\id GEN \h Kejadian \toc1 Kejadian \toc2 Kejadian \toc3 Kej. \mt1 Kejadian \c 1 \s1 Allah menciptakan surga, langit, dan bumi \p \v 1 Pada permulaan segala sesuatu, Allah menciptakan tingkat-tingkat surga dan langit serta bumi.\f + \fr 1:1 \fk tingkat-tingkat surga dan langit … \ft Kata dalam bahasa Ibrani yang sering diterjemahkan ‘langit’ sebenarnya jamak. Artinya, kata tersebut dapat diterjemahkan ‘surga-surga’ atau ‘langit (jamak)’. Pada zaman penulisan kitab ini (yang menurut tradisi ditulis oleh Musa), pemahaman yang diyakini orang-orang adalah bahwa surga terdiri dari beberapa tingkat. Tingkat yang paling bawah adalah langit, dan tingkat yang paling atas adalah kediaman Allah. Semuanya itu ciptaan Allah. Lihat 2Kor. 12:2 dan Kol. 1:16. Banyak penafsir mengatakan bahwa kedua kata benda ‘surga-surga dan bumi’ adalah gaya bahasa di mana kedua itu dianggap mewakili segala ciptaan yang ada di semesta alam.\f* \v 2 Waktu itu, bumi belum berbentuk dan kosong. Bumi gelap gulita dan digenangi air yang sangat dalam. Roh Allah hadir di atas\f + \fr 1:2 \fk hadir di atas … \ft Secara harfiah: “Roh Allah bergerak di atas permukaan air.” Cara Roh Allah bergerak di atas permukaan air tidak begitu jelas. Dalam bahasa Ibrani kata ‘Roh’ sama dengan kata yang berarti ‘nafas’ dan ‘angin’. Karena itu kemungkinan gerak Roh Allah itu seperti angin bertiup. Makna terpenting yang perlu diperhatikan di sini adalah bahwa kehadiran Roh Allah menunjukkan bahwa perhatian Allah tertuju kepada dunia yang akan diciptakan-Nya.\f* permukaan air itu. \s2 Hari pertama \p \v 3 Berkatalah Allah, “Jadilah terang!” Maka terang itu jadi. \v 4 Allah melihat bahwa terang itu baik, maka Dia memisahkan terang dari kegelapan. \v 5 Allah menyebut terang itu ‘siang’ dan kegelapan itu ‘malam’. \p Hari pertama berakhir ketika petang menjadi malam.\f + \fr 1:5 \fk Hari pertama … \ft Bagi orang Yahudi, pergantian hari dianggap sudah mulai ketika petang menjadi malam, bukan pada saat fajar. Cara menentukan batas hari seperti ini bisa dilihat dalam Im. 23:32. Yang disebut ‘hari pertama’ tidak bisa disamakan dengan hari Minggu atau hari apa pun dalam kalender zaman sekarang.\f* \s2 Hari kedua \p \v 6 Pada pagi berikutnya, berkatalah Allah, “Hendaklah ada ruang kosong\f + \fr 1:6 \fk ruang kosong \ft Kedua kata dalam bahasa Ibrani yang diterjemahkan ‘ruang kosong’ menunjukkan suatu pemisah yang sekarang kita kenal sebagai atmosfer. Dalam puisi Ibrani, pemisah itu digambarkan seperti lengkungan, misalnya di Ayb. 22:14 dan Am. 9:6.\f* untuk memisahkan air yang di bumi dengan air yang di atas bumi.” \v 7 Maka jadilah demikian. \v 8 Allah menyebut ruang kosong itu ‘langit’. \p Hari kedua berakhir ketika petang menjadi malam. \s2 Hari ketiga \p \v 9 Pada pagi berikutnya, berkatalah Allah, “Hendaklah air yang ada di bawah langit berkumpul di satu tempat, supaya tanah kering bisa terlihat.” Maka jadilah demikian. \v 10 Allah menyebut tanah kering itu ‘darat’ dan kumpulan air itu ‘laut’. Allah melihat bahwa semuanya itu baik. \v 11 Kemudian Allah berkata, “Hendaklah tanah mengeluarkan berbagai jenis tumbuhan, termasuk yang menghasilkan biji-bijian dan berbagai jenis pohon yang buahnya berbiji. Hendaklah tiap jenis biji itu nanti menghasilkan tumbuhan atau pohon yang sama sesuai jenisnya.” Maka jadilah demikian. \v 12 Tanah menumbuhkan segala jenis tumbuhan, termasuk yang menghasilkan biji-bijian dan berbagai jenis pohon yang buahnya berbiji. Dan setiap jenis biji selalu menghasilkan tumbuhan atau pohon yang sama jenisnya. Allah melihat bahwa semuanya itu baik. \p \v 13 Hari ketiga berakhir ketika petang menjadi malam. \s2 Hari keempat \p \v 14-15 Pada pagi berikutnya, berkatalah Allah, “Hendaklah ada berbagai benda penerang di langit supaya sinarnya terpancar ke bumi. Biarlah benda-benda itu menunjukkan perbedaan antara siang dan malam, serta menjadi tanda untuk menentukan hari, tahun, dan musim.”\f + \fr 1:14-15 \fk musim \ft Kata bahasa Ibrani yang diterjemahkan di sini sebagai ‘musim’ juga sering diterjemahkan sebagai ‘hari raya agama’ dalam ayat-ayat lain di Perjanjian Lama (PL).\f* Maka jadilah demikian. \v 16 Allah membuat dua benda penerang yang besar. Yang lebih besar bersinar\f + \fr 1:16 \fk bersinar \ft Kata ‘bersinar’ dalam ayat ini dan ayat 18 menerjemahkan dua kata dalam bahasa Ibrani yang berarti ‘menguasai’. Pada zaman purba, matahari dan bulan sering dianggap sebagai dua figur ilahi. Namun, sebenarnya kata ‘menguasai’ adalah kiasan personifikasi. Dengan tidak menyebut nama kedua benda itu sebagai matahari dan bulan, penulis kitab ini hendak menunjukkan bahwa kedua benda itu adalah ciptaan, dan tidak ilahi.\f* pada siang hari, dan yang lebih kecil bersinar pada malam hari. Allah juga membuat banyak sekali bintang. \v 17 Allah mengatur benda-benda itu di langit untuk menerangi bumi, \v 18 untuk bersinar pada siang dan malam, dan untuk memisahkan terang dari gelap. Allah melihat bahwa semuanya itu baik. \p \v 19 Hari keempat berakhir ketika petang menjadi malam. \s2 Hari kelima \p \v 20 Pada pagi berikutnya, berkatalah Allah, “Hendaklah air dipenuhi dengan berbagai jenis makhluk hidup yang berenang, dan langit dipenuhi dengan berbagai jenis burung yang beterbangan di atas permukaan bumi.” \v 21 Lalu Allah menciptakan berbagai jenis binatang laut yang besar dan segala jenis makhluk yang bergerak di dalam air. Dia juga menciptakan segala jenis binatang yang bersayap. Allah melihat bahwa semuanya itu baik. \v 22 Lalu Allah memberkati semua makhluk hidup itu, kata-Nya, “Hendaklah segala makhluk yang hidup di laut berkembang biak dan memenuhi lautan. Dan segala binatang yang bersayap hendaklah bertambah banyak di bumi.” \p \v 23 Hari kelima berakhir ketika petang menjadi malam. \s2 Hari keenam \p \v 24-25 Pada pagi berikutnya, berkatalah Allah, “Hendaklah ada berbagai jenis makhluk hidup di bumi,\f + \fr 1:24-25 \fk bumi \ft Secara harfiah: “Hendaklah bumi mengeluarkan segala jenis binatang …” Ini adalah gaya bahasa personifikasi yang menggambarkan bahwa Allah menggunakan tanah untuk menciptakan hewan-hewan. Mungkin ini terjadi dengan cara yang mirip seperti Kej. 2:19.\f* termasuk hewan ternak, binatang liar, binatang melata, dan binatang yang merayap di atas permukaan tanah.” Maka Allah menjadikan segala binatang itu, yaitu hewan ternak, binatang liar, binatang melata, dan binatang yang merayap, sesuai jenisnya masing-masing. Allah melihat bahwa semuanya itu baik. \p \v 26 Kemudian Allah berkata, “Marilah Kita\f + \fr 1:26 \fk Kita \ft Ada penafsir yang mengatakan bahwa Allah menggunakan kata ‘Kita’ karena Dia berbicara seperti seorang raja, di mana perkataan raja mewakili seluruh pemerintahannya. Namun, dalam seluruh PL, bahasa Ibrani tidak pernah menggunakan bentuk jamak untuk menandakan keagungan seseorang. Kemungkinan, kata ‘Kita’ menandakan keberadaan Allah sebagai tiga pribadi, dan Allah Bapa sedang berbicara kepada Roh Kudus yang sudah disebut dalam ayat 2. Zaman sekarang, kita mengetahui bahwa Allah Anak juga terlibat dalam penciptaan, berdasarkan Yoh. 1:1-15; 1Kor. 8:6; Kol. 1:16; dan Ibr. 1:2.\f* menciptakan manusia supaya menyerupai Kita dan mencerminkan sifat-sifat Kita. Mereka akan berkuasa atas seluruh bumi, yaitu atas segala ikan-ikan di laut, burung-burung di udara, hewan ternak, binatang liar, binatang melata, dan binatang yang merayap di tanah.” \q1 \v 27 Maka Allah menciptakan manusia supaya menyerupai Dia. \q2 Allah menciptakan mereka, laki-laki dan perempuan. \m \v 28 Kemudian Allah memberkati mereka, “Beranakcuculah hingga kalian menjadi banyak. Penuhilah seluruh bumi dan berkuasalah atasnya. Hendaklah kalian berkuasa atas semua binatang di laut, di udara, dan di bumi.” \v 29 Berkatalah Allah kepada manusia itu, “Dengarlah! Aku memberikan kepada kalian segala tumbuhan yang menghasilkan biji-bijian dan semua pohon yang buahnya berbiji. Semua itu akan menjadi makanan bagi kalian. \v 30 Tetapi untuk semua binatang di bumi, burung-burung di udara, binatang melata, dan binatang yang merayap, Aku memberikan segala tumbuhan hijau sebagai makanan mereka.” Maka jadilah demikian. \v 31 Allah melihat bahwa semua yang sudah diciptakan-Nya itu sungguh amat baik. \p Hari keenam berakhir ketika petang menjadi malam.\f + \fr 1:31 \fk malam \ft Kata ‘pagi’ dalam ayat ini dicantumkan dalam Kej. 2:1.\f* \c 2 \s2 Hari ketujuh \p \v 1 Pada pagi berikutnya, selesailah penciptaan segala sesuatu yang ada di surga, di langit, dan di bumi. \v 2 Jadi, pada hari ketujuh, karena Allah sudah selesai menciptakan segala sesuatu, Dia berhenti bekerja. \v 3 Lalu Allah memberkati hari ketujuh dan menetapkannya sebagai hari yang kudus, sebab pada hari ketujuh itulah Dia berhenti setelah menciptakan segala sesuatu. \s1 Rincian kisah penciptaan manusia \p \v 4 Beginilah yang terjadi pada waktu TUHAN\x + \xo 2:4 \xt Kel. 3:14-15\x* Allah baru saja menciptakan surga, langit, dan bumi: \v 5 Pada awalnya, belum ada tumbuhan apa pun yang tumbuh karena TUHAN belum menurunkan hujan ke atas permukaan bumi. Lagipula belum ada orang yang mengerjakan tanah itu dan menanam di atasnya. \v 6 Akan tetapi, banyak mata air meluap dari dalam tanah sehingga seluruh permukaan tanah menjadi basah. \v 7 Lalu TUHAN Allah mengambil sedikit tanah\f + \fr 2:7 \fk sedikit tanah \ft Kata dalam bahasa Ibrani yang diterjemahkan sebagai ‘sedikit tanah’ sering juga diterjemahkan ‘debu’. Dan memang, terjemahan ‘debu’ sering kali sesuai dengan arti yang dimaksud dalam ayat-ayat lain di kitab-kitab puisi dalam PL. Namun, untuk pasal ini, ayat 6 menunjukkan bahwa Allah membentuk manusia dari sedikit tanah yang sudah basah.\f* dan membentuknya menjadi seorang manusia. Dia meniupkan nafas kehidupan ke dalam lubang hidung manusia itu, sehingga manusia itu menjadi makhluk yang hidup. \p \v 8 Sebelumnya TUHAN Allah sudah membuat sebuah taman yang terletak di sebelah timur,\f + \fr 2:8 \fk sebelah timur \ft Berdasarkan posisi sungai yang dijelaskan dalam ayat-ayat berikutnya, kita mengetahui bahwa Taman Eden terletak di sebelah timur Kanaan.\f* di daerah yang bernama Eden. Di taman inilah Dia menempatkan manusia yang sudah diciptakan-Nya itu. \v 9 Kemudian TUHAN menumbuhkan segala jenis pohon yang indah dan yang menghasilkan buah yang lezat. Di tengah taman itu, Dia juga menempatkan dua pohon: Yang pertama adalah pohon yang buahnya mampu memberikan hidup selamanya. Yang kedua adalah pohon yang buahnya mampu memberi pengetahuan untuk membedakan hal yang baik dan yang buruk. \p \v 10 Taman itu diairi oleh sebuah sungai besar yang hulunya bersumber dari Eden. Begitu keluar dari Eden, sungai itu bercabang menjadi empat anak sungai. \v 11 Yang pertama disebut Pison. Itulah sungai yang mengalir melalui sepanjang daerah Hawila.\f + \fr 2:11 \fk Hawila \ft Daerah yang dimaksudkan tidak lagi dikenal, dan bentuk semua daerah pasti berubah sesudah terjadi banjir besar (air bah) pada zaman Nuh.\f* Di sana terdapat banyak emas. \v 12 Emas di Hawila sangat murni, dan di situ terdapat juga wangi-wangian dari getah tumbuhan dan batu-batu permata yang berwarna-warni. \v 13 Sungai yang kedua disebut Gihon. Sungai itu mengalir sepanjang tanah Kus.\f + \fr 2:13 \fk Kus \ft Biasanya dalam PL, Kus menunjuk pada tempat yang sekarang disebut negara Etiopia.\f* \v 14 Sungai yang ketiga disebut Tigris. Sungai itu mengalir di sebelah timur Asyur. Dan sungai yang keempat disebut Efrat.\f + \fr 2:14 \fk Tigris … Efrat \ft Kedua sungai itu berada di negara yang zaman sekarang disebut Irak. Dalam Alkitab, negara itu dikenal sebagai Babel.\f* \p \v 15 TUHAN Allah mengambil dan menempatkan manusia di dalam Taman Eden untuk merawat dan mengurus taman itu. \v 16 TUHAN berkata kepadanya, “Aku mengizinkan kamu untuk makan buah dari setiap pohon di taman ini sepuasnya. \v 17 Hanya satu yang tidak boleh dimakan, yaitu buah dari pohon yang mampu memberikan pengetahuan untuk membedakan hal yang baik dan yang buruk. Janganlah kamu makan buah itu. Karena jika kamu memakannya, kamu pasti mati pada hari itu juga!”\f + \fr 2:17 \fk pada hari itu juga \ft Kata dalam bahasa Ibrani yang diterjemahkan ‘pada hari itu juga’ ternyata memiliki arti yang lebih luas daripada jangka waktu sehari. Kita bisa mengetahuinya karena Adam dan Hawa tidak meninggal dunia pada hari mereka memakan buah itu, tetapi di kemudian hari mereka mati. Kita juga bisa menafsirkan bahwa dalam perkataan ‘mati pada hari itu juga’, Allah sedang berbicara tentang kematian rohani, bukan kematian jasmani.\f* \p \v 18 Kemudian TUHAN Allah berkata, “Tidak baik kalau laki-laki ini hanya sendirian. Aku akan menjadikan seorang pendamping yang cocok baginya.” \v 19 Sebelum itu, TUHAN sudah menjadikan semua jenis binatang dan burung dari bahan tanah. Setiap jenis binatang dan burung ditunjukkan kepada laki-laki itu supaya diberi nama olehnya. Demikianlah asal mula nama semua jenis binatang. \v 20 Laki-laki itu memberi nama kepada setiap jenis hewan, binatang liar, dan burung. Tetapi di antara semua makhluk itu, dia tidak menemukan satu pun yang cocok untuk menjadi pendampingnya. \v 21 Maka TUHAN membuat laki-laki itu tertidur sangat nyenyak. Saat itulah TUHAN mengambil salah satu tulang rusuknya dan menutup kembali bekasnya dengan daging. \v 22 TUHAN Allah menjadikan seorang perempuan dari tulang rusuk yang sudah diambil-Nya, kemudian membawanya kepada laki-laki itu. \v 23 Maka laki-laki itu berkata, \q1 “Inilah dia yang cocok bagiku! \q2 Tulangnya dari tulangku, dan dagingnya dari dagingku! \q1 Aku akan menyebut dia ‘perempuan’, \q2 karena dia diambil dariku.”\f + \fr 2:23 \fk perempuan … diambil dariku \ft Dalam bahasa Ibrani ada permainan kata yang sangat puitis, yaitu, “Aku akan menyebut dia \+it ishah\+it* (perempuan) karena dia diambil dari \+it ish\+it* (laki-laki).”\f* \p \v 24 Itulah sebabnya, ketika seorang laki-laki dan seorang perempuan membentuk keluarga baru, laki-laki akan meninggalkan orangtuanya dan bersatu dengan istrinya, sehingga mereka berdua menjadi satu.\f + \fr 2:24 \fk laki-laki akan meninggalkan … menjadi satu \ft Meski dikatakan bahwa laki-laki meninggalkan ayah dan ibunya, bukan berarti laki-laki memutuskan hubungan dengan kedua orangtuanya, dan bukan berarti laki-laki bergabung dengan keluarga istrinya. Maksud ayat ini adalah laki-laki berpisah dari orangtuanya untuk membentuk keluarga baru bersama istrinya. Kemungkinan besar, ayat ini menyebut laki-laki secara khusus karena dialah yang menjadi kepala keluarga.\f* \p \v 25 Laki-laki dan perempuan itu telanjang, tetapi keduanya tidak merasa malu satu sama lain. \c 3 \s1 Manusia pertama berdosa karena tidak taat kepada Allah \p \v 1 Ular merupakan binatang yang paling licik di antara semua binatang liar yang diciptakan TUHAN Allah. Suatu hari, ular datang kepada perempuan dan bertanya, “Apa benar Allah berkata kepada kalian bahwa kalian tidak boleh makan buah-buahan dari pohon mana pun di dalam taman ini?” \p \v 2 Jawab perempuan itu kepadanya, “Bukan begitu. Kami boleh makan semua buah di taman ini, \v 3 kecuali buah dari pohon yang ada di tengah taman. TUHAN melarang kami menyentuh, apalagi memakan buahnya. Kalau kami melanggar, kami akan mati.” \p \v 4 Lalu kata ular kepadanya, “Tidak! Kamu tidak akan mati! \v 5 Allah berkata begitu karena Dia tahu bahwa kalau kalian memakan buah dari pohon yang di tengah taman itu, mata dan pikiran kalian akan terbuka, sehingga kalian menjadi seperti Dia, yaitu mengetahui hal yang baik dan yang buruk.” \p \v 6 Perempuan itu pun melihat bahwa buah pohon tersebut sangat indah dipandang dan tampaknya sedap untuk dimakan. Lagipula, dia juga ingin menjadi bijaksana. Karena itu, dia memetik beberapa buah pohon itu dan memakannya. Dia juga memberikan buah itu kepada suaminya\f + \fr 3:6 \fk suaminya \ft Dalam naskah bahasa Ibrani, sesudah kata ‘suaminya’ terdapat satu kata yang biasa diterjemahkan sebagai ‘yang bersama dengan dia’, sehingga kalimatnya menjadi ‘Lalu dia juga memberikan buah itu kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia’. Ada beberapa tafsiran mengenai kalimat ini, yang paling umum antara lain: 1) Adam bersama dengan Hawa ketika Hawa memetik buah terlarang itu, 2) Adam bersama-sama dengan Hawa dan ikut menyaksikan pembicaraan Hawa dengan ular, atau 3) Adam bersama dengan Hawa tinggal di dalam Taman Eden. Namun, sulit untuk dipastikan arti mana yang dimaksud oleh penulis pertama.\f* untuk dimakan. Segera sesudah mereka makan buah itu, \v 7 mata dan pikiran mereka tiba-tiba terbuka. Mereka malu karena menyadari bahwa mereka telanjang. Maka keduanya menyambung beberapa daun pohon ara untuk menutupi tubuhnya masing-masing. \p \v 8 Menjelang sore hari, ketika angin sepoi-sepoi mulai berhembus, mereka mendengar langkah kaki TUHAN Allah yang sedang berjalan di taman. Laki-laki itu dan istrinya pun bersembunyi di balik pepohonan, supaya TUHAN tidak melihat mereka. \v 9 Tetapi TUHAN memanggil laki-laki itu dan berkata, “Di manakah kamu?”\f + \fr 3:9 \fk Di manakah kamu? \ft TUHAN bertanya demikian bukan karena tidak tahu di mana Adam. Alasan pertanyaan ini adalah supaya Adam mau berbicara kepada TUHAN. Pertanyaan lagi seperti ini terdapat di Kej. 4:9.\f* \p \v 10 Jawab laki-laki itu, “Aku mendengar bunyi langkah kaki-Mu di taman ini dan aku takut, karena aku telanjang. Jadi aku bersembunyi.” \p \v 11 Lalu TUHAN berkata, “Bagaimana kamu bisa tahu bahwa kamu telanjang? Apa kamu sudah makan buah dari pohon yang Aku larang itu?” \p \v 12 Laki-laki itu menjawab, “Ya, tetapi itu gara-gara perempuan yang Engkau berikan kepadaku. Dialah yang memberikan buah itu, sehingga aku memakannya.” \p \v 13 Lalu TUHAN Allah bertanya kepada perempuan, “Mengapa kamu melakukan itu?” \p Jawab perempuan itu, “Ular sudah menipu aku, sehingga aku makan buah itu!” \b \p \v 14 Maka berkatalah TUHAN kepada ular itu, \q1 “Karena kamu sudah melakukan hal ini, \q1 maka di antara semua hewan ternak dan binatang buas, \q2 hanya kamu dan keturunanmu yang akan Aku hukum. \q1 Mulai sekarang, kamu dan semua keturunanmu \q2 akan bergerak dengan menjalar menggunakan perut, \q2 dan kamu terpaksa menjilat debu seumur hidupmu. \q1 \v 15 Aku akan membuat kamu dan perempuan ini saling bermusuhan. \q2 Keturunanmu dan keturunannya akan selalu bermusuhan. \q1 Kamu akan menggigit tumit keturunannya yang laki-laki, \q2 tetapi keturunannya\f + \fr 3:15 \fk keturunannya \ft Dalam bahasa Ibrani, kata yang diterjemahkan ‘keturunan’ memiliki arti dasar ‘benih (tunggal)’. Walaupun kata ‘benih’ berbentuk tunggal, maknanya dapat berarti kolektif. Maksudnya, ‘benih’ sering dipahami sebagai benda jamak, sama seperti kata ‘pasir’ yang biasa dipahami sebagai sekumpulan pasir. (Hal yang sama terjadi di Kej. 12:7, 13:15, dan 24:7.) Banyak penafsir berkata bahwa Hawa pasti berpikir anak pertama yang dia lahirkanlah yang meremukkan kepala ular. Namun, hal itu tidak terjadi sehingga orang Yahudi pun menafsirkan bahwa ‘benih/keturunan’ yang dimaksud adalah jamak dan meliputi seluruh bangsa Israel (Ezr. 9:2). Pada akhirnya kita melihat bahwa ‘benih/keturunan’ yang meremukkan kepala ular itu adalah tunggal, yaitu Sang Anak Adam, Yesus. Bandingkan dengan Gal. 3:16.\f* itu akan menghancurkan kepalamu.” \b \p \v 16 Kepada perempuan itu, TUHAN berkata, \q1 “Aku akan memperbesar penderitaan dan kesakitanmu saat melahirkan. \q1 Kamu akan merasa ingin berkuasa atas suamimu, \q2 tetapi dialah yang akan berkuasa atasmu.”\f + \fr 3:16 \fk Kamu akan … \ft Kedua baris terakhir juga dapat diterjemahkan, “Kamu akan tetap ingin bersetubuh dengan suamimu. Dan dia akan berkuasa atas dirimu.” Terjemahan yang diterapkan TSI lebih cocok dalam konteks hukuman terhadap Hawa.\f* \b \p \v 17 Kepada laki-laki itu, TUHAN berkata, \q1 “Aku memerintahkanmu untuk tidak makan buah dari pohon itu, \q2 tetapi kamu melanggarnya dengan menuruti perkataan istrimu. \q1 Oleh karena perbuatanmu itu, Aku mengutuk tanah. \q2 Sepanjang hidupmu, kamu akan bekerja dengan susah payah untuk dapat menghasilkan makanan dari tanah. \q1 \v 18 Tanah akan cenderung menghasilkan semak dan tumbuhan berduri, \q2 dan kamu terpaksa makan tumbuh-tumbuhan liar. \q1 \v 19 Sepanjang hidupmu, \q2 sebelum kamu mati dan kembali menjadi tanah, \q2 kamu harus bermandi keringat \q2 untuk menghasilkan makanan dari tanah kebunmu. \q1 Aku menciptakanmu dari tanah, \q2 dan kamu akan kembali menjadi tanah sesudah kamu mati.” \b \p \v 20 Laki-laki itu bernama Adam.\f + \fr 3:20 \fk Adam \ft Nama Adam artinya ‘(seorang) manusia’.\f* Adam menamai istrinya Hawa— yang berarti ‘pemberi kehidupan’— karena seluruh umat manusia adalah keturunannya. \v 21 TUHAN membuat pakaian dari kulit binatang dan memakaikannya kepada mereka. \p \v 22 Kemudian berkatalah TUHAN, “Sekarang mereka sudah menjadi seperti Kita\x + \xo 3:22 \xt Kej. 1:26 CK\x* dalam hal dapat membedakan yang baik dan yang buruk. Karena itu, jangan sampai mereka memetik dan makan buah dari pohon kehidupan. Aku tidak mengizinkan mereka untuk hidup selama-lamanya.” \v 23 Jadi, TUHAN mengusir Adam dan Hawa keluar dari Taman Eden untuk menggarap tanah, yang darinya Adam dibentuk. \v 24 Sesudah itu, TUHAN menempatkan beberapa malaikat penjaga\f + \fr 3:24 \fk malaikat penjaga \ft Secara harfiah: kerubim. \f* di pintu masuk Taman Eden, yang terletak di sebelah timur taman itu. TUHAN juga menempatkan sebilah pedang berapi yang dengan sendirinya bergerak menghalangi jalan yang menuju ke pohon kehidupan, sehingga tidak ada orang yang bisa mengambil buahnya. \c 4 \s1 TUHAN menghukum Kain karena membunuh Habel \p \v 1 Adam dan Hawa pun hidup bersama sebagai suami-istri.\f + \fr 4:1 \fk hidup bersama sebagai suami-istri \ft Secara harfiah: “Laki-laki itu mengenal istrinya, dan dia (istrinya) menjadi hamil.” Kata yang diterjemahkan ‘mengenal’ merupakan penggenapan dari Kej. 2:24, yang mengatakan bahwa seorang suami akan ‘bersatu dengan istrinya’, dan dalam konteks kalimat ini, ‘mengenal’ artinya bersetubuh. Selanjutnya, untuk kewajaran, TSI tidak menerjemahkan ‘hidup bersama sebagai suami-istri’ dan langsung menyebut saja bahwa ‘istrinya mengandung’.\f* Lalu Hawa mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki. Pada waktu anak itu lahir, Hawa berkata, “TUHAN sudah menolongku untuk memperoleh seorang anak laki-laki.” Maka dia menamai anak itu Kain.\f + \fr 4:1 \fk Kain \ft Pengucapan nama Kain hampir sama dengan beberapa kata Ibrani­ yang berarti ‘mendapat’, ‘memperoleh’, atau ‘menciptakan’.\f* \v 2 Beberapa waktu kemudian, Hawa melahirkan seorang anak laki-laki lagi, dan menamai dia Habel.\f + \fr 4:2 \fk Habel \ft Nama Habel hampir sama dengan kata yang berarti ‘nafas’ atau ‘uap’ dalam bahasa Ibrani.\f* \p Sesudah kedua anak itu dewasa, Kain menjadi petani, sedangkan Habel menjadi gembala kambing domba. \v 3 Suatu hari, Kain memanen hasil kebunnya lalu mempersembahkan sebagian kepada TUHAN. \v 4 Habel juga mengambil beberapa ekor anak domba yang sulung dari kawanan ternaknya, lalu mempersembahkan bagian-bagian terbaik dari daging domba-domba itu kepada TUHAN. TUHAN senang kepada Habel dan persembahannya, \v 5 tetapi tidak kepada Kain dan persembahannya. Karena itu, Kain sangat sakit hati, dan mukanya kelihatan masam. \v 6 Maka TUHAN berkata kepada Kain, “Tidak usah marah! Janganlah mukamu masam! \v 7 Kalau kamu melakukan yang benar, tentu Aku akan menerima persembahan-persembahanmu. Tetapi kalau kamu terus melakukan yang tidak benar, kuasa dosa— yang bagaikan binatang buas— sudah siap menerkam dan menguasaimu. Kamu harus mampu mengalahkannya.” \p \v 8 Meski begitu, suatu hari Kain berkata kepada adiknya, “Habel, ayo kita ke ladang.”\f + \fr 4:8 \fk Habel, ayo kita ke ladang \ft Kutipan ini tidak terdapat dalam Teks Masoret (teks sumber dalam bahasa Ibrani), tetapi terdapat dalam kebanyakan terjemahan kuno yang dibuat sebelum Teks Masoret disusun, termasuk Septuaginta (LXX).\f* Setibanya mereka di ladang, tiba-tiba Kain menyerang dan membunuh Habel. \v 9 Kemudian TUHAN bertanya kepada Kain, “Di manakah Habel adikmu?”\x + \xo 4:9 \xt Kej. 3:9\x* \p Jawab Kain, “Aku tidak tahu. Aku bukan penjaganya!” \p \v 10 Maka berkatalah TUHAN kepadanya, “Kamu sudah melakukan dosa besar! Dalam pandangan-Ku, darah adikmu yang sudah meresap ke tanah bagaikan suara Habel yang berseru-seru meminta pembalasan. \v 11 Karena kamu sudah membunuh adikmu sendiri, Aku mengusir kamu dari tanah yang sudah tercemar oleh darah adikmu ini. Sebagai kutukan bagimu, biarlah tanah di bumi tidak lagi memberi hasil yang baik untukmu, meskipun kamu berusaha keras menggarapnya! \v 12 Sebelumnya, tanah sangat subur bagimu. Tetapi mulai sekarang, apabila kamu menggarap dan menanam, tanah tidak akan memberi hasil yang baik lagi kepadamu, sehingga kamu terpaksa hidup berpindah-pindah.” \p \v 13 Jawab Kain kepada TUHAN, “Hukuman itu terlalu berat! Aku tidak sanggup menanggungnya. \v 14 Engkau mengusir aku dari tanah ini dan menjauhkan aku dari hadapan-Mu. Aku terpaksa hidup berpindah-pindah, dan siapa saja yang melihatku akan membunuhku!” \p \v 15 Tetapi TUHAN berkata kepadanya, “Tidak. Hal itu tidak akan terjadi. Aku akan memberi tanda di tubuhmu\f + \fr 4:15 \fk di tubuhmu \ft Teks Ibrani tidak menuliskan bagian mana pada tubuh Kain yang ditandai. Namun, dalam dua kitab lain, dikatakan bahwa tanda yang diberikan TUHAN pada manusia selalu di dahi. Lihat Yeh. 9:4-5 dan banyak ayat dalam kitab Wahyu.\f* supaya orang tahu bahwa kamu tidak boleh dibunuh. Kalau kamu dibunuh, maka tujuh orang lain harus dibunuh sebagai pembalasan atas pembunuhanmu.” Lalu TUHAN memberi tanda pada dahi Kain. \v 16 Kemudian Kain pergi dari hadapan TUHAN dan tinggal di tanah yang disebut Nod,\f + \fr 4:16 \fk Nod \ft Nama Nod artinya ‘pengembaraan’.\f* letaknya di sebelah timur Taman Eden. \s1 Daftar keturunan Kain \p \v 17 Kain menikah, lalu istrinya mengandung\x + \xo 4:17 \xt Kej. 4:1 CK\x* dan melahirkan seorang anak laki-laki\f + \fr 4:17 \fk anak laki-laki \ft Dalam daftar silsilah di Alkitab, sebagian besar nama anak yang disebutkan pasti laki-laki, kecuali bila ada keterangan bahwa anak itu perempuan. Jadi, dalam daftar-daftar keturunan selanjutnya, apabila TSI hanya menuliskan ‘anak’ atau nama saja, berarti anak tersebut adalah laki-laki.\f* yang diberi nama Henok. Pada waktu Kain membangun sebuah kota, dia menamai kota itu Henok, seperti nama anaknya. \v 18 Selanjutnya, anak Henok adalah Irad. Anak Irad adalah Mehuyael. Anak Mehuyael adalah Metusael. Dan anak Metusael adalah Lamek. \v 19 Lamek menikahi dua perempuan, yaitu Adah dan Zilah. \v 20-21 Adah melahirkan dua anak yang bernama Yabal dan Yubal. Yabal adalah leluhur dari bangsa yang menjadi peternak. Karena kawanan ternak perlu berpindah-pindah tempat, maka Yabal menjadi orang pertama yang selalu hidup berkemah. Yubal, adik Yabal, adalah orang pertama yang membuat alat musik kecapi dan seruling. \v 22 Zilah melahirkan seorang anak yang diberi nama Tubal Kain. Dialah orang pertama yang menjadi tukang tembaga dan besi. Tubal Kain mempunyai seorang adik perempuan bernama Naama. \p \v 23 Suatu hari, Lamek berkata kepada kedua istrinya, \q1 “Adah dan Zilah, dengarkanlah aku! \q2 Aku membunuh seorang pemuda hanya karena dia membuatku memar. \q1 \v 24 Mengingat pembalasan bagi Kain, \q2 yaitu tujuh orang harus dibunuh bila dia dibunuh, \q1 maka kalau aku yang dibunuh, \q2 tujuh puluh tujuh orang harus dibunuh!” \s1 Kelahiran Set \p \v 25 Kemudian Hawa mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki lagi. Hawa berkata, “TUHAN sudah memberiku seorang anak sebagai pengganti Habel, yang sudah dibunuh oleh Kain.” Maka dia menamai anak itu Set.\f + \fr 4:25 \fk Set \ft Nama Set artinya ‘(sudah) diberi’.\f* \v 26 Selanjutnya, Set mempunyai anak bernama Enos. Pada zaman Enos inilah orang-orang mulai menyembah TUHAN. \c 5 \s1 Keturunan Adam \p \v 1 Inilah daftar keturunan Adam: Pada waktu Allah menciptakan manusia, Allah membuat mereka mencerminkan sifat-sifat-Nya. \v 2 Allah menciptakan mereka sebagai laki-laki dan perempuan, memberkati mereka, dan menyebut mereka ‘manusia’. \p \v 3 Adam berumur 130 tahun ketika anak laki-lakinya yang ketiga lahir. Adam menamai anaknya itu Set. Dia mencerminkan sifat-sifat Adam. \v 4 Sesudah Set lahir, Adam masih hidup selama 800 tahun. Sepanjang hidupnya, Adam mempunyai beberapa anak laki-laki dan anak perempuan lainnya. \v 5 Umur Adam mencapai 930 tahun, dan dia pun mati. \p \v 6 Set berumur 105 tahun ketika anaknya yang bernama Enos lahir. \v 7 Sesudah Enos lahir, Set masih hidup selama 807 tahun. Sepanjang hidupnya, Set mempunyai beberapa anak laki-laki dan anak perempuan lainnya. \v 8 Umur Set mencapai 912 tahun, dan dia pun mati. \p \v 9 Enos berumur 90 tahun ketika anaknya yang bernama Kenan lahir. \v 10 Sesudah Kenan lahir, Enos masih hidup selama 815 tahun. Sepanjang hidupnya, Enos mempunyai beberapa anak laki-laki dan anak perempuan lainnya. \v 11 Umur Enos mencapai 905 tahun, dan dia pun mati. \p \v 12 Kenan berumur 70 tahun ketika anaknya yang bernama Mahalalel lahir. \v 13 Sesudah Mahalalel lahir, Kenan masih hidup selama 840 tahun lagi. Sepanjang hidupnya, Kenan mempunyai beberapa anak laki-laki dan anak perempuan lainnya. \v 14 Umur Kenan mencapai 910 tahun, dan dia pun mati. \p \v 15 Mahalalel berumur 65 tahun ketika anaknya yang bernama Yared lahir. \v 16 Sesudah Yared lahir, Mahalalel masih hidup selama 830 tahun. Sepanjang hidupnya, Mahalalel mempunyai beberapa anak laki-laki dan anak perempuan lainnya. \v 17 Umur Mahalalel mencapai 895 tahun, dan dia pun mati. \p \v 18 Yared berumur 162 tahun ketika anaknya yang bernama Henok lahir. \v 19 Sesudah Henok lahir, Yared masih hidup selama 800 tahun. Sepanjang hidupnya, Yared mempunyai beberapa anak laki-laki dan perempuan lainnya. \v 20 Umur Yared mencapai 962 tahun, dan dia pun mati. \p \v 21 Henok berumur 65 tahun ketika anaknya yang bernama Metusalah lahir. \v 22 Sesudah Metusalah lahir, Henok hidup bersekutu erat dengan Allah selama 300 tahun. Sepanjang hidupnya, Henok mempunyai beberapa anak laki-laki dan perempuan lainnya. \v 23 Jadi Henok hidup selama 365 tahun. \v 24 Henok hidup bersekutu erat dengan Allah. Pada suatu hari, dia tidak ada lagi di bumi karena Allah membawanya ke surga. \p \v 25 Metusalah berumur 187 tahun ketika anaknya yang bernama Lamek lahir. \v 26 Sesudah Lamek lahir, Metusalah masih hidup selama 782 tahun. Sepanjang hidupnya, Metusalah mempunyai beberapa anak laki-laki dan anak perempuan lainnya. \v 27 Umur Metusalah mencapai 969 tahun, dan dia pun mati. \p \v 28-29 Lamek berumur 182 tahun ketika anaknya, Nuh, dilahirkan. Lamek berkata, “Anak ini akan membawa kelegaan atas semua usaha dan susah payah kita untuk menghasilkan makanan dari tanah yang sudah dikutuk TUHAN.” Maka dia menamai anak itu Nuh.\f + \fr 5:28-29 \fk Nuh \ft Dalam bahasa Ibrani, pengucapan nama Nuh hampir sama dengan kata yang berarti ‘kelegaan’ atau ‘menghibur’.\f* \v 30 Sesudah Nuh lahir, Lamek masih hidup selama 595 tahun. Sepanjang hidupnya, Lamek mempunyai beberapa anak laki-laki dan anak perempuan lainnya. \v 31 Umur Lamek mencapai 777 tahun, dan dia pun mati. \p \v 32 Sejak Nuh berumur 500 tahun, dia mempunyai tiga anak laki-laki, yaitu Sem, Yafet, dan Ham.\f + \fr 5:32 \fk urutan anak-anak Nuh \ft TSI menulis nama anak-anak Nuh sesuai urutan lahir. Teks Ibrani menuliskan ‘Sem, Ham, dan Yafet’. Namun, berdasarkan informasi dari Kej. 9:24, Ham adalah anak bungsu Nuh, dan di Kej. 10:21 tertulis bahwa Sem adalah kakak Yafet. TSI juga menggunakan urutan lahir di Kej. 6:10, 7:13, 9:18, dan 10:1.\f* \c 6 \s1 Manusia menjadi sangat jahat di mata TUHAN \p \v 1-2 Jumlah manusia semakin bertambah dan menyebar di muka bumi. Di antara mereka terdapat banyak gadis yang begitu cantik sehingga anak-anak laki-laki Allah\f + \fr 6:1-2 \fk anak-anak laki-laki Allah \ft Ada banyak sekali tafsiran tentang arti ‘anak-anak laki-laki Allah’. Kebanyakan tafsiran dapat dikelompokkan dalam dua alternatif: 1) Anak-anak Allah yang dimaksud adalah malaikat-malaikat yang memihak iblis dalam pemberontakannya, lalu dihukum Allah dan dibuang ke dunia ini. Malaikat-malaikat itu sekarang disebut roh-roh jahat atau setan-setan. Kalau demikian, mungkin roh-roh itu menjelma menjadi laki-laki, lalu mengawini gadis-gadis tersebut. Pendukung tafsiran ini memakai Yud. 1:6 sebagai landasan tafsir mereka. Kemungkinan lainnya, 2) Anak-anak Allah yang dimaksud adalah keturunan Set. Ini sesuai dengan kebanyakan ayat di PL yang menyebut bahwa bangsa Israel— yang semuanya keturunan Set— adalah ‘anak-anak Allah.’ Di Kel. 4:22, bangsa Israel juga disebut ‘anak sulung’ Allah. Namun, sebenarnya tafsiran 1) dan 2) tidak sejalan dengan Ayb. 1:6 dan 2:1 di mana frasa yang sama digunakan. Kesimpulannya, kita harus mengakui bahwa memang tidak ada informasi yang cukup untuk memastikan arti mana yang paling tepat (Ul. 29:29).\f* mengambil dan mengawini siapa saja yang mereka sukai dari para gadis itu. \v 3 Maka berkatalah TUHAN, “Aku tidak mau nafas kehidupan-Ku tinggal dalam diri manusia selamanya-lamanya. Semua manusia adalah makhluk fana yang harus mati. Aku menetapkan bahwa umur setiap manusia tidak akan melebihi 120 tahun.” \v 4 Banyak anak dilahirkan karena kawin campur tersebut. Pada waktu itu, muncullah orang-orang yang disebut Nefilim.\f + \fr 6:4 \fk Nefilim \ft Kata ini langsung diserap dari bahasa Ibrani, dan artinya tidak dapat dipastikan. Dalam bahasa Ibrani, ayat ini tidak langsung mengatakan bahwa Nefilim adalah hasil perkawinan campur antara manusia dengan ‘anak-anak Allah’ (ayat 2). Namun, hal itu memang dapat dianggap sebagai dampak yang tersirat. Nefilim sering ditafsirkan sebagai manusia raksasa, tetapi bisa juga berarti ‘orang perkasa’ saja, tergantung tafsiran yang dipilih di ayat 2. Artinya, Nefilim bisa berarti orang kuat yang sangat jahat, atau orang kuat yang baik (seperti pendekar).\f* Mereka terkenal pada zaman itu sebagai orang-orang yang sangat kuat dan tangguh dalam perang. \p \v 5 TUHAN melihat bahwa manusia di muka bumi sudah sangat jahat, dan isi hati mereka pun jahat. \v 6 Dia sangat menyesal sudah menciptakan manusia di bumi. Hal itu membuat hati-Nya amat sedih. \v 7 Berkatalah TUHAN, “Aku akan memusnahkan seluruh manusia, binatang berkaki empat, binatang melata, binatang merayap, dan burung-burung. Tidak akan ada satu pun yang tertinggal dari segala yang masih hidup di atas bumi. Aku sangat menyesal karena sudah menciptakan semua makhluk hidup itu.” \s1 Nuh hidup benar di mata Allah dan diselamatkan dari bencana \p \v 8 Tetapi TUHAN bermurah hati kepada Nuh. \v 9 Beginilah riwayat tentang Nuh: Di antara semua orang yang hidup pada masa itu, hanya Nuh yang hidupnya benar di mata Allah. Nuh bersekutu erat dengan Allah. \v 10 Nuh mempunyai tiga anak laki-laki, yaitu Sem, Yafet, dan Ham. \v 11 Waktu itu, Allah melihat bahwa semua manusia yang lain di muka bumi sudah sangat jahat. Mereka bertindak kejam dan keras satu sama lain. \v 12 Allah begitu kecewa karena bumi sudah sangat rusak akibat kejahatan yang dilakukan manusia. \p \v 13 Berkatalah Allah kepada Nuh, “Aku sudah memutuskan untuk memusnahkan seluruh manusia dan makhluk hidup yang lain, karena kekerasan manusia terhadap satu sama lain sudah memenuhi bumi. \v 14 Buatlah bagimu kapal dari kayu pilihan.\f + \fr 6:14 \fk kayu pilihan \ft Dalam bahasa Ibrani, jenis kayu ini disebut ‘\ft \+it gofir\+it*’. Kayu \+it gofir\+it* tidak lagi dikenal dan sekarang tidak diketahui pohon apakah \+it gofir\+it* itu. Namun, makna terpenting yang perlu disampaikan adalah bahwa pada zaman itu, kayu yang dimaksud merupakan kayu yang paling cocok untuk pembuatan kapal dibandingkan jenis kayu yang lain.\f* Di dalamnya, buatlah banyak ruang. Dan supaya air tidak bisa masuk, lapisilah bagian dalam dan luar kapal itu dengan ter.\f + \fr 6:14 \fk ter \ft Ter adalah bahan hitam yang sekarang digunakan untuk aspal. Ter akan mencair bila dibakar. Sesudah dingin kembali, ter menjadi kental dan lengket melekat.\f* \v 15 Inilah ukuran kapal yang harus kamu buat: Panjangnya 138 meter, lebarnya 23 meter, dan tingginya 14 meter. \v 16 Buatlah atap kapal itu, dan berilah jarak 46 sentimeter antara atap dengan semua dinding di bawahnya, supaya udara dan cahaya dapat masuk. Buatlah tiga dek di dalamnya, dek atas, dek tengah, dan dek bawah. Buatlah juga pintu di bagian samping kapal. \v 17 Dengarlah baik-baik! Aku akan mendatangkan banjir besar di atas bumi untuk membinasakan semua makhluk yang bernafas di bawah langit. Segala sesuatu yang ada di bumi akan mati. \v 18 Namun, sekarang Aku mengadakan perjanjian denganmu. Kamu, istrimu, ketiga putramu, dan ketiga menantumu akan selamat di dalam kapal itu. \v 19 Dan karena Aku ingin menyelamatkan semua jenis makhluk hidup, maka kamu harus membawa sepasang dari tiap jenis, yaitu satu jantan dan satu betina, supaya setiap jenis binatang juga tetap hidup. \v 20 Sepasang dari masing-masing jenis burung, jenis binatang berkaki empat, jenis binatang melata, dan jenis binatang merayap akan datang kepadamu, agar dapat ikut ke dalam kapal dan tetap terpelihara. \v 21 Kamu juga harus membawa persediaan makanan untuk keluargamu dan untuk semua binatang itu. Simpanlah semuanya di dalam kapal.” \v 22 Maka Nuh melakukan semua yang sudah Allah perintahkan kepadanya. \c 7 \s1 TUHAN mendatangkan hujan dan banjir besar \p \v 1 Kemudian TUHAN berkata kepada Nuh, “Aku melihat bahwa kamulah satu-satunya orang yang melakukan kehendak-Ku di zaman ini. Karena itu, masuklah ke kapal bersama seluruh keluargamu. \v 2 Dari setiap jenis binatang yang layak dipersembahkan, bawalah tujuh pasang ke dalam kapal, yaitu tujuh jantan dan tujuh betina. Sedangkan dari setiap jenis binatang yang haram, bawalah satu pasang saja. \v 3 Begitu juga dengan burung-burung, ambillah tujuh pasang dari setiap jenisnya. Dengan demikian, setiap jenis makhluk hidup tetap dapat berkembang biak sesudah banjir. \v 4 Tujuh hari lagi, Aku akan menurunkan hujan lebat di bumi selama empat puluh hari empat puluh malam. Aku akan memusnahkan segala makhluk hidup yang sudah Aku ciptakan di muka bumi.” \v 5 Lalu Nuh melakukan semua yang sudah diperintahkan TUHAN kepadanya. \p \v 6 Pada waktu banjir besar itu melanda bumi, Nuh berumur 600 tahun. \v 7 Untuk menyelamatkan diri dari banjir besar itu, Nuh masuk ke kapal bersama istrinya, ketiga putranya, dan ketiga menantunya. \v 8-9 Sesuai dengan yang sudah diperintahkan Allah kepada Nuh, segala jenis binatang yang halal dan yang haram, burung, serta binatang yang melata dan yang merayap datang kepada Nuh berpasang-pasangan untuk masuk ke kapal. \v 10 Tujuh hari kemudian, banjir besar pun datang ke atas bumi. \p \v 11 Sebulan setelah Nuh berumur 600 tahun, pada hari ketujuh belas bulan itu, semua mata air di bawah permukaan tanah tiba-tiba meluap, dan hujan turun begitu derasnya seakan semua pintu air yang ada di langit terbuka. \v 12 Hujan terus-menerus mengguyur bumi selama empat puluh hari dan empat puluh malam. \p \v 13 Ketika hujan itu mulai turun, Nuh, istrinya, ketiga anaknya (Sem, Yafet, dan Ham), serta ketiga menantunya masuk ke dalam kapal. \v 14 Begitu juga segala jenis binatang liar, hewan ternak, burung-burung, hewan bersayap, binatang melata, dan binatang merayap, \v 15 semuanya datang berpasang-pasangan dan masuk ke kapal itu bersama Nuh, \v 16 yaitu seekor jantan dan seekor betina, seperti yang sudah Allah perintahkan kepada Nuh. Setelah semuanya masuk, TUHAN menutup pintu kapal itu. \p \v 17-18 Banjir yang merendam seluruh bumi terus bertambah tinggi selama empat puluh hari. Airnya semakin naik dan terus naik, sehingga kapal itu terangkat dan terapung-apung. \v 19-20 Air itu kian bertambah tinggi hingga menutupi semua gunung, bahkan mencapai ketinggian sekitar tujuh meter di atas puncak gunung-gunung tertinggi di seluruh dunia. \v 21-22 Maka matilah semua makhluk hidup di permukaan bumi, termasuk burung, hewan ternak, binatang liar, binatang melata, binatang merayap, dan manusia. \v 23 Demikianlah semua makhluk hidup dibinasakan, kecuali Nuh dan semua yang ikut bersamanya di dalam kapal. \v 24 Air itu menggenangi permukaan bumi selama 150 hari. \c 8 \s1 Allah menyurutkan banjir dan menyuruh Nuh keluar dari kapal \p \v 1 Sesudah itu, perhatian Allah kembali tertuju kepada Nuh dan keluarganya serta semua yang bersama-sama dengan dia di dalam kapal itu. Maka Allah membuat angin bertiup di atas permukaan bumi, sehingga air mulai surut. \v 2 Allah menghentikan hujan dan membuat semua mata air di bawah permukaan tanah berhenti menyembur. \v 3 Air banjir yang tadinya menutupi permukaan bumi perlahan-lahan surut, sehingga sesudah 150 hari, air semakin berkurang. \v 4 Pada tanggal tujuh belas bulan ketujuh, kapal itu terdampar di salah satu gunung di wilayah Ararat. \v 5 Tanggal satu bulan kesepuluh, puncak-puncak gunung mulai terlihat karena permukaan air terus menurun. \p \v 6 Empat puluh hari kemudian, Nuh membuka jendela yang sudah dibuatnya pada kapal itu, \v 7 lalu melepaskan seekor burung gagak. Burung gagak itu tidak kembali lagi ke kapal, tetapi terus terbang ke sana kemari sampai air banjir benar-benar kering dari permukaan bumi. \v 8 Karena burung gagak itu tidak kembali, Nuh melepaskan seekor burung merpati untuk mencari tahu apakah air sudah surut. \v 9 Merpati itu tidak dapat menemukan tempat untuk hinggap, karena air masih memenuhi seluruh permukaan bumi. Akhirnya, burung merpati itu kembali ke kapal. Nuh mengulurkan tangannya ke luar untuk menangkapnya, lalu mengembalikannya ke dalam kapal. \v 10 Tujuh hari kemudian, Nuh melepaskannya lagi. \v 11 Menjelang malam, burung merpati itu kembali kepada Nuh dengan membawa sehelai daun zaitun segar di paruhnya. Dari situlah Nuh tahu bahwa air benar-benar sudah surut. \v 12 Tujuh hari sesudahnya, Nuh melepaskan burung itu lagi, tetapi kali ini burung merpati itu tidak kembali kepadanya. \p \v 13 Pada waktu Nuh berusia 601 tahun, pada tanggal satu bulan satu, air sudah surut sepenuhnya. Kemudian Nuh membuka penutup di bagian atas kapal dan melihat bahwa permukaan bumi sudah kering. \v 14 Pada tanggal dua puluh tujuh bulan berikutnya, seluruh permukaan bumi sudah benar-benar kering. \p \v 15 Allah berkata kepada Nuh, \v 16 “Keluarlah dari kapal itu bersama istrimu, anak-anakmu, juga menantu-menantumu. \v 17 Lepaskanlah semua jenis burung, hewan, binatang melata, dan semua yang merayap di tanah, supaya mereka dapat berkembang biak, bertambah banyak, serta menyebar ke seluruh bumi.” \p \v 18 Lalu Nuh keluar dari kapal bersama istrinya, anak-anaknya, dan menantu-menantunya. \v 19 Setiap jenis makhluk hidup juga meninggalkan kapal itu secara berkelompok, menurut jenisnya masing-masing. \s1 Allah berjanji tidak akan membinasakan manusia dengan air bah lagi \p \v 20 Sesudah itu, Nuh membangun sebuah mezbah dari batu-batu untuk mempersembahkan kurban kepada TUHAN. Nuh memilih seekor dari tiap jenis binatang dan burung yang layak dipersembahkan kepada TUHAN, lalu mempersembahkannya di atas mezbah itu sebagai kurban yang dibakar habis. \v 21 Ketika TUHAN mencium\f + \fr 8:21 \fk mencium \ft Alkitab mengajarkan bahwa Allah adalah roh, tetapi Alkitab juga sering menggunakan kata-kata kiasan yang disebut antropomorfisme, di mana Allah digambarkan dengan keadaan yang dapat dipahami manusia, misalnya mempunyai mata untuk melihat, telinga untuk mendengar, dan sebagainya.\f* bau harum kurban itu, Dia berkenan dan memutuskan dalam hati-Nya, \q1 “Aku tidak akan lagi mengutuk bumi ini sebagai hukuman atas manusia, \q2 meskipun sejak kanak-kanak keinginan mereka selalu jahat. \q1 Aku tidak akan lagi membinasakan semua makhluk hidup \q2 seperti yang sudah Aku lakukan ini! \q1 \v 22 Selama bumi masih ada, \q2 tak akan pernah berhenti musim tanam dan musim panen, \q2 musim dingin dan musim panas, \q2 musim kemarau dan musim hujan, \q2 siang dan malam.” \c 9 \s1 Allah mengadakan perjanjian dengan Nuh \p \v 1 Lalu Allah memberkati Nuh dan anak-anaknya serta berkata kepada mereka, “Beranakcuculah hingga kalian menjadi banyak. Penuhilah bumi. \v 2 Semua binatang di bumi, burung-burung di udara, binatang melata, binatang merayap, dan ikan-ikan di laut akan sangat takut\f + \fr 9:2 \fk sangat takut \ft Secara harfiah: takut dan gentar. Ini merupakan gaya bahasa Ibrani, di mana dua kata yang hampir sama artinya digunakan bersamaan untuk membuat makna lebih kuat.\f* kepada kalian. Semuanya itu Aku serahkan menjadi milik dan tanggung jawab kalian. \v 3 Dahulu Aku sudah memberikan segala tumbuhan hijau menjadi makananmu. Sekarang Aku juga memberikan segala jenis binatang dan burung menjadi makananmu. \v 4 Tetapi darah dari binatang atau burung yang dipotong itu tidak boleh ikut dimakan, karena darah melambangkan kehidupan yang Aku berikan kepada setiap makhluk.\f + \fr 9:4 \fk darah melambangkan kehidupan … \ft Secara harfiah: “Tetapi jangan memakan daging dengan darah nyawanya.” Lihat Im. 17:10-14.\f* \p \v 5 “Itulah sebabnya, Aku akan menjatuhkan hukuman kepada setiap manusia maupun binatang yang membunuh manusia, \q1 \v 6 karena manusia diciptakan untuk mencerminkan sifat-sifat-Ku. \q2 Siapa pun yang membunuh manusia, \q2 biarlah dia dibunuh oleh manusia juga. \p \v 7 “Sekali lagi Aku berkata kepada kalian: Beranakcuculah hingga kalian menjadi banyak, supaya keturunan kalian memenuhi seluruh bumi.” \p \v 8 Allah berkata kepada Nuh dan anak-anaknya, \v 9 “Dengarkanlah baik-baik! Sekarang Aku mengadakan perjanjian dengan kalian dan keturunan-keturunan kalian, \v 10 juga dengan segala makhluk hidup yang sudah keluar dari kapal itu bersama kalian, termasuk burung-burung, berbagai binatang ternak, dan binatang-binatang liar. \v 11 Aku berjanji bahwa Aku tidak akan lagi mendatangkan bencana banjir ke atas bumi yang membinasakan semua makhluk hidup.” \p \v 12-13 Kemudian Allah berkata kepada mereka, “Aku akan memenuhi perjanjian-Ku ini kepada seluruh makhluk hidup, termasuk kalian dan seluruh keturunan kalian sampai selama-lamanya. Sebagai tanda perjanjian, Aku akan menempatkan pelangi di langit. \v 14 Ketika Aku mendatangkan hujan dari awan, pelangi akan muncul di langit, \v 15 dan Aku akan mengingat perjanjian yang sudah Aku buat dengan kalian dan semua makhluk hidup, bahwa Aku tidak akan lagi mendatangkan banjir untuk memusnahkan segala makhluk hidup. \v 16 Setiap kali Aku melihat pelangi itu muncul di langit, Aku akan mengingat perjanjian yang sudah Aku tetapkan tadi dengan semua makhluk hidup di bumi. Perjanjian itu berlaku untuk selama-lamanya. \v 17 Dan pelangi merupakan tanda jaminan terhadap perjanjian itu, yang sudah Aku adakan dengan semua makhluk hidup di bumi.” \s1 Anak-anak Nuh \p \v 18-19 Anak-anak Nuh yang keluar dari kapal itu adalah Sem, Yafet, dan Ham. Ketiga anak Nuh inilah yang menjadi nenek moyang semua bangsa di dunia. Ham adalah bapak Kanaan. (Di kemudian hari, keturunan Kanaan disebut bangsa Kanaan.) \p \v 20 Nuh menjadi petani dan membuat kebun anggur. \v 21 Suatu hari, dia minum anggur terlalu banyak sampai mabuk. Lalu dia berbaring telanjang di dalam kemahnya. \v 22 Ketika Ham, bapak Kanaan, melihat ayahnya sendiri sedang berbaring di dalam kemahnya dengan telanjang, dia keluar memberitahukan hal itu kepada kedua kakaknya. \v 23 Kemudian Sem dan Yafet mengambil sehelai jubah untuk menutupi tubuh ayah mereka. Dan supaya tidak melihat ketelanjangan ayah mereka, jubah itu mereka bentangkan terlebih dahulu dengan cara menaruh ujungnya di bahu mereka masing-masing, kemudian mereka berjalan mundur ke dalam kemah. Demikianlah mereka menutupi Nuh dengan jubah itu. \p \v 24 Ketika Nuh sadar dari mabuknya dan mengetahui apa yang sudah diperbuat anak bungsunya terhadap dirinya, \v 25 berkatalah dia, \q1 “Karena kesalahan Ham, terkutuklah bangsa Kanaan.\f + \fr 9:25 \fk Karena kesalahan Ham … \ft Ada beberapa tafsiran yang menjelaskan mengapa hanya Kanaan (anak bungsu Ham) yang dikutuk atas kesalahan Ham. Ada yang mengatakan bahwa Kanaan mewakili seluruh bangsa keturunan Ham. Sebenarnya persoalan ini tidak dapat dipastikan. Namun, kita mengetahui sekarang bahwa bangsa Kanaan menjadi musuh dari bangsa Israel.\f* \q2 Biarlah mereka menjadi budak terhina bagi keturunan Sem dan Yafet. \q1 \v 26 Terpujilah TUHAN, Allah yang disembah oleh Sem! \q2 Biarlah keturunan Ham menjadi budaknya. \q1 \v 27 Kiranya TUHAN menambahkan berkat kepada Yafet dengan memperluas wilayahnya. \q2 Biarlah keturunannya hidup rukun dengan keturunan Sem, \q2 dan biarlah keturunan Kanaan menjadi budak keturunan Yafet juga.” \p \v 28 Sesudah peristiwa banjir besar itu, Nuh masih hidup selama 350 tahun lagi. \v 29 Kemudian dia meninggal di usia 950 tahun. \c 10 \s1 Daftar keturunan tiga anak Nuh \p \v 1 Ketiga anak laki-laki Nuh adalah Sem, Yafet, dan Ham. Sesudah peristiwa banjir berlalu, mereka masing-masing memiliki banyak anak laki-laki. \s2 Keturunan Yafet \p \v 2 Anak-anak Yafet bernama Gomer, Magog, Madai, Yawan, Tubal, Mesek, dan Tiras. \v 3 Anak-anak Gomer bernama Askenas, Rifat, dan Togarma. \v 4 Anak-anak Yawan bernama Elisa, Tarsis, Kit, dan Dodan.\f + \fr 10:4 \fk Kit, dan Dodan \ft Bahasa Ibrani menuliskan ‘Kitim’ dan ‘Dodanim’ dalam bentuk jamak. Setiap anak Yawan menjadi nenek moyang dari suku yang disebut dengan nama mereka sendiri. Kedua suku ini tinggal di pulau Siprus dan pulau Rode.\f* \v 5 Merekalah yang menjadi nenek moyang orang-orang yang tinggal di daerah pesisir dan pulau-pulau di Laut Tengah. Mereka tersebar dan menetap di daerah masing-masing menurut suku, bangsa, dan bahasa mereka. \s2 Keturunan Ham \p \v 6 Anak-anak Ham bernama Kus, Mesir, Put, dan Kanaan. \v 7 Anak-anak Kus bernama Seba, Hawila, Sabta, Rama, dan Sabteka. Kedua anak Rama bernama Syeba dan Dedan. \p \v 8 Kus mempunyai seorang anak bernama Nimrod. Dialah orang pertama yang terkenal di dunia sebagai orang yang sangat tangguh dalam berperang. \v 9 TUHAN memberkati Nimrod sehingga dia menjadi seorang pemburu yang perkasa. Itulah sebabnya orang-orang sering mengatakan, “Semoga anakmu menjadi seperti Nimrod, pemburu yang gagah perkasa karena berkat TUHAN.” \v 10 Nimrod menjadi raja dan memerintah di negeri Babel, yang juga disebut tanah Sinear.\f + \fr 10:10 \fk Sinear \ft Sinear adalah nama lain dari Babel. Karena kedua nama itu menunjukkan negeri yang sama, di beberapa ayat di PL yang menyebut Sinear, TSI menerjemahkannya sebagai Babel, karena nama itu lebih dikenal oleh para pembaca.\f* Ada empat wilayah penting dalam kerajaannya. Keempatnya mempunyai ibu kota sendiri, yaitu: Babel, Erek, Akad, dan Kalne. \v 11 Kemudian dia pergi ke tanah Asyur dan mendirikan kota Niniwe, Rehobot Ir, Kalah, \v 12 dan Resen. Resen merupakan kota terbesar di antara kota Niniwe dan kota Kalah. \v 13 Anak Ham yang kedua adalah Mesir.\f + \fr 10:13 \fk Mesir \ft Nama Mesir dalam bahasa Ibrani adalah Mizraim.\f* Dia menjadi nenek moyang dari orang-orang Lud,\f + \fr 10:13 \fk Lud \ft Orang-orang Lud merupakan suku-suku Afrika yang terletak di wilayah barat muara sungai Nil.\f* Anam,\f + \fr 10:13 \fk Anam \ft Orang-orang Anam tinggal di wilayah Afrika Utara, di sebelah barat Mesir dekat Kirene.\f* Lehab,\f + \fr 10:13 \fk Lehab \ft Bangsa ini sekarang dikenal sebagai orang-orang Libya.\f* Naftuh,\f + \fr 10:13 \fk Naftuh \ft Bangsa Naftuh menetap di wilayah muara sungai Nil di Mesir.\f* \v 14 Patrus,\f + \fr 10:14 \fk Patrus \ft Bangsa Patrus menetap di wilayah dataran tinggi Mesir.\f* Kaftor,\f + \fr 10:14 \fk Kaftor \ft Bangsa Kaftor berpindah dan menetap di pulau Kreta.\f* dan Kasluh. Orang-orang Kasluh adalah nenek moyang bangsa Filistin. \p \v 15 Anak Ham yang bungsu adalah Kanaan. Kanaan memiliki dua anak bernama Sidon dan Het. \v 16 Kanaan adalah nenek moyang orang-orang Yebus, Amori, Girgasi, \v 17 Hewi, Arki, Sini, \v 18 Arwadi, Semari, dan Hamat. Keturunan Kanaan tersebar luas. \v 19 Tanah yang menjadi milik mereka terbentang mulai dari kota Sidon di utara dan meluas hingga ke kota Gaza di selatan. Di wilayah timur, mereka menempati kota Gerar, kemudian meluas ke kota Sodom, Gomora, Adma, Zeboim, hingga ke kota Lasa. \v 20 Semuanya itu adalah keturunan Ham. Mereka tinggal dalam wilayahnya masing-masing menurut suku, bangsa, dan bahasa mereka. \s2 Keturunan Sem \p \v 21 Sem, kakak Yafet, adalah nenek moyang Eber. Keturunan Eber menjadi bangsa Ibrani.\f + \fr 10:21 \fk Keturunan Eber … \ft Kemungkinan nama ‘Ibrani’ berasal dari nama ‘Eber’.\f* \v 22 Nama anak-anak Sem\f + \fr 10:22 \fk Nama anak-anak Sem \ft Setiap nama anak yang disebutkan di ayat 22 dan 23 ini di kemudian hari menjadi nama bangsa.\f* adalah Elam, Asyur, Arpaksad, Lud, dan Aram. \v 23 Nama anak-anak Aram adalah Us, Hul, Geter, dan Mas. \v 24 Anak Arpaksad bernama Selah. Anak Selah bernama Eber. \v 25 Eber memiliki dua anak. Yang pertama bernama Peleg dan yang kedua bernama Yoktan. Arti nama Peleg adalah ‘terbagi’. Dia diberi nama demikian karena pada zamannya orang-orang di bumi terpisah-pisah dan tersebar ke seluruh bumi. \v 26 Yoktan adalah nenek moyang dari Almodad, Selef, Hazarmawet, Yerah, \v 27 Hadoram, Uzal, Dikla, \v 28 Obal, Abimael, Seba, \v 29 Opir, Hawila, dan Yobab. Itulah keturunan Yoktan. \v 30 Daerah-daerah tempat tinggal mereka terbentang mulai dari Mesa dan meluas ke Sefar, daerah perbukitan di sebelah timur. \v 31 Semua suku itu adalah keturunan Sem. Mereka hidup dan tinggal dalam wilayahnya masing-masing menurut suku, bangsa, dan bahasa mereka. \p \v 32 Itulah suku-suku keturunan anak-anak Nuh. Setiap suku memiliki daftar silsilahnya masing-masing. Sesudah peristiwa banjir berlalu, suku-suku bangsa tersebut tersebar luas di atas permukaan bumi. \c 11 \s1 TUHAN mengacaukan bahasa manusia \p \v 1 Awalnya, semua manusia di bumi berbicara dalam bahasa yang sama. \v 2 Waktu mereka mengembara ke arah timur, sampailah mereka di sebuah dataran, yaitu negeri yang kemudian disebut Babel. Mereka pun mulai menetap di sana. \p \v 3-4 Lalu mereka berkata satu sama lain, “Marilah kita membangun sebuah kota besar dengan gedung menara yang puncaknya sampai ke langit. Kita akan memakai batu bata dan ter\x + \xo 11:3-4 \xt Kej. 6:14\x* untuk bahan perekatnya. Dengan demikian, kita akan terkenal dan tidak tercerai-berai ke seluruh bumi!” \p \v 5 Pada waktu mereka mulai membangun kota dan menara itu, turunlah TUHAN untuk melihat pekerjaan manusia-manusia yang fana itu. \v 6 TUHAN berkata, “Orang-orang ini satu bangsa dan berbicara dalam satu bahasa. Jika Kita\x + \xo 11:6 \xt Kej. 1:26\x* membiarkan mereka melakukan hal besar seperti ini, maka nanti tidak ada lagi hal yang tak mampu mereka lakukan. \v 7 Mari Kita turun ke sana dan mengacaukan bahasa mereka, supaya mereka tidak saling mengerti apa yang dikatakan satu sama lain.” \p \v 8 Demikianlah cara TUHAN mencerai-beraikan mereka ke seluruh bumi. Lalu berhentilah mereka membangun kota tersebut. \v 9 Itulah sebabnya kota itu dinamai Babel, yang berarti ‘kacau’, karena di sanalah TUHAN mengacaukan bahasa manusia di seluruh bumi sehingga orang-orang tidak lagi berbicara dalam satu bahasa saja, tetapi banyak bahasa, dan karena dari tempat itulah TUHAN mencerai-beraikan mereka ke seluruh bumi. \s1 Keturunan Sem sampai kepada Abram \p \v 10 Inilah daftar keturunan Sem: Dua tahun sesudah banjir besar, Sem genap berumur 100 tahun. Pada tahun itu, dia mendapat seorang anak laki-laki bernama Arpaksad. \v 11 Sesudah Arpaksad lahir, Sem masih hidup 500 tahun lagi. Dan sepanjang hidupnya, Sem mempunyai beberapa anak laki-laki dan anak perempuan lainnya. \v 12 Pada waktu Arpaksad berumur 35 tahun, dia mempunyai anak laki-laki bernama Selah. \v 13 Sesudah Selah lahir, Arpaksad masih hidup 403 tahun lagi. Dan sepanjang hidupnya, Arpaksad mempunyai beberapa anak laki-laki dan anak perempuan lainnya. \v 14 Pada waktu Selah berumur 30 tahun, dia mempunyai anak laki-laki bernama Eber. \v 15 Sesudah Eber lahir, Selah masih hidup 403 tahun lagi. Dan sepanjang hidupnya, Selah mempunyai beberapa anak laki-laki dan anak perempuan lainnya. \v 16 Pada waktu Eber berumur 34 tahun, dia mempunyai anak laki-laki bernama Peleg. \v 17 Sesudah Peleg lahir, Eber masih hidup 430 tahun lagi. Sepanjang hidupnya, Eber mempunyai beberapa anak laki-laki dan anak perempuan lainnya. \v 18 Pada waktu Peleg berumur 30 tahun, dia mempunyai anak laki-laki bernama Rehu. \v 19 Sesudah Rehu lahir, Peleg masih hidup 209 tahun lagi. Sepanjang hidupnya, Peleg mempunyai beberapa anak laki-laki dan anak perempuan lainnya. \v 20 Pada waktu Rehu berumur 32 tahun, dia mempunyai anak laki-laki bernama Serug. \v 21 Sesudah Serug lahir, Rehu masih hidup 207 tahun lagi. Sepanjang hidupnya, Rehu mempunyai beberapa anak laki-laki dan anak perempuan lainnya. \v 22 Pada waktu Serug berumur 30 tahun, dia mempunyai anak laki-laki bernama Nahor. \v 23 Sesudah Nahor lahir, Serug masih hidup 200 tahun lagi. Sepanjang hidupnya, Serug mempunyai beberapa anak laki-laki dan anak perempuan lainnya. \v 24 Pada waktu Nahor berumur 29 tahun, dia mempunyai anak laki-laki bernama Terah. \v 25 Sesudah Terah lahir, Nahor masih hidup 119 tahun lagi. Sepanjang hidupnya, Nahor mempunyai beberapa anak laki-laki dan anak perempuan lainnya. \v 26 Pada waktu Terah berumur 70 tahun, dia mempunyai anak laki-laki bernama Abram. Selain Abram, lahir pula dua orang lagi anak laki-laki bagi Terah, yaitu Nahor dan Haran. \s1 Keturunan Terah \p \v 27 Inilah keturunan Terah: Terah adalah ayah dari Abram, Nahor, dan Haran. Haran mempunyai seorang anak laki-laki bernama Lot. \v 28 Haran meninggal di kampung halamannya, yaitu Ur di Babel, sementara ayahnya masih hidup. \v 29 Abram menikah dengan Sarai.\x + \xo 11:29 \xt Kej. 20:12\x* Nahor menikah dengan Milka, anak Haran. Anak perempuan Haran yang lainnya bernama Yiska. \v 30 Sesudah menikah selama beberapa tahun, Sarai tetap tidak mempunyai anak karena dia mandul. \p \v 31 Beberapa tahun kemudian, Terah meninggalkan kota Ur di Babel bersama Abram anaknya dan Sarai menantunya. Cucunya yang bernama Lot juga ikut. Terah bermaksud pergi ke negeri Kanaan. Namun, setibanya di kota Haran, mereka menetap di sana. \v 32 Ketika berumur 205 tahun, Terah meninggal di kota Haran. \c 12 \s1 TUHAN menyuruh Abram pergi ke Kanaan dan berjanji memberkati dia \p \v 1 Kemudian TUHAN berkata kepada Abram, “Tinggalkanlah negerimu, rumah ayahmu, dan kaum keluargamu. Pergilah ke negeri yang akan Aku tunjukkan kepadamu. \q1 \v 2 Aku akan memberkatimu \q2 dan memberikan kepadamu keturunan yang banyak hingga menjadi bangsa yang besar. \q1 Aku akan membuat namamu dikenal oleh banyak orang \q2 dan kamu akan menjadi berkat. \q1 \v 3 Aku akan memberkati orang-orang yang memberkatimu \q2 dan mengutuk siapa pun yang mengutukmu. \q1 Semua suku bangsa di bumi \q2 akan diberkati melalui kamu.” \p \v 4-5 Pada waktu itu, Abram sudah berusia 75 tahun. \p Lalu dia, Sarai, dan Lot, pergi meninggalkan Haran, seperti yang diperintahkan TUHAN kepadanya. Abram membawa segala harta benda serta budak yang sudah mereka peroleh di Haran, dan pergi menuju Kanaan. \v 6 Mereka melakukan perjalanan sampai tiba di suatu tempat dekat Sikem, tidak jauh dari pohon yang dianggap keramat\f + \fr 12:6 \fk pohon yang dianggap keramat \ft Pada zaman PL ada pohon besar yang dianggap keramat sehingga sering digunakan sebagai tempat untuk memberi persembahan kepada dewa. Jenis pohon yang disebutkan dalam bahasa Ibrani terdapat di seluruh daerah Laut Tengah. Pohon ini menghasilkan banyak buah yang berbiji, tingginya bisa mencapai 18 meter, batangnya besar, kayunya keras, dan daunnya rimbun.\f* di More. Pada masa itu, orang-orang Kanaan masih mendiami tanah itu. \p \v 7 Kemudian TUHAN menampakkan diri kepada Abram dan berkata, “Aku akan memberikan tanah ini kepada keturunanmu.” Lalu Abram membangun sebuah mezbah dari batu di tempat itu, untuk mempersembahkan kurban kepada TUHAN yang sudah menampakkan diri kepadanya. \v 8 Dari Sikem, Abram dan keluarganya pindah ke daerah perbukitan di sebelah timur Betel. Di sana, mereka mendirikan kemah tepat di antara Betel dan Ai, sehingga dari tempat mereka berkemah itu, posisi Betel berada di sebelah barat dan Ai di sebelah timur. Di tempat itu, Abram membangun sebuah mezbah lagi untuk mempersembahkan kurban sembelihan kepada TUHAN dan meminta pertolongan-Nya. \v 9 Kemudian mereka meninggalkan tempat itu dan berpindah ke daerah Kanaan bagian selatan. \s1 Abram dan Sarai tinggal di Mesir untuk sementara waktu \p \v 10 Lalu timbullah bencana kelaparan di negeri itu sehingga mereka terpaksa pergi ke Mesir dan tinggal di sana untuk sementara waktu. \v 11 Pada waktu mereka hendak melewati perbatasan wilayah negeri Mesir, berkatalah Abram kepada Sarai, “Kamu sangat cantik. \v 12 Karena itu, kalau orang-orang Mesir melihatmu, mereka akan berkata, ‘Perempuan itu adalah istrinya!’ Lalu demi memperolehmu, mereka akan membunuh aku, sedangkan kamu akan mereka biarkan hidup. \v 13 Jadi, lebih baik katakan saja kepada mereka bahwa kamu adalah adikku, supaya mereka membiarkan aku hidup dan aku diperlakukan dengan baik.” \p \v 14 Ternyata benar. Begitu mereka tiba, orang-orang Mesir melihat bahwa Sarai sangat cantik. \v 15 Ketika para pejabat kerajaan melihatnya, datanglah mereka kepada raja Mesir\f + \fr 12:15 \fk raja Mesir \ft Secara harfiah: firaun. Firaun bukanlah nama, melainkan kata serapan dari bahasa Mesir yang berarti jabatan raja Mesir. Selanjutnya TSI menerjemahkan firaun sesuai arti, yaitu raja.\f* dan memuji-muji kecantikan perempuan itu di hadapannya. Maka atas perintah raja, Sarai dibawa ke dalam istana. \v 16 Demi mendapatkan Sarai, raja memperlakukan Abram dengan baik, sehingga Abram diberi banyak domba, sapi, keledai, dan unta. Raja juga memberikan beberapa budak laki-laki dan perempuan kepada Abram. \p \v 17 Namun, karena raja hendak menikahi Sarai, TUHAN membuat raja dan semua orang di dalam istana itu menderita berbagai penyakit yang berbahaya. \v 18 Akhirnya raja menyadari penyebab penyakit berbahaya yang menyerang orang-orang di istananya. Dia pun memanggil Abram dan berkata, “Kamu sudah membohongi aku! Kenapa kamu tidak memberitahuku bahwa dia adalah istrimu?! \v 19 Kenapa kamu berbohong dengan mengatakan bahwa dia itu adikmu, sehingga aku mengambilnya menjadi istriku?! Sekarang bawalah istrimu dan pergi tinggalkan tempat ini!” \p \v 20 Kemudian raja menyuruh anak buahnya mengusir Abram dari Mesir, dengan membawa istrinya dan segala miliknya. \c 13 \s1 Abram dan Lot berpisah \p \v 1 Maka Abram meninggalkan Mesir bersama Sarai. Dia membawa segala harta miliknya. Lot, keponakan Abram, juga ikut bersamanya. Mereka pergi menuju negeri Kanaan bagian selatan. \v 2 Abram sangat kaya. Ternak, perak, dan emasnya begitu banyak. \v 3-4 Abram dan keluarganya hidup berpindah-pindah. Mereka pindah mulai dari selatan Kanaan dan tinggal di beberapa tempat lain yang bisa menghasilkan makanan bagi mereka dan ternak-ternak mereka. Akhirnya mereka tiba di suatu tempat antara Betel dan Ai, di mana dulu Abram pernah berkemah dan mendirikan mezbah dari batu-batu untuk mempersembahkan hewan kurban dan meminta pertolongan dari TUHAN.\x + \xo 13:3-4 \xt Kej. 12:8\x* \p \v 5 Seperti Abram, Lot juga memiliki banyak domba dan kambing serta perkemahan yang luas. \v 6-7 Karena ternak mereka semakin banyak, lahan itu tidak memungkinkan bagi Abram dan Lot untuk tinggal bersama. Di sana tidak ada cukup air dan padang rumput hijau bagi semua ternak mereka. Maka terjadilah pertengkaran antara para gembala Abram dan Lot. Pada waktu itu, bangsa Kanaan dan Feris juga tinggal di wilayah tersebut. \p \v 8 Jadi, berkatalah Abram kepada Lot, “Kita ini bersaudara. Tidak baik jika para gembalaku dan para gembalamu bertengkar. \v 9 Sebaiknya kita berpisah saja, dan biarlah kamu yang pertama memilih tempat. Ada banyak daerah yang masih terbuka untuk kita. Kalau kamu mau yang di sebelah sana, aku akan tinggal di sini. Kalau kamu mau yang di sini, aku akan pergi ke sebelah sana.” \p \v 10 Maka Lot melayangkan pandangannya dan melihat bahwa seluruh lembah Yordan sampai ke Zoar dialiri banyak air, seperti Taman Eden dan tanah Mesir yang dekat sungai Nil. (Hal ini terjadi sebelum TUHAN membinasakan Sodom dan Gomora.) \v 11 Jadi Lot memilih tanah di daerah itu. Dia pindah ke sebelah timur dari tempat tinggal Abram. Demikianlah keduanya berpisah. \v 12 Abram menetap di daerah Kanaan, sementara Lot menetap di lembah Yordan dekat kota Sodom. \v 13 Tetapi ternyata penduduk kota Sodom luar biasa jahat dan sangat berdosa terhadap TUHAN. \s1 Abram pindah ke dekat Hebron \p \v 14 Sesudah mereka berpisah, Allah berkata kepada Abram, “Layangkanlah pandanganmu ke arah timur, barat, utara, dan selatan dari tempat kamu berdiri itu. \v 15 Aku akan memberikan seluruh negeri yang kamu lihat itu kepadamu dan kepada keturunanmu untuk selamanya. \v 16 Aku akan memberikan kepadamu keturunan yang sangat banyak, seperti banyaknya debu tanah di bumi! Sebagaimana orang tidak bisa menghitung debu tanah, demikianlah keturunanmu tidak akan bisa dihitung jumlahnya. \v 17 Sekarang, pergi dan jelajahilah seluruh tanah itu, karena Aku akan memberikannya kepadamu.” \p \v 18 Lalu Abram berpindah dari tempat itu ke dekat Hebron dan menetap di dekat pohon-pohon yang dianggap keramat\x + \xo 13:18 \xt Kej. 12:6 CK\x* milik orang bernama Mamre. Di tempat itulah dia mendirikan mezbah untuk menyembah TUHAN. \c 14 \s1 Abram menyelamatkan Lot \p \v 1-2 Pada waktu itu, terjadi perang di daerah Lot. Ada empat raja dari wilayah timur yang bergabung untuk melawan lima raja dari wilayah barat. Keempat raja dari wilayah timur itu adalah Raja Amrafel dari Babel, Raja Ariok dari Elasar, Raja Kedorlaomer dari Elam, dan Raja Tidal dari Goyim.\f + \fr 14:1-2 \fk Goyim \ft Kata ‘Goyim’ dalam bahasa Ibrani artinya ‘bangsa-bangsa’. Jadi, frasa ini bisa diartikan bahwa Raja Tidal adalah raja atas beberapa bangsa. Namun, karena semua raja dalam daftar ini memerintah atas satu wilayah atau ibukota, maka Goyim bisa juga dianggap nama suatu wilayah.\f* Sedangkan kelima raja dari wilayah barat adalah Raja Bera dari Sodom, Raja Birsa dari Gomora, Raja Sinab dari Adma, Raja Semeber dari Zeboim, dan seorang raja dari Bela yang juga disebut Zoar. \p \v 3 Kelima raja itu bergabung dan mengumpulkan tentara mereka di Lembah Sidim, yaitu lembah yang sekarang tertutup oleh Laut Mati. \v 4 Sebelum perang itu, selama dua belas tahun, Raja Kedorlaomer menguasai lima kerajaan di wilayah barat dan memaksa mereka membayar pajak kepadanya dalam jumlah yang sangat besar. Namun, pada tahun ketiga belas, mereka memberontak dan menolak untuk membayar pajak tersebut. \p \v 5 Pada tahun keempat belas, Raja Kedorlaomer bersama raja-raja yang bergabung dengan dia datang dengan tentara mereka dan mengalahkan orang Refaim di Asterot Karna, orang Susim di Ham, orang Emim di Syawe Kiryataim,\f + \fr 14:5 \fk Refaim … Emim … \ft Orang Refaim dan Emim terkenal sebagai orang raksasa yang perkasa dalam perang (Ul. 2:11, 2:20; 3:11).\f* \v 6 dan orang Hori yang tinggal di daerah perbukitan Seir sampai sejauh El Paran, yang terletak dekat padang belantara. \v 7 Kemudian Raja Kedorlaomer dan sekutunya kembali ke wilayah Lot, lalu menyerang kota En Mispat, yang sekarang disebut Kades. Mereka mengalahkan bangsa Amalek dan menguasai seluruh daerahnya, juga daerah sebagian bangsa Amori yang tinggal di kota Hasason Tamar. \p \v 8 Kemudian raja-raja dari Sodom, Gomora, Adma, Zeboim dan Bela mengerahkan seluruh tentara mereka untuk berperang melawan tentara musuh di Lembah Sidim. \v 9 Mereka berperang melawan tentara gabungan dari Kedorlaomer raja Elam, Tidal raja Goim, Amrafel raja Babel, dan Ariok raja Elasar. Jadi, empat kekuatan gabungan melawan lima. \v 10 Di Lembah Sidim itu banyak sekali lubang berisi ter.\f + \fr 14:10 \fk lubang berisi ter \ft Di daerah Mesopotamia dan Palestina terdapat lubang-lubang tanah cukup besar yang terjadi secara alami, yaitu akibat meluapnya bahan yang disebut ‘ter’ dari dalam perut bumi. Orang atau binatang yang masuk ke dalam lubang ter tersebut akan melekat dan tidak bisa keluar. Tanpa dibantu, mereka akan mati di situ. Lihat catatan di Kej. 6:14.\f* Ketika raja Sodom dan raja Gomora serta pasukan mereka melarikan diri, banyak tentara jatuh ke dalam lubang-lubang berisi ter itu. Orang-orang lain yang berhasil lolos melarikan diri ke daerah perbukitan. \v 11-12 Pasukan keempat raja tersebut merampas segala yang berharga dari Sodom dan Gomora, termasuk semua persediaan makanan. Ketika peristiwa ini terjadi, Lot, keponakan Abram, sedang tinggal di Sodom. Pasukan musuh menawan dia juga dan merampas seluruh harta benda miliknya. Lalu mereka berangkat kembali ke arah timur. \p \v 13 Namun, seseorang berhasil melarikan diri dan melaporkan peristiwa itu kepada Abram. Waktu itu, Abram, orang Ibrani\f + \fr 14:13 \fk orang Ibrani \ft Abram disebut orang Ibrani karena dia adalah keturunan Eber. Lihat Kej. 10:21.\f* itu, tinggal sebagai pendatang di dekat pohon yang dianggap keramat\x + \xo 14:13 \xt Kej. 12:6\x* di tanah milik Mamre, orang Amori. Mamre dan kedua saudaranya yang bernama Eskol dan Aner adalah sekutu Abram. \p \v 14 Ketika Abram mendengar bahwa keponakannya sudah ditawan, dia mengerahkan 318 orang budaknya yang terlatih sebagai tentara. (Mereka lahir di rumah Abram sehingga sudah berstatus sebagai budaknya sejak lahir.) Pasukan Abram bersama para tentara dari ketiga bersaudara yang bersekutu dengannya\f + \fr 14:14 \fk bersama para tentara … \ft Informasi ini diambil dari Kej. 14:24.\f* mengejar keempat raja yang dipimpin oleh Kedorlaomer ke arah utara sampai ke kota Dan. \v 15 Abram membagi para tentaranya menjadi beberapa kelompok. Pada tengah malam, mereka menyerang musuh secara serentak dari berbagai arah dan berhasil mengalahkan mereka. Ketika musuh-musuh itu lari, Abram dan para tentaranya mengejar mereka hingga ke kota Hobah, yang terletak di utara kota Damsik. \v 16 Abram dan orang-orangnya berhasil merebut kembali segala harta benda yang sudah dirampas, juga menyelamatkan Lot beserta semua harta bendanya, termasuk para wanita dan tawanan lainnya. \s1 Melkisedek memberkati Abram \p \v 17 Ketika Abram dalam perjalanan pulang setelah dia dan para tentaranya mengalahkan pasukan Raja Kedorlaomer dan sekutunya, Raja Sodom pergi untuk menemui Abram di Lembah Syawe, yang juga disebut Lembah Raja.\f + \fr 14:17 \fk Lembah Raja \ft Sekarang, lembah ini lebih dikenal sebagai Lembah Kidron, letaknya di bagian timur kota Yerusalem.\f* \p \v 18 Melkisedek adalah raja dari kota Salem.\f + \fr 14:18 \fk Salem \ft Ini adalah nama lama untuk kota Yerusalem.\f* Dia juga seorang imam yang mempersembahkan kurban kepada Allah Yang Mahatinggi. Dia keluar dari Salem membawa hadiah roti dan anggur untuk mensyukuri kemenangan Abram. \v 19 Kemudian dia memberkati Abram dengan berkata, \q1 “Semoga Allah Yang Mahatinggi, \q2 Pencipta surga, langit, dan bumi, \q2 memberkatimu. \q1 \v 20 Marilah kita memuji Allah Yang Mahatinggi \q2 karena Dialah yang sudah menolongmu mengalahkan musuh-musuhmu!” \m Kemudian Abram menyerahkan sepersepuluh dari seluruh hasil rampasan mereka kepada Melkisedek. \p \v 21 Raja Sodom berkata kepada Abram, “Engkau tidak usah memberikan kepadaku harta benda kami yang sudah kalian rebut kembali dari tangan mereka. Saya hanya minta supaya engkau mengembalikan rakyatku.” \p \v 22 Namun, Abram menjawab Raja Sodom, “Saya sudah bersumpah kepada TUHAN, Allah Yang Mahatinggi, Pencipta surga, langit, dan bumi, \v 23 bahwa saya tidak akan mengambil apa pun dari milikmu, bahkan sehelai benang atau sepotong tali sandal pun tidak! Dengan begitu, engkau tidak akan dapat berkata, ‘Abram menjadi kaya karena harta rampasan dari saya.’ \v 24 Saya tidak akan mengambil apa pun untuk saya sendiri, selain yang sudah dimakan oleh para budak saya. Tetapi biarlah sekutu saya ini, Aner, Eskol, dan Mamre, mengambil bagian mereka.” \c 15 \s1 TUHAN mengadakan perjanjian dengan Abram \p \v 1 Beberapa waktu kemudian, TUHAN berbicara kepada Abram dalam suatu penglihatan, kata-Nya, “Jangan takut, Abram! Aku akan melindungimu dari apa pun dan akan memberikan upah yang besar kepadamu.” \p \v 2-3 Jawab Abram, “Ya TUHAN Penguasaku, untuk apa Engkau memberikan upah yang besar kepadaku, sementara aku tidak memiliki keturunan untuk mewarisinya. Aku terpaksa memilih Eliezer, budakku yang berasal dari Damsik itu, sebagai ahli warisku.” \p \v 4 TUHAN berkata, “Tidak! Budakmu itu tidak akan mewarisi hartamu. Kamu akan mempunyai keturunan, yaitu seorang anak laki-laki yang akan mewarisi segala sesuatu yang kamu miliki.” \v 5 Kemudian TUHAN membawa Abram keluar dari kemahnya dan berkata, “Lihatlah ke langit. Dapatkah kamu menghitung jumlah bintang? Tentu tidak! Demikianlah kelak keturunanmu akan terlalu banyak untuk dihitung, seperti bintang di langit.” \p \v 6 Abram percaya penuh kepada semua yang dikatakan Allah. Karena itu Allah menerima Abram sebagai orang benar. \p \v 7 Allah berkata lagi kepadanya, “Akulah TUHAN. Aku yang sudah membawa kamu keluar dari kota Ur di negeri Babel untuk memberikan negeri ini kepadamu agar menjadi milikmu.” \p \v 8 Jawab Abram, “Ya TUHAN Penguasaku, bagaimanakah aku tahu bahwa Engkau pasti akan memberikan negeri ini kepadaku?” \p \v 9 TUHAN berkata kepadanya, “Bawalah kepada-Ku seekor sapi betina, seekor kambing betina, dan seekor domba jantan yang masing-masing berumur tiga tahun. Bawa juga seekor burung tekukur dan seekor burung merpati yang masih muda.” \v 10 Lalu Abram membawa binatang-binatang itu, menyembelihnya, dan membelah setiap ekor menjadi dua bagian, kecuali kedua burung itu tidak dibelahnya. Dia menjejerkan tiap belahan dari binatang-binatang itu menjadi dua baris secara berpasang-pasangan. Demikian juga kedua burung diletakkan sejajar dalam baris itu.\f + \fr 15:10 \fk Cara mengesahkan perjanjian \ft Berdasarkan tafsiran menurut sejarah, yang dilakukan Abram di sini adalah tata cara dalam budaya zaman itu untuk mengesahkan perjanjian, misalnya perjanjian antara dua raja atau dua orang penting. Biasanya, kedua belah pihak akan berjalan di antara jejeran binatang yang sudah dibelah dua, sebagai tindakan simbolis bahwa kalau salah satu pihak melanggar persetujuan yang sudah dibuat, si pelanggar seolah berkata, “Biarlah terjadi kepada saya seperti apa yang sudah terjadi kepada binatang-binatang ini!”\f* \v 11 Burung-burung pemakan bangkai hinggap untuk memakan daging tersebut, tetapi Abram mengusir mereka. \v 12 Sore hari, ketika matahari mulai terbenam, Abram tertidur nyenyak. Tiba-tiba dalam kegelapan itu, rasa takut yang amat kuat meliputinya. \v 13 Saat itu, TUHAN berkata kepadanya, “Ketahuilah bahwa keturunanmu akan menjadi pendatang di negeri lain. Mereka akan menjadi budak bagi penduduk setempat dan akan ditindas selama 400 tahun. \v 14 Namun, Aku akan menghukum penduduk negeri yang memperbudak keturunanmu. Setelah itu, keturunanmu akan meninggalkan negeri itu dengan membawa banyak harta benda. \v 15 Kamu sendiri akan meninggal dengan tenang ketika usiamu sudah sangat tua, lalu kamu dikuburkan. \v 16 Setelah 400 tahun\f + \fr 15:16 \fk 400 tahun \ft Secara harfiah: empat generasi. Rupanya Allah menggunakan kata ‘generasi’ dalam arti jangka waktu yang lebih lama dibanding arti harfiah.\f* diperbudak, keturunanmu akan kembali ke negeri ini, lalu merebut negeri ini dari bangsa Amori. Sekarang kejahatan bangsa Amori belum melampaui batas untuk dihukum.” \p \v 17 Setelah matahari terbenam dan langit menjadi gelap, tiba-tiba muncullah obor yang menyala dengan sebuah tempayan\f + \fr 15:17 \fk obor … tempayan \ft Lihat catatan di ayat 10. Kedua benda ini melambangkan kehadiran TUHAN. Perhatikan bahwa hanya TUHAN yang berjalan lewat di antara potongan binatang-binatang tersebut. Artinya, yang bertanggung jawab untuk memenuhi perjanjian ini adalah TUHAN sendiri.\f* berisi arang berasap melintas di antara kedua baris potongan daging dan kedua burung tadi. \v 18 Saat itu juga, TUHAN mengadakan perjanjian dengan Abram, kata-Nya, “Kepada keturunanmu akan Aku berikan seluruh negeri ini, mulai dari perbatasan Mesir\f + \fr 15:18 \fk perbatasan Mesir \ft Secara harfiah: sungai Mesir. Yang dimaksud bukanlah sungai Nil, melainkan sungai kecil di bagian timur laut pada perbatasan Mesir.\f* di selatan sampai ke Sungai Efrat di utara, \v 19-21 yaitu wilayah bangsa Keni, Kenas, Kadmon, Het, Feris, Refaim, Amori, Kanaan, Girgasi, dan Yebus.” \c 16 \s1 Abram mendapat anak laki-laki dari Hagar \p \v 1 Hingga saat itu, Sarai belum juga memberikan keturunan bagi Abram. Namun, karena dia memiliki seorang budak perempuan dari Mesir bernama Hagar, \v 2 berkatalah Sarai kepada Abram, “Sampai sekarang TUHAN belum mengizinkan aku mengandung. Kalau kamu setuju, aku akan memberikan budakku Hagar kepadamu. Barangkali dia bisa hamil dan memberikan keturunan yang diperhitungkan sebagai anak yang aku lahirkan.” Abram menyetujui usul Sarai. \v 3 Kemudian Sarai menyerahkan Hagar kepada Abram untuk dijadikan istri berstatus budak. Hal ini terjadi sesudah mereka menetap di Kanaan selama sepuluh tahun. \p \v 4 Abram bersetubuh dengan Hagar, dan Hagar pun hamil. Ketika Hagar tahu bahwa dirinya hamil, dia menganggap rendah Sarai, majikannya. \v 5 Lalu berkatalah Sarai kepada Abram, “Kamu yang salah dalam hal ini! Aku sudah memberikan budakku kepadamu. Tetapi sejak dia tahu bahwa dia hamil, dia malah meremehkan dan menghinaku! Semua ini salahmu! Biarlah TUHAN yang menghukummu!” \p \v 6 Jawab Abram kepada Sarai, “Baiklah! Hagar adalah budakmu, dan kamu berkuasa penuh atas dia. Jadi lakukanlah apa pun yang kamu mau terhadapnya!” Maka Sarai mulai memperlakukan Hagar dengan kejam, sehingga Hagar melarikan diri dari Sarai. \p \v 7 Tetapi TUHAN mengutus malaikat untuk menemui Hagar di padang belantara, dekat mata air yang terletak di pinggir jalan menuju ke Syur. \v 8 TUHAN berbicara melalui malaikat itu kepadanya, “Hagar, budak Sarai, kamu dari mana dan hendak pergi ke mana?” \p Jawab Hagar, “Saya melarikan diri dari majikan saya, Sarai.” \p \v 9-10 Lalu malaikat itu menyampaikan pesan TUHAN, “Kembalilah kepada majikanmu dan lakukanlah apa yang dia perintahkan kepadamu. Aku akan memberikan kepadamu keturunan yang sangat banyak, sehingga tidak seorang pun dapat menghitung mereka! \v 11 Dengarlah! Kamu sedang mengandung dan akan melahirkan anak laki-laki. Namailah dia Ismael,\f + \fr 16:11 \fk Ismael \ft Nama Ismael artinya ‘Allah mendengar’ atau ‘semoga Allah mendengar’.\f* karena TUHAN sudah mendengar ratapanmu. \v 12 Namun, anakmu itu akan suka menentang orang lain bagaikan keledai liar. Dia akan menentang semua orang dan mereka pun akan menolaknya. Dia akan hidup jauh dari sanak saudaranya.” \p \v 13 Karena malaikat itu menyampaikan pesan TUHAN kepadanya, maka Hagar bertanya dalam hati, “Benarkah aku sudah melihat Allah yang memperhatikanku?” Sejak saat itu, Hagar sering menyebut TUHAN sebagai ‘Dia yang memperhatikan aku’. \v 14 Itulah sebabnya mata air tersebut dinamai Beer Lahai Roi.\f + \fr 16:14 \fk Beer Lahai Roi \ft Nama mata air ini artinya sumur (milik) TUHAN yang hidup, yang memperhatikanku.\f* Sampai kitab ini ditulis, mata air itu masih ada. Letaknya di antara Kades dan Bered. \p \v 15-16 Lalu tibalah saatnya Hagar melahirkan seorang bayi laki-laki. Abram menamainya Ismael. Pada waktu itu, Abram berusia delapan puluh enam tahun. \c 17 \s1 TUHAN mengubah nama Abram menjadi Abraham \p \v 1 Ketika Abram berumur 99 tahun, TUHAN menampakkan diri lagi kepadanya dan berkata, “Akulah Allah Yang Mahakuasa. Taatilah Aku dengan setia dan hiduplah dengan tidak bercela. \v 2 Jika kamu melakukan itu, Aku akan meneguhkan perjanjian yang sudah Aku buat dengan kamu, dan Aku akan memberimu banyak keturunan.” \p \v 3 Lalu Abram bersujud, dan Allah berkata kepadanya, \v 4 “Aku berjanji bahwa kamu akan menjadi bapak dari banyak bangsa. \v 5 Oleh karena itu, namamu bukan lagi Abram, melainkan Abraham,\f + \fr 17:5 \fk Abram, melainkan Abraham \ft Nama Abram artinya ‘bapak terhormat’, sedangkan Abraham artinya ‘bapak dari banyak (orang)’.\f* sebab Aku sudah menetapkanmu sebagai bapak atas banyak bangsa. \v 6 Aku akan memberikan anak cucu yang banyak kepadamu dan membuat mereka menjadi bangsa-bangsa. Di antara mereka, akan ada yang menjadi raja-raja. \p \v 7 “Aku akan meneguhkan perjanjian-Ku denganmu. Aku juga akan meneruskan perjanjian itu kepada anak cucumu turun-temurun sampai selama-lamanya. Aku akan menjadi Allahmu dan Allah keturunanmu.\f + \fr 17:7 \fk Allahmu dan Allah keturunanmu \ft Ini berarti akan ada ikatan khusus antara Allah dan umat-Nya, dan umat Israel hanya akan menyembah Allah saja.\f* \v 8 Aku akan memberikan tanah ini kepadamu dan kepada keturunanmu, yaitu seluruh negeri Kanaan yang sekarang kamu diami sebagai pendatang. Semua itu akan menjadi milik anak cucumu untuk selama-lamanya. Aku akan menjadi Allah mereka.” \s1 TUHAN menetapkan sunat bagi laki-laki sebagai tanda perjanjian \p \v 9-10 Lalu TUHAN berkata kepada Abraham, “Sebagai tanda bahwa kamu dan anak cucumu turun-temurun setuju untuk mematuhi segala ketentuan dalam perjanjian dengan-Ku, kalian harus memenuhi syarat ini: Setiap laki-laki di antara keturunanmu harus disunat. \v 11-12 Mulai sekarang, ketetapan-Ku ini akan berlaku secara turun-temurun. Setiap anak laki-laki dalam keluargamu harus disunat ketika berumur delapan hari. Begitu pula dengan para budakmu laki-laki, baik yang lahir di rumahmu maupun yang kamu beli dari orang lain. Sunat itu akan menjadi tanda bahwa kalian masing-masing sudah berjanji untuk menaati perjanjian antara Aku dan kalian. \v 13 Baik anak yang lahir dari anggota keluargamu sendiri, maupun budak yang kamu beli, semua bayi laki-laki harus disunat. Sunat itu merupakan tanda pengingat bagi kalian masing-masing bahwa kalian sepakat untuk mengikuti segala syarat dalam perjanjian-Ku, yang terus berlaku sampai selama-lamanya. \v 14 Setiap laki-laki yang tidak disunat harus disingkirkan dari antara umat yang taat pada perjanjian-Ku.”\f + \fr 17:14 \fk disingkirkan … \ft TUHAN memberikan hukuman ini untuk beberapa dosa yang berat. Hukuman ini mengharuskan umat TUHAN untuk menyingkirkan orang yang dihukum, tetapi dalam beberapa situasi lain TUHAN sendiri yang menyingkirkan si pendosa (contohnya Im. 20:6).\f* \s1 TUHAN mengubah nama Sarai dan memberikan janji kepadanya \p \v 15 Kemudian TUHAN berkata lagi kepada Abraham, “Mengenai istrimu Sarai, janganlah kamu memanggilnya Sarai lagi, karena sekarang Aku mengubah namanya menjadi Sara.\f + \fr 17:15 \fk Sarai … Sara \ft Kedua nama tersebut mempunyai arti yang sama, yakni ‘putri’ atau ‘ratu’. Nama Sara yang baru, sama seperti nama Abraham, menjadi peringatan mengenai berkat Allah bagi Sara.\f* \v 16 Aku akan memberkatinya sehingga dia akan melahirkan seorang anak laki-laki bagimu. Sara akan menjadi ibu bangsa-bangsa. Di antara keturunannya akan ada yang menjadi raja-raja.” \p \v 17 Lalu bersujudlah Abraham, tetapi dia tertawa ketika berpikir, “Mungkinkah aku, yang sudah berumur 100 tahun ini, akan punya anak?! Lagipula Sara sudah 90 puluh tahun!” \v 18 Dia berkata kepada Allah, “Oh TUHAN, biarlah Ismael saja yang menjadi ahli warisku.” \p \v 19 Tetapi jawab Allah, “Tidak! Sara akan melahirkan seorang anak laki-laki bagimu. Namailah dia Isak. Aku akan mewariskan perjanjian-Ku itu kepadanya dan kepada keturunannya sampai selama-lamanya. \v 20 Mengenai permintaanmu untuk Ismael, Aku sudah mengabulkannya. Aku akan memberkatinya sehingga dia juga memiliki keturunan yang banyak. Aku akan membuat keturunannya menjadi bangsa yang besar, dan dua belas dari keturunannya akan menjadi raja atas dua belas bangsa. \v 21 Tetapi Aku akan meneguhkan perjanjian-Ku yang resmi itu dengan Isak. Sara akan melahirkan dia satu tahun dari sekarang.” \v 22 Sesudah Allah selesai berbicara kepada Abraham, Dia meninggalkannya. \p \v 23 Hari itu juga, Abraham menyunat Ismael. Semua laki-laki di rumahnya— termasuk anak-anak laki-laki dari para budak yang sudah dibelinya— juga disunat. Dia melakukan tepat seperti yang sudah diperintahkan Allah kepadanya. \v 24 Abraham berumur 99 tahun ketika dia disunat, \v 25 dan Ismael berumur 13 tahun ketika Abraham menyunat dia. \v 26-27 Semua laki-laki dalam keluarga Abraham— baik yang lahir di rumahnya maupun yang dibeli dari orang asing— disunat bersama-sama dengannya pada hari yang sama. \c 18 \s1 TUHAN kembali menjanjikan anak laki-laki kepada Abraham dan Sara \p \v 1 Pada suatu siang, waktu Abraham sedang duduk di pintu kemahnya dekat pohon yang dianggap keramat milik Mamre, sekali lagi TUHAN menampakkan diri kepadanya. \v 2 Saat itu, ketika Abraham memandang ke depan, dia melihat tiga orang laki-laki sedang berdiri tidak jauh dari kemahnya. Abraham pun berlari menyambut orang-orang itu dan bersujud untuk menghormati mereka.\f + \fr 18:2 \fk bersujud … \ft Secara harfiah: tersungkur dengan muka ke tanah. Dalam PL, sering kali tindakan itu dilakukan baik kepada TUHAN maupun kepada manusia. Selanjutnya dalam PL, ketika seseorang ‘tersungkur’ di hadapan Allah, TSI akan menerjemahkan frasa tersebut dengan kata ‘bersujud’ tanpa keterangan. Ketika tindakan yang sama dilakukan kepada manusia, TSI tetap menggunakan kata ‘bersujud’, tetapi sering akan melengkapi dengan keterangan alasan kegiatan itu dilakukan. Di ayat ini, diberikan keterangan ‘untuk menghormati mereka’, karena TSI mengikuti tafsiran bahwa— terlepas dari penjelasan di ayat 1— kemungkinan saat bertemu ketiga tamu itu, Abraham belum menduga bahwa salah satunya adalah TUHAN. (Bandingkan Kej. 33:3, 6, 7.) Alasan lain untuk bersujud di hadapan manusia, antara lain adalah 1) takut kepada penguasa (Kel. 11:8), 2) meminta pengampunan (Kej. 44:14), dan 3) berterima kasih sekaligus bersyukur (Kej. 23:7, 12).\f* \p \v 3 Dia berkata kepada salah satu dari orang-orang itu, yang kelihatannya seperti pemimpin mereka, “Tuan, jika tidak keberatan, mampirlah di sini. \v 4 Biarlah saya mengambilkan air untuk mencuci kaki kalian. Sesudah itu beristirahatlah di bawah pohon ini. \v 5 Karena Tuan-tuan sudah datang ke sini, izinkan hamba melayani kalian dengan membawa sedikit makanan, supaya tenaga kalian pulih kembali sebelum melanjutkan perjalanan.” \p Jawab mereka, “Baiklah, lakukan seperti yang kamu katakan itu.” \p \v 6 Abraham segera masuk ke kemahnya dan berkata kepada Sara, “Cepat, ambillah sekarung tepung yang terbaik dan buatlah roti!” \v 7 Kemudian dia berlari ke tempat kawanan ternaknya dan mengambil seekor anak sapi terbaik yang dagingnya empuk. Diserahkannya hewan itu kepada salah seorang budak laki-lakinya untuk segera diolah. \v 8 Sesudah itu, Abraham mengambil dua macam susu\f + \fr 18:8 \fk Dua macam susu \ft Kedua macam susu yang dimaksud adalah susu segar dan susu olahan yang lebih kental hasil fermentasi, tetapi tidak manis.\f* dan daging yang sudah dimasak tadi, lalu menghidangkan semua itu di depan para tamunya. Selama mereka menikmati makanan, Abraham berdiri dekat mereka di bawah pohon itu. \p \v 9 Kemudian mereka bertanya kepadanya, “Di mana Sara, istrimu?” \p Jawab Abraham, “Dia ada di sana, di dalam kemah.” \p \v 10 Orang yang kelihatannya seperti pemimpin di antara mereka bertiga itu berkata, “Aku akan kembali satu tahun dari sekarang. Pada waktu itu, Sara sudah memiliki seorang anak laki-laki!” \p Sara sedang berada di pintu kemah, di belakang orang yang sedang berbicara itu. Dia mendengar pembicaraan mereka. \v 11 Abraham dan Sara sudah sangat tua, dan Sara sudah tidak haid lagi. Berarti dia sudah tidak bisa hamil. \v 12 Karena itu, Sara tertawa dalam hati dan berpikir, “Aku sudah lanjut usia, suamiku\f + \fr 18:12 \fk suamiku \ft Secara harfiah: tuanku. Petrus menjelaskan dalam surat 1Ptr. 3:6 bahwa panggilan Sara terhadap Abraham ini menunjukkan bahwa dia menghormati Abraham sebagai pemimpin keluarga mereka. TSI menerjemahkan ‘suamiku’ untuk kewajaran kalimat.\f* juga sudah sangat tua. Bagaimana mungkin aku bisa mengalami berkat semacam itu!” \p \v 13 Kemudian, orang yang kelihatannya seperti pemimpin di antara tiga orang itu— yang ternyata adalah TUHAN— berkata kepada Abraham, “Mengapa Sara tertawa dan berpikir bahwa dia sudah terlalu tua untuk bisa mengandung? \v 14 Akulah TUHAN! Tidak ada yang mustahil bagi-Ku. Satu tahun dari sekarang, Aku akan kembali, dan saat itu Sara sudah memiliki seorang anak!” \p \v 15 Mendengar itu, Sara menjadi takut dan membantah, “Aku tidak tertawa.” \p Tetapi TUHAN berkata, “Tidak usah menyangkal! Tadi kamu memang tertawa.” \s1 Tawar-menawar Abraham dengan TUHAN \p \v 16 Lalu ketiga orang itu pergi, dan Abraham ikut mengantar mereka. Ketika mereka memandang ke bawah, ke arah kota Sodom, \v 17 berkatalah TUHAN dalam hati-Nya, “Aku tidak mau menyembunyikan dari Abraham apa yang akan Aku lakukan, \v 18 karena keturunannya akan menjadi bangsa yang besar dan berkuasa. Lagipula, melalui dialah Aku akan memberkati semua bangsa. \v 19 Aku sudah memilihnya supaya dia menyuruh anak-anak dan keturunannya untuk taat kepada-Ku dan melakukan semua yang baik dan adil. Dan Aku akan menepati semua janji-Ku kepadanya.” \p \v 20 Maka TUHAN berkata kepada Abraham, “Aku sudah banyak mendengar keluhan atas perbuatan-perbuatan jahat yang terus dilakukan orang-orang Sodom dan Gomora. Dosa-dosa mereka sudah melampaui batas. \v 21 Karena itu, sekarang Aku akan turun ke sana untuk melihat apakah keluhan-keluhan tentang segala kejahatan mereka itu benar atau tidak.” \p \v 22 Lalu dua orang lainnya berangkat menuju kota Sodom, sedangkan Abraham dan TUHAN masih berdiri di tempat itu saling berhadapan. \v 23 Abraham mendekati TUHAN dan berkata, “Apakah Engkau akan membinasakan orang-orang baik bersama dengan orang-orang jahat? \v 24 Seandainya ada lima puluh orang baik di kota itu, apakah Engkau tetap akan membinasakan semua orang di kota itu? Tidakkah Engkau akan mengampuni semua orang di kota itu karena kelima puluh orang baik yang ada? \v 25 Tentu tidak baik bagi-Mu untuk membinasakan orang baik bersama dengan orang jahat, atau memperlakukan orang baik seperti orang jahat. Tentu Engkau tidak akan melakukan itu, karena Engkau adalah hakim atas semua orang di bumi. Engkau pasti menghakimi dengan adil!” \p \v 26 TUHAN berkata, “Jika Aku menemukan lima puluh orang baik di Sodom, Aku akan mengampuni semua orang di kota itu karena mereka.” \p \v 27 Kemudian Abraham berkata, “Maaf kalau aku memberanikan diri untuk berbicara lebih lanjut, ya Penguasaku. Sesungguhnya, aku hanya manusia, dan tidak berhak berbicara langsung dengan Engkau seperti ini. \v 28 Tetapi, bagaimana jika hanya ada empat puluh lima orang baik, dan bukan lima puluh? Apakah Engkau akan membinasakan seluruh kota itu karena selisih lima orang saja?” \p Jawab TUHAN, “Aku tidak akan membinasakannya jika Aku mendapati empat puluh lima orang baik di situ.” \p \v 29 Abraham berkata lagi, “Bagaimana kalau hanya ada empat puluh orang?” \p Jawab TUHAN, “Aku tidak akan membinasakannya karena keempat puluh orang baik itu.” \p \v 30 Kemudian Abraham berkata lagi, “Penguasaku, mohon jangan marah apabila saya berbicara lagi. Bagaimana jika hanya ada tiga puluh orang baik?” \p Jawab TUHAN, “Aku tidak akan membinasakannya jika Aku mendapati tiga puluh orang baik di situ.” \p \v 31 Abraham berkata lagi, “Sekali lagi mohon maaf, Penguasaku, apabila aku terus berbicara. Bagaimana seandainya hanya ada dua puluh orang?” \p Jawab TUHAN, “Aku tidak akan membinasakan kota itu karena dua puluh orang baik itu.” \p \v 32 Kata Abraham lagi, “Penguasaku, mohon jangan marah apabila aku berbicara sekali lagi. Bagaimana jika hanya ada sepuluh orang baik di situ?” \p Jawab TUHAN, “Aku tidak akan membinasakannya karena kesepuluh orang baik itu.” \p \v 33 Demikianlah TUHAN mengakhiri pembicaraan mereka dan pergi, lalu Abraham kembali ke kemahnya. \c 19 \s1 Malaikat memberitahukan kehancuran Sodom dan menyelamatkan Lot \p \v 1 Ketika hari petang, kedua orang tadi— yang ternyata adalah malaikat— tiba di kota Sodom. Saat itu, Lot sedang duduk di pintu gerbang kota.\f + \fr 19:1 \fk duduk di pintu gerbang kota \ft Pada zaman PL, pintu gerbang kota berfungsi sebagai tempat kedudukan para pemimpin, tempat mengadakan persidangan, dan tempat pertemuan untuk membahas urusan-urusan seperti yang dilakukan di balai desa zaman sekarang. Ada tafsiran yang mengatakan bahwa karena Lot sedang duduk di gerbang kota, berarti Lot memiliki posisi yang cukup berpengaruh di kota itu.\f* Melihat mereka, dia bangkit menyambut dan bersujud untuk menghormati mereka. \v 2 Kata Lot kepada dua orang itu, “Tuan-tuan, silakan menginap di rumah saya malam ini. Kalian bisa mencuci kaki, dan besok kalian dapat melanjutkan perjalanan.” \p Jawab mereka, “Tidak. Kami akan bermalam di luar saja, di alun-alun kota.” \p \v 3 Tetapi Lot terus mendesak mereka supaya mau menginap di rumahnya. Akhirnya mereka pun masuk ke rumah Lot, dan Lot menyiapkan makanan untuk mereka. Dia memanggang roti tanpa ragi, lalu mereka memakannya. \v 4 Sebelum mereka pergi tidur, semua laki-laki dari seluruh penjuru kota Sodom, tua maupun muda, datang mengepung rumah Lot. \v 5 Mereka berteriak-teriak kepada Lot, “Di mana kedua orang yang menginap di rumahmu malam ini? Bawa mereka keluar, supaya kami bisa bersetubuh dengan mereka!” \p \v 6 Kemudian Lot keluar dari dalam rumah dan menutup pintu di belakangnya supaya mereka tidak bisa masuk. \v 7 Katanya kepada mereka, “Saudara-saudaraku, janganlah berbuat jahat seperti itu! \v 8 Mohon dengarkan saya! Saya punya dua anak perempuan yang masih perawan. Biarlah saya membawa mereka keluar untuk kalian sekarang, dan kalian boleh melakukan apa saja yang kalian mau kepada mereka. Tetapi jangan lakukan apa pun terhadap kedua laki-laki itu. Mereka adalah tamu di rumah saya, maka saya harus melindungi mereka!” \p \v 9 Tetapi orang-orang itu menjawab, “Berani-beraninya kamu mengatur kami! Kamu hanya pendatang di sini. Menyingkirlah dari situ! Kalau tidak, kami akan melakukan yang lebih buruk kepadamu daripada yang akan kami lakukan terhadap kedua orang itu!” Kemudian mereka menyerbu ke arah Lot hendak mendobrak pintu. \p \v 10 Tetapi kedua malaikat itu membuka pintu dengan cepat dan menarik Lot masuk ke rumah, lalu langsung menutup pintu itu kembali. \v 11 Dua malaikat itu membuat semua orang yang berdiri di luar menjadi buta, baik yang tua maupun yang muda, sehingga mereka tidak dapat menemukan pintunya. \p \v 12 Lalu malaikat-malaikat itu berkata kepada Lot, “Siapa lagi keluargamu yang tinggal di kota ini? Kalau kamu memiliki anak laki-laki, anak perempuan, menantu, ataupun sanak saudara lainnya, bawalah mereka keluar dari kota ini! \v 13 Kami diutus TUHAN untuk menghancurkan tempat ini, karena berdasarkan keluhan-keluhan yang didengar TUHAN, penduduk kota ini sudah jahat sekali.” \p \v 14 Maka pergilah Lot menemui kedua calon menantunya dan berkata, “Cepat! Keluar dari kota ini, karena TUHAN akan segera menghancurkannya!” Namun, mereka menganggap Lot sedang bercanda. \p \v 15 Menjelang fajar, kedua malaikat itu mendesak Lot agar bergegas, “Cepatlah! Bawa istrimu dan kedua anak gadismu pergi dari sini! Kalau tidak, kalian akan ikut mati waktu kami menghancurkan kota ini!” \p \v 16 Ketika Lot belum bergerak juga, kedua malaikat itu langsung memegang tangannya dan tangan istrinya serta kedua anak gadisnya, lalu menarik mereka keluar dari kota itu dengan aman. Para malaikat melakukan itu karena TUHAN berbelas kasih kepada Lot dan keluarganya. \v 17 Sesampainya mereka di luar kota, salah satu malaikat itu berkata, “Larilah untuk menyelamatkan nyawamu! Jangan menoleh ke belakang! Jangan berhenti di lembah! Larilah ke daerah perbukitan supaya kalian tidak mati!” \p \v 18 Tetapi kata Lot kepada mereka, “Aduh, jangan begitu, Tuan-tuanku! \v 19 Tuan sudah sangat berbaik hati dengan menyelamatkan nyawa saya. Tetapi daerah perbukitan itu terlalu jauh! Kalau saya berusaha lari ke sana, saya akan mati sebelum sampai. \v 20 Tetapi lihat, di sebelah situ ada kampung yang cukup dekat dari sini. Izinkanlah kami pergi ke kampung kecil itu supaya kami selamat.” \p \v 21 Salah satu malaikat itu berkata, “Baiklah, saya mengabulkan permintaanmu. Saya tidak akan menghancurkan kampung kecil itu. \v 22 Tetapi cepat! Larilah ke sana, karena saya tidak bisa mulai menjatuhkan hukuman sebelum kalian sampai di sana.” \p Sesudah peristiwa ini, kampung tersebut dinamai Zoar,\f + \fr 19:22 \fk Zoar \ft Arti nama Zoar adalah ‘kecil’.\f* karena Lot mengatakan bahwa kampung itu kecil. \s1 TUHAN menghancurkan kota Sodom dan kota Gomora \p \v 23 Lot dan keluarganya tiba di kampung yang sekarang dinamai Zoar itu sesudah matahari terbit. \v 24 Kemudian TUHAN menjatuhkan api dan belerang ke atas Sodom dan Gomora, seperti hujan dari langit. \v 25 Demikianlah TUHAN menghancurkan kedua kota itu dan semua penduduk di dalamnya. Dia juga menghancurkan segala sesuatu yang ada di lembah itu, termasuk seluruh tumbuhan. \v 26 Namun, istri Lot berhenti di tengah jalan dan menoleh ke belakang, maka dia mati dan menjadi tiang garam. \p \v 27 Pagi itu, Abraham bangun dan segera pergi ke tempat dia bercakap-cakap dengan TUHAN kemarin. \v 28 Saat memandang ke arah Sodom dan Gomora, dia melihat seluruh lembah itu berasap tebal, seperti asap dari tungku yang sangat besar. \p \v 29 Jadi, TUHAN mengingat permintaan Abraham ketika Dia memusnahkan kota-kota di lembah itu. Itulah sebabnya Lot diselamatkan dari bencana yang terjadi di sana. \s1 Lot ditipu kedua anak gadisnya demi memperoleh keturunan \p \v 30 Lot takut untuk tinggal di Zoar, maka dia meninggalkan kampung itu dan pindah ke gunung bersama kedua anak gadisnya. Di sana, mereka tinggal di sebuah gua. \v 31 Suatu hari, anak gadis Lot yang sulung berkata kepada adiknya, “Aduh, dengan siapa kita akan menikah di tempat yang sunyi ini! Tidak ada lagi laki-laki. Ayah kita sudah terlalu tua untuk mengurus pernikahan seperti yang dilakukan di daerah-daerah lain. \v 32 Mari kita membuat ayah kita mabuk dengan minum anggur sehingga dia tidak sadar, lalu kita bisa bersetubuh dengannya. Dengan cara inilah kita dapat menyambung keturunan keluarga kita.” \p \v 33 Malam itu, mereka berhasil membuat Lot mabuk. Lalu anak gadis yang sulung masuk dan bersetubuh dengan ayahnya. Lot tidak tahu apa-apa karena dia sudah terlalu mabuk. \v 34 Keesokan harinya, anak gadis Lot yang sulung itu berkata lagi kepada adiknya, “Tadi malam aku sudah tidur dengan ayah kita! Nanti malam, kita buat dia mabuk lagi. Lalu kamu tidurlah dengannya, supaya kita masing-masing mendapat anak.” \v 35 Maka malam itu mereka membuat Lot mabuk lagi, kemudian anak gadis yang bungsu juga bersetubuh dengan ayahnya. Kali ini pun Lot terlalu mabuk sehingga dia tidak tahu apa yang terjadi. \p \v 36 Dengan demikian, kedua anak gadis Lot hamil dari ayah mereka. \v 37 Kakaknya melahirkan anak laki-laki yang dia namai Moab. Anak ini menjadi nenek moyang dari bangsa Moab. \v 38 Adiknya melahirkan seorang anak laki-laki juga, yang dia namai Ben Ami. Dialah yang menjadi nenek moyang dari bangsa Amon. \c 20 \s1 Abraham berbohong kepada Abimelek tentang Sara \p \v 1 Lalu Abraham pergi dari tanah milik Mamre ke bagian selatan Kanaan, di wilayah Filistin. Dalam perjalanannya, untuk sementara waktu dia tinggal di suatu tempat di antara Kades dan Syur, kemudian pindah ke Gerar. Sewaktu di Gerar, \v 2 Abraham tidak mengakui dengan terus terang kepada orang Gerar bahwa Sara adalah istrinya. Dia berkata, “Sara ini adik saya.” Oleh karena itu, Abimelek,\f + \fr 20:2 \fk Abimelek \ft Nama Abimelek bisa berarti ‘(sang) raja adalah ayahku’, atau ‘ayahku adalah raja’. Ada tiga raja Filistin dalam Alkitab yang disebut Abimelek. Sebenarnya, Abimelek adalah sebutan untuk jabatan raja, sebagaimana firaun berarti raja dalam bahasa Mesir.\f* raja Gerar, menyuruh beberapa anak buahnya membawa Sara kepadanya di istana. \p \v 3 Tetapi suatu malam, Allah memperlihatkan diri kepada Abimelek melalui mimpi dan berkata, “Dengarlah! Aku akan menjatuhkan hukuman mati atasmu karena perempuan yang kamu ambil itu sudah bersuami.” \p \v 4 Abimelek belum bersetubuh dengan Sara, maka dia berkata, “Ya Penguasaku, aku dan bangsaku tidak bersalah sama sekali! Apakah Engkau akan tetap membinasakan bangsa yang tidak bersalah? \v 5 Abraham sendiri yang mengatakan bahwa perempuan itu adiknya, dan perempuan itu juga mengaku demikian. Jadi, aku melakukan semua ini tanpa niat jahat dan tidak bersalah!” \p \v 6 Kemudian dalam mimpi itu Allah berkata kepadanya, “Aku tahu bahwa kamu melakukannya tanpa maksud jahat. Itulah sebabnya Aku mencegah kamu menyentuh perempuan itu, supaya kamu tidak berdosa terhadap Aku. \v 7 Maka sekarang, kembalikanlah dia kepada Abraham, karena Abraham adalah nabi dan dia akan berdoa untukmu supaya kamu tetap hidup. Bila kamu tidak mengembalikan perempuan itu, ketahuilah, kamu dan seluruh rakyatmu akan mati!” \p \v 8 Besok paginya, Abimelek memanggil semua pejabat kerajaannya dan memberitahu mereka tentang segala hal yang sudah terjadi. Mendengar itu, mereka sangat ketakutan. \v 9 Lalu Abimelek memanggil Abraham dan berkata kepadanya, “Kamu sudah membohongiku! Apa salahku kepadamu sehingga kamu mendatangkan musibah besar bagiku dan bagi rakyatku?! Sungguh tidak pantas kamu berbuat demikian! \v 10 Apa yang membuat kamu melakukan itu?” \p \v 11 Jawab Abraham, “Saya berbuat demikian karena berpikir, ‘Tidak ada orang yang menghormati Allah di tempat ini. Kalau saya mengatakan bahwa dia istri saya, pasti ada orang yang membunuh saya demi mendapatkan dia.’ \v 12 Lagipula, dia memang adik tiri saya. Kami satu ayah tetapi beda ibu, kemudian saya menikahi dia. \v 13 Ketika Allah menyuruh saya meninggalkan rumah ayah saya untuk merantau ke negeri lain, saya berkata kepada Sara, ‘Tunjukkanlah kesetiaanmu kepadaku ke mana saja kita pergi, dengan mengatakan kepada siapa pun bahwa aku adalah kakakmu.’” \p \v 14 Sesudah itu, Abimelek mengembalikan Sara kepada Abraham. Dia juga memberikan beberapa ekor domba dan sapi, serta beberapa orang budak laki-laki dan budak perempuan. \v 15 Katanya kepada Abraham, “Silakan pilih daerah mana saja yang kamu suka dari seluruh kerajaanku untuk kamu tempati.” \v 16 Kemudian dia berkata kepada Sara, “Lihatlah, aku sudah memberikan 11 kilogram perak kepada kakakmu. Itu adalah denda yang harus aku bayar untuk menutupi semua kesalahan ini di mata semua orang dan untuk menjaga nama baikmu.” \p \v 17-18 Karena kejadian itu, TUHAN sudah membuat semua perempuan di istana Abimelek mandul. Namun, ketika Abraham berdoa, Allah menyembuhkan Abimelek, istrinya, dan budak-budak perempuannya, sehingga mereka bisa hamil lagi. \c 21 \s1 Isak lahir \p \v 1 TUHAN memberkati Sara dan memenuhi janji-Nya sebagaimana yang sudah dikatakan-Nya. \v 2 Maka Sara mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki bagi Abraham, tepat pada waktu yang sudah dijanjikan Allah kepadanya.\x + \xo 21:2 \xt Kej. 18:10-14\x* Pada waktu itu, Abraham sudah sangat tua. \v 3 Lalu Abraham menamai anak itu Isak. \v 4 Sesudah Isak berumur satu minggu, Abraham menyunat dia sebagaimana yang sudah diperintahkan Allah kepadanya.\x + \xo 21:4 \xt Kej. 17:11-12\x* \v 5 Abraham berumur 100 tahun ketika Isak lahir. \p \v 6 Berkatalah Sara, “Karena apa yang sudah Allah perbuat bagiku, aku tertawa! Dan setiap orang yang mendengar kejadian ini akan turut bergembira dan tertawa!\f + \fr 21:6 \fk tertawa \ft Dalam Kej. 17:17 Abraham tertawa karena meragukan perkataan TUHAN. Karena itu, di Kej. 17:19, TUHAN memerintahkan dia supaya menamai anaknya itu ‘Isak’ yang berarti ‘tertawa’. Dalam Kej. 18:12, Sarah juga tertawa karena dia meragukan janji TUHAN. Namun, kali ini TUHAN membuat dia tertawa karena sukacita atas kelahiran anaknya.\f* \v 7 Tidak ada seorang pun yang mengira bahwa aku akan melahirkan anak bagi Abraham. Tetapi sekarang, aku sudah melahirkan seorang anak bagi dia di usia tuanya.” \s1 Hagar dan Ismael diusir \p \v 8 Isak pun bertambah besar. Ketika umurnya sudah beberapa tahun,\f + \fr 21:8 \fk beberapa tahun \ft Sesuai kebiasaan di zaman itu kemungkinan Isak disapih saat berumur tiga tahun atau lebih.\f* tibalah waktunya dia dipisahkan dari susu ibunya. Pada hari itu, Abraham mengadakan pesta besar untuk merayakannya. \v 9 Lalu Sara melihat anak Hagar,\x + \xo 21:9 \xt Kej. 16:1-16\x* Ismael, sedang mengolok-olok Isak.\f + \fr 21:9 \fk mengolok-olok \ft Kata Ibrani yang diterjemahkan ‘mengolok-olok’ juga bisa berarti ‘bermain bersama’.\f* \v 10 Karena itu, Sara berkata kepada Abraham, “Usirlah perempuan Mesir itu beserta anaknya! Anak budak itu tidak boleh menjadi ahli waris bersama dengan Isak anakku!” \p \v 11 Hal itu membuat Abraham sedih, karena biar bagaimana pun, Ismael adalah anaknya juga. \v 12 Tetapi Allah berkata kepada Abraham, “Jangan bersedih karena Ismael dan Hagar. Perbuatlah sesuai perkataan Sara, karena melalui Isaklah Aku akan memberikan keturunan yang sudah Aku janjikan. \v 13 Meski demikian, Aku juga akan membuat anak budakmu itu menjadi nenek moyang suatu bangsa yang besar, karena dia pun anakmu.” \p \v 14 Besoknya, Abraham bangun pagi-pagi, lalu mengambil makanan dan kantong kulit besar tempat air minum.\f + \fr 21:14 \fk kantong kulit … tempat air minum \ft Biasanya, tempat air minum seperti ini dibuat dari kantong kemih hewan.\f* Dia meletakkan semuanya itu di atas bahu Hagar, dan menyuruh dia pergi bersama anaknya. Maka pergilah Hagar dan Ismael mengembara di padang belantara dekat Bersyeba. \p \v 15 Sesudah air minum di dalam kantong kulit itu habis, Hagar meninggalkan anaknya di bawah pohon kecil. \v 16 Kemudian dia menjauh sekitar 100 meter\f + \fr 21:16 \fk sekitar 100 meter \ft Secara harfiah: kira-kira sejauh jarak tembakan anak panah.\f* dari tempat itu, karena katanya dalam hati, “Aku tidak sanggup melihat anakku mati.” Hagar duduk di sana dan menangis tersedu-sedu. \p \v 17 Berkatalah malaikat\f + \fr 21:17 \fk malaikat \ft Secara harfiah: malaikat Allah. Dalam bahasa Indonesia, umumnya semua malaikat dianggap berasal dari Allah. Karena itu, setiap kali bahasa Ibrani menuliskan ‘malaikat Allah’ atau ‘malaikat TUHAN’, TSI menerjemahkan ‘malaikat’ saja. Bahasa sumber Alkitab menyebut ‘malaikat Allah/TUHAN’ karena ada malaikat lain yang sudah mengikuti iblis untuk memberontak terhadap Allah. Namun, malaikat yang jahat itu selalu kita sebut roh jahat atau setan.\f* dari surga kepada Hagar, “Jangan menangis, Hagar! Jangan takut, karena Allah sudah mendengar tangisan anakmu. \v 18 Bangunlah! Bantu anakmu itu berdiri dan tuntunlah dia berjalan. Aku sudah berjanji bahwa Ismael akan menjadi nenek moyang dari bangsa yang besar.” \p \v 19 Kemudian Allah membuat Hagar melihat sebuah mata air yang tidak jauh dari tempat itu. Maka pergilah dia mengisi kantong kulitnya dengan air dan memberi anaknya minum. \p \v 20 Allah menyertai anak itu. Dia bertumbuh dewasa dan tinggal di padang belantara Paran. Ismael menjadi seorang pemanah yang sangat terlatih. \v 21 Hagar memilih seorang perempuan Mesir menjadi istri bagi anaknya itu. \s1 Abraham dan Abimelek mengadakan perjanjian \p \v 22 Pada waktu itu, Raja Abimelek\x + \xo 21:22 \xt Kej. 20:2\x* beserta panglima tentaranya yang bernama Pikol datang kepada Abraham dan berkata, “Kami sudah melihat bahwa Allah selalu memberkati segala usahamu. \v 23 Oleh karena itu, mari kita membuat perjanjian di hadapan Allah, bahwa engkau dan semua keturunanmu akan selalu bertindak jujur kepada saya dan seluruh keturunan saya nanti. Sebagaimana saya sudah berbuat baik kepada Tuan, hendaklah Tuan juga berjanji untuk berbuat baik kepada saya dan semua orang di negeri yang Tuan diami ini.” \p \v 24 Jawab Abraham, “Baik, saya berjanji!” \v 25 Sebelumnya, para budak Abimelek pernah merampas sebuah sumur yang digali oleh para budak Abraham. Jadi, Abraham mengungkapkan kekecewaannya kepada Abimelek atas kejadian itu. \p \v 26 Kata Abimelek, “Saya tidak tahu siapa yang sudah melakukan itu. Tuan belum pernah memberitahu saya, dan saya baru mengetahuinya hari ini.” \p \v 27 Kemudian Abraham memberikan beberapa ekor domba dan sapi kepada Abimelek. Lalu mereka berdua mengadakan perjanjian. \v 28 Setelah itu, Abraham memisahkan tujuh ekor anak domba betina dari kawanan ternaknya. \v 29 Abimelek bertanya kepadanya, “Untuk apa ketujuh anak domba betina itu?” \p \v 30 Jawab Abraham, “Terimalah tujuh ekor anak domba betina ini dari saya sebagai tanda bahwa Tuan mengakui kalau sayalah yang menggali sumur ini dan berhak menggunakannya.” \v 31 Itulah sebabnya tempat itu dinamai Bersyeba, karena mereka berdua mengadakan perjanjian di sana.\f + \fr 21:31 \fk Bersyeba, … \ft Dalam bahasa Ibrani, ‘beer’ berarti ‘sumur’, dan ‘syeba’ bunyi ucapannya mirip dengan kata yang berarti ‘tujuh’ dan ‘perjanjian’.\f* \v 32 Setelah perjanjian di Bersyeba itu selesai dibuat, Abimelek dan Pikol, komandan pasukannya, kembali ke kota mereka di wilayah Filistin. \p \v 33 Lalu Abraham menanam sebatang pohon tamariska di sana sebagai tanda peringatan, dan di situ dia menyembah TUHAN, Allah yang kekal. \v 34 Sesudah itu, cukup lama Abraham tinggal sebagai pendatang di wilayah Filistin. \c 22 \s1 Ketaatan Abraham diuji \p \v 1 Beberapa waktu kemudian, sesudah semua peristiwa itu berlalu, Allah menguji sejauh mana Abraham taat kepada-Nya. Dia memanggil, “Abraham!” \p Jawabnya, “Ya, TUHAN, ini aku.” \p \v 2 Allah berkata, “Bawalah Isak, anakmu satu-satunya yang sangat kamu kasihi itu, ke bukit wilayah Moria. Persembahkanlah dia kepada-Ku sebagai kurban yang dibakar habis di atas salah satu bukit yang akan Aku tunjukkan kepadamu.” \p \v 3 Besoknya, Abraham bangun pagi-pagi sekali dan menyiapkan kayu bakar untuk kurban itu. Dia memasang pelana\f + \fr 22:3 \fk pelana \ft Pelana biasanya terbuat dari kulit sapi. Dengan memasang pelana, bisa jadi Abraham hendak menunggangi keledai itu, atau menyiapkannya untuk mengikat muatan.\f* di atas punggung keledai. Lalu dibawanya Isak beserta dua orang budaknya pergi ke tempat yang sudah dikatakan Allah kepadanya. \v 4 Pada hari ketiga, Abraham melayangkan pandangannya dan melihat tempat itu. \v 5 Dia pun berkata kepada kedua budaknya, “Tinggallah di sini bersama keledai ini. Saya dan Isak akan pergi ke sana untuk menyembah TUHAN. Sesudah itu, kami akan kembali kepada kalian.” \p \v 6 Abraham menaruh kayu bakar di atas pundak Isak, sedangkan dia sendiri membawa pisau dan api.\f + \fr 22:6 \fk api \ft Naskah bahasa Ibrani tidak menjelaskan bagaimana Abraham membawa api, tetapi kemungkinan besar dia membawanya dengan wadah yang berisi bara api.\f* Lalu keduanya pergi bersama-sama. \v 7 Isak berkata kepada bapaknya, “Ayah!” \p Jawab Abraham, “Ya, anakku.” \p Lanjut Isak, “Kayu bakar dan api sudah ada, tetapi di mana anak domba untuk dikurbankan?” \p \v 8 Jawab Abraham, “Anakku, Allah sendiri yang akan menyediakan anak domba yang diperlukan untuk kurban itu.” Lalu keduanya meneruskan perjalanan. \p \v 9 Sesampainya mereka di tempat yang dikatakan Allah, Abraham mendirikan sebuah mezbah di situ dan menyusun kayu bakar di atasnya. Lalu dia mengikat anaknya dan membaringkan dia di mezbah, di atas kayu bakar. \v 10 Abraham mengambil pisau, hendak mengurbankan anaknya. \v 11 Tetapi tiba-tiba TUHAN berseru dari surga melalui malaikat-Nya, “Abraham, Abraham!” \p Lalu jawabnya, “Ya TUHAN, ini aku!” \p \v 12 Dia berkata kepada Abraham, “Jangan lakukan apa pun terhadap anakmu itu! Sekarang Aku tahu bahwa kamu percaya penuh dan taat kepada-Ku, karena kamu tidak segan-segan menyerahkan anakmu satu-satunya yang sangat kamu kasihi itu kepada-Ku.” \p \v 13 Ketika Abraham menoleh ke belakang, dia melihat seekor domba jantan yang tersangkut tanduknya pada semak belukar. Dia mengambil domba jantan itu, menyembelihnya, dan mempersembahkannya kepada TUHAN sebagai kurban yang dibakar habis. Jadi, domba itulah yang disembelih menggantikan Isak. \v 14 Abraham pun menamai tempat itu ‘TUHAN menyediakan yang diperlukan’. Sampai kitab ini ditulis, nama itu menjadi seperti pepatah, yakni, “Di bukit TUHAN,\f + \fr 22:14 \fk bukit TUHAN \ft Di kemudian hari, bukit Moria menjadi lokasi Yerusalem, tempat Salomo membangun rumah TUHAN sebagai tempat memberi persembahan kepada Allah (lihat 2Taw. 3:1). Di luar benteng kota Yerusalem terdapat bukit Golgota, di mana Yesus memberi diri-Nya sebagai persembahan sempurna yang menggenapi perjanjian-perjanjian Allah kepada nenek moyang bangsa Israel. Oleh karena itu, perkataan Abraham mengenai bukit TUHAN dapat dianggap sebagai nubuat. Melalui Yesus, Allah sudah menyediakan kurban keselamatan yang diperlukan semua manusia.\f* Dia menyediakan yang diperlukan.” \p \v 15 Kemudian sekali lagi TUHAN berbicara dari surga kepada Abraham melalui malaikat-Nya, \v 16 “Karena kamu sudah melakukan hal ini dan tidak menolak untuk menyerahkan anakmu satu-satunya kepada-Ku, maka Aku bersumpah demi diri-Ku sendiri: \v 17 Aku akan memberkatimu berlimpah-limpah dan memberikan banyak keturunan kepadamu, seperti banyaknya bintang di langit dan pasir di tepi laut. Keturunanmu akan menang atas segala musuhnya. \v 18 Melalui keturunanmulah Aku akan memberkati segala bangsa di bumi, karena kamu sudah menaati perintah-Ku.” \p \v 19 Sesudah itu, Abraham dan Isak kembali kepada kedua budak tadi, lalu mereka bersama-sama pulang ke Bersyeba. Abraham dan keluarganya menetap di sana. \s1 Anak-anak Nahor \p \v 20 Abraham mempunyai saudara bernama Nahor. Setelah semua peristiwa itu, sampailah kabar kepada Abraham bahwa Milka, istri Nahor,\x + \xo 22:20 \xt Kej. 11:26-30\x* sudah memiliki delapan anak laki-laki. \v 21 Anak sulung bernama Us, anak kedua Bus, dan anak ketiga Kemuel, yang kemudian menjadi bapak dari Aram. \v 22-23 Anak-anak berikutnya adalah Kesed, Hazo, Pildas, Yidlaf, dan Betuel, yang kemudian memiliki anak perempuan bernama Ribka. Itulah delapan anak laki-laki yang dilahirkan Milka bagi Nahor.\x + \xo 22:22-23 \xt Kej. 24:15-67\x* \v 24 Nahor juga mempunyai budak perempuan yang dia jadikan istri keduanya, yaitu Reuma. Dia memberikan empat anak laki-laki bagi Nahor, yakni Tebah, Gaham, Tahas, dan Maaka. \c 23 \s1 Sara meninggal dunia dan dikuburkan \p \v 1-2 Sara meninggal dunia pada usia 127 tahun di kota Kiryat Arba, yang sekarang disebut Hebron, di negeri Kanaan. Abraham berkabung dan menangisi kematian istrinya. \p \v 3 Sesudah itu, Abraham meninggalkan jenazah istrinya dan pergi menemui orang-orang Het, penduduk asli negeri itu, lalu berkata kepada mereka, \v 4 “Saya hanyalah pendatang yang tinggal di antara kalian. Izinkanlah saya membeli sebidang tanah dari kalian untuk menguburkan jenazah istri saya.” \p \v 5 Jawab mereka kepadanya, \v 6 “Tuan, kami sudah menganggap engkau sebagai seorang penguasa yang hebat di antara kami. Silakan memilih tempat kuburan terbaik yang kami miliki, dan kuburkanlah istri Tuan di situ. Kami semua bersedia memberikan tempat mana pun yang Tuan mau secara cuma-cuma.” \p \v 7 Maka Abraham bersujud untuk berterima kasih kepada mereka \v 8 dan berkata, “Kalau begitu, tolong Saudara-saudara berbicara kepada Efron anak Zohar, \v 9 supaya dia menjual gua yang terletak di pinggir ladangnya di Makpela. Saya bersedia membayar sesuai harga jualnya, supaya gua itu menjadi milik saya. Dan biarlah kalian menjadi saksi atas pembelian itu.” \p \v 10 Kebetulan, Efron sedang duduk di antara orang-orang Het yang hadir di tempat pertemuan dekat pintu gerbang kota. Lalu di hadapan semua orang yang ada di situ, dia menjawab, \v 11 “Tidak usah, Tuan! Biarlah saudara sebangsaku sendiri, yakni semua orang Het yang ada di sini, menjadi saksi di antara kita berdua bahwa ladang beserta gua yang ada di dalamnya, di Makpela itu, saya berikan kepada Tuan dengan cuma-cuma! Silakan mengubur istri Tuan di sana.” \p \v 12 Abraham kembali bersujud di hadapan orang-orang Het itu. \v 13 Kemudian, dengan didengar oleh semua orang yang ada di situ, dia berkata kepada Efron, “Mohon dengarkan saya! Saya ingin membeli ladang itu darimu sesuai harga jualnya. Terimalah tawaran ini supaya istri saya bisa dikuburkan di sana.” \p \v 14 Jawab Efron kepada Abraham, \v 15 “Dengarlah Tuan, harga tanah itu hanya lima kilogram perak. Jumlah uang sekecil itu tidak perlu dipersoalkan. Ambillah ladang itu dan kuburkan istri Tuan di sana.”\f + \fr 23:15 \fk harga tanah … \ft Efron berdiplomasi bahwa dia mau memberikan ladang itu secara cuma-cuma, padahal dia ingin menjual ladang itu dengan menyebutkan harga yang tinggi.\f* \p \v 16 Abraham setuju dengan harga yang disebutkan Efron. Lalu dia menimbang lima kilogram perak untuk diberikan kepada Efron di hadapan semua orang yang hadir di situ. Beratnya sesuai dengan ukuran timbangan yang berlaku pada masa itu. \p \v 17 Demikianlah ladang Efron yang ada di Makpela, di sebelah timur Hebron,\f + \fr 23:17 \fk Hebron \ft Secara harfiah, naskah Ibrani menulis ‘Mamre’. Di ayat ini, TSI menggunakan ‘Hebron’ karena nama itu lebih sering digunakan dalam PL.\f* menjadi milik Abraham, termasuk gua di ladang itu beserta semua pohon yang ada di dalamnya. \v 18 Semua orang Het yang hadir dalam pertemuan di pintu gerbang kota itu mengakui bahwa tanah tersebut sudah menjadi milik Abraham. \v 19 Setelah itu, Abraham menguburkan istrinya di dalam gua tersebut, di Makpela. Tempat itu termasuk daerah Kanaan. \p \v 20 Dengan demikian, ladang dan gua Efron menjadi milik Abraham sebagai tempat pekuburan. \c 24 \s1 Abraham mencari calon istri bagi Isak \p \v 1 Abraham sudah sangat tua dan TUHAN sudah memberkati dia dalam segala hal. \v 2 Suatu hari, dia berkata kepada pelayannya yang paling senior,\f + \fr 24:2 \fk paling senior \ft Kata dalam bahasa Ibrani yang diterjemahkan ‘paling senior’ bisa berarti pelayan yang paling tua, atau pelayan kepercayaan dengan posisi tertinggi karena bekerja dengan baik dan setia, atau bisa juga mencakup keduanya.\f* yang bertanggung jawab atas semua harta miliknya. Kata Abraham, “Letakkanlah tanganmu di antara pangkal pahaku.\f + \fr 24:2 \fk di antara pangkal pahaku \ft Cara bersumpah seperti ini hanya disebutkan dua kali dalam Alkitab, yaitu di ayat ini dan di Kej. 47:29. Kemungkinan, pelayan itu menaruh tangannya di antara pangkal paha dekat alat kelamin tuannya. Sumpah seperti ini menunjukkan bahwa hal yang dijanjikan sangat penting dan bersifat pribadi, khususnya bagi orang yang meminta sumpah. Ada juga tafsiran yang mengatakan bahwa cara bersumpah ini digunakan dalam urusan yang berkaitan dengan kelangsungan suatu keluarga.\f* \v 3 Berjanjilah di hadapan TUHAN, Allah penguasa surga, langit, dan bumi, bahwa kamu tidak akan memilih istri bagi anakku Isak dari antara orang Kanaan ini. \v 4 Kamu harus pergi ke negeri kelahiranku, kepada sanak saudaraku, dan memilih seorang perempuan dari sana untuk menjadi istri bagi anakku Isak.” \p \v 5 Pelayannya berkata, “Seandainya perempuan itu tidak mau ikut dengan saya ke negeri ini, apakah saya harus membawa kembali anak Tuan ke sana?” \p \v 6 Jawab Abraham kepadanya, “Tidak! Jangan sekali-kali kamu bawa anakku ke negeri itu! \v 7 TUHAN, Allah Penguasa langit, yang sudah membawa aku dari rumah ayahku dan dari tanah kelahiranku, yang sudah berkata dan bersumpah kepadaku bahwa Dia akan memberikan negeri ini kepada keturunanku, Dialah yang akan mengutus malaikat-Nya untuk menolongmu, supaya kamu dapat menemukan seorang istri bagi anakku. \v 8 Namun, kalau gadis itu tidak mau ikut denganmu, maka kamu bebas dari sumpahmu ini. Yang jelas, janganlah membawa anakku kembali ke sana.” \p \v 9 Lalu pelayan itu meletakkan tangannya di antara pangkal paha Abraham dan bersumpah bahwa dia akan melakukan seperti yang diminta Abraham. \s1 Ribka menjadi istri Isak \p \v 10 Kemudian pelayan itu dan beberapa budak Abraham lainnya memuat berbagai macam harta ke atas sepuluh ekor unta milik Abraham, lalu pergi ke kota Aram Naharaim,\f + \fr 24:10 \fk Aram Naharaim \ft Arti Aram Naharaim adalah Aram yang ada di tengah dua sungai. Letaknya di wilayah yang sekarang dikenal sebagai Irak.\f* tempat tinggal Nahor, adik Abraham. \v 11 Setibanya di sana, dia menyuruh unta-unta itu duduk di dekat sebuah mata air di luar kota. Saat itu, hari sudah sore dan tiba waktunya perempuan-perempuan di kota itu datang ke sumur untuk menimba air. \p \v 12 Lalu berdoalah pelayan itu, “Ya TUHAN, Allah tuanku Abraham, mohon tunjukkanlah kasih dan kesetiaan-Mu kepada tuanku Abraham dengan membuat aku berhasil mendapatkan seorang istri bagi anaknya hari ini. \v 13 Sekarang, aku berada di dekat sumur. Sebentar lagi anak-anak perempuan penduduk kota ini akan keluar untuk menimba air. \v 14 Aku mohon, biarlah terjadi seperti ini: Aku akan berkata kepada salah satu dari mereka, ‘Tolong berilah saya minum.’ Kalau dia menjawab, ‘Minumlah, dan saya juga akan mengambilkan air untuk unta-untamu,’ maka kiranya dialah yang Engkau pilih bagi hamba-Mu Isak. Dengan demikian, aku akan mengetahui bahwa Engkau menunjukkan kebaikan hati-Mu kepada tuanku Abraham.” \p \v 15 Sebelum hamba itu selesai berdoa, Ribka, anak Betuel, yaitu cucu Nahor dan Milka, keluar dari kota dengan membawa tempayan di bahunya. \v 16 Ribka sangat cantik dan masih gadis. Dia turun ke sumur itu dan mengisi tempayannya, lalu naik kembali. \v 17 Pelayan Abraham segera berlari menemuinya dan berkata, “Tolong beri saya sedikit air minum dari tempayanmu.” \p \v 18 Jawab gadis itu, “Minumlah, Tuan!” Dia cepat-cepat menurunkan tempayannya dan memberikan air kepada pelayan itu. \v 19 Kemudian dia berkata lagi, “Biarlah saya menimba air untuk unta-unta Tuan juga, sampai semuanya puas minum.” \v 20 Lalu segeralah dia menuangkan air dari tempayannya itu ke tempat minum unta. Kemudian dia berlari lagi ke sumur untuk menimba air lebih banyak, sehingga semua unta minum sampai puas.\f + \fr 24:20 \fk minum sampai puas \ft Seekor unta, bila sudah beberapa hari tidak minum, dapat menelan sebanyak 50 liter air. Pelayan Abraham membawa 10 unta. Jadi, menimba air sampai unta-unta itu puas minum bukanlah pekerjaan ringan.\f* \p \v 21 Pelayan Abraham diam-diam memperhatikan Ribka, sambil bertanya-tanya dalam hatinya apakah perempuan itu yang TUHAN berikan sebagai jawaban doanya. \v 22 Sesudah semua unta minum sampai puas, pelayan itu mengambil anting-anting emas untuk hidung yang beratnya enam gram dan dua gelang emas yang masing-masing beratnya kira-kira 110 gram. Dia memberikan semua itu kepada Ribka sebagai hadiah \v 23 sambil berkata, “Kamu anak siapa? Apakah ada tempat di rumah keluargamu untuk kami bisa menginap?” \p \v 24 Jawab Ribka kepadanya, “Ayah saya bernama Betuel. Kakek saya Nahor dan nenek saya Milka. \v 25 Di rumah kami ada tempat untuk menginap. Kami juga punya banyak jerami dan makanan bagi unta-unta Tuan.” \p \v 26 Lalu bersujudlah pelayan itu menyembah TUHAN \v 27 dan berkata, “Terpujilah TUHAN, Allah tuanku Abraham, yang sudah berbaik hati dan setia kepada tuanku! Ternyata Dia memimpin saya langsung kepada sanak saudara tuanku!” \p \v 28 Kemudian Ribka berlari ke rumah ibunya dan menceritakan segala kejadian itu. \v 29-30 Ribka mempunyai saudara laki-laki bernama Laban. Setelah Laban mendengar penjelasan Ribka tentang kata-kata pelayan Abraham itu, dan karena melihat perhiasan yang ada di hidung dan gelang di lengan adiknya, berlarilah Laban keluar untuk menemui pelayan Abraham yang masih berada di samping unta-untanya, di dekat sumur tadi. \v 31 Kata Laban, “Marilah Tuan yang diberkati TUHAN. Janganlah Tuan berdiri di luar saja. Saya sudah menyediakan kamar penginapan bagimu di rumah kami, juga tempat bagi unta-untamu.” \p \v 32 Pelayan Abraham itu pun masuk ke rumah keluarga Betuel. Para budak Betuel menurunkan beban dari unta-unta itu dan memberi makan semuanya. Mereka juga mengalasi kandang-kandang dengan jerami sebagai tempat tidur bagi unta-unta itu. Para budak Betuel yang lainnya menyediakan air supaya pelayan Abraham dan semua budak yang bersamanya dapat membersihkan kaki mereka. \v 33 Ketika makanan sudah dihidangkan, pelayan Abraham tidak mau langsung makan. Dia berkata kepada Betuel dan Laban, “Saya tidak akan makan sebelum menyampaikan tujuan kedatangan saya.” \p Jawab Laban, “Silakan, sampaikanlah.” \p \v 34 Maka pelayan itu mulai bercerita, katanya, “Saya ini pelayan Abraham. \v 35 TUHAN sudah memberkati tuanku itu sehingga dia menjadi kaya raya. TUHAN sudah memberinya banyak kambing, domba, sapi, unta, keledai, perak dan emas, serta budak laki-laki dan perempuan. \p \v 36 “Sara, istri tuanku itu, pada usianya yang sangat tua sudah melahirkan seorang anak laki-laki bagi tuanku Abraham. Dan sekarang, segala harta milik tuanku sudah diserahkannya kepada anak itu. \v 37 Tuanku menyuruh saya bersumpah untuk menaati perintahnya, yaitu, ‘Janganlah kamu mencari istri bagi anakku Isak dari antara orang-orang Kanaan ini. \v 38 Kamu harus pergi ke negeri kelahiranku, kepada sanak saudaraku, dan mengambil seorang gadis dari sana untuk menjadi istri bagi anakku.’ \p \v 39 “Lalu saya bertanya kepadanya, ‘Bagaimana kalau perempuan itu tidak mau ikut dengan saya ke negeri ini?’ \v 40 Dia berkata kepada saya, ‘TUHAN, yang selalu aku taati sepanjang hidupku, akan mengutus malaikat-Nya untuk menolongmu dan membuat kamu berhasil menemukan seorang istri bagi anakku Isak dari kaumku sendiri, yaitu dari sanak saudaraku. \v 41 Tetapi jika kaumku sendiri tidak mengizinkan perempuan yang kamu temui itu pulang bersamamu ke sini, maka kamu akan lepas dari sumpahmu kepadaku.’ Demikian kata tuan saya. \p \v 42 “Ketika saya tiba di sumur tadi, saya berdoa dalam hati, ‘Ya TUHAN, Allah tuanku Abraham, jika Engkau mau, buatlah perjalananku berhasil hari ini. \v 43 Sekarang saya berada di dekat sumur. Ketika seorang gadis datang untuk menimba air, lalu saya memintanya memberi saya minum, \v 44 kalau dia mau memberi, bahkan bersedia mengambilkan air untuk unta-untaku, maka biarlah itu menjadi tanda bahwa dialah perempuan yang sudah TUHAN pilih menjadi istri bagi Isak, anak tuanku.’ \p \v 45 “Selagi saya berdoa demikian dalam hati, datanglah Ribka dengan membawa tempayan air di bahunya. Dia turun ke mata air dan mengambil air. Lalu saya berkata kepadanya, ‘Tolong beri saya minum.’ \v 46 Dengan segera, dia menurunkan tempayan dari bahunya dan berkata, ‘Minumlah. Saya juga akan memberi minum unta-untamu.’ Lalu saya minum, dan dia memberi minum unta-unta itu. \p \v 47 “Saya bertanya, ‘Kamu anak siapa?’ Dia menjawab, ‘Ayah saya bernama Betuel. Kakek saya Nahor dan nenek saya Milka.’ Lalu saya mengenakan anting pada hidungnya dan sepasang gelang pada tangannya. \p \v 48 “Sesudah itu, saya pun bersujud menyembah dan memuji TUHAN, Allah tuanku Abraham, sebab Dia sudah membawa saya langsung kepada sanak saudara tuanku, sehingga saya dapat menemukan gadis ini bagi anaknya. \v 49 Jadi, tolong beritahu saya, apakah kalian bersedia menunjukkan kebaikan hati kepada tuanku? Dengan begitu, saya tahu apa yang harus saya lakukan.” \p \v 50 Laban dan Betuel berkata kepadanya, “Hal ini jelas datangnya dari TUHAN. Maka kami berdua sudah pasti setuju. \v 51 Nah, ini Ribka! Bawalah dia menjadi istri bagi anak tuanmu, sebagaimana yang sudah TUHAN tunjukkan.” \p \v 52 Mendengar perkataan mereka, pelayan Abraham sekali lagi bersujud dan memuji TUHAN. \v 53 Kemudian dia mengeluarkan perhiasan emas, perak, dan pakaian indah, lalu memberikannya kepada Ribka. Dia juga memberikan hadiah-hadiah mahal kepada ibu dan saudara laki-laki Ribka. \v 54 Sesudah itu, dia dan para budak yang menyertainya makan dan minum bersama. Malam itu, mereka menginap di sana. \p Besok paginya, pelayan Abraham berkata, “Izinkanlah kami pulang kepada tuan kami Abraham.” \p \v 55 Tetapi kakak laki-laki dan ibu Ribka berkata, “Biarlah Ribka tinggal bersama kami kira-kira sepuluh hari lagi.” \p \v 56 Jawabnya kepada mereka, “TUHAN sudah membuat perjalanan saya berhasil. Janganlah membuat saya tinggal lebih lama lagi. Mohon izinkan kami pulang kepada tuanku Abraham.” \p \v 57 Kata mereka kepadanya, “Baik. Kalau begitu kita tanyakan bagaimana pendapat Ribka.” \v 58 Lalu mereka memanggil Ribka dan bertanya kepadanya, “Apakah kamu mau pergi bersama orang ini?” \p Jawab Ribka, “Ya, aku mau.” \p \v 59 Maka mereka mengizinkan Ribka beserta hamba perempuan yang sudah mengasuhnya sejak kecil pergi bersama pelayan Abraham dan para budak Abraham itu. \v 60 Sebelum pergi, mereka memberkati Ribka dengan berkata, \q1 “Adik kami, kiranya TUHAN memberimu beribu-ribu bahkan berjuta-juta anak cucu, \q1 dan biarlah mereka menguasai kota-kota musuh mereka.” \p \v 61 Lalu bangkitlah Ribka beserta para budak perempuannya. Mereka menunggangi unta-unta, lalu berangkat mengikuti pelayan Abraham itu. Demikianlah pelayan Abraham membawa Ribka dan pergi. \p \v 62 Adapun Isak baru saja kembali ke tempat tinggalnya di bagian selatan Kanaan, dari arah mata air yang bernama Beer Lahai Roi.\x + \xo 24:62 \xt Kej. 16:14\x* \v 63 Suatu sore, dia keluar dari perkemahan untuk menyendiri. Sewaktu berjalan-jalan di padang, dia melihat unta-unta datang dari jauh. \v 64 Ketika Ribka melihat Isak, dia turun dari untanya \v 65 dan bertanya kepada pelayan Abraham, “Siapakah pria yang di padang itu, yang sedang berjalan ke arah kita?” \p Jawab pelayan itu, “Dialah anak tuanku.” Lalu Ribka mengambil kain penutup kepala dan menutupi wajahnya.\f + \fr 24:65 \fk kain penutup kepala \ft Menurut adat yang berlaku pada masa itu, setiap pengantin perempuan harus mengenakan kain penutup kepala. Jadi, ketika Ribka menutupi wajahnya dengan kain tersebut, dia sedang menunjukkan rasa hormat kepada calon suaminya sekaligus menyatakan bahwa dia siap dinikahi.\f* \v 66 Pelayan itu menceritakan kepada Isak semua yang sudah terjadi. \p \v 67 Lalu Isak membawa Ribka ke dalam kemah ibunya, Sara, dan mengambil dia menjadi istrinya. Isak sangat mencintai Ribka. Demikianlah hatinya terhibur setelah kematian ibunya. \c 25 \s1 Keturunan Abraham dari Ketura \p \v 1 Abraham mengambil lagi seorang istri bernama Ketura. \v 2 Dia melahirkan enam anak laki-laki yang diberi nama Zimran, Yoksan, Medan, Midian, Isbak, dan Suah. \v 3 Yoksan mempunyai dua anak laki-laki bernama Seba dan Dedan. Keturunan Dedan menjadi bangsa Asyur, bangsa Letus, dan bangsa Leum. \v 4 Anak laki-laki Midian adalah Efa, Efer, Henok, Abida, dan Eldaa. Itulah keturunan Ketura. \p \v 5 Abraham mewariskan segala kepunyaannya kepada Isak, \v 6 sedangkan kepada anak-anaknya yang lain, yaitu anak-anak dari para budak perempuan yang dia jadikan istri, dia memberikan hadiah-hadiah berharga.\f + \fr 25:6 \fk hadiah-hadiah berharga \ft Tujuan dari pemberian hadiah-hadiah tersebut adalah untuk menolong mereka memulai kehidupan di tempat yang baru. Jadi, pemberian itu kemungkinan besar berupa hewan, budak, perhiasan, logam mulia, dll.\f* Sesudah itu, Abraham menyuruh mereka pindah ke daerah sebelah timur untuk meninggalkan Isak. \s1 Abraham meninggal dunia dan dikuburkan \p \v 7-8 Abraham menikmati umur panjang selama 175 tahun, lalu mati. Sesudah itu, dia mendapat tempat bersama dengan nenek moyangnya yang sudah meninggal dunia.\x + \xo 25:7-8 \xt Kej. 37:35 CK\x* \v 9-10 Isak dan Ismael menguburkan ayah mereka di gua yang ada di Makpela, di sebelah timur Hebron,\x + \xo 25:9-10 \xt Kej. 23:17\x* di ladang yang dulu sudah dibeli Abraham dari Efron, anak orang Het bernama Zohar. Abraham dikuburkan di sisi Sara. \v 11 Sesudah itu, Allah memberkati Isak sebagaimana Dia memberkati ayahnya. Isak menetap di dekat sumur Beer Lahai Roi.\x + \xo 25:11 \xt Kej. 16:14\x* \s1 Keturunan Ismael \p \v 12 Inilah daftar keturunan Ismael, anak Abraham melalui Hagar, orang Mesir itu, yang adalah budaknya Sara. \v 13 Ismael memiliki dua belas anak laki-laki. Nama-nama mereka adalah Nebayot, Kedar, Adbeel, Mibsam, \v 14 Misma, Duma, Masa, \v 15 Hadad, Tema, Yetur, Nafis, dan Kedma. \v 16 Itulah nama kedua belas anak Ismael. Semuanya menjadi pemimpin suku. Dan setiap kota yang menjadi pusat suku yang dipimpin dinamai sesuai dengan nama mereka masing-masing. \v 17 Ismael hidup selama 137 tahun, lalu meninggal dunia. Kemudian TUHAN menempatkan dia bersama dengan nenek moyangnya yang sudah meninggal. \v 18 Keturunan Ismael tinggal di sebelah timur wilayah keturunan Isak, yaitu di daerah Hawila sampai Syur, ke arah negeri Asyur, di sebelah timur Mesir. Kedua belas suku ini tinggal jauh dari keturunan Isak.\f + \fr 25:18 \fk tinggal jauh … \ft Kalimat terakhir ayat ini dapat juga diterjemahkan ‘Kedua belas suku ini selalu bermusuhan dengan keturunan Isak’. Bandingkan dengan Kej. 16:12.\f* \s1 Kelahiran Esau dan Yakub \p \v 19 Inilah riwayat keluarga Isak, anak Abraham: \v 20 Ketika Isak berumur 40 tahun, dia menikah dengan Ribka, anak Betuel, adik perempuan Laban. Mereka adalah orang Aram dari Padan Aram.\f + \fr 25:20 \fk Padan Aram \ft Padam Aram terletak di wilayah utara Mesopotamia, di daerah yang sekarang menjadi negara Suriah bagian utara atau Turki bagian selatan.\f* \v 21 Tetapi Ribka mandul. Maka Isak berdoa kepada TUHAN, dan TUHAN menjawab doanya sehingga istrinya mengandung. \v 22 Ternyata Ribka mengandung anak kembar. Kedua anaknya itu saling bertentangan di dalam rahimnya. Lalu Ribka berdoa meminta petunjuk TUHAN, katanya, “Ya TUHAN, mengapa hal ini terjadi padaku?” \p \v 23 Jawab TUHAN kepadanya, \q1 “Dua anak laki-laki ada di dalam kandunganmu. \q1 Keturunan mereka akan menjadi nenek moyang dari dua bangsa yang besar \q2 dan saling bermusuhan. \q1 Yang muda akan lebih kuat. \q2 Yang tua akan menjadi pelayannya.” \p \v 24 Kemudian tibalah waktunya Ribka melahirkan dua anak kembar itu. \v 25 Anak yang pertama kulitnya kemerahan dan seluruh tubuhnya berbulu. Mereka menamai dia Esau.\f + \fr 25:25 \fk Esau \ft Dalam bahasa Ibrani, bunyi pengucapan nama Esau hampir sama dengan kata yang berarti ‘banyak bulu’. Nama lain Esau adalah Edom, yang berarti ‘merah’.\f* \v 26 Waktu anak yang kedua lahir, tangannya memegang tumit kakaknya. Maka mereka menamai dia Yakub.\f + \fr 25:26 \fk Yakub \ft Nama Yakub berarti ‘memegang tumit’, tetapi juga dapat diartikan sebagai kiasan yang artinya ‘orang licik’ atau ‘penipu’.\f* Isak berumur 60 tahun ketika anak-anaknya itu lahir. \s1 Esau menjual hak kesulungannya \p \v 27 Sesudah kedua anak itu dewasa, Esau menjadi seorang pemburu ulung dan suka tinggal di padang, sedangkan Yakub menjadi seorang yang tenang dan suka tinggal di dalam kemah. \v 28 Karena itu, Isak lebih sayang kepada Esau karena dia suka makan daging hasil buruan Esau, sementara Ribka lebih sayang kepada Yakub. \p \v 29 Suatu hari, ketika Yakub sedang memasak sup kacang merah, Esau pulang berburu dari padang dalam keadaan sangat lapar. \v 30 Berkatalah Esau kepada Yakub, “Aku kelaparan! Berilah aku sebagian sup kacang merah itu.” Inilah sebabnya Esau diberi nama julukan ‘Edom’, yang berarti ‘merah’. \p \v 31 Jawab Yakub kepada Esau, “Baiklah, tetapi kamu harus menukarnya dengan hak kesulunganmu.” \p \v 32 Esau berkata, “Aku hampir mati kelaparan! Apalah gunanya hak kesulungan itu bagiku?!” \p \v 33 Kata Yakub, “Bersumpahlah terlebih dahulu bahwa kamu akan memberikan hak kesulunganmu kepadaku.” Lalu dengan bersumpah, Esau menukar hak kesulungannya dengan masakan Yakub. \v 34 Maka Yakub memberikan roti dan sup kacang merah itu kepada Esau. Dia makan dan minum, lalu pergi. Demikianlah Esau tidak menghargai hak kesulungannya. \c 26 \s1 Isak membohongi Abimelek \p \v 1 Beberapa waktu kemudian, terjadilah bencana kelaparan di negeri itu, seperti yang pernah terjadi pada zaman Abraham.\x + \xo 26:1 \xt Kej. 12:10-11\x* Karena itu, Isak pergi ke Gerar, yaitu wilayah kekuasaan Abimelek, raja orang Filistin.\x + \xo 26:1 \xt Kej. 20:2\x* \v 2 TUHAN menampakkan diri kepada Isak dan berkata, “Jangan pergi ke Mesir! Tetaplah di negeri yang Aku tunjukkan kepadamu. \v 3 Tinggallah di negeri itu sebagai pendatang. Aku akan menyertai dan memberkatimu. Seluruh wilayah Kanaan\f + \fr 26:3 \fk Kanaan \ft Secara harfiah: semua wilayah-wilayah ini. TSI menerjemahkan ‘Kanaan’ agar jelas wilayah mana yang dimaksud.\f* akan Aku berikan kepadamu dan kepada keturunanmu. Aku akan menepati perjanjian-Ku dengan ayahmu Abraham. \v 4 Kepadamu akan Aku berikan keturunan yang sangat banyak, seperti banyaknya bintang di langit. Aku akan memberikan seluruh wilayah ini kepada mereka, dan mereka akan menjadi berkat bagi seluruh bangsa di bumi, \v 5 karena dulu ayahmu Abraham selalu menaati semua perkataan-Ku, petunjuk-Ku, perintah-Ku, ketetapan-Ku, dan hukum-Ku.” \p \v 6 Maka tinggallah Isak di Gerar. \v 7 Adapun Ribka sangat cantik. Karena itu, ketika para laki-laki di Gerar bertanya tentang Ribka, Isak selalu menjawab, “Dia adikku.” Isak takut untuk menjawab, “Itu istri saya,” karena dia berpikir, “Bisa saja ada yang membunuh aku demi mendapatkan Ribka.” \v 8 Sesudah Isak tinggal beberapa lama di sana, suatu hari Abimelek melihat-lihat dari jendela istananya, dan dia terkejut melihat Isak dan Ribka sedang bermesraan sebagai suami-istri. \v 9 Lalu Abimelek memanggil Isak dan berkata, “Sekarang saya tahu bahwa dia istrimu! Kenapa kamu mengatakan bahwa dia adikmu?” \p Jawab Isak, “Karena saya pikir, ‘Kalau saya mengaku bahwa Ribka adalah istri saya, pasti ada yang akan membunuh saya demi mendapatkannya.’” \p \v 10 Kata Abimelek, “Seharusnya kamu tidak melakukan itu kepada kami! Bisa saja salah seorang dari antara kami meniduri istrimu. Kalau sampai itu terjadi, maka kamulah yang menyebabkan seluruh bangsa kami bersalah atas dosa besar!” \v 11 Kemudian Abimelek memberi peringatan kepada rakyatnya, “Siapa saja yang mengganggu orang ini ataupun istrinya akan dihukum mati!” \s1 Orang Filistin bertengkar dengan Isak tentang sumur \p \v 12 Isak menanam gandum di negeri itu, dan dalam tahun itu juga dia mendapat hasil panen seratus kali lipat, karena TUHAN sangat memberkatinya. \v 13 Harta Isak semakin bertambah banyak sehingga dia kaya raya. \v 14 Isak memiliki sangat banyak budak dan ternak, termasuk sapi, domba, serta kambing. Orang-orang Filistin pun iri kepadanya. \v 15 Karena itu, mereka menutup semua sumur yang dahulu digali oleh para budak Abraham. Mereka menimbun sumur-sumur itu dengan tanah. \p \v 16 Akhirnya, Abimelek berkata kepada Isak, “Pergilah kamu beserta seluruh budakmu dari kerajaan saya, karena kekuatanmu dan jumlah orang-orangmu sudah terlalu besar dibanding kami yang adalah penduduk asli tempat ini.” \v 17 Maka Isak, semua budaknya, dan segala miliknya pindah dari tempat itu. Mereka pergi dan berkemah di lembah Gerar lalu menetap di sana. \v 18 Ada beberapa sumur di tempat itu yang dahulu digali oleh para budak Abraham. Namun, sesudah Abraham meninggal, sumur-sumur itu ditutup oleh orang Filistin dengan tanah. Para budak Isak menggali kembali sumur-sumur itu, dan Isak menamai masing-masing sumur seperti nama yang diberikan oleh ayahnya dahulu. \p \v 19 Budak-budak Isak juga menggali sebuah sumur lain di lembah itu, dan mereka menemukan mata air yang berbual-bual. \v 20 Tetapi penduduk yang menggembalakan domba di lembah Gerar bertengkar dengan gembala-gembala Isak. Mereka berkata, “Air ini milik kami!” Lalu Isak menamai sumur itu Esek, yang berarti ‘sengketa’, karena di tempat itu orang-orang bertengkar dengan para gembalanya. \p \v 21 Para budak Isak menggali sumur yang lain, tetapi lagi-lagi terjadi pertengkaran memperebutkan sumur itu. Maka Isak menamai sumur itu Sitna, yang berarti ‘permusuhan’. \v 22 Mereka pindah dari situ dan menggali sumur yang lain. Kali ini, tidak ada pertengkaran. Isak menamai sumur itu Rehobot, yang berarti ‘tempat luas’, karena katanya, “TUHAN sudah memberikan kebebasan kepada kami untuk tinggal di daerah ini, dan kami akan makmur di sini.” \p \v 23 Dari situ, Isak pergi ke Bersyeba. \v 24 Pada malam pertama di situ, TUHAN menampakkan diri dan berkata kepadanya, “Akulah Allah ayahmu Abraham. Jangan takut, Aku menyertaimu. Sesuai janji-Ku kepada hamba-Ku Abraham, Aku akan memberkatimu dan memberimu keturunan yang banyak.” \v 25 Lalu Isak mendirikan mezbah dan menyembah TUHAN di tempat itu. Dia juga mendirikan perkemahan di situ, dan para budaknya menggali sumur. \s1 Isak membuat perjanjian damai dengan Abimelek \p \v 26 Sementara mereka tinggal di situ, Raja Abimelek\x + \xo 26:26 \xt Kej. 20:2\x* datang dari Gerar bersama Ahuzat, penasihatnya, dan Pikol, panglima tentaranya. \v 27 Isak berkata kepada mereka, “Kenapa kalian menemui saya? Bukankah sebelumnya kalian membenci dan mengusir saya dari daerah kalian?” \p \v 28 Salah satu dari mereka menjawab, “Sekarang sudah nyata bagi kami bahwa TUHAN menyertaimu. Karena itu, kami berpikir bahwa sebaiknya kita membuat perjanjian damai. \v 29 Berjanjilah kepada kami bahwa engkau tidak akan berbuat jahat kepada kami, seperti halnya kami selalu berbuat baik kepada kalian. Waktu itu, daripada kita berselisih, saya menyuruh kalian meninggalkan wilayah kami, lalu kita berpisah dengan damai. Sekarang lihatlah betapa luar biasa TUHAN sudah memberkati kalian!” \v 30 Kemudian Isak mengadakan pesta makan dengan mereka, dan semuanya makan dan minum. \v 31 Keesokan paginya, Abimelek dan Isak mengesahkan perjanjian damai dengan bersumpah satu sama lain. Sesudah itu, Abimelek pamit pulang, dan Isak mengucapkan selamat jalan kepada mereka. \p \v 32 Pada hari itu juga, para budak Isak datang memberitahukan kepadanya tentang sumur yang sudah selesai mereka gali. Mereka berkata, “Kami sudah menemukan air!” \v 33 Maka Isak menamai sumur itu Syeba, yang artinya ‘sumpah’. Sampai saat ini, kota itu dinamai Bersyeba, yang berarti ‘sumur sumpah’. \s1 Esau menikahi dua perempuan asing \p \v 34 Ketika Esau berumur empat puluh tahun, dia menikah dengan dua perempuan dari suku Het, yaitu Yudit anak Beeri dan Basmat anak Elon. \v 35 Kedua istri Esau itu menimbulkan kepedihan hati bagi Isak dan Ribka. \c 27 \s1 Isak memberkati Yakub \p \v 1 Ketika Isak sudah tua dan tidak bisa melihat lagi, dia memanggil Esau, anaknya yang sulung, dan berkata, “Anakku!” \p Jawab Esau, “Ya, Ayah!” \p \v 2 Isak berkata, “Aku sudah tua, dan hari kematianku semakin dekat. \v 3 Ambillah panahmu beserta tabung anak panahnya, lalu pergilah berburu ke padang. \v 4 Masaklah daging hasil buruan itu dengan enak, seperti yang aku sukai. Kemudian bawalah ke sini untuk aku makan, supaya aku bisa memberkatimu sebelum aku mati.” \p \v 5 Ribka mendengar Isak berbicara kepada Esau. Maka ketika Esau pergi berburu, \v 6 berkatalah Ribka kepada Yakub, “Aku sudah mendengar ayahmu bicara kepada Esau. \v 7 Ayah menyuruh kakakmu, ‘Pergilah berburu, lalu masaklah daging buruanmu bagiku. Sesudah aku memakannya, aku akan memberikan berkat TUHAN kepadamu\f + \fr 27:7 \fk memberikan berkat TUHAN kepadamu \ft Secara harfiah: memberkatimu di hadapan TUHAN. Ribka memberi informasi tersirat dalam perkataan Isak kepada Esau. Dari perkataan dan tindakan Ribka, kita mengetahui bahwa berkat terakhir seorang ayah kepada anak sulungnya sangat istimewa dalam budaya mereka, terlebih lagi karena Isak akan meneruskan berkat warisan Abraham.\f* sebelum aku mati.’ \v 8 Nah, Yakub anakku, sekarang lakukanlah apa yang aku perintahkan kepadamu. \v 9 Pergilah dan pilihlah dua ekor kambing muda terbaik dari kawanan ternak. Bawalah ke sini agar aku memasak dagingnya seperti kesukaan ayahmu. \v 10 Nanti, bawalah makanan itu kepada ayahmu untuk dimakannya, supaya ayahmu memberkatimu sebelum dia meninggal.” \p \v 11 Jawab Yakub, “Ibu, tubuh Esau berbulu, sedangkan aku tidak. \v 12 Bagaimana kalau ayah memegangku?! Dia pasti langsung tahu bahwa aku bukan Esau dan bahwa aku sedang berusaha menipunya. Aku tidak akan diberkati ayah, malahan dikutuknya.” \p \v 13 Kata Ribka, “Bila terjadi demikian, biar ibumu ini yang menanggung kutukan ayahmu. Ikuti saja perkataan ibu. Ambillah dua anak kambing, dan segera bawalah ke sini.” \p \v 14 Yakub mengikuti perintah ibunya. Dia pergi dan kembali dengan membawa anak kambing itu. Lalu ibunya menyiapkan hidangan yang sangat enak kesukaan Isak. \v 15 Sesudah itu, Ribka mengambil pakaian Esau yang sangat bagus, yang disimpan di rumahnya, kemudian memberikannya kepada Yakub untuk dipakai. \v 16 Dia menutupi lengan Yakub dengan kulit kambing muda, juga bagian lehernya yang tidak berbulu. \v 17 Ribka menyerahkan masakan daging yang lezat itu serta roti yang baru dibakar kepadanya, \v 18 dan Yakub mendatangi ayahnya. “Ayah, ini aku,” katanya. \p Isak bertanya, “Kamu siapa, Esau atau Yakub?” \p \v 19 Jawab Yakub, “Aku Esau, anak sulungmu. Aku sudah melakukan semua yang Ayah minta. Duduklah dan nikmatilah daging buruan yang aku masak ini, supaya Ayah dapat memberkatiku.” \p \v 20 Isak bertanya lagi kepada anaknya, “Bagaimana mungkin secepat itu kamu bisa mendapatkannya, anakku?” \p Jawab Yakub, “Karena TUHAN, Allah yang Ayah sembah, sudah menolongku.” \p \v 21 Kemudian Isak berkata kepada Yakub, “Mendekatlah supaya ayah bisa memegangmu untuk memastikan bahwa kamu benar-benar Esau.” \v 22 Yakub mendekat dan Isak merabanya sambil berkata, “Suaranya suara Yakub, tetapi lengannya lengan Esau.” \v 23 Isak tidak tahu bahwa sebenarnya yang dia sentuh adalah Yakub karena lengannya berbulu seperti Esau. Sebelum memberkati Yakub, \v 24 Isak bertanya lagi, “Apa benar kamu Esau?” \p Yakub menjawab, “Benar, aku Esau.” \p \v 25 Lalu berkatalah Isak, “Dekatkanlah makanan itu agar ayah dapat memakannya lalu memberkatimu.” Yakub mendekatkan makanan itu dan Isak memakannya. Yakub membawa anggur dan Isak meminumnya juga. \v 26 Kemudian Isak berkata kepadanya, “Anakku, mendekatlah dan ciumlah aku.” \v 27 Maka Yakub mendekat dan mencium ayahnya. \p Ketika Isak mencium bau pakaian Esau yang dikenakan Yakub, dia memberkati Yakub dengan berkata, \q1 “Bau anakku ini bagaikan bau padang \q2 yang sudah diberkati TUHAN. \q1 \v 28 Semoga Allah memberikan kepadamu embun dari langit, \q2 dan membuat ladang-ladangmu subur! \q1 Semoga Dia memberikan kepadamu hasil panen \q2 dan anggur berlimpah-limpah! \q1 \v 29 Kiranya banyak orang akan melayanimu, \q2 dan bangsa-bangsa berlutut di hadapanmu. \q1 Biarlah kamu berkuasa atas saudara-saudaramu, \q2 dan anak-anak ibumu tunduk kepadamu. \q1 Terkutuklah orang yang mengutukmu \q2 dan diberkatilah orang yang memberkatimu!” \s1 Esau memohon supaya diberkati \p \v 30 Segera sesudah Isak memberkati Yakub, dan Yakub baru saja meninggalkan ayahnya, Esau tiba dengan membawa hasil buruannya. \v 31 Esau memasak daging hasil buruannya dengan enak dan membawanya kepada Isak sambil berkata, “Ayah, duduklah dan makanlah makanan yang sudah aku siapkan, supaya Ayah bisa memberkatiku.” \p \v 32 Bertanyalah Isak “Kamu siapa?” \p Jawab Esau, “Aku Esau, anak sulung Ayah.” \p \v 33 Isak sangat terkejut dan dengan gemetar dia bertanya, “Lalu siapakah yang sudah pergi berburu dan membawa makanan kepadaku sebelum kamu datang? Aku sudah memakan semuanya, dan sudah memberkati dia dengan berkat yang tidak bisa ditarik kembali!” \p \v 34 Mendengar itu, Esau sakit hati dan menangis keras-keras. Dia memohon, “Ayah, berkatilah aku juga!” \p \v 35 Tetapi Isak menjawab, “Adikmu sudah menipuku dan mengambil berkatmu.” \p \v 36 Berkatalah Esau, “Pantaslah namanya Yakub!\x + \xo 27:36 \xt Kej. 25:26\x* Dia sudah dua kali menipuku. Pertama, dia merampas hakku sebagai anak sulung. Sekarang, dia merampas lagi hakku untuk mendapat berkat.” Lalu Esau bertanya kepada ayahnya, “Apakah Ayah tidak ada berkat lain untukku?” \p \v 37 Isak menjawab, “Sesungguhnya, aku sudah memberi dia kuasa atas kamu dan semua sanak saudaranya, untuk menjadi hamba-hambanya. Semua hasil panen serta anggur juga menjadi miliknya. Tidak ada lagi yang bisa ayah berikan kepadamu, anakku!” \p \v 38 Esau bertanya lagi kepada ayahnya, “Hanya berkat itukah yang ada pada Ayah? Berkatilah aku juga, Ayah!” Lalu Esau meratap dengan nyaring. \p \v 39 Isak menjawab, \q1 “Kamu akan hidup di tempat yang tidak subur, \q2 tanpa ada embun dari langit. \q1 \v 40 Kamu akan hidup dengan pedangmu \q2 dan kamu akan menjadi hamba adikmu. \q1 Tetapi kalau kamu memberontak, \q2 kamu akan bebas dari kuasanya.” \s1 Esau berencana membunuh Yakub \p \v 41 Esau membenci Yakub karena ayah mereka sudah memberikan berkat kepadanya. Dalam hatinya, Esau berkata, “Tidak lama lagi ayah meninggal. Nanti, sesudah selesai acara berduka, aku akan membunuh Yakub!” \v 42 Ketika mengetahui rencana Esau, Ribka memanggil Yakub dan berkata, “Dengarkanlah. Kakakmu Esau berniat untuk membalas dendam dan membunuhmu. \v 43 Anakku, lakukanlah yang ibu sampaikan: Selamatkanlah dirimu. Pergilah segera kepada saudaraku Laban di Haran. \v 44 Tinggallah di sana untuk sementara waktu sampai kakakmu tidak lagi marah kepadamu \v 45 dan melupakan perbuatanmu kepadanya. Nanti, ibu akan mengutus seseorang untuk memanggil dan membawa kamu pulang. Ibu tidak ingin kehilangan kedua anak ibu pada hari yang sama.” \p \v 46 Setelah itu, Ribka berkata kepada Isak, “Aku benci hidup karena perempuan Het semacam istri-istri Esau itu. Kalau sampai Yakub menikahi perempuan dari daerah ini juga, lebih baik aku mati saja!” \c 28 \s1 Isak menyuruh Yakub ke Padan Aram \p \v 1 Lalu Isak memanggil Yakub, memberkati dia, dan berkata kepadanya, “Kamu tidak boleh menikah dengan perempuan Kanaan. \v 2 Pergilah segera ke rumah kakekmu Betuel, ayah dari ibumu, di Padan Aram. Carilah istri dari salah seorang anak perempuan pamanmu, Laban. \v 3 Kiranya Allah Yang Mahakuasa memberkatimu dan memberimu keturunan yang banyak, sehingga kelak kamu menjadi nenek moyang bangsa-bangsa. \v 4 Semoga TUHAN memberkatimu dan seluruh keturunanmu sesuai berkat yang sudah diberikan-Nya kepada Abraham, supaya kamu memiliki negeri yang sudah dijanjikan-Nya kepada Abraham,\x + \xo 28:4 \xt Kej. 17:8\x* yaitu negeri tempat kita sekarang hidup sebagai pendatang.” \p \v 5 Demikianlah Isak melepas Yakub pergi ke Padan Aram, ke rumah Laban, anak Betuel, orang Aram itu. Laban adalah saudara Ribka, ibu Yakub dan Esau. \p \v 6 Esau mengetahui bahwa ayahnya sudah memberkati Yakub dan menyuruhnya ke Padan Aram untuk mencari seorang istri di sana. Dia juga mendengar bahwa ayahnya melarang Yakub menikah dengan perempuan Kanaan, \v 7 dan bahwa Yakub menuruti perintah ayah dan ibunya, lalu pergi ke Padan Aram. \v 8 Saat itu Esau baru sadar bahwa ayahnya tidak suka dengan perempuan Kanaan. \v 9 Karena itu, Esau pergi kepada Ismael, anak Abraham dari Hagar, dan menikahi anaknya yang bernama Mahalat. Demikianlah Esau memiliki istri baru selain dua istrinya yang sudah ada. Mahalat adalah adik Nebayot. \s1 Yakub bermimpi di Betel \p \v 10 Yakub meninggalkan Bersyeba dan pergi ke Haran. \v 11 Karena matahari sudah terbenam, Yakub memutuskan untuk bermalam di suatu tempat. Dia mengambil sebuah batu besar untuk dijadikan alas kepala, lalu tidur. \v 12 Saat Yakub terlelap, dia bermimpi melihat sebuah tangga. Bagian bawah tangga itu berpijak pada bumi dan ujungnya sampai ke langit. Para malaikat berjalan turun naik di tangga itu. \p \v 13 Lalu TUHAN berdiri di puncak tangga itu\f + \fr 28:13 \fk di puncak tangga itu \ft Bahasa Ibrani yang diterjemahkan ‘di puncak tangga itu’ juga dapat diterjemahkan ‘di samping dia’, yaitu Yakub.\f* dan berkata, “Akulah TUHAN, Allah kakekmu Abraham, dan Allah ayahmu Isak. Tanah di mana kamu sedang tidur ini akan Aku berikan kepadamu dan kepada seluruh keturunanmu. \v 14 Jumlah keturunanmu akan seperti debu di atas bumi. Mereka akan tersebar dari timur sampai ke barat, dan dari utara sampai ke selatan. Semua suku bangsa akan diberkati melalui kamu dan keturunanmu. \v 15 Aku menyertaimu dan akan menjagamu ke mana pun kamu pergi. Aku akan menuntunmu kembali ke tanah ini. Aku tidak akan meninggalkanmu dan Aku akan menepati janji-Ku.” \p \v 16 Lalu Yakub terbangun dari tidurnya dan berkata, “Pasti TUHAN ada di tempat ini, dan aku tidak mengetahuinya.” \v 17 Dia pun menjadi takut dan berkata, “Tempat ini sangat mengagumkan! Ini pasti rumah Allah, dan di sini adalah gerbang surga!” \p \v 18 Maka pagi-pagi benar dia bangun dan mendirikan batu yang dipakainya itu sebagai batu peringatan. Dia menuangkan minyak di atas batu tersebut untuk menandakan bahwa batu itu dikhususkan bagi TUHAN. \v 19 Yakub menamai tempat itu Betel.\f + \fr 28:19 \fk Betel \ft Nama Betel artinya ‘rumah Allah’. Lihat ayat 17.\f* Sebelumnya, kota itu bernama Lus. \p \v 20 Lalu Yakub berjanji, katanya, “Kalau Allah menyertai dan menjagaku dalam perjalanan yang sedang aku tempuh ini, serta menyediakan makanan dan pakaian untukku, \v 21 sehingga aku dapat kembali ke rumah ayahku dengan selamat, maka Engkau, TUHAN, akan menjadi Allahku. \v 22 Batu yang sudah aku tegakkan sebagai peringatan akan menjadi tempat untuk menyembah Engkau. Dan aku akan memberikan kepada-Mu sepersepuluh dari segala sesuatu yang Engkau berikan kepadaku.” \c 29 \s1 Yakub tiba di rumah pamannya \p \v 1 Kemudian Yakub meneruskan perjalanan hingga tiba di tanah orang-orang di sebelah timur Kanaan. \v 2 Dari jauh, dia melihat sebuah sumur dengan tiga kawanan domba sedang berbaring di dekatnya. Dari sumur itulah domba-domba akan diberi minum. Namun, saat itu sumur masih ditutup dengan sebuah batu besar. \v 3 Sudah menjadi kebiasaan di sana untuk menunggu sampai semua gembala dan kawanan domba mereka berkumpul, barulah batu besar itu digulingkan ke samping, lalu semua kawanan domba diberi minum. Setelah itu, sumur akan ditutup kembali dengan batu besar tadi. \v 4 Yakub mendekati para gembala di situ dan berkata, “Saudara-saudara, dari manakah kalian ini?” \p Jawab mereka, “Kami dari Haran.” \p \v 5 Yakub bertanya lagi, “Apakah kalian mengenal Laban, cucu Nahor?” \p Jawab mereka, “Ya, kami kenal dia.” \p \v 6 Lalu kata Yakub, “Bagaimana kabarnya?” \p Jawab mereka, “Dia baik-baik saja. Lihatlah, itu anaknya yang bernama Rahel datang. Dia membawa domba-domba ayahnya.” \p \v 7 Yakub berkata, “Ya, tetapi hari masih siang. Belum waktunya domba-domba dikumpulkan dan dimasukkan ke kandang. Sebaiknya domba-domba ini diberi minum lalu digiring kembali ke padang untuk merumput.” \p \v 8 Jawab mereka, “Tidak bisa. Kalau semua kawanan domba sudah berkumpul, barulah kami dapat menggulingkan batu penutup sumur itu dan memberi minum domba-domba kami.” \p \v 9 Ketika Yakub masih berbicara dengan mereka, Rahel tiba di tempat itu sambil menggiring domba-domba milik ayahnya. \v 10 Begitu Yakub melihat Rahel, sepupunya, yaitu anak Laban, saudara ibunya, dia menggulingkan batu penutup sumur itu. Kemudian Yakub memberi minum domba-domba pamannya. \v 11 Yakub mencium pipi kanan dan kiri Rahel sambil menangis dengan nyaring karena senangnya. \v 12 Yakub menceritakan kepada Rahel bahwa mereka adalah sepupu, karena Laban adalah saudara ibunya, Ribka. Mendengar itu, Rahel berlari pulang untuk memberitahu ayahnya. \p \v 13 Begitu Laban mendengar tentang kedatangan Yakub, dia langsung berlari menemuinya, kemudian memeluk dan mencium pipi kanan dan kiri Yakub. Laban mengajak Yakub ke rumahnya, dan Yakub menceritakan semua hal yang sudah terjadi padanya. \v 14 Lalu kata Laban kepadanya, “Kamu benar-benar keponakanku.” \p Maka Yakub tinggal di rumah Laban selama sebulan penuh. \s1 Yakub menikah dengan Lea dan Rahel \p \v 15 Kemudian Laban berkata kepada Yakub, “Tidak pantas kamu bekerja untukku tanpa digaji hanya karena kita masih keluarga. Katakanlah berapa bayaran yang kamu inginkan.” \p \v 16 Laban mempunyai dua anak perempuan, yang sulung Lea, dan adiknya bernama Rahel. \v 17 Lea bermata sayu, sedangkan Rahel cantik wajahnya maupun perawakannya. \v 18 Yakub sudah jatuh cinta kepada Rahel. Karena itu, dia berkata, “Aku bersedia bekerja pada Paman selama tujuh tahun. Sebagai bayarannya, izinkanlah aku menikah dengan Rahel.” \p \v 19 Jawab Laban, “Ya. Lebih baik aku memberikan Rahel kepadamu daripada kepada orang lain! Tinggallah di sini bekerja padaku.” \p \v 20 Maka Yakub pun bekerja selama tujuh tahun untuk mendapatkan Rahel. Bagi Yakub, tujuh tahun terasa seperti beberapa hari saja, karena dia sangat mencintai Rahel. \v 21 Sesudah tujuh tahun berlalu, berkatalah Yakub kepada Laban, “Masa kerjaku selama tujuh tahun sudah berakhir. Sekarang izinkanlah aku menikah dengan Rahel.” \p \v 22 Maka Laban mengundang semua orang di tempat itu dan mengadakan pesta pernikahan yang besar. \v 23 Namun, malam itu Laban membawa Lea kepada Yakub, dan Yakub pun bersetubuh dengannya. \v 24 Laban memberikan seorang budak perempuan bernama Zilpa kepada Lea untuk menjadi pelayannya. \p \v 25 Keesokan paginya, Yakub baru menyadari bahwa yang bersama dia semalam adalah Lea. Maka berkatalah Yakub kepada Laban, “Kenapa Paman memperlakukan aku seperti ini?! Aku bekerja tujuh tahun demi mendapatkan Rahel! Kenapa Paman menipu aku?!” \p \v 26 Jawab Laban, “Dalam adat kami, seorang adik perempuan tidak boleh menikah mendahului kakaknya. \v 27 Jalanilah dulu perayaan pernikahanmu dengan Lea selama satu minggu, lalu aku akan memberikan Rahel kepadamu. Tetapi kamu harus berjanji untuk bekerja padaku selama tujuh tahun lagi.” \p \v 28 Yakub memenuhi permintaan Laban dan menjalani perayaan pernikahan untuk Lea selama satu minggu. Kemudian Laban memberikan Rahel kepada Yakub untuk diperistri. \v 29 Laban memberikan juga budak perempuan bernama Bilha kepada Rahel untuk menjadi pelayannya. \v 30 Jadi Yakub juga bersetubuh dengan Rahel, dan dia lebih mencintai Rahel daripada Lea. Sesudah itu, Yakub masih tinggal dan bekerja untuk Laban selama tujuh tahun lagi. \s1 Anak-anak Yakub dari Lea dan Rahel \p \v 31 TUHAN tahu bahwa Yakub tidak mencintai Lea, maka TUHAN mengizinkan Lea hamil, sedangkan Rahel tetap mandul. \v 32 Lea melahirkan seorang anak laki-laki. Dia berkata, “TUHAN sudah melihat penderitaanku. Sekarang suamiku pasti mencintai aku.” Karena itu, dia menamai anaknya Ruben.\f + \fr 29:32 \fk Ruben \ft Arti nama Ruben adalah ‘Lihatlah, seorang anak laki-laki’, tetapi dalam bahasa Ibrani, pengucapannya mirip dengan, ‘Lihatlah penderitaanku’.\f* \v 33 Kemudian Lea hamil lagi, dan ketika dia melahirkan seorang anak laki-laki, dia berkata, “TUHAN sudah mendengar bahwa aku tidak dicintai. Itu sebabnya TUHAN memberikan seorang anak lagi kepadaku.” Maka dia menamai anak itu Simeon.\f + \fr 29:33 \fk Simeon \ft Arti nama Simeon adalah ‘Dia (TUHAN) mendengar’.\f* \v 34 Sesudah itu, Lea kembali mengandung, dan ketika melahirkan seorang anak laki-laki, dia berkata, “Sekarang suamiku pasti semakin erat kepadaku karena aku sudah melahirkan tiga anak laki-laki baginya.” Maka Lea menamai anak itu Lewi.\f + \fr 29:34 \fk Lewi \ft Arti nama Lewi adalah ‘melekatkan’.\f* \v 35 Beberapa waktu kemudian, Lea hamil lagi dan melahirkan seorang anak laki-laki. Kali ini dia berkata, “Aku memuji TUHAN!” Maka dia menamai anak keempatnya itu Yehuda.\f + \fr 29:35 \fk Yehuda \ft Arti nama Yehuda adalah ‘Dia (TUHAN) akan dipuji’.\f* Setelah itu, Lea berhenti mengandung. \c 30 \p \v 1 Ketika Rahel menyadari bahwa dirinya mandul, dia merasa iri kepada kakaknya, Lea. Lalu dia berkata kepada Yakub, “Berikanlah aku anak! Kalau tidak, lebih baik aku mati saja!” \p \v 2 Mendengar itu, Yakub menjadi sangat marah dan berkata, “Memangnya aku ini Allah?! Dialah yang sudah membuat kamu mandul! Bukan aku!” \p \v 3 Jawab Rahel, “Ini budakku, Bilha! Ambillah dia dan tidurlah dengannya, supaya dia melahirkan seorang anak yang nantinya kita anggap sebagai anak kita.” \v 4 Yakub pun setuju, dan Rahel memberikan budaknya Bilha kepada suaminya sebagai istri. Yakub tidur dengan Bilha, \v 5 lalu Bilha mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki bagi Yakub. \v 6 Maka berkatalah Rahel, “Allah sudah membenarkan aku dan mendengar permohonanku. Dia sudah memberikan kepadaku seorang anak laki-laki!” Itulah sebabnya dia menamai anak itu Dan.\f + \fr 30:6 \fk Dan \ft Arti nama Dan adalah ‘Dia (TUHAN) membenarkan’ atau ‘Dia mengadili’.\f* \v 7 Lalu Bilha hamil lagi dan melahirkan anak laki-laki yang kedua. \v 8 Berkatalah Rahel, “Aku sudah berjuang keras melawan kakakku, dan akhirnya aku menang.” Itulah sebabnya dia menamai anak itu Naftali.\f + \fr 30:8 \fk Naftali \ft Arti nama Naftali adalah ‘perjuanganku’.\f* \p \v 9 Ketika Lea menyadari bahwa dirinya sudah lama tidak hamil lagi, dia memberikan budaknya, Zilpa, kepada suaminya untuk diperistri. \v 10 Lalu Zilpa hamil dan melahirkan seorang anak laki-laki bagi Yakub. \v 11 Lea berkata, “Aku sungguh beruntung.” Maka dia menamai anak itu Gad.\f + \fr 30:11 \fk Gad \ft Arti nama Gad adalah ‘beruntung’ atau ‘mujur’.\f* \v 12 Sesudah itu Zilpa melahirkan lagi seorang anak laki-laki. \v 13 Lea berkata, “Betapa bahagianya aku. Perempuan-perempuan akan mengatakan bahwa aku bahagia.” Maka dia menamai anak itu Asyer.\f + \fr 30:13 \fk Asyer \ft Arti nama Asyer adalah ‘bahagia’.\f* \p \v 14 Pada musim panen gandum, Ruben berjalan-jalan dan menemukan tanaman mandragora\f + \fr 30:14 \fk mandragora \ft Tanaman mandragora disebut ‘dudaim’ dalam bahasa Ibrani. Tanaman ini beracun, tetapi buah dan akarnya dipercaya bisa menyembuhkan kemandulan dan dapat diolah menjadi ramuan pembangkit birahi.\f* di ladang, lalu membawanya kepada ibunya, Lea. Berkatalah Rahel kepada Lea, “Bolehkah aku minta beberapa mandragora yang dibawa anakmu?” \v 15 Jawab Lea, “Apa belum cukup kamu mengambil suamiku? Sekarang kamu masih berani meminta mandragora yang dibawakan anakku untukku!” \p Rahel menjawab, “Kalau begitu, sebagai gantinya, biarlah malam ini Yakub tidur denganmu, dan berikanlah kepadaku mandragora yang dibawa anakmu itu.” \p \v 16 Petang harinya, ketika Yakub pulang dari ladang, Lea menyambut dia dan berkata, “Malam ini kamu harus tidur denganku, karena aku sudah memberikan mandragora kepada Rahel sebagai bayarannya.” Maka malam itu, Yakub tidur dengan Lea. \v 17 Allah menjawab doa Lea, dia mengandung lagi dan melahirkan anak laki-laki yang kelima bagi Yakub. \v 18 Lea pun berkata, “Allah sudah memberi upah kepadaku karena aku memberikan budakku kepada suamiku.” Itulah sebabnya Lea menamai anak itu Isakar.\f + \fr 30:18 \fk Isakar \ft Arti nama Isakar adalah ‘upah’.\f* \v 19 Lalu Lea mengandung lagi dan melahirkan anak laki-laki yang keenam bagi Yakub. \v 20 Lea berkata, “Allah sudah memberiku suatu pemberian yang luar biasa. Kali ini, suamiku pasti akan menghargaiku karena aku sudah memberinya enam anak laki-laki.” Maka dia menamai anak itu Zebulon.\f + \fr 30:20 \fk Zebulon \ft Arti nama Zebulon adalah ‘penghormatan’.\f* \v 21 Sesudah itu, Lea melahirkan seorang anak perempuan dan menamainya Dina. \p \v 22 Lalu Allah mendengar dan menjawab permohonan Rahel, sehingga Allah membuatnya bisa hamil. \v 23 Rahel pun mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki. Rahel berkata, “Allah sudah menghapus aib pada diriku.” \v 24 Maka dia menamai anaknya itu Yusuf,\f + \fr 30:24 \fk Yusuf \ft Arti nama Yusuf adalah ‘semoga Dia menambahkan’.\f* karena dia berkata, “Semoga TUHAN memberiku seorang anak laki-laki lagi.” \s1 Yakub bertambah kaya \p \v 25 Sesudah Rahel melahirkan Yusuf, Yakub menemui Laban dan berkata, “Paman, izinkanlah aku kembali ke tanah kelahiranku. \v 26 Biarkan aku membawa istri-istri dan anak-anakku, yang aku peroleh karena bekerja padamu. Paman tahu bahwa selama ini aku sudah bekerja keras untukmu.” \p \v 27 Tetapi Laban menjawab, “Kalau kamu berkenan, tinggallah di sini. Aku tahu melalui ramalan bahwa selama ini TUHAN memberkatiku karena kamu bekerja padaku. \v 28 Katakan saja berapa upah yang kamu mau. Aku siap membayarnya.” \p \v 29 Jawab Yakub, “Paman sendiri tahu bagaimana aku sudah bekerja keras untukmu, dan bagaimana keadaan kawanan ternak milikmu selama aku mengurusnya. \v 30 Sebelum aku datang, harta kekayaan Paman sedikit, tetapi sekarang sudah berlipat ganda banyaknya. TUHAN sudah memberkatimu di mana pun aku bekerja. Jadi, sekarang sudah waktunya aku bekerja memenuhi kebutuhan keluargaku sendiri.” \p \v 31 Laban bertanya, “Kalau begitu, apa yang harus aku berikan kepadamu untuk tetap bekerja bagiku di sini?” \p Jawab Yakub, “Paman tidak perlu memberikan apa-apa kepadaku. Tetapi kalau Paman setuju dengan usulanku, aku akan terus mengurus kawanan ternak Paman. \v 32 Biarlah hari ini aku memisahkan dari antara kawanan ternakmu setiap domba yang berbintik-bintik atau berbelang-belang, setiap anak domba yang berbulu hitam, dan setiap kambing yang berbintik-bintik atau berbelang-belang. Biarlah hewan-hewan itu menjadi upahku. \v 33 Di kemudian hari, Paman bisa membuktikan kejujuranku. Paman bisa datang memeriksa kawanan ternakku. Kalau ada kambing yang tidak berbintik atau berbelang-belang, atau domba yang tidak berwarna hitam, Paman berhak menganggapku sudah mencuri hewan-hewan itu darimu.” \p \v 34 Jawab Laban, “Baiklah, aku setuju!” \v 35 Namun, pada hari itu Laban memisahkan semua kambing jantan dan betina yang berbintik-bintik atau berbelang-belang, yang ada warna putih pada bulunya, dan semua anak domba yang berbulu hitam. Dia menyerahkan ternak itu kepada anak-anak laki-lakinya untuk dijaga. \v 36 Lalu anak-anak Laban membawa kawanan ternak itu menjauh dari Yakub dan dari kawanan ternak Laban yang masih dijaga Yakub. Jarak perjalanan antara mereka dengan Yakub adalah tiga hari. \p \v 37 Kemudian Yakub memotong dahan dari tiga jenis pohon\f + \fr 30:37 \fk tiga jenis pohon \ft Tiga jenis pohon yang disebutkan dalam bahasa Ibrani tidak lazim ditanam di Indonesia. Nama ketiga jenis pohon itu adalah pohon \ft \+it poplar\+it*, pohon badam (\+it almond\+it*), dan pohon kastanya (\+it chestnut\+it*).\f* dan mengupas sebagian kulit kayunya sampai ke dalam, sehingga dahan-dahan tersebut kelihatan bergaris-garis putih. \v 38 Dia menaruh dahan-dahan itu di dalam palungan tempat air minum kawanan ternak, sehingga hewan ternak melihat dahan-dahan itu ketika minum. Binatang-binatang biasanya kawin pada waktu datang minum. \v 39 Ketika hewan ternak itu kawin di depan dahan-dahan yang bergaris-garis, maka bulu anak-anaknya yang kemudian lahir menjadi bergaris-garis, berbintik-bintik, atau berbelang-belang. \v 40 Lalu Yakub memisahkan domba-domba yang baru lahir itu. Pada musim kawin, Yakub membuat kawanan kambing domba melihat ke arah kawanan yang berbelang-belang atau berwarna gelap, sehingga bulu binatang-binatang yang kemudian lahir menjadi berwarna. Dengan cara ini, dia mulai mengumpulkan kawanan ternaknya sendiri, terpisah dari kawanan ternak Laban. \v 41 Saat kambing dan domba betina yang sehat sedang berahi, Yakub selalu meletakkan dahan-dahan itu di palungan di hadapan kawanan itu, sehingga mereka kawin di dekat dahan-dahan tersebut. \v 42 Akan tetapi, Yakub tidak menaruh dahan-dahan itu di depan hewan ternak yang kurang sehat. Dengan demikian, binatang-binatang yang lahir dari induk yang kurang sehat menjadi milik Laban, sedangkan yang lahir dari induk yang sehat menjadi milik Yakub. \v 43 Akhirnya, Yakub menjadi sangat kaya. Dia memiliki banyak ternak, budak laki-laki dan perempuan, unta, serta keledai. \c 31 \s1 Yakub melarikan diri dari Laban \p \v 1 Suatu hari, Yakub mendapat kabar bahwa anak-anak lelaki Laban saling bersungut-sungut tentang dia, “Yakub sudah merampas harta ayah kita. Semua kekayaannya itu dia peroleh dari ayah kita!” \v 2 Yakub juga memperhatikan bahwa sikap Laban terhadapnya sudah tidak seperti sebelumnya. \p \v 3 Lalu TUHAN berkata kepada Yakub, “Kembalilah ke negeri nenek moyangmu dan kepada kaum keluargamu. Aku akan menyertai kamu.” \p \v 4 Sesudah itu, Yakub menyuruh seseorang memanggil kedua istrinya, Rahel dan Lea, untuk menemuinya di padang rumput tempat dia menggembalakan kambing dombanya. \v 5 Ketika Rahel dan Lea datang, Yakub berkata kepada mereka, “Aku memperhatikan bahwa sekarang sikap ayah kalian sudah berubah terhadapku. Tetapi Allah yang disembah ayahku tetap menyertai aku. \v 6 Kalian sendiri tahu bahwa selama ini aku bekerja keras untuk ayah kalian sekuat tenaga. \v 7 Namun, dia sudah menipuku dengan berulang kali mengubah gajiku. Meski demikian, Allah tidak membiarkan dia berbuat jahat kepadaku. \v 8 Buktinya, ketika dia berkata, ‘Kambing dan domba yang berbintik-bintik akan menjadi upahmu,’ maka semua anak kambing dan domba lahir berbintik-bintik. Ketika dia berkata, ‘Kambing dan domba yang bergaris-garis akan menjadi upahmu,’ maka semua anak kambing dan domba lahir bergaris-garis. \v 9 Allah sudah mengambil ternak-ternak ayah kalian dan memberikannya kepadaku. \v 10 Ketika musim kawin binatang tiba, aku bermimpi. Dalam mimpi itu aku melihat bahwa kambing-kambing jantan yang kawin dengan kambing-kambing betina berbulu belang-belang, garis-garis, dan bintik-bintik. \v 11 Dalam mimpi itu, ada malaikat yang menyampaikan pesan Allah. Dia memanggilku, ‘Yakub!’ Jawabku, ‘Ya TUHAN, aku di sini!’ \v 12 Lalu malaikat itu berkata kepadaku, ‘Lihat dan perhatikanlah bahwa semua kambing jantan yang mengawini kawanan ternak betina ini memiliki bulu belang-belang, garis-garis, dan bintik-bintik. Aku membuat semuanya seperti itu karena Aku sudah melihat bagaimana Laban memperlakukanmu. \v 13 Akulah Allah yang sudah menjumpaimu di Betel, di tempat kamu mendirikan batu peringatan dan menuang minyak di atasnya lalu berjanji kepada-Ku.\x + \xo 31:13 \xt Kej. 28:18\x* Sekarang, bersiaplah untuk pergi dari tempat ini dan kembali ke negeri kelahiranmu.’” \p \v 14-15 Rahel dan Lea menjawab, “Kami tahu bahwa kamu sudah bertahun-tahun bekerja pada ayah untuk mendapatkan kami sebagai istrimu. Sekarang dia sudah menghabiskan semua kekayaan yang dia hasilkan dari kerja kerasmu. Kami tahu bahwa kami tidak akan mendapat warisan apa-apa, bahkan dia memperlakukan kami seperti orang asing. \v 16 Semua kekayaan dari ayah kami yang sudah Allah berikan kepadamu adalah milik kita dan milik anak-anak kita. Jadi, lakukanlah apa yang sudah Allah perintahkan kepadamu.” \p \v 17-20 Yakub mengakali Laban, orang Aram itu, dengan pergi tanpa memberitahu dia. Ketika Laban beserta para pekerjanya dan seluruh sanak saudaranya sudah pergi ke padang untuk menggunting bulu domba-dombanya,\f + \fr 31:17-20 \fk Laban beserta para pekerjanya dan … \ft Secara harfiah: Ketika Laban sudah pergi untuk menggunting bulu domba-dombanya. Pengguntingan bulu domba yang jumlahnya ratusan merupakan pekerjaan yang sangat besar. Ini tidak mungkin dilakukan oleh Laban seorang diri. Jadi, dalam kalimat itu tersirat bahwa budak-budak Laban pasti terlibat dan sanak saudara Laban diminta hadir. Budaya terkait menggunting bulu domba dapat dilihat dalam 1Sam. 25.\f* Yakub cepat-cepat berangkat bersama istri-istri dan anak-anaknya dengan menunggangi beberapa ekor unta. Mereka menuju Kanaan, ke tempat Isak, ayahnya. Yakub menyuruh para budaknya membawa semua ternak dan harta yang diperolehnya selama bekerja di Padan Aram. Namun, tanpa sepengetahuan Yakub, Rahel sudah mencuri patung-patung berhala pelindung keluarga\f + \fr 31:17-20 \fk patung-patung berhala pelindung keluarga \ft Patung ini dalam bahasa Ibrani disebut \+it terafim\+it*\ft . Kebiasaan yang terkait \+it terafim \+it*\ft di zaman Alkitab tidak dapat dipastikan sekarang. Para penafsir mengatakan bahwa \+it terafim \+it*\ft merupakan berhala keluarga yang diwariskan secara turun-temurun dan dipercaya dapat memberi perlindungan. Dalam 1Sam. 19:13 masih ada patung pelindung keluarga yang disimpan sampai zaman Daud, tetapi kemungkinan besar keluarga Daud tidak lagi menyembahnya.\f* milik ayahnya. \v 21 Demikianlah Yakub lari dengan membawa semua harta dan keluarganya, lalu menyeberangi sungai Efrat menuju perbukitan Gilead. \s1 Laban mengejar Yakub \p \v 22 Pada hari ketiga, seseorang memberitahu Laban bahwa Yakub sudah melarikan diri. \v 23 Mendengar berita itu, Laban langsung membawa rombongan\f + \fr 31:23 \fk rombongan \ft Secara harfiah: saudara-saudaranya. Namun, maknanya bisa lebih luas daripada sanak saudara saja.\f* untuk mengejar Yakub. Sesudah tujuh hari perjalanan, mereka melihat Yakub di perbukitan Gilead. \v 24-25 Ketika Laban mencapai tempat mereka, Yakub sudah mendirikan perkemahan di perbukitan itu. Jadi, Laban dan rombongannya mendirikan perkemahan mereka dekat tempat Yakub. Malam harinya, ketika Laban sedang tidur, datanglah Allah kepadanya dalam mimpi dan berkata, “Perhatikanlah! Ketika bertemu dengan Yakub, jangan mengatakan apa pun kepadanya dalam keadaan marah.” \p \v 26 Lalu, ketika Laban bertemu Yakub, dia berkata, “Apa yang kamu lakukan ini! Kamu sudah menipuku dengan membawa anak-anak perempuanku seperti tawanan perang. \v 27 Mengapa kamu menipuku dengan pergi diam-diam? Kalau saja kamu memberitahuku, tentu aku akan merelakan kepergian kalian dengan sukacita. Aku akan mengantar kalian dengan nyanyian diiringi rebana dan kecapi. \v 28 Kamu bahkan tidak memberiku kesempatan mencium cucu-cucuku dan anak-anak perempuanku untuk mengucapkan selamat jalan kepada mereka. Bodoh sekali tindakanmu ini! \v 29 Aku bisa saja mencelakaimu, tetapi semalam, Allah yang disembah ayahmu sudah melarang aku untuk mengatakan apa pun kepadamu dalam keadaan marah. \v 30 Baiklah, sekarang kamu sudah memutuskan untuk pergi dengan alasan sangat rindu kepada ayahmu. Tetapi mengapa kamu juga mencuri patung-patung dewaku?” \p \v 31 Jawab Yakub kepadanya, “Aku pergi diam-diam karena takut kalau Paman akan berusaha keras menahan anak-anak perempuanmu ini secara paksa, sehingga aku tidak bisa membawa mereka pergi. \v 32 Namun, mengenai patung-patung Paman itu, siapa pun nanti yang ketahuan mencurinya, biarlah dia dihukum mati! Dengan disaksikan oleh saudara-saudara kita, Paman boleh memeriksa sendiri apakah ada barang milik Paman di antara barang bawaan kami. Jika ada, silakan mengambilnya.” Yakub berkata demikian karena tidak tahu bahwa Rahel yang mencuri patung-patung itu. \p \v 33 Maka Laban mulai mencari patung-patung tersebut. Dia mencari di dalam kemah Yakub, kemudian di kemah Lea, dan selanjutnya di kemah Zilpa dan Bilha,\f + \fr 31:33 \fk kemah Zilpa dan Bilha \ft Secara harfiah: kemah kedua budak perempuan. Zilpa adalah budak Lea, dan Bilha adalah budak Rahel. Lihat Kej. 29:24, 29; 30:4, 9.\f* tetapi Laban tidak menemukan patung-patung itu. Kemudian dia masuk ke kemah Rahel. \v 34 Namun, Rahel sudah menyembunyikan patung-patung itu di dalam pelana untanya dan duduk di atas pelana tersebut. Jadi, saat Laban mencari di kemahnya, dia tidak menemukan apa-apa. \v 35 Sementara Laban sibuk memeriksa kemah Rahel, berkatalah Rahel kepada ayahnya itu, “Ayah, aku minta maaf. Aku tidak dapat berdiri dari tempat dudukku untuk menyambut Ayah karena aku sedang datang bulan.” Maka Laban tidak berhasil menemukan patung-patungnya. \p \v 36 Yakub pun marah dan menegur Laban, katanya, “Apa salahku dan dosaku sehingga Paman mengejar-ngejar aku seperti seorang penjahat?! \v 37 Paman sudah memeriksa seluruh barang-barang kami! Apakah Paman menemukan barang milik Paman?! Kalau ada, tunjukkanlah di sini di hadapan saudara-saudara Paman dan saudara-saudaraku, supaya mereka memutuskan siapa yang benar di antara kita berdua! \p \v 38 “Dua puluh tahun lamanya aku tinggal bersama Paman dan bekerja keras memelihara ternakmu. Kambing dombamu bertambah banyak bahkan tidak ada satu pun anaknya yang mati. Tidak pernah satu kali pun aku makan daging dari ternak Paman itu. \v 39 Paman selalu menuntut ganti rugi dariku untuk setiap binatang yang dicuri pada waktu siang ataupun malam. Yang mati tercabik-cabik karena dimangsa binatang buas tidak pernah aku bawa kepada Paman. \v 40 Aku menanggung sengatan panasnya siang dan dinginnya malam, juga hampir tidak punya waktu untuk tidur. \v 41 Inilah yang Paman lakukan terhadapku selama dua puluh tahun aku tinggal di rumah Paman. Aku bekerja seperti budak, empat belas tahun untuk mendapatkan kedua anak perempuan Paman, dan enam tahun untuk mendapatkan ternak-ternak ini sebagai upahku. Tetapi selama itu, Paman sudah berulang kali mengubah upahku. \v 42 Kalau bukan karena Allah nenek moyangku, yaitu Allah yang disembah Abraham dan Isak, yang menyertai aku, tentulah Paman sudah menyuruh aku pergi dengan tangan kosong! Namun, Allah melihat bahwa aku sudah bekerja keras dan Paman terus membuatku menderita. Itulah sebabnya tadi malam Dia menegur Paman dan hal itu menunjukkan bahwa Pamanlah yang salah!” \s1 Yakub dan Laban membuat perjanjian damai \p \v 43 Jawab Laban kepada Yakub, “Kedua perempuan ini adalah anak-anakku, dan anak-anak yang mereka lahirkan adalah cucu-cucuku. Ternak-ternak ini juga adalah milikku. Semua yang kamu lihat adalah milikku. Tidak mungkin aku akan mencelakai anak-anak dan cucu-cucuku! \v 44 Karena itu, marilah kita membuat perjanjian sebagai tanda peringatan bahwa aku dan kamu sudah berdamai.” \p \v 45 Lalu Yakub dan orang-orang yang mengikutinya mendirikan sebuah batu besar sebagai tugu peringatan. \v 46 Yakub juga meminta bantuan rombongan Laban untuk mengumpulkan batu. Maka mereka semua mengambil batu-batu itu dan menyusunnya menjadi suatu tumpukan. Sesudah itu, mereka makan di samping tumpukan batu itu. \v 47 Laban menamai tumpukan batu itu Yegar Sahaduta,\f + \fr 31:47 \fk Yegar Sahaduta \ft Laban menamai tumpukan batu itu dalam bahasa Aram, yang artinya ‘tumpukan batu untuk mengingatkan kita’.\f* sedangkan Yakub menamainya Galed.\f + \fr 31:47 \fk Galed \ft Yakub menamai tumpukan batu itu dalam bahasa Ibrani, yang artinya ‘tumpukan batu untuk mengingatkan kita’.\f* \p \v 48 Laban berkata kepada Yakub, “Mulai hari ini, biarlah tugu tanda perjanjian ini menjadi saksi antara aku dan kamu.” Itulah sebabnya tempat itu dinamai Galed. \v 49 Tugu peringatan itu juga disebut Mispa,\f + \fr 31:49 \fk Mispa \ft Arti nama Mispa adalah ‘menara penjagaan’.\f* karena Laban berkata kepada Yakub, “TUHANlah yang mengawasi perbuatanmu dan perbuatanku setelah kita berpisah. \v 50 Jika kamu menyakiti hati anak-anakku atau mengambil perempuan-perempuan lain untuk menjadi istrimu selain mereka berdua— biarpun tidak ada saksi yang memberitahuku tentang hal itu— ingatlah bahwa Allah akan menjadi saksi atas perbuatanmu itu.” \p \v 51 Lalu katanya lagi kepada Yakub, “Perhatikanlah tumpukan batu dan tugu yang kita dirikan ini, yang aku taruh antara aku dan kamu. \v 52 Keduanya akan menjadi tanda batas antara kita, sebagai peringatan bahwa aku tidak akan melewati tempat ini dengan tujuan berbuat jahat terhadap kamu, dan kamu pun tidak akan melewatinya untuk berbuat jahat terhadap aku. \v 53 Biarlah kiranya Allah Abraham dan Dewa\f + \fr 31:53 \fk Allah … Dewa \ft Tata bahasa Ibrani menunjukkan bahwa Laban menganggap Allah yang disembah Abraham dan dewa yang disembah Nahor sama-sama mempunyai status ilahi. Dalam hal ini, TSI menunjukkan pemikiran Laban yang salah dengan menggunakan huruf besar untuk dewa Nahor.\f* Nahor menghakimi siapa pun di antara kita yang melanggar perjanjian ini.” \p Lalu Yakub berjanji atas nama Allah yang disembah oleh Isak, ayahnya. \v 54 Yakub mempersembahkan kurban di atas bukit itu dan mengundang seluruh rombongan Laban untuk makan bersama. Mereka pun makan dan bermalam di sana. \v 55 Keesokan harinya, pagi-pagi sekali, Laban bangun dan memberikan ciuman perpisahan kepada cucu-cucunya dan anak-anaknya serta memberkati mereka. Sesudah itu, Laban pulang. \c 32 \s1 Yakub bersiap untuk bertemu Esau \p \v 1 Yakub dan keluarganya melanjutkan perjalanan. Dalam perjalanan itu, malaikat-malaikat menemui dia. \v 2 Ketika Yakub melihat mereka, dia berkata, “Ini perkemahan Allah!” Maka dia menamai tempat itu Mahanaim.\f + \fr 32:2 \fk Mahanaim \ft Arti nama Mahanaim adalah ‘dua perkemahan’. Bandingkan Mzm. 34:7.\f* \p \v 3 Sesudah peristiwa itu, Yakub mengirim sejumlah utusan untuk membawa berita kepada Esau, kakaknya, di daerah Seir di negeri Edom. \v 4 Dia memerintahkan mereka untuk menyampaikan pesan kepada Esau, “Tuan, selama ini aku sudah tinggal bersama paman kita Laban. \v 5 Sekarang aku sudah memiliki sapi, keledai, kambing, domba, budak laki-laki, dan budak perempuan. Aku mengirim utusan untuk memberitahu Tuan mengenai kedatanganku dengan harapan agar Tuan mau menerima aku dengan baik.” \p \v 6 Lalu pulanglah para utusan tersebut dan memberitahu Yakub, “Tuan, kami sudah bertemu Esau. Dia sedang dalam perjalanan untuk menemui Tuan, disertai empat ratus orang laki-laki!” \v 7 Mendengar itu, Yakub menjadi sangat takut. Maka dia menyuruh agar semua orang dalam rombongannya dan semua binatang miliknya dibagi menjadi dua kelompok, termasuk domba, kambing, sapi, dan unta. \v 8 Yakub melakukan itu karena berpikir, “Kalau Esau menyerang kelompok yang satu, orang-orang dalam kelompok yang lain mungkin dapat menyelamatkan diri.” \p \v 9 Kemudian Yakub berdoa, “Ya TUHAN, Allah kakekku Abraham dan ayahku Isak! Engkaulah yang menyuruh aku pulang ke negeriku dan kepada keluargaku. Engkau juga yang berjanji untuk memperlakukan aku dengan murah hati. \v 10 Aku tidak layak menerima kasih dan kesetiaan yang sudah Engkau tunjukkan kepadaku. Ketika aku menyeberangi sungai Yordan untuk pergi ke Haran, aku tidak punya apa-apa selain tongkat ini. Tetapi sekarang aku memiliki dua rombongan besar, dengan keluarga dan segala harta benda. \v 11 Aku mohon, ya TUHAN, selamatkanlah aku dari kakakku Esau, sebab aku takut kalau dia datang dan membunuhku beserta para istri dan anak-anakku. \v 12 Ingatlah bahwa Engkau sudah berjanji untuk memperlakukan aku dengan murah hati dan membuat keturunanku banyak, seperti pasir di laut yang tidak dapat dihitung.” \p \v 13 Lalu Yakub bermalam di sana. Keesokan harinya, dia mempersiapkan hadiah untuk Esau \v 14 berupa 200 kambing betina, 20 kambing jantan, 200 domba betina, 20 domba jantan, \v 15 30 unta betina beserta anak-anaknya, 40 sapi betina, 10 sapi jantan, 20 keledai betina, dan 10 keledai jantan. \v 16 Yakub membagi hewan-hewan itu menjadi beberapa kelompok dan menyerahkannya kepada budak-budaknya dengan berpesan, “Pergilah mendahului aku kelompok demi kelompok, dan pastikanlah ada jarak antara setiap kelompok.” \p \v 17 Dia memberi perintah kepada para budak dalam kelompok pertama, katanya, “Waktu kalian bertemu kakakku Esau, dan kalau dia bertanya, ‘Kalian mau ke mana? Siapakah majikan kalian? Milik siapa kawanan ternak ini?’ \v 18 Maka jawablah, ‘Ternak ini milik hambamu Yakub. Dia menyuruh kami membawa semua ini sebagai hadiah untuk Tuan. Yakub sendiri ada di belakang rombongan kami.’” \v 19 Yakub memberi perintah serupa kepada setiap kelompok budak yang menggiring kawanan ternaknya, “Kalian semua harus menyampaikan hal yang sama ketika bertemu dengan kakakku Esau. \v 20 Dan jangan lupa untuk mengatakan kepadanya, ‘Hambamu Yakub juga ada di belakang kami.’” Yakub berkata dalam hatinya, “Mudah-mudahan dengan hadiah ini, Esau akan memaafkan aku sebelum kami bertemu, dan dia akan menerimaku dengan baik.” \v 21 Demikianlah Yakub mengirimkan hadiah-hadiah itu terlebih dahulu kepada Esau, sementara dia sendiri bermalam di perkemahan. \s1 Yakub bergulat dengan Allah\f + \fr 32:21 \fk Allah \ft Teks Ibrani mengatakan di ayat 24 bahwa ‘seorang laki-laki’ datang dan bergulat dengan Yakub. Namun, orang itu tentu bukan manusia biasa. Dalam ucapan ‘orang’ tersebut di ayat 28, dia mengatakan bahwa dirinya adalah Allah. Ada beberapa tafsiran tentang hal ini: 1) Allah adalah Roh, tetapi berkuasa melakukan apa saja. Dia bisa datang ke dunia memakai tubuh manusia, seperti yang terjadi di Kej. 18. 2) Malaikat menampakkan diri dalam bentuk laki-laki, tetapi menyampaikan perkataan Allah secara langsung (misalnya Kej. 16:9 dan 22:11-12).\f* \p \v 22 Malam itu, Yakub segera mengantar seluruh keluarganya untuk menyeberangi sungai Yabok, termasuk kedua istrinya, kedua budak istrinya, serta kesebelas anaknya. \v 23 Sesudah keluarganya tiba di seberang, Yakub juga menyuruh para budaknya untuk membawa seluruh miliknya ke seberang mendahului dia. \v 24 Yakub tinggal sendirian di tempat dia berkemah tadi. Lalu datanglah seorang laki-laki dan bergulat dengan Yakub sampai fajar tiba. \v 25 Ketika orang itu sadar bahwa dia tidak bisa mengalahkan Yakub, dia memukul pangkal paha Yakub hingga terkilir. \v 26 Kemudian laki-laki itu berkata, “Biarkanlah saya pergi karena fajar sudah tiba.” \p Tetapi Yakub menjawab, “Tidak! Saya tidak akan melepaskan engkau sampai engkau memberkati saya!” \p \v 27 Laki-laki itu bertanya, “Siapa namamu?” \p Jawabnya, “Yakub.” \p \v 28 Kata orang itu kepadanya, “Namamu tidak lagi disebut Yakub. Aku memberikan nama baru kepadamu, yaitu Israel,\f + \fr 32:28 \fk Israel \ft Arti nama Israel adalah ‘dia bergulat dengan Allah’. Perjuangan menghadapi manusia sudah terjadi sebelumnya, ketika Yakub berhadapan dengan Esau dan Laban.\f* karena kamu sudah menang dalam perjuangan menghadapi manusia dan pergulatan dengan Allah.” \p \v 29 Lalu Yakub bertanya, “Siapakah nama-Mu?” \p Tetapi jawab Orang itu, “Kamu tidak perlu tahu nama-Ku.” Dia pun memberkati Yakub di situ. \p \v 30 Yakub menamai tempat itu Peniel,\f + \fr 32:30 \fk Peniel \ft Arti nama Peniel adalah ‘wajah Allah’.\f* karena dia sudah bertatapan muka dengan Allah secara langsung dan dia masih hidup. \v 31 Matahari sudah terbit ketika Yakub meninggalkan Peniel, dan Yakub pincang akibat pangkal pahanya yang terkilir. \v 32 Itulah sebabnya sampai sekarang orang Israel tidak makan daging yang menutupi sendi pangkal paha, sebagai peringatan akan kejadian yang sudah dialami Yakub malam itu. \c 33 \s1 Yakub bertemu dengan Esau \p \v 1 Dari jauh, Yakub melihat Esau dengan empat ratus anak buahnya mulai mendekat ke arah mereka. Maka dia membagi keluarganya menjadi empat kelompok: Lea dengan anak-anaknya, Rahel dengan anaknya, dan kedua budak perempuannya dengan anak-anak mereka masing-masing. \v 2 Yakub menempatkan kelompok dua budak perempuannya bersama anak-anak mereka paling depan. Di belakang mereka adalah kelompok Lea bersama anak-anaknya, dan di barisan paling belakang, dia menempatkan Rahel dan Yusuf. \v 3 Yakub sendiri berjalan di depan mereka semua. Sambil mendekati kakaknya, Yakub bersujud tujuh kali untuk menghormati Esau. \v 4 Tetapi Esau berlari menghampiri Yakub, lalu memeluk dan menciumnya. Mereka pun bertangis-tangisan. \p \v 5 Ketika Esau melihat para perempuan dan anak-anak di belakang Yakub, dia bertanya, “Siapa orang-orang yang bersamamu itu?” \p Jawab Yakub, “Mereka adalah anak-anak yang sudah Allah karuniakan kepada hambamu ini.” \v 6 Kedua budak perempuan itu beserta anak-anak mendekat. Mereka bersujud untuk menghormati Esau. \v 7 Kemudian Lea bersama anak-anaknya mendekat dan bersujud untuk menghormati Esau. Demikian juga Rahel dan Yusuf melakukan hal yang sama kepada Esau. \p \v 8 Esau berkata, “Apa maksudmu dengan kelompok-kelompok yang aku temui dalam perjalanan menuju ke sini?” \p Yakub menjawab, “Untuk mendapatkan kebaikan hati Tuan, supaya Tuan mau menerima aku.” \p \v 9 Kata Esau, “Adikku, aku sudah berkecukupan, biarlah apa yang kamu miliki itu tetap menjadi milikmu!” \p \v 10 Tetapi jawab Yakub, “Jangan! Kalau memang Tuan sudah berbaik hati dan mau menerima aku kembali, mohon terimalah pemberianku. Aku sangat senang melihat wajah Tuan lagi, rasanya seperti sedang melihat wajah Allah. \v 11 Tolong terimalah pemberian yang aku bawa ini, karena Allah sudah sangat berbaik hati kepadaku dan memberikan segala sesuatu yang aku perlukan.” Yakub terus memohon sampai akhirnya Esau mau menerima pemberian itu. \p \v 12 Esau berkata, “Mari kita teruskan perjalanan ini. Biarlah aku berjalan di depanmu, dan orang-orangku akan mendampingimu untuk menunjukkan jalan.” \p \v 13 Tetapi Yakub menjawab, “Tuan pasti maklum bahwa anak-anak ini masih lemah, dan kami juga membawa beberapa induk sapi, domba, dan kambing yang masih menyusui. Kalau mereka harus berjalan jauh selama satu hari saja, semua kawanan ternak itu akan mati. \v 14 Biarlah Tuan berjalan lebih dulu. Kami akan menyusul pelan-pelan, agar sapi dan ternak lainnya selamat dan anak-anak tidak terlalu lelah, sampai kami bertemu dengan Tuan di Seir.” \p \v 15 Kata Esau lagi, “Kalau begitu, biarlah aku meninggalkan beberapa anak buahku untuk berjalan bersamamu.” \p Jawab Yakub, “Tidak usah, Tuan! Aku sudah sangat senang bisa mendapat kebaikan hati Tuan yang begitu besar.” \p \v 16 Maka pada hari itu juga, Esau kembali ke Seir, \v 17 sedangkan Yakub berjalan menuju Sukot. Di Sukot, Yakub membangun sebuah rumah bagi keluarganya dan membuat beberapa kandang bagi ternaknya. Itulah sebabnya tempat itu dinamai Sukot.\f + \fr 33:17 \fk Sukot \ft Arti nama Sukot adalah ‘pondok-pondok’.\f* \v 18 Beberapa waktu sesudah Yakub dan keluarganya berangkat dari Padan Aram, mereka tiba dengan selamat di kota Sikem di negeri Kanaan. Lalu mereka mendirikan kemah di dekat kota itu. \v 19 Yakub membeli tanah tempat mereka berkemah dari keluarga Hemor, ayah Sikem, seharga seratus keping perak. \v 20 Di situ, Yakub mendirikan mezbah dan menamainya Allah Israel Berkuasa. \c 34 \s1 Pembalasan dendam terhadap Sikem \p \v 1 Pada suatu hari, Dina, anak perempuan Lea dan Yakub, keluar untuk menemui perempuan-perempuan di daerah itu. \v 2 Seseorang bernama Sikem melihat Dina dan memaksa gadis itu ikut bersamanya, lalu memperkosa dia. Sikem adalah anak Hemor, kepala suku Hewi. \v 3 Tetapi Sikem tertarik dan jatuh cinta kepada Dina. Karena itu, dia berusaha merayu Dina untuk mengambil hatinya. \v 4 Lalu Sikem berkata kepada ayahnya, “Ayah, aku ingin menikahi perempuan muda itu. Tolong Ayah melamarkan dia untukku!” \p \v 5 Sewaktu Yakub mendengar berita bahwa Sikem sudah mencabuli Dina, semua anak laki-lakinya sedang menggembalakan ternak di padang. Karena itu, Yakub belum mengambil tindakan apa-apa. Dia menunggu sampai anak-anaknya pulang. \v 6 Sementara itu, Hemor, ayah Sikem, pergi menemui Yakub untuk berbicara dengannya. \v 7 Namun, ketika semua anak laki-laki Yakub mendengar apa yang sudah terjadi, mereka langsung pulang. Mereka sangat marah atas perbuatan Sikem yang sudah mempermalukan keluarga Israel dengan meniduri saudara perempuan mereka. \p \v 8 Lalu Hemor berkata kepada mereka semua, “Sikem, anak saya, sangat menyukai Dina, anak perempuan keluarga kalian. Karena itu, saya mohon persetujuan kalian supaya dia bisa menikahi Dina. \v 9 Kalian dapat menikah dengan anak-anak perempuan kami, dan izinkanlah kami menikahi anak-anak perempuan kalian. \v 10 Kalian dapat menetap bersama kami. Wilayah ini terbuka bagi kalian. Tinggallah di sini dan berdaganglah dengan bebas. Kalian dapat memiliki tanah di sini.” \p \v 11 Sikem berkata kepada ayah dan saudara-saudara Dina, “Saya memohon agar kalian mau bermurah hati dan memenuhi permintaan saya. Sebaliknya, apa pun yang kalian minta akan saya berikan. \v 12 Saya akan menyanggupi segala sesuatu yang kalian minta sebagai mas kawin, tetapi saya mohon, berikanlah anak perempuanmu kepada saya sebagai istri.” \p \v 13 Karena Sikem sudah menodai Dina, saudara mereka, maka semua anak Yakub menjawab Sikem dan Hemor dengan tipu muslihat. \v 14 Kata mereka, “Kami tidak mungkin memberikan adik kami kepada seorang laki-laki yang belum disunat, karena hal seperti itu akan mempermalukan kami. \v 15 Kami hanya bisa setuju dengan satu syarat: Kalian harus menjadi sama dengan kami, yaitu semua laki-laki di antara kalian disunat. \v 16 Bila kalian melakukan itu, kami bersedia memberikan anak-anak perempuan kami untuk dinikahi, dan mengambil anak-anak perempuan kalian untuk diperistri. Kami akan menetap di antara kalian sehingga kita menjadi satu bangsa. \v 17 Namun, jika kalian tidak setuju dengan persyaratan kami, maka kami akan pindah dari daerah ini dengan membawa adik kami.” \p \v 18 Hemor dan Sikem merasa senang dengan persyaratan itu. \v 19 Sikem, anak yang paling dihormati di antara kaum keluarganya, tidak menunggu lagi dan segera melaksanakan permintaan itu, karena dia sangat menginginkan Dina. \v 20 Maka Hemor dan Sikem pergi ke pintu gerbang kota lalu berkata kepada para pemimpin kota itu, \v 21 “Orang-orang ini tidak ada perselisihan dengan kita. Biarkanlah mereka menetap di sini dan berdagang, karena sesungguhnya, tanah ini cukup luas untuk menampung mereka. Kita akan menikah dengan perempuan-perempuan mereka, dan sebaliknya mereka pun dapat menikah dengan perempuan-perempuan kita. \v 22 Namun, ada satu persyaratan yang mereka ingin kita penuhi untuk mempersatukan kita sebagai satu bangsa. Setiap laki-laki di antara kita harus disunat sama seperti mereka. \v 23 Jika kita melakukannya, pastilah hewan ternak, harta benda, dan semua binatang mereka yang lain akan menjadi milik kita. Karena itu, marilah kita penuhi permintaan mereka agar kita dapat hidup bersama.” \p \v 24 Semua pemimpin yang berkumpul di gerbang kota setuju dengan perkataan Hemor dan Sikem. Jadi, setiap laki-laki di kota itu disunat. \v 25 Tetapi pada hari ketiga, ketika orang-orang yang disunat itu masih kesakitan, dua anak Yakub yakni Simeon dan Lewi— yang adalah kakak kandung Dina— membawa pedang mereka dan menyerang kota itu secara tiba-tiba serta membantai semua laki-laki di sana. \p \v 26 Mereka juga membunuh Hemor dan Sikem, lalu membawa Dina pulang dari rumah Sikem. \v 27 Sesudah pembantaian itu, anak-anak Yakub yang lain menjarah kota sebagai pembalasan karena saudara perempuan mereka sudah dinodai. \v 28 Mereka mengambil semua ternak domba, sapi, dan keledai, juga segala sesuatu yang ada di dalam kota maupun di ladang-ladang sekitarnya. \v 29 Mereka mengambil semua kekayaan dan harta benda dari rumah-rumah, serta menawan anak-anak kecil dan para perempuan. \p \v 30 Yakub berkata kepada Simeon dan Lewi, “Kalian sudah membawa malapetaka bagiku dengan membusukkan nama baikku di mata orang Kanaan, Feris, dan semua penduduk negeri ini. Mereka akan bersatu menyerang keluarga kita yang jumlahnya sedikit, dan kita akan binasa.” \p \v 31 Tetapi jawab Simeon dan Lewi, “Pantaskah dia memperlakukan adik kita seperti pelacur?” \c 35 \s1 Yakub kembali ke Betel \p \v 1 Allah berkata kepada Yakub, “Bersiaplah dan kembalilah ke Betel, di mana Aku berjumpa denganmu pada waktu kamu melarikan diri dari kakakmu Esau. Buatlah sebuah mezbah untuk-Ku di tempat itu, dan tinggallah di sana.” \p \v 2 Maka Yakub berkata kepada seluruh anggota keluarganya dan semua orang yang bersama-sama dengan dia, “Singkirkanlah semua patung berhala asing yang ada padamu. Bersihkanlah diri kalian, lalu kenakan pakaian yang bersih juga.\f + \fr 35:2 \fk Bersihkanlah … \ft Ini pertama kali adat pembersihan disebutkan sebelum menghadap TUHAN atau memasuki perkemahan Israel. Di kemudian hari, umat Israel diberi beberapa ketetapan tentang syarat yang disebut ‘penyucian’ diri. Artinya kesucian secara ritual dan lahiriah (jasmani). Lihat contoh perkembangan tata cara penyucian di Kel. 19:10, Im. 17:15-16, dan Bil. 8:5-22.\f* \v 3 Marilah kita bersiap-siap pergi ke Betel. Di sana, aku hendak mendirikan mezbah untuk Allah, yang selalu menolongku saat aku kesulitan dan selalu menyertaiku ke mana pun aku pergi.” \p \v 4 Lalu mereka menyerahkan kepada Yakub semua patung berhala asing yang ada pada mereka, juga anting-anting di telinga mereka.\f + \fr 35:4 \fk patung berhala … anting-anting … \ft Kemungkinan besar, Yakub hendak menghindari pandangan orang bahwa keluarganya membunuh semua laki-laki di Sikem hanya untuk merampas harta mereka. Anting-anting— yang pada zaman PL dipakai oleh laki-laki maupun perempuan— kelihatan sangat mencolok. Jadi, harta seperti itu disembunyikan. Patung-patung berhala itu kemungkinan besar termasuk harta yang dirampas dari Sikem, dan mungkin juga patung yang dicuri Rahel dari rumah Laban (Kej. 31). Di antara rombongan besar mereka, termasuk tawanan dan budak, pasti ada yang masih percaya kepada berhala.\f* Yakub mengubur semua benda itu di bawah sebuah pohon besar dekat kota Sikem. \v 5 Pada waktu Yakub dan rombongan keluarganya berangkat, Allah mendatangkan rasa takut yang hebat atas seluruh penduduk kota-kota sekitar, sehingga tidak ada seorang pun yang berani mengejar mereka. \v 6 Keluarga Yakub tiba di tempat bernama Lus, yang disebut Betel, di Kanaan.\x + \xo 35:6 \xt Kej. 28:19\x* \v 7 Di sana, Yakub membuat sebuah mezbah dan menamai tempat itu El Betel,\f + \fr 35:7 \fk El Betel \ft Arti nama El Betel adalah ‘Allah Betel’.\f* karena di situlah Allah sudah menjumpainya ketika dia lari dari Esau, kakaknya. \p \v 8 Di tempat itu jugalah Debora, pengasuh Ribka, meninggal dunia. Dia dikuburkan di bawah pohon besar yang di dataran rendah dekat Betel. Sejak saat itu, pohon tersebut dinamai Alon Bakut.\f + \fr 35:8 \fk Alon Bakut \ft Arti nama Alon Bakut adalah ‘pohon ratapan’.\f* \p \v 9 Saat Yakub kembali dari Padan Aram, Allah menjumpai dia lagi dan memberkatinya. \v 10 Kata Allah kepadanya, \mi “Namamu memang Yakub, tetapi mulai sekarang Aku memberi nama baru kepadamu. Kamu akan dikenal dengan nama Israel. \v 11 Aku, Allah Yang Mahakuasa, memberkatimu supaya kamu beranak cucu hingga menjadi banyak. Bangsa-bangsa akan lahir dari keturunanmu dan kamu akan menjadi leluhur para raja. \v 12 Tanah yang sudah Aku berikan kepada Abraham dan Isak, akan Aku berikan kepadamu dan keturunanmu.” \m \v 13 Sesudah Allah selesai berbicara kepada Yakub, Dia kembali ke surga. \p \v 14 Lalu Yakub mendirikan sebuah batu sebagai peringatan bahwa di tempat itulah Allah sudah berbicara kepadanya. Yakub menuangkan persembahan air anggur\f + \fr 35:14 \fk persembahan air anggur \ft Secara harfiah: persembahan curahan. Yakub memberikan kedua persembahan itu sebagai wujud terima kasihnya kepada Allah atas perjanjian besar yang Allah sampaikan, dan kemungkinan juga untuk meresmikan batu peringatan itu.\f* dan minyak zaitun di atas batu tersebut. \v 15 Yakub menamai tempat itu Betel,\f + \fr 35:15 \fk Betel \ft Arti nama Betel adalah ‘rumah Allah’.\f* karena di situ Allah sudah berbicara kepadanya. \s1 Rahel meninggal saat melahirkan \p \v 16 Kemudian mereka meninggalkan Betel dan melanjutkan perjalanan menuju Efrata. Tetapi sebelum tiba di Efrata, Rahel merasakan sakit menjelang persalinan. Dan persalinannya pun sangat sulit. \v 17 Pada titik paling berat dalam persalinannya itu, bidan berkata kepadanya, “Jangan takut, karena kamu melahirkan seorang anak laki-laki.” \v 18 Sambil menghembuskan nafas terakhirnya, Rahel menamai anaknya yang baru lahir itu Ben Oni,\f + \fr 35:18 \fk Ben Oni \ft Arti nama Ben Oni adalah ‘anak yang mendatangkan penderitaanku’.\f* tetapi Yakub menamainya Benyamin.\f + \fr 35:18 \fk Benyamin \ft Arti nama Benyamin adalah ‘anak yang mendatangkan keuntungan’ atau ‘anak di tangan kananku’.\f* \v 19 Sesudah Rahel meninggal, dia dikuburkan di suatu tempat di jalan menuju Efrata, yang juga disebut Betlehem. \v 20 Yakub mendirikan sebuah batu peringatan di kuburannya, dan batu itu masih ada sampai kitab ini ditulis. \p \v 21 Sesudah itu, Yakub\f + \fr 35:21 \fk Yakub \ft Nama Yakub di teks sumber disebut Israel (Kej. 32:28; 35:10). Mulai pasal ini, di naskah Ibrani sering menyebut kedua namanya bergantian. TSI menggunakan nama Yakub untuk nama pribadi, sedangkan Israel digunakan untuk menyebut bangsa keturunannya.\f* meneruskan perjalanan sampai di bagian selatan menara Eder dan mendirikan kemahnya di sana. \v 22 Sewaktu Yakub tinggal di sana, Ruben tidur dengan Bilha, budak Rahel yang diperistri Yakub. Berita itu pun sampai kepada Yakub. \s1 Anak-anak Yakub \p Inilah kedua belas anak laki-laki Yakub: \li2 \v 23 Anak-anaknya dari Lea adalah Ruben (anak sulung), Simeon, Lewi, Yehuda, Isakar, dan Zebulon. \li2 \v 24 Anak-anaknya dari Rahel adalah Yusuf dan Benyamin. \li2 \v 25 Anak-anaknya dari Bilha, budak Rahel, adalah Dan serta Naftali. \li2 \v 26 Anak-anaknya dari Zilpa, budak Lea, adalah Gad dan Asyer. \p Itulah semua anak laki-laki Yakub yang lahir di Padan Aram. \s1 Isak meninggal dunia \p \v 27 Yakub kembali kepada Isak, ayahnya, di Mamre yang juga disebut Kiryat Arba dan sekarang dikenal dengan nama Hebron. Kakeknya (Abraham) dahulu menetap di sana juga. \v 28-29 Isak meninggal pada usia yang sangat tua, 180 tahun. Lalu TUHAN menempatkan dia bersama dengan nenek moyangnya yang sudah meninggal dunia. Esau dan Yakub menguburkan dia. \c 36 \s1 Keturunan Esau \p \v 1 Berikut ini adalah keturunan Esau, yang juga disebut Edom. \v 2-3 Esau menikah dengan dua perempuan Kanaan dan seorang dari kaum Ismael. \li2 Istri pertama bernama Adah (anak Elon, orang Het). \li2 Istri kedua bernama Oholibama (anak Anah dan cucu Zibeon, orang Hewi). \li2 Istri ketiga bernama Basmat (anak Ismael). Basmat adalah adik Nebayot.\f + \fr 36:2-3 \fk nama-nama istri Esau \ft Nama-nama istri Esau dan suku asal mereka dalam ayat ini berbeda dengan yang tertulis di Kej. 26:34 dan 28:9. Ada yang menafsirkan bahwa Esau memberi nama baru kepada tiga istrinya. Berdasarkan tafsiran ini, istri pertama, Adah, diberi nama Basmat, istri kedua, Oholibama, diberi nama Yudit, dan istri ketiga, Basmat, diberi nama Mahalat.\f* \m \v 4-5 Ketiga istri Esau melahirkan lima anak laki-laki baginya di Kanaan. Adah melahirkan Elifas. Basmat melahirkan Rehuel. Dan Oholibama melahirkan tiga anak bernama Yeus, Yalam, dan Korah. \p \v 6-8 Esau dan Yakub memiliki banyak harta dan ternak. Karena ternak mereka terlalu banyak, lahan tempat tinggal mereka tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan ternak-ternak itu. Jadi, Esau (yang juga disebut Edom) pergi meninggalkan Yakub dengan membawa ketiga istrinya, anak-anaknya, dan semua orang yang tinggal bersamanya, juga semua kawanan ternak dan seluruh harta benda yang dia peroleh selama di Kanaan. Mereka pindah ke negeri yang jauh, di daerah pegunungan Seir. \li2 \v 9 Inilah daftar keturunan Esau, bapak dari orang-orang Edom di daerah pegunungan Seir. \v 10 Anaknya dari Adah bernama Elifas. \li2 Anaknya dari Basmat bernama Rehuel. \li2 \v 11 Elifas mempunyai lima anak laki-laki bernama Teman, Omar, Sefo, Gatam, dan Kenas. \v 12 Elifas juga mempunyai seorang anak laki-laki bernama Amalek dari gundiknya yang bernama Timna. Itulah keenam cucu Adah, istri Esau yang pertama. \li2 \v 13 Rehuel mempunyai empat anak laki-laki bernama Nahat, Serah, Syama, dan Miza. Itulah keempat cucu Basmat, istri Esau yang ketiga. \li2 \v 14 Dari istri Esau yang bernama Oholibama, yaitu anak Anah dan cucu Zibeon, Esau memperoleh tiga anak laki-laki bernama Yeus, Yalam, dan Korah. \p \v 15-16 Berikut adalah nama-nama kepala suku keturunan Esau: \li2 Elifas, anak sulung Esau, mempunyai anak-anak bernama Teman, Omar, Sefo, Kenas, Korah, Gatam, dan Amalek. Mereka menjadi kepala-kepala suku keturunan Esau dari Adah yang berkuasa di Edom. Setiap suku dinamai sesuai dengan nama mereka masing-masing. \li2 \v 17 Rehuel, anak kedua Esau, mempunyai anak-anak bernama Nahat, Serah, Syama, dan Miza. Mereka menjadi kepala-kepala suku keturunan Esau dari Basmat. Setiap suku dinamai sesuai dengan nama mereka masing-masing. \li2 \v 18 Yeus, Yalam, dan Korah, yaitu ketiga anak Esau dari Oholibama (yang adalah anak Anah), menjadi kepala-kepala atas suku-suku yang dinamai sesuai dengan nama mereka masing-masing. \p \v 19 Demikianlah daftar nama anak laki-laki Esau, yang juga disebut Edom. Mereka adalah nenek moyang dari masing-masing suku mereka. \s1 Penduduk asli Edom \p \v 20-21 Berikut ini adalah anak-anak Seir, orang Hori: Lotan, Syobal, Zibeon, Ana, Disyon, Ezer, dan Disyan. Mereka menjadi kepala-kepala suku penduduk asli di daerah itu. \li2 \v 22 Lotan mempunyai dua anak laki-laki, yaitu Hori dan Hemam. Lotan juga mempunyai saudara perempuan bernama Timna. \li2 \v 23 Syobal mempunyai lima anak laki-laki, yaitu Alwan, Manahat, Ebal, Syefo, dan Onam. \li2 \v 24 Zibeon mempunyai dua anak laki-laki, yaitu Aya dan Ana. Ana inilah yang menemukan sumber mata air panas di padang belantara ketika dia sedang menggembalakan keledai-keledai milik ayahnya. \li2 \v 25 Ana mempunyai seorang anak laki-laki bernama Disyon dan seorang anak perempuan bernama Oholibama. \li2 \v 26 Disyon mempunyai empat anak laki-laki bernama Hemdan, Esban, Yitran, dan Keran. \li2 \v 27 Ezer mempunyai tiga anak laki-laki bernama Bilhan, Zaawan, dan Akan. \li2 \v 28 Disyan mempunyai dua anak laki-laki, yaitu Us dan Aran. \p \v 29-30 Itulah nama-nama kepala suku orang Hori. Mereka mendiami tanah Seir. Masing-masing suku dinamai sesuai nama kepala suku mereka, yaitu suku Lotan, Syobal, Zibeon, Ana, Disyon, Ezer, dan Disyan. \s1 Raja-raja di Edom \p \v 31-39 Sebelum ada raja yang memerintah bangsa Israel, raja-raja berikut ini sudah lebih dulu memerintah di negeri Edom. Mereka memerintah sebagai raja sampai akhir hidup mereka. Berikut ini nama-nama mereka secara berurutan: \li2 Bela anak Beor dari kota Dinhaba, \li2 Yobab anak Serah dari kota Bosra, \li2 Husyam dari daerah Teman, \li2 Hadad anak Bedad dari kota Awit, dialah yang mengalahkan orang Midian di negeri Moab, \li2 Samla dari kota Masreka, \li2 Saul dari kota Rehobot Dekat Sungai,\f + \fr 36:31-39 \fk Rehobot \ft Nama ini berarti ‘tempat luas’.\f* \li2 Baal Hanan anak Akbor, dan \li2 Hadad dari kota Pau. \li2 Istri Hadad bernama Mehetabel, yaitu anak Matred dan cucu Mezahab. \p \v 40-43 Berikut ini adalah nama-nama kepala suku Edom, yaitu suku-suku dari keturunan Esau: Timna, Alfa, Yetet, Oholibama, Elah, Pinon, Kenas, Teman, Mibsar, Magdiel, dan Iram. Nama-nama mereka menjadi nama suku di wilayah tempat tinggal mereka masing-masing. \c 37 \s1 Mimpi-mimpi Yusuf \p \v 1 Yakub tinggal di Kanaan, tempat ayahnya dahulu menetap. \v 2 Inilah riwayat keturunan Yakub. \p Pada waktu Yusuf berusia tujuh belas tahun, dia biasa menggembalakan kawanan kambing domba milik ayahnya bersama kakak-kakak tirinya, yaitu anak-anak Yakub dari Bilha dan Zilpa. Suatu hari, Yusuf melaporkan kepada ayahnya tentang berbagai kenakalan yang dilakukan kakak-kakaknya. \v 3 Adapun Yakub\x + \xo 37:3 \xt Kej. 35:21 CK\x* lebih menyayangi Yusuf daripada anak-anaknya yang lain karena Yusuf lahir pada hari tuanya. Yakub menyuruh orang untuk membuatkan jubah yang indah berwarna-warni sebagai hadiah istimewa untuk Yusuf. \v 4 Ketika kakak-kakaknya menyadari bahwa ayah mereka lebih sayang kepada Yusuf, mereka pun membenci Yusuf dan tidak mau lagi berbicara baik-baik dengan dia. \p \v 5 Kebencian mereka semakin menjadi-jadi ketika Yusuf menceritakan mimpinya kepada mereka. \v 6 Begini kata Yusuf, “Dengarkanlah, aku ingin menceritakan mimpiku. \v 7 Dalam mimpiku, kita sedang bekerja bersama-sama mengikat gandum di ladang. Tiba-tiba ikatan gandumku berdiri, dan ikatan-ikatan gandum kalian mengelilingi dan bersujud kepada ikatan gandumku.” \p \v 8 Jawab kakak-kakaknya, “Jadi, kamu pikir kamu akan memerintah dan berkuasa atas kami?!” Mereka pun semakin membenci Yusuf karena mimpi dan perkataannya itu. \p \v 9 Kemudian Yusuf bermimpi lagi, dan dia menceritakannya kembali kepada kakak-kakaknya, “Aku bermimpi lagi. Dalam mimpi itu, aku melihat matahari, bulan, dan sebelas bintang bersujud kepadaku.” \p \v 10 Ketika Yusuf menceritakan mimpinya itu kepada ayahnya, dia ditegur, “Mimpi apa lagi yang kamu mimpikan ini?! Kamu pikir aku, ibumu, dan saudara-saudaramu akan datang bersujud kepadamu?!” \v 11 Kakak-kakaknya semakin iri kepada Yusuf, tetapi Yakub merenungkan perkataan dan arti dari mimpi itu. \p \v 12 Pada suatu hari, ketika kakak-kakak Yusuf sedang menggembalakan kawanan kambing domba di Sikem, \v 13 Yakub berkata kepada Yusuf, “Pergilah ke Sikem. Kakak-kakakmu sedang menggembalakan kawanan kambing domba di sana.” \p Jawab Yusuf, “Ya Ayah, aku akan pergi!” \p \v 14 Lanjut Yakub, “Lihatlah bagaimana keadaan kakak-kakakmu dan kawanan kambing domba kita, lalu kembalilah dan laporkan kepada ayah.” Demikianlah Yakub menyuruh Yusuf pergi meninggalkan Lembah Hebron. \p Sesampainya Yusuf di Sikem, \v 15 dia berjalan ke sana kemari mencari kakak-kakaknya di padang. Seseorang melihat dia dan bertanya, “Kamu sedang mencari apa?” \p \v 16 Jawab Yusuf, “Saya mencari kakak-kakak saya yang sedang menggembalakan ternak. Apakah kamu melihat mereka dan tahu ke mana mereka pergi?” \p \v 17 Jawab orang itu, “Mereka sudah pergi. Saya mendengar mereka berkata, ‘Ayo kita ke Dotan.’” Maka Yusuf menyusul saudara-saudaranya dan menemukan mereka di Dotan. \s1 Yusuf dijual dan dibawa ke Mesir \p \v 18 Ketika kakak-kakaknya melihat Yusuf dari jauh, mereka bersepakat untuk membunuhnya. \v 19 Kata mereka satu sama lain, “Lihat, si tukang mimpi datang! \v 20 Ayo kita bunuh dia, dan mayatnya kita buang ke dalam sumur kosong. Nanti kita katakan saja bahwa dia diterkam dan dimakan binatang buas. Kita lihat akan jadi apa mimpinya itu!” \p \v 21-22 Ketika Ruben mendengar rencana itu, dia berkata, “Janganlah kita membunuhnya.” Ruben berniat menyelamatkan Yusuf dari tangan mereka dan membawa dia pulang kepada ayah mereka. Lanjut Ruben, “Jangan menumpahkan darah. Buang saja dia ke dalam sumur kosong di padang belantara ini, tetapi tidak usah menyakitinya.” \p \v 23 Maka ketika Yusuf sampai kepada kakak-kakaknya, dengan kasar mereka langsung merenggut jubah Yusuf yang berwarna-warni itu \v 24 dan membuang Yusuf ke dalam sumur yang kosong. \v 25 Sesudah itu, mereka duduk untuk makan. Tak lama kemudian, tampaklah di kejauhan rombongan pedagang orang Ismael yang datang dari daerah Gilead menuju Mesir. Mereka menuntun unta-unta yang mengangkut tiga jenis wangi-wangian dari getah pohon.\f + \fr 37:25 \fk tiga jenis wangi-wangian … \ft Ketiga jenis wangi-wangian ini tidak lazim ditemukan di Indonesia, dalam bahasa Inggris adalah \ft \+it aromatic gum\+it* (getah dari tanaman \+it rockwood\+it*), \+it balm \+it* (getah dari pohon \+it mastic\+it*), dan mur (\+it myrrh\+it*).\f* \p \v 26 Lalu Yehuda berkata kepada saudara-saudaranya, “Apa untungnya kalau kita membunuh Yusuf dan menyembunyikan mayatnya? \v 27 Bagaimana kalau kita menjual dia kepada pedagang-pedagang itu? Dengan begitu, kita tidak membunuhnya, karena dia saudara kita dan satu ayah dengan kita.” Saudara-saudaranya pun setuju. \v 28 Jadi, pada waktu pedagang-pedagang Midian yang adalah orang Ismael itu lewat, mereka mengeluarkan Yusuf dari sumur dan menjualnya kepada pedagang-pedagang itu seharga dua puluh keping perak. Lalu pedagang-pedagang itu membawa Yusuf ke Mesir. \p \v 29 Ketika Ruben kembali ke sumur dan melihat bahwa Yusuf sudah tidak ada, dia merobek pakaiannya karena sangat menyesal. \v 30 Lalu dia kembali kepada saudara-saudaranya dan berkata, “Anak itu sudah tidak ada di sumur! Apa yang harus aku lakukan?!” \p \v 31 Mereka lalu membunuh seekor kambing dan mencelupkan jubah Yusuf ke dalam darah kambing itu. \v 32 Mereka membawa jubah itu kepada ayah mereka dan berkata, “Kami menemukan ini. Periksalah. Apakah jubah ini milik anakmu?” \p \v 33 Yakub mengenali jubah itu dan berkata, “Benar, ini jubah anakku Yusuf. Pasti binatang buas sudah mencabik-cabik dia sampai mati dan memakannya!” \v 34 Yakub merobek-robek pakaiannya tanda berduka dan mengikat kain karung pada pinggangnya. Dia berkabung untuk anaknya itu selama berhari-hari. \v 35 Semua anak Yakub yang lain, baik perempuan maupun laki-laki, berusaha menghibur ayah mereka, tetapi dia tidak mau dihibur. Katanya kepada mereka, “Biarkan aku berduka sampai hari aku masuk ke Syeol!”\f + \fr 37:35 \fk Syeol \ft Pada zaman tulisan Musa, Allah belum menyatakan kepada manusia tentang surga dan neraka. Manusia berpikir bahwa semua jiwa orang mati masuk ke tempat penampungan bernama Syeol. Tempat itu gelap, tanpa sukacita, dan dianggap berada di bawah bumi. Kadang-kadang dalam puisi PL dikatakan bahwa pintu Syeol terletak di dasar laut yang paling dalam. Melalui tulisan Daud di Mazmur, kita menemukan harapan bahwa manusia dapat hidup selama-lamanya sebagai sahabat Allah. (Lihat Mzm. 16:11, 21:4, dan 23:6.) Bacalah ajaran Yesus mengenai hal kehidupan kekal di Mat. 22:29-32, Mrk. 12:24-27, dan Luk. 20:34-38.\f* Yakub terus bersedih karena Yusuf, anaknya. \p \v 36 Sementara itu, di Mesir, para pedagang Midian menjual Yusuf kepada seorang komandan pengawal raja bernama Potifar. \c 38 \s1 Kisah Yehuda dan Tamar \p \v 1 Pada waktu itu, Yehuda meninggalkan saudara-saudaranya dan tinggal bersama seseorang bernama Hira, orang Adulam. \v 2 Di sana, dia bertemu dengan seorang perempuan Kanaan, anak Syua. Lalu Yehuda menikah dengan dia dan tidur dengannya. \v 3 Perempuan itu mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki. Yehuda menamai anak itu Er. \v 4 Sesudah itu, dia mengandung lagi dan melahirkan anak laki-laki, lalu menamai anak itu Onan. \v 5 Beberapa waktu kemudian, ketika Yehuda dan keluarganya sudah pindah dan tinggal di Kesib, perempuan itu mengandung lagi dan melahirkan anak laki-laki. Dia menamai anak itu Syela. \p \v 6 Ketika Er, anak sulung Yehuda, sudah dewasa, Yehuda menikahkan dia dengan seorang perempuan bernama Tamar. \v 7 Kelakuan Er sangatlah jahat di mata TUHAN. Maka TUHAN mengambil nyawanya. \v 8 Lalu berkatalah Yehuda kepada Onan, “Penuhilah kewajibanmu kepada istri kakakmu Er, sebagaimana biasanya adat kita. Nikahilah dia sehingga anak laki-laki yang lahir pertama akan menjadi penerus garis keturunan kakakmu.”\f + \fr 38:8 \fk Nikahilah … penerus garis keturunan kakakmu. \ft Kalimat ini menjelaskan maksud kata ‘kewajiban’ yang tersirat dalam naskah Ibrani. Informasi ini dibuat tersurat bagi pembaca zaman ini yang belum mengetahui seperti apa adat pada zaman yang dikisahkan dalam cerita ini. Lihat Ul. 25:5.\f* \p \v 9 Tetapi Onan tahu bahwa dengan berbuat demikian, artinya dia tidak membangun garis keturunan sendiri. Maka setiap kali dia bersetubuh dengan Tamar, dia sengaja menumpahkan air maninya di tanah supaya tidak memberi keturunan bagi kakaknya. \v 10 Perbuatan Onan itu sangat jahat di mata TUHAN. Maka TUHAN mengambil nyawanya juga. \p \v 11 Karena takut hal yang sama akan terjadi kepada Syela, anak bungsunya, berkatalah Yehuda kepada Tamar, “Pergilah dan tinggallah di rumah orangtuamu sebagai janda sampai Syela dewasa.” Maka Tamar kembali ke rumah orangtuanya. \p \v 12 Beberapa waktu kemudian, istri Yehuda, anak Syua, meninggal dunia. Sesudah Yehuda melalui masa perkabungannya, dia pergi ke Timna bersama Hira, sahabatnya dari Adulam, untuk mengawasi orang-orang yang bekerja menggunting bulu domba-dombanya. \v 13 Tamar mendapat kabar bahwa Yehuda akan datang ke Timna untuk menggunting bulu domba. \v 14 Saat itu, Tamar mengetahui bahwa Syela sudah dewasa, tetapi tidak dinikahkan dengannya. Karena itu, Tamar mengganti pakaian kejandaannya, menutupi kepala dan wajahnya dengan kerudung sehingga tidak dikenali orang, lalu dia pergi dan duduk di depan gerbang kota Enaim, di pinggir jalan yang menuju ke Timna. \v 15 Ketika Yehuda melihat dia, Yehuda mengira bahwa dia seorang pelacur, sebab wajahnya tertutup kerudung. \v 16 Karena tidak tahu bahwa perempuan itu adalah menantunya, Yehuda pun mendekati dia dan berkata, “Mari. Aku mau tidur denganmu.” \p Jawab Tamar, “Apa imbalannya bagiku?” \p \v 17 Kata Yehuda, “Sebagai imbalan, aku akan memberikan seekor anak kambing.” \p Lalu kata Tamar, “Jaminan apa yang akan Bapak berikan sebelum aku menerima anak kambing itu?” \v 18 Tetapi Yehuda balik bertanya, “Jaminan apa yang kamu inginkan dariku?” \p Jawab Tamar, “Aku minta cincin meteraimu, juga kalung dan tongkatmu.” Yehuda memenuhi permintaannya. Mereka pun bersetubuh, lalu Tamar mengandung. \v 19 Sesudah itu, Tamar pulang dan membuka kerudungnya. Dia kembali mengenakan pakaian kejandaannya. \p \v 20 Beberapa waktu kemudian, Yehuda meminta sahabatnya Hira, orang Adulam, untuk mengantarkan anak kambing kepada perempuan itu dan mengambil kembali benda-benda miliknya yang dijadikan jaminan. Namun, Hira tidak berhasil menemukan perempuan itu. \v 21 Maka dia bertanya kepada orang-orang di sekitar situ, “Di manakah pelacur yang biasa ada di pinggir jalan yang menuju ke Timna, di depan gerbang kota Enaim?” \p Jawab mereka, “Di sini tidak ada pelacur\f + \fr 38:21 \fk pelacur \ft Kata ‘pelacur’ dalam ayat 21-22 berbeda dengan ayat 15. Dalam kedua ayat ini, pelacur yang dimaksud adalah perempuan yang tidur dengan banyak laki-laki sebagai bentuk penyembahan dewa.\f* seperti itu.” \v 22 Maka Hira kembali dan berkata kepada Yehuda, “Aku tidak menemukan pelacur itu. Aku sudah bertanya kepada orang-orang di sana, tetapi kata mereka, ‘Tidak pernah ada pelacur di sini.’” \p \v 23 Jawab Yehuda, “Baiklah. Yang penting kita sudah berusaha menepati janji dengan membawa anak kambing imbalannya. Biarlah dia menahan barang-barangku yang dijadikan jaminan, sebab kalau kita terus mencarinya, kita akan menjadi bahan tertawaan orang.” \p \v 24 Kurang lebih tiga bulan kemudian, Yehuda mendapat kabar bahwa menantunya, Tamar, sudah melacurkan diri dan hamil di luar nikah. Maka Yehuda berkata dengan tegas, “Bawalah dia keluar dan bakarlah perempuan itu karena perbuatannya!” \p \v 25 Ketika Tamar dibawa keluar untuk dibunuh, dia menyuruh seseorang untuk menyampaikan pesan kepada Yehuda, mertuanya, “Pemilik cincin meterai, kalung, dan tongkat ini, adalah orang yang menghamiliku. Apakah Bapak mengenali benda-benda ini?” \p \v 26 Kemudian Yehuda memeriksa benda-benda tersebut dan berkata, “Dia yang benar! Saya tidak menepati janji untuk menikahkannya dengan anak saya Syela.” Lalu Yehuda tidak pernah lagi tidur dengannya. \p \v 27 Ketika tiba waktunya Tamar bersalin, ternyata dia melahirkan anak kembar. \v 28 Dalam kesakitan karena persalinannya itu, salah satu bayi mengeluarkan tangannya. Maka bidan yang membantu persalinan Tamar mengikatkan benang merah pada tangan bayi itu. Kata bidan itu, “Bayi inilah yang lahir duluan.” \v 29 Tetapi bayi itu menarik kembali tangannya dan bayi yang lain keluar lebih dulu. Lalu bidan itu berkata, “Bagaimana kamu bisa keluar duluan?!” Maka anak laki-laki itu dinamai Peres.\f + \fr 38:29 \fk Peres \ft Arti nama Peres adalah ‘dia yang menerobos’.\f* \v 30 Sesudah itu, barulah lahir bayi laki-laki yang ada benang merah di tangannya. Dia dinamai Zerah.\f + \fr 38:30 \fk Zerah \ft Arti nama Zerah adalah ‘merah’ dan ‘cahaya fajar’.\f* \c 39 \s1 Yusuf di rumah Potifar \p \v 1 Sementara itu, Yusuf sudah dibawa ke Mesir oleh para pedagang orang Ismael dan dijual kepada Potifar, komandan pengawal raja Mesir. \p \v 2 Tetapi TUHAN menyertai Yusuf selama dia bekerja sebagai budak orang Mesir itu, sehingga dia selalu berhasil dalam semua pekerjaannya. \v 3 Potifar melihat bahwa TUHAN membuat Yusuf mengerjakan seluruh pekerjaannya dengan baik. \v 4 Karena itu dia senang kepada Yusuf dan menunjuk dia sebagai pelayan pribadi untuk menangani urusan rumahnya dan mengelola segala miliknya. \v 5 Sejak Yusuf mengurus segala sesuatu yang dipercayakan Potifar kepadanya, TUHAN semakin memberkati keluarga orang Mesir itu. TUHAN memberkati segala miliknya, baik di rumah maupun di ladang. \v 6 Potifar mempercayakan segala miliknya kepada Yusuf sepenuhnya. Dengan demikian dia hanya perlu mengurus urusan pribadinya sendiri. \p Yusuf bertubuh kekar dan dia sangat tampan. \v 7 Seiring berjalannya waktu, istri Potifar mulai menaruh hati pada Yusuf, dan dia berkata, “Marilah tidur denganku.” \v 8 Tetapi Yusuf menolak istri majikannya itu. Kata Yusuf, “Tuan Potifar sudah mempercayakan segala miliknya kepada saya. \v 9 Tidak ada orang lain di dalam rumah ini yang diberi kuasa sebesar saya. Tuan sudah mempercayakan semuanya kepada saya, kecuali Nyonya, karena Nyonya adalah istrinya. Bagaimana mungkin saya berdosa terhadap Allah dengan melakukan perbuatan sejahat ini!” \p \v 10 Hari demi hari, istri Potifar berulang kali mengajak Yusuf tidur dengannya, tetapi Yusuf tetap pada pendiriannya dan menolak setiap ajakannya. \v 11 Pada suatu hari, Yusuf sedang melakukan tugas-tugasnya dan kebetulan tidak ada pekerja lain di rumah. \v 12 Istri Potifar menarik pakaian Yusuf dan berkata, “Ayolah, tidurlah denganku!” Yusuf berhasil melarikan diri, tetapi pakaiannya tertinggal dalam genggaman istri Potifar. \p \v 13 Ketika perempuan itu melihat Yusuf sudah melarikan diri dengan meninggalkan pakaiannya, \v 14 dia berteriak memanggil para pekerjanya di luar, “Lihatlah, orang Ibrani yang dibawa suamiku ke rumah ini sudah meremehkan kita! Dia baru saja berusaha memperkosaku! Karena itulah aku berteriak. \v 15 Ketika dia mendengar aku berteriak, dia melarikan diri dan pakaiannya tertinggal.” \p \v 16 Istri Potifar membiarkan pakaian Yusuf di sampingnya sampai suaminya pulang. \v 17 Ketika suaminya datang, dia berkata, “Budak Ibrani yang kamu bawa ke rumah ini hendak mempermalukanku. \v 18 Ketika aku berteriak, dia melarikan diri dan meninggalkan pakaiannya. \v 19 Rupanya beginilah kelakuan budakmu terhadapku!” Mendengar cerita istrinya itu, Potifar sangat marah. \s1 Yusuf di penjara \p \v 20 Potifar pun melemparkan Yusuf ke dalam penjara tempat tahanan raja. \v 21 Namun, TUHAN menyertai Yusuf dan setia mengasihinya. TUHAN membuat kepala penjara terkesan dengan Yusuf, sehingga \v 22 dia mempercayakan Yusuf tanggung jawab untuk mengurus segala sesuatu yang berkaitan dengan para tahanan lainnya. \v 23 Kepala penjara tidak pernah mempertanyakan tugas yang berada dalam tanggung jawab Yusuf, karena Yusuf selalu berhasil dalam segala sesuatu yang dia lakukan, sebab TUHAN menyertainya. \c 40 \s1 Mimpi-mimpi pegawai istana \p \v 1 Waktu pun berlalu. Pada suatu hari, kepala juru minuman dan kepala juru roti di istana membuat kesalahan terhadap raja Mesir. \v 2 Raja\x + \xo 40:2 \xt Kej. 12:15\x* sangat marah terhadap kedua pegawai istananya itu \v 3 dan memerintahkan supaya mereka dimasukkan ke dalam penjara yang diawasi oleh komandan pengawal raja, yakni tempat Yusuf ditahan. \v 4 Komandan pengawal menugaskan Yusuf untuk mengurus kebutuhan dua tahanan itu. Lama mereka dikurung di sana. \p \v 5 Suatu malam, kepala juru minuman dan kepala juru roti sama-sama bermimpi. Mimpi mereka berbeda dan memiliki arti masing-masing. \v 6 Keesokan harinya, ketika Yusuf bertemu kedua pegawai istana itu, mereka kelihatan sedang bersusah hati. \v 7 Maka Yusuf bertanya kepada mereka, “Mengapa hari ini kalian tampak murung? Ada apa?” \p \v 8 Jawab mereka, “Tadi malam kami bermimpi, tetapi tidak ada yang bisa mengartikan mimpi-mimpi kami.” \p Jawab Yusuf, “Hanya Allah yang tahu arti mimpi. Ceritakanlah kepada saya, dan dengan pertolongan-Nya, saya akan menerangkan arti mimpi kalian.” \p \v 9 Lalu kepala juru minuman menceritakan mimpinya kepada Yusuf, “Dalam mimpi itu, saya melihat ada pohon anggur di depan saya. \v 10 Pohon anggur itu bercabang tiga. Pada ketiga cabangnya tumbuh tunas, kemudian bunga, lalu buah. \v 11 Saat itu saya sedang memegang gelas minum raja. Saya memetik beberapa buah anggur dan memerasnya ke dalam gelas itu, lalu saya hidangkan kepada raja.” \p \v 12 Jawab Yusuf, “Inilah arti mimpimu: Tiga cabang berarti tiga hari. \v 13 Dalam tiga hari, raja akan membebaskan dan mengembalikanmu pada jabatan yang dulu. Kamu akan kembali menyajikan minuman kepada raja seperti sebelum kamu dipenjara. \v 14 Namun, waktu kamu sudah bebas nanti dan keadaanmu sudah baik, tolong jangan lupakan saya. Bantulah saya untuk keluar dari penjara ini. Berbaik hatilah kepada saya dengan memberitahu raja tentang saya. \v 15 Dulu, saya diculik dan dibawa paksa dari negeri orang Ibrani. Di sini pun saya dipenjarakan karena tuduhan yang tidak pernah saya lakukan.” \p \v 16 Ketika kepala juru roti melihat bahwa mimpi kepala juru minuman itu memiliki arti yang baik, dia pun berkata kepada Yusuf, “Aku juga bermimpi. Dalam mimpiku, ada tiga keranjang roti di atas kepalaku. \v 17 Keranjang yang paling atas berisi macam-macam roti untuk raja. Tetapi burung-burung datang dan memakannya dari keranjang di atas kepala saya itu.” \p \v 18 Jawab Yusuf, “Inilah arti mimpimu: Tiga keranjang berarti tiga hari. \v 19 Dalam tiga hari, raja akan memerintahkan supaya kepalamu dipenggal dan mayatmu digantung pada sebuah tiang. Lalu burung-burung akan memakan dagingmu.” \p \v 20 Tiga hari kemudian adalah hari ulang tahun raja. Dia mengadakan pesta dan mengundang semua pejabatnya. Pada pesta tersebut, raja mengeluarkan\f + \fr 40:20 \fk mengeluarkan \ft Secara harfiah: mengangkat. Penulis menggunakan kata ‘mengangkat’ untuk menyampaikan dua arti: 1) mengangkat seseorang ke suatu jabatan, dan 2) memenggal serta menggantung seseorang sebagai hukuman mati.\f* kedua pegawainya dari penjara. \v 21 Kepala juru minuman dikembalikan kepada jabatannya semula untuk menyajikan anggur kepada raja, \v 22 sedangkan kepala juru roti dihukum mati. Semua itu terjadi tepat seperti yang dikatakan Yusuf. \v 23 Namun, kepala juru minuman tidak ingat kepada Yusuf. Dia melupakannya. \c 41 \s1 Arti mimpi raja Mesir \p \v 1 Dua tahun kemudian, raja Mesir bermimpi bahwa dia sedang berdiri di tepi sungai Nil. \v 2 Dalam mimpinya itu, dia melihat tujuh ekor sapi yang sehat dan gemuk keluar dari sungai Nil lalu memakan rumput di pinggir sungai. \v 3 Kemudian tujuh ekor sapi lain yang kurus kering dan buruk rupa keluar juga dari sungai Nil dan berdiri di tepi sungai itu bersama ketujuh sapi yang sehat tadi. \v 4 Lalu ketujuh sapi yang kurus memakan ketujuh sapi yang gemuk. Sesudah itu raja terbangun dari tidurnya. \p \v 5 Dia kembali tidur dan bermimpi lagi. Dalam mimpinya yang kedua, dia melihat tujuh bulir gandum tumbuh pada satu batang. Ketujuh bulir gandum itu sangat baik dan berisi. \v 6 Kemudian dia melihat tujuh bulir gandum lain tumbuh. Yang ini layu dan kurus karena hembusan angin timur yang panas dan kering. \v 7 Lalu ketujuh bulir gandum yang kurus kering itu menelan ketujuh bulir gandum yang baik dan berisi. Raja kembali terbangun dan sadar bahwa itu hanya mimpi. \p \v 8 Keesokan paginya, raja merasa gelisah. Maka dia memanggil semua ahli sihir dan orang bijaksana di Mesir, lalu menceritakan mimpinya kepada mereka. Namun, tidak seorang pun dapat mengartikan mimpi-mimpi itu. \v 9 Kata juru minuman kepada raja, “Hari ini saya teringat kesalahan saya. \v 10 Waktu itu, Tuanku Raja sangat marah kepada beberapa pegawai istana, sehingga saya dan kepala juru roti dimasukkan ke penjara di bawah pengawasan komandan pengawal raja. \v 11 Suatu malam, kami berdua bermimpi dan masing-masing mimpi itu mempunyai arti. \v 12 Di sana ada seorang pemuda Ibrani yang menjadi budak komandan pengawal raja. Kami menceritakan mimpi-mimpi itu kepadanya, dan dia menjelaskan artinya kepada kami. \v 13 Lalu semuanya terjadi seperti yang dia katakan: Saya dikembalikan ke jabatan semula, sedangkan kepala juru roti dihukum mati dan digantung pada tiang.” \p \v 14 Maka raja memerintahkan agar Yusuf dipanggil. Dengan segera, Yusuf pun dikeluarkan dari penjara. Dia mencukur janggut dan mengenakan pakaian yang bersih, lalu pergi menghadap raja. \v 15 Kata raja kepada Yusuf, “Saya bermimpi, tetapi tidak ada seorang pun yang dapat mengartikannya. Saya sudah mendengar bahwa kamu dapat mengartikan mimpi.” \p \v 16 Jawab Yusuf, “Bukan hamba, melainkan Allah yang akan memberikan penjelasan yang tepat bagi Tuanku.” \p \v 17 Lalu raja menceritakan mimpinya kepada Yusuf, “Dalam mimpi itu, saya berdiri di tepi sungai Nil, \v 18 dan saya melihat tujuh ekor sapi yang sehat dan gemuk keluar dari sungai Nil lalu memakan rumput di pinggir sungai. \v 19 Kemudian tujuh ekor sapi lain yang kurus dan buruk rupa keluar juga dari sungai. Baru kali ini saya melihat sapi sejelek itu di Mesir! \v 20 Sapi yang kurus memakan ketujuh sapi yang gemuk. \v 21 Tetapi walaupun sudah memakan ketujuh sapi gemuk itu, tetap saja mereka kurus kering. Sesudah itu saya terbangun. \p \v 22 “Kemudian saya tertidur lagi dan kembali bermimpi. Dalam mimpi yang kedua, saya melihat tujuh bulir gandum yang baik dan berisi tumbuh pada satu batang. \v 23 Lalu tumbuhlah tujuh bulir gandum lain yang tampak layu dan kurus karena ditiup angin timur yang panas dan kering. \v 24 Ketujuh bulir gandum yang layu itu menelan ketujuh bulir gandum yang baik. \p “Saya sudah menceritakan mimpi-mimpi ini kepada para ahli sihir, tetapi tidak ada seorang pun yang dapat mengartikannya.” \p \v 25 Jawab Yusuf kepada raja, “Kedua mimpi itu memiliki arti yang sama. Allah sudah memberitahu Baginda apa yang hendak dilakukan-Nya. \v 26 Tujuh sapi yang sehat dan tujuh bulir gandum yang baik sama artinya, yaitu tujuh tahun penuh kemakmuran. \v 27 Sedangkan tujuh sapi yang kurus kering dan tujuh bulir gandum yang layu karena angin timur berarti tujuh tahun bencana kelaparan. \v 28 Inilah yang saya maksud dengan perkataan tadi, ‘Allah sudah memberitahu Baginda apa yang hendak dilakukan-Nya.’ \v 29 Akan ada tujuh tahun penuh kemakmuran di seluruh Mesir. \v 30-31 Sesudah itu, selama tujuh tahun kemudian, akan ada bencana kelaparan di negeri ini. Bencana kelaparan itu sedemikian parahnya hingga orang lupa akan masa sebelumnya yang penuh kelimpahan. \v 32 Dua kali mimpi itu disampaikan Allah kepada Baginda, artinya Dia sudah menetapkan bahwa hal itu harus terjadi, dan Dia akan segera melaksanakannya. \p \v 33 “Sekarang, sebaiknya Baginda mencari orang yang cerdas dan bijaksana. Tugaskanlah dia untuk mengelola seluruh negeri Mesir. \v 34 Selain itu, biarlah Baginda juga menugaskan pejabat-pejabat lain untuk mengumpulkan hasil panen dari rakyat Mesir. Selama tujuh tahun kemakmuran, orang-orang harus memberikan dua puluh persen dari seluruh hasil panen mereka. \v 35 Dengan demikian, mereka mengumpulkan gandum selama tujuh tahun yang berlimpah. Dan biarlah Baginda memerintahkan agar bahan makanan itu disimpan di berbagai kota di seluruh Mesir dan dijaga dengan baik. \v 36 Itulah cadangan makanan untuk masa kelaparan yang akan terjadi di seluruh negeri nantinya. Hanya dengan cara ini, seluruh penduduk Mesir akan dapat bertahan hidup.” \s1 Yusuf menjadi orang kedua yang berkuasa di Mesir \p \v 37 Usulan Yusuf dipandang baik oleh raja dan para pejabatnya. \v 38 Lalu kata raja kepada para pejabatnya itu, “Nyatalah bahwa tidak ada seorang pun yang bisa menangani persoalan ini lebih baik daripada Yusuf, karena dia dipimpin oleh roh-roh ilahi.”\f + \fr 41:38 \fk roh-roh ilahi \ft Dalam bahasa Ibrani, ‘elohim’ berarti ‘Allah’ dalam bentuk jamak, tetapi biasanya diterjemahkan tunggal dalam PL. Dalam ucapan raja di sini, TSI menerjemahkan ‘elohim’ sebagai ‘roh-roh ilahi’ karena raja Mesir tidak percaya kepada Allah Yang Esa.\f* \v 39 Raja kemudian berkata kepada Yusuf, “Karena roh-roh ilahi sudah menunjukkan semua ini kepadamu, tidak ada orang lain yang lebih bijaksana dan cerdas daripadamu! \v 40 Saya berikan kepadamu kuasa atas seluruh kerajaan dan rakyat Mesir. Tidak ada yang lebih berkuasa daripadamu kecuali saya sebagai raja. \p \v 41 “Dengan ini, saya mengangkatmu menjadi orang kedua yang berkuasa atas seluruh Mesir.” \v 42 Lalu raja melepas cincin dengan cap kerajaan dari jarinya dan memasangnya pada jari Yusuf. Raja juga memberikan pakaian linen berkualitas tinggi dan kalung emas untuk dikenakan Yusuf. \v 43 Raja kemudian menyuruh Yusuf naik ke kereta kuda yang biasanya digunakan oleh orang kedua yang berkuasa di Mesir. Pasukan pengawal raja membawa Yusuf berkeliling, sambil mengumumkan kepada seluruh rakyat bahwa mereka harus berlutut, karena Yusuf sudah diangkat menjadi penguasa nomor dua di Mesir. \v 44 Kata raja kepada Yusuf, “Saya memang raja, tetapi tidak ada seorang pun yang dapat bertindak di negeri ini tanpa seizinmu.” \p \v 45-46 Demikianlah Yusuf dilantik menjadi penguasa. Usianya tiga puluh tahun ketika dia mulai melayani raja dan memerintah atas seluruh Mesir. Raja memberikan nama baru bagi Yusuf, yakni Safnat Paneah, serta memberinya seorang istri bernama Asnat. Asnat adalah anak Potifera, imam dewa matahari di kota Heliopolis.\f + \fr 41:45-46 \fk Heliopolis \ft Heliopolis adalah nama lain untuk kota On.\f* \p \v 47 Selama tujuh tahun kemakmuran, hasil panen sangat melimpah. \v 48 Dalam tahun-tahun itu, Yusuf mengumpulkan semua kelebihan hasil panen di negeri Mesir. Dia membangun gudang-gudang di setiap kota dan menyimpan hasil panen dari ladang-ladang di wilayah sekitarnya. \v 49 Hasil panen gandum yang dikumpulkan Yusuf begitu melimpah bagaikan pasir di laut sehingga jumlahnya tak dapat dihitung lagi. \p \v 50 Sebelum bencana kelaparan melanda Mesir, Asnat istri Yusuf melahirkan dua anak laki-laki. \v 51 Yusuf menamai anak sulungnya Manasye,\f + \fr 41:51 \fk Manasye \ft Arti nama Manasye adalah ‘menyebabkan lupa’.\f* sebab katanya, “Allah sudah membuatku melupakan segala penderitaanku dan kaum keluarga ayahku.” \v 52 Anak keduanya diberi nama Efraim\f + \fr 41:52 \fk Efraim \ft Arti nama Efraim adalah ‘berbuah’ atau ‘berhasil’.\f* karena dia berkata, “Di negeri penderitaan, Allah sudah membuatku berhasil.” \p \v 53 Sesudah tujuh tahun, berakhirlah masa kemakmuran di Mesir \v 54 dan mulailah bencana kelaparan selama tujuh tahun berikutnya, tepat seperti perkataan Yusuf. Kelaparan melanda berbagai negeri, tetapi di Mesir tetap ada makanan. \v 55 Ketika seluruh rakyat Mesir kelaparan, mereka berseru kepada raja meminta makanan. Raja menyuruh mereka menghadap Yusuf dan melakukan apa yang dia perintahkan. \v 56-57 Sewaktu bencana kelaparan itu semakin parah di seluruh Mesir, Yusuf membuka gudang-gudang gandum dan menjualnya kepada penduduk Mesir. Bencana itu juga menyebar ke seluruh bumi sehingga orang dari bangsa-bangsa lain pun berdatangan kepada Yusuf untuk membeli gandum. \c 42 \s1 Kakak-kakak Yusuf membeli gandum ke Mesir \p \v 1 Ketika Yakub mendapat kabar bahwa ada persediaan gandum di Mesir, dia berkata kepada anak-anaknya, “Kalian jangan diam saja!” \v 2 Lanjut Yakub, “Aku dengar ada gandum di Mesir. Pergilah ke sana dan belilah gandum supaya kita tidak mati kelaparan!” \v 3 Maka kesepuluh kakak Yusuf pergi ke Mesir untuk membeli gandum. \v 4 Tetapi Yakub sengaja tidak mengizinkan Benyamin, adik kandung Yusuf, untuk ikut bersama kakak-kakak tirinya, sebab pikirnya, “Jangan sampai terjadi apa-apa padanya.” \v 5 Kesepuluh anak Yakub berangkat bersama para pembeli lainnya, karena bencana kelaparan melanda seluruh negeri Kanaan. \p \v 6 Pada waktu itu, Yusuf adalah pejabat tertinggi di Mesir dan dialah yang berkuasa untuk menjual gandum kepada seluruh rakyat negeri. Karena itu, kakak-kakak Yusuf datang dan bersujud untuk menghormatinya. \v 7 Ketika Yusuf melihat kakak-kakaknya, dia mengenali mereka, tetapi dia berpura-pura tidak tahu dan berbicara kepada mereka dengan kasar. Tanya Yusuf, “Dari mana kalian?!” \p Jawab mereka, “Kami datang dari Kanaan hendak membeli gandum.” \p \v 8 Meskipun Yusuf mengenali kakak-kakaknya, mereka sudah tidak mengenalinya lagi. \v 9 Saat itu, teringatlah Yusuf pada mimpinya tentang mereka.\x + \xo 42:9 \xt Kej. 37:5-10\x* Lalu dia berkata, “Kalian ini mata-mata dan sengaja menyusup ke sini untuk mencari tahu letak kelemahan negeri kami!” \p \v 10 Jawab mereka, “Tidak, Tuan! Hamba-hambamu ini datang hanya untuk membeli bahan makanan. \v 11 Kami semua anak dari satu ayah. Kami bukan penipu atau mata-mata!” \p \v 12 Kata Yusuf, “Tidak! Kalian pasti datang ke sini untuk menyelidiki letak kelemahan negeri kami!” \p \v 13 Mereka kembali menjawab, “Kami datang dari Kanaan, anak dari satu ayah. Kami ini kakak beradik, semuanya ada dua belas laki-laki. Satu sudah meninggal dan adik kami yang bungsu ada bersama ayah kami.” \p \v 14 Tetapi Yusuf berkata kepada mereka, “Seperti yang sudah saya katakan, kalian ini mata-mata! \v 15 Namun, untuk membuktikan kejujuran kalian, saya bersumpah atas nama raja Mesir bahwa saya tidak akan membiarkan kalian pergi dari tempat ini sebelum adik bungsumu datang ke sini. \v 16 Pilihlah salah satu di antara kalian untuk pulang menjemput adik kalian dan membawanya ke sini. Sementara itu, yang lain akan ditahan dalam penjara sampai ucapan kalian tadi terbukti benar. Kalau ternyata kalian tidak punya adik, maka demi nama raja Mesir, kalian pasti mata-mata!” \p \v 17-18 Lalu Yusuf memasukkan mereka ke dalam penjara. Pada hari ketiga, Yusuf berkata kepada mereka, “Karena saya orang yang takut dan hormat kepada Allah, saya akan membebaskan kalian dengan satu syarat. \v 19 Kalau kalian benar-benar orang jujur, maka biarlah salah satu dari antara kalian tetap ditahan, dan yang lainnya boleh pulang membawa gandum untuk keluarga kalian yang kelaparan. \v 20 Bawalah adik bungsu kalian kepadaku. Dengan begitu, kalian membuktikan bahwa kalian dapat dipercaya, sehingga kalian tidak akan dihukum mati.” Saudara-saudara Yusuf pun setuju. \p \v 21 Berkatalah mereka satu sama lain, “Sekarang kita sedang dihukum atas kesalahan kita terhadap adik kita. Ingatlah betapa dulu kita melihat kepedihan hatinya, dan betapa dia memohon belas kasihan kepada kita, tetapi kita tidak mempedulikannya. Itulah sebabnya kita mengalami semua ini.” \p \v 22 Ruben berkata, “Saat itu sudah kukatakan agar kita jangan menyakiti anak itu, tetapi kalian tidak menghiraukan perkataanku. Sekarang kita menerima balasan atas perbuatan kita.” \p \v 23 Mereka tidak tahu bahwa Yusuf mengerti percakapan mereka, karena sebelumnya mereka berbicara dengan Yusuf melalui seorang penerjemah. \v 24 Mendengar semuanya itu, Yusuf pergi meninggalkan mereka dan menangis. Sesudah mampu menahan perasaanya, dia kembali dan memerintahkan agar Simeon ditahan. Simeon diikat di hadapan saudara-saudaranya, lalu yang lain diperbolehkan pulang ke Kanaan. \p \v 25 Yusuf menyuruh anak buahnya untuk mengisi penuh karung-karung mereka dengan gandum serta memasukkan uang pembayaran gandum ke itu dalam karung mereka masing-masing. Yusuf juga memerintahkan supaya mereka dibawakan bekal dalam perjalanan pulang. \v 26 Sesudah karung-karung itu dimuat ke atas punggung keledai-keledai mereka, orang-orang itu pun berangkat. \p \v 27 Malam harinya, di tempat mereka beristirahat, salah satu saudara Yusuf membuka karungnya untuk memberi makan keledai. Ketika dia membuka karung itu, dilihatnyalah bahwa uang pembayaran ada di atas gandum. \v 28 Lalu dia berkata kepada saudara-saudaranya, “Lihat, uangku dikembalikan! Ini ada di dalam karung!” Mereka pun menjadi takut dan gelisah, lalu berkata satu sama lain, “Apa yang sedang Allah perbuat terhadap kita?” \p \v 29 Beberapa hari kemudian, setibanya di rumah, mereka menceritakan kepada Yakub semua yang sudah terjadi, \v 30 “Penguasa di negeri itu berbicara dengan kasar dan menuduh kami sebagai mata-mata. \v 31 Kami sudah menjelaskan, ‘Kami bukan penipu, bukan mata-mata. \v 32 Kami dua belas bersaudara. Satu adik kami sudah meninggal, dan yang bungsu tinggal bersama ayah kami di Kanaan.’ \v 33 Lalu penguasa itu berkata, ‘Buktikanlah kalau kalian memang orang jujur. Salah satu dari kalian harus tinggal, sedangkan yang lain boleh pulang membawa gandum untuk keluarga kalian. \v 34 Tetapi kalian harus membawa adik bungsumu itu kepada saya. Dengan begitu, saya akan tahu bahwa kalian jujur dan bukan mata-mata. Saya akan melepaskan saudara kalian, dan kalian bebas berjual beli di Mesir.’” \p \v 35 Sewaktu mereka membongkar muatan bahan makanan, tampaklah uang mereka sudah dikembalikan ke dalam karung masing-masing. Melihat itu, Yakub dan anak-anaknya sangat ketakutan. \v 36 Lalu berkatalah Yakub, “Apa kalian mau aku kehilangan semua anakku?! Yusuf sudah mati, Simeon tidak kembali, dan sekarang kalian akan mengambil Benyamin dariku! Betapa malangnya aku!” \p \v 37 Ruben menjawab, “Aku akan bertanggung jawab penuh atas Benyamin. Aku pasti membawanya kembali. Kalau aku tidak membawa dia pulang, Ayah boleh membunuh kedua anak laki-lakiku!” \p \v 38 Tetapi kata Yakub, “Aku tidak mengizinkan Benyamin pergi! Kakaknya sudah mati. Tinggal dia saja anakku dari Rahel. Aku sudah tua, dan kalau sampai terjadi sesuatu terhadapnya, pastilah aku segera masuk Syeol\x + \xo 42:38 \xt Kej. 37:35\x* karena dukacita.” \c 43 \s1 Saudara-saudara Yusuf kembali ke Mesir \p \v 1 Bencana kelaparan semakin parah di negeri itu. \v 2 Sesudah persediaan makanan mereka habis, Yakub berkata kepada anak-anaknya, “Pergilah ke Mesir untuk membeli sedikit bahan makanan lagi.” \p \v 3 Jawab Yehuda, “Ayah, penguasa Mesir itu sudah memperingatkan kita dengan keras untuk jangan menghadap dia bila kami tidak membawa Benyamin. \v 4 Kalau Ayah mengizinkan dia ikut, kami akan segera berangkat untuk membeli gandum. \v 5 Tetapi kalau Ayah tidak mengizinkannya ikut, kami tidak akan pergi, karena penguasa itu sudah mengatakan bahwa kami tidak boleh menghadap tanpa adik kami.” \p \v 6 Kata Yakub, “Mengapa kalian menambah masalah bagiku dengan memberitahu orang itu bahwa kalian masih punya adik?” \p \v 7 Jawab mereka, “Orang itu menanyai kami dengan teliti mengenai diri kita dan keluarga kita. Katanya kepada kami, ‘Apakah ayah kalian masih hidup? Apakah kalian mempunyai saudara yang lain?’ Jadi kami menjawab semua pertanyaannya. Kami tidak tahu kalau dia akan menyuruh kami membawa Benyamin!” \p \v 8 Yehuda berkata kepada ayah mereka, “Izinkanlah Benyamin ikut dan kami akan segera berangkat. Aku yang bertanggung jawab atas dia. Kalau tidak, kita semua akan mati kelaparan. \v 9 Aku menjamin bahwa dia tetap hidup. Jika aku tidak membawanya pulang dengan selamat, biar aku menanggung kesalahan seumur hidupku. \v 10 Seandainya waktu itu Ayah memperbolehkan dia ikut, kami pasti sudah pulang pergi dua kali ke Mesir untuk membeli bahan makanan.” \p \v 11 Jawab Yakub, “Ya sudah. Kalau begitu jangan pergi dengan tangan kosong. Bawalah pemberian untuk penguasa itu dari hasil terbaik negeri ini, sedikit madu, kacang-kacangan,\f + \fr 43:11 \fk kacang-kacangan \ft Kedua jenis kacang yang disebutkan Yakub adalah buah pistasi (Inggris: \+it pistachio nuts\+it*) dan buah badam (\+it almond\+it*). Kedua jenis kacang ini bukan makanan pokok.\f* dan wangi-wangian dari getah pohon.\x + \xo 43:11 \xt Kej. 37:25\x* \v 12 Bawalah uang dua kali lipat karena kalian harus memberikan uang yang waktu itu dikembalikan ke dalam karung-karungmu. Mungkin itu suatu kekeliruan. \v 13 Bawalah adikmu juga dan pergilah menghadap orang itu. \v 14 Semoga Allah Yang Mahakuasa membuat orang itu berbelas kasihan kepada kalian, sehingga kamu semua serta Benyamin dan Simeon kembali kepadaku. Namun, jika aku harus kehilangan anak-anakku lagi, ya sudahlah, yang harus terjadi terjadilah.” \p \v 15 Maka mereka berangkat bersama Benyamin ke Mesir dengan membawa pemberian dari negeri mereka beserta uang pembayaran dua kali lipat. Setibanya di sana, mereka datang menghadap Yusuf. \v 16 Ketika Yusuf melihat Benyamin ada bersama kakak-kakaknya, dia segera menyuruh kepala pengurus rumahnya, “Bawalah orang-orang ini ke rumah saya. Lalu sembelihlah seekor hewan dan masaklah. Siang ini mereka akan makan bersama saya.” \v 17-18 Kepala pengurus rumah pun melaksanakan perintah Yusuf. Tetapi kakak-kakaknya ketakutan saat menyadari bahwa mereka dibawa ke rumah Yusuf. Kata mereka, “Ini pasti karena uang yang dikembalikan ke dalam karung-karung kita saat pertama kali datang ke sini. Mungkin sekarang kita akan dijadikan budak dan keledai-keledai kita akan dirampas.” \s1 Perjamuan makan di rumah Yusuf \p \v 19 Sesampainya di pintu rumah Yusuf, mereka mendekati kepala pengurus rumah itu dan berkata, \v 20 “Tuan, mohon izin berbicara. Dulu kami pernah datang ke sini membeli gandum. \v 21 Dalam perjalanan pulang, ketika kami bermalam, kami membuka karung masing-masing dan menemukan semua uang pembayaran ada di dalam karung. Sekarang kami membawa uang itu untuk dikembalikan. \v 22 Kami tidak tahu siapa yang menaruh uang itu ke dalam karung-karung kami. Kali ini kami juga membawa uang tambahan untuk membeli bahan makanan lagi.” \p \v 23 Kepala pengurus rumah itu berkata, “Jangan kuatir. Tentang uang tersebut, tentulah itu pemberian dari Allahmu, yaitu Allah yang disembah ayahmu. Saya sudah menerima pembayaran kalian yang waktu itu.” Kemudian dia membawa Simeon kepada mereka. \p \v 24 Diantarnya orang-orang itu masuk ke rumah Yusuf, lalu dia membawakan mereka air untuk mencuci kaki serta memberi makan keledai-keledai mereka. \v 25 Anak-anak Yakub kemudian menyiapkan hadiah-hadiah yang akan diberikan kepada Yusuf, karena mereka sudah diberitahu bahwa mereka akan makan siang bersamanya. \p \v 26 Ketika Yusuf pulang, mereka menyerahkan semua pemberian itu sambil bersujud untuk menghormatinya. \v 27 Yusuf menanyakan keadaan mereka, kemudian berkata, “Bagaimana kabar ayahmu yang pernah kalian ceritakan waktu itu? Apakah dia masih hidup?” \p \v 28 Jawab mereka, “Hambamu, ayah kami, masih hidup dan keadaannya baik-baik saja.” Lalu mereka bersujud lagi kepadanya. \p \v 29 Ketika Yusuf melihat Benyamin, dia berkata, “Inikah adik yang pernah kalian ceritakan? Nak, semoga Allah memberkatimu.” \v 30 Tetapi Yusuf tidak dapat menahan perasaan sayang dan rindu kepada adiknya. Jadi dia cepat-cepat masuk ke kamarnya dan menangis. \v 31 Sesudah mencuci muka, Yusuf pun keluar dan sambil menahan perasaannya, dia menyuruh agar makan siang dihidangkan. \p \v 32 Para pelayannya sudah menyediakan meja untuk Yusuf sendiri, meja terpisah untuk kakak beradik itu, dan sebuah meja lain untuk orang-orang Mesir yang biasanya makan bersama Yusuf. Hal ini dilakukan karena bagi orang Mesir, duduk makan bersama orang Ibrani adalah suatu kehinaan. \v 33 Saudara-saudara Yusuf diberi tempat di meja yang berhadapan dengan Yusuf. Tempat duduk mereka diatur menurut urutan kelahiran, mulai dari yang tertua sampai yang termuda. Ketika menyadari hal itu, mereka saling berpandangan dengan terheran-heran. \v 34 Makanan mereka dihidangkan dari meja Yusuf sendiri. Benyamin diberi bagian lima kali lebih banyak daripada kakak-kakaknya. Yusuf dan saudara-saudaranya itu menikmati makan dan minum sampai puas. \c 44 \s1 Yusuf menguji saudara-saudaranya \p \v 1 Sesudah itu, Yusuf berkata kepada kepala pengurus rumahnya, “Isilah karung orang-orang ini dengan gandum sebanyak yang mampu mereka bawa. Masukkan juga uang pembayaran mereka masing-masing di dekat mulut karungnya. \v 2 Untuk karung milik adik mereka yang paling bungsu, taruhlah cawan perakku bersama uang pembayarannya.” Maka kepala pengurus rumah itu melakukan sesuai perintah Yusuf. \p \v 3 Keesokan harinya, waktu masih subuh, saudara-saudara Yusuf dipersilakan berangkat dengan keledai mereka. \v 4 Tetapi baru saja mereka keluar dari kota itu, belum jauh jaraknya, Yusuf berkata kepada kepala pengurus rumahnya, “Kejarlah orang-orang itu. Sesudah kamu menyusul mereka, katakanlah, ‘Tuan kami sudah sangat baik kepada kalian, tetapi kalian malah membalas kebaikannya dengan mencuri cawan peraknya! \v 5 Jahat sekali perbuatanmu! Tuan kami tidak hanya minum dari cawan itu, tetapi juga menggunakannya untuk meramal masa depan.’” \p \v 6 Kepala pengurus rumah itu pun mengejar mereka, lalu berbicara kepada mereka sesuai dengan perintah Yusuf. \v 7 Tetapi jawab saudara-saudara Yusuf kepadanya, “Mengapa Tuan berkata begitu? Hamba-hambamu ini tidak mungkin melakukan hal jahat seperti itu! \v 8 Tuan sendiri tahu bahwa ketika datang kembali dari Kanaan, kami sudah mengembalikan uang pembayaran yang ditemukan dalam karung-karung kami. Untuk apa kami mencuri emas atau perak dari rumah tuanmu? \v 9 Bila Tuan menemukan benda itu di dalam salah satu karung kami, biarlah pemilik karung itu dihukum mati dan kami yang lain dijadikan budak Tuan.” \p \v 10 Kepala pengurus rumah Yusuf berkata, “Baiklah, sesuai dengan hukuman yang kalian tentukan, maka bila benda itu ditemukan, pemilik karung itulah yang akan dijadikan budak bagiku, sedangkan yang lainnya boleh pergi.” \p \v 11 Mereka segera menurunkan karung-karungnya dari keledai masing-masing dan membukanya. \v 12 Lalu kepala pengurus rumah tangga itu memeriksa semua karung, mulai dari anak yang tertua hingga berakhir pada yang bungsu. Cawan perak itu ditemukan di dalam karung milik Benyamin. \v 13 Seketika mereka langsung merobek pakaian masing-masing sebagai tanda duka, lalu memuat lagi karung-karung pada keledai-keledai mereka dan kembali menuju kota. \v 14 Yusuf masih di rumahnya saat Yehuda dan saudara-saudaranya tiba. Mereka bersujud di hadapan Yusuf karena sangat takut. \p \v 15 Berkatalah Yusuf kepada mereka, “Apa-apaan perbuatanmu itu! Tidakkah kalian tahu bahwa orang seperti saya pasti bisa meramalkan apa pun yang disembunyikan?” \p \v 16 Lalu Yehuda menjawab, “Tuan, kami tidak bisa berkata apa-apa. Kami tidak dapat membuktikan bahwa kami benar. Allah sudah mengungkapkan kesalahan kami. Karena itu, biarlah kami semua menjadi budak Tuan, jangan hanya pemilik karung yang kedapatan cawan Tuan.” \p \v 17 Jawab Yusuf, “Tidak! Saya tidak akan berbuat seperti itu. Orang yang di dalam karungnya ditemukan cawan perak saya, dialah yang akan menjadi budak saya. Yang lainnya boleh pergi dengan selamat kepada ayah kalian.” \s1 Yehuda hendak menggantikan Benyamin \p \v 18 Yehuda pun mendekat dan berkata kepada Yusuf, “Tuan, mohon izinkan saya berbicara, dan janganlah marah kepada hambamu ini, karena saya tahu bahwa Tuan mempunyai kekuasaan besar seperti raja. \v 19 Tuan pernah menanyakan apakah kami memiliki ayah atau adik. \v 20 Kami pun sudah menjawab bahwa kami memiliki ayah yang sudah lanjut usia. Dalam masa tuanya, dia mendapat dua anak lagi dari salah seorang istrinya. Yang satu sudah meninggal, dan sekarang tinggal yang bungsu. Itu sebabnya ayah kami sangat menyayanginya. \v 21 Lalu Tuan berkata kepada kami, ‘Bawalah adikmu itu agar saya dapat melihatnya.’ \v 22 Kami pun sudah mengatakan kepada Tuan bahwa anak itu tidak dapat dipisahkan dari ayahnya, karena bila itu terjadi, ayah bisa mati. \v 23 Lalu Tuan mengatakan bahwa kami tidak akan diperbolehkan menghadap jika tidak membawa adik kami itu. \v 24 Ketika pulang, kami pun sudah menyampaikan pesan Tuan kepada ayah kami. \v 25 Lalu ayah menyuruh kami ke sini lagi untuk membeli bahan makanan. \v 26 Tetapi kami mengatakan bahwa tidak mungkin menghadap Tuan tanpa membawa adik kami, karena itu adalah perintah dari Tuan sendiri. \v 27 Lalu berkatalah hambamu, yaitu ayah kami, ‘Kalian sudah tahu bahwa istriku, Rahel, hanya memberiku dua anak laki-laki. \v 28 Yang satu sudah meninggalkanku, dan aku berkata, “Pasti dia diterkam binatang buas.” Sejak saat itu, aku tidak pernah melihatnya lagi. \v 29 Sekarang kalian mau membawa anakku yang bungsu juga. Kalau sampai terjadi sesuatu terhadapnya, aku akan segera masuk Syeol\x + \xo 44:29 \xt Kej. 37:35\x* karena dukacita.’” \p \v 30 Lanjut Yehuda, “Jadi Tuan, apa yang akan terjadi pada ayah jika kami pulang tanpa adik bungsu kami itu? Hanya dialah semangat hidup ayah kami! \v 31 Jika ayah melihat adik bungsu kami tidak pulang bersama hamba-hambamu ini, dia akan mati, dan kami yang bersalah, karena kami seakan membunuh dia dengan dukacita. \v 32 Sebagai jaminan kepada ayah, hambamu ini sudah berjanji akan membawa pulang adik bungsu kami. Kalau dia tidak pulang, saya akan bersalah terhadap ayah seumur hidup. \v 33 Karena itu, hamba mohon untuk dapat menggantikan adik kami menjadi budak Tuan. Izinkanlah Benyamin pulang bersama kakak-kakaknya yang lain. \v 34 Saya tidak sanggup menyaksikan duka macam apa yang akan diderita ayah kami apabila saya kembali tanpa membawa adik kami!” \c 45 \s1 Yusuf mengungkapkan dirinya \p \v 1 Yusuf tidak mampu lagi menahan perasaannya, maka disuruhnya semua pelayannya untuk keluar ruangan. Ketika dia tinggal sendirian bersama saudara-saudaranya, dia berkata, “Ini aku, Yusuf!” \v 2 Yusuf pun menangis tersedu-sedu hingga terdengar oleh beberapa orang Mesir, dan berita itu dengan cepat sampai ke istana raja. \p \v 3 Katanya lagi, “Akulah Yusuf! Benarkah ayahku masih hidup?” Tetapi saudara-saudaranya hanya bisa diam karena terkejut dan takut. \v 4 Berkatalah Yusuf kepada saudara-saudaranya, “Mari, mendekatlah.” Maka mereka pun mendekat. “Aku Yusuf, saudara kalian, yang kalian jual kepada para pedagang yang waktu itu sedang menuju Mesir. \v 5 Janganlah menyesali diri atau marah terhadap dirimu sendiri karena kalian sudah menjualku. Sesungguhnya Allahlah yang sudah mengatur agar aku ke sini terlebih dahulu, untuk dapat menyelamatkan hidup banyak orang. \v 6 Bencana kelaparan sudah dua tahun dan masih akan terus berlangsung selama lima tahun ke depan. Tidak ada yang bisa membajak ataupun memanen kebun mereka. \v 7 Allah sudah mengutus aku mendahului kalian untuk menyelamatkanmu dengan cara yang luar biasa ini, supaya keturunan kalian tetap bertahan di bumi. \v 8 Jadi, bukan kalian yang mengatur supaya aku dibawa ke sini, melainkan Allah sendiri. Dia sudah menempatkan aku sebagai penasihat bagi raja, tuan atas seluruh istananya, dan penguasa atas seluruh Mesir.” \p \v 9 Sesudah itu Yusuf berkata lagi, “Segeralah kembali kepada ayah dan katakan kepadanya, \pi1 ‘Anakmu Yusuf masih hidup! Allah sudah menempatkan dia sebagai penguasa atas seluruh Mesir. Segeralah datang! Jangan lama-lama! \v 10 Bawalah semua harta benda, sapi, domba, dan kambing kalian. Ayah dan semua anak cucu kalian akan tinggal di daerah Gosyen,\f + \fr 45:10 \fk Gosyen \ft Wilayah Gosyen terletak di daerah timur laut muara sungai Nil.\f* supaya lebih dekat dengan aku. \v 11 Bencana kelaparan ini masih akan berlangsung selama lima tahun lagi. Karena itu, sebaiknya ayah dan semua saudaraku tinggal dekat dengan aku, supaya aku dapat mencukupi semua kebutuhan kalian dan ternak kalian. Dengan begitu kalian bisa bertahan melalui bencana kelaparan yang hebat ini.’” \p \v 12 Kata Yusuf lagi, “Kalian semua, khususnya Benyamin, sudah melihat dengan mata kepalamu sendiri bahwa akulah Yusuf. \v 13 Ceritakanlah kepada ayah tentang kejayaanku di Mesir yang sudah kalian lihat sendiri ini. Dan segeralah bawa ayah kepadaku!” \v 14 Lalu Yusuf dan adiknya Benyamin saling berpelukan dan keduanya menangis. \v 15 Dia juga mencium dan memeluk kakak-kakaknya sambil menangis. Sesudah itu, mereka bercakap-cakap dengan dia. \s1 Raja mengundang keluarga Yusuf tinggal di Mesir \p \v 16 Berita tentang kedatangan saudara-saudara Yusuf terdengar sampai ke istana. Raja dan semua pejabatnya turut senang. \p \v 17 Lalu kata raja kepada Yusuf, “Suruhlah saudara-saudaramu memuat bahan makanan sebanyak yang mereka perlukan ke atas keledai-keledai mereka dan pulang ke Kanaan. \v 18 Biarlah mereka kembali ke sini dengan membawa serta ayah kalian dan seluruh anggota keluargamu untuk menetap di sini. Saya akan memberikan tanah terbaik di Mesir, dan mereka akan hidup berkecukupan di sini. \v 19 Juga suruhlah mereka membawa sejumlah kereta untuk menjemput ayah kalian, kaum perempuan, dan anak-anak kecil. \v 20 Mereka tidak perlu memikirkan soal harta benda yang harus ditinggalkan, karena barang-barang terbaik di negeri ini akan menjadi milik mereka.” \p \v 21 Anak-anak Yakub pun melaksanakan semua hal itu. Dan sesuai perintah raja, Yusuf membawakan beberapa kereta serta bekal yang cukup untuk perjalanan. \v 22 Yusuf juga memberikan kepada kakaknya masing-masing satu pasang pakaian. Tetapi kepada adiknya, Benyamin, diberikannya lima pasang pakaian ganti dan 3,5 kilogram keping perak. \v 23 Selain itu, Yusuf mengirimkan untuk ayahnya sepuluh keledai jantan yang mengangkut muatan berupa hasil terbaik Mesir, juga sepuluh keledai betina yang mengangkut gandum, roti, serta bahan makanan lain untuk bekal perjalanan ayahnya ke Mesir. \v 24 Sesudah itu, saudara-saudaranya berpamitan, dan Yusuf berpesan agar mereka tidak bertengkar satu sama lain dalam perjalanan. \v 25 Demikianlah mereka keluar dari Mesir dan kembali ke Kanaan, kepada ayah mereka. \p \v 26 Setibanya di rumah, mereka menceritakan kepada Yakub, “Yusuf masih hidup! Dia sudah menjadi penguasa atas seluruh Mesir!” Mendengar berita itu, Yakub terkejut dan tidak langsung percaya. \v 27 Tetapi ketika mereka menyampaikan semua pesan Yusuf kepadanya dan sesudah melihat kereta-kereta yang dikirim untuk menjemputnya, bangkitlah semangat hidup Yakub. \p \v 28 Katanya, “Anakku Yusuf masih hidup! Hanya inilah kerinduan hatiku sekarang, untuk dapat bertemu dengannya sebelum aku mati.” \c 46 \s1 Yakub dan seluruh keluarganya pindah ke Mesir \p \v 1 Lalu Yakub memulai perjalanannya ke Mesir dengan membawa semua yang dia miliki. Setibanya di Bersyeba, dia mempersembahkan beberapa hewan kurban kepada Allah Isak, ayahnya. \v 2 Malam itu, Allah berbicara kepadanya dalam mimpi, “Yakub, Yakub!” \p Jawabnya, “Ya, ini aku.” \p \v 3 Allah berkata, “Akulah Allah, Allah ayahmu. Janganlah takut untuk pergi ke Mesir, karena di sana Aku akan menjadikan keturunanmu bangsa yang besar. \v 4 Aku akan menyertaimu sampai ke Mesir, dan suatu hari nanti Aku akan membawa keturunanmu kembali ke Kanaan. Yusuf akan ada bersamamu ketika kamu meninggal.” \p \v 5 Lalu Yakub bersama rombongan keluarga besarnya berangkat dari Bersyeba menuju Mesir. Anak-anaknya mengatur muatan kereta-kereta yang sudah dikirim oleh raja, supaya Yakub, para menantunya, serta anak-anak kecil dapat naik. \v 6 Mereka membawa semua harta benda dan ternak yang mereka peroleh selama di negeri Kanaan. Seluruh keturunan Yakub juga ikut ke Mesir, \v 7 yaitu semua anak cucunya, baik laki-laki maupun perempuan. \p \v 8-15 Inilah daftar nama anak-anak lelaki Yakub yang pergi ke Mesir. \li1 Pertama, keturunan dari Lea, yang semuanya lahir di Padan Aram: \li2 Ruben, anak sulung, beserta empat anak laki-lakinya, yaitu Henok, Palu, Hesron, dan Karmi. \li2 Simeon beserta enam anak laki-lakinya, yaitu Yemuel, Yamin, Ohad, Yakin, Zohar, dan Saul. (Saul adalah anak Simeon dari istrinya yang berasal dari Kanaan.) \li2 Lewi beserta tiga anak laki-lakinya, yaitu Gerson, Kehat, dan Merari. \li2 Yehuda beserta tiga anak laki-lakinya yang masih hidup, yaitu Syela, Peres, dan Zerah. (Dua kakak mereka, Er dan Onan, sudah meninggal di Kanaan.) Peres mempunyai dua anak laki-laki, yaitu Hesron dan Hamul. \li2 Isakar beserta empat anak laki-lakinya, yaitu Tola, Pua, Ayub, dan Simron. \li2 Zebulon beserta tiga anak laki-lakinya, yaitu Sered, Elon, dan Yahleel. \li2 Selain anak laki-laki tersebut, ada juga seorang anak perempuan bernama Dina. Jumlah keturunan dari Lea yang ikut ke Mesir adalah 33 orang. \li1 \v 16-18 Kedua, keturunan dari Zilpa, budak perempuan Lea pemberian Laban: \li2 Gad beserta tujuh anak laki-lakinya, yaitu Sifion, Hagi, Suni, Esbon, Eri, Arodi, dan Areli. \li2 Asyer beserta empat anak laki-lakinya, yaitu Yimna, Yiswa, Yiswi, dan Beria. Asyer juga mempunyai seorang anak perempuan bernama Sera. Beria mempunyai dua anak laki-laki, yakni Heber dan Malkiel. \li2 Jumlah keturunan dari Zilpa yang ikut ke Mesir adalah 16 orang. \li1 \v 19-22 Ketiga, keturunan dari Rahel: \li2 Yusuf, yang sudah lebih dulu pergi ke Mesir dan mempunyai dua anak lelaki di sana, yaitu Manasye dan Efraim, dari istrinya yang bernama Asnat dari kota Heliopolis. (Asnat adalah anak Potifera, imam dewa matahari yang disebut Ra.) \li2 Benyamin beserta sepuluh anak laki-lakinya, yaitu Bela, Beker, Asbel, Gera, Naaman, Ehi, Rosi, Mupim, Hupim, dan Ared. \li2 Jumlah keturunan dari Rahel adalah 14 orang. \li1 \v 23-25 Keempat, keturunan dari Bilha, budak perempuan Rahel pemberian Laban: \li2 Dan beserta seorang anak lelakinya, yaitu Husim. \li2 Naftali beserta empat anak laki-lakinya, yaitu Yahzel, Guni, Yezer, dan Syilem. \li2 Jumlah keturunan dari Bilha yang ikut ke Mesir adalah 7 orang. \p \v 26 Seluruh keturunan Yakub dari keempat istrinya yang ikut bersamanya ke Mesir adalah 66 orang, belum termasuk menantu-menantu perempuan. \v 27 Jumlah keseluruhan keturunan Yakub bila ditambah dua anak Yusuf yang lahir di Mesir serta keturunan mereka adalah 70 orang. \s1 Keluarga Yakub tiba di Gosyen \p \v 28 Sebelum mereka sampai di Gosyen, Yehuda diutus terlebih dahulu menghadap Yusuf untuk menanyakan petunjuk tentang tempat yang disediakan bagi mereka di daerah Gosyen. Ketika rombongan Yakub tiba di situ, \v 29 Yusuf menyuruh supaya keretanya disiapkan, lalu dia pergi menyambut ayahnya. Saat mereka bertemu, Yusuf memeluk leher ayahnya dan menangis lama sekali. \v 30 Yakub berkata kepada Yusuf, “Sekarang aku bisa mati dengan tenang karena sudah melihat wajahmu dan mengetahui bahwa ternyata kamu masih hidup!” \p \v 31 Lalu Yusuf menyampaikan pesan kepada saudara-saudaranya dan seluruh keluarga Yakub, “Aku akan pergi menghadap raja Mesir untuk memberitahu bahwa ayah, saudara-saudaraku, dan semua anggota keluarga besar kita sudah datang dari Kanaan. \v 32 Aku juga akan menyampaikan bahwa kalian adalah gembala, dan bahwa kalian membawa seluruh kawanan ternak kalian dan semua harta benda lain. \v 33 Apabila raja bertanya, ‘Apa pekerjaan kalian,’ \v 34 maka kalian harus menjawab, ‘Sejak kecil, kami menggembalakan ternak sama seperti nenek moyang kami.’ Dengan begitu, kalian akan diperbolehkan untuk menetap dan menggembalakan ternak di Gosyen. Yusuf menyuruh mereka menjawab demikian karena bagi orang Mesir, mata pencaharian sebagai gembala dianggap hina.” \c 47 \s1 Raja mengizinkan rombongan Yakub tinggal di Gosyen \p \v 1 Lalu Yusuf pergi menghadap raja Mesir dan melaporkan, “Baginda, ayah saya dan semua saudara saya sudah tiba dari Kanaan. Mereka membawa kawanan ternak dan segala harta benda mereka. Sekarang mereka sudah sampai di Gosyen.” \p \v 2 Yusuf juga membawa lima orang kakaknya menghadap raja. \v 3 Kemudian raja bertanya, “Apa mata pencaharian kalian?” \p Jawab mereka, “Kami gembala ternak turun temurun, sejak zaman nenek moyang kami. \v 4 Negeri Kanaan sedang dilanda kekeringan. Kami kesulitan menggembalakan kawanan ternak. Karena itu, bila Baginda berkenan, kami mohon agar diizinkan menggembalakan kawanan ternak kami di Gosyen dan menetap untuk sementara waktu di situ.” \p \v 5 Raja berkata kepada Yusuf, “Ayahmu dan saudara-saudaramu sudah datang kepadamu. \v 6 Negeri Mesir terbuka bagimu. Gosyen adalah wilayah terbaik di negeri ini. Biarkanlah ayah dan saudara-saudaramu menetap di situ. Bila ada di antara mereka yang mahir menggembala, pekerjakanlah mereka untuk mengurus ternakku.” \p \v 7 Lalu Yusuf mengajak ayahnya menghadap raja, dan Yakub memberkati raja. \v 8 Tanya raja kepada Yakub, “Berapakah usiamu?” \p \v 9 Jawab Yakub, “Hambamu ini sudah menjalani hidup yang penuh kesusahan sebagai pengembara selama seratus tiga puluh tahun. Itu sangat singkat dibandingkan usia nenek moyang saya dalam pengembaraan mereka.” \v 10 Sebelum pamit, Yakub mengucapkan berkat perpisahan kepada raja. \p \v 11 Sesudah itu Yusuf membantu ayah dan saudara-saudaranya untuk menetap di tanah terbaik di Mesir, di daerah Rameses, sesuai perintah raja. \v 12 Yusuf memberikan bahan makanan yang cukup untuk ayahnya, saudara-saudaranya, serta seluruh sanak saudara mereka menurut jumlah kebutuhan masing-masing keluarga. \s1 Strategi Yusuf menghadapi bencana kelaparan di Mesir \p \v 13 Bencana kelaparan semakin memburuk. Di mana-mana tidak ada makanan, sehingga seluruh penduduk Mesir dan Kanaan menderita karena kelaparan dahsyat itu. \v 14 Orang-orang Mesir dan Kanaan membeli bahan makanan dari Yusuf hingga semua uang mereka masuk ke kas Yusuf. Lalu dia menyerahkan uang itu kepada raja. \v 15 Ketika seluruh uang warga Mesir maupun Kanaan terpakai habis, orang-orang Mesir mendatangi Yusuf dan berkata, “Berilah kami makanan. Uang kami sudah habis. Haruskah kami mati kelaparan di hadapanmu?” \p \v 16 Yusuf menjawab, “Kalau kalian sudah tidak punya uang lagi, berikanlah ternak kalian sebagai pembayaran.” \v 17 Maka mereka membawa hewan ternak kepada Yusuf untuk ditukar dengan bahan makanan. Ada yang membawa kuda, keledai, sapi, kambing, ataupun domba. Yusuf pun memberi mereka bahan makanan sebagai gantinya. Hal ini terjadi sepanjang tahun itu. \p \v 18 Pada tahun berikutnya, rakyat kembali menghadap Yusuf dan berkata, “Kami tidak dapat menyembunyikan dari Tuan bahwa uang kami sudah habis, dan semua hewan kami juga sudah menjadi milik Tuan. Tidak ada lagi yang dapat kami jual untuk makanan, kecuali tanah kami. Atau kami terpaksa menjual diri kami sebagai budak! \v 19 Apakah kami harus binasa di hadapanmu, dan tanah kami menjadi tandus?! Ambillah kami dan tanah kami sebagai pembayaran bahan makanan, karena kami sudah tidak punya apa-apa lagi. Biarlah kami menjadi budak raja dan tanah kami menjadi miliknya! Berilah kami benih untuk ditanam, agar kami tetap bertahan hidup dan tidak binasa, dan agar tanah kami tidak menjadi tandus!” \p \v 20 Maka Yusuf membeli semua tanah di Mesir untuk raja. Para pemilik ladang terpaksa menjual ladang mereka karena bencana kelaparan begitu hebat. Semua ladang pun menjadi milik raja Mesir. \v 21 Lalu seluruh rakyat— dari ujung perbatasan Mesir sampai ke ujung perbatasan yang lain— dijadikan budak.\f + \fr 47:21 \fk perbedaan tekstual \ft Seperti banyak terjemahan lain, TSI mengikuti LXX di ayat ini. Teks Masoret menuliskan, “Lalu mengenai rakyat, Yusuf memindahkan mereka ke kota-kota di Mesir, dari ujung yang satu sampai ke ujung yang lain.”\f* \v 22 Hanya tanah milik para imam Mesir yang tidak dibeli Yusuf, karena mereka menerima jatah makanan dari raja sehingga tidak perlu menjual tanah mereka. \p \v 23 Yusuf berkata kepada rakyatnya, “Perhatikanlah, saya sudah membeli kalian dan ladang kalian untuk raja, maka tanamlah benih-benih ini. \v 24 Pada waktu panen nanti, kalian wajib memberikan dua puluh persen kepada raja. Yang delapan puluh persen adalah milikmu untuk dijadikan benih dan untuk bahan makanan bagi anak-anakmu dan semua yang tinggal di rumahmu.” \p \v 25 Rakyat menjawab, “Tuan sudah menyelamatkan nyawa kami! Biarlah kami berkenan di hadapan Tuan. Kami akan menjadi budak raja.” \v 26 Yusuf menjadikan ketetapan itu sebagai undang-undang yang masih berlaku di Mesir hingga kitab ini ditulis, yaitu dua puluh persen dari semua hasil panen adalah milik raja. Hanya tanah para imam yang tidak menjadi milik raja. \p \v 27 Orang-orang Israel menetap di wilayah Gosyen. Mereka memiliki tanah di sana dan hidup mereka berhasil. Jumlah mereka semakin bertambah. \v 28 Yakub tinggal di Mesir selama tujuh belas tahun, sampai umurnya mencapai 147 tahun. \v 29 Ketika Yakub sudah hampir mati, dia memanggil Yusuf dan berkata, “Kalau kamu benar-benar mengasihi aku, letakkan tanganmu di antara pangkal pahaku\x + \xo 47:29 \xt Kej. 24:2\x* untuk menunjukkan kesetiaanmu memegang janji bahwa kamu tidak akan menguburkan aku di Mesir. \v 30 Aku ingin dikubur bersama nenek moyangku. Sesudah aku mati, bawalah aku keluar dari Mesir dan kuburkanlah aku bersama mereka.” \p Jawab Yusuf, “Aku akan melaksanakan permintaan Ayah.” \p \v 31 Kata Yakub, “Bersumpahlah bahwa kamu akan melakukannya.” Maka Yusuf pun bersumpah. Lalu Yakub bersujud di tempat tidur, pada bagian di mana dia biasa meletakkan kepalanya,\f + \fr 47:31 \fk pada bagian … meletakkan kepalanya \ft Teks Ibrani menuliskan, ‘bersujud di kepala tempat tidur’. Namun, penulis surat Ibrani di PB mengutip ayat ini dari LXX, karena itu Ibr. 11:21 mengatakan ‘bersandar pada tongkatnya’.\f* dan mengucap syukur kepada TUHAN. \c 48 \s1 Yakub memberkati Efraim dan Manasye \p \v 1 Beberapa waktu kemudian, seseorang mengabarkan pada Yusuf, “Tuan, keadaan ayahmu semakin memburuk.” Maka Yusuf mengajak kedua anaknya, Manasye dan Efraim, untuk mengunjungi Yakub. \v 2 Ketika Yakub diberitahu bahwa Yusuf sudah datang, dia mengumpulkan segenap tenaganya untuk duduk di tempat tidur. \p \v 3 Berkatalah Yakub kepada Yusuf, “Allah Yang Mahakuasa datang kepadaku di Lus, di negeri Kanaan, dan memberkati aku. \v 4 Dia berkata kepadaku, ‘Aku akan memberimu keturunan yang banyak. Mereka akan bertambah banyak dan menjadi bangsa yang besar. Aku akan memberikan tanah ini kepada keturunanmu untuk menjadi milik mereka selamanya.’ \v 5 Yusuf anakku, kedua putramu yang lahir di Mesir sebelum ayah datang kepadamu sudah ayah anggap sebagai anak sendiri, sama seperti Ruben dan Simeon. \v 6 Apabila kamu mempunyai keturunan lagi, barulah anak-anak yang berikutnya itu menjadi milikmu dan warisan mereka akan dicatat di bawah kakak-kakak mereka. \v 7 Mengenai aku, ketika aku dalam perjalanan dari Padan Aram, aku sangat sedih karena meninggalnya Rahel di Kanaan, tidak jauh dari Efrata. Aku menguburnya dalam perjalanan ke Efrata.” (Kota itu sekarang dikenal sebagai Betlehem.)\x + \xo 48:7 \xt Kej. 35:19-20\x* \p \v 8 Ketika Yakub melihat kedua anak Yusuf, dia bertanya, “Siapakah anak-anak ini?” \p \v 9 Jawab Yusuf kepada ayahnya, “Mereka inilah anak-anakku yang sudah Allah berikan kepadaku di Mesir.” \p Lalu berkatalah Yakub, “Dekatkanlah kepadaku agar aku memberkati mereka.” \p \v 10 Saat itu penglihatan Yakub sudah rabun karena usianya yang sangat lanjut. Yusuf membawa kedua anaknya mendekati Yakub, dan Yakub mencium serta memeluk mereka. \v 11 Katanya kepada Yusuf, “Ayah tidak menyangka akan dapat melihat wajahmu lagi. Tetapi Allah bahkan mengizinkan aku bertemu anak-anakmu juga!” \p \v 12 Lalu Yusuf melepaskan anak-anaknya dari pangkuan Yakub. Dia bersujud untuk memberi hormat kepada ayahnya. \v 13 Yusuf mengatur posisi kedua anaknya di hadapan Yakub. Dengan tangan kanannya, Yusuf menempatkan Efraim di sisi kiri Yakub, dan dengan tangan kirinya, Yusuf menempatkan Manasye di sisi kanan Yakub. \v 14 Namun, Yakub mengulurkan tangan kanannya menjamah kepala Efraim, anak bungsu yang berada di sisi kirinya, dan dengan tangan kirinya, dia menjamah kepala Manasye, anak sulung yang ada di sisi kanan, sehingga tangan Yakub bersilangan. \p \v 15 Dia kemudian memberkati keturunan Yusuf dengan berkata, \q1 “Allah yang disembah nenek moyangku, Abraham dan Isak, \q2 yaitu Allah yang sudah menggembalakan aku setiap hari selama hidupku \q2 \v 16 dan yang melalui malaikat-Nya sudah melindungi aku dari segala kejahatan, \q2 Dialah yang memberkati anak-anak ini. \q1 Kiranya melalui anak-anak ini, namaku dan nama nenek moyang kita, Abraham dan Isak, diteruskan, \q2 dan kiranya keturunan mereka memenuhi seluruh bumi.” \p \v 17 Saat Yusuf melihat bahwa ayahnya menaruh tangan kanan pada kepala Efraim, dia tidak setuju. Maka Yusuf memegang tangan kanan Yakub, hendak memindahkannya dari atas kepala Efraim dan menaruhnya ke atas kepala Manasye. \v 18 “Jangan seperti itu, Ayah,” kata Yusuf kepada Yakub. “Yang sulung ada di sebelah sini. Letakkanlah tangan kanan Ayah di kepala anakku yang sulung.” \p \v 19 Tetapi Yakub menolak dan berkata, “Aku tahu, Nak, aku tahu. Keturunan Manasye akan menjadi suatu bangsa yang hebat. Walaupun demikian, Efraim akan menjadi bangsa yang lebih hebat, dan jumlah keturunannya akan menjadi banyak bangsa.” \v 20 Pada hari itu, Yakub memberkati mereka, “Mulai sekarang, semua orang Israel akan memakai nama kalian ketika memberkati orang lain. Mereka akan berkata, ‘Semoga Allah memberkatimu seperti Efraim dan Manasye.’” Dengan demikian, Yakub mendahulukan Efraim daripada Manasye. \p \v 21 Kemudian Yakub berkata kepada Yusuf, “Tidak lama lagi, aku akan meninggal, tetapi Allah akan menyertaimu dan memimpin kamu kembali ke tanah nenek moyangmu. \v 22 Selain itu, aku berikan kepadamu dan bukan kepada saudara-saudaramu, daerah perbukitan yang sudah aku rebut dari orang Amori ketika berperang melawan mereka dengan pedang dan busur panahku.” \c 49 \s1 Nubuatan Yakub bagi anak-anaknya \p \v 1 Yakub memanggil anak-anaknya untuk berkumpul lalu berpesan kepada mereka, “Anak-anakku, aku hendak menyampaikan apa yang akan terjadi kepada kalian di masa mendatang. \q1 \v 2 Berkumpullah, hai anak-anak Yakub, dengarkanlah Israel, ayahmu. \q1 \v 3 Ruben, kamulah anak sulungku yang lahir ketika aku masih muda. \q2 Kamu yang seharusnya paling dihormati \q2 dan yang terkuat dari semua anakku. \q2 \v 4 Tetapi kamu tidak dapat dikendalikan, bagaikan banjir yang tidak bisa dibendung. \q2 Kamu sudah melakukan dosa yang sangat memalukan dengan meniduri salah seorang istriku! \q2 Karena itu, kamu dan keturunanmu tidak akan menjadi yang terutama \q2 dan tidak akan memimpin adik-adikmu. \q1 \v 5 Simeon dan Lewi— kakak beradik \q2 yang menggunakan pedang untuk melakukan kekerasan— \q2 \v 6 aku tidak mau terlibat dalam persekongkolan kalian \q2 ataupun bersepakat dengan kalian dalam rencana yang jahat. \q2 Kalian berdua sudah membunuh orang karena amarah \q2 dan melumpuhkan banteng sebagai hiburan. \q2 \v 7 Terkutuklah amarah kalian yang begitu keji dan tidak dapat dikendalikan. \q2 Aku akan menyebarkan keturunan kalian di antara suku-suku dari keturunanku yang lain, \q2 dan mencerai-beraikan keturunan kalian di antara bangsa Israel. \q1 \v 8 Yehuda, saudara-saudaramu memujimu! \q2 Keturunanmu akan menaklukkan musuh-musuh. \q2 Anak-anakku yang lain akan tunduk kepadamu. \q2 \v 9 Kekuasaan suku Yehuda bagaikan seekor singa muda yang beristirahat sesudah mencabik dan puas memakan mangsanya. \q2 Tidak ada seorang pun yang akan berani mengganggu kalian. \q2 \v 10 Tongkat kerajaan tidak akan beralih dari suku Yehuda, \q2 dan keturunannya akan memerintah \q2 hingga tiba saatnya kelak datang seseorang yang berhak memiliki tongkat kerajaan itu. \q2 Dialah penguasa yang akan ditaati oleh segala bangsa.\f + \fr 49:10 \fk seorang … penguasa … \ft Nubuat dalam ayat ini dipenuhi dalam Raja Daud, lalu mendapat penggenapan sempurna oleh Kristus Yesus. Kristus adalah penggenapan dari berbagai nubuatan tentang seorang raja dari keturunan Raja Daud, yang berasal dari suku Yehuda (2Sam. 7:12-16; 1Taw. 17:11-14; Yes. 11:1-10; Yer. 33:15-17). TSI sengaja tidak menggunakan huruf besar untuk kata ‘seorang’ dan ‘penguasa’ karena semua orang yang sedang mendengarkan Yakub— bahkan Musa ketika menulis cerita ini— belum tahu bahwa Penguasa yang dimaksud adalah ilahi. Baris ketiga dalam ayat ini sangat sulit ditafsirkan dalam Teks Masoret. Seperti banyak terjemahan, TSI menerjemahkan arti baris ini menurut LXX.\f* \q2 \v 11 Dia akan mengikat keledainya pada pohon anggur pilihan \q2 dan mencuci pakaiannya dalam air anggur yang berwarna merah darah. \q2 \v 12 Matanya indah, lebih gelap daripada air anggur, \q2 dan giginya kuat, lebih putih daripada susu.\f + \fr 49:12 \fk kiasan-kiasan dalam ayat 11-12 \ft Kiasan-kiasan ini menunjukkan bahwa penguasa dari keturunan Yehuda akan diberkati dengan kemakmuran dan kesehatan. Ayat ini bukan berarti bahwa mata penguasa itu merah karena terlalu banyak minum anggur.\f* \q1 \v 13 Zebulon, kamu dan keturunanmu akan hidup makmur di tepi laut \q2 dan berdagang dengan kapal-kapal dagang yang berlabuh di lepas pantai. \q2 Kalian akan menguasai perdagangan sampai ke batas wilayah Sidon. \q1 \v 14 Isakar, kamu dan keturunanmu akan seperti seekor keledai yang kuat tetapi malas. \q2 Kalian berbaring di antara keranjang-keranjang bebanmu, \q2 \v 15 karena kalian melihat tempat bersantaimu itu baik keadaannya dan indah pemandangannya. \q2 Oleh sebab itu, kalian akan terpaksa membawa beban pada punggung kalian dan bekerja sebagai budak. \q1 \v 16 Untuk Dan, kamu beserta keturunanmu akan memimpin dan mengadili\f + \fr 49:16 \fk memimpin dan mengadili \ft Arti nama Dan adalah ‘dia memimpin dan mengadili’ (Kej. 30:6). Yakub bernubuat bahwa suku Dan akan hidup sesuai namanya.\f* suku kalian sendiri, serta hidup seperti suku-suku Israel yang lain. \q2 \v 17 Bagaikan ular-ular di pinggir jalan, ular-ular berbisa di tepi jalan setapak, \q2 para keturunanmu akan menggigit kaki kuda yang lewat sehingga penunggangnya terlempar ke belakang.” \b \q1 \v 18 Lalu Yakub berdoa, “Ya TUHAN, aku menantikan keselamatan dari Engkau bagi keturunanku.” \b \p \v 19 Sesudah itu, Yakub melanjutkan penyataan masa depan untuk anak-anaknya yang lain. \b \q1 “Gad, kamu dan keturunanmu akan diserang oleh perampok, \q2 tetapi kalian akan berbalik merampok mereka. \q1 \v 20 Asyer, kamu dan keturunanmu akan menghasilkan bahan makanan yang melimpah dan bermutu tinggi, \q2 yang pantas disajikan bagi para raja. \q1 \v 21 Naftali, kamu dan keturunanmu akan seperti rusa yang bebas berlari, \q2 yang menghasilkan keturunan yang gagah. \q1 \v 22 Yusuf, kamu dan keturunanmu akan seperti pohon yang subur di tepi mata air, \q2 dengan cabang-cabang yang tumbuh melewati tembok dan berbuah lebat. \q2 \v 23 Musuh-musuh akan menyerang kalian dengan busur panah mereka dan menganiaya kalian. \q2 \v 24 Namun, busur kalian tetap kokoh dan lengan kalian tetap kuat. \q2 Kekuatan kalian adalah kekuatan dari Yang Mahakuasa, Allah dan Pelindung Yakub. \q2 Karena TUHAN bagaikan gembala dan gunung batu tempat perlindungan bagi seluruh Israel. \q2 \v 25 Biarlah Allahku menolong kalian. \q2 Kiranya Allah Yang Mahakuasa memberkati kalian \q2 dengan air hujan dari langit dan mata air dari dalam bumi. \q2 Dialah yang akan memberkati kalian dengan banyak keturunan dan ternak berlimpah. \q2 \v 26 Berkat-berkat dari aku, ayahmu, lebih besar dan lebih menguntungkan daripada kelimpahan hasil alam di gunung-gunung dan bukit-bukit yang sudah ada sejak purba kala. \q2 Biarlah semua berkat ini dilimpahkan atas kalian, keturunan Yusuf. Kalian akan memimpin di antara saudara-saudaramu sesama bangsa Israel. \q1 \v 27 Benyamin, kamu dan keturunanmu akan seperti seekor serigala yang ganas. \q2 Pada pagi hari kalian akan menghabisi musuh-musuh kalian, \q3 dan pada petang hari kalian akan membagi-bagikan jarahan.” \p \v 28 Itulah nubuatan terakhir Yakub bagi kedua belas suku Israel. Dia memberkati mereka dengan berkat yang sesuai bagi mereka masing-masing. \s1 Pesan terakhir Yakub \p \v 29 Kemudian Yakub menyampaikan ucapan terakhirnya kepada mereka, “Sudah dekat waktunya bagiku untuk menyusul nenek moyangku dalam kematian. Kuburkanlah aku bersama nenek moyangku di gua yang dibeli Abraham dari Efron orang Het. \v 30 Gua itu berada di Makpela, tidak jauh dari Hebron di Kanaan. Abraham membeli ladang itu dari Efron untuk dijadikan sebagai kuburan keluarga. \v 31 Abraham dan Sara istrinya dikuburkan di sana, juga Isak dan istrinya, Ribka. Di sanalah juga aku menguburkan Lea. \v 32 Lahan dan gua itu dibeli dari orang Het. Kuburkanlah aku di sana.” \p \v 33 Sesudah menyampaikan pesan-pesan terakhirnya, Yakub berbaring lalu meninggal. \c 50 \s1 Jenazah Yakub diawetkan \p \v 1 Dengan sangat sedih, Yusuf memeluk ayahnya dan mencium wajahnya sambil menangis. \v 2 Lalu Yusuf memberi perintah agar jenazah ayahnya diawetkan dengan wangi-wangian dari getah pohon. Perintah itu dikerjakan oleh orang-orang Mesir yang ahli dalam pengawetan jenazah. \v 3 Waktu yang diperlukan untuk mengerjakannya adalah empat puluh hari. Orang-orang Mesir berkabung untuk Yakub selama tujuh puluh hari. \v 4 Setelah masa berkabung selesai, Yusuf berkata kepada para pegawai istana, “Kalau kalian bersedia membantu saya, tolong sampaikan pesan ini kepada raja, \v 5 ‘Sebelum ayah meninggal, dia meminta saya bersumpah untuk menguburkannya di makam yang sudah dia siapkan di negeri Kanaan. Mohon izinkan saya pergi ke sana untuk menguburnya. Setelah itu saya akan kembali.’” \p \v 6 Jawab raja, “Ya, tepatilah janjimu kepadanya. Pergilah menguburkan ayahmu.” \v 7 Maka Yusuf pergi menguburkan ayahnya. Semua pejabat kerajaan, tua-tua istana, dan para pejabat senior negeri Mesir juga ikut bersama dia. \v 8 Seluruh anggota keluarga Yusuf, saudara-saudaranya, dan segenap keluarga besar Yakub pergi bersamanya. Hanya anak-anak kecil dan kawanan ternak mereka yang tetap di Gosyen. \v 9 Selain itu, ada juga pasukan berkereta dan berkuda yang ikut, sehingga rombongan itu menjadi sangat besar. \p \v 10 Sesudah mereka tiba di tempat pengirikan milik Atad yang terletak di seberang sungai Yordan, acara perkabungan selama tujuh hari dimulai. Acara itu diiringi dengan tangisan dan ratapan. \v 11 Ketika orang-orang Kanaan melihat acara perkabungan dan penguburan itu, mereka berkata, “Betapa dalamnya dukacita orang-orang Mesir itu!” Maka sejak saat itu, tempat tersebut dinamai Tempat Orang Mesir Berkabung.\f + \fr 50:11 \fk Tempat Orang Mesir Berkabung \ft Nama tersebut dalam bahasa Ibrani adalah ‘Abel Mizraim’.\f* \v 12 Anak-anak Yakub pun melaksanakan pesan terakhir ayah mereka. \v 13 Jenazah Yakub dibawa dan dikuburkan di gua yang ada di Makpela, dekat Hebron di Kanaan. Gua itu berada di ladang yang sudah dibeli Abraham dari Efron, orang Het. Abraham membelinya untuk dijadikan tempat peristirahatan terakhir keluarga mereka. \s1 Saudara-saudara Yusuf meminta maaf \p \v 14 Sesudah menguburkan Yakub, kembalilah Yusuf beserta saudara-saudaranya dan seluruh rombongan itu ke Mesir. \v 15 Kini, setelah ayah mereka tiada, kakak-kakak Yusuf merasa takut terhadapnya. Kata mereka, “Bagaimana kalau Yusuf masih menyimpan dendam atas semua perbuatan jahat yang dulu kita lakukan kepadanya?” \v 16 Maka mereka sepakat untuk mengirim permohonan kepada Yusuf, yang isinya, “Sebelum ayah meninggal, \v 17 dia memberi pesan untuk disampaikan kepadamu, katanya, ‘Maafkanlah semua perbuatan jahat yang pernah dilakukan saudara-saudaramu terhadapmu.’ Jadi kami, kakakmu— yang sama seperti engkau juga menyembah Allah yang disembah ayah kita— memohon agar engkau bersedia memaafkan kami.” Maka menangislah Yusuf ketika menerima pesan itu. \v 18 Saudara-saudaranya datang dan bersujud di hadapan Yusuf untuk memohon belas kasihan sambil berkata, “Kami ini adalah hambamu.” \p \v 19 Jawab Yusuf kepada mereka, “Jangan takut! Aku tidak berhak untuk menghakimi kalian karena aku bukan Allah. \v 20 Dulu, kalian memang merencanakan hal yang jahat terhadapku. Tetapi sesungguhnya Allah memiliki rencana yang baik dalam kejadian itu, supaya banyak orang dapat diselamatkan, seperti yang sudah terjadi. \v 21 Tidak ada yang perlu kalian takuti. Aku akan mencukupi kebutuhan kalian dan anak-anak kalian.” Demikianlah Yusuf menenangkan hati mereka. \s1 Kematian Yusuf \p \v 22 Yusuf dan saudara-saudaranya bersama keluarga mereka tetap tinggal di Mesir. Yusuf meninggal pada usia 110 tahun. \v 23 Sebelum meninggal, Yusuf sempat melihat anak dan cucu Efraim, juga cicitnya dari Makir, anak Manasye. Mereka diangkat oleh Yusuf sebagai anak dan menerima warisan darinya. \p \v 24 Yusuf berkata kepada saudara-saudaranya, “Kematianku sudah dekat, tetapi Allah akan menyertai kalian dan memimpin kalian keluar dari Mesir untuk kembali ke tanah yang sudah dijanjikan-Nya kepada Abraham, Isak, dan Yakub. \p \v 25 “Jadi, aku mohon agar kalian bersumpah bahwa ketika Allah membawa kalian keluar dari Mesir untuk kembali ke Kanaan, kalian harus membawa tulang-tulangku untuk dikuburkan di sana.” \v 26 Yusuf meninggal pada usia 110 tahun. Lalu jenazahnya diawetkan\x + \xo 50:26 \xt Kej. 50:2\x* dan disimpan di Mesir dalam peti.