\id ROM - Terjemahan Sederhana Indonesia NT -Indonesia 2014 (Web 2014) \h Roma \toc1 Surat Paulus kepada Jemaat Roma \toc2 Roma \toc3 Rm. \mt1 Surat Paulus kepada Jemaat Roma \c 1 \p \v 1-7 Kepada Saudara-saudari di Roma, yaitu kalian semua yang dikasihi Allah dan dipanggil menjadi umat yang disucikan oleh-Nya. \p Salam sejahtera dari saya, Paulus, hamba Kristus Yesus\f + \fr 1:1-7 \fk hamba \ft Status ‘hamba Kristus’ yang dimaksud Paulus sama sekali berbeda dengan jabatan ‘hamba Tuhan’ yang dianggap posisi terhormat dalam gereja. Dalam bahasa Yunani, kata yang diterjemahkan ‘hamba’ memiliki arti ‘budak’, yakni orang yang terikat penuh sebagai milik majikannya. Pada zaman Paulus, budak merupakan status sosial yang sangat rendah. Menjadi budak bagi raja atau pejabat tinggi merupakan keadaan yang cukup baik, namun tetap saja kelasnya rendah, karena seorang budak dianggap seperti ‘barang’ milik orang lain dan bukan individu yang memiliki hak-hak kemanusiaan. Dengan menyebut dirinya hamba, Paulus memaknai bahwa Kristus adalah pemiliknya yang mempunyai hak penuh untuk mengatur hidupnya. Paulus menyadari bahwa dirinya bukan siapa-siapa, hanya seorang yang sangat rendah dan tidak lagi hidup bagi diri sendiri, melainkan sepenuhnya mengabdi bagi Sang Raja.\f* yang dipanggil dan dipilih Allah menjadi seorang rasul untuk memberitakan Kabar Baik. \p Kiranya kalian semua senantiasa hidup tenang dan menikmati kebaikan dari Allah Bapa dan Kristus Yesus Penguasa kita. \p Sejak dulu, melalui nubuatan para nabi yang tertulis dalam Kitab Suci, Allah sudah berjanji untuk menyampaikan Kabar Baik kepada kita. Kabar Baik itu menjelaskan tentang Anak Allah, yaitu Kristus Yesus, Penguasa kita. Dia layak disebut Anak Allah karena kedua hal ini: Pertama, sebagai manusia Dia lahir dari keturunan Daud.\f + \fr 1:1-7 \fk keturunan Daud \ft Semua raja Israel disebut ‘anak-anak Daud’. Sebagai pemimpin bangsa Israel, raja juga disebut ‘anak Allah’— dengan huruf kecil pada kata ‘anak’. Dalam Mzm. 2, Allah juga menyebut semua bangsa Israel sebagai ‘anak’-Nya (Kel. 4:23; Hos. 11:2). Dalam Perjanjian Baru, ‘anak Daud’ juga dipahami sebagai gelar lain untuk ‘Mesias’ atau Raja Penyelamat yang dijanjikan.\f* Kedua, dengan kuasa yang luar biasa, Dia sudah terbukti sebagai Anak Allah, yakni sewaktu Roh Kudus membangkitkan Dia dari antara orang mati. \p Melalui kebaikan hati Kristus, Allah sudah mempercayakan pelayanan khusus kepada saya untuk menjadi rasul Kristus. Kami para rasul bertugas menuntun orang-orang dari segala bangsa supaya percaya dan taat kepada Yesus. Dan kalian yang di Roma juga termasuk orang-orang yang dipanggil untuk menjadi milik Kristus Yesus. \s1 Keinginan Paulus untuk memberitakan Kabar Baik di ibukota Roma \p \v 8 Pertama-tama, saya ingin menyampaikan bahwa saya sangat bersyukur kepada Allah, yang saya sembah melalui Kristus Yesus. Saya bersyukur karena kalian sudah percaya kepada Kristus. Orang-orang di seluruh dunia sudah mendengar bahwa kalian yang di Roma sangat percaya kepada-Nya. \v 9 Jadi saya tidak henti-hentinya mendoakan kalian. Dan Saksi saya adalah Allah yang saya layani segenap hati dengan cara memberitakan Kabar Baik tentang Anak-Nya. \v 10 Saya sudah lama berdoa dan memohon dengan sangat supaya Allah mengizinkan saya mengunjungi kalian. \v 11 Saya ingin bertemu dengan kalian untuk membagikan berkat rohani yang dapat menguatkan kalian. \v 12 Maksudnya, waktu saya bersama kalian, kita bisa saling menguatkan supaya lebih percaya kepada Kristus. \p \v 13 Saudara-saudari, saya ingin kalian tahu bahwa sudah berkali-kali saya berencana untuk mengunjungi kalian, tetapi sampai sekarang selalu ada halangan. Saya ingin datang supaya pelayanan saya di antara kalian terus membuahkan hasil, seperti juga di antara orang bukan Yahudi di tempat lain. \v 14 Karena saya merasa wajib melayani semua kalangan: baik yang sudah berbudaya maju maupun yang masih terbelakang, baik orang yang berpendidikan maupun yang belum berpendidikan. \v 15 Itulah sebabnya saya juga mau memberitakan Kabar Baik kepada kalian yang tinggal di Roma. \s1 Tema surat ini \p \v 16 Saya sangat bangga akan Kabar Baik tentang Kristus, karena melalui Kabar yang penuh kuasa itu, Allah bekerja untuk menyelamatkan setiap orang yang percaya penuh pada Kabar tersebut, baik orang Yahudi maupun bukan Yahudi.\f + \fr 1:16 \fk baik orang Yahudi maupun … \ft Secara harfiah: pertama-tama kepada orang Yahudi, dan kemudian orang Yunani. Frasa yang sama digunakan dua kali lagi di 2:9 dan 10. Dengan kata ‘pertama-tama’, Paulus tidak bermaksud bahwa TUHAN lebih mengutamakan orang Yahudi daripada bangsa-bangsa lain. (Hal itu tampak jelas dalam 2:11 yang menuliskan, “… Allah tidak membeda-bedakan orang.” Bandingkan juga dengan Rm. 3:9 dan 10:12.) Paulus menggunakan frasa ini untuk menunjukkan bahwa isi Kabar Baik itu seharusnya lebih mudah diterima oleh orang Yahudi karena latar belakang dan kebudayaan mereka, serta karena mereka sudah mengenal Firman Allah dalam PL. Dalam ketiga ayat tersebut, Paulus menggunakan kata ‘Yunani’ dengan arti ‘semua bangsa lain yang bukan Yahudi’, karena pada waktu Paulus menulis surat ini, kebudayaan dan bahasa Yunani sudah tersebar ke seluruh suku bangsa dalam kerajaan Romawi.\f* \v 17 Karena kabar itu memberitahukan cara Allah membenarkan manusia di hadapan-Nya, yaitu hanya dengan percaya saja.\f + \fr 1:17 \fk hanya dengan percaya saja \ft Secara harfiah: dari iman kepada iman. Dalam bahasa Yunani, frasa ini merupakan sebuah idiom. Artinya seperti dalam teks TSI, atau alternatif terjemahan lain, ‘yang terjadi semata-mata hanya karena percaya, bahkan semakin yakin akan kabar itu’.\f* Hal itu sesuai dengan yang tertulis dalam Firman Allah, “Orang yang dinyatakan benar oleh TUHAN akan hidup selamanya karena percaya penuh kepada-Nya.”\x + \xo 1:17 \xt Hab. 2:4 LXX; Gal. 3:11; Ibr. 10:38\x* \s1 Semua manusia pantas dihukum oleh Allah \p \v 18 Kabar Baik itu penting, sebab murka Allah terhadap semua dosa dan kejahatan manusia sudah sejak lama dinyatakan dari surga. Dosa dan kejahatan itu menghalangi manusia untuk mengenal ajaran yang benar dari Allah. \v 19 Sebenarnya, hal yang seharusnya diketahui manusia tentang Allah sudah jelas sekali, sebab Dia sendiri sudah menyatakannya kepada manusia. \p \v 20 Karena sejak penciptaan dunia, sifat-sifat-Nya sebagai Allah sudah terlihat jelas melalui seluruh ciptaan-Nya. Dengan demikian, kita mengerti hal-hal tentang Dia yang tidak bisa dilihat mata, yaitu keilahian-Nya dan kuasa-Nya yang kekal. Jadi tidak ada alasan apa pun bagi manusia untuk tidak mengenal Allah. \v 21 Namun, meskipun mereka mengetahui tentang Dia, mereka tidak memuliakan-Nya sebagai Allah dan tidak bersyukur kepada-Nya. Sebaliknya, mereka memikirkan hal-hal yang sia-sia dan bodoh, sehingga pikiran mereka penuh dengan kegelapan. \v 22 Mereka mengaku bijaksana, tetapi kenyataannya bodoh. \v 23 Mereka menolak untuk memuliakan Allah yang kekal. Sebaliknya, mereka malah menyembah patung-patung berhala yang mereka buat sendiri dalam bentuk makhluk yang bisa mati, seperti manusia, burung-burung, binatang-binatang berkaki empat, dan binatang-binatang menjalar. \p \v 24 Oleh karena itu, Allah lepas tangan dan membiarkan mereka diperbudak oleh keinginan-keinginan mereka yang jahat. Akibatnya, mereka saling menajiskan tubuh mereka dengan melakukan berbagai perbuatan memalukan. \v 25 Meskipun mereka tahu hal-hal yang benar tentang Allah, mereka memilih untuk percaya kepada yang salah. Daripada menyembah dan melayani Dia yang menciptakan segala sesuatu, mereka lebih memilih untuk menyembah ciptaan-Nya, padahal hanya Dialah yang layak dipuji untuk selama-lamanya! Amin. \p \v 26 Nah, karena manusia bersikap seperti itu, maka Allah membiarkan mereka diperbudak oleh keinginan-keinginan mereka yang memalukan. Contohnya, ada perempuan-perempuan yang bersetubuh dengan sesama perempuan, padahal perbuatan itu tidak wajar dan seharusnya tidak boleh dilakukan. \v 27 Begitu juga dengan laki-laki. Mereka mulai bosan pada persetubuhan yang wajar dengan perempuan, dan ingin melakukan hal yang memalukan, yakni bersetubuh dengan sesama laki-laki. Karena itu, mereka menerima hukuman Allah dalam diri mereka sesuai dengan cara hidup mereka yang memalukan itu. \p \v 28 Manusia merasa tidak perlu lagi mengenal Allah. Oleh sebab itu, Allah lepas tangan dan membiarkan mereka diperbudak oleh pikiran mereka yang sia-sia, sehingga manusia semakin melakukan apa yang seharusnya tidak boleh dilakukan. \v 29 Hati mereka dikuasai oleh segala macam dosa, seperti berbagai perbuatan cabul, pikiran jahat, kebencian, dan keserakahan. Pikiran mereka penuh dengan iri hati, keinginan membunuh, berkelahi, serta menipu. Mereka menyimpan dendam, memfitnah orang lain, \v 30 dan saling menjelekkan. Mereka benci kepada Allah. Mereka juga kasar, congkak, menyombongkan diri, dan pintar memikirkan cara-cara baru untuk berbuat jahat. Mereka durhaka kepada orangtua, \v 31 keras kepala, suka ingkar janji, masa bodoh terhadap orang lain, tidak mau memaafkan, dan tidak punya belas kasihan. \v 32 Mereka sudah tahu hukum Taurat yang mengatakan bahwa orang yang hidup seperti itu pantas dihukum mati, tetapi mereka terus saja hidup dalam kejahatan, bahkan memuji orang lain yang juga melakukan kejahatan. \c 2 \s1 Jangan menganggap diri lebih baik dari orang lain \p \v 1 Jadi, Saudara-saudariku, kalau kamu menganggap dirimu bisa menghakimi orang lain, berarti kamu salah karena kamu juga orang berdosa. Tidak pantas kamu menghakimi sesamamu, sebab kamu juga melakukan kejahatan yang sama seperti dia. Dengan menghakimi orang lain, kamu sama saja seperti meminta Allah menjatuhkan hukuman bagimu sendiri. \v 2 Kita semua tahu bahwa Allah adil waktu Dia menjatuhkan hukuman bagi orang yang dengan munafik menghakimi sesamanya seperti itu. \v 3 Kalau kamu menunjukkan kesalahan orang lain yang berbuat jahat, sedangkan kamu sendiri melakukan kejahatan yang sama, apakah kamu pikir kamu bisa melarikan diri dari hukuman Allah? \v 4 Padahal Allah sangat baik dan sabar kepadamu. Dia sudah menunggumu untuk bertobat, tetapi kamu tidak mempedulikan semua kebaikan-Nya. Ketahuilah bahwa kebaikan hati-Nya yang Dia tunjukkan kepadamu adalah untuk membimbing kamu supaya bertobat. \p \v 5 Akan tetapi, kamu mengeraskan hatimu dan tidak mau bertobat. Tidak tahukah kamu bahwa kamu sedang menimbun hukuman yang lebih berat bagi dirimu sendiri?! Pada hari Allah menyatakan kemarahan-Nya, semua orang akan melihat bahwa hukuman Allah itu adil! \v 6 Karena Allah “akan membalas setiap orang sesuai dengan perbuatannya.”\x + \xo 2:6 \xt Mzm. 62:12; Ams. 24:12; Yer. 32:19; Yeh. 33:20; Mat. 16:27; 2Tim. 4:14; Why. 22:12\x* \v 7 Dia akan memberikan hidup kekal kepada orang-orang yang mencari hidup kekal, yang selalu tekun berbuat baik, dan hidupnya menjadi kesaksian bagi banyak orang sehingga mendatangkan pujian dan hormat bagi Allah. \v 8 Namun, kepada orang-orang yang mencari hormat bagi diri mereka sendiri, yang menolak mengikuti ajaran benar, dan senang mengikuti yang jahat, Allah akan menimpakan hukuman dan murka-Nya. \v 9 Dia akan memberikan kesusahan dan penderitaan kepada setiap orang yang berbuat jahat, baik orang Yahudi maupun bukan Yahudi. \v 10 Tetapi setiap orang yang berbuat baik akan diberkati-Nya dengan kemuliaan surgawi, kehormatan di mata Allah, dan ketenangan hati. Berkat-berkat itu disediakan bagi orang Yahudi maupun bukan Yahudi, \v 11 karena Allah tidak membeda-bedakan orang. \p \v 12 Prinsipnya begini: Orang yang berdosa tanpa mengetahui hukum Taurat akan dibinasakan. Orang yang berdosa meski sudah mengetahui hukum Taurat pun akan diadili menurut Hukum itu, dan kena hukuman yang sama. \v 13 Karena orang yang dibenarkan di mata Allah bukanlah yang sekedar mengetahui hukum Taurat, tetapi yang melakukan perintah-perintah dalam hukum Taurat itu. \v 14 Memang, orang yang bukan Yahudi tidak mewarisi hukum Taurat dari nenek moyang mereka, tetapi kalau mereka hidup sesuai hukum Taurat, maka mereka menunjukkan bahwa peraturan-peraturan Allah ada dalam hati mereka. \v 15 Mereka membuktikan bahwa cara hidup yang ditetapkan Allah bagi manusia sudah ada dalam hati mereka. Dan setiap saat, hati nurani mereka membantu untuk membedakan mana yang benar dan mana yang salah.\f + \fr 2:15 \fk Dan setiap saat, hati nurani … \ft Kalimat ini bisa diterjemahkan, “Dan waktu mereka berbicara tentang perbuatan orang, mereka memuji perbuatan yang benar dan menyalahkan perbuatan yang jahat.”\f* \v 16 Allah akan mengadili semua orang sesuai hati nurani mereka masing-masing. Hal itu akan terjadi pada waktu Dia menghakimi setiap manusia berdasarkan pikiran-pikiran yang mereka rahasiakan dalam hatinya masing-masing. Penghakiman yang adil itu akan terjadi melalui Kristus Yesus. Inilah yang saya beritakan dalam Kabar Baik yang Allah percayakan kepada saya. \s1 Orang Yahudi dan aturan-aturan hukum Taurat \p \v 17 Tetapi bagaimana dengan kalian yang keturunan Yahudi?— termasuk saya sendiri. Kita bangga karena kita keturunan Yahudi dan merasa bahwa kitalah yang paling dekat dengan Allah karena mewarisi hukum Taurat. \v 18 Kita tahu apa yang dikehendaki Allah untuk kita lakukan dan kita bisa mengerti apa yang terbaik dalam setiap situasi karena kita sudah mendalami hukum Taurat. \v 19 Kita menganggap diri kita layak menjadi guru bagi orang bukan Yahudi yang tidak mengetahui jalan yang benar. Dan kita merasa seperti terang bagi mereka yang berada dalam kegelapan. \v 20 Kita merasa pantas mengajar orang-orang yang kurang bijaksana dan yang baru mulai menerima ajaran benar. Karena sudah memiliki hukum Taurat, kita menganggap diri kita sudah menguasai sumber pengetahuan dan ajaran benar yang ada di dalamnya. \v 21 Nah, kepada siapa pun di antara kita yang mau menjadi guru, kenapa kamu tidak mengajar dirimu sendiri? Kamu melarang orang lain mencuri, tetapi kamu sendiri masih mencuri. \v 22 Kamu mengajar orang lain untuk tidak berzina, tetapi kamu sendiri berzina. Kamu membenci penyembahan berhala, tetapi kamu sendiri mencuri harta benda dari kuil berhala orang lain. \v 23 Jadi, walaupun kalian bangga karena memiliki hukum Taurat, perbuatan kalian justru melanggar hukum itu. Oleh karena perbuatan kalianlah TUHAN sering dihina orang! \v 24 Dan terjadilah seperti yang tertulis dalam Kitab Suci, “Karena kesalahan yang dilakukan oleh kalian orang Yahudi, maka orang-orang dari bangsa lain menghina Allah.”\x + \xo 2:24 \xt Yes. 52:5; Yeh. 36:20-23\x* \p \v 25 Kita semua orang Yahudi sudah disunat, bukan? Nah, kalau kita menaati hukum Taurat, maka sunat itu bermakna dan bermanfaat. Tetapi kalau hidup kita berlawanan dengan hukum Taurat, maka di mata Allah, kita sama saja dengan orang bukan Yahudi, dan sunat kita sama sekali tidak ada artinya! \v 26 Sebaliknya, kalau orang-orang yang tidak bersunat taat kepada tuntutan hukum Taurat, Allah akan menganggap mereka seperti umat-Nya yang bersunat. \v 27 Seharusnya kita orang Yahudi malu terhadap mereka! Kita disunat dan memiliki hukum Taurat secara tertulis, tetapi masih terus melanggar hukum itu. Mereka yang menaati maksud hukum Taurat walaupun tidak mewarisi adat sunat dari nenek moyang mereka akan menunjukkan bahwa kita bersalah. \p \v 28 Di hadapan Allah, orang Yahudi yang sejati bukanlah yang lahir dari keturunan Yahudi, dan makna sunat bukan sekedar tanda yang dibuat pada tubuh. \p \v 29 Tetapi yang layak disebut orang Yahudi sejati adalah yang sungguh-sungguh menjadi umat Allah dalam hatinya. Dia mencari pujian hanya dari Allah dan tidak mempedulikan pujian manusia yang berdasarkan ketaatan pada hukum-hukum tertulis. Statusnya itu tidak kelihatan dengan mata jasmani, karena Roh Kuduslah yang melaksanakan sunat dalam hati. \c 3 \p \v 1 Lantas, pasti ada orang Yahudi yang akan protes, “Kalau begitu, sepertinya tidak ada manfaatnya dilahirkan sebagai bagian dari umat pilihan Allah! Menurutmu sia-sia juga saya disunat sesuai hukum Taurat!” \v 2 Tetapi saya menjawab: Banyak sekali manfaatnya! Yang terutama, sebagai orang Yahudi, kita sudah dikaruniai Firman Allah. \v 3 Lalu bagaimana kalau ada orang Yahudi yang tidak setia kepada Allah? Apakah ketidaksetiaan itu akan membuat Allah membatalkan janji-Nya kepada mereka? \v 4 Tidak! Allah tetap setia menepati janji-Nya, biarpun tidak ada seorang pun manusia yang setia. Seperti tertulis dalam Kitab Suci waktu pemazmur berkata kepada Allah, \q1 “Engkau akan terbukti benar dalam semua perkataan-Mu, \q2 dan Engkau akan menang terhadap mereka yang menuduh Engkau berbuat salah.”\x + \xo 3:4 \xt Mzm. 51:6 LXX\x* \p \v 5 Tetapi ada sebagian orang Yahudi yang berkata, “Kita ini bangsa pilihan Allah, lalu mengapa Allah marah kepada kita kalau kita berbuat dosa? Bukankah hal itu masih memuliakan Allah? Karena dosa kita itu menunjukkan bahwa Dia baik hati dan setia menepati janji-janji-Nya. Dengan begitu, Allah seharusnya tidak boleh marah dan menghukum kita karena dosa tersebut.” Saudara-saudari, pikiran seperti itu hanyalah pendapat manusia \v 6 dan sama sekali salah! Kalau Allah tidak bersikap adil kepada semua manusia, Dia tidak dapat menghakimi dunia ini. \p \v 7 Pertanyaan tadi dapat dijelaskan lagi dengan contoh ini: Orang berkata, “Kalau saya berdosa dengan menipu orang, perbuatan itu masih menunjukkan bahwa Allah selalu benar. Berarti dosa saya tetap memuliakan Allah. Jadi, Allah tidak adil kalau Dia menghukum saya karena dosa itu.” \v 8 Bila kalian berpikir demikian, itu sama saja dengan berkata, “Marilah kita berbuat jahat untuk mendatangkan kebaikan.” \p Pikiran itu salah! Tetapi ada orang yang menyebarkan fitnah bahwa kami mengajarkan hal itu. Mereka sudah sepantasnya menerima hukuman Allah! \s1 Semua manusia berdosa \p \v 9 Lantas kesimpulan kita bagaimana? Apakah kita orang Yahudi lebih baik daripada orang yang bukan Yahudi? Sama sekali tidak! Sebagaimana kami katakan tadi: Semua manusia, baik orang Yahudi maupun bukan, sudah dikuasai oleh keinginan untuk berbuat dosa. \v 10 Seperti yang tertulis dalam Kitab Suci, \q1 “Tidak ada orang yang hidupnya benar, \q2 seorang pun tidak! \q1 \v 11 Tidak ada orang yang hidup dengan bijaksana. \q2 Tidak ada yang sungguh-sungguh hidup untuk menyenangkan hati Allah. \q1 \v 12 Semua manusia sudah berbalik dari Allah, \q2 dan semua orang hidup dengan sia-sia di mata Allah. \q1 Tidak ada yang berbuat baik. \q2 Sama sekali tidak ada!”\x + \xo 3:12 \xt Mzm. 14:1-3; 53:1-3 LXX\x* \q1 \v 13 “Mereka membunuh orang lain dengan kata-kata jahat. \q2 Mereka menggunakan lidah hanya untuk berbohong.”\x + \xo 3:13 \xt Mzm. 5:9 LXX\x* \q1 “Perkataan mereka seperti racun ular,”\x + \xo 3:13 \xt Mzm. 140:3\x* \q1 \v 14 “mulut mereka penuh dengan kutuk dan kepahitan.”\x + \xo 3:14 \xt Mzm. 10:7 LXX\x* \q1 \v 15 “Mereka selalu siap menyakiti dan membunuh. \q2 \v 16 Ke mana pun mereka pergi, \q2 mereka membuat kehancuran dan kesusahan. \q1 \v 17 Mereka tidak tahu bagaimana hidup damai dengan sesama.”\x + \xo 3:17 \xt Yes. 59:7-8\x* \q1 \v 18 “Mereka tidak takut dan tidak hormat kepada Allah.”\x + \xo 3:18 \xt Mzm. 36:1\x* \p \v 19 Semua kutipan dari kitab hukum Taurat itu bukan hanya tentang bangsa-bangsa lain, tetapi juga orang Yahudi, yaitu bangsa yang mewarisi hukum Taurat! Ayat-ayat itu menunjukkan bahwa setiap orang dari bangsa mana pun tidak punya alasan untuk membenarkan diri di hadapan Allah. Semuanya pantas dihukum Allah. \v 20 Karena tidak ada seorang pun yang akan dibenarkan di hadapan Allah dengan melakukan hukum Taurat. Sebaliknya, hukum Taurat selalu menunjukkan dosa-dosa kita. \s1 Bagaimana manusia dibenarkan di hadapan Allah \p \v 21 Tetapi sekarang, Allah sudah menyatakan cara baru supaya manusia bisa dibenarkan di hadapan-Nya, dan hal itu didukung oleh hukum Taurat dan tulisan para nabi. \v 22 Caranya adalah, Allah membenarkan setiap orang yang percaya penuh kepada Kristus Yesus. Kesempatan ini berlaku untuk semua orang dari bangsa mana pun, sebab kebutuhan rohani orang Yahudi dan orang bukan Yahudi tidaklah berbeda. \v 23 Karena semua orang sudah berbuat dosa dan tidak layak menikmati kemuliaan Allah. \v 24 Namun, sekarang kita dibenarkan di hadapan Allah hanya karena kebaikan hati-Nya! Dan status sebagai orang benar itu diberikan secara cuma-cuma melalui Kristus Yesus, yang menebus dan membebaskan kita dari hukuman atas dosa kita masing-masing. \v 25-26 Di masa lalu, Allah bersabar dan tidak membinasakan manusia karena dosa-dosa mereka, sebab pada waktu itu Dia sudah berencana untuk membenarkan manusia melalui Yesus. Sekarang, Allah sudah mengutus Yesus menjadi kurban penebus dosa, supaya setiap orang yang percaya penuh kepada Yesus diampuni dosanya dan tidak dihukum Allah. Pengampunan itu diberikan oleh karena darah Yesus, waktu Dia mati bagi kita. Demikianlah Allah membenarkan orang berdosa yang percaya kepada Yesus. Allah menunjukkan bahwa Dia selalu melakukan yang benar dan adil. \p \v 27 Jadi, tidak ada lagi alasan bagi salah satu bangsa untuk membanggakan diri dengan mengatakan bahwa Allah lebih berkenan kepada mereka daripada bangsa lain. Mengapa? Karena manusia dibenarkan di mata Allah hanya melalui percaya penuh bahwa Yesus sudah menebus kita, bukan karena hasil usaha kita menaati hukum Taurat! \v 28 Maka saya menegaskan: Kita dibenarkan Allah bukan karena menaati hukum Taurat, tetapi karena percaya penuh kepada Yesus. \v 29 Kalau tidak begitu, orang Yahudi bisa saja mengatakan bahwa Allah hanya peduli kepada bangsa Yahudi, padahal sebenarnya Allah mempedulikan segala bangsa. \v 30 Sebab hanya ada satu Allah. Dialah yang membenarkan semua manusia yang percaya kepada Yesus, baik orang Yahudi maupun bukan. \v 31 Kalau begitu, apakah berarti hukum Taurat tidak perlu ditaati lagi sebab kita sudah percaya kepada Yesus? Tentu tidak! Sesungguhnya, dengan percaya kepada Yesus, kita menaati maksud hukum Taurat. \c 4 \s1 Abraham dibenarkan karena percaya \p \v 1 Kepada orang Yahudi saya bertanya, bagaimana dengan leluhur kita Abraham? \v 2 Kalau Abraham diterima sebagai orang benar di mata Allah karena perbuatan baiknya, maka dia punya alasan untuk membanggakan diri bahwa dia lebih baik daripada orang lain. Tetapi di hadapan Allah, Abraham tidak dapat membanggakan diri seperti itu, \v 3 sebab inilah yang dikatakan Kitab Suci tentang dia, \q1 “Abraham percaya penuh kepada janji Allah, karena itu Allah menerima dia sebagai orang benar.”\x + \xo 4:3 \xt Kej. 15:6\x* \p \v 4 Perhatikanlah! Jika seseorang bekerja untuk majikannya, upah yang dia terima tidak dianggap sebagai hadiah, melainkan sebagai haknya. \v 5 Namun, jika seseorang tidak mengandalkan hasil usahanya sendiri dan hanya percaya penuh kepada janji Allah, maka berkat yang dia terima dianggap sebagai hadiah. Begitulah yang terjadi pada kita! Allah mengampuni kejahatan kita masing-masing tanpa menghitung perbuatan baik kita, lalu Dia menerima kita sebagai orang yang hidupnya benar. \v 6 Raja Daud pun merasakan kebaikan Allah itu dan menulis tentang berkat yang Allah berikan kepada seseorang tanpa memperhatikan perbuatan-perbuatan baiknya. Daud berkata, \q1 \v 7 “Sungguh diberkati Allah orang yang diampuni pelanggaran dan dosa-dosanya! \q2 \v 8 Sungguh diberkati Allah orang yang dosa-dosanya tidak lagi dihitung-hitung!”\x + \xo 4:8 \xt Mzm. 32:1-2 LXX\x* \p \v 9 Apakah berkat itu hanya untuk orang Yahudi saja sebagai bangsa yang bersunat? Atau apakah untuk orang dari bangsa-bangsa lain juga? Tadi kita sudah melihat bahwa Abraham dibenarkan Allah karena dia percaya penuh kepada Allah. \v 10 Kapan hal itu terjadi? Sebelum atau sesudah dia disunat? Ya, itu terjadi sebelum dia disunat. \v 11 Abraham diterima Allah sebagai orang benar, barulah kemudian dia disunat sebagai tanda bahwa dia sudah diterima oleh Allah. Dengan begitu jelaslah bahwa Abraham adalah bapak semua orang percaya, termasuk yang tidak bersunat. Dengan percaya penuh kepada janji Allah, mereka juga diterima oleh Allah sebagai orang benar. \v 12 Abraham juga bapak dari orang yang disunat. Tetapi bukan karena sunat itulah orang Yahudi diperhitungkan sebagai keturunan Abraham. Orang Yahudi menjadi keturunan sejati Abraham hanya jika mereka percaya kepada Allah seperti Abraham percaya sebelum dia disunat. \s1 Kita menerima janji Allah melalui percaya penuh kepada-Nya \p \v 13 Allah berjanji untuk memberikan dunia ini kepada Abraham dan keturunannya. Perhatikanlah bahwa janji Allah diberikan bukan karena Abraham taat kepada hukum Taurat, melainkan karena dia percaya penuh kepada janji Allah, lalu diterima Allah sebagai orang benar. \v 14 Kalau yang diberkati Allah hanya orang yang melakukan hukum Taurat, berarti janji Allah kepada Abraham omong kosong saja. Artinya sia-sialah juga kita percaya seperti Abraham percaya. \v 15 Hukum Taurat tidak bisa membawa berkat, tetapi hanya menyebabkan murka Allah waktu kita melanggarnya. Pada zaman Abraham belum ada hukum Taurat, berarti tidak ada peraturan yang dilanggar. \p \v 16 Jadi, kunci untuk dibenarkan di mata Allah adalah percaya penuh! Orang-orang yang percaya penuh kepada-Nya akan menerima berkat dari janji Allah seperti yang terjadi kepada Abraham. Allah mengatur cara itu supaya pembenaran berdasarkan janji merupakan hadiah yang diberikan secara cuma-cuma. Dan kalau janji itu adalah hadiah, artinya semua keturunan Abraham secara rohani pasti akan menerimanya. Janji itu bukan hanya untuk keturunannya yang hidup sesuai hukum Taurat, tetapi juga untuk keturunan yang percaya penuh seperti dia. Di hadapan Allah, secara rohani Abraham adalah nenek moyang kita semua. \v 17 Hal itu sesuai dengan yang tertulis tentang Abraham dalam Kitab Suci, “Aku akan menjadikan engkau bapak dari banyak bangsa.”\x + \xo 4:17 \xt Kej. 17:5\x* Abraham mempercayai perkataan Allah itu karena dia tahu bahwa Allahlah yang sanggup menghidupkan orang mati. Dan dia percaya bahwa Allah, melalui perkataan-Nya saja, dapat menciptakan hal-hal yang belum pernah ada menjadi ada. \p \v 18 Pada waktu itu, tidak ada harapan bagi Abraham untuk mempunyai anak, tetapi Abraham terus berharap kepada Allah dan percaya pada janji-Nya. Hal itulah yang membuatnya menjadi bapak bagi banyak bangsa, tepat seperti kata Allah kepadanya, “Keturunanmu akan menjadi sangat banyak.”\x + \xo 4:18 \xt Kej. 15:5\x* \v 19 Saat itu Abraham sudah hampir seratus tahun. Sara juga sudah terlalu tua untuk bisa mengandung. Namun, keadaan tubuh mereka itu tidak melemahkan keyakinan Abraham pada janji Allah. \v 20 Abraham tidak setengah hati dalam mempercayai bahwa Allah dapat melakukan apa yang sudah dijanjikan kepadanya. Dia menguatkan hati untuk menghormati Allah. Maka Abraham semakin percaya, \v 21 bahkan yakin sepenuhnya bahwa Allah mampu melakukan apa yang sudah Dia janjikan. \v 22 Itulah sebabnya Abraham “diterima Allah sebagai orang yang hidupnya benar.”\x + \xo 4:22 \xt Kej. 15:6\x* \v 23 Kata-kata “diterima sebagai orang yang hidupnya benar” tidak hanya ditulis tentang Abraham, \v 24 tetapi juga tentang kita yang sudah diterima Allah sebagai orang benar, yakni kita yang percaya penuh kepada Allah yang sudah menghidupkan kembali Yesus Penguasa kita dari kematian. \v 25 Yesus sudah diserahkan sampai mati disalib karena pelanggaran kita, dan Dia sudah dihidupkan kembali dari kematian supaya kita bisa dibenarkan di hadapan Allah. \c 5 \s1 Kita berdamai dengan Allah karena pengurbanan Yesus \p \v 1-2 Itu sebabnya, kita sangat memuji Penguasa kita Kristus Yesus karena sekarang, melalui Dia, kita berdamai dengan Allah! Kita sudah memperoleh hubungan erat dengan Allah, di mana kita berdiri teguh di atas kebaikan hati-Nya. Semuanya itu kita terima karena percaya kepada Kristus. Jadi sekarang kita bersukacita, bahkan berbangga, karena kita mempunyai keyakinan untuk menikmati kemuliaan Allah bersama Kristus. \v 3 Kita juga bersukacita karena penderitaan yang kita alami. Mengapa? Karena kita tahu bahwa penderitaan itu membuat kita menjadi lebih tabah. \v 4 Ketabahan itu membuat kita tahan uji. Tahan uji memberi kita pengharapan. \v 5 Dan pengharapan tidak pernah mengecewakan, karena Allah sudah mencurahkan kasih-Nya untuk mengisi hati kita melalui Roh Kudus yang diberikan kepada kita. \p \v 6 Sebelumnya, manusia sama sekali tidak mampu melakukan apa-apa untuk menjadi benar di hadapan Allah. Tetapi justru ketika kita dalam keadaan tidak berdaya seperti itulah Kristus mati bagi kita, walaupun sebelumnya kita selalu memusuhi Allah. \v 7 Sangat sulit bagi seseorang untuk mau mengurbankan diri demi menyelamatkan orang lain, sekalipun dia tahu orang itu tidak bersalah. Namun, bisa saja seseorang rela mengurbankan diri sampai mati demi menyelamatkan sahabatnya. \v 8 Tetapi Kristus mati bagi kita ketika kita masih hidup sebagai orang berdosa yang memusuhi Allah. Demikianlah Allah menunjukkan bahwa Dia sangat mengasihi kita. \p \v 9 Oleh sebab itu, sudah menjadi sangat jelas: Karena kita dibenarkan di hadapan Allah melalui darah Kristus, tentu Allah tidak lagi memurkai kita. Dia akan membebaskan kita dari hukuman yang kelak dijatuhkan-Nya kepada semua orang berdosa. \v 10 Kalau Anak Allah mati demi kita waktu kita masih memusuhi Allah, terlebih lagi sekarang, setelah Yesus dibangkitkan dari kematian dan mendamaikan kita dengan Allah, Yesus akan terus menjaga kita dan keselamatan kita benar-benar terjamin! \v 11 Bukan hanya keselamatan itu yang membuat kita sangat bersukacita sekarang. Kita juga bersukacita dan bangga atas pendamaian yang sudah dilakukan oleh Penguasa kita Kristus Yesus, sehingga hubungan kita dengan Allah menjadi baik. \s1 Mewarisi kematian melalui Adam dan memperoleh kehidupan melalui Yesus \p \v 12 Inilah yang sudah terjadi: Waktu manusia pertama, Adam, jatuh ke dalam dosa, kuasa dosa itu pun masuk kepada semua manusia seperti penyakit keturunan yang menular. Bersama kuasa dosa itu, datang juga kematian. Oleh sebab itulah semua orang pasti mati, karena semua orang berdosa. \v 13 Kuasa dosa itu memang sudah ada di dunia ini sebelum manusia mendengar hukum Taurat. Tetapi Allah tidak memperhitungkan dosa sebagai pelanggaran kalau manusia belum mendengar ajaran yang ada dalam hukum Taurat. \v 14 Namun, meskipun zaman dahulu dosa tidak diperhitungkan, tetapi akibat dosa Adam, semua manusia sejak zaman Adam sampai zaman Musa mengalami kematian. Walaupun pada zaman itu manusia tidak melanggar perintah apa pun yang langsung diberikan dari Allah seperti yang Adam lakukan, tetapi manusia tetap tidak bisa lepas dari kematian. \p Adam menggambarkan Kristus yang Allah janjikan untuk datang kemudian. \v 15 Akan tetapi, perbuatan Adam dan tindakan Kristus sungguh sangat jauh berbeda! Akibat pelanggaran Adam, semua manusia mewarisi kematian. Sebaliknya, akibat pengurbanan Kristus Yesus, semua orang bisa dibenarkan di hadapan Allah dan menerima hidup kekal! Hal itu membuktikan kebaikan hati Allah yang amat luar biasa! \v 16 Akibat dosa Adam, semua manusia pantas dihukum, karena sesudah Adam berdosa, manusia pun semakin banyak berbuat dosa. Tetapi apa yang Allah perbuat sekarang sangat jauh berbeda dan mengherankan. Dia memberikan hadiah pengampunan melalui Kristus supaya kita, yang banyak sekali berbuat dosa, bisa dibenarkan di hadapan-Nya! \v 17 Akibat pelanggaran satu orang, kematian menguasai semua manusia, ibarat seorang raja yang kejam menguasai rakyatnya. Tetapi jauh lebih luar biasa lagi hasil dari perbuatan satu Orang yang lain, yaitu Kristus Yesus! Karena kebaikan hati Allah yang luar biasa, kita dibebaskan dari kuasa dosa dan kematian, dan kita akan ikut memerintah bersama Kristus. \p \v 18 Jadi, akibat pelanggaran Adam saja, semua orang layak dibinasakan. Tetapi akibat perbuatan Kristus saja, terbukalah jalan supaya setiap orang bisa dibenarkan dan memperoleh hidup kekal! \v 19 Artinya, karena perbuatan satu orang yang tidak taat kepada Allah, yaitu Adam, maka semua orang menjadi berdosa. Tetapi karena satu Orang yang lain, yaitu Yesus, yang taat kepada Allah, semua orang diberi kesempatan untuk dibenarkan di hadapan Allah. \v 20 Allah memberikan hukum Taurat kepada manusia supaya pelanggaran dan dosa menjadi semakin nyata. Tetapi ketika manusia semakin berdosa, kebaikan hati Allah semakin luar biasa supaya semua orang bisa diampuni. \v 21 Sejak Adam, manusia hidup di bawah kuasa dosa dan hal itu membawa kita pada kematian. Namun, sekarang kebaikan hati Allah berkuasa atas kita. Dengan demikian, kita dibenarkan di hadapan-Nya dan diberi hidup yang kekal melalui pengurbanan Kristus Yesus, Penguasa kita. \c 6 \s1 Bersatu dengan Kristus dalam kematian dan kebangkitan-Nya \p \v 1 Jadi, bagaimana kita akan bersikap setelah mendapat kebaikan hati Allah? Bolehkah kita terus berbuat dosa supaya kebaikan hati Allah semakin bertambah? \v 2 Jangan berpikir seperti itu! Secara rohani, kita sudah mati bersama Kristus, berarti kita juga sudah dibebaskan dari kuasa dosa. Tentu kita tidak bisa terus hidup dalam dosa seperti sebelum mengenal Kristus! \v 3 Janganlah lupa bahwa ketika kita dibaptis, kita semua sudah bersatu secara rohani dengan kematian Kristus Yesus. \v 4 Maksud saya, baptisan itu melambangkan bahwa kita sudah mati dan dikuburkan bersama Kristus. Dan ketika Allah memakai kuasa-Nya yang mulia untuk menghidupkan Yesus kembali, kita juga ikut dihidupkan ke dalam suatu kehidupan yang baru. \p \v 5 Kalau kita sudah dipersatukan secara rohani dengan Kristus dalam kematian-Nya, berarti kita juga ikut dibangkitkan kembali dan akan hidup bersama Dia. \v 6 Kita tahu bahwa hidup kita yang lama sudah mati disalibkan bersama Kristus. Hal itu termasuk dalam rencana Allah, supaya tubuh kita tidak lagi diperbudak oleh kuasa dosa. \v 7 Maksudnya, karena hidup lama kita sudah mati, maka kita dibebaskan dari kuasa dosa sehingga tidak lagi harus mengikuti godaannya. \p \v 8 Bila kita sudah mati bersama Kristus, pastilah kita akan hidup bersama Dia, \v 9 sebab Kristus sudah dihidupkan kembali dari kematian dan tidak akan pernah mati lagi. Kematian tidak berkuasa lagi atas Dia. \v 10 Waktu Kristus mati satu kali, itu sudah cukup untuk mengalahkan kuasa dosa untuk selamanya. Sekarang Dia mempunyai hidup yang baru, dan karena Kristus bersatu dengan Allah, Dia tidak mungkin bisa mati lagi. \v 11 Demikian jugalah kita menganggap diri kita masing-masing sudah mati terhadap dosa dan bersatu dengan Kristus Yesus, supaya kita hidup hanya bagi Allah. \p \v 12 Jadi, jangan lagi membiarkan dosa menguasai tubuhmu, supaya dalam hidup yang sementara ini kamu tidak menuruti berbagai keinginan yang berasal dari tubuhmu. \v 13 Jangan menyerahkan anggota tubuhmu menjadi alat untuk melakukan yang jahat, tetapi hendaklah kamu menyerahkan seluruh hidupmu kepada Allah! Sebab dulu kamu mati secara rohani, tetapi sekarang rohanimu sudah dihidupkan kembali. Maka hendaklah seluruh anggota tubuhmu digunakan sebagai alat untuk melakukan kehendak Allah! \v 14 Dosa tidak berkuasa lagi atas hidupmu karena kamu sudah mati terhadap semua kewajiban lama, termasuk segala peraturan hukum Taurat. Sekarang kamu selayaknya hidup dengan penuh syukur karena kebaikan hati Allah yang sudah diberikan kepadamu! \s1 Kita sebagai milik TUHAN harus hidup menyenangkan Dia \p \v 15 Nah, pasti akan ada orang yang berkata, “Kalau Allah berbaik hati kepada kita, dan kalau kita tidak lagi wajib menuruti hukum Taurat, apakah berarti kita boleh terus berbuat dosa?” Tentu tidak! \v 16 Kamu semua pasti tahu, bila kamu menyerahkan diri untuk melakukan kemauan orang lain, berarti kamu sudah menjadi budak orang itu. Hal yang sama pun berlaku secara rohani: Bila kamu menuruti kemauan dosa, berarti kamu sudah menjadi budak dosa yang menjeratmu pada kematian. Tetapi bila kamu menaati Allah, kamu adalah milik-Nya dan menjadi orang benar di mata-Nya. \v 17 Puji TUHAN, kita bukan lagi budak dosa! Sebaliknya, dengan segenap hati kita sudah menaati ajaran dari Allah, \v 18 sehingga kita dibebaskan dari kuasa dosa dan sekarang hidup sebagai hamba Allah yang dengan sepenuh hati mau hidup benar di mata-Nya. \p \v 19 Contoh-contoh tadi hanyalah perbandingan sederhana untuk menggambarkan suatu keadaan rohani, sebab kita, sebagai manusia yang punya banyak kelemahan, sulit mengerti prinsip-prinsip rohani ini. Dahulu, kamu semua memberikan anggota tubuhmu menjadi budak dosa dan kejahatan, sehingga kamu hidup hanya untuk berbuat jahat. Namun, sekarang kamu harus memberi diri menjadi hamba Allah yang selalu berusaha berbuat benar sesuai kemauan-Nya. Sekarang hidupmu hanyalah bagi Allah. \p \v 20 Dahulu kamu budak dosa dan tidak berpikir untuk hidup benar. \v 21 Dengan cara hidup yang seperti itu, adakah manfaatnya bagimu? Tidak! Kamu hanya merasa malu, dan pada akhirnya kamu akan binasa selamanya. \v 22 Tetapi sekarang kamu sudah dibebaskan dari kuasa dosa supaya menjadi hamba Allah. Kamu hidup sebagai orang yang sudah Dia sucikan, dan kamu pasti menerima hidup kekal. \v 23 Sebab dosa menjerat kita dalam kematian rohani. Namun, bila kita bersatu dengan Kristus Yesus Penguasa kita, Allah akan selalu berbaik hati kepada kita dan memberikan hidup kekal itu! \c 7 \s1 Contoh yang menunjukkan bagaimana orang percaya dibebaskan dari hukum Taurat \p \v 1 Saudara-saudari, khususnya kalian yang orang Yahudi, saya mau mengingatkan hal penting mengenai hukum Taurat: Peraturan-peraturannya hanya berlaku selama manusia masih hidup. \v 2 Contohnya seperti seorang perempuan yang sudah menikah, ikatan pernikahan itu berlaku selama suaminya masih hidup. Kalau suaminya meninggal, dia bebas dari peraturan pernikahan yang ada dalam hukum Taurat. \v 3 Bila perempuan itu menikah atau bersetubuh dengan laki-laki lain sewaktu suaminya masih hidup, maka menurut peraturan, dia berzina. Jika suaminya sudah meninggal, dia bebas dari peraturan pernikahan itu. Jadi, kalau perempuan itu menikah dengan laki-laki lain sesudah suaminya meninggal, dia tidak berzina. \p \v 4 Demikian juga, Saudara-saudari, karena kita secara rohani sudah bersatu dengan tubuh Kristus, maka ketahuilah bahwa diri kita yang lama sudah mati bersama Dia. Dengan begitu, kita sudah bebas dari kewajiban untuk hidup menurut hukum Taurat. Dan kita juga tahu bahwa kita sudah bersatu dengan Kristus ketika Dia dihidupkan kembali dari kematian. Berarti kita dibebaskan supaya cara hidup kita memuliakan Allah. \v 5 Dahulu, kita sepenuhnya dikendalikan oleh naluri yang berdosa.\f + \fr 7:5 \fk naluri yang berdosa \ft Pada mulanya, naluri alami manusia adalah serupa dengan Allah dan baik keadaannya (Kej. 1:26-27, 31), tetapi kemudian dosa merusak manusia secara turun temurun. Kerusakan itu mempengaruhi naluri manusia dalam berpikir, merasa, dan berkehendak, sehingga secara alamiah, setiap tindakan kita cenderung melawan Allah (bertentangan dengan kemauan-Nya). Naluri yang berdosa ini membuat manusia tidak ingin menaati Allah dan tidak mungkin berkenan di mata-Nya (Rm. 8:7-8).\f* Adanya hukum Taurat justru memancing keinginan untuk melanggarnya, sehingga kita semakin berbuat dosa. Demikianlah sifat dasar kita yang berdosa menyeret kita ke dalam kebinasaan. \p \v 6 Dahulu, kita terikat pada hukum Taurat ibarat seseorang yang terikat dalam pernikahan. Tetapi sekarang, kita dibebaskan dari hukum Taurat karena kita mengetahui bahwa diri kita yang lama sudah mati. Jadi, yang mengatur kita bukan lagi ikatan hukum Taurat itu! Sekarang kita melayani Allah dengan cara baru menurut Roh Kudus, bukan dengan cara lama menurut peraturan-peraturan yang tertulis. \s1 Hukum Taurat menunjukkan dosa-dosa kita \p \v 7 Mungkin ada di antara kalian yang berpikir bahwa saya bermaksud mengatakan, “Hukum Taurat tidak baik.” Maksud saya bukan seperti itu! Kalau hukum Taurat tidak pernah ada, saya tidak akan pernah mengerti dan menyadari dosa-dosa saya. Contohnya, kalau hukum Taurat tidak menuliskan, “Jangan menginginkan milik orang lain,”\x + \xo 7:7 \xt Kel. 20:17; Ul. 5:21\x* saya tidak akan tahu bahwa saya bersalah waktu melakukan itu. \v 8 Namun, kuasa dosa dalam tubuh saya justru menggunakan larangan itu untuk membujuk saya agar semakin menginginkan segala macam hal yang tidak baik. Seandainya larangan hukum Taurat tidak pernah ada, kuasa dosa dalam diri saya tidak bisa menggunakan larangan-larangan itu sebagai alat untuk membujuk saya. \v 9 Dahulu, sebelum mengenal peraturan hukum Taurat, saya merasa sudah hidup dengan baik. Tetapi ketika saya belajar tentang peraturan-peraturan Hukum itu, keinginan dosa semakin menguasai hidup saya, \v 10 sehingga secara rohani saya mati dan terpisah dari Allah. Sebenarnya, hukum Taurat dimaksudkan untuk memimpin manusia kepada hidup kekal, tetapi bagi saya malah mendatangkan kebinasaan. \v 11 Kuasa dosa dalam diri saya menggunakan peraturan Hukum itu untuk memancing saya berbuat dosa, dan dengan demikian membuat saya semakin jauh dari Allah. \p \v 12 Hukum Taurat memang suci. Peraturannya pun suci, benar, dan baik. \v 13 Apakah itu berarti bahwa sesuatu yang baik mendatangkan kematian rohani bagi saya? Tidak! Namun, kuasa dosa bekerja melalui sesuatu yang baik untuk mematikan saya secara rohani. Hal itu terjadi supaya saya bisa menyadari betapa jahatnya kuasa dosa yang ada dalam diri saya, dan bahwa kuasa dosa menggunakan peraturan yang baik sebagai alat kejahatan. \s1 Paulus berbicara sebagai orang yang belum mengenal Kristus \p \v 14 Jadi, kita tahu bahwa hukum Taurat berasal dari Allah dan diberikan untuk memimpin kita kepada kehidupan rohani. Tetapi saya ini manusia lemah. Karena keinginan-keinginan badani yang jahat, saya menjadi budak dosa. \v 15 Bahkan saya sendiri tidak mengerti kelakuan saya. Saya tidak melakukan hal-hal yang baik, padahal yang baik itulah yang sebenarnya ingin saya lakukan. Sebaliknya, saya malah melakukan hal-hal yang jahat, yang sama sekali tidak ingin saya lakukan. \v 16 Nah, karena saya menyadari bahwa kelakuan saya salah, itu artinya saya setuju bahwa hukum Taurat itu benar. \v 17 Tetapi sesungguhnya, yang melakukan hal-hal jahat itu bukan saya, melainkan kuasa dosa yang hidup dalam diri saya. \v 18 Saya mengakui bahwa saya tidak mampu hidup benar sesuai hukum Taurat. Maksudnya, saya tidak sanggup hidup dengan baik karena kelemahan manusia yang ada dalam diri saya. Saya memang ingin melakukan yang baik, tetapi tidak bisa. \v 19 Dengan kata lain, saya tidak melakukan hal baik seperti kemauan saya, tetapi tetap melakukan hal jahat, yang tidak saya sukai. \v 20 Jadi, kalau saya tidak menyukai apa yang saya lakukan, sesungguhnya bukan saya yang melakukannya, tetapi kuasa dosa yang ada dalam diri saya! \p \v 21 Maka inilah kesimpulannya: Walaupun saya ingin melakukan hal-hal yang baik sesuai hukum Taurat, tetapi saya terlalu mudah melakukan yang jahat! \v 22 Hati saya menyukai semua peraturan dalam hukum Taurat, \v 23 tetapi ternyata ada sesuatu, seperti peraturan lain, yang bekerja dalam diri saya. Peraturan itu berlawanan dengan peraturan Allah yang saya sukai dalam hati saya. Peraturan lain yang bekerja dalam anggota-anggota tubuh saya adalah kuasa dosa, dan kuasa dosa itu mengikat saya agar menjadi budak dosa. \v 24-25 Jadi beginilah persoalan saya dulu: Dalam pikiran, saya selalu ingin menjalankan semua peraturan hukum Taurat yang diberikan Allah. Tetapi karena naluri yang berdosa, saya masih diperbudak oleh kuasa dosa. Lalu saya menyadari, “Celakalah aku! Tanpa pertolongan Allah, aku tidak mungkin selamat dari kuasa dosa yang ada dalam tubuhku! Kuasa itu akan membinasakan aku!” \p Karena itulah saya sangat bersyukur kepada Allah atas semua yang sudah Dia perbuat bagi kita melalui Penguasa kita Kristus Yesus! \c 8 \s1 Hidup bersatu dengan Roh Allah \p \v 1 Jadi sekarang, kita tidak perlu takut lagi pada hukuman Allah yang sebenarnya patut kita terima. Mengapa? Karena kita sudah bersatu dengan Kristus Yesus. Artinya kita tidak lagi hidup menuruti naluri yang berdosa, tetapi taat kepada pimpinan Roh Allah. \v 2 Inilah yang terpenting: Melalui persatuan dengan Kristus, kita menerima Roh Allah yang memberi hidup, dan kita dibebaskan dari kuasa dosa yang membinasakan. \v 3 Hukum Taurat tidak bisa menolong kita untuk mengalahkan naluri kita yang berdosa. Tetapi Allah sudah mengatasi persoalan itu dengan mengutus Anak-Nya sendiri ke dunia ini, untuk menjadi manusia dengan tubuh yang juga mempunyai naluri yang sama dengan semua manusia.\x + \xo 8:3 \xt Ibr. 4:15\x* Melalui pengurbanan Anak-Nya, Allah sudah mengalahkan kuasa dosa dalam naluri kita sehingga kita yang percaya kepada-Nya tidak lagi diperbudak oleh kuasa dosa itu. \v 4 Allah melakukan hal itu supaya cara hidup benar yang dituntut oleh hukum Taurat terpenuhi dalam diri kita karena kita bersatu dengan Kristus. Sekarang, kita dimampukan untuk hidup menaati pimpinan Roh Allah dan tidak lagi mengikuti naluri yang berdosa. \p \v 5 Setiap orang yang masih mengikuti naluri berdosanya, berarti dia hidup untuk memuaskan diri sendiri saja. Namun, setiap orang yang hidup bergantung pada Roh Allah ditolong-Nya untuk berpikir sesuai dengan kehendak-Nya. \v 6 Bila tujuan hidup kita hanya untuk memuaskan naluri kita yang berdosa, kita akan berakhir dalam kebinasaan. Tetapi bila tujuan hidup kita dipimpin oleh Roh Allah, kita akan mendapatkan hidup yang kekal dan merasa tenang dalam perlindungan TUHAN. \v 7 Bila tujuan hidup kita hanya untuk memuaskan naluri kita yang berdosa, berarti kita memusuhi Allah. Karena naluri yang berdosa selalu bertentangan dengan hukum Allah, sehingga kita sama sekali tidak mampu melakukannya. \v 8 Orang yang hidup menurut naluri berdosanya sendiri tidak mungkin berkenan kepada Allah. \p \v 9 Tetapi kamu semua yang bersatu dengan Kristus tidak lagi dikuasai oleh nalurimu yang berdosa! Sebaliknya, kamu dikuasai oleh Roh Allah karena Roh Kristus\f + \fr 8:9 \fk Roh Allah … Roh Kristus \ft Tidak ada perbedaan antara Roh Allah (yang juga disebut Roh Kudus) dengan Roh Kristus.\f* benar-benar ada dalam dirimu. Orang yang tidak memiliki Roh Kristus bukanlah milik Kristus. \v 10-11 Memang, tubuhmu yang selalu ingin berbuat dosa itu tetap akan mati. Tetapi bila Kristus tinggal dalam dirimu, Roh-Nya akan menghidupkan roh dan jiwamu, karena kamu hidup sesuai dengan pimpinan Roh-Nya dan Dia membenarkan kamu di hadapan Allah. Ingatlah, Roh Allah sudah menghidupkan Kristus dari kematian, dan sekarang Roh itu tinggal dalam diri kita. Maka Dia juga akan menghidupkan kita kembali dengan tubuh yang baru. \p \v 12 Jadi Saudara-saudariku, sekarang kita wajib hidup menurut pimpinan Roh Allah. Jangan lagi mengikuti keinginan badani kita yang membinasakan! \v 13 Sebab kalau kita hidup menuruti keinginan badani, roh dan jiwa kita tetap mati. Sebaliknya, oleh pertolongan Roh Allah, hendaklah kita berpikir bahwa tubuh jasmani kita sudah mati terhadap keinginan dosa. Dengan begitu, kita akan hidup! \v 14 Karena semua orang yang dipimpin oleh Roh Allah adalah anggota keluarga Allah. \v 15 Sebab Roh-Nya yang sudah diberikan kepada kita bukanlah untuk memperbudak kita sehingga kita takut menghadap Allah. Tetapi Roh-Nya itu menjadikan kita anak angkat\f + \fr 8:15 \fk anak angkat \ft Bahasa Yunani menggunakan satu kata yang terjemahan harfiahnya ‘pengangkatan anak-anak laki-laki’. Kata tersebut adalah istilah dalam hukum Romawi yang menunjukkan bahwa ‘pengangkatan’ kita sudah sah, dan kita semua diumpamakan sebagai laki-laki karena dalam kebudayaan Romawi, hanya anak laki-laki yang berhak mendapat warisan. Kata yang sama digunakan dalam Rm. 8:23; 9:4, Gal. 4:5, dan Ef. 1:5.\f* Allah. Sebagai bukti, Roh-Nyalah yang memimpin kita untuk berseru memanggil Allah, “Abba,\x + \xo 8:15 \xt Mrk. 14:36 CK\x* ya Bapa!” \v 16 Roh Allah sendiri meyakinkan roh kita bahwa kita adalah anggota keluarga-Nya. \v 17 Jika kita adalah anak angkat Allah, berarti kita juga berhak menikmati semua harta yang dijanjikan untuk keluarga-Nya. Dan karena Kristus sejak semula adalah Anak Allah, maka Dia menjadi Saudara sulung kita. Oleh sebab itu, kita sebagai saudara-saudara angkat Kristus, yang sudah menderita sebagai pengikut-Nya, tentu juga akan ikut masuk dalam kemuliaan-Nya! \s1 Kita akan ikut menikmati kemuliaan bersama Kristus \p \v 18 Karena itulah, menurut saya penderitaan yang kita alami sekarang ini harus dianggap ringan kalau dibandingkan dengan kemuliaan yang kelak dinyatakan kepada kita. \v 19 Sesungguhnya, pada zaman ini seluruh alam semesta menunggu dan sangat merindukan saatnya Allah menyatakan semua anggota keluarga-Nya. \v 20 Karena seluruh alam semesta sudah terhalang agar sekarang ini tidak dapat memenuhi tujuan Allah waktu Dia menciptakannya. Halangan tersebut adalah bagian dari rencana Allah, yang akan terus berlangsung sampai rencana-Nya tercapai. Dan rencana Allah itu \v 21 adalah supaya alam semesta dan semua makhluk ciptaan-Nya dibebaskan dari kematian dan dari segala sesuatu yang hendak menghancurkan mereka, sehingga kelak mereka juga menikmati kemuliaan bersama keluarga besar Allah. \p \v 22 Kita tahu bahwa seluruh alam semesta seolah-olah bersusah hati dan sangat menderita sampai sekarang, bahkan dapat dikatakan bahwa semua ciptaan sedang sakit berat dan sama-sama menangis. \v 23 Bukan hanya makhluk hidup di dunia saja yang merasakan kesusahan ini, tetapi juga kita yang sudah menerima Roh Allah. Namun, Roh-Nya merupakan jaminan bagi kita bahwa kita akan menerima semua yang dijanjikan Allah. Karena itulah, dengan yakin dan bersukacita, kita menantikan saatnya Allah menyatakan segala sesuatu yang sudah Dia sediakan bagi semua anak angkat-Nya. Pada saat itu juga tubuh kita dibebaskan dari kuasa dosa dan kematian. \v 24 Pembebasan itu sudah mulai kita harapkan sejak kita diselamatkan oleh Kristus, dan sampai sekarang kita masih terus berharap. Suatu hari nanti kita tidak perlu mengharapkannya lagi, karena semua yang kita harapkan sudah terpenuhi. \v 25 Tetapi walaupun sekarang belum terjadi, kita menantikannya dengan yakin dan sabar. \p \v 26 Roh Allah juga menolong kita dalam kelemahan kita. Karena sebenarnya kita tidak tahu apa yang perlu kita doakan, tetapi Roh-Nya sendiri berdoa untuk kita dan menyampaikan permohonan kita kepada Allah dengan seruan yang penuh perasaan dan dengan cara yang tidak bisa dijelaskan oleh bahasa manusia. \v 27 Allah tahu isi hati semua orang. Dia juga tahu sedalam-dalamnya permohonan yang disampaikan oleh Roh-Nya ketika Roh itu menaikkan doa bagi kita, umat yang sudah disucikan Allah. Permohonan Roh itu selalu sesuai dengan kehendak Allah sendiri. \p \v 28 Maka yakinlah bahwa di balik segala sesuatu yang kita alami, Allah bekerja mengatur semuanya itu untuk menghasilkan kebaikan bagi kita yang mengasihi-Nya. Sebab kita adalah orang-orang yang sudah Dia pilih sesuai dengan rencana-Nya. \v 29 Karena Allah mengenal dan mengasihi kita sejak semula. Dia pun sudah menetapkan agar kita menjadi serupa dengan Anak-Nya, dan supaya Yesus menjadi Anak sulung di antara banyak saudara-saudari. \v 30 Sejak awal, kita sudah masuk dalam rencana Allah, lalu kita dipanggil menjadi anggota keluarga-Nya. Melalui pengurbanan Kristus, kita dibenarkan dalam pandangan Allah, dan pada akhirnya nanti kita akan menikmati kemuliaan-Nya. \s1 Tidak ada yang dapat menghentikan kasih Allah kepada kita \p \v 31 Jadi, apa tanggapan kita tentang semuanya itu? Kalau Allah membela kita, tidak akan ada musuh yang dapat mengalahkan kita! \v 32 Buktinya, Allah tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi menyerahkan Dia untuk menderita dan dikurbankan demi menyelamatkan kita. Kalau Allah rela memberikan Anak-Nya yang terkasih, tentulah Dia akan tetap berbaik hati kepada kita dan memberikan semua hal lain yang sudah dijanjikan-Nya kepada kita. \v 33 Maka siapa lagi yang berani mendakwa kita?! Karena kita sudah dipilih Allah dan Dialah yang sudah melakukan hal-hal yang luar biasa sehingga kita dibenarkan di hadapan-Nya. \v 34 Dan hal apa yang masih bisa mengancam kita?! Tidak ada! Karena Kristus sudah mati bagi kita, bahkan Dia juga hidup kembali dari kematian dan sekarang duduk di tempat paling terhormat di sisi Allah, yaitu di sebelah kanan-Nya. Dari situlah Dia membela kita dan berdoa untuk kita. \v 35 Kalau begitu, masih adakah yang bisa menghentikan kasih Kristus kepada kita? Tidak ada! Kalau kita ditindas, dianiaya, atau menghadapi kesengsaraan, apakah itu berarti Kristus tidak lagi mengasihi kita? Tidak! Atau kalau kita dilarang membeli makanan dan pakaian, bahkan dibunuh karena kita adalah pengikut Kristus, apakah itu berarti Kristus tidak lagi mengasihi kita? Tidak! \p \v 36 Karena memang hal-hal itu masih tetap terjadi pada kita, seperti tertulis dalam Kitab Suci, \q1 “Demi Engkau, ya Allah, kami berada dalam bahaya maut setiap hari, \q2 dan kami diperlakukan seperti domba yang akan disembelih.”\x + \xo 8:36 \xt Mzm. 44:22\x* \p \v 37 Tetapi dalam semua hal, kita mendapat kemenangan sempurna melalui Kristus yang sudah menyatakan kasih-Nya yang luar biasa kepada kita. \v 38-39 Karena saya yakin bahwa semua yang memusuhi kita tidak dapat menghentikan kasih-Nya bagi kita, baik orang yang menyakiti kita selama hidup maupun yang membunuh kita. Para malaikat dan semua roh jahat pun tidak mampu menghentikan Allah untuk mengasihi kita. Maka kita tidak perlu takut lagi terhadap tuduhan atau ancaman, baik pada zaman sekarang maupun yang akan datang, atau dari semua penguasa kegelapan. Karena semua ciptaan Allah, baik kuasa di langit yang paling tinggi maupun di bagian bumi yang paling rendah, tidak dapat menghentikan kasih Allah kepada kita, sebab kita sudah bersatu dengan Penguasa kita Kristus Yesus. \c 9 \s1 Allah dan orang Israel \p \v 1-3 Sekarang saya mau menyatakan betapa sedihnya hati saya karena bangsa saya sendiri. Kristuslah saksinya, bersama Roh Kudus yang bekerja dalam nurani saya, bahwa saya tidak berbohong. Saya sungguh-sungguh sedih melihat mereka begitu keras kepala terhadap Kabar Baik tentang Kristus. Saya bahkan pernah berpikir, “Andai saja saya bisa menjadi kurban bahkan binasa agar mereka selamat.” Sungguh sayang sekali jika mereka harus binasa karena menolak Kristus, \v 4 padahal merekalah bangsa Israel yang sudah dipilih Allah dan diangkat menjadi anak-Nya. Dia pun sudah menyatakan kemuliaan-Nya kepada mereka, meneguhkan janji-janji-Nya yang luar biasa dengan mereka, serta memberikan hukum Taurat kepada mereka— di dalamnya termasuk aturan-aturan untuk menyembah Allah di rumah-Nya, dan janji-janji tentang masa depan mereka. \v 5 Mereka adalah orang Yahudi, keturunan bapa-bapa leluhur yang dipilih Allah. Mereka jugalah yang menjadi saudara sebangsa Kristus secara jasmani di bumi ini, meskipun Kristus adalah Allah atas segala sesuatu. Terpujilah Dia selama-lamanya. Amin. \p \v 6 Meski demikian, Allah tidak akan mengingkari janji-Nya, karena sebenarnya janji itu diberikan hanya kepada orang Israel yang sesungguhnya, yaitu umat Allah secara rohani, bukan berdasarkan keturunan jasmani. Sadarilah bahwa tidak semua orang yang lahir dari bangsa Israel diperhitungkan Allah sebagai umat-Nya yang sejati, \v 7 dan tidak semua keturunan Abraham menjadi anggota keluarga Allah. Sebagaimana yang sudah Dia janjikan kepada Abraham, “Hanya keturunan Isaklah yang akan disebut keturunanmu.”\x + \xo 9:7 \xt Kej. 21:12; Ibr. 11:18\x* \v 8 Artinya, tidak semua keturunan jasmani Abraham diperhitungkan Allah sebagai anak-anak Abraham. Allah menepati janji yang hanya diberikan kepada keturunan Abraham yang sudah Dia pilih sebagai anak-anak Abraham yang sesungguhnya. Mereka itulah yang dianggap sebagai keluarga Allah.\f + \fr 9:8 \fk keluarga Allah \ft Secara harfiah, kedua kata ini adalah ‘anak-anak Allah’. Dalam PL, bangsa Israel disebut ‘anak (tunggal) Allah’, ‘anak sulung Allah’, juga ‘anak-anak Allah’ (Kel. 4:22-23; Yes. 1:2; Hos. 1:10). Bangsa Israel diangkat menjadi anak-anak Allah sehingga Dia menyelamatkan dan memilih mereka sebagai keluarga-Nya (Ul. 14:1-2).\f* \v 9 Karena Allah berjanji kepada Abraham, “Tahun depan pada bulan yang sama seperti ini, Aku akan kembali dan Sara sudah mempunyai seorang anak laki-laki.”\x + \xo 9:9 \xt Kej. 18:10, 14\x* \p \v 10 Contoh yang sama juga pernah terjadi pada Ribka, ketika dia mengandung anak kembar dari Isak, nenek moyang kita. \v 11-13 Sebelum kedua anak itu lahir, Allah sudah memberitahukan kepada Ribka, “Keturunan dari anak yang lebih tua akan melayani keturunan dari anak yang lebih muda.”\x + \xo 9:11-13 \xt Kej. 25:23\x* Allah mengatakannya sebelum kedua anak itu melakukan perbuatan baik ataupun jahat. Hal ini sesuai dengan yang tertulis dalam Kitab Suci, “Aku akan mengasihi Yakub tetapi membenci Esau.”\x + \xo 9:11-13 \xt Mal. 1:2-3\x* Dengan begitu, jelaslah bahwa Allah menentukan dan memilih manusia menurut rencana-Nya, bukan berdasarkan perbuatan mereka. \p \v 14 Jadi, apa yang kita pelajari dari kedua contoh tadi? Apakah itu artinya Allah tidak adil kepada manusia? Sama sekali tidak! \v 15 Karena Allah berhak memilih siapa saja. Seperti yang dikatakan-Nya kepada Musa, “Kalau Aku ingin berbelas kasihan kepada siapa pun, Aku akan berbelas kasihan kepadanya. Dan kalau Aku ingin berbaik hati kepada siapa pun, Aku akan berbaik hati kepadanya.”\x + \xo 9:15 \xt Kel. 33:19\x* \v 16 Berarti, keputusan Allah tidak bergantung pada kemauan atau usaha manusia, tetapi hanya pada kebaikan hati Allah. \v 17 Contohnya, dalam Kitab Suci Allah berkata kepada raja Mesir, “Aku menjadikan kamu raja hanya dengan maksud supaya semua orang di dunia ini mengenal Aku melalui kuasa besar yang Aku nyatakan kepadamu.”\x + \xo 9:17 \xt Kel. 9:16 LXX\x* \v 18 Jadi, jelaslah bahwa ada orang-orang yang Allah buat menjadi keras kepala, dan ada orang-orang yang Dia pilih untuk diberi belas kasihan. Semua itu terjadi sesuai kehendak-Nya saja. \p \v 19 Nah, tentu akan ada yang bertanya kepada saya, “Kalau Allah yang mengatur siapa-siapa yang menjadi keras kepala atau tidak, maka bukan salah kita bila kita keras kepala!” \v 20 Tetapi kita tidak boleh berkata seperti itu! Kita hanyalah manusia, dan manusia tidak berhak menyalahkan keputusan Allah. Ibarat bejana keramik tidak berhak menyalahkan tukang keramik yang membuatnya! Maksud saya, sebuah bejana tidak berhak berkata, “Seharusnya engkau tidak boleh membentuk aku seperti ini!” \v 21 Tukang keramik berhak membentuk bejana sesuai keinginannya. Dari tanah liat yang sama, dia bisa membuat bejana khusus untuk hal istimewa ataupun bejana biasa untuk keperluan sehari-hari. \p \v 22 Demikian juga dengan Allah. Dia berhak untuk menunjukkan kuasa-Nya dan menyatakan murka-Nya atas dosa manusia. Dia berhak untuk menyelamatkan siapa pun yang Dia kehendaki. Allah juga berhak untuk panjang sabar kepada orang-orang yang membuat-Nya marah, yaitu orang-orang yang sudah Dia siapkan untuk dibinasakan. \v 23-24 Dan Allah pun berhak untuk bekerja dengan sabar bagi orang-orang yang sudah dipilih dan disiapkan-Nya untuk menerima belas kasihan, yaitu kita yang akan melihat betapa limpah dan mulianya belas kasihan Allah itu! Karena Dia sudah memilih kita, baik orang Yahudi maupun bukan. \v 25 Hal itu sesuai dengan tulisan nabi Hosea tentang orang yang bukan Yahudi, \q1 “Kepada orang yang dulu tidak termasuk umat kepunyaan-Ku, \q2 Aku akan berkata, ‘Kalian adalah umat-Ku.’ \q1 Dan kepada bangsa yang dulu tidak Aku kasihi, \q2 Aku akan berkata, ‘Aku mengasihi kalian.’”\x + \xo 9:25 \xt Hos. 2:23\x* \q1 \v 26 “Kepada penduduk setiap daerah di mana Aku pernah berkata, \q2 ‘Kalian bukan umat-Ku,’ \q2 di situ juga penduduknya akan disebut ‘anak-anak Allah yang hidup.’”\x + \xo 9:26 \xt Hos. 1:10\x* \m \v 27 Sebaliknya, Nabi Yesaya pernah bernubuat tegas tentang bangsa Israel, katanya, \q1 “Biarpun jumlah orang Israel sebanyak pasir di pantai, \q2 tetapi hanya sedikit yang akan selamat. \q1 \v 28 TUHAN akan mempercepat penyelesaian keputusan itu, agar pelaksanaan hukuman atas seluruh penduduk bumi dipersingkat dan tetap adil.”\x + \xo 9:28 \xt Yes. 10:22-23 LXX\x* \m \v 29 Dalam ayat lain Yesaya bernubuat lagi tentang orang Yahudi, \q1 “TUHAN Panglima Semesta \q2 hanya mengizinkan sebagian kecil dari bangsa kita untuk diselamatkan. \q1 Kalau tidak begitu, \q2 kita semua dibinasakan seperti penduduk Sodom, \q2 dan bernasib sama seperti penduduk Gomora.”\x + \xo 9:29 \xt Yes. 1:9 LXX\x* \p \v 30 Jadi, apa yang kita pelajari dari semua itu? Kesimpulannya sebagai berikut: Dahulu, orang yang bukan Yahudi memang tidak mencari Allah dan tidak berusaha untuk menjadi benar di mata-Nya. Tetapi sekarang, melalui percaya penuh kepada Kristus, terbukalah kesempatan bagi mereka untuk menjadi benar di mata Allah. \v 31 Sebaliknya, orang Yahudi memang sudah berusaha keras untuk menjadi benar di mata Allah dengan menjalankan hukum Taurat, tetapi mereka tidak berhasil. \v 32 Mengapa tidak berhasil? Karena mereka menolak untuk percaya penuh kepada Allah dan malah berusaha membenarkan diri di hadapan-Nya dengan usaha sendiri, yaitu menaati hukum Taurat. Mereka jatuh tersandung pada batu sandungan \v 33 yang disebutkan dalam Kitab Suci, \q1 “Perhatikanlah, Aku sedang meletakkan sebuah Batu di Sion \q2 yang akan membuat orang tersandung, \q2 yaitu Batu besar yang akan membuat orang jatuh. \q1 Tetapi setiap orang yang percaya penuh kepada Dia \q2 tidak akan kecewa.”\x + \xo 9:33 \xt Yes. 8:14; 28:16 LXX\x* \c 10 \p \v 1 Saudara-saudariku, kerinduan hati dan permohonan saya yang sungguh-sungguh kepada Allah adalah supaya semua keturunan Israel bisa diselamatkan. \v 2 Saya tahu betul bahwa mereka sungguh-sungguh berusaha hidup untuk menyenangkan hati Allah, tetapi usaha mereka tidak berdasarkan pengertian yang benar. \v 3 Mereka tidak mengerti bagaimana cara Allah membenarkan manusia, karena itu mereka berusaha dengan cara sendiri, bukan dengan cara Allah. Itulah sebabnya mereka tidak mau taat mengikuti cara yang sudah ditentukan Allah. \v 4 Mereka tidak mengerti bahwa Kristus sudah memenuhi semua peraturan hukum Taurat bagi kita. Setiap orang yang percaya penuh kepada Yesus sudah dibenarkan di hadapan Allah tanpa perlu lagi bergantung pada peraturan-peraturan itu. \p \v 5 Tentang cara untuk dibenarkan melalui ketaatan pada peraturan Taurat, Musa menulis, “Orang yang dianggap benar di hadapan Allah harus mengikuti semua peraturan hukum Taurat ini.”\x + \xo 10:5 \xt Im. 18:5\x* \v 6-7 Tetapi sebenarnya manusia dapat dibenarkan di mata Allah hanya dengan percaya penuh kepada Kristus. Hal itu sesuai dengan perintah Allah dalam Kitab Suci, “Kalian tidak perlu naik sampai ke langit yang tertinggi ataupun turun sampai ke dasar bumi yang terdalam.”\x + \xo 10:6-7 \xt Ul. 30:12-13\x* Karena sesungguhnya perintah itu berbicara tentang Kristus. Maksudnya, “Kalian tidak perlu mencari jalan sampai ke surga untuk bisa menurunkan Kristus ke dunia ini agar Dia menolong kalian. Dan kalian juga tidak perlu turun sampai ke dunia orang mati untuk membawa Kristus naik ke sini. Sebab Kristus sudah dekat dengan kita.” \p \v 8 Jadi, jalan keselamatan yang kami beritakan ini tidaklah sulit: Hanya dengan percaya saja! Cara itu juga sesuai dengan firman dalam Kitab Suci, yaitu, “Jalan keselamatan yang benar dari Allah sudah dekat kepadamu, yakni di dalam mulutmu dan di dalam hatimu.”\x + \xo 10:8 \xt Ul. 30:12-14\x* \v 9 Maka akuilah dengan mulutmu bahwa Yesus adalah Penguasa hidupmu\f + \fr 10:9 \fk Penguasa hidupmu \ft Secara harfiah: Tuhan. TSI menggunakan kata ‘Penguasa hidupmu’ supaya jelas bahwa maksud Paulus bukan sekedar percaya bahwa Yesus adalah ilahi. Memang Yesus adalah ilahi, tetapi makna yang ditekankan Paulus di ayat ini adalah bahwa kita perlu menerima Yesus sebagai Penguasa hidup kita.\f* dan percayalah dalam hatimu bahwa Allah sudah menghidupkan Yesus dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan. \v 10 Karena sewaktu kita meyakini hal itu, kita dibenarkan dalam pandangan Allah. Dan sewaktu kita berterus terang mengaku sebagai pengikut Yesus, kita sudah diselamatkan. \v 11 Sebab dalam Kitab Suci tertulis, “Semua orang yang percaya kepada-Nya tidak akan kecewa.”\x + \xo 10:11 \xt Yes. 28:16 LXX\x* \v 12 Perkataan Allah itu berlaku untuk semua manusia, baik orang Yahudi maupun bukan. Karena hanya ada satu Allah untuk semua orang, dan dengan berlimpah Dia memberkati setiap orang yang memohon pertolongan-Nya, \v 13 juga karena Firman TUHAN berkata, “Setiap orang yang berseru kepada TUHAN meminta pertolongan-Nya akan diselamatkan.”\x + \xo 10:13 \xt Yl. 2:32\x* \p \v 14 Tetapi bagaimana orang bisa meminta pertolongan-Nya kalau mereka belum percaya kepada-Nya? Dan bagaimana orang bisa percaya kepada-Nya kalau mereka belum mendengar tentang Dia? Bagaimana orang bisa mendengar tentang Dia kalau tidak ada yang memberitakan tentang-Nya? \v 15 Dan bagaimana kita bisa memberitakan tentang Dia kepada mereka kalau kita tidak diutus? Seperti yang tertulis dalam Kitab Suci, \q1 “Betapa indahnya kedatangan orang-orang yang diutus untuk menyampaikan Kabar Baik tentang cara berdamai dengan Allah.”\x + \xo 10:15 \xt Yes. 52:7\x* \m \v 16-17 Jadi, orang-orang menjadi percaya karena mereka mendengar berita keselamatan dari Allah. Dan mereka mendengar berita itu karena ada orang yang menyampaikannya. Tetapi tidak semua orang siap menerima Kabar Baik itu, khususnya orang Yahudi. Itulah sebabnya Nabi Yesaya mengeluh kepada Allah mengenai bangsa itu, \q1 “TUHAN, hampir tidak ada yang percaya kepada berita yang Engkau perintahkan untuk aku sampaikan.”\x + \xo 10:16-17 \xt Yes. 53:1\x* \p \v 18 Tetapi sekarang, apakah mereka bisa mengatakan bahwa mereka belum sempat mendengar Kabar Baik? Sebenarnya tidak bisa, karena berita tentang Kristus sudah sangat tersebar, seperti yang tertulis dalam Mazmur,\f + \fr 10:18 \fk Maksud Paulus \ft Ayat ini diterjemahkan sesuai tafsiran bahwa Paulus masih berbicara tentang bangsa Yahudi. (Hal itu tampak dari kutipan Yes. 53:1 di ayat 16.) Paulus mengutip dari Mzm. 19 hanya untuk menggambarkan bahwa berita Injil sudah sangat tersebar sampai ke seluruh pelosok yang didiami orang Yahudi. Itu berarti, Paulus menggunakan frasa tersebut dengan arti yang berbeda dari maksud penulis pertama, yaitu Raja Daud.\f* \q1 “Matahari, bulan, dan semua bintang menyuarakan \q2 berita tentang Tuhan ke seluruh pelosok.”\x + \xo 10:18 \xt Mzm. 19:4\x* \m \v 19 Kalau begitu saya bertanya lagi: Mengapa begitu banyak orang Israel sulit mempercayai Kabar Baik? Pertama, kita perlu mengingat bahwa Allah sudah berkata melalui Musa, \q1 “Aku akan membuat kalian iri hati \q2 ketika Aku memberkati bangsa-bangsa lain yang kalian anggap tidak berguna. \q1 Dan untuk membuat kalian marah, \q2 Aku akan memakai bangsa yang dulu tidak mengenal-Ku.”\x + \xo 10:19 \xt Ul. 32:21\x* \m \v 20 Kemudian Nabi Yesaya dengan berani menyampaikan perkataan Allah ini, \q1 “Bangsa-bangsa yang dulu tidak mencari Aku \q2 akan menemukan Aku. \q1 Dan Aku akan menyatakan diri kepada orang-orang \q2 yang tidak mengenal Aku.”\x + \xo 10:20 \xt Yes. 65:1 LXX\x* \m \v 21 Sedangkan mengenai orang Israel, Allah berkata, \q1 “Sudah terlalu lama Aku mengulurkan tangan-Ku dan menunggu mereka kembali kepada-Ku, \q2 tetapi mereka tetap mengeraskan hati dan tidak mau taat kepada-Ku.”\x + \xo 10:21 \xt Yes. 65:2 LXX\x* \c 11 \s1 Allah masih berencana untuk memberkati umat pilihan-Nya \p \v 1 Apakah itu berarti Allah sudah memutuskan untuk menolak bangsa Israel, umat pilihan-Nya sendiri? Tentu tidak! Salah satu contohnya adalah saya sendiri. Saya ini orang Israel, keturunan Abraham, dari suku Benyamin. \v 2 Tentu Allah tidak akan menolak orang-orang yang sudah dipilih-Nya sejak semula. Ingatlah yang tertulis dalam Kitab Suci tentang Elia. Dalam doanya, dia sungguh-sungguh mengadukan kejahatan bangsa Israel kepada Allah, \v 3 “Ya Tuhan, mereka sudah membunuh nabi-nabi-Mu dan menghancurkan mezbah-mezbah-Mu. Tinggal aku sendiri nabi yang masih hidup, dan sekarang mereka berusaha membunuhku juga!”\x + \xo 11:3 \xt 1Raj. 19:10, 14\x* \v 4 Tetapi apa jawaban Allah kepada Elia? Kata-Nya, “Aku sudah memilih dan menjaga tujuh ribu orang Israel bagi-Ku sendiri, yaitu mereka yang tidak pernah menyembah Baal.”\x + \xo 11:4 \xt 1Raj. 19:18\x* \p \v 5-6 Demikian juga pada zaman sekarang, masih ada sejumlah kecil bangsa Israel yang dipilih Allah sebagai umat-Nya. Dia memilih mereka hanya karena kebaikan hati-Nya, bukan karena perbuatan baik mereka. Seandainya Allah memilih orang-orang itu berdasarkan perbuatan baik mereka, berarti pemilihan itu tidak bisa disebut kebaikan hati Allah. \p \v 7 Jadi, beginilah keadaannya: Sebagian besar orang Israel tidak mendapatkan yang mereka cari. Dengan usaha sendiri, mereka tidak berhasil menjadi benar dalam pandangan Allah. Hanya sejumlah kecil yang mendapatkannya, yakni orang-orang yang sudah dipilih oleh Allah, sedangkan yang lain dikeraskan hatinya. \v 8 Seperti yang tertulis dalam Kitab Suci, \q1 “Allah membuat mereka tidak sadar, \q2 seperti orang yang sedang tidur.”\x + \xo 11:8 \xt Yes. 29:10\x* \q1 “Sampai hari ini pun Allah belum mengizinkan mereka \q2 untuk melihat dengan mata, \q1 dan Dia menutup telinga mereka \q2 supaya tidak bisa mendengar.”\x + \xo 11:8 \xt Ul. 29:4\x* \m \v 9 Daud juga berdoa, \q1 “Tuhan, biarlah mereka puas dengan makanan dan kekayaan yang berlebihan \q2 supaya mereka melupakan Engkau. \q1 Biarlah kemakmuran itu menjadi perangkap \q2 yang menjerat mereka sendiri. \q1 \v 10 Biarlah mata mereka tetap tertutup \q2 supaya mereka tidak sadar akan apa yang sedang terjadi pada mereka. \q1 Dan biarlah mereka dihukum supaya mereka tetap hidup dalam kesusahan \q2 dan memikul beban berat sampai bungkuk selamanya.”\x + \xo 11:10 \xt Mzm. 69:22-23\x* \p \v 11 Oleh karena itu, tentu ada dari antara kalian yang akan bertanya, “Kalau bangsa Israel sudah tersandung demikian, apakah berarti mereka tidak akan pernah diselamatkan?” Sama sekali bukan begitu! Tetapi akibat dari kesalahan mereka itu, terbukalah jalan keselamatan bagi bangsa-bangsa yang bukan Yahudi. Hal itu termasuk dalam rencana Allah, supaya ketika bangsa Yahudi melihat berkat-berkat yang diberikan kepada bangsa lain, mereka merasa iri. \v 12 Bangsa Yahudi bersalah karena kekerasan hati mereka, sehingga terbukalah kesempatan bagi bangsa-bangsa lain untuk menerima berkat yang luar biasa. Namun, coba pikirkan betapa lebih luar biasa lagi berkat bagi seluruh dunia ketika Allah memanggil bangsa Yahudi kembali, dan ketika mereka juga mengikuti jalan keselamatan. \p \v 13 Sekarang saya berbicara kepada kalian yang bukan bangsa Yahudi. Saya diutus sebagai rasul untuk orang bukan Yahudi, dan saya mengerjakan pelayanan ini dengan bangga dan bersungguh-sungguh. \v 14 Dengan berbuat begitu, saya berharap bangsa saya sendiri menjadi iri kepada bangsa-bangsa lain. Mudah-mudahan rasa iri itu membuat mereka mau menerima pesan Allah yang saya beritakan, sehingga lebih banyak dari mereka bisa diselamatkan. \v 15 Ya, memang Allah sudah berbalik dari bangsa Yahudi, supaya semua bangsa lain di dunia mendapat kesempatan untuk berdamai dengan Allah. Jadi, ketika nanti Allah menerima bangsa Yahudi kembali, pastilah kejadian itu sangat menakjubkan, seakan bangsa itu hidup kembali dari kematian, dan seluruh dunia pun ikut bersukacita. \v 16 Hal itu pasti akan terjadi! Sebab bila nenek moyang mereka diterima dan dibenarkan oleh Allah, maka suatu hari nanti pastilah keturunan mereka juga turut dibenarkan.\f + \fr 11:16 \fk nenek moyang … turut dibenarkan \ft Secara harfiah: “Kalau bagian pertama (dari adonan) adalah kudus, maka seluruh adonan kudus.” Supaya makna menjadi jelas, gambaran adonan roti diterjemahkan menurut artinya. Arti gambaran adonan itu sama dengan gambaran pohon zaitun pada kalimat berikutnya.\f* Karena bangsa Yahudi itu ibarat pohon zaitun yang ditanam di ladang Allah sebagai milik-Nya yang istimewa. Semua cabang pohon itu juga tetaplah milik-Nya. \p \v 17 Tetapi pada zaman ini, Allah sedang memotong dan membuang beberapa cabang asli dari pohon zaitun-Nya, lalu mengambil cabang-cabang pohon zaitun liar dan menempelkan mereka ke pohon-Nya itu. Cabang-cabang asli menggambarkan orang Yahudi, dan cabang liar menggambarkan kalian, orang dari bangsa-bangsa lain. Sekarang kalian menerima hidup dan kekuatan dari akar pohon zaitun milik Allah itu. \v 18 Maka sebagai cabang-cabang baru yang disambungkan, kalian tidak boleh menganggap diri kalian lebih besar daripada cabang-cabang asli yang sudah dipotong dan dibuang! Ingatlah: Bukan kalian yang memberikan hidup kepada akarnya, tetapi akarlah yang memberikan hidup kepada kalian. \v 19 Lalu di antara kalian yang bukan Yahudi tentu akan ada yang berkata, “Ya benar. Tetapi Allah memotong cabang asli itu supaya aku bisa tersambung pada pohon-Nya!” \v 20 Betul! Namun perlu diingat bahwa cabang asli itu dipotong karena tidak percaya. Dan kalian yang bukan Yahudi bisa terus bersatu dengan pohon itu hanya karena percaya. Jadi, janganlah kamu sombong. Lebih baik kamu takut kalau-kalau kamu dipotong juga! \v 21 Karena kalau Allah tidak segan-segan memotong cabang yang asli, maka kalian juga bisa dipotong kalau berhenti percaya. \p \v 22 Sekarang sudah terbukti bahwa kebaikan hati Allah sungguh luar biasa, dan hukuman-Nya juga sangat mengerikan! Dia akan menjatuhkan hukuman berat kepada orang-orang yang tidak mau mengikuti jalan keselamatan yang diberikan-Nya. Tetapi Dia sangat berbaik hati kepada kalian, asalkan kalian tetap bergantung pada kebaikan hati-Nya itu! Kalau tidak demikian, kalian juga akan dipotong dari pohon-Nya! \v 23 Kalau orang Yahudi tidak keras kepala lagi lalu percaya pada berita keselamatan dari Allah, mereka akan disambungkan kembali pada pohon itu. Allah tentu sanggup melakukannya! \v 24 Buktinya, Dia mampu menyambungkan kalian, cabang pohon zaitun liar, kepada pohon zaitun-Nya yang istimewa, meskipun secara alamiah kalian bukan bagian dari pohon itu. Jadi, tentu lebih mudah bagi Allah untuk menyambungkan kembali cabang asli, yaitu orang Yahudi, yang secara alamiah memang berasal dari pohon-Nya. \p \v 25 Saudara-saudari yang bukan Yahudi, saya mau membukakan rahasia ini kepada kalian supaya kalian tidak menjadi sombong dan membanggakan diri: Untuk sementara ini, Allah sudah membuat sebagian bangsa Israel keras kepala. Tetapi hal itu akan berubah saat semua bangsa lain yang diundang oleh Allah sudah bergabung dengan kita. \v 26 Pada waktu itu terjadi, Allah akan membuka kembali jalan keselamatan kepada semua orang Israel. Hal itu sesuai dengan perkataan Allah dalam Kitab Suci, \q1 “Juruselamat kalian akan muncul di kota suci Yerusalem, \q2 dan Dia akan menjauhkan segala kejahatan dari keturunan Yakub. \q1 \v 27 Aku akan memenuhi perjanjian-Ku dengan mereka \q2 ketika Aku menghapuskan dosa-dosa mereka.”\x + \xo 11:27 \xt Yes. 59:20-21; 27:9\x* \p \v 28 Karena orang Yahudi tidak mau menerima Kabar Baik dari Allah, maka mereka menjadi musuh-Nya. Hal itu terjadi untuk membuka kesempatan bagi kalian yang bukan Yahudi agar diselamatkan. Tetapi orang Yahudi tetaplah umat pilihan Allah yang sangat dikasihi-Nya. Dia tetap mengasihi mereka karena janji-janji-Nya kepada nenek moyang mereka. \v 29 Sebab ketika Allah memilih dan memberkati orang, Dia tidak pernah mengubah rencana-Nya itu ataupun mengambil kembali berkat-Nya dari mereka. \v 30 Dahulu, kalian yang bukan Yahudi tidak mau taat kepada Allah. Namun, sekarang kalian sudah menerima belas kasihan-Nya sehingga bisa bertobat. Hal itu terjadi karena untuk sementara waktu orang Yahudi tidak mau taat. \v 31 Dengan kata lain, untuk saat ini orang Yahudi tidak mau taat karena Allah sedang menunjukkan belas kasihan-Nya kepada kalian. Tetapi hal itu terjadi supaya di kemudian hari mereka juga mendapat kesempatan lagi untuk menerima belas kasihan-Nya. \v 32 Karena Allah memang sudah mengatur supaya semua bangsa mengalami masa diperbudak oleh dosa dan tidak mau taat kepada Allah! Dengan demikian, Dia membuka kesempatan bagi semua orang untuk menerima belas kasihan-Nya! \s1 Pujian bagi Allah \p \v 33 Oh sungguh benar, Allah kita sangat baik kepada kita semua! Kebijaksanaan dan pengetahuan-Nya tidak dapat dipahami oleh manusia. Mustahil kita mampu mengerti keputusan-keputusan-Nya dan cara Dia mengatur segala hal. \v 34 Sebagaimana tertulis dalam Kitab Suci, \q1 “Siapa yang mengetahui pikiran Tuhan? \q2 Siapa yang sanggup menjadi penasihat bagi Allah?”\x + \xo 11:34 \xt Yes. 40:13 LXX\x* \q1 \v 35 “Siapa yang pernah meminjamkan sesuatu kepada Allah \q2 sehingga Dia wajib membayarnya?”\x + \xo 11:35 \xt Ayb. 41:11\x* \p \v 36 Karena Allah sendirilah yang menjadikan segala sesuatu, dan segala sesuatu berlangsung melalui Dia dan untuk Dia. Berikanlah segala kemuliaan kepada-Nya sampai selama-lamanya! Amin. \c 12 \s1 Serahkanlah hidupmu kepada Allah \p \v 1-2 Berdasarkan semua yang sudah saya jelaskan sebelumnya tentang berbagai cara Allah berbaik hati kepada kita, maka sudah sepantasnya kita membalas kebaikan hati-Nya itu! Janganlah lagi kamu mengikuti cara hidup berdosa yang sudah menjadi kebiasaan orang-orang duniawi. Tetapi hendaklah kamu mengambil keputusan seperti ini, “Ya TUHAN, aku mempersembahkan tubuhku sebagai kurban bagi-Mu!”— walaupun sebenarnya kamu masih hidup. Keputusan itu merupakan persembahan yang suci dan menyenangkan hati TUHAN. Dia akan memperbarui pikiranmu masing-masing, sehingga kamu bisa mengetahui apa kehendak-Nya bagimu dan apa yang terbaik dalam setiap keadaan. Kamu semua akan dimampukan untuk mengerti dan memilih apa yang baik, yang paling tepat, dan yang menyenangkan hati TUHAN. \p \v 3 Jadi Saudara-saudari, sebagai rasul Allah yang Dia pilih hanya karena kebaikan hati-Nya, saya menasihatkan kepada kalian masing-masing: Janganlah menganggap dirimu lebih penting daripada yang sebenarnya. Tetapi berpikirlah secara bijaksana, jujur, dan rendah hati, sesuai keyakinanmu tentang kemampuan khusus yang diberikan Tuhan kepadamu. \v 4-5 Karena setiap orang yang bersatu dengan Kristus merupakan anggota tubuh Kristus. Dan tubuh Kristus bisa digambarkan seperti tubuh manusia: Satu tubuh mempunyai banyak anggota, dan setiap anggota mempunyai tugasnya sendiri-sendiri. Begitu jugalah dengan kita. Biarpun banyak, kita masing-masing adalah anggota dari satu tubuh, yaitu tubuh Kristus. Jadi, kita semua berkaitan satu sama lain. \v 6 Dan setiap orang diberi kemampuan rohani yang berbeda-beda menurut kebaikan hati Allah kepada kita masing-masing. Kalau kamu sudah diberi kemampuan untuk bernubuat, sampaikanlah setiap nubuatan sesuai dengan apa yang kamu yakini. \v 7 Kalau kamu sudah diberi kemampuan untuk melayani, hendaklah kamu melayani. Kalau kamu diberi kemampuan untuk mengajar, hendaklah kamu mengajar. \v 8 Kalau kamu diberi kemampuan untuk menghibur orang lain, hiburlah orang lain. Atau kalau kamu diberi kemampuan untuk menolong orang, tolonglah orang lain dengan murah hati. Kalau kamu diberi kemampuan untuk menjadi pemimpin, pimpinlah orang lain dengan sepenuh hati. Dan kalau kamu diberi kemampuan untuk berbelas kasihan, maka berbelas kasihanlah kepada orang lain dengan senang hati. \p \v 9 Janganlah kamu hanya berpura-pura mengasihi orang lain, tetapi kasihilah dengan tulus. Lakukanlah hanya yang baik dan bencilah semua jenis kejahatan. \v 10 Sebagai saudara-saudari seiman yang sudah bersatu dengan Kristus, hendaklah kamu semua saling mengasihi dengan sepenuh hati. Juga, hendaklah kamu berusaha menghormati semua saudara seiman melebihi diri sendiri. \v 11 Rajinlah bekerja dan jangan malas! Dengan kekuatan dari Roh Allah, hendaklah kamu melayani Tuhan dengan penuh semangat. \v 12 Bersukacitalah, karena kita yakin bahwa harapan sebagai pengikut Yesus pasti terwujud. Saat menghadapi kesusahan, berdirilah teguh. Dan dalam keadaan apa pun, tetaplah berdoa! \v 13 Ketika saudara-saudari seiman kita perlu bantuan, tolonglah mereka. Dan kalau mereka memerlukan tumpangan, hendaklah pintu rumahmu terbuka bagi mereka. \p \v 14 Kalau ada orang yang menyakitimu, mintalah Allah untuk memberkati orang itu. Ya, mintalah berkat baginya, dan jangan meminta Allah mengutuk dia! \v 15 Bersukacitalah dengan orang yang bersukacita. Menangislah bersama orang yang menangis. \v 16 Hendaklah kalian sehati sepikiran. Jangan ada yang merasa dirinya lebih penting daripada orang lain, tetapi bergaullah dengan semua kalangan. Dan jangan menganggap dirimu pandai. \p \v 17 Bila ada orang yang berbuat jahat kepadamu, jangan membalasnya dengan kejahatan lagi. Tetapi pikirkanlah baik-baik supaya apa yang hendak kamu perbuat terhadap orang itu dianggap baik oleh semua orang. \v 18 Sedapat mungkin dari pihakmu, berusahalah untuk hidup damai dengan semua orang. \v 19 Saudara-saudari yang saya kasihi, janganlah membalas dendam kepada orang yang berbuat jahat kepadamu. Biarlah Allah yang membalas kejahatan orang itu dengan murka-Nya. Karena dalam Firman TUHAN tertulis, \q1 “Hanya Aku yang berhak memberikan hukuman. \q2 Setiap orang yang melakukan kejahatan, Akulah yang akan membalasnya!”\x + \xo 12:19 \xt Ul. 32:35\x* \m \v 20 Tetapi hendaklah kamu melakukan Firman TUHAN ini, \q1 “Kalau orang yang memusuhimu lapar, berilah dia makan. \q2 Kalau orang yang memusuhimu haus, berilah dia minum. \q1 Karena dengan cara itu \q2 kamu akan membuat dia merasa malu.”\f + \fr 12:20 \fk kamu akan membuat dia merasa malu \ft Secara harfiah: kamu menumpukkan bara api di atas kepalanya. TSI menerjemahkan kiasan itu langsung kepada artinya. Kalimat tersebut dikutip Paulus dari Ams. 25:21-22 LXX.\f* \m \v 21 Jangan biarkan dirimu dikalahkan oleh kejahatan, tetapi kalahkanlah kejahatan dengan terus berbuat baik. \c 13 \s1 Taatilah peraturan pemerintah \p \v 1 Hendaklah kalian semua taat kepada pemerintah, karena tidak ada pejabat yang duduk dalam pemerintahan tanpa seizin Allah, dan setiap pejabat yang sekarang memerintah ditetapkan oleh Allah. \v 2 Jadi, setiap orang yang melawan pemerintah sebenarnya melawan ketetapan Allah. Orang yang melakukan hal itu akan mendatangkan hukuman atas dirinya sendiri. \v 3 Orang yang berbuat baik tidak perlu takut kepada pemerintah. Kalau kamu ingin bebas dari rasa takut kepada pemerintah, lakukanlah yang baik, maka kamu akan mendapat pujian dari mereka yang memerintah. \p \v 4 Karena para pejabat pemerintah adalah hamba-hamba Allah yang bekerja untuk melayani kepentingan kita. Akan tetapi, kalau kamu berbuat jahat, maka mereka adalah hamba-hamba Allah yang bertugas memberi hukuman. Dengan demikian tentu kamu perlu takut, sebab kamu tidak bisa terhindar dari hukuman mereka. \v 5 Maka sudah seharusnya kamu taat kepada pemerintah karena kita tahu bahwa hal itu pantas dan benar di mata Allah, bukan hanya karena takut dihukum. \p \v 6 Itulah juga sebabnya kita membayar pajak kepada pemerintah. Karena para pejabat bekerja untuk Allah dan menghabiskan sebagian besar waktu mereka untuk memerintah. \v 7 Jadi, berikanlah kepada setiap petugas pemerintah sesuai dengan apa yang pantas diberikan. Kalau kamu mempunyai hutang pajak, bayarlah. Berikanlah cukai kepada pihak yang berhak menerima cukai. Hormat dan taatlah kepada semua pejabat pemerintah dan setiap orang yang patut dihormati. \s1 Mengasihi sesama adalah hukum yang terutama \p \v 8 Kalau kamu berhutang sesuatu kepada siapa pun, segeralah membayarnya, supaya tidak ada ikatan hutang di antara kalian. Biarlah satu-satunya ikatan yang menyatukan kalian hanyalah ikatan kasih. \v 9 Sebab dalam hukum Taurat tertulis, “Jangan berzina, jangan membunuh, jangan mencuri, jangan mengingini milik orang lain.”\x + \xo 13:9 \xt Kel. 20:13-15, 17; Ul. 5:17-19, 21\x* Memang ada banyak perintah, tetapi inti dari semua perintah itu sebenarnya hanya satu, yakni “Kasihilah sesamamu seperti kamu mengasihi dirimu sendiri.”\x + \xo 13:9 \xt Im. 19:18\x* \v 10 Karena bila kita mengasihi, tentu kita tidak menyakiti orang lain. Jadi dengan mengasihi, berarti kita menaati seluruh hukum Taurat. \p \v 11 Saya memberi nasihat seperti itu karena melihat keadaan zaman ini. Sekarang sudah tiba saatnya kamu bangun dari tidur, sebab waktunya untuk kamu diselamatkan sudah lebih dekat sekarang daripada ketika kamu baru mulai percaya. \v 12 Malam sudah hampir berlalu, dan siang akan segera tiba. Karena itu, berhentilah melakukan segala perbuatan yang berasal dari kegelapan. Marilah kita mempersiapkan diri dengan perlengkapan senjata yang berasal dari terang untuk melawan semua penguasa gelap.\x + \xo 13:12 \xt Ef. 6:11-18\x* \v 13 Hendaklah kamu hidup dengan benar selayaknya orang yang berada dalam terang. Janganlah memakai tubuhmu untuk berpesta pora, mabuk-mabukan, melakukan percabulan, ataupun dosa lainnya. Jangan bertengkar dan iri hati satu sama lain. \v 14 Tetapi marilah kita semua menjadikan Penguasa kita Kristus Yesus sebagai teladan hidup, supaya waktu orang melihat perbuatan kita, mereka seperti melihat Kristus dalam diri kita. Dan jangan pernah lagi berpikir untuk memuaskan keinginan-keinginan dari naluri kita yang berdosa. \c 14 \s1 Jangan saling menyalahkan saudara seiman \p \v 1 Terimalah dengan baik orang-orang yang belum sepenuhnya percaya tentang kebebasan yang kalian miliki sebagai orang yang sudah bersatu dengan Kristus. Janganlah membuang waktu untuk berdebat dengan mereka. \v 2 Ada saudara-saudari kita yang sangat percaya penuh kepada Kristus, sehingga mereka meyakini bahwa Allah mengizinkan kita untuk makan semua jenis makanan. Namun, ada saudara-saudari lain yang ragu-ragu dan merasa hanya diperbolehkan makan sayur-sayuran saja. \v 3 Bagi kalian yang sudah meyakini bahwa kita boleh makan semua jenis makanan, janganlah menganggap dirimu lebih saleh daripada orang yang hanya makan sayur-sayuran. Sebaliknya, bagi kalian yang keyakinannya hanya makan sayur-sayuran, janganlah menganggap bersalah orang yang makan semua jenis makanan. Karena Allah sudah menerima saudara-saudari seiman itu tanpa mempersoalkan pendapat mereka tentang makanan. \v 4 Ibaratnya, kamu tidak berhak menghakimi hamba orang lain. Hanya majikannya sendirilah yang berhak menentukan hamba itu benar atau salah. Pikirkanlah ini: Kita adalah milik Allah! Dia pasti sanggup menopang kita supaya tidak jatuh! \p \v 5 Contoh lainnya, ada saudara-saudari kita yang meyakini bahwa hari yang satu lebih penting daripada hari-hari lainnya, tetapi ada juga yang meyakini bahwa semua hari sama pentingnya. Untuk hal-hal seperti itu, hendaklah masing-masing mempercayai apa yang diyakininya sendiri, tanpa menyalahkan keyakinan orang lain. \v 6 Saudara-saudari yang memperingati hari-hari tertentu melakukan hal itu demi kemuliaan Tuhan. Dan saudara-saudari kita yang menganggap semua hari sama saja, mereka juga melakukannya demi kemuliaan Tuhan. Demikian pula, saudara-saudari yang meyakini bahwa semua jenis makanan boleh dimakan, mereka makan untuk memuliakan Tuhan dan bersyukur kepada Allah atas makanan itu. Dan saudara-saudari yang tidak makan jenis makanan tertentu, mereka juga melakukannya untuk memuliakan Tuhan dan bersyukur kepada Allah atas makanan itu. \p \v 7 Tidak seorang pun di antara kita yang hidup atau mati untuk dirinya sendiri. \v 8 Bila kita hidup, kita hidup untuk memuliakan Tuhan. Dan bila kita mati, kita juga mati untuk memuliakan Tuhan. Jadi, baik hidup maupun mati, kita melakukan segala sesuatu untuk memuliakan Tuhan, karena kita adalah milik Tuhan. \v 9 Sebab untuk itulah Kristus mati dan bangkit kembali, yakni supaya Dia hidup sebagai Penguasa atas semua orang, baik yang masih hidup maupun yang sudah mati. \p \v 10 Maka janganlah kalian saling menyalahkan sesama saudara seiman! Kalian tidak berhak melakukan itu. Dan janganlah menganggap dirimu lebih baik daripada saudara-saudari seiman yang lain. Karena kelak kita semua berdiri di hadapan Kristus dan Dialah yang akan menghakimi kita. \v 11 Sebab di dalam Kitab Suci tertulis, \q1 “Tuhan berkata, \q2 ‘Demi diri-Ku sendiri sebagai Allah yang hidup, \q1 Aku bersumpah bahwa semua orang akan sujud menyembah di hadapan-Ku, \q2 dan semua orang akan mengaku bahwa Akulah Allah.’”\x + \xo 14:11 \xt Yes. 45:23 LXX\x* \m \v 12 Jadi, setiap orang akan mempertanggungjawabkan perbuatannya sendiri kepada Allah. \s1 Jangan membuat orang lain berdosa \p \v 13 Karena itulah kalian harus berhenti saling menyalahkan. Dan hendaklah kalian masing-masing bertekad untuk tidak melakukan perbuatan yang dapat melemahkan keyakinan saudara seiman atau membuatnya jatuh ke dalam dosa. \v 14 Sebagai orang yang sudah lama mengikut Tuhan Yesus, saya sendiri meyakini bahwa pada dasarnya tidak ada makanan yang haram bagi kita. Tetapi bagi orang yang meyakini bahwa jenis makanan tertentu adalah haram, dia bersalah kalau memakan makanan itu. \p \v 15 Bila kamu tahu bahwa saudara seimanmu menganggap haram suatu jenis makanan, tetapi kamu sengaja makan makanan itu di depan dia, maka kamu sedang merusak keyakinannya dan kamu tidak melakukan kasih. Janganlah mematahkan keyakinan saudara seimanmu hanya karena soal makanan. Ingatlah bahwa Kristus juga sudah mati untuk saudaramu itu. \v 16 Jika kamu berbuat begitu, maka saudara seimanmu justru akan menganggap buruk hal baik yang sebenarnya diperbolehkan. \v 17 Karena bagi kita warga kerajaan Allah, soal makanan dan minuman bukanlah hal yang utama. Tetapi biarlah kamu hidup dipimpin oleh Roh Allah sehingga kamu dapat melakukan yang benar, mengalami ketenangan, dan merasakan sukacita dalam perlindungan Tuhan. \v 18 Bila kita mengutamakan hal-hal itu dalam melayani Kristus, tentu kita menyenangkan hati Allah dan diterima orang lain dengan baik juga. \p \v 19 Jadi, marilah kita giat berusaha melakukan apa pun yang mendatangkan damai di antara kita dan yang dapat membangun rohani setiap orang. \v 20 Jangan sampai soal makanan saja menghancurkan pekerjaan Allah dalam hidup saudara atau saudari seimanmu. Memang semua makanan adalah halal, tetapi kamu bersalah kalau memakan sesuatu di hadapan saudaramu yang menganggapnya haram. Kalau dia ikut makan makanan itu, dia sudah jatuh ke dalam dosa. \v 21 Lebih baik tidak makan daging atau minum anggur atau melakukan apa pun yang dapat membuat saudara atau saudarimu jatuh ke dalam dosa atau tersinggung sehingga mengurangi semangatnya dalam mengikut Kristus. \p \v 22 Biarlah keyakinanmu tentang hal-hal seperti itu kamu pegang sendiri dan hanya kamu dengan Allah yang tahu. Betapa bahagianya orang yang melakukan apa yang diyakininya benar di hadapan Allah sehingga dia tidak merasa tertuduh. \v 23 Tetapi kalau kamu makan sesuatu dan tidak yakin makanan itu halal, maka kamu bersalah, sebab kamu tidak mengikuti apa yang kamu yakini. Karena jika kita melakukan sesuatu yang bertentangan dengan keyakinan kita di hadapan Allah, berarti kita berbuat dosa. \s1 Paulus memuji Allah karena Kabar Baik\f + \fr 14:23 \fk Perikop \ft TSI mengikuti sumber Teks Bizantium yang menuliskan ayat 24-26 di sini, sesuai dengan 95% salinan kuno Surat Roma. Sumber teks UBS menuliskan ketiga ayat yang sama di Rm. 16:25-27.\f* \p \v 24-25 Terpujilah Allah! Hanya Dialah yang sanggup menjagamu supaya tetap berdiri teguh di atas ajaran Kristus Yesus dan Kabar Baik yang saya beritakan. Sudah lama Kabar itu tersembunyi karena Allah yang kekal merahasiakannya dari zaman ke zaman, tetapi sekarang Dia sudah menyatakannya. Dan Dia memerintahkan agar tulisan para nabi diberitakan kepada segala bangsa, supaya setiap orang dapat mengerti Kabar Baik serta menaati dan mempercayainya. \v 26 Allah kita penuh hikmat. Untuk selamanya berikanlah kemuliaan kepada Allah kita melalui Kristus Yesus! Amin. \c 15 \p \v 1 Bagi kalian yang sudah berkeyakinan kuat tentang kebebasan orang yang bersatu dengan Kristus, kalian harus sabar terhadap anggota yang masih ragu-ragu tentang hal-hal seperti itu. Tolonglah mereka. Janganlah kalian hanya menyenangkan diri sendiri, \v 2 tetapi berusahalah untuk menyenangkan satu sama lain, sehingga kalian saling menolong dan menguatkan. \v 3 Karena selama Kristus berada di dunia ini, Dia tidak hidup untuk menyenangkan diri-Nya sendiri. Dia memenuhi apa yang tertulis dalam Kitab Suci, termasuk keluhan seorang pemazmur, \q1 “Ya TUHAN, ketika orang-orang menghina Engkau, \q2 aku juga turut dihina dan menderita.”\x + \xo 15:3 \xt Mzm. 69:9 LXX\x* \m \v 4-5 Segala sesuatu yang tertulis di dalam Kitab Suci memang merupakan ajaran bagi kita. Dan semua ajaran itu diberikan untuk menjadikan kita tabah dan kuat, sehingga kita terus berharap kepada Allah yang adalah Penolong kita. Dialah sumber kesabaran dan kekuatan bagi kita. Saya berdoa supaya Allah menolong kalian semua untuk hidup rukun, seperti kehendak Kristus Yesus, \v 6 sehingga kalian semua bersatu dan dengan seia sekata memuji serta memuliakan Allah, Bapa dari Kristus Yesus Penguasa kita. \p \v 7 Jadi, karena Kristus sudah menerima kalian sebagai umat-Nya, hendaklah kalian juga saling menerima sesama saudara-saudari seiman, supaya Allah dimuliakan. \v 8 Saya berkata begitu karena Kristus Yesus sudah menjadi hamba bagi bangsa Yahudi untuk menunjukkan bahwa Allah menepati semua janji-Nya kepada mereka. Dengan demikian, Kristus membuktikan bahwa semua perjanjian Allah terhadap nenek moyang orang Yahudi adalah benar. \v 9 Pelayanan Kristus juga bertujuan agar bangsa-bangsa yang bukan Yahudi turut memuliakan Allah karena kebaikan hati-Nya yang Dia nyatakan kepada mereka. Kitab Suci sudah banyak menubuatkan tentang hal tersebut. Misalnya, seorang pemazmur menulis, \q1 “Karena itu aku akan memuliakan Engkau di antara bangsa-bangsa yang bukan Yahudi, \q2 dan menyanyikan lagu pujian bagi-Mu.”\f + \fr 15:9 \fk bagi-Mu \ft Secara harfiah: bagi nama-Mu. Dalam kebudayaan Yahudi, kata ‘nama Allah’ mewakili seluruh diri Allah. Paulus mengambil kutipan ini dari 2Sam. 22:50 atau Mazmur 18:49 LXX.\f* \m \v 10 Musa juga berkata, \q1 “Hai bangsa-bangsa yang bukan Yahudi, \q2 bersukacitalah bersama umat Allah.”\x + \xo 15:10 \xt Ul. 32:43 LXX\x* \m \v 11 Ada pula pemazmur yang mengatakan, \q1 “Hai semua bangsa yang bukan Yahudi, pujilah TUHAN! \q2 Biarlah segala bangsa memuji Penguasa kita.”\x + \xo 15:11 \xt Mzm. 117:1\x* \m \v 12 Dan Nabi Yesaya pun bernubuat, \q1 “Akan datang Seorang dari keturunan Isai. \q2 Dia akan menjadi terpandang dan ditinggikan sebagai raja untuk memerintah semua bangsa, \q2 dan orang yang bukan Yahudi akan berharap kepada-Nya.”\x + \xo 15:12 \xt Yes. 11:10 LXX\x* \p \v 13 Karena itu, saya mendoakan kalian semua yang percaya kepada Kristus: Kiranya Allah, sumber pengharapan kita, memberkati kalian dengan sukacita dan ketenangan dalam perlindungan-Nya. Biarlah kalian tidak pernah berputus asa, sebab melalui kuasa Roh Kudus, kalian memiliki harapan yang pasti. \s1 Paulus menceritakan pelayanannya \p \v 14 Saudara-saudariku, saya yakin bahwa kalian hidup dengan sangat baik dan mempunyai semua pengetahuan yang diperlukan untuk dapat saling menasihati. \v 15 Meski demikian, Saudara-saudari, sebagai rasul Allah yang Dia pilih karena kebaikan hati-Nya, saya berani menuliskan hal-hal tadi. \v 16 Sebab Allah memanggil saya menjadi pelayan Kristus Yesus dan menugaskan saya untuk memberitakan Kabar Baik-Nya kepada orang-orang bukan Yahudi. Jadi saya melayani seperti seorang imam yang menjadi perantara bagi orang-orang bukan Yahudi, supaya mereka juga bisa mempersembahkan hidupnya kepada Allah seperti kurban yang hidup. Allah akan menerima mereka karena mereka sudah disucikan oleh Roh-Nya. \p \v 17 Karena itu, saya bangga atas semua yang Kristus Yesus kerjakan melalui saya demi kemuliaan Allah. \v 18 Tentang pelayanan saya, saya tidak mau membanggakan diri. Saya hanya akan membicarakan apa yang sudah Kristus lakukan melalui saya, sehingga melalui perkataan dan perbuatan, saya bisa memimpin orang-orang yang bukan Yahudi taat kepada Allah. \v 19 Mereka menjadi taat kepada Allah karena Roh Kudus menunjukkan kuasa-Nya melalui saya sehingga terjadi banyak keajaiban. Dan saya sudah menceritakan Kabar Baik tentang Kristus dengan lengkap, mulai dari kota Yerusalem sampai jauh ke daerah Ilirikum. \v 20 Saya bertekad untuk selalu menceritakan Kabar Baik ke tempat-tempat di mana pun orang-orang belum pernah mendengar tentang Kristus, karena saya tidak mau membangun pekerjaan pelayanan saya di atas fondasi yang sudah dibangun orang lain. \v 21 Hal itu sesuai dengan yang tertulis dalam Kitab Suci, \q1 “Orang-orang yang belum pernah menerima berita ataupun mendengar tentang Dia akan mendengar dan mengerti.”\x + \xo 15:21 \xt Yes. 52:15 LXX\x* \s1 Rencana Paulus untuk mengunjungi Roma \p \v 22 Pelayanan saya ke daerah-daerah lain membuat saya sering terhalang untuk mengunjungi kalian. \v 23 Tetapi sekarang, saya sudah menyelesaikan pekerjaan saya di daerah-daerah itu. Lagipula sudah bertahun-tahun lamanya saya ingin mengunjungi kalian. \v 24 Karena itu, saya berharap dalam perjalanan ke Spanyol nanti, saya dapat singgah di Roma dan mengunjungi kalian. Setelah kita menikmati pertemuan sebentar, kalian bisa menolong saya meneruskan perjalanan ke Spanyol. \p \v 25 Tetapi saat ini saya hendak pergi ke Yerusalem untuk memberikan bantuan kepada saudara-saudari seiman di sana. \v 26 Jemaat di Makedonia dan Akaya sudah memutuskan untuk menyumbangkan dana bagi anggota jemaat yang miskin di Yerusalem. \v 27 Saudara-saudari kita di Makedonia dan Akaya melakukannya dengan sangat senang hati. Lagipula memang sudah sepantasnya mereka menolong saudara-saudari seiman di Yerusalem, sebab mereka yang bukan Yahudi sudah turut menerima berkat rohani yang luar biasa dari orang Yahudi. Karena itulah mereka merasa berhutang kepada orang Yahudi sehingga mengirimkan berkat materi. \v 28 Jadi saya pergi ke Yerusalem untuk mengantarkan sumbangan mereka dan memastikan dana itu diserahkan dengan semestinya. Sesudah selesai, saya akan berangkat ke Spanyol melalui kota Roma untuk singgah dan menemui kalian. \v 29 Saya yakin bahwa saat kita bertemu, saya dapat membagikan kepada kalian seluruh berkat rohani dari ajaran Kabar Baik tentang Kristus. \p \v 30 Saudara-saudari, saya minta tolong supaya kalian sungguh-sungguh berdoa kepada Allah untuk pelayanan saya. Lakukanlah itu karena kita sama-sama bersatu dengan Penguasa kita Kristus Yesus dan karena kasih yang diberikan Roh Kudus kepada kita. \v 31 Doakan juga supaya saya selamat dari orang-orang yang tidak percaya kepada Kristus di Yudea, dan supaya bantuan yang saya bawa ke Yerusalem itu berkenan bagi saudara-saudari seiman di sana. \v 32 Dengan demikian, kalau Allah mengizinkan, saya bisa datang kepada kalian dengan sukacita, dan kita akan mempunyai kesempatan untuk saling menguatkan. \v 33 Saya berharap supaya Allah, sumber ketenangan hidup kita, selalu menyertai kalian! Amin. \c 16 \s1 Kata-kata terakhir dari Paulus \p \v 1 Saya hendak memperkenalkan kepada kalian saudari seiman kita, Febe. Dia seorang yang dapat dipercaya dan sudah ditugaskan sebagai pelayan khusus di antara jemaat di Kengkrea. \v 2 Terimalah dia dengan selayaknya sebagai umat Allah, karena dia juga sudah bersatu dalam Tuhan. Tolong bantu dia dalam hal apa saja yang diperlukannya, sebab dia sendiri sudah menolong banyak orang, termasuk saya. \li1 \v 3 Sampaikan salam saya kepada Priskila dan Akwila, rekan pelayanan saya dalam Kristus Yesus. \v 4 Keduanya pernah mempertaruhkan nyawa demi menyelamatkan hidup saya. Saya sangat berterima kasih kepada mereka. Bukan hanya saya, tetapi semua jemaat yang bukan Yahudi juga berterima kasih kepada mereka karena hal itu. \li1 \v 5 Sampaikan juga salam saya kepada jemaat yang berkumpul di rumah mereka. \li1 Salam kepada sahabat saya Epenetus yang terkasih. Dialah orang pertama di provinsi Asia\x + \xo 16:5 \xt Kis. 2:9\x* yang menjadi pengikut Kristus. \li1 \v 6 Salam kepada Maria. Dia sudah banyak bekerja untuk jemaat di Roma. \li1 \v 7 Sampaikan juga salam saya kepada Andronikus dan Yunias. Mereka orang Yahudi seperti saya dan pernah dipenjarakan bersama saya. Keduanya sudah menjadi pengikut Kristus sebelum saya, dan mereka terkenal sebagai utusan\f + \fr 16:7 \fk utusan \ft Secara harfiah: rasul. Lihat catatan di Mat. 10:2.\f* Kristus untuk melakukan pekerjaan-Nya. \li1 \v 8 Salam kepada Amplias yang saya kasihi dalam Tuhan. \li1 \v 9 Salam kepada Urbanus, teman sepelayanan kita dalam Kristus, \li1 juga kepada Stakis, sahabat saya yang terkasih. \li1 \v 10 Salam kepada Apeles. Dia sudah dicobai dan terbukti bahwa kasihnya murni kepada Kristus. \li1 Sampaikan salam saya kepada setiap orang dalam keluarga Aristobulus. \li1 \v 11 Salam kepada Herodion, teman sebangsa saya, \li1 juga kepada keluarga Narkisus, saudara-saudari seiman kita dalam Kristus. \li1 \v 12 Salam kepada Trifena dan Trifosa, kedua wanita yang selalu sungguh-sungguh bekerja melayani Tuhan. \li1 Salam kepada Persis, sahabat saya yang terkasih. Dia juga banyak bekerja demi kemuliaan Tuhan. \li1 \v 13 Salam kepada Rufus. Dia adalah orang yang istimewa di mata Tuhan. \li1 Dan sampaikan salam saya kepada ibunya, yang juga sudah menjadi seperti ibu saya sendiri. \li1 \v 14 Salam kepada Asinkritus, Flegon, Hermes, Patrobas, Hermas, dan saudara-saudara seiman lain yang ada bersama mereka. \li1 \v 15 Sampaikan salam saya kepada Filologus dan Yulia, Nereus dan saudarinya, serta Olimpas, juga semua saudara-saudari seiman yang ada bersama mereka. \li1 \v 16 Saudara-saudari, hendaklah kalian saling memberi salam dengan penuh kasih sebagai umat yang sudah disucikan Allah. \li1 Semua jemaat Kristus menyampaikan salam kepada kalian. \p \v 17 Saudara-saudari, saya menasihatkan kalian supaya berhati-hati terhadap orang yang suka membuat perpecahan, dan yang merusak keyakinan kalian dengan melawan ajaran benar yang sudah kalian terima. Jauhilah mereka, \v 18 karena orang-orang seperti itu tidak melayani Penguasa kita Kristus Yesus. Yang mereka inginkan hanyalah menyenangkan diri sendiri. Mereka memakai kata-kata manis untuk membohongi orang-orang yang tulus hati. \p \v 19 Namun, semua saudara seiman sudah mendengar tentang kalian, Jemaat Roma, bahwa kalian sangat taat kepada Tuhan Yesus. Jadi saya sangat bersukacita karena kalian! Tetapi saya minta supaya kalian terus bijaksana dalam memilih semua hal yang baik dan bersih dari segala perbuatan jahat. \v 20 Allah, yang selalu menjaga kita agar hidup dengan tenang, akan segera menghancurkan Satanas\x + \xo 16:20 \xt Why. 20:2-3\x* dan menaklukkan dia di bawah kuasa kita. Saya berdoa kiranya Penguasa kita Yesus selalu berbaik hati kepada kalian. \p \v 21 Salam kepada kalian dari Timotius, sahabat saya sepelayanan, juga dari Lukius, Yason, dan Sosipater, teman-teman saya sebangsa. \p \v 22 Salam juga dari saya, Tertius, yang menuliskan surat Paulus ini sesuai dengan yang dia ucapkan. \p \v 23 Salam dari Gayus kepada kalian. Dia menyediakan rumahnya sebagai tumpangan untuk saya (Paulus) dan sebagai tempat berkumpul bagi jemaat di kota ini. Erastus dan saudara seiman kita, Kwartus, juga menyampaikan salam kepada kalian. Erastus adalah bendahara kota ini. \p \v 24 Akhir kata, saya berdoa kiranya Penguasa kita Kristus Yesus selalu berbaik hati kepada kalian semua. Amin. \p \v 25-27 \f + \fr 16:25-27 \fk perbedaan tekstual \ft Teks UBS mempunyai ayat 25-27 di sini. TSI mengikuti Teks Bizantium, yang menuliskan ketiga ayat tersebut di Rm. 14:24-26.\f*