hal itu terjadi supaya Aku dapat mengadakan banyak keajaiban di Mesir.”\x + \xo 11:9 \xo*\xt Kel. 7:3-4\xt*\x* \v 10 Musa dan Harun melakukan semua keajaiban itu di hadapan raja Mesir, tetapi TUHAN mengeraskan hati raja sehingga dia tetap bersikeras untuk tidak membiarkan umat Israel pergi dari negerinya. \c 12 \s Peraturan perayaan Paskah \r Im. 23:5-8; Bil. 28:16-25; Ul. 16:1-8 \b \s2 Tentang perayaan Paskah di masa yang akan datang \p \v 1 TUHAN berkata kepada Musa dan Harun di Mesir, \v 2 “Mulai sekarang, bulan ini\x + \xo 12:2 \xo*\xt Kel. 23:15\xt*\x* akan menjadi bulan pertama dalam kalender tahunan kalian. \v 3 Umumkanlah kepada seluruh umat Israel: Pada hari kesepuluh bulan ini, setiap kepala keluarga harus mengambil seekor anak domba atau anak kambing. \v 4 Kalau jumlah anggota keluarganya terlalu sedikit untuk memakan habis seekor anak domba atau anak kambing, mereka boleh membaginya dengan keluarga tetangga terdekat sesuai jumlah anggota keluarga dan jumlah yang bisa dimakan oleh masing-masing orang. \v 5 Kamu harus memilih anak domba atau anak kambing jantan yang berumur satu tahun dan tidak ada cacat. \p \v 6 “Setiap keluarga harus memelihara anak domba atau anak kambing itu hingga hari keempat belas bulan ini. Pada hari itu, waktu matahari terbenam, seluruh umat Israel harus menyembelih anak domba atau anak kambing tersebut. \v 7 Kemudian mereka harus mengoleskan darahnya pada kedua tiang pintu dan ambang atas pintu rumah tempat domba atau kambing itu akan dimakan. \v 8 Malam itu juga, mereka harus memanggang dagingnya di atas api lalu memakannya dengan roti yang tidak beragi dan sayur pahit. \v 9 Jangan memakannya mentah-mentah atau direbus dalam air. Anak domba atau kambing itu harus dipanggang utuh di atas api, termasuk kepala, kaki, dan semua bagian tubuhnya. \v 10 Dagingnya harus dihabiskan pada malam itu juga. Jangan menyisakan daging hingga keesokan paginya. Apa pun yang tersisa harus dibakar habis sebelum pagi. \b \s2 Tentang perayaan Paskah pertama di Mesir \p \v 11 “Ini adalah permulaan dari Perayaan Paskah,\f + \fr 12:11 \fr*\fk Paskah \fk*\ft Nama Paskah berasal dari kata Ibrani ‘pesakh’ yang artinya ‘melewati’. Nama ini mengingatkan bagaimana malaikat melewati rumah-rumah umat Israel, tetapi memasuki rumah-rumah orang Mesir untuk membunuh setiap anak laki-laki sulung.\ft*\f* yang senantiasa akan dirayakan untuk menghormati Aku, TUHAN kalian: Pada malam itu, kalian harus sudah mengenakan pakaian seperti orang yang siap bepergian jauh, mengenakan ikat pinggang, alas kaki, dan memegang tongkat. Lalu makanlah makanan itu dengan buru-buru. \v 12 Malam itu, Aku akan berkeliling di seluruh Mesir dan membunuh setiap anak laki-laki yang sulung dan anak hewan jantan yang sulung. Aku akan menjatuhkan hukuman terhadap semua dewa Mesir,\f + \fr 12:12 \fr*\fk hukuman terhadap … \fk*\ft Ada banyak sekali dewa yang disembahkan oleh bangsa Mesir, termasuk dewa sungai Nil, dewa padang gurun dan lalat, dewa yang menjaga hewan, dewa kesuburan, dewa yang menjaga hasil panen, dewa kesembuhan dari penyakit, dewa matahari, dewa yang menjaga anak-anak, dsj. Dalam kesepuluh bencana yang TUHAN jatuhkan atas Mesir sangat jelas bahwa Dia lebih berkuasa dari semua dewa mereka.\ft*\f* karena Akulah TUHAN. \v 13 Darah pada pintu rumah kalian akan menandakan tempat kalian berada. Waktu Aku melihat darah itu, Aku akan melewatinya, dan bencana tidak akan menimpa kalian ketika Aku menyerang Mesir. \b \s2 Tentang perayaan Paskah di masa yang akan datang \p \v 14 “Setiap tahun kalian akan memperingati hari itu dan mengadakan perayaan untuk TUHAN turun temurun. Lakukanlah itu sebagai suatu ketetapan untuk selamanya. \v 15 Kalian akan makan roti yang tidak beragi selama tujuh hari. Pada hari pertama, kalian akan membuang semua ragi dari rumah kalian. Siapa pun yang memakan roti yang mengandung ragi selama tujuh hari itu akan disingkirkan dari antara umat yang taat pada perjanjian-Ku. \v 16 Pada tanggal 14 dan 20, yaitu hari pertama dan hari ketujuh dalam perayaan ini, kalian harus mengadakan ibadah besar untuk menyembah dan menghormati Aku. Dalam dua hari itu kalian tidak boleh melakukan pekerjaan apa pun kecuali untuk menyiapkan makanan. \p \v 17 “Sesudah Hari Paskah, keesokan harinya, kalian akan memperingati Perayaan Roti Tidak Beragi, agar kalian ingat bahwa hari ini Aku membawa kalian keluar dari Mesir. Kalian harus memperingati hari ini secara turun temurun, sebagai ketetapan selamanya. \v 18 Mulai petang hari tanggal 14 sampai petang tanggal 21 dalam bulan pertama, kalian akan makan roti yang tidak beragi. \v 19 Selama tujuh hari itu, tidak boleh ada ragi sama sekali di dalam rumah kalian. Apabila seseorang makan sesuatu yang beragi, dia akan disingkirkan dari antara umat yang taat pada perjanjian-Ku, baik itu pendatang maupun orang Israel asli. \v 20 Kalian tidak boleh makan apa pun yang beragi. Makanlah roti yang tidak mengandung ragi di mana saja kalian tinggal.” \s2 Tentang perayaan Paskah pertama di Mesir \p \v 21 Kemudian Musa mengumpulkan semua tua-tua Israel dan berkata kepada mereka, “Pergilah dan pilihlah anak domba atau anak kambing untuk setiap keluarga dan sembelihlah sebagai kurban Paskah. \v 22 Ambillah segenggam tanaman hisop,\f + \fr 12:22 \fr*\fk tanaman hisop \fk*\ft Hisop adalah sejenis tumbuhan semak kecil yang tumbuh liar di wilayah Sinai. Batang dan daunnya dapat dipakai untuk memercikkan darah dalam upacara-upacara ibadah Yahudi.\ft*\f* celupkanlah ke dalam darah yang ditampung di baskom, lalu oleskan pada ambang atas dan kedua tiang pintu rumah kalian masing-masing. Tidak ada seorang pun yang boleh keluar rumah sampai besok paginya. \v 23 TUHAN akan berkeliling di seluruh negeri untuk membunuh setiap anak sulung orang Mesir. Ketika Dia melihat rumah yang ada darahnya pada ambang atas pintu dan kedua tiang pintu, TUHAN akan melewatinya. Dia tidak akan membiarkan malaikat maut masuk ke rumah-rumah kalian dan membunuh setiap anak sulung kalian. \b \s2 Tentang perayaan Paskah di masa yang akan datang \p \v 24 “Kamu semua harus menaati ketetapan ini, dan anak cucumu harus memperingatinya untuk selamanya. \v 25 Setelah masuk ke negeri yang sudah dijanjikan TUHAN kepadamu, kamu harus terus melaksanakan perayaan ini. \v 26 Dan ketika anak-anakmu bertanya, ‘Apakah arti upacara ini?’ \v 27 kamu akan menjawab, ‘Inilah persembahan Paskah untuk menghormati TUHAN, karena Dia sudah melewati rumah-rumah umat Israel di Mesir. Saat itu, Dia membunuh setiap anak laki-laki sulung orang Mesir, tetapi Dia membiarkan keluarga kita hidup.’” \p Setelah Musa menyampaikan semua itu, umat Israel bersujud menyembah TUHAN. \b \s2 Bencana kesepuluh dilaksanakan \p \v 28 Kemudian umat Israel melakukan apa yang sudah TUHAN perintahkan kepada Musa dan Harun. \v 29 Pada tengah malam, TUHAN membunuh setiap anak laki-laki yang sulung di seluruh Mesir, mulai dari anak sulung pewaris takhta raja Mesir sampai anak sulung tahanan di penjara, juga setiap anak sulung ternak. \v 30 Malam itu, raja Mesir beserta semua pejabatnya dan seluruh rakyat Mesir terbangun. Terdengarlah jerit tangis yang keras di seluruh Mesir, karena ada yang mati di setiap rumah. \s Bangsa Israel meninggalkan Mesir \p \v 31 Malam itu juga, raja memanggil Musa dan Harun untuk menghadapnya lalu berkata kepada mereka, “Pergi! Menjauhlah dari rakyat saya! Kalian dan semua umat Israel, pergilah menyembah TUHAN, dewamu itu, seperti yang kalian minta! \v 32 Bawalah ternakmu seperti yang kalian katakan. Yang penting pergilah! Dan nanti kalian doakanlah saya juga!” \v 33 Rakyat Mesir mendesak umat Israel untuk segera meninggalkan negeri itu. Kata mereka, “Kami semua akan mati kalau kalian tidak pergi!” \p \v 34 Jadi, umat Israel membawa adonan roti mereka yang masih di dalam wadah adonan dan belum diragi, membungkusnya dengan jubah mereka, lalu memikulnya. \v 35 Sesuai perintah Musa sebelumnya, umat Israel meminta perhiasan emas, perak, dan pakaian dari orang Mesir tetangga mereka. \v 36 TUHAN membuat rakyat Mesir bermurah hati terhadap umat Israel, dan mereka memberikan segala sesuatu yang diminta oleh umat Israel. Dengan cara demikian, umat Israel membawa keluar harta kekayaan orang Mesir. \p \v 37 Kemudian umat Israel berjalan dari Rameses ke Sukot. Jumlah laki-laki dewasa sekitar 600.000 orang, belum termasuk perempuan dan anak-anak. \v 38 Sejumlah besar orang yang bukan keturunan Israel juga ikut serta. Dan ada kawanan ternak yang sangat banyak. \v 39 Mereka diusir keluar dari Mesir dengan sangat mendesak sehingga tidak punya waktu untuk menyiapkan bekal. Mereka hanya dapat memanggang roti dari adonan tidak beragi yang sempat mereka bawa dari Mesir. \p \v 40-41 Hari itu, genap 430 tahun umat Israel tinggal di Mesir, dan saat itu juga pasukan TUHAN\x + \xo 12:40-41 \xo*\xt Kel. 6:26\xt*\x* meninggalkan negeri itu. \v 42 Pada malam itu, TUHAN menjaga umat Israel supaya Dia dapat membawa mereka keluar dari Mesir sesuai dengan waktu yang Dia tetapkan. Maka sebagai peringatan untuk menghormati TUHAN, setiap tahun pada malam yang sama seluruh umat Israel berjaga sepanjang malam. \s Peraturan tentang perayaan Paskah selanjutnya \p \v 43 TUHAN berkata kepada Musa dan Harun, “Inilah ketetapan mengenai Paskah. Orang yang bukan bangsa Israel dilarang memakan makanan Paskah, \v 44 kecuali budak laki-laki yang sudah dibeli boleh memakannya apabila sudah disunat. \v 45 Pendatang ataupun pekerja upahan dari bangsa lain tidak boleh memakannya. \v 46 Setiap kurban Paskah harus dimakan di dalam satu rumah. Kamu tidak boleh membawa dagingnya keluar dari rumah itu, dan tidak boleh mematahkan satu pun tulangnya. \v 47 Seluruh umat Israel harus merayakannya. \p \v 48 “Bila pendatang dari bangsa lain yang tinggal di antara kalian ingin merayakan Paskah untuk menghormati-Ku, maka dia dan seluruh anggota keluarganya beserta para budak laki-lakinya wajib disunat. Setelah itu, mereka boleh merayakan Paskah. Mereka akan diperlakukan sama seperti orang Israel asli. Orang yang belum disunat tidak boleh memakan makanan Paskah. \v 49 Peraturan yang sama berlaku bagi orang Israel asli dan pendatang yang menetap bersama kalian.” \p \v 50 Seluruh umat Israel taat dan melakukan tepat seperti yang sudah diperintahkan TUHAN kepada Musa dan Harun. \v 51 Malam itu juga, TUHAN membawa pasukan Israel keluar dari Mesir. \c 13 \s Ketetapan tentang anak sulung \p \v 1 TUHAN berkata kepada Musa, \v 2 “Khususkanlah bagi-Ku semua anak sulung di Israel. Semua yang lahir pertama, baik manusia maupun hewan, adalah milik-Ku.” \p \v 3 Kemudian Musa berkata kepada umat Israel, “Ingatlah, hari ini adalah hari kalian keluar dari Mesir, tempat perbudakan. TUHAN sudah membawa kalian keluar dari sana dengan kuasa-Nya yang besar. Peringatilah hari ini dengan cara tidak memakan roti yang beragi. \v 4 Pada hari ini di bulan Abib, kalian keluar dari Mesir. \v 5 Jadi, kamu semua harus memperingatinya pada bulan ini setiap tahun, setelah TUHAN membawamu masuk ke negeri yang berlimpah dengan hasil alam, sesuai janji-Nya kepada nenek moyang kalian, yaitu negeri yang sekarang didiami bangsa Kanaan, Het, Amori, Hewi, dan Yebus. \v 6 Kamu harus memakan roti yang tidak beragi selama tujuh hari. Lalu pada hari ketujuh, adakanlah perayaan untuk menghormati TUHAN. \v 7 Selama tujuh hari, tidak boleh ada roti beragi atau apa pun yang beragi di seluruh wilayahmu. \p \v 8 “Pada hari itu, katakanlah kepada anak-anakmu yang laki-laki, ‘Aku melakukan semua ketentuan tentang Perayaan Roti Tidak Beragi ini untuk memperingati pertolongan TUHAN bagi kita ketika kita keluar dari Mesir.’ \v 9 Ibarat catatan diikat pada tangan atau dahi sebagai pengingat, demikianlah perayaan ini akan menjadi pengingat bagi kita, agar kita selalu saling mengingatkan tentang perintah-perintah TUHAN. Perayaan ini akan mengingatkan kita tentang cara TUHAN membawa kita keluar dari Mesir dengan kuasa-Nya yang luar biasa. \v 10 Karena itu, lakukan ketetapan ini setiap tahun pada waktu yang sudah ditentukan. \p \v 11 “TUHAN akan membawa kalian masuk ke negeri orang Kanaan dan memberikan negeri itu kepada kalian, sesuai dengan janji-Nya kepada nenek moyang kita. Sewaktu kamu sudah menempati negeri itu, \v 12 kamu harus menyerahkan setiap anak laki-laki yang sulung dan setiap anak ternak jantan yang sulung menjadi milik TUHAN. Setiap anak ternak jantan\f + \fr 13:12 \fr*\fk ternak jantan \fk*\ft Yang dimaksud dengan kata ‘ternak’ adalah domba, kambing, dan sapi. Hanya ternak berkaki empat yang halal yang dapat dipersembahkan kepada TUHAN, karena sering ada bagian dari kurban yang dimakan oleh si pembawa persembahan. Binatang seperti keledai di ayat 13 tidak halal untuk dimakan dan tidak dapat dipersembahkan kepada TUHAN. Lihat ketentuan-ketentuan binatang halal dan haram di Im. 11 dan Bil. 14:1-20.\ft*\f* akan dipersembahkan kepada TUHAN. \v 13 Tetapi setiap anak laki-laki yang sulung harus ditebus. Dan ada juga perkecualian untuk anak keledai jantan yang sulung. Anak keledai bisa ditebus dengan mempersembahkan kepada TUHAN seekor anak domba. Kalau kamu tidak menebusnya, kamu harus membunuh keledai itu dengan cara mematahkan lehernya. \p \v 14 “Suatu hari nanti, ketika anak-anakmu bertanya, ‘Mengapa kita memberikan persembahan-persembahan ini?’ Kamu harus menjawab, ‘Karena TUHAN sudah membawa kami keluar dari perbudakan di Mesir dengan kuasa-Nya yang besar. \v 15 Ketika raja Mesir dengan keras kepala menolak untuk membiarkan kami pergi, TUHAN membunuh setiap anak sulung yang laki-laki di Mesir, baik manusia maupun binatang. Itulah sebabnya kita mempersembahkan kepada TUHAN setiap ternak jantan yang sulung dan menebus setiap anak laki-laki kita yang sulung.’ \p \v 16 “Perayaan ini adalah pengingat bagi kita setiap saat, seperti suatu catatan diikat pada tangan atau dahi sebagai pengingat, bahwa TUHAN sudah membawa kita keluar dari Mesir dengan kuasa-Nya yang besar.” \s TUHAN memimpin umat-Nya \p \v 17 Ketika raja Mesir membiarkan umat Israel pergi, Allah tidak menuntun mereka melalui jalan utama yang melintasi negeri orang Filistin, sekalipun jaraknya lebih dekat. Allah berkata, “Seandainya mereka pergi melalui jalan itu dan diserang musuh, bisa-bisa mereka berubah pikiran dan kembali ke Mesir.” \v 18 Jadi, Allah membawa mereka melalui jalan yang lebih jauh dengan melintasi padang belantara menuju Laut Merah. Umat Israel keluar dari Mesir dalam keadaan siap berperang. \p \v 19 Musa membawa tulang-tulang Yusuf bersamanya, karena Yusuf sudah meminta umat Israel berjanji, “Allah pasti akan datang menolong kalian. Pada waktu itu, kalian harus membawa tulangku keluar dari Mesir.” \p \v 20 Setelah meninggalkan Sukot, mereka berkemah di Etam, di tepi padang belantara. \v 21 TUHAN selalu bergerak di depan mereka untuk menuntun perjalanan mereka. Pada siang hari, TUHAN menuntun mereka dalam bentuk tiang awan, dan pada malam hari dalam bentuk tiang api yang menerangi mereka. Dengan begitu, mereka dapat melakukan perjalanan baik siang maupun malam dengan mengikuti tiang awan dan tiang api itu.\f + \fr 13:21 \fr*\fk tiang awan dan tiang api \fk*\ft Berbeda dengan ajaran yang sudah tersebar di Indonesia dan bahkan menjadi tema lagu, Alkitab tidak mengajarkan bahwa tiang awan melindungi umat Israel dari terik matahari, dan tiang api tidak berfungsi untuk membuat udara lebih hangat pada waktu malam. Fungsi kedua tiang tersebut yang diajarkan dalam Alkitab adalah untuk menuntun umat Israel dalam perjalanan menuju negeri Kanaan.\ft*\f* \v 22 Demikianlah tiang awan pada waktu siang dan tiang api pada waktu malam selalu bersama umat Israel. \c 14 \p \v 1 Kemudian TUHAN berkata kepada Musa, \v 2 “Perintahkanlah umat Israel untuk kembali dan berkemah di tepi laut di Pi Hahirot, yang terletak di antara kota Migdol dan Laut Merah, berhadapan dengan Baal Zefon. \v 3 Nanti raja Mesir akan berkata, ‘Umat Israel sudah tersesat dan terjebak di padang belantara.’ \v 4 Aku akan mengeraskan hati raja sehingga dia mengejar kalian. Saat itulah Aku akan dimuliakan, ketika Aku mengalahkan raja Mesir beserta seluruh pasukannya, dan orang Mesir akan tahu bahwa Akulah TUHAN.” Maka umat Israel berkemah di sana sesuai perintah TUHAN. \s Pasukan Mesir mengejar umat Israel \p \v 5 Sewaktu raja Mesir diberitahu bahwa umat Israel sudah melarikan diri, raja dan para pejabatnya berubah pikiran lalu berkata, “Mengapa kita membiarkan umat Israel pergi?! Sekarang kita kehilangan budak!” \v 6 Dia pun menyuruh supaya kereta perang disiapkan, juga para tentara yang akan ikut bersamanya. \v 7 Dia membawa 600 kereta perang pilihan bersama semua kereta perang lain yang ada di Mesir. Setiap kereta perang dikendarai oleh seorang perwira. \v 8 TUHAN mengeraskan hati raja Mesir sehingga dia mengejar umat Israel, yang sudah pergi keluar dengan gagah berani. \v 9 Seluruh pasukan Mesir, termasuk semua pasukan berkuda, kereta, dan pengendaranya, mengejar umat Israel, dan mereka berhasil menyusul sampai perkemahan Israel di tepi laut dekat Pi Hahirot, di depan Baal Zefon. \p \v 10 Ketika umat Israel melihat raja Mesir dan pasukannya mendekat, mereka sangat ketakutan dan berseru-seru minta tolong kepada TUHAN. \p \v 11 Kata mereka kepada Musa, “Apakah di Mesir tidak ada kuburan, sehingga kamu membawa kami untuk mati di padang belantara ini! Kamu sudah mencelakakan kami dengan membawa kami keluar dari Mesir! \v 12 Bukankah dulu di Mesir, kami pernah berkata kepadamu, ‘Jangan ikut campur! Biarkanlah kami tetap menjadi budak orang Mesir. Lebih baik hidup sebagai budak orang Mesir daripada mati di padang belantara!’” \p \v 13 Tetapi Musa menjawab mereka, “Jangan takut! Berdirilah teguh dan lihatlah yang akan TUHAN lakukan hari ini untuk menyelamatkan kita! Kita tidak akan melihat lagi pasukan Mesir yang kita hadapi hari ini. \v 14 TUHAN akan berperang bagi kita, dan kita tidak perlu melakukan apa-apa.” \s Menyeberangi Laut Merah \p \v 15 TUHAN berkata kepada Musa, “Mengapa kamu berseru minta tolong kepada-Ku? Perintahkanlah umat Israel untuk berjalan maju! \v 16 Angkatlah tongkatmu dan arahkanlah ke atas laut. Laut akan terbelah agar umat Israel bisa berjalan menyeberanginya di atas tanah kering. \v 17 Aku akan mengeraskan hati orang Mesir sehingga mereka mengejar umat Israel ke tengah laut, dan Aku akan dimuliakan ketika Aku mengalahkan raja Mesir beserta seluruh pasukannya, termasuk pasukan berkuda, kereta, dan pengendaranya. \v 18 Orang Mesir akan melihat kemuliaan-Ku dan tahu bahwa Akulah TUHAN ketika Aku mengalahkan mereka.” \p \v 19 Kemudian malaikat yang sebelumnya berjalan di depan umat Israel berpindah ke belakang mereka. Demikian juga tiang awan pindah dari depan ke belakang, \v 20 sehingga berada di antara perkemahan pasukan Mesir dan perkemahan umat Israel. Ketika hari menjelang malam, tiang awan berubah menjadi tiang api yang menerangi.\f + \fr 14:20 \fr*\fk tiang awan berubah … menerangi \fk*\ft Secara harfiah: “Awan gelap memberi terang pada malam hari.” Teks sumber ini sulit ditafsirkan. Ada tafsiran dari tradisi bangsa Israel yang mengatakan bahwa di sisi umat Israel, tiang itu berupa api yang memberi terang, sedangkan di sisi pasukan Mesir berupa awan pekat yang mendatangkan kegelapan. Namun, teks sumber tidak dapat diartikan sejelas itu.\ft*\f* Dengan demikian, pasukan Mesir tidak dapat mendekati umat Israel sepanjang malam itu. \p \v 21 Kemudian Musa mengarahkan tongkatnya ke atas laut, dan TUHAN membuat angin timur bertiup sangat kencang sepanjang malam sehingga air laut terbelah dua dan dasar laut menjadi kering. \v 22 Umat Israel berjalan di atas tanah yang kering menyeberangi laut, sementara sisi kiri dan kanan mereka dipagari oleh tembok air. \v 23 Seluruh pasukan Mesir, termasuk semua pasukan berkuda, kereta, dan pengendaranya, mengejar umat Israel hingga ke tengah laut. \v 24 Menjelang fajar, TUHAN, yang berada di dalam tiang api dan awan, melihat ke bawah kepada pasukan Mesir lalu mengacaukan mereka. \v 25 Dia membuat roda-roda kereta tentara Mesir macet sehingga mereka susah maju. Kata mereka, “Mari kita lari dari sini! Dewa Israel sedang berperang untuk umat Israel melawan kita!” \p \v 26 TUHAN berkata kepada Musa, “Arahkanlah tongkatmu ke atas laut, supaya air laut berbalik dan menutupi semua pasukan Mesir.” \v 27 Maka pada waktu fajar sesudah umat Israel menyeberang, Musa mengarahkan tongkatnya ke atas laut, dan air laut menyatu kembali seperti semula. Pasukan Mesir berusaha melarikan diri, tetapi TUHAN menenggelamkan mereka di tengah laut. \v 28 Air laut tiba-tiba berbalik dan menutupi semua pasukan berkuda dan pengendara kereta, bahkan semua pasukan raja Mesir yang mengejar umat Israel ke tengah laut. Tidak ada seorang pun yang selamat. \p \v 29 Demikianlah umat Israel sudah menyeberangi laut itu dengan berjalan di atas tanah yang kering, dipagari oleh tembok air di sisi kiri dan kanan mereka. \v 30 Pada hari itu, TUHAN menyelamatkan umat Israel dari pasukan Mesir, dan orang Israel melihat mayat-mayat tentara Mesir terdampar di pantai. \v 31 Ketika umat Israel melihat betapa besarnya kuasa TUHAN terhadap pasukan Mesir, mereka pun hormat dan takut kepada TUHAN, dan percaya kepada Dia serta kepada Musa, hamba-Nya. \c 15 \s Nyanyian kemenangan \p \v 1 Kemudian Musa dan umat Israel menyanyikan lagu ini untuk memuji TUHAN, \q1 “Aku akan bernyanyi bagi TUHAN \q2 sebab Dia sudah menang dengan jaya. \q1 Dia sudah melemparkan kuda \q2 dan penunggangnya ke dalam laut. \q1 \v 2 TUHAN adalah sumber kekuatanku, \q2 karena itu aku bernyanyi. \q2 Dialah yang menyelamatkan aku. \q1 Dialah Allah yang akan aku puji. \q2 Dialah Allah yang disembah ayahku dan nenek moyangku. \q2 Aku akan meninggikan Dia! \q1 \v 3 TUHAN adalah pahlawan perang. \q2 Nama-Nya adalah TUHAN. \q1 \v 4 Dia sudah melemparkan kereta-kereta raja Mesir \q2 dan segenap pasukannya ke dalam laut. \q1 Perwira-perwira terbaik \q2 ditenggelamkan-Nya ke Laut Merah. \q1 \v 5 Laut yang dalam menelan mereka. \q2 Seperti batu mereka tenggelam ke dasar laut. \q1 \v 6 Tangan kanan-Mu, ya TUHAN, hebat penuh kuasa. \q2 Tangan kanan-Mu, ya TUHAN, menghancurkan semua musuh. \q1 \v 7 Ketika Engkau membinasakan musuh-musuh-Mu \q2 Engkau mendapat kehormatan besar. \q1 Engkau melepaskan api murka-Mu \q2 dan membakar mereka bagai rumput kering belaka. \q1 \v 8 Oleh hembusan nafas-Mu, \q2 air laut menggulung tinggi, \q1 berdiri tegak seperti tembok, \q2 dan dasar laut menjadi kering. \q1 \v 9 Musuh kami berkata, ‘Aku akan mengejar \q2 dan menangkap mereka. \q2 Aku akan membunuh mereka dengan pedang. \q1 Lalu aku merampas semua harta mereka, \q2 membagi-bagikannya, dan menikmatinya sampai puas.’ \q1 \v 10 Tetapi dengan hembusan nafas-Mu, \q2 laut menggulung mereka. \q1 Mereka tenggelam bagaikan sepotong besi \q2 di dalam gelora air yang dahsyat. \q1 \v 11 Tidak ada penguasa seperti Engkau, ya TUHAN! \q1 Engkau hebat dalam kekudusan-Mu, \q2 dikagumi dan dipuji karena perbuatan-Mu yang menakjubkan. \q1 Engkau pembuat keajaiban. \q1 \v 12 Engkau merentangkan tangan kanan-Mu, \q2 dan bumi pun menelan mereka. \q1 \v 13 Karena Engkau setia dan berbaik hati, \q2 Engkau memimpin orang-orang yang sudah Engkau tebus. \q1 Dengan kekuatan-Mu, Engkau menuntun mereka \q2 menuju tempat kediaman-Mu yang kudus. \q1 \v 14 Bangsa-bangsa lain akan mendengar perbuatan-Mu, dan mereka akan gemetar. \q2 Penduduk Filistin akan dilanda ketakutan. \q1 \v 15 Para pemimpin Edom akan terguncang. \q2 Para pemimpin Moab akan gemetar. \q1 Orang Kanaan akan lemas karena kegentaran. \q1 \v 16 Mereka akan merasa ngeri dan ketakutan menyaksikan kuasa-Mu, \q2 dan mereka akan terdiam seperti batu \q1 sampai umat-Mu yang sudah Engkau tebus, ya TUHAN, \q2 berjalan melewati mereka. \q1 \v 17 Engkau akan membawa umat-Mu ke atas gunung-Mu, \q2 di mana Engkau membuat kediaman-Mu, ya TUHAN, \q2 ke tempat kudus yang Engkau dirikan dengan tangan-Mu sendiri, ya Penguasa kami. \q1 \v 18 Engkaulah, TUHAN, yang berkuasa dan memerintah \q2 sampai selama-lamanya!” \b \p \v 19 Ketika umat Israel berjalan menyeberang laut di atas tanah yang kering, semua pasukan raja Mesir, termasuk pasukan berkuda, kereta, dan pengendaranya, mengejar mereka ke tengah laut. Lalu TUHAN membuat tembok air menyatu kembali seperti semula dan menenggelamkan mereka. \p \v 20 Lalu Miryam, kakak perempuan Harun yang juga seorang nabi perempuan, mengambil rebana dan memukulnya sambil menari-nari. Semua perempuan mengikutinya, \v 21 dan Miryam memimpin mereka menyanyi, \q1 “Bernyanyilah bagi TUHAN, karena Dia sudah menang dengan jaya. \q2 Dia sudah melemparkan seluruh pasukan berkuda itu ke dalam laut.” \s TUHAN mengubah air pahit menjadi air yang bisa diminum \p \v 22 Kemudian Musa memimpin umat Israel meninggalkan Laut Merah menuju padang belantara Syur. Mereka berjalan selama tiga hari di padang belantara itu tanpa menemukan air. \v 23 Setibanya di Mara, mereka menemukan air, tetapi air di sana tidak bisa diminum karena pahit. Itulah sebabnya tempat itu dinamai ‘Mara’, yang artinya ‘pahit’. \p \v 24 Mereka bersungut-sungut kepada Musa dan berkata, “Apa yang akan kita minum?!” \p \v 25 Maka Musa berseru kepada TUHAN, dan TUHAN menunjukkan kepadanya sebatang kayu. Musa melemparkan kayu itu ke air, lalu air itu berubah menjadi air tawar sehingga dapat diminum. \p Di tempat itu, TUHAN memberikan ketetapan sebagai pengukur untuk menguji ketaatan mereka masing-masing dengan berkata, \v 26 “Taatilah Aku, TUHAN Allahmu, dengan sungguh-sungguh. Turutilah semua perintah dan ketetapan-Ku, dan lakukanlah yang baik di mata-Ku, maka Aku tidak akan menghukum kamu dengan berbagai penyakit seperti yang sudah Aku lakukan terhadap bangsa Mesir. Akulah TUHAN yang menyembuhkan kamu.”\f + \fr 15:26 \fr*\fk Akulah TUHAN yang menyembuhkan \fk*\ft Secara harfiah: Yahweh Rafa. Ini merupakan sebutan puitis untuk menggambarkan kuasa penyembuhan TUHAN. Sebutan puitis ini sejenis dengan ‘TUHAN kota bentengku’ dan beberapa sebutan lainnya. Lihat 2Sam. 22:3.\ft*\f* \p \v 27 Sesudah itu, tibalah mereka di Elim. Di sana terdapat dua belas mata air dan tujuh puluh pohon kurma. Mereka berkemah di dekat mata air itu. \c 16 \s TUHAN menyediakan ‘manna’ dan burung puyuh \p \v 1 Kemudian umat Israel meninggalkan Elim. Pada hari kelima belas bulan kedua, satu bulan\f + \fr 16:1 \fr*\fk satu bulan \fk*\ft Umat Israel keluar dari Mesir pada hari kelima belas bulan pertama. Lihat Bil. 33:3.\ft*\f* sejak mereka keluar dari Mesir, tibalah mereka di padang belantara Sin yang terletak di antara Elim dan gunung Sinai. \v 2 Di padang belantara itu, umat Israel bersungut-sungut terhadap Musa dan Harun. \p \v 3 Kata mereka, “Lebih baik kalau TUHAN membunuh kami ketika kami masih di Mesir, daripada kalian berdua membawa kami ke padang belantara ini dan membiarkan kami mati kelaparan! Setidaknya, di Mesir kami tidak pernah kekurangan roti dan daging!” \p \v 4 Maka TUHAN berkata kepada Musa, “Aku akan memberi kalian makanan dari surga seperti hujan turun dari langit. Setiap hari, umat itu harus keluar mengumpulkan makanan secukupnya untuk sehari. Aku hendak menguji apakah mereka mau menuruti perintah-Ku atau tidak. \v 5 Pada hari yang keenam dalam tiap-tiap minggu, mereka akan memperoleh dua kali lebih banyak daripada biasanya.” \p \v 6 Lalu Musa dan Harun berkata kepada seluruh umat Israel, “Nanti saat matahari terbenam, kamu semua akan tahu bahwa TUHANlah yang sudah membawa kita keluar dari Mesir. \v 7 Besok pagi, kamu akan melihat kemuliaan TUHAN, karena Dia sudah mendengar keluhanmu terhadap-Nya. Sesungguhnya, terhadap Dialah kamu bersungut-sungut, bukan terhadap kami, karena kami hanya utusan-Nya! \v 8 TUHAN akan memberikan daging kepada setiap keluarga pada waktu sore, dan roti pada waktu pagi, sebab TUHAN sudah mendengar gerutuanmu terhadap-Nya. Siapakah kami ini?! Sebenarnya keluhanmu bukanlah terhadap kami, melainkan terhadap TUHAN.” \p \v 9 Kemudian Musa berkata kepada Harun, “Beritahukanlah kepada seluruh umat Israel: Datanglah kepada TUHAN, karena Dia sudah mendengar gerutuan kalian.” \v 10 Sementara Harun berbicara kepada umat Israel, tiba-tiba dari arah padang belantara tampaklah kepada mereka kemuliaan TUHAN di dalam awan. \p \v 11 TUHAN berbicara kepada Musa, \v 12 “Aku sudah mendengar keluhan umat Israel. Katakanlah kepada mereka, ‘Sewaktu matahari terbenam, kamu semua akan makan daging, dan pada waktu pagi kamu akan kenyang makan roti. Dengan demikian, kamu akan tahu bahwa Akulah TUHAN, Allahmu.’” \v 13 Sore itu juga, burung puyuh berdatangan begitu banyaknya hingga menutupi perkemahan mereka. Pada pagi harinya, turunlah embun di sekitar perkemahan. \v 14 Ketika embun itu sudah menguap, tampaklah di permukaan tanah sesuatu yang tipis seperti sisik dan halus seperti tetesan embun beku pada musim dingin. \v 15 Melihat itu, umat Israel bertanya-tanya satu sama lain, “Apa ini?” Karena mereka tidak mengetahui benda itu. \p Lalu kata Musa, “Inilah makanan yang TUHAN berikan kepada kita. \v 16 TUHAN memerintahkan agar kalian masing-masing mengumpulkan sebanyak yang dibutuhkan, yaitu dua liter untuk setiap anggota keluarga.” \p \v 17 Maka umat Israel melakukannya. Ada yang mengumpulkan banyak, dan ada yang mengumpulkan sedikit. \v 18 Walaupun begitu, ketika mereka menakarnya, ternyata yang mengumpulkan banyak tidak kelebihan, dan yang mengumpulkan sedikit tidak kekurangan. Masing-masing mengumpulkan sejumlah yang mereka perlukan. \p \v 19 Musa berkata kepada mereka, “Jangan sisakan sedikit pun untuk besok.” \v 20 Namun, beberapa di antara mereka tidak taat kepada Musa. Mereka menyisakan sebagian makanan itu sampai pagi. Ternyata sisa makanan itu menjadi berulat dan berbau busuk. Musa pun memarahi mereka. \p \v 21 Setiap pagi, orang Israel mengumpulkan makanan itu sebanyak yang mereka perlukan. Ketika matahari semakin panas, makanan itu mencair dan lenyap. \v 22 Pada hari yang keenam, mereka mengumpulkan makanan itu seperti biasa, tetapi ketika pulang, mereka melihat bahwa makanan itu sudah menjadi dua kali lipat. Ternyata setiap orang mendapat enam liter. Para pemimpin menjadi bingung lalu datang kepada Musa untuk memberitahukannya. \v 23 Jawab Musa, “Inilah perintah TUHAN: Besok adalah hari Sabat, hari yang dikhususkan bagi TUHAN sebagai hari untuk beristirahat. Masaklah sebanyak yang kamu inginkan, makanlah sebagian pada hari ini, dan simpanlah sebagian lainnya yang untuk dimakan besok.” \p \v 24 Maka mereka menyimpan sisa makanan itu sesuai perintah Musa. Keesokan harinya, makanan yang mereka simpan itu tidak basi dan tidak berulat. \v 25 Kata Musa kepada mereka, “Makanlah makanan itu, karena hari ini adalah hari Sabat bagi TUHAN, yaitu hari peristirahatan untuk menghormati TUHAN. Hari ini kamu tidak akan menemukan makanan itu di padang. \v 26 Selama enam hari kamu mengumpulkan makanan itu, tetapi hari yang ketujuh adalah Sabat. Makanan tidak akan turun pada hari itu.” \p \v 27 Pada hari Sabat, beberapa orang keluar untuk mengumpulkan makanan, tetapi mereka tidak menemukan apa-apa. \v 28 Lalu TUHAN berkata kepada Musa, “Sampai kapan mereka terus menolak untuk taat pada perintah-Ku dan ajaran-Ku? \v 29 Hendaklah mereka ingat bahwa Aku, TUHAN, sudah memberikan hari yang ketujuh bagi kalian untuk beristirahat. Oleh karena itu, pada hari yang keenam Aku memberikan makanan dua kali lipat supaya cukup untuk dua hari. Pada hari Sabat, hari yang ketujuh, diamlah di dalam kemahmu masing-masing dan jangan keluar.” \v 30 Demikianlah sejak hari itu umat Israel tidak bekerja pada hari Sabat. \p \v 31 Umat Israel menamai makanan itu \it manna\it*.\f + \fr 16:31 \fr*\fk manna \fk*\ft Nama \ft*\it manna\it* berasal dari kata \it man\it* dalam bahasa Ibrani kuno, yang artinya ‘Apa ini?’— seperti dikatakan umat Israel dalam ayat 15.\f* Bentuknya seperti biji ketumbar, kecil, warnanya putih, dan rasanya seperti kue madu. \p \v 32 Musa berkata, “Inilah perintah TUHAN, ‘Ambillah dua liter manna dan simpanlah itu, supaya setiap generasimu turun temurun dapat melihat makanan yang Aku berikan kepadamu di padang belantara, ketika Aku membawamu keluar dari Mesir.’” \p \v 33 Lagi kata Musa kepada Harun, “Ambillah sebuah kendi dan isilah dengan dua liter manna, lalu taruhlah kendi itu di hadapan TUHAN untuk disimpan turun temurun.” \v 34 Harun melakukan sesuai perintah TUHAN kepada Musa dan menyimpan kendi itu di depan peti perjanjian. \v 35 Orang Israel makan manna selama empat puluh tahun sampai mereka tiba di Kanaan. \p \v 36 Pada zaman itu, takaran manna yang orang Yahudi gunakan disebut \it gomer\it*. Satu \it gomer\it* sama dengan sepersepuluh \it efa\it*.\f + \fr 16:36 \fr*\fk efa \fk*\ft Seperti terlihat di ayat 16, satu \ft*\it gomer\it* diperkirakan sama dengan 2 liter. Jadi satu \it efa\it* sekitar 20 liter.\f* \c 17 \s Air yang memancar dari batu \p \v 1 Kemudian seluruh umat Israel melanjutkan perjalanan dari padang belantara Sin, lalu berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain sesuai dengan perintah TUHAN. Mereka tiba di Rafidim dan berkemah di sana, tetapi di tempat itu tidak ada air untuk diminum. \v 2 Maka mereka menuntut Musa dengan berkata, “Berikan kami air minum!” \p Jawab Musa, “Mengapa kalian menuntut saya dan mencobai TUHAN?!” \p \v 3 Orang-orang itu kehausan sehingga mereka bersungut-sungut terhadap Musa dan berkata, “Apakah engkau membawa kami keluar dari Mesir supaya kami, anak-anak kami, dan ternak kami mati kehausan?!” \p \v 4 Lalu Musa berseru kepada TUHAN, “Apa yang harus aku lakukan untuk menghadapi orang-orang ini? Sebentar lagi mereka akan melempari aku dengan batu!” \p \v 5 Kata TUHAN kepada Musa, “Berjalanlah mendahului umat itu dan ajaklah bersamamu beberapa tua-tua Israel. Bawalah juga tongkat yang kamu pakai untuk memukul sungai Nil. \v 6 Aku akan berdiri di depanmu di sana, di atas sebuah batu di gunung Sinai. Pukullah batu itu, dan air akan keluar dari dalamnya sehingga umat bisa minum.” \p Maka Musa melakukan hal itu di depan mata para tua-tua Israel. \p \v 7 Musa menamai tempat itu Masa dan Meriba,\f + \fr 17:7 \fr*\fk Masa dan Meriba \fk*\ft Masa artinya ‘menguji/mencobai’, dan Meriba artinya ‘bertengkar’.\ft*\f* karena di sana umat Israel bersungut-sungut dan mencobai TUHAN dengan berkata, “Apakah TUHAN bersama dengan kita atau tidak?” \s Bangsa Israel mengalahkan bangsa Amalek \p \v 8 Di Rafidim, orang Amalek datang menyerang umat Israel. \v 9 Kata Musa kepada Yosua, “Pilihlah beberapa orang dari kita dan keluarlah melawan orang Amalek. Besok saya akan berdiri di puncak bukit dengan membawa tongkat yang sering Allah suruh untuk saya pakai membuat keajaiban.” \p \v 10 Yosua pun melakukan perintah Musa. Dia berperang melawan orang Amalek, sementara Musa, Harun, dan Hur naik ke puncak bukit. \v 11 Selama Musa mengangkat tongkat Allah dengan kedua tangannya, umat Israel lebih kuat. Tetapi kalau dia menurunkan tangannya, orang Amalek lebih kuat. \v 12 Setelah beberapa waktu, tangan Musa menjadi lelah. Maka Harun dan Hur mengambil sebuah batu untuk Musa duduk, dan mereka menopang kedua tangan Musa, sehingga tangannya tetap terangkat sampai matahari terbenam. \v 13 Dengan demikian, Yosua mengalahkan pasukan Amalek dalam perang itu. \p \v 14 Lalu TUHAN berkata kepada Musa, “Tuliskanlah pesan ini dalam sebuah kitab supaya tetap diingat, dan bacakanlah kepada Yosua: Aku akan memusnahkan bangsa Amalek dari muka bumi sampai mereka tidak diingat lagi.” \p \v 15 Kemudian Musa mendirikan sebuah mezbah dan menamainya “TUHAN, bendera kemenanganku.”\f + \fr 17:15 \fr*\fk TUHAN, bendera kemenanganku \fk*\ft Secara harfiah: Yahweh Nissi. Ini merupakan sebutan puitis yang menggambarkan kuasa kemenangan TUHAN. Lihat catatan di Kel. 15:26.\ft*\f* \v 16 Kata Musa, “Angkatlah tinggi bendera kemenangan TUHAN! TUHAN akan memerangi bangsa Amalek dari generasi ke generasi!” \c 18 \s Yitro mengunjungi Musa \p \v 1-4 Pada waktu Musa masih sering berurusan dengan raja Mesir untuk menuntut dia membebaskan umat Israel, Musa menyuruh orang mengantar Sipora dan kedua anaknya kembali kepada mertuanya, Yitro, seorang imam di Midian. Anak laki-laki Musa yang pertama dinamai Gersom, karena saat dia lahir Musa berkata, “Aku sudah menjadi pendatang di negeri asing.”\x + \xo 18:1-4 \xo*\xt Kel. 2:22\xt*\x* Anaknya yang kedua diberi nama Eliezer, karena Musa berkata, “Allah ayahku adalah Penolongku dan Dia menyelamatkanku dari ancaman hukuman mati raja Mesir.” Setelah sekian waktu lamanya, Yitro mendengar semua yang sudah Allah lakukan bagi umat Israel dan bagi Musa, serta cara TUHAN membawa mereka keluar dari Mesir.\f + \fr 18:1-4 \fr*\fk Eliezer \fk*\ft Dalam bahasa Ibrani, pengucapan nama Eliezer mirip dengan kata yang berarti ‘Allah adalah Penolongku’.\ft*\f* \p \v 5 Maka saat umat Israel berkemah di padang belantara dekat kaki gunung Allah, yaitu gunung Sinai, datanglah Yitro kepada Musa mengantarkan istri dan kedua anaknya. \v 6 Sebelum tiba, Yitro sudah mengirim pesan, “Aku, Yitro, ayah mertuamu, sedang dalam perjalanan untuk menjumpaimu bersama anak-anak dan istrimu.” \p \v 7 Ketika Yitro tiba, Musa pergi keluar perkemahan untuk menemui mertuanya itu. Dia bersujud untuk menghormati Yitro, lalu memeluknya. Setelah menanyakan kabar masing-masing, mereka masuk ke kemah Musa. \v 8 Musa menceritakan kepada mertuanya semua yang sudah TUHAN lakukan terhadap raja dan orang Mesir untuk menolong Israel, juga semua kesulitan yang mereka hadapi sepanjang perjalanan, dan bagaimana TUHAN sudah menyelamatkan mereka. \v 9 Yitro sangat senang mendengar semua kebaikan yang sudah TUHAN lakukan bagi Israel, yaitu segala cara-Nya menyelamatkan mereka dari tangan orang Mesir. \p \v 10 Kata Yitro, “Puji TUHAN. Dia sudah menyelamatkan kalian dari kuasa raja Mesir dan penindasan bangsanya! \v 11 Sekarang saya tahu bahwa TUHAN lebih besar daripada segala dewa, karena Dia menghancurkan pasukan Mesir yang membesarkan diri terhadap umat Israel.” \p \v 12 Lalu Yitro memberikan persembahan kurban bagi Allah. Pertama, dia mempersembahkan kurban yang dibakar habis, sesudah itu kurban yang sebagian dagingnya boleh dimakan. Harun dan semua tua-tua Israel berkumpul untuk makan bersama ayah mertua Musa di hadapan Allah. \s Musa mengangkat para hakim atas umat Israel \p \v 13 Keesokan harinya, Musa duduk untuk mengadili perselisihan-perselisihan di antara orang Israel, dan umat itu berdiri di sekeliling Musa dari pagi hingga petang. \p \v 14 Saat Yitro melihat semua yang Musa lakukan, dia berkata, “Apa yang sedang kamu kerjakan untuk umatmu? Mengapa hanya kamu sendiri yang duduk mengadili, sementara mereka semua berdiri di sekelilingmu dari pagi sampai petang?” \p \v 15 Musa menjawab, “Karena umat itu datang kepada saya untuk meminta petunjuk dari Allah. \v 16 Saat ada perselisihan di antara mereka, mereka menjelaskan perkaranya kepada saya, lalu saya memberikan keputusan bagi mereka. Saya juga mengajar mereka perintah dan ketetapan Allah.” \p \v 17 Kata mertua Musa kepadanya, “Caramu ini tidak baik! \v 18 Kamu dan umatmu akan sama-sama terlalu lelah. Hal itu terlalu berat untukmu. Kamu tidak bisa melakukannya seorang diri. \v 19 Dengarkanlah nasihatku, dan semoga Allah besertamu: Jadilah perantara antara Allah dengan umatmu dan sampaikanlah perkara mereka kepada Allah. \v 20 Ajarilah mereka tentang semua ketetapan dan perintah Allah. Beritahukanlah kepada mereka cara hidup yang baik dan hal-hal yang harus mereka lakukan. \v 21 Tetapi pilihlah dari antara umat ini orang-orang yang cakap, yaitu yang takut dan hormat kepada Allah, yang bisa dipercaya, dan tidak menerima suap. Angkatlah mereka menjadi pemimpin atas seribu orang, seratus orang, lima puluh orang, dan atas sepuluh orang. \v 22 Mereka akan mengadili perkara-perkara umat ini. Bila ada perkara yang sulit, mereka bisa membawanya kepadamu, tetapi perkara yang lebih mudah biarlah mereka adili. Dengan begitu, mereka menanggung beban ini bersama denganmu sehingga meringankan pekerjaanmu. \v 23 Jika kamu melakukannya, dan Allah menyuruhmu demikian, maka kamu akan dapat menanggung beban pekerjaan ini, dan seluruh umat ini akan pulang ke rumah masing-masing dengan tenang.” \p \v 24 Musa mengikuti nasihat mertuanya itu. \v 25 Musa memilih orang-orang yang cakap dari seluruh Israel, lalu mengangkat mereka menjadi pemimpin atas bangsa itu, yakni pemimpin atas seribu orang, seratus orang, lima puluh orang, dan sepuluh orang. \v 26 Merekalah yang kemudian mengadili perkara-perkara umat Israel. Hanya perkara-perkara sulit yang mereka bawa kepada Musa, sedangkan perkara-perkara yang mudah mereka selesaikan sendiri. \p \v 27 Sesudah itu, mertua Musa pamit pulang ke negerinya, dan Musa melepasnya pergi. \c 19 \s TUHAN menampakkan diri di gunung Sinai \p \v 1-2 Kemudian bangsa Israel berangkat dari Rafidim, dan tepat dua bulan\f + \fr 19:1-2 \fr*\fk dua bulan \fk*\ft Secara harfiah: “Pada bulan ketiga setelah umat Israel keluar dari Mesir, pada hari itu juga, tibalah mereka …” (Lihat Bil. 33:3.)\ft*\f* setelah meninggalkan Mesir, tibalah mereka di padang belantara Sinai. Mereka pun berkemah di kaki gunung Sinai. \p \v 3 Musa naik ke gunung itu untuk menghadap Allah. Lalu dari tempat yang lebih tinggi di gunung itu, TUHAN memanggilnya untuk mendekat, dan Dia berkata, “Sampaikanlah kepada keturunan Yakub, umat Israel, \v 4 ‘Kalian sendiri sudah menjadi saksi atas perbuatan yang Aku lakukan terhadap bangsa Mesir, dan bagaimana Aku membawa kalian keluar dari negeri itu. Seperti seekor rajawali membawa anaknya di atas sayapnya, demikianlah Aku membawa kalian ke sini, kepada-Ku. \v 5 Seluruh bumi adalah milik-Ku, tetapi jika kalian taat kepada perintah-Ku dan berpegang pada perjanjian-Ku, kalian akan menjadi milik-Ku yang paling berharga di antara semua bangsa. \v 6 Kalian akan menjadi bangsa yang Aku sucikan, yakni suatu kerajaan yang semua penduduknya bagaikan imam.’ Itulah yang harus kamu sampaikan kepada bangsa Israel.” \p \v 7 Setelah Musa kembali dari gunung, dia memanggil para tua-tua umat Israel dan memberitahukan kepada mereka semua yang TUHAN perintahkan untuk dikatakannya. \v 8 Ketika pesan itu disampaikan kepada seluruh umat, mereka bersama-sama menjawab dengan lantang, “Kami akan melakukan segala yang TUHAN perintahkan!” Dan Musa menyampaikan jawaban mereka kepada TUHAN. \p \v 9 Lalu berkatalah TUHAN kepada Musa, “Sesungguhnya Aku akan datang kepadamu dalam awan tebal, sehingga umat Israel dapat mendengar ketika Aku berbicara denganmu, dan supaya mereka selalu percaya kepadamu.” \p Sesudah Musa menyampaikan perkataan bangsa Israel kepada TUHAN, \v 10 TUHAN berkata kepada Musa, “Pergilah kepada umat Israel dan suruhlah mereka untuk bersiap menyambut kedatangan-Ku. Hari ini dan besok, mereka harus membersihkan diri serta mencuci pakaian yang akan dikenakan. \v 11 Bersiap-siaplah! Besok lusa,\x + \xo 19:11 \xo*\xt Kej. 22:4\xt*\x* Aku akan turun ke gunung Sinai dengan disaksikan oleh seluruh umat Israel. \v 12 Pasanglah pembatas di sekeliling gunung itu dan beritahukanlah kepada mereka untuk tidak melewati batas itu. Katakan kepada mereka, ‘Berhati-hatilah, jangan naik ke gunung atau menyentuh batas itu. Siapa pun yang melanggarnya akan mati. \v 13 Tidak ada yang boleh melewati batas itu, baik manusia ataupun binatang. Manusia maupun binatang yang melewatinya tidak boleh disentuh, tetapi harus langsung dilempari batu atau dipanah sampai mati. Orang Israel tidak boleh mendekati gunung itu sampai mereka mendengar bunyi sangkakala yang panjang.’” \p \v 14 Kemudian Musa turun dari gunung Sinai lalu menyuruh umat untuk membersihkan diri dan mencuci pakaian mereka. \v 15 Kata Musa kepada mereka, “Hari ini dan besok, kamu masing-masing harus mempersiapkan diri untuk kedatangan TUHAN pada hari berikutnya. Jangan ada yang berhubungan badan sampai lewat besok lusa.” \p \v 16 Pada pagi di hari kedatangan TUHAN, ada guntur dan kilat yang dahsyat serta awan tebal di atas gunung, juga bunyi sangkakala yang sangat keras. Seluruh umat Israel gemetar ketakutan. \v 17 Musa membawa mereka keluar dari perkemahan untuk bertemu dengan Allah, dan mereka berdiri di kaki gunung itu. \v 18 Seluruh gunung Sinai ditutupi oleh asap, karena TUHAN turun ke atasnya dalam bentuk api. Asap itu membubung tinggi ke langit seperti asap dari cerobong pembakaran, dan gunung itu berguncang dengan keras. \v 19 Sementara bunyi sangkakala bertambah nyaring, Musa berseru kepada Allah, dan Allah menjawabnya dengan suara gemuruh seperti bunyi guntur. \v 20 Lalu TUHAN turun ke puncak gunung Sinai dan memanggil Musa untuk naik ke sana. Musa pun naik. \p \v 21 TUHAN berkata kepadanya, “Turunlah dan peringatkan umat Israel supaya mereka tidak melewati pembatas untuk datang melihat TUHAN. Apabila mereka melanggarnya, banyak di antara mereka akan mati. \v 22 Imam-imam yang akan datang menghadap-Ku juga harus menguduskan diri. Kalau tidak, Aku akan menghukum mereka.” \p \v 23 Musa berkata kepada TUHAN, “Orang Israel tidak mungkin naik ke gunung Sinai karena Engkau sendiri sudah memperingatkan kami, ‘Pasanglah pembatas mengelilingi gunung itu untuk menandainya sebagai tempat kudus.’” \p \v 24 Kemudian TUHAN berkata, “Turunlah dan ajaklah Harun naik kembali bersamamu. Tetapi jangan biarkan imam-imam dan umat Israel melewati pembatas itu untuk datang kepada-Ku. Jika mereka melanggarnya, Aku akan menghukum mereka.” \p \v 25 Maka Musa turun dan menyampaikan kepada mereka pesan TUHAN itu. \c 20 \s Sepuluh perintah TUHAN \r Ul. 5:6-21 \p \v 1 Lalu Allah berkata, \li1 \v 2 “Akulah TUHAN Allahmu, yang sudah membawa kalian keluar dari perbudakan di Mesir. \li1 \v 3 Jangan menyembah dewa apa pun. Sembahlah hanya Aku! \li1 \v 4 Jangan membuat bagimu berhala menyerupai apa pun yang ada di langit, di bumi, ataupun di dalam air. \v 5 Jangan bersujud kepada dewa apa pun, dan jangan melayani mereka,\f + \fr 20:5 \fr*\fk melayani mereka \fk*\ft Yang dimaksud ‘melayani’ dewa adalah segala bentuk tindakan penghormatan, misalnya: Ikut serta membangun tempat ibadah dewa, melakukan adat/kebiasaan keluarga untuk menghormati dewa ataupun leluhur, meminta ramalan masa depan, menghormati tempat yang dianggap keramat, dll.\ft*\f* karena Aku, TUHAN Allahmu, akan cemburu.\f + \fr 20:5 \fr*\fk cemburu \fk*\ft Yang dimaksud dengan ‘cemburu’ di sini bukan iri hati yang negatif seperti pada manusia, melainkan sifat Allah yang timbul dari kasih-Nya. Kata cemburu merupakan kiasan yang menggambarkan TUHAN seperti seorang suami yang sangat mengasihi istrinya dan menjaga supaya istrinya tetap setia. Israel digambarkan sebagai istri. Lihat Hos. 1-3, Yer. 2, Yeh. 16.\ft*\f* Siapa pun yang menentang Aku dengan melakukan itu akan Aku hukum sampai generasinya yang ketiga dan keempat. \v 6 Tetapi kepada orang-orang yang mengasihi Aku dan menaati perintah-Ku, Aku akan menunjukkan kebaikan hati-Ku atas keluarganya sampai ribuan generasi. \li1 \v 7 Jangan menyalahgunakan nama-Ku, TUHAN Allahmu. Aku akan menghukum siapa pun yang memakai nama-Ku dengan maksud yang salah.\f + \fr 20:7 \fr*\fk memakai nama-Ku dengan maksud yang salah \fk*\ft Ada berbagai cara nama TUHAN digunakan dengan maksud yang salah. Salah satunya adalah ketika seseorang menguatkan kesaksian tentang suatu perkara dengan berkata, “Biarlah TUHAN menghukum saya kalau saya berbohong!” Jika orang berkata demikian padahal sebenarnya dia berbohong, maka dia sudah melakukan dua macam dosa: Berbohong dan menyalahgunakan nama TUHAN. Contoh lainnya adalah berjanji melakukan sesuatu dengan berkata, “Biarlah TUHAN menghukum saya kalau saya tidak melakukannya.” Kalau sesudah itu orang tersebut melanggar janjinya, maka dia sudah menyalahgunakan nama TUHAN. Contoh lainnya adalah ketika menggunakan nama TUHAN dalam konteks yang tidak menghormati Dia, misalnya untuk mengumpat orang lain dan menggunakan nama TUHAN untuk praktik sihir.\ft*\f* \li1 \v 8 Ingatlah untuk menjaga kekudusan hari Sabat dengan menaati peraturan tentang hari itu. \v 9 Enam hari lamanya kalian bekerja dan melakukan kegiatanmu sehari-hari, \v 10 tetapi pada hari ketujuh, yaitu Sabat, kalian harus menghormati Aku, TUHAN Allahmu, dengan menghentikan segala pekerjaan. Tidak ada yang boleh melakukan pekerjaan, baik kamu, anak-anakmu, hamba-hambamu, maupun para pendatang yang tinggal di antaramu, bahkan hewan ternakmu. \v 11 Aku, TUHAN, sudah menciptakan langit, bumi, laut dan semua yang ada di dalamnya selama enam hari, lalu Aku beristirahat pada hari ketujuh. Karena itulah Aku memberkati hari Sabat dan menguduskannya. Maka kalian harus mengkhususkan hari itu. \li1 \v 12 Hormatilah ayah dan ibumu, supaya kamu hidup sejahtera di negeri yang Aku berikan kepadamu. \li1 \v 13 Jangan membunuh. \li1 \v 14 Jangan berzina. \li1 \v 15 Jangan mencuri. \li1 \v 16 Jangan memfitnah sesamamu. \li1 \v 17 Jangan mengingini milik orang lain, baik istrinya, rumahnya, hambanya laki-laki atau perempuan, sapi, keledai, maupun segala miliknya yang lain.” \b \p \v 18 Ketika umat Israel mendengar guruh dan bunyi sangkakala yang keras serta melihat kilat dan gunung yang diselimuti asap, mereka gemetar ketakutan dan tetap berdiri jauh-jauh. \p \v 19 Lalu mereka berkata kepada Musa, “Sampaikanlah kepada kami apa yang TUHAN katakan kepadamu. Kami akan mendengarkan. Tetapi jangan biarkan TUHAN berbicara langsung kepada kami, karena kami akan mati!” \p \v 20 Jawab Musa kepada mereka, “Jangan takut, sebab TUHAN datang untuk menguji kamu masing-masing, supaya kamu takut dan hormat kepada Dia, sehingga kamu terhindar dari dosa.” \p \v 21 Lalu Musa mendekati awan yang tebal dan gelap di mana Allah berada, sementara umat Israel tetap berdiri di kejauhan. \s Peraturan tentang mezbah kurban \p \v 22 Selanjutnya TUHAN berkata kepada Musa, “Sampaikanlah kepada umat Israel: Kalian sendiri sudah melihat bagaimana Aku berbicara dengan kalian dari surga. \v 23 Karena itu, jangan membuat patung berhala, baik dari perak maupun emas. \p \v 24 “Buatlah sebuah mezbah dari tanah untuk-Ku, dan persembahkanlah sapi, domba, dan kambingmu di atasnya sebagai kurban yang dibakar habis serta kurban tanda damai. Ketika kamu melakukannya di setiap tempat yang Aku tentukan untuk menyembah-Ku, Aku akan hadir dan memberkatimu. \v 25 Apabila kamu hendak membuat mezbah untuk-Ku dari batu, jangan menggunakan batu yang sudah dipahat. Karena jika kamu memahatnya dengan peralatan, kamu mencemarkan mezbah itu. \v 26 Janganlah membuat mezbah terlalu tinggi sehingga membutuhkan banyak anak tangga, supaya kemaluanmu tidak terlihat.” \c 21 \s Hak budak orang Israel \p \v 1 TUHAN berkata kepada Musa, “Sampaikanlah peraturan-peraturan ini kepada umat Israel: \v 2 Apabila kamu membeli budak laki-laki sesama orang Israel, dia hanya boleh mengabdi kepadamu selama enam tahun. Pada tahun yang ketujuh, kamu harus membebaskan dia secara cuma-cuma, tanpa meminta uang tebusan darinya. \v 3 Jika dia belum menikah ketika menjadi budakmu, maka dia akan keluar seorang diri. Jika dia sudah beristri ketika menjadi budakmu, maka istrinya juga ikut keluar bersama dengannya. \p \v 4 “Jika kamu memberikan istri kepadanya ketika statusnya masih sebagai budak, dan mereka mempunyai anak laki-laki atau perempuan, maka istri dan anak-anaknya tetap menjadi milik mu. Hanya budak itu sendiri yang keluar menjadi orang merdeka. \v 5 Akan tetapi, jika budak itu menyatakan, ‘Aku mengasihi majikanku, istriku, dan anak-anakku. Aku memutuskan untuk tetap menjadi budak,’ \v 6 maka kamu harus membawa dia ke hadapan-Ku di kemah TUHAN,\f + \fr 21:6 \fr*\fk di kemah TUHAN \fk*\ft Secara harfiah: membawa dia kepada Allah. Banyak penafsir berpendapat bahwa perintah untuk membawa kepada Allah berhubungan dengan kemah TUHAN, yang pada waktu itu memang belum dibuat.\ft*\f* lalu membawanya ke pintu atau tiang pintu sebagai alas untuk melubangi daun telinganya sebagai tanda statusnya sebagai budak. Dengan demikian, budak itu akan menjadi milikmu seumur hidup. \p \v 7 “Apabila seorang ayah dari bangsa Israel menjual anak perempuannya sebagai budak, maka budak perempuan itu tidak akan dibebaskan setelah enam tahun— berbeda dengan budak laki-laki. \v 8 Jika majikan laki-laki membeli budak perempuan Israel untuk dijadikan gundik, tetapi kemudian dia tidak menyukainya, maka dia harus mengizinkan keluarga budak perempuan itu menebusnya. Dia tidak boleh menjual perempuan itu kepada orang asing, karena dialah yang melanggar perjanjian dengan budak itu. \v 9 Jika seorang majikan membeli budak perempuan untuk dinikahkan dengan anak laki-lakinya, dia tidak boleh memperlakukan perempuan itu sebagai budak, tetapi sebagai menantu perempuannya. \v 10 Jika seorang majikan memperistri budak perempuannya, kemudian memperistri perempuan lain, dia tidak boleh mengurangi jatah makanan, pakaian, maupun hak persetubuhan bagi budak yang pertama itu. \v 11 Apabila dia tidak memenuhi ketiga hal itu, maka dia harus membebaskan perempuan tersebut secara cuma-cuma, tanpa meminta uang tebusan darinya.” \s Berbagai hukuman atas tindakan kekerasan \p \v 12 “Siapa pun yang memukul sesamanya sampai mati harus dihukum mati. \v 13 Tetapi pasti akan ada pembunuhan yang terjadi secara tidak sengaja, dan Aku tidak mencegah hal itu. Itulah sebabnya Aku akan menentukan beberapa kota perlindungan, agar orang yang membunuh secara tidak sengaja dapat melarikan diri. \v 14 Namun, apabila seseorang dengan sengaja membunuh sesamanya, dia harus ditangkap sekalipun berlindung di mezbah-Ku,\f + \fr 21:14 \fr*\fk berlindung di mezbah-Ku \fk*\ft Dalam PL, kita membaca beberapa kisah tentang orang yang takut dibunuh lalu berlari ke mezbah TUHAN untuk berlindung. Tindakan itu mengandung arti, yakni menjadikan TUHAN sebagai saksi bila orang tersebut dibunuh dengan tidak adil. Namun, ada kalanya orang yang bersalah juga mencari perlindungan ke mezbah-Nya (lihat 1Raj. 2:28-35).\ft*\f* dan harus dihukum mati. \p \v 15 “Siapa pun yang memukul ayah atau ibunya harus dihukum mati. \p \v 16 “Siapa pun yang menculik harus dihukum mati, tak peduli orang yang diculiknya sudah dijual sebagai budak atau masih ada padanya. \p \v 17 “Siapa pun yang menyumpahi ayah atau ibunya harus dihukum mati. \p \v 18 “Jika dua orang bertengkar dan yang seorang memukul lawannya dengan batu, atau meninjunya, sehingga lawannya tidak bisa bangun dari tempat tidur, tetapi tidak mati, \v 19 kemudian dia sembuh dan dapat berjalan kembali meskipun dengan tongkat, maka orang yang memukulnya akan dibebaskan dari hukuman. Hanya saja, selama waktu penyembuhan korban, orang yang memukul harus membayar semua biaya pengobatan dan kerugian yang timbul karena korban itu tidak dapat bekerja. \p \v 20 “Jika seorang majikan memukul budak laki-laki atau perempuannya dengan tongkat sehingga budak itu mati, dia harus dihukum. \v 21 Tetapi jika budak itu sembuh dan dapat berjalan kembali satu atau dua hari kemudian, majikannya tidak akan dihukum, karena budak itu adalah miliknya. \p \v 22 “Jika dua orang berkelahi, dan salah satu dari mereka tidak sengaja mencederai seorang perempuan hamil sehingga keguguran, tetapi tidak terluka parah, maka orang yang mencederainya harus membayar denda kepada suami perempuan itu sejumlah yang dituntut suaminya dan disetujui oleh para hakim. \v 23 Namun, jika perempuan itu terluka parah, maka orang yang memukulnya harus dihukum sesuai akibat perbuatannya: Nyawa dibayar nyawa, \v 24 mata dibayar mata, gigi dibayar gigi, tangan dibayar tangan, kaki dibayar kaki, \v 25 luka bakar dibayar luka bakar, luka dibayar luka, memar dibayar memar. \p \v 26 “Jika majikan memukul mata budaknya laki-laki atau perempuan sehingga buta, dia harus membebaskan budak itu sebagai ganti matanya yang rusak. \v 27 Jika majikan memukul gigi budaknya laki-laki atau perempuan sehingga patah, dia harus membebaskan budak itu sebagai ganti giginya yang patah. \p \v 28 “Jika seekor sapi jantan menanduk seorang laki-laki atau perempuan sampai mati, sapi itu harus dilempari batu sampai mati, dan dagingnya tidak boleh dimakan. Pemilik sapi itu tidak perlu dihukum. \v 29 Namun, jika sapi jantan itu sudah sering menanduk orang dan pemiliknya tidak menghiraukan peringatan untuk menjaga sapinya, maka sapi itu harus dilempari batu sampai mati dan pemiliknya juga harus dihukum mati. \v 30 Apabila keluarga korban tidak mau pemilik sapi itu dihukum mati, dan hanya menuntut uang tebusan, maka pemilik sapi harus membayar uang tebusan sejumlah yang diminta oleh keluarga korban. \p \v 31 “Hal yang sama juga berlaku jika sapi jantan itu menanduk seorang anak, laki-laki maupun perempuan. \v 32 Jika sapi itu menanduk seorang budak laki-laki atau perempuan, pemilik sapi harus membayar 340 gram perak kepada pemilik budak itu, dan sapi itu dilempari batu sampai mati. \p \v 33 “Jika seseorang membuka penampungan air atau menggali yang baru dan tidak menutupnya, lalu seekor sapi atau keledai jatuh ke dalamnya dan mati, \v 34 maka pemilik penampungan air itu harus membayar ganti rugi kepada pemilik hewan, dan hewan yang mati itu menjadi miliknya. \p \v 35 “Jika seekor sapi jantan milik seseorang melukai sapi jantan tetangganya hingga mati, maka mereka harus menjual sapi yang hidup dan uangnya dibagi dua. Daging sapi yang mati juga dibagi dua di antara mereka. \v 36 Namun, jika sapi jantan itu memang terkenal sering menanduk dan pemiliknya tidak menjaganya dengan baik, maka pemilik sapi ganas itu harus mengganti sapi yang mati dengan uang atau sapi lain, sedangkan sapi yang mati itu menjadi miliknya.” \c 22 \s Peraturan tentang ganti rugi pencurian \p \v 1 Peraturan selanjutnya dari TUHAN, “Jika seseorang mencuri seekor sapi atau domba, lalu menyembelihnya atau menjualnya, maka dia harus mengganti seekor sapi itu dengan lima ekor sapi, atau seekor domba dengan empat ekor domba. \p \v 2 “Jika pada malam hari seorang pencuri tertangkap basah sedang masuk ke rumah seseorang dan dia dibunuh, maka orang yang membunuhnya tidak dianggap bersalah. \v 3 Namun, apabila pencuri itu tertangkap basah pada pagi atau siang hari dan dia dibunuh, maka pembunuhnya dianggap bersalah dan harus dihukum mati. \p “Seorang pencuri harus membayar ganti rugi atas semua yang sudah dicurinya. Jika dia tidak mampu membayar ganti rugi, dia harus dijual sebagai budak untuk membayarnya. \v 4 Apabila sapi, keledai, atau domba yang dicurinya ditemukan ada padanya dalam keadaan hidup, dia harus membayar ganti rugi sebesar dua kali lipat.” \s Peraturan tentang ganti rugi kerusakan di ladang \p \v 5 “Jika seseorang membiarkan ternaknya makan rumput di ladang atau kebun anggur miliknya, lalu hewan itu berkeliaran sehingga memakan tanaman di ladang orang lain, maka pemilik hewan harus membayar ganti rugi kepada pemilik ladang itu dengan memberikan hasil panen terbaik dari ladang atau kebun anggurnya. \p \v 6 “Jika seseorang menyalakan api untuk membakar semak-semak duri, dan api itu menyebar ke ladang orang lain sehingga membakar gandum di ladang itu, maka dia harus membayar ganti rugi.” \s Peraturan tentang ganti rugi harta benda \p \v 7 “Jika seseorang menitipkan uang atau barang kepada temannya, dan titipan itu dicuri dari rumah temannya, maka apabila pencuri itu tertangkap, dia harus membayar ganti rugi sebesar dua kali lipat. \v 8 Namun, jika pencurinya tidak tertangkap, maka pemilik rumah harus menghadap para hakim di kemah-Ku\f + \fr 22:8 \fr*\fk menghadap para hakim di kemah-Ku \fk*\ft Secara harfiah: datang ke hadapan Allah (di ayat ini dan ayat 9). Pada zaman PL, pengadilan untuk perkara seperti ini dilaksanakan oleh para hakim di lokasi kemah TUHAN.\ft*\f* agar mereka menentukan apakah dia pelaku pencurian itu atau bukan. \p \v 9 “Jika dua orang berselisih mengenai sapi, keledai, domba, pakaian, atau barang lain yang hilang, maka kedua belah pihak yang berselisih itu harus menghadap para hakim di kemah-Ku. Para hakim akan menyatakan siapa yang bersalah. Orang yang bersalah harus membayar dua kali lipat kepada pemilik sebenarnya. \p \v 10 “Jika seseorang menitipkan keledai, sapi, domba, atau hewan lain kepada temannya, lalu hewan itu mati, terluka, atau hilang, dan tidak ada seorang pun yang melihat kejadiannya, \v 11 maka temannya itu harus bersumpah di hadapan TUHAN bahwa dia tidak mengambil hewan tersebut. Pemilik hewan harus menerima sumpah temannya dan tidak meminta ganti rugi. \v 12 Apabila diketahui dengan pasti bahwa hewan itu hilang karena dicuri, maka temannya harus membayar ganti rugi kepada pemiliknya. \v 13 Apabila ternyata hewan itu diserang binatang buas dan temannya bisa menunjukkan bangkainya sebagai bukti, dia tidak perlu membayar ganti rugi. \p \v 14 “Jika seseorang meminjam seekor hewan dari temannya, lalu binatang itu terluka atau mati saat pemiliknya tidak berada di tempat, maka peminjam harus membayar ganti rugi. \v 15 Namun, apabila pemiliknya ada di sana saat hal itu terjadi, maka peminjam tidak usah membayar ganti rugi. \p “Apabila hewan itu dipinjam dengan bayaran, yakni disewa, maka penyewa tidak usah membayar ganti rugi karena uang sewanya sudah meliputi biaya ganti rugi.” \s Peraturan tentang persetubuhan di luar pernikahan \p \v 16 “Jika seorang laki-laki merayu seorang perawan yang belum bertunangan, lalu bersetubuh dengannya, maka dia harus membayar mas kawin untuk perempuan itu dan menikahinya. \v 17 Apabila ayah perempuan itu menolak untuk menikahkan anaknya dengan laki-laki tersebut, dia tetap harus membayar uang sejumlah mas kawin untuk perawan.” \s Kejahatan-kejahatan dengan hukuman mati \p \v 18 “Jangan membiarkan seorang perempuan tukang sihir tetap hidup. \p \v 19 “Siapa pun yang bersetubuh dengan binatang harus dihukum mati. \p \v 20 “Siapa pun yang mempersembahkan kurban kepada dewa, Aku menentukan dia untuk dimusnahkan.”\x + \xo 22:20 \xo*\xt Ul. 17:2-7; Im. 27:28-29; Ul. 7:25-26\xt*\x* \s Peraturan untuk melindungi orang yang lemah \p \v 21 “Jangan menindas orang asing. Ingatlah bahwa dahulu kalian pernah hidup sebagai orang asing di Mesir. \p \v 22 “Jangan melakukan perbuatan yang merugikan para janda atau anak yatim. \v 23 Apabila kamu merugikan mereka dan mereka berseru kepada-Ku, Aku pasti membela mereka. \v 24 Aku akan memurkaimu dengan membiarkan kamu dibunuh oleh musuhmu. Istrimu akan menjadi janda dan anak-anakmu akan menjadi yatim. \p \v 25 “Jika kamu meminjamkan uang kepada salah seorang umat-Ku yang miskin, janganlah berlaku seperti lintah darat dengan membebankan bunga kepadanya. \p \v 26 “Jika kamu mengambil jubah sesamamu sebagai jaminan utang, kamu harus mengembalikan jubah itu sebelum matahari terbenam, \v 27 karena mungkin jubah itu adalah satu-satunya baju hangat miliknya, dan dia membutuhkannya untuk tidur. Apabila kamu tidak mengembalikannya lalu dia berseru minta tolong kepada-Ku, Aku akan membela dia, karena Aku penuh belas kasihan.” \s Hormat kepada Allah \p \v 28 “Jangan menghina Allah ataupun mengutuki pemimpin bangsamu. \p \v 29 “Jangan menunda dalam memberikan kepada-Ku bagian pertama dari setiap jenis gandum-ganduman yang kamu panen dan anggur yang kamu peras. \p “Serahkanlah kepada-Ku setiap anak laki-lakimu yang sulung.\f + \fr 22:29 \fr*\fk Serahkanlah … yang sulung \fk*\ft Secara harfiah: “Berikanlah kepada-Ku anak laki-laki sulungmu.” Kata ‘berikan’ perlu ditafsirkan sesuai Kel. 13:11-16 dan Kel. 34:19-20. Ketentuan untuk upacara penebusan dapat dilihat di Im. 12:1-8.\ft*\f* \p \v 30 “Demikian juga dengan anak sulung jantan dari sapi, kambing, dan domba. Biarkanlah anak-anak binatang itu tinggal bersama induknya selama tujuh hari, lalu persembahkanlah kepada-Ku pada hari kedelapan. \p \v 31 “Kalian harus menjadi orang-orang yang kudus bagi-Ku. Karena itu, jangan makan daging binatang yang mati dibunuh oleh binatang buas. Berikanlah bangkainya kepada anjing.” \c 23 \s Peraturan tentang perilaku yang adil \p \v 1 “Jangan menyebarkan berita bohong. Jangan membantu orang bersalah dengan memberikan kesaksian palsu di pengadilan. \p \v 2 “Jangan mengikuti pengaruh orang banyak yang mendesak untuk melakukan sesuatu yang tidak adil. Jangan memihak kepada mereka dengan bersaksi palsu di pengadilan untuk memutarbalikkan kebenaran. \v 3 Jangan membela orang yang bersalah dalam perkara pengadilan hanya karena dia miskin. \p \v 4 “Jika kamu melihat sapi atau keledai milik musuhmu tersesat, kembalikanlah kepadanya. \v 5 Jika kamu melihat keledai seseorang yang membencimu jatuh karena bebannya terlalu berat, bantulah dia agar keledainya berdiri kembali. Jangan tinggalkan orang itu dalam keadaan susah. \p \v 6 “Jangan memperlakukan orang miskin dengan tidak adil dalam perkaranya di pengadilan. \p \v 7 “Jangan membuat tuduhan palsu dan jangan menghukum mati orang yang tidak bersalah. Aku tidak akan mengampuni orang yang melakukan kejahatan itu. \p \v 8 “Jangan menerima suap, karena suap membutakan orang dan memutarbalikkan kesaksian yang benar. \p \v 9 “Jangan menindas orang asing yang menjadi pendatang, karena kalian pernah hidup sebagai orang asing di Mesir dan tahu bagaimana rasanya menjadi pendatang.” \s Peraturan tentang tahun Sabat dan hari Sabat \p \v 10 “Selama enam tahun kamu boleh menanami ladang-ladangmu dan memanen hasilnya. \v 11 Tetapi tahun yang ketujuh adalah Tahun Sabat. Pada tahun itu biarkanlah ladangmu, supaya orang miskin di antara kalian dapat mengumpulkan makanan dari situ dan binatang liar bisa memakan sisanya. Lakukanlah juga demikian pada kebun anggur dan kebun zaitunmu. \p \v 12 “Bekerjalah selama enam hari. Tetapi pada hari yang ketujuh kamu harus berhenti bekerja, supaya sapimu, keledaimu, semua budakmu, dan pendatang asing yang tinggal padamu bisa beristirahat. \p \v 13 “Taatilah semua perkataan-Ku dengan teliti. Dan jangan sekali-kali menyebut nama dewa dalam situasi apa pun!” \s Tiga perayaan tahunan di kemah TUHAN \p \v 14 “Setiap tahun, rayakanlah tiga perayaan ini untuk menghormati Aku: \v 15 Yang pertama adalah Hari Raya Roti Tidak Beragi.\x + \xo 23:15 \xo*\xt Kel. 12:14-20\xt*\x* Selama seminggu kamu tidak boleh makan roti yang mengandung ragi sebagaimana yang sudah Aku perintahkan kepada kalian. Rayakanlah ini setiap tahun pada waktu yang sudah ditetapkan pada bulan Abib,\f + \fr 23:15 \fr*\fk Abib \fk*\ft Abib adalah nama bulan pertama dalam kalender Ibrani, yang diperkirakan jatuh antara pertengahan bulan Maret hingga pertengahan April. Bulan Abib juga disebut Nisan. Lihat Kel. 12:2.\ft*\f* karena pada bulan itulah kalian keluar dari Mesir. Setiap kali kamu menghadiri perayaan di hadapan-Ku, kamu harus mempersembahkan kurban. \p \v 16 “Yang kedua adalah Hari Raya Panen.\x + \xo 23:16 \xo*\xt Ul. 16:9-12\xt*\x* Pada perayaan ini, persembahkanlah hasil panenmu yang pertama kepada-Ku.\x + \xo 23:16 \xo*\xt Kel. 22:29\xt*\x* \p “Yang ketiga adalah Hari Raya Pondok Cabang-cabang Berdaun.\f + \fr 23:16 \fr*\fk Hari Raya Pondok Cabang-cabang Berdaun \fk*\ft Secara harfiah: Hari Raya Pengumpulan (panen). Namun, Hari Raya Pengumpulan lebih sering disebut Hari Raya Pondok (Cabang-cabang Berdaun), sesuai nama yang diberikan dalam Ul. 16:13-15. TSI menggunakan nama ini secara konsisten.\ft*\f* Rayakanlah ini pada akhir musim panen, sesudah kamu mengumpulkan seluruh hasil kebun dan ladangmu. \v 17 Pada ketiga perayaan tahunan itu, semua laki-laki harus menghadap kepada-Ku, TUHAN Allahmu, di kemah-Ku. \p \v 18 “Saat mempersembahkan kurban sembelihan, jangan mempersembahkan roti yang beragi.\f + \fr 23:18 \fr*\fk Saat mempersembahkan kurban … \fk*\ft Secara harfiah: “Janganlah kamu mempersembahkan darah kurban sembelihan kepada-Ku beserta sesuatu yang beragi.” Larangan ini mengacu pada kebiasaan mempersembahkan roti tidak beragi bersama semua kurban persembahan binatang. Umat Israel tidak pernah mencampur ragi dengan darah binatang.\ft*\f* Jangan membiarkan lemak dari kurban perayaan tersisa sampai besok paginya. \p \v 19 “Bawalah hasil terbaik panen pertamamu ke kemah TUHAN Allahmu. \p “Jangan memasak daging anak kambing dengan air susu induknya.” \s Janji penyertaan TUHAN \p \v 20 “Aku akan mengutus malaikat untuk menjaga kalian dalam perjalanan dan menuntun kalian menuju tempat yang sudah Aku persiapkan. \v 21 Perhatikan dan taatilah dia. Jangan menentangnya, karena dia mewakili Aku.\f + \fr 23:21 \fr*\fk dia mewakili Aku \fk*\ft Secara harfiah: “Nama-Ku ada di dalam dia.” Lihat catatan kaki di Kel. 3:2.\ft*\f* Dia tidak akan mengampuni pemberontakanmu. \v 22 Namun, apabila kalian sungguh-sungguh menaati dia dan melakukan semua perintah-Ku, Aku akan memusuhi semua musuhmu dan melawan semua lawanmu. \v 23 Malaikat itu akan berjalan di depan kalian dan memimpin kalian ke negeri yang didiami orang Amori, Het, Feris, Kanaan, Hewi, dan Yebus. Aku akan memusnahkan mereka. \v 24 Jangan bersujud kepada dewa-dewa mereka, dan jangan menyembah atau menghormati dewa-dewa itu dengan cara apa pun. Jangan pula meniru cara ibadah mereka. Tetapi musnahkanlah patung-patung berhala mereka dan hancurkanlah tugu-tugu tempat mereka beribadat. \p \v 25 “Sembahlah hanya Aku, TUHAN Allahmu, maka Aku akan memberkatimu sehingga kamu tidak akan kekurangan makanan dan minuman, dan Aku akan menjauhkan kamu dari penyakit. \v 26 Tidak akan ada perempuan di negerimu yang akan keguguran atau mandul, dan Aku akan memberimu umur panjang. \p \v 27 “Aku akan membuat semua bangsa musuh yang kalian hadapi ketakutan. Mereka akan menjadi kalang kabut dan lari dari hadapan kalian. \v 28 Aku akan membuat orang Hewi, Kanaan, dan Het begitu ketakutan ketika kalian siap memasuki daerah mereka, sehingga mereka lari dari kalian.\f + \fr 23:28 \fr*\fk ketakutan … kalian \fk*\ft Kata bahasa Ibrani yang diterjemahkan sebagai ‘ketakutan’ tidak dapat dipastikan artinya. Ada yang menerjemahkannya sebagai ‘tawon’ atau binatang lain yang menyengat. Jika artinya demikian, maka hewan tersebut dapat dianggap sebagai kiasan yang menggambarkan rasa takut/panik. Terjemahan harfiah seluruh kalimat ini adalah, “Aku akan mengirimkan lebah mendahului kalian untuk mengusir orang Hewi, orang Kanaan, dan orang Het dari hadapan kalian.”\ft*\f* \v 29 Tetapi Aku tidak akan mengusir mereka semuanya dalam waktu satu tahun, supaya negeri itu tidak terlantar dan binatang buas tidak bertambah banyak sehingga membahayakan kalian. \v 30 Aku akan mengusir mereka sedikit demi sedikit sampai jumlah kalian bertambah dan cukup banyak untuk menguasai negeri itu. \v 31 Aku akan menetapkan batas daerah kalian dari Laut Merah sampai Laut Tengah, dari padang belantara sampai sungai Efrat. Aku akan menyerahkan penghuni negeri itu kepada kalian dan kalian akan mengusir mereka. \p \v 32 “Janganlah membuat perjanjian apa pun dengan orang-orang negeri itu, dan jangan bersepakat untuk menyembah dewa-dewa mereka. \v 33 Janganlah membiarkan mereka tinggal di antara kalian. Apabila kalian membiarkan mereka tinggal di sana, mereka akan membuat kalian berdosa terhadap-Ku dengan menyembah dewa-dewa mereka, sehingga kalian terjerat dalam kejahatan itu.” \c 24 \s Bangsa Israel menerima perjanjian dengan TUHAN \p \v 1-2 Lalu TUHAN berkata pada Musa, “Naiklah ke gunung Sinai menghadap Aku bersama Harun, Nadab, Abihu, dan tujuh puluh orang dari tua-tua Israel. Selain mereka, tidak ada yang boleh ikut naik. Sesampai di atas, sujudlah kalian menyembah Aku dari jauh. Sesudah itu, datanglah kamu seorang diri mendekat kepada-Ku.” \p \v 3 Kemudian Musa menyampaikan kepada bangsa itu segala perintah dan peraturan yang diberikan TUHAN. Seluruh umat dengan satu suara menjawab, “Kami akan melakukan semua yang TUHAN perintahkan.” \p \v 4 Lalu Musa menuliskan seluruh perintah TUHAN dalam gulungan kitab. Keesokan harinya, pagi-pagi sekali Musa mendirikan mezbah di kaki gunung dan menegakkan dua belas batu peringatan. Setiap batu mewakili satu suku Israel. \v 5 Lalu dia menyuruh beberapa pemuda untuk mempersembahkan kurban yang dibakar habis dan menyembelih sapi-sapi jantan muda sebagai kurban tanda damai kepada TUHAN. \v 6 Musa menuangkan separuh dari darah kurban yang disembelih itu ke dalam baskom-baskom dan mencurahkan separuhnya lagi pada mezbah. \v 7 Kemudian dia mengambil Kitab Perjanjian itu dan membacakannya dengan suara keras kepada seluruh umat. Mereka menjawab, “Kami akan melakukan perintah TUHAN. Kami akan menaati-Nya.” \p \v 8 Lalu Musa mengambil darah yang ada di baskom-baskom tadi dan memercikkannya kepada umat itu sambil berkata, “Berdasarkan semua perintah-Nya itu, darah ini mengesahkan perjanjian yang sudah TUHAN buat denganmu.” \p \v 9 Sesudah upacara tersebut, Musa, Harun, Nadab, dan Abihu, beserta ketujuh puluh tua-tua Israel naik ke gunung \v 10 dan melihat Allah Israel. Di bawah kaki-Nya terlihat sesuatu seperti lantai yang terbuat dari batu permata biru,\f + \fr 24:10 \fr*\fk batu permata biru \fk*\ft Secara harfiah: batu safir.\ft*\f* jernih seperti langit tanpa awan. \v 11 Walaupun para pemimpin Israel itu melihat Allah, Dia tidak membinasakan mereka, bahkan mereka makan dan minum di hadapan-Nya sebagai tanda pengikatan perjanjian dengan-Nya. \s Musa di gunung Sinai \p \v 12 Sesudah mereka turun, TUHAN berkata kepada Musa, “Datanglah kepada-Ku di atas gunung ini dan berdiamlah di sini. Aku akan memberimu dua lempengan batu. Di situ Aku sudah menuliskan perintah-perintah-Ku, agar kamu bisa mengajarkannya kepada umat-Ku.” \p \v 13-15 Maka Musa berangkat bersama tangan kanannya bernama Yosua, dengan berpesan kepada para tua-tua, “Tunggulah di bawah sampai kami kembali. Harun dan Hur ada bersama kalian. Apabila terjadi masalah di antara umat, kalian bisa membawanya kepada Harun dan Hur.” Kemudian naiklah Musa ke atas gunung, dan awan menutupi gunung itu. \v 16 Kemuliaan TUHAN berdiam di atas gunung Sinai. Awan menutupi gunung itu selama enam hari. Pada hari yang ketujuh, TUHAN memanggil Musa dari dalam awan. \v 17 Dari pandangan umat Israel yang berada di kaki gunung, kemuliaan TUHAN di atas gunung terlihat seperti api yang berkobar-kobar. \v 18 Lalu Musa mendaki lebih tinggi dan masuk ke dalam awan itu. Dia tinggal di atas gunung selama empat puluh hari empat puluh malam. \c 25 \s Berbagai persembahan untuk membuat kemah TUHAN \p \v 1 TUHAN berkata kepada Musa, \v 2 “Suruhlah umat Israel membawa berbagai pemberian bagi-Ku untuk membuat kemah-Ku. Terimalah pemberian dari setiap orang yang hatinya terdorong untuk memberi. \v 3 Inilah pemberian yang boleh kamu terima dari mereka: \li1 emas, perak, perunggu, \li1 \v 4 benang linen warna merah, biru, dan ungu, kain linen yang berkualitas tinggi, kain dari bulu kambing, \li1 \v 5 kulit domba jantan yang diwarnai merah, kulit yang tidak menyerap air,\f + \fr 25:5 \fr*\fk kulit yang tidak menyerap air \fk*\ft Jenis kulit yang dimaksud tidak dapat dipastikan. Yang jelas, kulit ini digunakan untuk lapisan paling atas pada atap ruang mahakudus di kemah TUHAN. Lihat Kel. 26:14.\ft*\f* kayu akasia,\f + \fr 25:5 \fr*\fk kayu akasia \fk*\ft Ada banyak jenis kayu akasia. Jenis akasia yang ada di Indonesia tidak pernah dipilih untuk membuat kursi, meja, atau rumah. Namun, jenis akasia di Alkitab adalah kayu keras dan berkualitas, sehingga digunakan untuk membuat peti perjanjian, mezbah kurban, dll.\ft*\f* \li1 \v 6 minyak zaitun untuk penerangan, wangi-wangian dari getah pohon untuk dimasukkan ke dalam minyak urapan dan untuk membakar dupa, \li1 \v 7 batu permata hijau\f + \fr 25:7 \fr*\fk batu permata hijau \fk*\ft Jenis batu permata ini sering diterjemahkan sebagai krisopras, tetapi sebenarnya permata yang dimaksudkan dalam bahasa Ibrani tidak dapat dipastikan dalam bahasa Indonesia. TSI menerjemahkan permata ini secara konsisten dengan warna hijau, tetapi krisopras sering terlihat dalam warna hitam, coklat, dan putih, dan bisa berlapis-lapis berwarna-warni.\ft*\f* dan batu permata lainnya untuk dipasang pada baju efod\x + \xo 25:7 \xo*\xt Kel. 28:6 CK\xt*\x* dan penutup dada imam besar. \p \v 8 “Katakan kepada mereka bahwa mereka perlu membangun kemah yang kudus bagi-Ku, supaya Aku tinggal di tengah-tengah mereka. \v 9 Kamu akan memimpin mereka untuk membuat kemah-Ku ini dan perabotannya sesuai dengan semua pola yang akan Aku tunjukkan kepadamu.” \s Petunjuk pembuatan peti perjanjian \p \v 10 TUHAN berbicara kepada Musa, “Buatlah sebuah peti untuk mengingat perjanjian yang Aku adakan dengan umat Israel. Peti itu haruslah dibuat dari kayu akasia, dengan panjang 115 sentimeter, lebar 69 sentimeter, dan tinggi 69 sentimeter. \v 11 Lapisilah bagian dalam dan luarnya dengan emas murni, juga buatlah bingkai emas untuk bagian atasnya. \v 12 Supaya peti dapat diangkut dengan dua tongkat pengusung, buatlah empat gelang yang dicetak dari emas dan pasanglah di keempat kakinya, yakni dua gelang pada tiap sisi panjangnya. \v 13 Buatlah dua tongkat pengusung dari kayu akasia dan lapisilah dengan emas. \v 14 Masukkan kedua tongkat itu ke dalam gelang-gelang yang ada di kedua sisi peti, agar peti dapat diusung. \v 15 Tongkat-tongkat itu harus tetap terpasang pada gelang-gelang peti dan tidak boleh dilepaskan. \p \v 16 “Aku akan memberikan dua lempengan batu bertuliskan kewajiban yang harus dipenuhi umat Israel dalam perjanjian dengan Aku. Letakkanlah kedua lempengan itu di dalam peti ini. \p \v 17 “Berikut ini cara membuat penutup untuk peti. Penutupnya disebut Takhta Pendamaian\f + \fr 25:17 \fr*\fk Takhta Pendamaian \fk*\ft Penutup peti ini menggambarkan bahwa TUHAN sendiri, yang bertakhta di surga, seolah-olah juga bertakhta di atas penutup peti ini. Nama Takhta Pendamaian diberikan oleh TUHAN, dengan demikian Dia menunjukkan kerelaan-Nya untuk berbelas kasih dan meninggalkan murka-Nya atas dosa umat-Nya.\ft*\f* dan harus dibuat dari emas murni, dengan panjang 115 sentimeter dan lebar 69 sentimeter. \v 18-20 Cetaklah penutup peti itu sekaligus dengan dua bentuk malaikat penjaga\x + \xo 25:18-20 \xo*\xt Kej. 3:24\xt*\x* di atasnya, yang berdiri saling berhadapan di kanan dan kiri penutup itu. Wajah kedua malaikat itu mengarah ke penutup peti dan sayap-sayapnya membentang ke atas sehingga menaungi penutup peti. Bentuk kedua malaikat dan penutup peti sudah menjadi satu bagian sejak awal pembuatannya. \v 21 Masukkan lempengan batu yang akan Aku berikan kepadamu ke dalam peti itu dan tutuplah dengan penutupnya. \v 22 Di sanalah, yaitu di antara kedua malaikat penjaga yang ada di atas penutup peti perjanjian itu, Aku akan menjumpaimu dan memberikan semua perintah-Ku kepadamu untuk disampaikan kepada bangsa Israel.” \s Petunjuk pembuatan meja roti sajian bagi TUHAN \p \v 23 TUHAN berkata kepada Musa, “Buatlah meja dari kayu akasia untuk menyajikan roti bagi-Ku, panjangnya 92 sentimeter, lebarnya 46 sentimeter, dan tingginya 69 sentimeter. \v 24 Lapisilah meja itu dengan emas murni, dan buatlah bingkai emas di sekelilingnya. \v 25 Buatlah juga pinggiran mengelilinginya selebar 8 sentimeter, dan buatlah bingkai dari emas di sepanjang pinggiran itu. \v 26 Buatlah empat gelang emas dan pasanglah di keempat sudutnya, yakni pada keempat kaki meja. \v 27 Keempat gelang itu harus dipasang dekat dengan pinggiran meja sebagai lubang untuk memasang dua tongkat pengusung meja. \v 28 Buatlah dua tongkat pengusung itu dari kayu akasia dan lapisilah dengan emas. \v 29 Untuk ditaruh juga pada meja ini, buatlah dari emas murni beberapa piring, sendok, kendi, dan mangkuk, untuk digunakan dalam persembahan air anggur. \p \v 30 “Hendaklah roti sajian bagi-Ku\f + \fr 25:30 \fr*\fk roti sajian bagi-Ku \fk*\ft Secara harfiah: roti (untuk di) hadirat (TUHAN). Roti ini selalu disajikan. Roti yang baru harus sudah disajikan di meja itu secara rutin setiap hari Sabat (1Taw. 9:32, 1Sam. 21:6). Imam-imam boleh memakan roti itu sesudah lewat seminggu. Mereka memakannya di dalam ruang mahakudus (Im. 24:5-9).\ft*\f* selalu ada di atas meja ini.” \s Petunjuk pembuatan tiang pelita bercabang \p \v 31 “Buatlah tiang pelita bercabang dari emas murni. Semua bagian tiang pelita itu harus dibentuk dengan cara ditempa dari satu bongkah emas, termasuk bagian kakinya, batangnya, dan tujuh pelitanya,\f + \fr 25:31 \fr*\fk pelitanya \fk*\ft Kemungkinan, setiap pelita ini berbentuk seperti wadah kecil yang pinggirannya dijepit sebagai tempat untuk menaruh sumbu. Ketujuh wadah ini diisi minyak zaitun sebagai bahan bakar pelita.\ft*\f* juga hiasannya yang berbentuk seperti kelopak dan mahkota bunga. \v 32 Buatlah tiang pelita itu dengan enam cabang, tiga pada sisi kiri dan tiga pada sisi kanan. \v 33 Setiap cabang memiliki tiga hiasan yang berbentuk bunga badam, lengkap dengan kelopak dan mahkota bunganya. \v 34 Buatlah tiang utama yang di tengah memiliki empat hiasan berbentuk bunga badam, lengkap dengan kelopak dan mahkota bunganya. \v 35 Buatlah juga hiasan berbentuk kuncup bunga badam di bawah masing-masing pasangan cabang yang keluar dari tiang utama pelita. \v 36 Tiang pelita itu dan semua cabangnya serta hiasannya harus dibuat dari emas murni dengan cara ditempa dari satu bongkah emas. \v 37 Buatlah tujuh pelita dan letakkanlah di ujung atas tiang utama itu dan keenam cabangnya, supaya menerangi bagian depannya. \v 38 Buatlah juga dari emas murni sejumlah penjepit untuk membersihkan sumbu pelita, dan wadah-wadah kecil untuk menampung sumbu yang hangus. \v 39 Emas murni yang diperlukan untuk membuat tiang pelita bercabang itu beserta semua perlengkapannya adalah 34 kilogram. \p \v 40 “Pastikanlah untuk membuat semuanya sesuai dengan pola yang ditunjukkan kepadamu di atas gunung ini.” \c 26 \s Petunjuk pembuatan kemah TUHAN \b \s2 Atap \p \v 1 TUHAN berkata kepada Musa, “Inilah cara membuat atap kemah-Ku. Lapisan paling bawah dibuat dari sepuluh helai kain linen berkualitas tinggi yang ditenun dengan benang berwarna merah, biru, dan ungu. Tenunan itu membentuk pola yang indah berupa malaikat-malaikat penjaga. \v 2 Ukuran setiap helai kain harus sama, panjangnya 13 meter dan lebarnya 1,8 meter. \v 3 Dari kesepuluh helai kain itu, buatlah dua rangkaian kain yang masing-masing terdiri dari lima helai. Setiap helai disambung dengan cara dijahit pada sisi panjangnya. Sesudah disambung, panjang setiap rangkaian itu tetap 13 meter dan lebarnya menjadi 9 meter. \v 4-5 Pada kedua sisi 13 meter di tempat kedua rangkaian kain itu disambung, buatlah lima puluh lubang kait dari tali biru. Setiap lubang kait di rangkaian kain yang satu harus saling berhadapan dengan sebuah lubang kait pada rangkaian kain lainnya yang akan disambungkan. \v 6 Untuk menyambung kedua rangkaian itu, buatlah lima puluh pengait dari emas. Letakkan kedua sisi rangkaian itu supaya kelimapuluh lubang kait saling berhadapan, lalu gunakanlah lima puluh pengait emas untuk mengaitkan setiap pasang lubang kait itu, agar atap kemah-Ku menjadi satu kesatuan. \p \v 7-8 “Untuk lapisan kedua pada atap kemah-Ku, buatlah sebelas helai kain yang ditenun dari bulu kambing. Setiap helai harus berukuran sama, panjangnya 14 meter dan lebarnya 1,8 meter. \v 9-11 Pada tiap sisi panjang kain, buatlah lima puluh lubang kait. Setiap lubang kait di helai kain yang satu harus saling berhadapan dengan lubang kait pada helai kain yang akan disambungkan. Dari kesebelas helai kain itu buatlah dua rangkaian. Dengan menggunakan pengait-pengait, sambungkan lima helai menjadi satu rangkaian, dan enam helai lainnya menjadi rangkaian kedua. Helai kain yang keenam dilipat dua di atas bagian depan kemah itu. \v 12 Rangkaian kain bulu kambing ini lebih lebar hampir satu meter daripada atap kain linen di bawahnya. Biarkanlah bagian yang lebih ini tergantung dari belakang kemah untuk menutupi sisi belakang. \v 13 Kain penutup ini juga lebih panjang satu meter daripada kain atap dari linen. Biarkanlah setengah meter kelebihan itu menggantung di sisi kiri dan kanan, agar menutupi kedua sisi kemah-Ku. \p \v 14 “Di atas kain-kain penutup itu, taruhlah penutup yang dibuat dari kulit domba jantan yang diwarnai merah. Dan di atasnya lagi taruhlah penutup yang dibuat dari kulit yang tidak menyerap air.” \b \s2 Papan rangka untuk menopang atap kemah TUHAN \p \v 15 “Untuk menopang atap kemah-Ku,\f + \fr 26:15 \fr*\fk kemah-Ku \fk*\ft Banyak detail dalam pembuatan kemah TUHAN yang tidak dapat dipastikan, seperti bentuk pengait, bentuk rangka, posisi pasak, dan posisi kayu lintang. TSI berusaha menerjemahkan petunjuk-petunjuk dalam pasal ini dengan cara yang wajar agar mudah dipahami.\ft*\f* buatlah papan-papan rangka dari kayu akasia. \v 16 Setiap papan berukuran tinggi 4,6 meter dan lebar 69 sentimeter. \v 17-22 Semua papan rangka ini dibuat sama, yakni dengan dua pasak yang menjulur dari bawah di ujung kiri dan kanan setiap rangka. Buatlah dua puluh rangka untuk sisi selatan kemah, dua puluh untuk sisi utara, dan delapan untuk sisi barat, yaitu bagian belakang kemah. Sebagai tempat untuk menahan rangka-rangka itu, setiap pasak akan dimasukkan ke dalam lubang pada alas penahan yang dibuat dari perak. Seluruhnya akan ada sembilan puluh enam alas untuk keempat puluh delapan rangka itu. \v 23-25 Mengenai delapan rangka di bagian belakang kemah, buatlah enam rangka dengan cara yang sama seperti semua rangka di kedua sisi. Namun, dua papan rangka di kedua sudut belakang kemah perlu dibuat secara khusus. Kedua rangka itu akan menyatukan sudut kiri dan kanan, dari bawah sampai ke atas, dan tersambung di ujung atas dengan gelang penahan yang dibuat dari emas. Kedelapan rangka untuk sisi belakang Kemah-Ku akan dipasang di atas enam belas alas penahan yang dibuat dari perak, dua alas untuk setiap rangka. \p \v 26 “Agar kemah-Ku kokoh, buatlah kayu lintang dari kayu akasia, untuk melintangi dan menyatukan rangka-rangka itu. Lima batang melintangi sisi utara kemah, \v 27 lima batang di sisi selatan, dan lima batang yang lebih pendek di bagian belakang kemah, yaitu sisi yang menghadap ke barat. \v 28 Empat dari kayu lintang dipasang di atas dan di bawah, sedangkan kayu lintang yang di tengah akan dipasang pada setengah dari tinggi rangka-rangka, dan melintang dari ujung yang satu sampai ke ujung yang lain. \v 29 Sebagai tempat untuk memasukkan semua kayu lintang itu, buatlah gelang-gelang emas yang dipasang pada setiap rangka. Semua rangka dan kayu lintang haruslah dilapisi dengan emas. \p \v 30 “Dirikan kemah-Ku sesuai dengan rancangan yang Aku tunjukkan kepadamu di atas gunung.” \b \s2 Dua ruangan di dalam kemah TUHAN \p \v 31 “Untuk memisahkan bagian dalam kemah-Ku menjadi dua ruangan, buatlah sebuah tirai dari kain linen berkualitas tinggi yang ditenun berbentuk malaikat-malaikat penjaga, dari benang linen merah, biru, dan ungu. \v 32 Gantungkan tirai itu dengan pengait-pengait emas pada empat tiang kayu akasia yang dilapisi dengan emas. Tiang-tiang itu didirikan di atas empat alas penahan yang dicetak dari perak. \v 33-34 Gantungkan tirai itu pada kaitan emas, dan letakkan peti perjanjian lengkap dengan penutupnya pada ruangan di belakang tirai itu, yang disebut ruang mahakudus. Ruang di depannya disebut ruang kudus. \v 35 Di ruang depan tirai itu, tempatkanlah meja di sebelah utara dan tiang pelita bercabang di sebelah selatan, sehingga keduanya saling berhadapan. \p \v 36 “Untuk pintu masuk kemah, tenunlah satu tirai dari benang linen berkualitas tinggi yang berwarna merah, biru, dan ungu. \v 37 Tirai itu akan digantung dengan pengait-pengait emas pada lima tiang kayu akasia yang dilapisi dengan emas. Tiang-tiang ini akan berdiri di atas lima alas yang dicetak dari perunggu.” \c 27 \s Petunjuk pembuatan mezbah kurban \p \v 1 TUHAN berbicara kepada Musa, “Buatlah sebuah mezbah\f + \fr 27:1 \fr*\fk mezbah \fk*\ft Mezbah adalah sebuah tempat untuk mempersembahkan kurban kepada Allah. Sebelum zaman kemah TUHAN, mezbah dibuat dari tanah atau batu-batu. Namun, mezbah di sini dibuat dari kayu supaya dapat diangkut.\ft*\f* dari kayu akasia berbentuk persegi, dengan panjang keempat sisinya 2,3 meter dan tingginya 1,4 meter. \v 2 Di keempat sudut atas, buatlah bentuk seperti tanduk sapi yang dipahat sekaligus dari balok kayu mezbah itu. Lalu lapisilah seluruh mezbah itu dengan perunggu. \v 3 Buatlah semua perlengkapan mezbah dari perunggu, yaitu sejumlah tempat abu, sekop, bejana, pengait daging, kuali untuk mengangkut bara. \v 4-5 Buatlah alas yang berlubang-lubang dari perunggu tebal untuk menahan kayu bakar. Posisi alas itu di dalam mezbah adalah setengah dari tinggi mezbah. Dan di bagian luar mezbah, pasanglah empat gelang dari perunggu pada setiap sudutnya sebagai tempat untuk memasukkan dua tongkat pengusung. \v 6 Buatlah juga dua tongkat pengusung dari kayu akasia, dan lapisilah tongkat itu dengan perunggu. \v 7 Ketika mezbah perlu diangkut, kedua tongkat pengusung itu akan dimasukkan pada gelang-gelang di sisi kanan dan kiri mezbah. \v 8 Jadi, mezbah itu berbentuk kotak kosong, seperti yang sudah ditunjukkan kepadamu di atas gunung.” \s Petunjuk pembuatan pagar sekeliling halaman kemah TUHAN \p \v 9-11 “Buatlah halaman untuk kemah-Ku itu. Halaman harus diberi pagar keliling dengan tirai-tirai yang ditenun dari benang linen yang berkualitas tinggi. Rangkaian tirai untuk sisi selatan dan utara masing-masing sepanjang 45 meter. Pada masing-masing sisi, pasanglah tirai itu membentang pada dua puluh tiang menggunakan lubang kait dan pengait perak. Setiap tiang berdiri di atas satu alas yang terbuat dari perunggu. \v 12 Di bagian belakang kemah, yaitu di sebelah barat, lebar tirainya adalah 22,5 meter, yaitu tepat setengah dari panjang sisi utara dan selatan. Pasanglah tirai itu membentang pada sepuluh tiang yang masing-masing didirikan pada alasnya. \p \v 13 “Pintu gerbang halaman TUHAN terletak di sebelah timur, dan lebar sisi itu juga 22,5 meter. \v 14-15 Pintu gerbang masuk akan ada di sisi timur pada bagian tengah, diapit dengan dua rangkaian tirai di kiri dan kanannya, yang lebarnya masing-masing 6,75 meter. Jadi, lebar pintu masuk itu adalah 9 meter. Pasanglah setiap rangkaian tirai itu membentang pada tiga tiang yang masing-masing didirikan pada alasnya. \v 16 Untuk pintu gerbang yang berada di tengah, tenunlah tirai dari benang linen yang berkualitas tinggi berwarna merah, biru, dan ungu, dengan panjang 9 meter. Pasanglah tirai itu membentang pada empat tiang yang masing-masing didirikan pada alasnya. \p \v 17 “Bagian ujung atas semua tiang di sekeliling halaman itu haruslah dipasangi gelang penyambung, gunanya sebagai tempat memasang pengait dari perak. Alas tiang-tiang itu harus terbuat dari perunggu. \v 18 Jadi, seluruh halaman akan berukuran 45 meter panjangnya dan 22,5 meter lebarnya. Tinggi tirainya 2,25 meter dan ditenun dari benang linen yang berkualitas. Semua alas tiangnya terbuat dari perunggu. \v 19 Semua perlengkapan lain di kemah-Ku, termasuk pasak-pasak yang ditancapkan ke tanah untuk mengikat tali-tali yang menahan pagar halaman itu, harus dibuat dari perunggu.” \s Petunjuk pembuatan minyak untuk pelita \p \v 20 “Perintahkanlah umat Israel untuk membawa kepadamu minyak zaitun murni untuk pelita, agar pelita-pelita di kemah-Ku menyala terus. \v 21 Harun dan anak-anaknya akan bertanggung jawab untuk menjaga agar pelita-pelita di depan tirai ruang mahakudus itu terus menyala di hadapan-Ku, dari petang sampai pagi. Inilah ketetapan bagi bangsa Israel turun temurun.” \c 28 \s Petunjuk pembuatan pakaian para imam \p \v 1 Kata TUHAN kepada Musa, “Panggillah kakakmu Harun, beserta anak-anaknya yaitu Nadab, Abihu, Eleazar, dan Itamar. Khususkanlah mereka untuk melayani-Ku sebagai imam. \v 2-3 Sebelum Harun dapat ditahbiskan untuk melayani-Ku sebagai imam besar, harus dibuat pakaian khusus baginya untuk menunjukkan bahwa dia memegang pelayanan yang terhomat dan mulia bagi-Ku. Suruhlah para perajin ahli yang sudah Aku penuhi dengan kebijaksanaan untuk membuat pakaian khusus itu. \v 4-5 Inilah pakaian yang perlu mereka buat: Penutup dada, efod, jubah,\f + \fr 28:4-5 \fr*\fk jubah \fk*\ft Bentuk jubah yang dimaksud dijelaskan di ayat 31-35.\ft*\f* baju panjang\f + \fr 28:4-5 \fr*\fk baju panjang … \fk*\ft Bentuk baju yang dimaksud adalah seperti gamis atau tunik. Baju ini dipakai sebagai lapisan dalam sebelum mengenakan jubah.\ft*\f* yang ditenun dengan pola yang indah, serban,\f + \fr 28:4-5 \fr*\fk serban \fk*\ft Serban, atau dikenal juga sebagai sorban, adalah kain untuk dikenakan sebagai penutup kepala laki-laki, yang dipakai dengan cara dililitkan melingkari bagian atas kepala.\ft*\f* dan ikat pinggang. Tenunlah kain untuk itu dari benang linen berkualitas tinggi yang berwarna merah, biru, dan ungu, juga dihiasi dengan benang emas.\x + \xo 28:4-5 \xo*\xt 39:3\xt*\x* Semua itu dibuat bagi Harun dan anak-anaknya untuk mereka pakai saat melayani-Ku sebagai imam. Pakaian-pakaian itu akan dianggap kudus karena dikhususkan bagi pelayanan bagi-Ku.” \b \s2 Baju efod dan penutup bahu \p \v 6 “Para perajin ahli haruslah membuat baju efod\f + \fr 28:6 \fr*\fk baju efod \fk*\ft Kata ‘efod’ diserap dari bahasa Ibrani. Berdasarkan penjelasan dalam kitab Keluaran, efod kemungkinan berbentuk seperti celemek, tetapi fungsinya lebih seperti perhiasan yang memiliki arti simbolis tentang pelayanan imam.\ft*\f* dari kain yang ditenun dengan benang linen yang berkualitas tinggi berwarna merah, biru, dan ungu, serta dihiasi dengan benang emas. \v 7 Efod itu terdiri dari dua bagian, yaitu bagian depan dan bagian belakang. Keduanya disambungkan dengan dua penutup bahu. \v 8 Ikat pinggang yang disatukan dengan efod haruslah dibuat dari bahan yang sama dengan efod, yaitu kain yang ditenun dengan benang linen yang berkualitas berwarna merah, biru, dan ungu, serta dihiasi dengan benang emas. \p \v 9 “Kedua penutup bahu itu dihiasi dengan dua batu permata hijau\x + \xo 28:9 \xo*\xt Kel. 25:7\xt*\x* yang besar, satu di bahu kiri dan satu di kanan. Kedua batu tersebut diukir dengan nama-nama kedua belas anak Yakub, \v 10 enam nama pada batu yang pertama dan enam nama lainnya pada batu yang kedua, sesuai urutan kelahiran mereka. \v 11-14 Cara mengukir nama-nama pada kedua batu tersebut adalah sebagaimana ahli pengukir membuat cap meterai. Kedua batu permata itu harus dipasang pada bingkai emas yang dijahit pada penutup dada. Kedua bingkai emas itu dikaitkan ke penutup dada dengan dua rantai emas murni yang dijalin seperti tali. Ketika Harun datang ke hadapan-Ku dengan membawa nama-nama mereka di atas kedua bahunya, Aku akan selalu diingatkan bahwa Harun mewakili seluruh umat-Ku.” \b \s2 Penutup dada \p \v 15 “Para perajin ahli itu haruslah membuat penutup dada untuk digunakan oleh imam dalam mengambil keputusan menurut kehendak-Ku.\x + \xo 28:15 \xo*\xt Kel. 28:30\xt*\x* Penutup dada ini ditenun dari benang linen yang berkualitas tinggi berwarna merah, biru, dan ungu, serta dihiasi dengan benang emas, supaya karyanya serupa dengan efod. \v 16 Penutup dada itu dilipat dua membentuk kantong persegi empat, dengan panjang dan lebar 22 sentimeter. \v 17 Pasanglah empat baris batu permata pada penutup dada itu. Baris pertama terdiri dari batu permata merah, bening, dan hijau tua.\f + \fr 28:17 \fr*\fk batu-batu permata \fk*\ft Jenis-jenis batu permata tersebut sulit dipastikan, tetapi dapat diterjemahkan sebagai (ayat 17) delima, krisolit, zamrud, (18) pirus, safir, berlian, (19) ambar, akik putih, kecubung, (20) krisolit/beril, krisopras, dan yaspis. Warna beberapa jenis batu tersebut bisa bervariasi.\ft*\f* \v 18 Baris kedua terdiri dari batu permata hijau campur biru, biru tua, dan bening. \v 19 Baris ketiga terdiri dari batu permata biru, putih campur cokelat, dan ungu. \v 20 Baris keempat terdiri dari batu permata bening, hijau, dan hijau campur merah. Semua permata itu harus dipasang pada bingkai emas. \v 21 Dua belas batu permata itu melambangkan kedua belas anak Yakub, yang kemudian menjadi dua belas suku Israel. Pada setiap batu permata, ukirlah masing-masing satu nama suku Israel, dengan ukiran seperti cap meterai. \p \v 22-25 “Sebagai penahan untuk penutup dada dari bagian atas, buatlah dua rantai dari emas murni yang dijalin seperti tali, beserta dua cincin emas. Cincin yang satu dijahit pada pojok kiri atas penutup dada, dan cincin yang satunya lagi dijahit pada pojok kanan atas. Kedua rantai emas itu disambungkan kepada masing-masing cincin untuk mengikat penutup dada itu pada kedua bingkai emas di penutup bahu efod. \v 26-27 Sebagai penahan bagian bawah, buatlah empat cincin emas lagi. Satu cincin dijahit pada pojok kiri bawah penutup dada, dan satu lagi pada pojok kanan bawah, di bagian dalam yang berdekatan dengan efod. Dua cincin emas lainnya dijahit pada bagian depan efod, di sebelah kiri dan kanan, posisinya di antara bagian bawah penutup bahu dan sambungan ikat pinggang. \v 28 Ikatkan kedua cincin di sisi kiri, yaitu cincin pada efod dan cincin pada penutup dada, dengan tali biru. Lakukan hal yang sama pada sisi kanan. Dengan demikian, penutup dada tidak bergantung lepas ketika Harun membungkuk. \p \v 29 “Setiap kali Harun masuk ke ruang kudus, dia harus selalu memakai penutup dada itu. Dengan begitu, dia akan senantiasa membawa nama-nama suku Israel di dekat jantungnya, dan Aku akan selalu diingatkan bahwa Harun mewakili seluruh umat-Ku. \v 30 Kedua alat yang akan digunakan untuk mengetahui kehendak-Ku, yaitu Urim dan Tumim,\f + \fr 28:30 \fr*\fk Urim dan Tumim \fk*\ft Urim dan Tumim adalah dua benda yang dipakai oleh para imam untuk mengetahui kehendak Allah. Nama Urim dan Tumim dapat diterjemahkan ‘Terang’ dan ‘Kebenaran’ (kata ‘kebenaran’ di sini artinya keputusan yang benar.) Sekarang tidak diketahui bentuk Urim dan Tumim maupun bagaimana cara pemakaiannya.\ft*\f* ditaruh di dalam penutup dada itu agar benda-benda tersebut selalu berada di dekat jantung Harun ketika dia menghadap Aku untuk mengetahui kehendak-Ku bagi umat Israel.” \b \s2 Jubah biru \p \v 31 “Jubah Harun yang akan dipakai di bawah efod itu harus ditenun seluruhnya dari benang warna biru. \v 32 Tenunlah jubah itu dengan kerah yang tebal agar tidak mudah robek. \v 33-34 Pada ujung bawah jubah, tenunlah hiasan-hiasan berbentuk buah delima\f + \fr 28:33-34 \fr*\fk buah delima \fk*\ft Buah delima adalah buah berukuran sedang yang berwarna merah, putih, atau ungu. Bijinya banyak dengan bentuk bulat panjang, agak pipih, dan bersegi-segi.\ft*\f* dari benang warna merah, biru, dan ungu. Pasanglah lonceng-lonceng emas berselang-seling dengan hiasan-hiasan itu. \v 35 Harun wajib memakai jubah ini setiap kali memasuki ruang kudus untuk melayani Aku, dan lonceng-loncengnya akan berbunyi setiap kali dia masuk dan keluar dari hadirat-Ku. Hal ini adalah kewajiban bagi Harun dan anak-anaknya yang menjadi imam besar, karena siapa pun yang melanggar ketentuan ini akan Aku hukum mati.” \b \s2 Medali pada serban \p \v 36 “Buatlah medali untuk serban Harun dari emas murni, yang diukir dengan kata-kata ‘Kudus bagi TUHAN’. Ukiran itu haruslah dibuat dengan cara seperti perajin mengukir cap meterai. \v 37 Medali ini diikatkan di bagian depan serban dengan tali warna biru. \v 38 Setiap kali Harun mempersembahkan sesuatu yang diberikan orang Israel kepada-Ku, dia harus memakai medali ini pada dahinya sebagai tanda bahwa Aku menganggap kudus persembahan itu, meskipun terjadi kesalahan dalam cara umat Israel memberi persembahan itu. Dengan demikian, Aku akan berkenan kepada umat-Ku.” \b \s2 Berbagai pakaian lain \p \v 39 “Baju panjang untuk Harun harus ditenun dari benang linen yang berkualitas tinggi dengan pola berwarna-warni. Serban dan ikat pinggangnya juga ditenun dengan cara yang sama. \p \v 40 “Bagi anak-anak Harun, buatlah baju panjang, ikat pinggang, dan ikat kepala. Pakaian mereka melambangkan kehormatan dan kemuliaan sebagai imam. \v 41-43 Harun dan anak-anaknya juga akan membutuhkan celana dalam dari kain linen, dengan panjang dari pinggang sampai paha. Mereka harus memakai celana itu saat mereka memasuki ruang kudus di kemah-Ku, atau saat melaksanakan pelayanan di mezbah kurban di halaman kemah-Ku. Hal ini adalah kewajiban bagi Harun dan anak-anaknya, karena siapa pun yang melanggar ketentuan ini akan Aku hukum mati. \p “Ketika segala macam pakaian itu sudah siap, urapi dan tahbiskanlah Harun serta anak-anaknya, agar mereka dikhususkan dan dikuduskan menjadi imam yang melayani-Ku.” \c 29 \s Pentahbisan Harun dan anak-anaknya sebagai imam \p \v 1 TUHAN berkata kepada Musa, “Harun dan anak-anaknya harus ditahbiskan sebagai imam agar mereka bisa melayani Aku. Untuk upacara pentahbisan itu, siapkanlah keperluan ini: Seekor sapi jantan muda dan dua ekor domba jantan. Ketiganya haruslah yang tidak ada cacat. \v 2 Dari tepung terbaik, buatlah tiga macam roti yang tidak beragi, yakni roti tanpa minyak zaitun, roti yang mengandung minyak zaitun, dan roti tipis kering yang diolesi minyak zaitun setelah dibakar. \v 3 Taruhlah semua roti itu di dalam sebuah bakul untuk dipersembahkan kepada-Ku bersama sapi jantan muda dan kedua domba jantan tadi. \p \v 4 “Lalu bawalah Harun dan anak-anaknya ke depan pintu kemah-Ku dan lakukanlah upacara pembasuhan bagi mereka. Dalam upacara itu kamu harus membasuh mereka masing-masing dengan air. \v 5 Kemudian ambillah pakaian yang sudah disiapkan, yaitu jubah, baju panjang, efod, dan penutup dada. Kenakanlah semuanya kepada Harun, dan ikatkanlah ikat pinggang tenun pada efod yang sudah dikenakannya. \v 6 Lilitkanlah serban di kepalanya, dan pasanglah pada serban itu medali emas yang sudah diukir dengan tulisan ‘Kudus bagi TUHAN’. \v 7 Sesudah itu urapilah dia dengan menuangkan minyak pengurapan di kepalanya. \v 8 Suruhlah juga anak-anaknya mendekat, lalu kenakanlah baju-baju panjang yang sudah disiapkan itu pada mereka. \v 9 Pasanglah ikat pinggang dan ikat kepala pada mereka masing-masing.” \b \p “Berikut ini adalah ketetapan mengenai tata cara pentahbisan Harun dan anak-anaknya. Upacara ini juga harus dilakukan secara turun-temurun untuk setiap keturunan mereka yang akan melayani Aku sebagai imam: \v 10-11 Bawalah sapi jantan tadi ke depan gerbang kemah-Ku, lalu suruhlah Harun dan anak-anaknya meletakkan tangan mereka di atas kepala sapi itu. Sembelihlah sapi itu di hadapan-Ku, di tempat itu juga. \v 12 Ambillah sebagian darahnya, lalu oleskan pada tanduk-tanduk mezbah dengan jarimu. Sisa darah itu harus kamu tuangkan ke bagian bawah mezbah. \v 13 Sesudah itu ambillah semua lemak yang menutupi isi perutnya bagian bawah hati, dan kedua ginjal beserta lemaknya. Bakarlah semua itu di atas mezbah sebagai persembahan bagi-Ku. \v 14 Tetapi daging, kulit, dan kotorannya, harus kamu bakar di luar perkemahan. Begitulah cara mempersembahkan kurban penghapus dosa. \p \v 15 “Kemudian ambillah salah satu dari kedua domba jantan, dan suruhlah Harun serta anak-anaknya meletakkan tangan mereka di atas kepala domba itu. \v 16 Lalu sembelihlah domba itu, ambil darahnya, dan siramkan dengan kuat pada keempat sisi mezbah. \v 17 Potonglah domba utuh itu menjadi beberapa bagian dan cucilah semua bagian dalamnya serta kakinya. Letakkan semuanya itu di samping kepala dan bagian tubuh lainnya. \v 18 Bakarlah semua itu di atas mezbah. Begitulah cara mempersembahkan kurban yang dibakar habis, yang bau harumnya akan menyenangkan bagi-Ku. \p \v 19 “Kemudian ambillah domba jantan yang satunya lagi, yang khusus untuk mentahbiskan mereka. Suruhlah Harun dan anak-anaknya meletakkan tangan mereka di atas kepala domba itu. \v 20 Lalu sembelihlah domba itu, ambil sedikit darahnya, dan oleskanlah pada telinga kanan Harun dan masing-masing anaknya, juga pada ibu jari tangan kanan dan ibu jari kaki kanan mereka. Sisa darah domba itu harus kamu siramkan dengan kuat pada keempat sisi mezbah. \v 21 Ambillah sedikit darah dari mezbah itu dan campurkan dengan minyak pengurapan. Lalu percikkan kepada Harun dan anak-anaknya, juga pada pakaian mereka. Dengan cara inilah mereka serta pakaian mereka dikuduskan bagi pelayanan kepada-Ku. \p \v 22 “Selanjutnya, ambillah bagian yang berlemak dari domba jantan, lemak yang melapisi bagian ekor, dan lemak yang menutupi isi perut. Ambillah juga bagian bawah hati, kedua ginjal beserta lemak yang menutupinya, dan paha kanannya, karena domba ini untuk pentahbisan. Letakkanlah semua itu di atas mezbah. \v 23 Dari bakul roti yang sudah ditempatkan di hadapan-Ku, ambillah satu roti yang tanpa minyak zaitun, satu roti yang mengandung minyak zaitun, dan satu roti tipis kering yang diolesi minyak zaitun setelah dibakar. \v 24 Kamu harus menaruh semuanya itu ke tangan Harun dan anak-anaknya, dan memerintahkan mereka untuk mengangkatnya tinggi sebagai persembahan khusus kepada-Ku. \v 25 Setelah itu, ambillah semua roti itu kembali dan bakarlah di atas mezbah bersama kurban yang dibakar habis. Bau harumnya saat dibakar akan menyenangkan bagi-Ku. \v 26 Kemudian ambillah dada domba jantan yang digunakan untuk mentahbiskan Harun, dan angkatlah tinggi sebagai persembahan khusus kepada-Ku. Musa, inilah bagian yang boleh kamu makan. \p \v 27 “Pisahkanlah bagian-bagian yang akan menjadi milik Harun dan anak-anaknya, yaitu dada dan paha domba yang digunakan untuk pentahbisan mereka, yang diangkat tinggi sebagai persembahan khusus. \v 28 Untuk seterusnya, setiap kali umat Israel mempersembahkan kurban tanda damai, bagian itu harus dipisahkan untuk Harun dan keturunannya. Umat Israel wajib mempersembahkan bagian tersebut kepada-Ku dengan memberikannya kepada mereka. \p \v 29 “Pakaian Harun, yang dikhususkan bagi pelayanan bagi-Ku, akan menjadi milik keturunannya. Kelak mereka akan memakai pakaian ini ketika diurapi dan ditahbiskan. \v 30 Anak Harun, yang akan menggantikan ayahnya, harus memakai pakaian ini selama tujuh hari ketika dia masuk ke ruang kudus di kemah-Ku untuk melaksanakan berbagai tugas imam sesuai ketetapan-Ku. \p \v 31 “Dari domba jantan pentahbisan itu, ambillah semua bagian daging yang dikhususkan untuk kalian makan, dan rebuslah daging itu di tempat yang kudus. \v 32 Daging domba itu beserta roti di dalam bakul haruslah dimakan Harun dan anak-anaknya di pintu masuk kemah-Ku. \v 33 Hanya mereka yang boleh memakan daging dan roti yang dipakai untuk menghapus dosa-dosa mereka dan mengkhususkan mereka bagi-Ku pada upacara pentahbisan. Orang lain tidak boleh memakannya, karena makanan ini suci dan dikhususkan bagi acara pentahbisan. \v 34 Apabila keesokan paginya masih ada daging atau roti yang tersisa, maka sisanya harus dibakar dan tidak boleh dimakan oleh siapa pun, karena makanan ini suci dan dikhususkan bagi acara pentahbisan. \p \v 35 “Semua langkah tersebut harus diulangi setiap hari selama tujuh hari upacara pentahbisan Harun dan anak-anaknya, tepat seperti yang Aku sudah perintahkan. \v 36 Setiap hari selama tujuh hari itu, persembahkanlah seekor sapi jantan muda untuk menghapus dosa-dosa mereka. Melalui kurban itu, mezbah kurban juga ikut dikuduskan. Kemudian, setiap hari selama tujuh hari itu kamu juga harus mengoleskan minyak pengurapan pada setiap tanduk mezbah sebagai tanda bahwa mezbah itu sudah dikhususkan untuk pelayanan bagi-Ku. \v 37 Upacara itu harus diulangi setiap hari selama tujuh hari, supaya mezbah dikuduskan sempurna untuk pelayanan bagi-Ku, sehingga apa pun yang menyentuh mezbah itu menjadi kudus. \p \v 38 “Yang harus dipersembahkan setiap hari di atas mezbah adalah dua ekor anak domba jantan berumur satu tahun. \v 39 Persembahkanlah seekor pada pagi hari dan yang lainnya pada sore hari. \v 40 Bersama anak domba yang pertama, persembahkan juga tiga liter tepung terigu terbaik dicampur dengan satu liter minyak zaitun terbaik. Siramkan juga satu liter anggur sebagai persembahan curahan. \v 41 Pada sore hari, persembahkanlah domba kedua bersama persembahan gandum-ganduman dan persembahan curahan dengan takaran yang sama seperti persembahan pagi. Bau harum persembahan ini akan menyenangkan bagi-Ku.” \p \v 42 Kemudian TUHAN berbicara kepada Musa, “Mulai sekarang dan seterusnya secara turun temurun, kedua persembahan harian itu akan dilaksanakan bagi umat Israel di pintu gerbang halaman kemah-Ku, karena di situlah Aku akan bertemu dengan umat-Ku dan berbicara kepadamu maupun penggantimu nanti. \v 43 Di situ Aku akan menemui umat Israel, dan tempat itu akan menjadi kudus karena kemuliaan-Ku. \v 44 Aku akan menguduskan kemah-Ku dan mezbahnya. Aku akan mengkhususkan Harun dan anak-anaknya supaya mereka bisa bertugas sebagai imam. \v 45 Aku akan tinggal di antara umat Israel dan menjadi Allah mereka. \v 46 Mereka akan tahu bahwa Akulah TUHAN, Allah mereka yang sudah membawa mereka keluar dari Mesir supaya Aku dapat tinggal bersama mereka. Akulah TUHAN Allah mereka.” \c 30 \s Petunjuk pembuatan mezbah dupa \p \v 1 TUHAN berkata kepada Musa, “Buatlah sebuah mezbah dari kayu akasia untuk membakar dupa. \v 2 Mezbah ini berbentuk persegi, dengan panjang setiap sisinya 45 sentimeter. Tingginya 90 sentimeter. Di setiap sudut atas, buatlah bentuk seperti tanduk sapi yang dipahat sekaligus dengan kayu mezbah itu. \v 3 Lapisilah seluruhnya dengan emas murni, termasuk bagian atas mezbah, keempat sisinya, dan tanduk-tanduknya. Buatlah juga bingkai emas di sekelilingnya. \v 4 Untuk mengusung, buatlah dua buah gelang emas dan pasangkan di bawah bingkainya, di tengah-tengah dua sisi yang berseberangan. Tongkat pengusung akan dimasukkan ke dalam gelang-gelang itu. \v 5 Tongkat pengusung itu juga harus dibuat dari kayu akasia dan dilapisi dengan emas. \v 6 Letakkan mezbah dupa itu di luar tirai yang menutupi ruang mahakudus. Ruang mahakudus adalah tempat Aku akan bertemu denganmu atau imam besar, ketika dia melayani-Ku di depan Takhta Pendamaian. \p \v 7 “Haruslah Harun membakar dupa yang harum di mezbah itu setiap pagi, saat dia membereskan sumbu pelita-pelita, \v 8 dan setiap sore, saat dia menyalakan pelita-pelita. Lakukanlah persembahan dupa ini di hadapan TUHAN secara rutin dan turun temurun. \v 9 Dupa yang dipersembahkan di mezbah itu haruslah yang dibuat khusus untuk keperluan kemah-Ku.\x + \xo 30:9 \xo*\xt Kel. 30:34-38\xt*\x* Jangan menggunakan mezbah itu untuk mempersembahkan hal lain, termasuk kurban sembelihan, gandum-ganduman, maupun air anggur. \p \v 10 “Setahun sekali, yaitu pada Hari Pendamaian,\x + \xo 30:10 \xo*\xt Im. 16\xt*\x* Harun harus mengoleskan sedikit darah kurban itu pada tanduk-tanduk mezbah dupa. Upacara ini harus dilakukan secara turun temurun, karena dengan cara demikian mezbah ini dikuduskan untuk pelayanan bagi-Ku.” \s Petunjuk mengenai uang pendamaian \p \v 11 TUHAN berkata kepada Musa, \v 12 “Waktu kamu mengadakan sensus untuk menghitung jumlah umat Israel, saat penghitungan dilakukan, setiap laki-laki harus membayar uang pendamaian untuk menebus hidupnya di mata-Ku. Dengan tebusan itu, Aku tidak akan menghukum umat-Ku dengan wabah penyakit karena sensus tersebut. \v 13 Setiap laki-laki yang ikut dihitung pada sensus itu harus membayar enam gram perak sebagai persembahan kepada TUHAN. Pembayaran ini ditimbang sesuai pengukur berat yang sah, yaitu syikal yang tersimpan di kemah TUHAN. Satu syikal sama dengan 12 gram. \v 14 Setiap laki-laki yang berumur 20 tahun ke atas harus dihitung dalam sensus dan harus membayar persembahan ini kepada TUHAN. \v 15 Baik orang kaya maupun orang miskin harus membayar jumlah yang sama, untuk mengadakan pendamaian bagi hidup mereka di mata-Ku. \v 16 Musa, kamu akan menerima uang pendamaian yang dibayar oleh bangsa Israel. Gunakanlah dalam pelayanan di kemah-Ku. Dengan demikian, Aku akan berkenan kepada umat Israel dan menganggap setiap orang sudah berdamai dengan-Ku.” \s Petunjuk pembuatan bejana pembasuhan \p \v 17 Lalu TUHAN berkata kepada Musa, \v 18 “Buatlah bejana air untuk pembasuhan lengkap dengan tumpuannya. Keduanya harus dibuat dari perunggu. Letakkan bejana ini di antara mezbah dan kemah-Ku. \v 19 Harun serta anak-anaknya akan membasuh tangan dan kaki mereka dengan air itu. \v 20-21 Mereka harus membasuh tangan dan kaki dengan air itu ketika hendak memasuki kemah-Ku, atau ketika mendekati mezbah untuk membakar persembahan bagi-Ku. Pembasuhan ini adalah kewajiban bagi mereka, agar mereka tidak mati saat melaksanakan tugas. Hal ini menjadi ketetapan bagi Harun dan keturunannya secara turun temurun sampai selamanya.” \s Petunjuk pembuatan minyak pengurapan \p \v 22 TUHAN berkata kepada Musa, \v 23 “Buatlah minyak pengurapan dari wangi-wangian yang terbaik berupa: \li1 minyak mur sebanyak 6 kilogram \li1 kayu manis sebanyak 3 kilogram, \li1 batang serai sebanyak 3 kilogram, \li1 \v 24 minyak zaitun sebanyak 4 liter, \li1 kayu teja sebanyak 6 kilogram. \m Semua itu ditimbang sesuai pengukur berat yang sah yang tersimpan di kemah-Ku. \v 25 Dari bahan-bahan itu, buatlah minyak pengurapan dengan cara seperti yang dilakukan oleh ahli pembuat minyak wangi. Minyak ini suci dan hanya boleh digunakan dalam pelayanan bagi-Ku. \v 26 Dengan minyak inilah kamu akan mengurapi kemah-Ku, peti perjanjian, \v 27 meja dengan segala peralatannya, tiang pelita dengan segala peralatannya, mezbah dupa, \v 28 mezbah kurban dengan segala peralatannya, dan bejana pembasuhan dari perunggu serta tumpuannya. \v 29 Urapilah semuanya itu agar menjadi kudus, sehingga apa pun yang menyentuhnya juga dikuduskan untuk pelayanan bagi-Ku. \p \v 30 “Urapilah Harun dan anak-anaknya dengan minyak itu, agar mereka dikhususkan untuk melayani sebagai imam. \v 31 Kamu harus mengatakan kepada umat Israel, ‘Sesuai perintah TUHAN, kita akan senantiasa menganggap minyak pengurapan ini sangat kudus dan hanya digunakan untuk pelayanan bagi TUHAN. \v 32 Minyak ini tidak boleh dioleskan pada tubuh orang biasa, dan kalian tidak boleh membuat minyak yang campurannya serupa dengan minyak ini. Minyak ini khusus untuk pelayanan bagi TUHAN, dan kalian harus memperlakukannya sebagai sesuatu yang kudus. \v 33 Siapa pun yang membuat minyak dengan campuran serupa, atau mengoleskannya kepada seseorang yang bukan imam, dia akan disingkirkan dari antara umat yang taat pada perjanjian-Ku.’” \s Petunjuk pembuatan dupa \p \v 34 TUHAN berkata kepada Musa, “Buatlah dupa dengan wangi-wangian berikut ini: \li1 getah damar, \li1 kulit lokan, \li1 getah rasamala, \li1 kemenyan murni, \m masing-masing dengan jumlah yang sama. \v 35 Campurkan semua itu menjadi dupa, seperti buatan seorang ahli pencampur dupa. Dupa itu harus dicampur dengan garam. Biarlah campuran ini selalu murni dan dianggap kudus. \v 36 Tumbuklah sedikit dari dupa itu sampai sangat halus dan letakkan di depan peti perjanjian. Itulah tempat di mana Aku akan bertemu denganmu atau imam besar yang bertugas di dalam kemah-Ku. Dupa itu harus selalu dianggap kudus dan hanya boleh dipakai untuk pelayanan bagi-Ku. \v 37 Kalian tidak boleh membuat campuran dupa yang sama untuk diri sendiri. Dupa ini dikhususkan bagi penyembahan-Ku, dan kalian harus memperlakukannya sebagai sesuatu yang kudus. \v 38 Siapa pun yang membuat dupa yang serupa dengan itu bagi dirinya sendiri dan untuk menikmati wanginya, dia akan disingkirkan dari antara umat yang taat pada perjanjian-Ku.” \c 31 \s Bezalel dan Aholiab dipilih untuk memimpin pembuatan kemah TUHAN \p \v 1 Lalu TUHAN berkata kepada Musa, \v 2 “Untuk memimpin semua tugas dalam pembuatan kemah-Ku, Aku sudah memilih Bezalel dari suku Yehuda. Dia adalah anak Uri dan cucu Hur. \v 3 Aku sudah memenuhi Bezalel dengan Roh-Ku dan memberi dia kebijaksanaan, kepandaian, serta kemampuan dalam segala bidang kerajinan, \v 4 termasuk pembuatan rancangan dari emas, perak, dan perunggu, \v 5 pemotongan dan pemasangan batu permata, pemahatan kayu, serta segala macam kerajinan lainnya. \v 6 Aku juga sudah memilih Aholiab anak Ahisamak, dari suku Dan, untuk membantu pekerjaannya. Kepada semua perajin di antara umat Israel, Aku sudah memberikan kemampuan untuk membuat semua yang Aku perintahkan kepadamu: \li1 \v 7 Kemah-Ku, peti perjanjian, penutupnya yang disebut Takhta Pendamaian, dan segala perlengkapan untuk kemah itu, \li1 \v 8 meja dengan segala peralatannya, tiang pelita emas murni dengan segala peralatannya, mezbah dupa, \li1 \v 9 mezbah kurban beserta peralatannya, bejana pembasuhan dan tumpuannya, \li1 \v 10 pakaian imam yang indah, yang akan dikhususkan bagi Harun dan anak-anaknya ketika mereka bertugas melayani sebagai imam, \li1 \v 11 minyak pengurapan, dan dupa untuk ruang kudus. \m Mereka harus membuat semuanya itu sesuai dengan perintah-Ku.” \s Peringatan tentang hari Sabat \p \v 12 TUHAN berkata kepada Musa, \v 13 “Katakanlah kepada umat Israel, ‘Setiap orang di antara kalian harus menaati peraturan tentang hari Sabat. Karena Aku sudah menetapkan hari Sabat sebagai penanda secara turun temurun bahwa kamu menaati perjanjian antara Aku dan kamu. Dengan demikian, kamu akan mengingat bahwa Akulah TUHAN yang menguduskanmu. \v 14 Taatilah segala peraturan yang Aku buat tentang hari Sabat dan anggaplah hari itu kudus senantiasa. Siapa pun yang menodai kekudusan Sabat dengan bekerja pada hari itu, dia harus dimusnahkan dari antara umat Israel dengan hukuman mati. \v 15 Selama enam hari kamu boleh bekerja, tetapi hari yang ketujuh adalah hari Sabat, yaitu hari peristirahatan penuh yang dikhususkan bagi-Ku. Siapa pun yang tetap bekerja pada hari Sabat akan dihukum mati. \v 16 Umat Israel harus tetap menjaga hari Sabat dan menaatinya secara turun-temurun sampai selamanya. \v 17 Karena, selama enam hari Aku menciptakan surga, langit, dan bumi, lalu pada hari yang ketujuh Aku berhenti bekerja dan beristirahat. Itulah sebabnya hari Sabat menjadi tanda perjanjian antara Aku dengan kalian umat Israel untuk selamanya.’” \p \v 18 Setelah TUHAN berbicara kepada Musa di gunung Sinai, TUHAN memberikan dua lempengan batu kepadanya, yaitu lempengan berisi perintah-perintah yang ditulis oleh jari Allah. \c 32 \s Anak sapi dari emas \p \v 1 Ketika orang-orang melihat bahwa Musa lama sekali tidak turun dari gunung, mereka bersama-sama datang kepada Harun dan berkata, “Kita tidak tahu apa yang terjadi dengan si Musa itu, yang sudah menghasut kita keluar dari Mesir! Karena itu ayolah, buatkan patung dewa bagi kami untuk memimpin kita!” \p \v 2 Jawab Harun “Ambillah anting-anting emas dari istri-istrimu dan anak-anakmu, lalu bawalah kepadaku.” \p \v 3 Maka semua orang melepaskan anting-anting emas mereka dan membawanya kepada Harun. \v 4 Kemudian Harun mengambil barang-barang emas itu dan dia melebur, membentuk, serta memahatnya menjadi patung berbentuk anak sapi. Melihat patung itu, umat pun saling berkata, “Hai umat Israel, inilah dewa kita yang sudah membawa kita keluar dari Mesir!” \p \v 5 Ketika Harun melihat bahwa umat merasa senang, dia mendirikan mezbah di depan patung anak sapi itu dan berkata kepada mereka, “Besok kita akan mengadakan perayaan bagi TUHAN!” \p \v 6 Keesokan harinya mereka bangun pagi-pagi untuk mempersembahkan kurban yang dibakar habis dan kurban tanda damai kepada patung itu. Lalu mereka makan dan minum serta berpesta pora. \p \v 7 Berkatalah TUHAN kepada Musa, “Segeralah turun! Umat yang kamu bawa keluar dari Mesir sudah menajiskan diri! \v 8 Mereka cepat sekali menyimpang dari jalan yang Aku perintahkan. Mereka sudah membuat patung berhala berbentuk anak sapi, lalu bersujud kepadanya dan mempersembahkan kurban baginya. Mereka berkata, ‘Hai umat Israel, inilah dewa yang sudah membawa kita keluar dari Mesir!’” \p \v 9 Kata TUHAN lagi, “Aku sudah melihat betapa keras kepalanya umat ini. \v 10 Sekarang, biarlah Aku melepaskan murka-Ku terhadap mereka dan menghanguskan mereka! Kemudian Aku akan membuat kamu menjadi suatu bangsa yang besar!” \p \v 11 Tetapi Musa memohon kepada TUHAN Allahnya, “Janganlah Engkau menghanguskan mereka dengan murka-Mu! Ingatlah bahwa mereka itu umat-Mu, yang Engkau bawa keluar dari Mesir dengan kuasa dan kekuatan-Mu. \v 12 Jangan sampai orang Mesir berkata, ‘TUHAN membawa umat Israel keluar dari Mesir dengan maksud jahat, supaya Dia membunuh mereka di pegunungan dan membinasakan mereka dari muka bumi.’ Ya TUHAN, mohon redakanlah murka-Mu, batalkan niat-Mu, dan jangan binasakan umat-Mu! \v 13 Ingatlah kepada hamba-hamba-Mu, Abraham, Isak, dan Yakub. Engkau sudah bersumpah demi diri-Mu sendiri dan berkata kepada mereka, ‘Aku akan membuat keturunanmu sebanyak bintang-bintang di langit. Aku akan memberikan semua tanah ini yang sudah Aku janjikan kepada keturunanmu dan mereka akan memiliki tanah itu selamanya.’” \v 14 Maka TUHAN membatalkan niat untuk membinasakan umat-Nya. \p \v 15 Kemudian Musa berbalik dan turun dari gunung sambil memegang dua lempengan batu yang bertuliskan perintah-perintah Allah pada sisi depan dan belakangnya. Perintah-perintah itu adalah kewajiban utama bagi umat Israel dalam perjanjian mereka dengan Allah. \v 16 Kedua lempengan batu itu adalah karya Allah. Dia sendirilah yang menuliskan perintah-perintah pada kedua lempengan tersebut. \p \v 17 Yosua mendengar suara keramaian umat di bawah dan dia berkata kepada Musa, “Sepertinya ada peperangan di perkemahan!” \p \v 18 Jawab Musa, “Bukan! Itu bukan suara sorak kemenangan ataupun tangisan kekalahan. Aku mendengar suara nyanyian.” \p \v 19 Ketika Musa sudah dekat dengan perkemahan itu, dia pun melihat patung anak sapi emas dan orang-orang sedang menari-nari. Maka sangat marahlah Musa. Dia melemparkan kedua lempengan batu di tangannya ke tanah di kaki gunung itu sehingga hancur. \v 20 Musa mengambil patung anak sapi emas yang mereka buat, dan bersama beberapa orang lain\f + \fr 32:20 \fr*\fk bersama … orang lain \fk*\ft Teks sumber menyebutkan hanya Musa sebagai pelaku dari semua tindakan dalam ayat ini, tetapi diperkirakan bahwa dia dibantu oleh orang lain. Musa menjadi pelaku utama atau mungkin pemberi perintah.\ft*\f* dia meleburnya ke dalam api, menumbuknya sampai halus seperti debu, dan menaburkannya ke atas air. Kemudian Musa menyuruh umat Israel meminum air itu. \p \v 21 Setelah itu, Musa memarahi Harun, katanya, “Apa yang sudah dilakukan umat ini kepadamu sehingga kamu memimpin mereka melakukan dosa yang sangat besar?!” \p \v 22 Harun berkata, “Janganlah marah, Tuanku. Tuan sendiri tahu betapa jahatnya bangsa ini. \v 23 Mereka berkata kepadaku, ‘Buatkanlah bagi kami patung dewa untuk memimpin kita. Kita tidak tahu apa yang terjadi kepada Musa itu, orang yang sudah menghasut kita keluar dari Mesir.’ \v 24 Maka saya berkata kepada mereka, ‘Lepaskanlah anting-anting emas kalian dan bawalah ke sini.’ Lalu mereka memberikannya kepadaku. Sesudah itu, aku melemparkan emas itu ke dalam api, dan jadilah patung ini!” \p \v 25 Musa melihat bahwa umat Israel sudah hilang kendali dan Harun tidak berusaha mengendalikan mereka sehingga mereka dapat ditertawakan oleh musuh. \v 26 Maka dia berdiri di depan pintu masuk perkemahan dan berkata, “Setiap orang yang berpihak kepada TUHAN, kemari dan bergabunglah dengan saya!” Lalu datanglah semua orang Lewi mengelilinginya. \p \v 27 Musa berkata kepada mereka, “TUHAN Allah Israel berkata, ‘Ambillah pedangmu masing-masing dan berjalanlah dari ujung perkemahan ke ujung yang lain. Bunuhlah saudaramu, temanmu, dan tetanggamu yang sudah terlibat dalam penyembahan berhala ini!’” \v 28 Orang-orang Lewi melakukan seperti yang diperintahkan Musa, dan hari itu juga sekitar tiga ribu orang mati terbunuh. \p \v 29 Musa berkata, “Hari ini kamu masing-masing sudah mengkhususkan diri untuk melayani TUHAN dengan menaati perintah-Nya, meskipun kamu harus membunuh anak-anakmu dan saudara-saudaramu sendiri. Oleh karena tindakanmu itu, TUHAN akan memberkatimu.” \p \v 30 Keesokan harinya Musa berkata kepada bangsa Israel, “Kalian sudah melakukan dosa besar! Tetapi saya akan naik untuk menghadap TUHAN dan meminta pendamaian atas dosamu.” \p \v 31 Lalu kembalilah Musa menghadap TUHAN dan berkata, “Bangsa ini sudah berbuat dosa besar. Mereka membuat patung dewa emas untuk disembah. \v 32 Tetapi aku mohon ampunilah dosa mereka. Jika tidak, maka biarlah namaku juga dihapuskan dari kitab yang berisi daftar nama-nama umat-Mu.” \p \v 33 Tetapi TUHAN berkata kepada Musa, “Tidak! Yang Aku hapuskan dari kitab itu hanyalah orang yang berdosa terhadap-Ku. \v 34 Sekarang pergilah, pimpinlah mereka ke tempat yang sudah Aku beritahukan kepadamu. Malaikat yang mewakili Aku akan berjalan di depanmu. Namun, akan tiba saatnya Aku menghukum mereka atas dosa mereka!” \p \v 35 Kemudian TUHAN mendatangkan wabah penyakit pada bangsa Israel karena mereka sudah mendesak Harun untuk membuat patung tadi. \c 33 \s TUHAN menyuruh bangsa Israel meninggalkan gunung Sinai \p \v 1 TUHAN berkata kepada Musa, “Pergilah dari tempat ini bersama umat yang sudah kamu bawa keluar dari negeri Mesir. Lanjutkanlah perjalanan ke negeri yang sudah Aku janjikan dengan bersumpah kepada Abraham, Isak, dan Yakub untuk memberikannya kepada keturunan mereka. \v 2 Aku akan mengutus malaikat itu berjalan di depan kalian, dan Aku akan mengusir orang-orang Kanaan, Amori, Het, Feris, Hewi, dan Yebus. \v 3 Pergilah ke negeri yang berlimpah dengan hasil alam itu, tetapi Aku tidak akan berjalan bersama kalian. Kalian adalah bangsa yang keras kepala dan tidak taat kepada-Ku. Jika Aku pergi bersama kalian, mungkin saja Aku akan marah dan membinasakan kalian di jalan.” \p \v 4-5 Lalu TUHAN berkata kepada Musa, “Katakanlah kepada umat Israel, ‘Kalian adalah bangsa yang keras kepala dan tidak taat. Apabila Aku berjalan bersama kalian sesaat saja, Aku dapat membinasakan kalian. Sekarang lepaslah semua perhiasan di tubuhmu. Aku akan memutuskan apa yang akan Aku lakukan terhadap kalian.’” \p Mendengar kabar buruk itu, bangsa Israel sangat sedih dan berkabung. Tidak seorang pun memakai perhiasannya. \v 6 Sejak dari gunung Sinai itu, umat Israel tidak lagi mengenakan perhiasan. \s Kemah Pertemuan di luar perkemahan \p \v 7 Selama ini, tiap kali bangsa Israel berkemah di suatu tempat, Musa mendirikan sebuah kemah di luar, jauh dari perkemahan. Musa menyebutnya Kemah Pertemuan. Siapa pun yang ingin mencari kehendak TUHAN bisa datang ke kemah itu. \p \v 8 Setiap kali Musa pergi ke Kemah Pertemuan, seluruh umat Israel bangkit lalu berdiri di depan pintu kemah mereka masing-masing dan memperhatikan Musa sampai dia masuk ke dalam kemah itu. \v 9 Sewaktu Musa berada di dalam, tiang awan selalu turun dan berdiri di depan pintu kemah itu sementara TUHAN berbicara dengan Musa. \v 10 Ketika seluruh umat melihat tiang awan berdiri di depan pintu kemah itu, mereka berdiri lalu sujud menyembah kepada TUHAN dari pintu kemah mereka masing-masing. \v 11 Di dalam kemah itu, TUHAN berbicara kepada Musa secara langsung, sebagaimana seseorang berbicara kepada temannya. Dan ketika Musa kembali ke perkemahan, Yosua anak Nun tetap tinggal di Kemah Pertemuan. Yosua adalah seorang muda, tangan kanan Musa. \s Musa meminta agar TUHAN menyertainya \p \v 12 Musa berkata kepada TUHAN, “Engkau menyuruhku untuk membawa umat ini ke negeri yang Engkau janjikan. Tetapi Engkau belum memberitahukan kepadaku siapa yang akan Engkau utus bersamaku. Namun, Engkau pernah berkata, ‘Aku mengenalmu dan berkenan kepadamu.’ \v 13 Karena itu, ya TUHAN, aku memohon, apabila aku sungguh berkenan di mata-Mu, perkenalkanlah diri-Mu lebih dalam kepadaku, agar aku dapat semakin mengenal Engkau dan terus melakukan yang berkenan kepada-Mu. Ingatlah bahwa bangsa ini adalah umat-Mu.” \p \v 14 Lalu TUHAN menjawab, “Aku sendiri akan menyertaimu dan memberikan kelegaan kepadamu.” \p \v 15 Lagi kata Musa, “Jika Engkau tidak menyertai kami, janganlah suruh kami berangkat dari sini. \v 16 Bagaimana bangsa-bangsa lain bisa tahu bahwa Engkau berkenan kepada kami jika Engkau tidak menyertai kami? Justru yang membedakan kami dari semua bangsa lain di bumi adalah kehadiran-Mu bersama kami!” \p \v 17 Jawab TUHAN kepada Musa, “Aku akan mengabulkan permintaanmu, karena Aku berkenan kepadamu dan mengenalmu.” \p \v 18 Lalu Musa berkata, “Aku mohon, tunjukkanlah kepadaku pancaran kemuliaan-Mu.” \p \v 19 Kata TUHAN, “Aku akan memperlihatkan kepadamu seluruh kebaikan-Ku sambil menyatakan arti nama-Ku, yaitu ‘Akulah TUHAN. Aku akan berbaik hati dan berbelas kasihan kepada siapa pun yang Aku inginkan.’ \v 20 Namun, kamu tidak akan melihat wajah-Ku, sebab tidak seorang pun yang memandang-Ku dapat tetap hidup. \v 21 Tetapi lihat! Berdirilah di atas gunung batu ini di dekat-Ku.\x + \xo 33:21 \xo*\xt Kel. 34:2-7\xt*\x* \v 22 Ketika kemuliaan-Ku lewat, Aku akan menempatkan kamu di celah batu ini dan menutupi kamu dengan tangan-Ku sampai Aku sudah lewat. \v 23 Lalu Aku akan menarik tangan-Ku, dan kamu akan dapat melihat Aku dari belakang, tetapi wajah-Ku tidak akan kamu lihat.” \c 34 \s Dua lempengan batu yang baru \p \v 1 Lalu TUHAN berkata kepada Musa, “Pahatlah dua lempengan batu yang baru, seperti kedua lempengan yang sudah kamu hancurkan. Aku akan menuliskan pada lempengan baru itu kata-kata yang sama seperti sebelumnya. \v 2 Besok pagi, kamu harus sudah siap untuk naik ke gunung Sinai dengan membawa kedua lempengan itu. Berdirilah di hadapan-Ku di puncak gunung itu. \v 3 Tidak seorang pun boleh ikut ke atas bersamamu atau berada di mana pun di sekitar gunung itu, bahkan kawanan domba dan sapi tidak boleh merumput di dekat gunung.” \p \v 4 Maka Musa memahat dua lempengan batu seperti yang pertama. Keesokan harinya, pagi-pagi sekali dia membawa kedua lempengan itu dan naik ke gunung Sinai, seperti yang diperintahkan TUHAN. \s TUHAN menyatakan diri kepada Musa \p \v 5 Lalu TUHAN turun dalam awan dan berdiri tak jauh dari Musa. Dia pun menyatakan nama-Nya sendiri, yaitu TUHAN. \v 6 Lalu TUHAN lewat di depan Musa dan berkata, \q1 “Akulah TUHAN, \q1 Allah yang penyayang dan penuh belas kasihan, panjang sabar, \q2 baik hati, dan setia. \q1 \v 7 Memang Aku selalu setia dan berbaik hati kepada beribu-ribu keturunan \q2 dengan mengampuni kesalahan, pelanggaran, dan dosa mereka. \q1 Tetapi di sisi lain, Aku tidak akan membebaskan orang-orang yang bersalah dari hukuman. \q1 Aku akan menghukum anak cucu mereka atas kesalahan mereka, \q2 bahkan sampai keturunan yang ketiga dan keempat.”\x + \xo 34:7 \xo*\xt Kel. 20:5-6\xt*\x* \p \v 8 Saat itu juga Musa bersujud menyembah TUHAN \v 9 dan berkata, “Ya TUHAN, jika Engkau sungguh berkenan kepadaku, aku mohon berjalanlah bersama kami. Walaupun kami adalah bangsa yang keras kepala dan tidak taat, tolong ampunilah kesalahan dan dosa kami. Jadikanlah kami milik-Mu sendiri.” \p \v 10 Lalu TUHAN menjawab, “Perhatikanlah, sekarang Aku meneguhkan kembali perjanjian-Ku dengan kalian. Aku akan melakukan keajaiban-keajaiban baru yang belum pernah disaksikan oleh bangsa mana pun di bumi. Semua bangsa di sekitar kalian akan melihat betapa dahsyatnya kuasa-Ku ketika mereka menyaksikan perbuatan-Ku bagimu, Musa. \v 11 Taatilah perintah-perintah yang akan Aku berikan kembali kepadamu hari ini, dan Aku akan mengusir orang-orang Amori, Kanaan, Het, Feris, Hewi, dan Yebus dari hadapanmu. \p \v 12 “Berhati-hatilah! Jangan membuat perjanjian dengan penduduk di negeri yang akan kalian masuki. Jika kalian melakukannya, kalian akan terjerat dalam cara hidup mereka yang jahat. \v 13 Sebaliknya, robohkanlah mezbah-mezbah mereka, hancurkan semua patung berhala mereka, dan tebanglah semua tiang penyembahan dewi Asyera. \v 14 Kalian tidak boleh menyembah dewa apa pun, karena Aku adalah Allah yang cemburu.\x + \xo 34:14 \xo*\xt Kel. 20:5\xt*\x* \p \v 15 “Jangan membuat perjanjian dengan penduduk negeri itu, karena mereka melacurkan diri mereka dengan menyembah berhala. Apabila kalian berkawan dengan mereka, maka mereka akan mengundang kalian untuk ikut memakan daging hewan-hewan yang mereka kurbankan kepada berhala. \v 16 Kalian juga akan mengambil anak-anak perempuan mereka sebagai istri bagi anak-anak lelakimu. Dan ketika anak perempuan mereka melacurkan diri, yaitu dengan menyembah patung berhala, mereka akan mempengaruhi anak-anak lelakimu untuk ikut menyembah berhala. \v 17 Janganlah membuat patung berhala dari logam untuk kalian sembah.” \s TUHAN mengingatkan tentang berbagai peraturan \p \v 18 “Peringatilah Hari Raya Roti Tidak Beragi. Setiap tahun pada waktu yang sudah Aku tentukan dan perintahkan, kalian harus makan roti tidak beragi selama tujuh hari. Perayaan ini dilakukan pada bulan Abib untuk mengingat bahwa pada bulan itulah kalian keluar dari Mesir. \p \v 19 “Semua anak laki-laki yang sulung adalah milik-Ku. Begitu juga semua ternak jantan yang pertama lahir, baik sapi, kambing, maupun domba. \v 20 Anak keledai jantan yang pertama lahir bisa kamu tebus dengan mempersembahkan kepada-Ku seekor anak domba atau kambing. Bila kamu tidak ingin menebusnya, kamu harus membunuh keledai itu dengan cara mematahkan lehernya. Akan tetapi, setiap anak laki-lakimu yang sulung harus kamu tebus. \p “Ketika menghadiri ketiga hari perayaan yang diwajibkan, tidak seorang pun boleh datang ke hadapan-Ku tanpa memberi persembahan. \p \v 21 “Enam hari lamanya kamu bekerja, tetapi pada hari ketujuh kamu harus beristirahat, bahkan pada masa membajak atau masa menuai sekalipun. \p \v 22 “Peringatilah Hari Raya Panen untuk merayakan hasil pertama dari panen gandum, dan Hari Raya Pondok Cabang-cabang Berdaun pada akhir musim panen. \v 23 Tiga kali dalam setahun setiap laki-laki harus datang menghadap Aku, Penguasa dan Allah Israel, di kemah-Ku.\x + \xo 34:23 \xo*\xt Kel. 23:14-17\xt*\x* \v 24 Saat kamu menghadap Aku pada ketiga perayaan itu, Aku menjamin bahwa tidak akan ada musuh yang berani merebut tanahmu. Bahkan Aku akan mengusir bangsa-bangsa lain dari hadapan kalian dan memperluas batas wilayah kalian. \p \v 25 “Saat mempersembahkan kurban sembelihan, jangan memberikannya bersama roti yang beragi. \p “Pada perayaan Paskah, janganlah menyisakan daging kurban itu sampai besok paginya. Sisa yang ada harus dibakar habis sebelum fajar. \p \v 26 “Bawalah hasil terbaik panen pertamamu ke kemah-Ku, TUHAN Allahmu. \p “Jangan memasak daging anak kambing dengan air susu induknya.” \p \v 27 Kemudian TUHAN berkata kepada Musa, “Tuliskanlah semuanya itu sebagai pengingat, karena seluruh peraturan itu adalah kewajiban yang harus kalian lakukan untuk tetap menjadi bagian dalam ikatan perjanjian-Ku dengan Israel.” \p \v 28 Musa berada di atas gunung bersama TUHAN empat puluh hari empat puluh malam, dan selama itu dia tidak makan ataupun minum. TUHAN\f + \fr 34:28 \fr*\fk TUHAN \fk*\ft Secara harfiah: dia. Tim penerjemah TSI mengikuti tafsiran yang mengartikan ‘dia’ sebagai TUHAN, bukan Musa sendiri. Bandingkan dengan Kel. 34:1; Ul. 10:2-4.\ft*\f* menuliskan kata-kata perjanjian, yaitu sepuluh perintah Allah, pada kedua lempengan batu itu. \p \v 29 Sewaktu Musa turun dari gunung Sinai dengan membawa kedua lempengan batu yang bertuliskan hukum TUHAN, dia tidak menyadari bahwa wajahnya bercahaya karena TUHAN sudah berbicara dengannya. \v 30 Ketika Harun dan umat Israel melihat wajah Musa yang bercahaya, mereka takut mendekatinya. \v 31 Tetapi Musa memanggil mereka dan meminta Harun serta seluruh pemimpin bangsa Israel untuk datang, lalu dia berbicara kepada mereka. \v 32 Seluruh umat Israel mendekati Musa, dan dia menyampaikan kepada mereka semua perintah yang TUHAN berikan kepadanya di gunung Sinai. \v 33 Setelah Musa selesai berbicara dengan mereka, dia menutupi wajahnya dengan kain. \v 34-35 Musa tetap menutupi wajahnya sampai dia masuk kembali ke Kemah Pertemuan untuk berbicara dengan TUHAN. Setiap kali Musa masuk ke kemah itu, dia melepaskan kain dari wajahnya dan baru memakainya lagi saat keluar. Ketika dia keluar, umat Israel dapat melihat wajah Musa masih bercahaya. Karena itulah dia segera menutupi wajahnya dan menyampaikan berbagai pesan TUHAN kepada umat. \c 35 \s Peraturan tentang hari Sabat \p \v 1 Musa memanggil seluruh umat Israel untuk berkumpul lalu berkata kepada mereka, “Inilah perintah TUHAN yang harus kita lakukan: \v 2 Enam hari kita boleh bekerja dalam seminggu, tetapi pada hari yang ketujuh kita harus beristirahat penuh, karena hari itu adalah hari Sabat, yang kita khususkan bagi TUHAN. Siapa pun yang bekerja pada hari itu akan dihukum mati. \v 3 Kita tidak boleh menyalakan api di dalam tempat tinggal kita pada hari Sabat.” \s Berbagai persembahan untuk membuat kemah TUHAN \p \v 4 Selanjutnya kata Musa kepada seluruh umat Israel, “Inilah perintah TUHAN: \v 5 Kumpulkanlah persembahan bagi TUHAN yang akan digunakan untuk mengerjakan kemah-Nya. Hendaklah setiap orang yang tergerak hatinya membawa persembahan kepada TUHAN, \li1 berupa emas, perak, perunggu, \li1 \v 6 benang linen merah, biru, dan ungu, \li1 kain linen yang berkualitas tinggi, \li1 bulu kambing yang akan dipintal dan ditenun menjadi kain, \li1 \v 7 kulit domba jantan yang diwarnai merah, \li1 kulit yang tidak meresap air, \li1 kayu akasia, \li1 \v 8 minyak zaitun untuk tiang pelita bercabang, \li1 berbagai wangi-wangian dari getah pohon untuk membuat minyak pengurapan dan dupa, \li1 \v 9 permata hijau dan berbagai permata lain yang berwarna-warni, untuk dipasang pada efod dan penutup dada yang akan dipakai oleh imam besar. \p \v 10 “Setiap orang yang memiliki keterampilan untuk mengerjakan hal-hal yang diperintahkan TUHAN, datanglah kepada saya. Mari kita membuat hal-hal ini: \li1 \v 11 Seluruh bagian kemah TUHAN, termasuk kemah dan kain penutupnya, pengait-pengait, rangka-rangka, kayu lintang, tiang-tiang dan alasnya yang dibuat dari logam, \li1 \v 12 peti perjanjian dengan tongkat pengusungnya, penutup peti, tirai penutup ruangan untuk peti itu, \li1 \v 13 meja dengan tongkat pengusungnya, segala perlengkapannya, roti sajian, \li1 \v 14 tiang pelita bercabang dengan pelita-pelitanya dan segala perlengkapannya, minyak untuk pelita itu, \li1 \v 15 mezbah dupa dengan tongkat pengusungnya, minyak pengurapan dan dupa, tirai pintu masuk kemah, \li1 \v 16 mezbah kurban dengan alas bakar dari perunggu, tongkat pengusung mezbah, dan segala perlengkapan lainnya, \li1 bejana pembasuhan dari perunggu dan tumpuannya, \li1 \v 17 tirai-tirai untuk halaman, tiang penyangga, tirai pintu gerbang halaman, \li1 \v 18 pasak-pasak kemah TUHAN, pagar halamannya, semua talinya, \li1 \v 19 dan segala macam pakaian indah yang dikhususkan bagi Harun dan anak-anaknya untuk dipakai ketika mereka melayani di ruang kudus.” \p \v 20 Seluruh umat Israel mendengarkan semua petunjuk yang Musa sampaikan itu, lalu kembali ke kemah mereka. \v 21 Kemudian setiap orang yang tergerak hatinya dan terdorong semangatnya berdatangan sambil membawa persembahan bagi TUHAN untuk mengerjakan kemah-Nya, segala macam perlengkapan yang akan diperlukan dalam penyembahan-Nya, dan bahan-bahan untuk pakaian imam. \v 22 Baik laki-laki maupun perempuan, semua orang yang tergerak hatinya datang kepada Musa dengan membawa bros, anting-anting, cincin, kalung, dan segala macam perhiasan emas lainnya. Ketika menyerahkan benda-benda itu kepada Musa, mereka mengangkat tinggi perhiasan-perhiasan itu sebagai tanda bahwa mereka mempersembahkannya bagi TUHAN. \v 23 Setiap orang yang memiliki bahan yang diperlukan datang membawanya, \li1 yaitu benang linen merah, biru atau ungu, \li1 kain linen yang berkualitas tinggi, \li1 bulu kambing untuk ditenun, \li1 kulit domba jantan yang diwarnai merah, \li1 dan kulit yang tidak meresap air. \m \v 24 Setiap orang yang hendak mempersembahkan perak atau perunggu membawanya sebagai persembahan kepada TUHAN. Demikian pula setiap orang yang mempunyai kayu akasia datang membawanya. \p \v 25-26 Setiap perempuan yang terampil memintal membawa hasil pintalan mereka, berupa benang linen merah, biru, atau ungu. Dan perempuan yang terampil memintal bulu kambing datang membawa benang. Ada juga perempuan yang membawa hasil tenun linen berkualitas tinggi. \v 27 Para pemimpin membawa segala macam permata yang berwarna-warni untuk dipasang pada efod dan penutup dada. \v 28 Mereka juga membawa minyak zaitun untuk pelita dan berbagai wangi-wangian dari getah pohon untuk dicampur dalam pembuatan minyak pengurapan dan dupa. \v 29 Baik laki-laki maupun perempuan, setiap orang Israel yang tergerak hatinya membawa sumbangan sukarela kepada TUHAN untuk mendukung pekerjaan yang TUHAN perintahkan melalui Musa. \s Bezalel dan Aholiab \p \v 30 Lalu Musa berkata kepada umat Israel, “TUHAN sudah mengangkat Bezalel anak Uri, cucu Hur dari suku Yehuda, sebagai kepala dalam pekerjaan besar ini. \v 31 TUHAN sudah memenuhi Bezalel dengan Roh-Nya dan memberinya kebijaksanaan, kepandaian, serta kemampuan dalam segala bidang pekerjaannya, \li1 \v 32 yaitu pembuatan rancangan dari emas, perak, dan perunggu, \li1 \v 33 pemotongan dan pemasangan batu permata, \li1 pemahatan kayu, \li1 serta segala macam kerajinan lainnya. \m \v 34 TUHAN juga sudah mengangkat Aholiab anak Ahisamak dari suku Dan sebagai wakil Bezalel dalam pekerjaan besar ini. TUHAN sudah memampukan keduanya untuk mengajarkan keahlian mereka kepada orang lain. \v 35 TUHAN sudah memberikan keahlian khusus kepada para perajin, termasuk pemahat, perancang, dan penenun yang bisa menghasilkan gambar dalam kain linen yang berkualitas tinggi dengan menggunakan benang merah, biru, dan ungu. Mereka ahli dalam segala macam pekerjaan dan karya seni.” \c 36 \p \v 1 Kata Musa, “TUHAN sudah memberikan kemampuan dan kebijaksanaan kepada Bezalel, Aholiab, dan para perajin ahli lainnya, untuk melakukan semua pekerjaan dalam pembuatan kemah TUHAN dan perlengkapannya. Mereka harus mengerjakannya sesuai dengan yang sudah TUHAN perintahkan.” \p \v 2 Maka Musa memanggil Bezalel, Aholiab, dan setiap perajin, yaitu orang-orang yang diberi keahlian khusus oleh TUHAN dan yang hatinya tergerak untuk melakukan pekerjaan itu. \v 3 Mereka menerima dari Musa seluruh sumbangan yang diberikan oleh umat Israel untuk mengerjakan kemah TUHAN. Namun, meski bahan-bahan sudah cukup, setiap pagi umat Israel masih terus membawa sumbangan bahan kepada Musa. \v 4 Karena itu semua perajin meninggalkan pekerjaan mereka dan datang kepada Musa. \v 5 Mereka berkata, “Rakyat sudah menyumbang lebih banyak daripada yang diperlukan untuk menyelesaikan segala sesuatu yang TUHAN perintahkan.” \p \v 6 Maka Musa mengumumkan ke seluruh perkemahan, “Bahan-bahan yang dibutuhkan sudah cukup! Mulai sekarang, baik laki-laki maupun perempuan jangan ada lagi yang membawa sumbangan untuk pembuatan kemah TUHAN.” Lalu mereka pun berhenti menyumbangkan bahan, \v 7 karena semua keperluan untuk menyelesaikan kemah TUHAN sudah cukup, bahkan lebih dari cukup. \s Pembuatan kemah TUHAN \b \s2 Atap \r Kel. 26:1-14 \p \v 8 Para ahli tenun membuat sepuluh helai kain untuk lapisan atap kemah yang paling bawah. Semua kain itu merupakan karya seni yang indah dari linen berkualitas tinggi, yang ditenun dari benang berwarna merah, biru, dan ungu dengan gambar malaikat penjaga. \v 9 Setiap lembar kain berukuran sama, yaitu 13 meter panjangnya dan 1,8 meter lebarnya. \v 10-13 Kesepuluh helai kain itu disambungkan menjadi dua rangkaian yang masing-masing terdiri dari lima helai. Setiap sisi panjang mempunyai lima puluh lubang kait yang dibuat dari tali biru, dan setiap helai disambungkan pada helai berikutnya dengan lima puluh pengait dari emas. Jadi, ketika lima kain disambungkan sepanjang sisi panjangnya, rangkaian itu menjadi satu dengan panjang 13 meter dan lebar 9 meter. \p \v 14 Untuk atap lapisan yang kedua, para ahli tenun juga membuat sebelas lembar kain dari bulu kambing. \v 15-18 Setiap lembar berukuran sama, yaitu 14 meter panjangnya dan 1,8 meter lebarnya. Setiap sisi panjang mempunyai lima puluh lubang kait yang disambungkan pada helai lain dengan lima puluh pengait dari perunggu. Kesebelas helai itu disambungkan menjadi dua rangkaian, yang satu terdiri dari lima lembar, dan yang lainnya enam lembar. \p \v 19 Untuk atap lapisan yang ketiga, mereka membuat penutup dari kulit domba jantan yang diwarnai merah. Dan untuk lapisan yang paling atas, mereka membuat penutup dari kulit yang tidak menyerap air. \b \s2 Papan rangka untuk menopang atap kemah TUHAN \r Kel. 26:15-29 \p \v 20-22 Para perajin juga membuat papan-papan rangka dari kayu akasia untuk menopang atap kemah TUHAN. Semua rangka dibuat dengan sama persis. Setiap papan berukuran tinggi 4,6 meter dan lebar 69 sentimeter, serta mempunyai dua pasak yang menjulur dari bawah. \v 23-26 Mereka membuat dua puluh rangka untuk sisi selatan kemah dan dua puluh untuk sisi utara. Setiap pasak dari empat puluh kayu rangka itu dimasukkan ke dalam delapan puluh alas penahan yang dicetak dari perak. \v 27-28 Untuk bagian belakang kemah, di sisi barat, mereka membuat delapan rangka, dengan dua yang dibuat khusus untuk kedua sudut belakang kemah. \v 29 Kedua rangka khusus itu menyatukan sudut kiri dan kanan, dari bawah sampai ke atas, dan tersambung di ujung atas dengan gelang penahan yang terbuat dari emas. \v 30 Kedelapan rangka untuk sisi belakang kemah TUHAN dipasang di atas enam belas alas penahan yang dicetak dari perak, dua alas untuk setiap papan rangka. \p \v 31 Mereka juga membuat kayu-kayu lintang dari kayu akasia dan memasangnya melintangi rangka-rangka itu, lima kayu lintang untuk sisi utara kemah TUHAN, \v 32 lima untuk sisi selatan, dan lima lagi untuk bagian belakang kemah yang menghadap ke barat. \v 33 Kayu lintang yang di tengah dipasang pada setengah tinggi papan rangka dan melintang dari ujung yang satu sampai ke ujung lainnya. \v 34 Mereka melapisi rangka-rangka dan kayu-kayu lintang itu dengan emas, dan membuat gelang-gelang emas pada setiap rangka untuk memasang kayu lintang. \b \s2 Kedua ruangan dalam kemah TUHAN \r Kel. 26:31-37 \p \v 35 Untuk memisahkan bagian dalam kemah TUHAN, mereka membuat tirai dari kain linen berkualitas tinggi yang ditenun berbentuk malaikat-malaikat penjaga, dari benang linen merah, biru, dan ungu. \v 36 Tirai ini digantungkan dengan pengait-pengait emas pada empat tiang kayu akasia yang dilapisi dengan emas. Tiang-tiang kayu itu berdiri di atas alas yang dicetak dari perak. \p \v 37 Mereka juga membuat tirai untuk pintu kemah TUHAN, yang ditenun dari benang linen berkualitas tinggi yang berwarna merah, biru, dan ungu. \v 38 Tirai ini digantungkan dengan pengait-pengait emas pada lima tiang kayu akasia. Kelima tiang ini mempunyai dekorasi di ujung atas dan gelang besar sebagai tempat memasang pengait, dan semuanya dilapisi dengan emas. Tiang-tiang ini berdiri di atas lima alas yang dicetak dari perunggu. \c 37 \s Pembuatan peti perjanjian \r Kel. 25:10-22 \p \v 1 Bezalel membuat peti perjanjian dari kayu akasia. Panjangnya 115 sentimeter, lebarnya 69 sentimeter, dan tingginya 69 sentimeter. \v 2 Dia melapisi bagian dalam dan luar peti itu dengan emas murni, serta membuat bingkai emas di sekeliling peti itu pada bagian atas. \v 3 Dia juga mencetak empat buah gelang emas dan memasangnya pada keempat kaki peti itu, dua gelang pada tiap sisi panjang. \v 4 Dia membuat dua tongkat pengusung dari kayu akasia, melapisinya dengan emas, \v 5 dan memasukkannya ke dalam gelang-gelang pada kedua sisi peti. \p \v 6 Lalu Bezalel membuat penutup peti yang disebut Takhta Pendamaian dari emas murni dengan panjang 115 sentimeter dan lebar 69 sentimeter. \v 7-8 Dia mencetak emas untuk membuat penutup peti sekaligus dengan dua bentuk malaikat penjaga yang saling berhadapan di atasnya. Satu bentuk makhluk bersayap berada pada setiap ujung penutup peti itu. \v 9 Kedua bentuk malaikat itu saling berhadapan, dengan muka mengarah ke penutup peti dan sayap-sayapnya terbentang ke atas sehingga menaungi penutup peti itu. \s Pembuatan meja roti sajian bagi TUHAN \r Kel. 25:23-30 \p \v 10 Bezalel membuat sebuah meja dari kayu akasia. Panjangnya 92 sentimeter, lebarnya 46 sentimeter, dan tingginya 69 sentimeter. \v 11 Dia melapisi meja itu dengan emas murni dan membuat bingkai emas di sekelilingnya. \v 12 Dia membuat pinggiran mengelilinginya selebar 8 sentimeter dan membuat bingkai emas pada pinggiran itu. \v 13 Kemudian Bezalel mencetak empat gelang emas dan memasangnya pada keempat sudut kaki meja. \v 14 Gelang-gelang itu dipasang dekat dengan bingkai sebagai tempat memasang dua tongkat pengusung. \v 15 Kedua tongkat itu dibuatnya dari kayu akasia dan dilapisi dengan emas. \v 16 Dia juga membuat perkakas dari emas murni untuk diletakkan di atas meja, yaitu piring-piring dan sendok-sendok untuk dupa, juga kendi-kendi dan mangkuk-mangkuk untuk menuangkan persembahan air anggur. \s Pembuatan tiang pelita bercabang \r Kel. 25:31-39 \p \v 17 Bezalel membuat tiang pelita bercabang dari emas murni. Dia menempa sebongkah emas murni untuk membentuk bagian-bagian tiang pelita, yakni kaki, batang, cabang-cabangnya, dan ketujuh pelita yang berbentuk bunga. \v 18 Tiang pelita itu memiliki enam cabang, tiga pada sisi kiri dan tiga pada sisi kanan. \v 19 Setiap cabang memiliki tiga hiasan yang berbentuk seperti bunga badam, lengkap dengan kelopak dan mahkota bunganya. \v 20 Tiang utama pelita itu sendiri memiliki empat hiasan yang berbentuk seperti bunga badam, lengkap dengan kelopak dan mahkota bunganya. \v 21 Juga ada sebuah hiasan berbentuk kuncup bunga badam di bawah setiap pasangan cabang yang keluar dari tiang utama pelita. \v 22 Semua bagian tiang pelita ini, termasuk cabang-cabangnya dan hiasan-hiasannya yang berbentuk bunga, ditempa dari satu bongkahan emas murni. \p \v 23 Bezalel juga membuat ketujuh tempat pelitanya, penjepitnya, dan wadah-wadah kecil untuk menampung sumbu yang hangus dari emas murni. \v 24 Dia membuat tiang pelita bercabang itu dan semua perkakasnya dari 34 kilogram emas murni. \s Pembuatan mezbah dupa \r Kel. 30:1-10 \p \v 25 Bezalel membuat mezbah dupa dari kayu akasia berbentuk persegi. Panjang setiap sisinya 46 sentimeter, dan tingginya 92 sentimeter. Tanduk-tanduknya tidak ditempel saja, tetapi dipahat sehingga menyatu dengan mezbah itu. \v 26 Dia melapisi seluruh bagian mezbah dengan emas murni, yakni bagian atas, keempat sisi, dan tanduk-tanduknya, serta membuat bingkai emas di sekelilingnya. \v 27 Dia juga membuat dua gelang emas dan memasangnya di bawah bingkai itu, pada kedua sisi yang berseberangan, untuk memasukkan tongkat pengusung. \v 28 Dia membuat tongkat-tongkat pengusung dari kayu akasia dan melapisinya dengan emas. \p \v 29 Selanjutnya dia membuat minyak pengurapan\x + \xo 37:29 \xo*\xt Kel. 30:22-33\xt*\x* dan dupa\x + \xo 37:29 \xo*\xt Kel. 30:34-38\xt*\x* dengan cara pembuatan seperti yang dilakukan ahli pembuat minyak wangi dan pencampur dupa. Minyak pengurapan dan dupa ini harus senantiasa diperlakukan sebagai barang yang kudus. \c 38 \s Pembuatan mezbah kurban \r Kel. 27:1-8 \p \v 1 Bezalel bersama para perajin membuat mezbah kurban dari kayu akasia. Mezbah itu berbentuk persegi dengan panjang keempat sisinya 2,3 meter dan tingginya 1,4 meter. \v 2 Pada keempat sudutnya, mereka membuat tanduk-tanduk yang dipahat menyatu dengan mezbah itu. Kemudian seluruh mezbah dilapisi dengan perunggu. \v 3 Mereka juga membuat perkakas untuk mezbah itu dari perunggu, yaitu tempat-tempat abu, sekop-sekop, bejana-bejana, pengait daging, dan kuali-kuali untuk mengangkut bara. \v 4 Mereka membuat alas tebal yang berlubang-lubang dari perunggu untuk menahan kayu bakar. Alas itu dipasang pada posisi setengah dari tinggi mezbah. \v 5 Mereka mencetak empat gelang dari perunggu dan memasangnya pada keempat sudut luar mezbah sebagai tempat untuk memasukkan dua tongkat pengusung. \v 6 Tongkat-tongkat pengusung itu dibuat dari kayu akasia dan dilapisi dengan perunggu. \v 7 Ketika mezbah perlu diusung, kedua tongkat dimasukkan ke dalam keempat gelang itu. Mezbah kurban berbentuk seperti kotak kosong yang terbuka. \s Pembuatan bejana pembasuhan \r Kel. 30:17-21 \p \v 8 Bezalel bersama para pengerja juga membuat sebuah bejana pembasuhan beserta tumpuannya dari perunggu. Perunggu untuk membuat bejana itu berasal dari cermin-cermin perunggu yang disumbangkan oleh para perempuan yang mengerjakan pelayanan di pintu masuk Kemah Pertemuan. \s Pembuatan pagar keliling halaman kemah TUHAN \r Kel. 27:9-19 \p \v 9-11 Di bawah pimpinan Bezalel, para perajin menenun tirai-tirai kain linen yang berkualitas tinggi untuk pagar halaman kemah TUHAN. Rangkaian tirai untuk sisi selatan dan utara masing-masing sepanjang 45 meter. Sebagai tempat untuk menggantung tirai-tirai itu, mereka membuat dua puluh tiang dan 20 alas perunggu. Setiap tiang dilengkapi dengan gelang perak besar di ujung atas sebagai tempat memasang pengait perak. \v 12 Di sebelah barat, rangkaian tirai panjangnya 22,5 meter, digantungkan pada sepuluh tiang yang berdiri di atas sepuluh alas. Ujung atas setiap tiang memiliki gelang perak besar sebagai tempat memasang pengait perak. \v 13 Di sebelah timur, tempat pintu gerbang kemah, lebar halaman juga 22,5 meter. \p \v 14-15 Pintu gerbang halaman itu diapit oleh dua rangkaian tirai, masing-masing sepanjang 6,75 meter, yang digantungkan pada tiga tiang yang berdiri di atas tiga alas. \v 16 Mereka menenun tirai-tirai linen yang berkualitas tinggi untuk memagari halaman. \v 17 Semua alas untuk tiang dibuat dari perunggu, sedangkan semua gelang penyambung dan pengait-pengaitnya dari perak. Ujung atas setiap tiang di halaman dilapisi dengan perak. \p \v 18 Di tengah sisi timur, tirai pintu gerbang ditenun dari benang linen yang berkualitas tinggi berwarna merah, biru, dan ungu. Panjang tirai itu 9 meter dan tingginya 2,25 meter. Tingginya sama dengan semua tirai yang mengelilingi halaman. \v 19 Tirai pintu gerbang itu digantung pada empat tiang yang berdiri di atas empat alas perunggu. Ujung atas setiap tiang ini dilapisi dengan perak, dan memiliki gelang penyambung sebagai tempat memasang pengait-pengait tirai. Gelang-gelang dan semua pengait dibuat dari perak. \p \v 20 Semua pasak kemah TUHAN dan halamannya dibuat dari perunggu. \s Logam yang digunakan untuk mengerjakan kemah TUHAN \p \v 21 Atas perintah Musa, para sekretaris dari suku Lewi mencatat semua jenis dan total berat logam yang digunakan dalam pembuatan halaman dan kemah TUHAN, tempat peti perjanjian disimpan. Mereka mencatat semua itu di bawah pengawasan Itamar anak Harun. \v 22 Bezalel anak Uri, cucu Hur dari suku Yehuda, memimpin para perajin supaya segala sesuatu dikerjakan persis seperti yang TUHAN perintahkan kepada Musa. \v 23 Bezalel dibantu oleh Aholiab anak Ahisamak, dari suku Dan, seorang yang ahli mengukir, merancang, dan menenun dengan benang linen berkualitas tinggi berwarna merah, biru, dan ungu. \p \v 24 Seluruh emas yang disumbangkan umat Israel untuk mengerjakan kemah TUHAN berjumlah 1.000 kilogram. Jumlah ini ditimbang sesuai pengukur berat yang sah. \p \v 25 Seluruh perak yang disumbangkan umat Israel saat sensus berjumlah 3.420 kilogram. Jumlah ini ditimbang sesuai pengukur berat yang sah. \v 26 Semua laki-laki yang berumur dua puluh tahun ke atas dihitung dalam sensus itu dan masing-masing membayar 6 gram perak. Jumlah ini juga ditimbang sesuai pengukur berat yang sah. Jumlah orang yang terdaftar adalah 603.550 orang. \v 27 Perak sebanyak 3.400 kilogram digunakan untuk membuat seratus buah alas dengan cara dicetak. Sembilan puluh enam alas digunakan sebagai tempat mendirikan rangka-rangka kemah TUHAN, dan empat digunakan untuk mendirikan empat tiang yang menopang tirai pemisah ruang mahakudus. Satu alas memerlukan 34 kilogram perak. \v 28 Sisa perak sejumlah 20 kilogram digunakan untuk membuat gelang-gelang penyambung untuk tiang-tiang, pengait-pengaitnya, dan untuk melapisi ujung atas tiang. \p \v 29 Perunggu yang disumbangkan oleh umat Israel seluruhnya berjumlah 2.400 kilogram. \v 30 Perunggu itu dipakai untuk \li1 membuat alas tiang-tiang gerbang kemah TUHAN, \li1 melapisi kayu mezbah kurban, \li1 membuat alas berlubang-lubang untuk menahan kayu bakar di dalam mezbah itu, \li1 membuat semua perkakas mezbah, \li1 \v 31 membuat alas untuk semua tiang pagar sekeliling halaman kemah TUHAN dan gerbang halaman, \li1 serta membuat seluruh pasak kemah itu dan pasak untuk pagar halamannya. \c 39 \s Pembuatan pakaian para imam \r Kel. 28:1-5 \p \v 1 Sesuai perintah TUHAN kepada Musa, Bezalel dan para perajin membuat pakaian khusus untuk Harun. Pakaian itu harus dianggap kudus dan dipakai saat melayani TUHAN di kemah-Nya. Semua pakaian itu dibuat dengan menenun pola yang indah dari benang merah, biru, dan ungu. \b \s2 Efod \r Kel. 28:6-14 \p \v 2 Mereka menenun efod dari benang linen yang berkualitas tinggi berwarna merah, biru, dan ungu, serta dihiasi dengan benang emas. \v 3 Mereka membuat benang dari emas yang ditempa menjadi lempengan-lempengan yang sangat tipis, lalu diiris-iris sehingga menjadi seperti benang. Benang emas itu digunakan untuk menghiasi pola yang mereka tenun dari benang linen berkualitas yang berwarna merah, biru, dan ungu. \p \v 4 Efod itu terdiri dari dua bagian, yaitu bagian depan dan bagian belakang. Kedua bagian ini disambungkan dengan dua penutup bahu. \v 5 Sesuai perintah TUHAN kepada Musa, ikat pinggang yang disatukan dengan efod dibuat dari bahan yang sama dengan efod itu, yakni kain linen berkualitas tinggi yang ditenun oleh perajin ahli menggunakan benang linen berwarna merah, biru, dan ungu, serta dihiasi dengan benang emas. \p \v 6 Mereka menghias kedua penutup bahu dengan dua batu permata hijau yang dipasang pada dua bingkai emas, satu di bahu kiri dan satu di kanan. Mereka mengukir nama-nama suku Israel pada kedua batu permata itu dengan cara seperti yang biasa dilakukan oleh ahli permata saat mengukir meterai. \v 7 Kemudian, sesuai perintah TUHAN kepada Musa, mereka memasang kedua batu permata yang sudah dibingkai itu pada kedua penutup bahu efod. Hal itu dilakukan sebagai tanda pengingat di hadapan TUHAN bahwa Harun mewakili seluruh umat Israel. \b \s2 Penutup dada \r Kel. 28:6-14 \p \v 8 Bezalel juga membuat penutup dada yang ditenun dari benang linen berkualitas tinggi yang berwarna merah, biru, dan ungu, serta dihiasi dengan benang emas menjadi karya seni yang serupa dengan efod. \v 9 Penutup dada itu dilipat dua membentuk kantong persegi empat dengan panjang dan lebar 22 sentimeter. \v 10 Mereka memasang empat baris batu permata pada penutup dada itu. Baris pertama terdiri dari batu permata merah, bening, dan hijau tua.\f + \fr 39:10 \fr*\fk batu-batu permata \fk*\ft Untuk nama setiap batu permata, lihat catatan di Kel. 28:17.\ft*\f* \v 11 Baris kedua terdiri dari batu permata hijau campur biru, biru tua, dan bening. \v 12 Baris ketiga terdiri dari batu permata biru, putih campur cokelat, dan ungu. \v 13 Baris keempat terdiri dari batu permata bening, hijau, dan hijau campur merah. Setiap batu permata ini dipasang dengan bingkai emas. \v 14 Dua belas batu permata itu melambangkan kedua belas anak Yakub, yang kemudian menjadi dua belas suku Israel. Pada setiap batu permata itu diukir masing-masing satu nama suku Israel, dengan ukiran seperti cap meterai. \p \v 15-18 Di bagian atas penutup dada, mereka membuat penahan berupa dua rantai dari emas murni yang dijalin seperti tali, serta dua cincin emas. Cincin yang satu dijahit pada pojok kiri atas penutup dada, dan yang lainnya dijahit pada pojok kanan atas, untuk mengikat penutup dada dengan rantai itu pada kedua bingkai di penutup bahu efod. \v 19-20 Sebagai penahan di bagian bawah, mereka membuat empat cincin emas lagi. Satu cincin dijahit pada pojok kiri bawah penutup dada, dan satu lagi pada pojok kanan bawah, di bagian dalam yang berdekatan dengan efod. Dua cincin emas lainnya dijahit pada bagian depan efod, di sebelah kiri dan kanan, posisinya di antara bagian bawah penutup bahu dan sambungan ikat pinggang. \v 21 Kedua cincin di sisi kiri, yaitu cincin pada efod dan cincin pada penutup dada, diikatkan dengan tali biru. Demikian juga dengan kedua cincin di sisi kanan. Dengan begitu, penutup dada tidak bergantung lepas ketika Harun membungkuk. Mereka melakukan semua ini sesuai perintah TUHAN kepada Musa. \b \s2 Jubah biru \r Kel. 28:31-35 \p \v 22 Para perajin menenun jubah yang akan dipakai Harun di bawah efod dari benang warna biru \v 23 dengan kerah yang tebal, agar jubah tidak mudah robek. \v 24-26 Sekeliling ujung bawah jubah ditenun dengan hiasan-hiasan berbentuk buah delima dari benang warna merah, biru, dan ungu. Lonceng-lonceng emas dipasang secara berselang-seling dengan hiasan-hiasan itu. Harun wajib memakai jubah ini setiap kali dia melayani TUHAN, seperti yang sudah TUHAN perintahkan kepada Musa. \b \s2 Berbagai pakaian lain \r Kel. 28:39-43 \p \v 27-28 Para perajin membuat baju panjang dan celana dalam untuk Harun dan anak-anaknya, juga serban khusus untuk Harun dan ikat kepala untuk anak-anaknya. Semua itu dibuat dengan cara menenun benang linen yang berkualitas tinggi. \v 29 Ikat pinggang untuk anak-anak Harun juga ditenun dari benang linen berkualitas yang berwarna merah, biru, dan ungu, sesuai perintah TUHAN kepada Musa. \b \s2 Medali dan serban \r Kel. 28:36-38 \p \v 30 Sebagai tanda kekudusan pelayanan Harun, mereka membuat medali dari emas murni untuk serbannya. Permukaan medali itu diukir dengan kata-kata, “Kudus bagi TUHAN,” yang dibuat seperti ukiran untuk cap meterai. \v 31 Medali itu diikatkan pada serban Harun dengan tali berwarna biru, sesuai perintah TUHAN kepada Musa. \s Musa memeriksa seluruh kelengkapan kemah TUHAN \p \v 32 Demikianlah mereka menyelesaikan seluruh tugas untuk mengerjakan kemah TUHAN. Orang Israel melakukan segalanya sesuai perintah TUHAN kepada Musa. \v 33 Lalu mereka menunjukkan semua itu kepada Musa, yakni \li1 kemah dengan segala perlengkapannya, pengait-pengait, rangka-rangka, kayu-kayu lintang, tiang-tiang dan alasnya, \li1 \v 34 penutup kemah dari kulit domba jantan yang diwarnai merah, penutup paling atas dari kulit yang tidak menyerap air, tirai yang menutupi ruang mahakudus, \li1 \v 35 peti perjanjian dengan tongkat pengusungnya, penutup peti yang disebut Takhta Pendamaian, \li1 \v 36 meja dan segala peralatannya, roti sajian, \li1 \v 37 tiang pelita bercabang, pelita-pelitanya, semua perlengkapannya, dan minyak untuk menyalakan pelita, \li1 \v 38 mezbah dupa dari emas, minyak pengurapan, dupa, \li1 tirai pintu masuk kemah TUHAN, \li1 \v 39 mezbah kurban yang dilapisi perunggu, alasnya yang berlubang-lubang dari perunggu, tongkat-tongkat pengusung, dan segala perlengkapan mezbah, \li1 bejana pembasuhan beserta tumpuannya, \li1 \v 40 tirai-tirai untuk halaman, tiang penyangga, tirai pintu gerbang halaman, \li1 semua tali dan pasak-pasaknya, \li1 juga segala perlengkapan lain untuk kemah TUHAN, \li1 \v 41 juga pakaian untuk para imam ketika melayani di kemah TUHAN, yaitu pakaian yang menunjukkan bahwa Harun dan anak-anaknya melaksanakan pelayanan kudus bagi TUHAN. \p \v 42 Demikianlah umat Israel melakukan segala pekerjaan sesuai dengan perintah TUHAN kepada Musa. \v 43 Musa memeriksa hasil pekerjaan mereka dan merasa senang karena mereka sudah melakukan semuanya sesuai perintah TUHAN. Kemudian Musa mendoakan berkat TUHAN atas mereka. \c 40 \s Musa diperintahkan untuk mendirikan kemah TUHAN \p \v 1 Lalu TUHAN berkata kepada Musa, \v 2 “Pada hari pertama bulan pertama, dirikanlah kemah-Ku. Kemah itu melambangkan kehadiran-Ku di antara umat-Ku.\f + \fr 40:2 \fr*\fk melambangkan kehadiran-Ku … \fk*\ft Secara harfiah: Kemah Pertemuan. Sebutan ‘Kemah Pertemuan’ mengingatkan pada kemah yang dulu didirikan di luar perkemahan sebagai tempat bertemu dengan TUHAN (Kel. 33:7-11). Perbedaannya, kemah TUHAN yang didirikan dalam pasal ini berfungsi sebagai pusat penyembahan untuk seluruh umat Israel. Hanya imam-imam dan orang-orang suku Lewi yang boleh masuk kemah ini, tetapi ada kalanya umat Israel dari suku lain bisa masuk halaman kemah untuk membawa persembahan. Kemah TUHAN tidak seperti gereja zaman sekarang di mana umat Tuhan berkumpul untuk beribadah bersama.\ft*\f* \v 3 Tempatkanlah peti perjanjian di dalamnya, di ruang mahakudus. Lalu pasanglah tirai pemisah antara ruang mahakudus dengan ruang kudus. \v 4 Taruhlah meja roti sajian di dalam kemah itu dan aturlah semua perlengkapannya. Bawalah juga tiang pelita bercabang dan nyalakanlah sumbu-sumbu pelitanya. \p \v 5 “Letakkan mezbah emas untuk membakar dupa di depan peti perjanjian, dan pasanglah tirai di pintu masuk kemah-Ku. \v 6 Tempatkanlah mezbah kurban di bagian halaman yang di dekat pintu kemah-Ku. \v 7 Taruhlah bejana pembasuhan di antara kemah-Ku dan mezbah itu, lalu isilah dengan air. \v 8 Dirikanlah pagar di sekeliling halaman kemah dan pasanglah tirai di pintu gerbang halaman. \p \v 9 “Kemudian ambillah minyak pengurapan\x + \xo 40:9 \xo*\xt Kel. 30:22-33\xt*\x* yang sudah dikuduskan bagi-Ku, dan urapilah kemah-Ku beserta semua perlengkapan di dalamnya, supaya semuanya itu dikuduskan demi pelayanan bagi-Ku. \v 10 Urapilah juga mezbah kurban dan semua perlengkapannya, supaya semua itu— terkhusus mezbahnya— dikuduskan demi pelayanan bagi-Ku. \v 11 Urapilah juga bejana pembasuhan dan tumpuannya agar menjadi kudus bagi-Ku. \p \v 12 “Kemudian ajaklah Harun dan anak-anaknya mendekat ke pintu masuk kemah-Ku dan basuhlah mereka dengan air. \v 13 Sesudah itu, kenakanlah pada Harun pakaian yang sudah dibuat khusus bagi dia untuk melayani di hadapan-Ku. Urapilah Harun agar dia dikhususkan untuk melayani-Ku sebagai imam. \v 14 Lalu ajaklah anak-anak Harun maju dan kenakanlah pada mereka baju panjang yang sudah disiapkan. \v 15 Urapilah mereka seperti kamu mengurapi ayah mereka, agar mereka juga dapat melayani-Ku sebagai imam. Dengan pengurapan itu, mereka dan keturunan mereka dikhususkan untuk senantiasa melayani Aku sebagai imam.” \s Musa mendirikan kemah TUHAN \p \v 16 Musa melaksanakan semuanya itu sesuai dengan perintah TUHAN kepadanya. \v 17 Maka kemah TUHAN didirikan pada hari pertama bulan pertama dalam tahun kedua sesudah mereka meninggalkan Mesir. \v 18 Dibantu oleh orang-orang suku Lewi,\f + \fr 40:18 \fr*\fk Dibantu … Lewi \fk*\ft Secara harfiah: Musa mendirikan … Kecil kemungkinan bahwa Musa melakukan seluruh pekerjaan berat dalam pasal ini sendiri. TSI memperjelas hal tersirat itu berdasarkan Bil. 4 yang mengatakan bahwa pekerjaan yang berhubungan dengan kemah TUHAN diserahkan pada suku Lewi.\ft*\f* Musa mendirikan kemah itu dengan meletakan alas-alasnya, memasang papan-papan rangka dan kayu-kayu lintangnya, kemudian mendirikan tiang-tiangnya. \v 19 Lalu mereka membentangkan semua lapisan atap di atas rangka-rangka itu, sesuai perintah TUHAN kepada Musa. \p \v 20 Musa mengambil kedua lempengan batu yang bertuliskan sepuluh perintah Allah dan memasukkannya ke dalam peti perjanjian. Selanjutnya dia memasang tongkat pengusung pada peti itu dan meletakkan penutup peti, yaitu Takhta Pendamaian, di atasnya. \v 21 Lalu dia membawa peti itu ke dalam ruang mahakudus di kemah TUHAN dan memasang tirai pemisah antara ruang kudus dengan ruang mahakudus agar peti itu tidak terlihat dari luar, sesuai perintah TUHAN kepadanya. \p \v 22 Kemudian Musa menempatkan meja roti sajian di dalam kemah TUHAN, pada sisi utara di depan tirai pemisah, \v 23 dan menyusun roti sajian di atas meja itu, sesuai perintah TUHAN kepadanya. \p \v 24 Musa menempatkan tiang pelita di dalam kemah TUHAN di sisi selatan, berhadapan dengan meja itu. \v 25 Dia juga menyalakan pelita-pelita di hadapan TUHAN, sesuai perintah TUHAN kepadanya. \v 26 Lalu Musa meletakkan mezbah dupa di depan tirai di dalam kemah itu \v 27 dan membakar dupa di sana, sesuai perintah TUHAN kepadanya. \p \v 28 Sesudah itu, Musa dibantu beberapa orang dari suku Lewi memasang tirai pada pintu masuk kemah TUHAN. \v 29 Mereka juga meletakkan mezbah kurban di depan pintu masuk kemah itu. Lalu Musa mempersembahkan kurban yang dibakar habis dan persembahan gandum-ganduman, sesuai perintah TUHAN kepadanya. \p \v 30 Musa menyuruh beberapa orang meletakkan bejana pembasuhan di antara kemah dan mezbah, lalu mengisinya dengan air. \v 31 Air itu disiapkan supaya Musa, Harun, dan anak-anak Harun dapat membasuh tangan dan kaki mereka di sana. \v 32 Mereka wajib membasuh tangan dan kaki setiap hendak memasuki kemah itu atau mendekat ke mezbah, sesuai perintah TUHAN kepada Musa. \p \v 33 Terakhir, Musa dan orang-orang Lewi mendirikan pagar halaman di sekeliling kemah itu serta mezbah, dan memasang tirai pada pintu gerbang halaman. Dengan demikian, selesailah seluruh pekerjaan mendirikan kemah TUHAN. \s Kemuliaan TUHAN memenuhi kemah-Nya \p \v 34-35 Kemudian awan kemuliaan TUHAN menutup dan memenuhi kemah TUHAN. Musa tidak bisa masuk selama kemuliaan TUHAN masih memenuhi kemah itu. \p \v 36 Sepanjang perjalanan umat Israel, setiap kali awan itu naik dari atas kemah TUHAN, umat Israel berangkat melanjutkan perjalanan mereka. \v 37 Selama awan itu tidak naik dari kemah, mereka tetap tinggal di tempat perkemahan. \v 38 Awan TUHAN berdiam di atas kemah itu pada siang hari dan menjadi berapi pada malam hari, sehingga dapat terlihat setiap saat oleh seluruh umat Israel sepanjang perjalanan mereka.