\id EST \h Ester \toc1 Ester \toc2 Ester \toc3 Est. \mt1 Ester \c 1 \s1 Ketidakpatuhan Ratu Wasti \p \v 1 Inilah yang terjadi pada waktu Ahasweros memerintah atas kerajaan Media Persia. Wilayah kekuasaannya terdiri dari 127 provinsi, yaitu mulai dari wilayah India sampai ke Etiopia. \v 2 Ahasweros memerintah dari dalam istananya di kota Susan. Istana itu dikelilingi dengan benteng. \v 3 Pada tahun ketiga dalam masa pemerintahannya, Raja Ahasweros mengadakan pesta besar untuk semua pembesar dan kaum bangsawan— termasuk para panglima tentara Media Persia, para pangeran, dan para gubernur. \v 4 Pesta besar itu berlangsung selama enam bulan, dan selama pesta itu berlangsung raja memamerkan kepada para tamu undangan semua kekayaannya— untuk memperlihatkan betapa besar dan megah serta betapa agung dan mulia kerajaannya. \p \v 5 Di akhir bulan keenam, raja mengadakan pesta lagi untuk semua pekerja di istana, baik orang penting maupun orang biasa. Pesta itu diadakan di taman istana raja selama satu minggu penuh. \v 6 Taman yang berada di dalam istana tersebut dihiasi kain linen putih yang digantung menyerupai atap. Beberapa kain yang berwarna ungu juga digantung pada gelang-gelang yang terbuat dari perak— yaitu gelang-gelang yang sudah dipasangkan di tiang-tiang yang terbuat dari batu putih yang mahal,\f + \fr 1:6 \fk batu putih … \ft Nama batu putih itu adalah marmer.\f* dan diikat menggunakan pita dari kain linen ungu. Tempat duduk para tamu berupa dipan\f + \fr 1:6 \fk Tempat duduk para tamu berupa dipan \ft yang berbentuk seperti bangku panjang yang rendah agar para tamu dapat makan sambil berbaring.\f*— yang terbuat dari emas dan perak, diletakkan di atas lantai yang permukaannya dihiasi dengan potongan-potongan kecil dari berbagai jenis batu mulia, kulit mutiara,\f + \fr 1:6 \fk kulit mutiara \ft Yaitu bagian dalam dari cangkang tiram.\f* dan batu putih yang mahal. Semuanya dipasang dengan sangat rapi. \p \v 7-8 Para tamu minum anggur dari berbagai tempat minum mewah yang dibuat dari emas. Persediaan anggur pun melimpah karena raja ingin setiap tamu boleh minum tanpa dibatasi dan tamu juga tidak dipaksa minum bila tidak mau. Sebab sebelumnya raja sudah memberikan perintah kepada para pelayan istana, supaya setiap tamu dilayani menurut permintaannya masing-masing. \v 9 Pada waktu yang bersamaan, Ratu Wasti juga mengundang para istri pejabat istana untuk berpesta di ruangan yang berbeda di istana Raja Ahasweros. \p \v 10 Pada hari terakhir pesta perayaan tersebut, ketika Raja Ahasweros sudah minum anggur sampai hatinya gembira dan mabuk, dia memanggil ketujuh pelayan khusus istana,\f + \fr 1:10 \fk pelayan khusus \ft Secara harfiah, ‘sida-sida,’ yaitu sekelompok pegawai istana yang sudah dikebiri dan menjadi pengurus hal-hal yang bersangkut paut dengan sang ratu dan para gundik raja.\f* yaitu Mehuman, Bista, Harbona, Bigta, Abagta, Setar dan Karkas. \v 11 Raja memerintahkan mereka untuk membawa Ratu Wasti ke hadapannya dengan memakai mahkota kerajaaan. Raja ingin memamerkan kecantikan istrinya kepada para tamu undangannya, sebab Ratu Wasti sangat cantik. \p \v 12 Tetapi ketika para pelayan menyampaikan perintah raja kepada Ratu Wasti, dia menolak untuk datang ke hadapan raja.\f + \fr 1:12 \fk menolak \ft Ada kemungkinan bahwa Wasti tidak mau memamerkan kecantikannya kepada sekelompok laki-laki yang sedang mabuk.\f* Hal ini menyebabkan raja sangat marah. \v 13-14 Mendengar jawaban Ratu Wasti, raja langsung meminta nasihat dari ketujuh penasihat tertinggi dalam kerajaannya. Mereka ini adalah: Karsena, Setar, Admata, Tarsis, Merses, Marsena dan Memukan. Raja sering meminta nasihat mereka, karena ketujuh pejabat ini merupakan ahli dalam persoalan hukum dan adat. \p \v 15 Raja berkata, “Menurut hukum, tindakan apa yang harus kita ambil atas Ratu Wasti? Aku sudah mengutus pelayan-pelayanku kepadanya untuk menyuruh dia datang kepadaku. Tetapi dia tidak taat pada perintahku.” \p \v 16 Seorang penasihat raja bernama Memukan berkata, “Tuanku Raja, Ratu Wasti tidak hanya melakukan kesalahan kepada Tuanku, tetapi dia juga melakukan kesalahan kepada semua pejabat— bahkan kepada semua laki-laki di kerajaan Tuanku! \v 17 Semua wanita di seluruh kerajaan akan mendengar apa yang dilakukan oleh Ratu Wasti, dan mereka akan mengatakan, ‘Raja memerintahkan Ratu Wasti datang kepadanya, tetapi dia menolak.’ Dan mereka akan menggunakan itu sebagai alasan untuk tidak taat kepada suami mereka masing-masing. \v 18 Sebelum hari ini berakhir, ketika para istri mendengar apa yang sudah ratu lakukan, mereka juga akan menolak untuk harus tunduk kepada suami, dan mereka tidak akan menghormati suaminya lagi. Sehingga hal itu akan membuat semua suami menjadi sangat marah. \v 19 Jika berkenan bagi Tuanku Raja, keluarkan suatu surat perintah bahwa Ratu Wasti tidak dapat menghadap raja lagi, dan surat perintah itu akan dimasukkan dalam undang-undang Media Persia sehingga tidak dapat dihapus. Lalu Tuanku Raja menyerahkan kedudukan ratu kepada perempuan lain yang lebih layak dari dia. \v 20 Dengan demikian, ketika surat perintah Tuanku Raja diumumkan, maka semua istri, baik dari para pejabat maupun masyarakat biasa, akan menghormati dan menaati suami mereka.” \p \v 21 Raja dan para pejabat lainnya setuju dengan usulan Memukan itu. \v 22 Maka raja menyuruh supaya surat perintah itu ditulis dan dikirim kepada semua provinsi dalam setiap bahasa dan jenis tulisan yang digunakan oleh penduduk di seluruh daerah kerajaannya. Surat perintah itu menyatakan bahwa semua suami memiliki kuasa penuh untuk mengatur segala sesuatu di dalam rumah tangganya sendiri, dan bahasa suku suami, harus menjadi bahasa yang digunakan di dalam keluarga. \c 2 \s1 Ester menjadi ratu \p \v 1 Beberapa waktu kemudian, ketika Raja Ahasweros sudah tidak marah lagi, dia teringat kepada kelakuan Wasti dan tentang keputusannya tentang dia. \v 2 Maka salah seorang dari pelayan pribadinya berkata, “Sebaiknya Tuanku Raja mengutus beberapa petugas kerajaan pergi ke seluruh wilayah kerajaan, untuk mendapatkan gadis-gadis cantik bagi Tuanku Raja. \v 3 Sesudah mereka mengumpulkan beberapa gadis, hendaklah Tuanku Raja menunjuk beberapa petugas di setiap provinsi untuk membawa mereka ke sini ke asrama para istri raja di istana. Maka Hegai— pelayan khusus Raja, yang bertugas sebagai kepala asrama para istri raja akan bertanggung jawab atas perawatan kecantikan para gadis itu. \v 4 Kemudian gadis yang paling memikat hati Tuanku Raja dapat menjadi pengganti Wasti.” Raja senang dengan usulan itu, lalu dia berbuat demikian. \p \v 5 Pada waktu itu ada orang Yahudi bernama Mordekai yang tinggal di ibukota Susan dan di bagian kota yang dilingkari oleh benteng. Dia adalah anak Yair. Dan Yair adalah anak Simei, dan Simei adalah anak Kis dari suku Benyamin. \v 6 Bertahun-tahun sebelum cerita ini, Raja Nebukadnezar sudah menawan dan membawa keluarga Mordekai dari Yerusalem ke Babel— bersamaan dengan Raja Yoyakin\f + \fr 2:6 \fk Yoyakin \ft Secara harfiah, ‘Yekonya’— yaitu nama lain untuk Yoyakin. Seperti beberapa terjemahan lain, TSI menggunakan nama yang biasa digunakan dalam PL untuk Yoyakin. Hal ini dibuat supaya pembaca tidak bingung dengan nama lainnya tersebut.\f* dari suku Yehuda dan para tawanan lainnya. \v 7 Mordekai memiliki saudara sepupu bernama Hadasa yang juga dipanggil Ester. Wajahnya cantik dan tubuhnya menarik hati. Setelah kedua orangtuanya meninggal, Mordekai merawat Ester seperti anaknya sendiri. \p \v 8 Setelah raja memberi perintah, maka para petugas dari kerajaan pergi mencari beberapa gadis cantik di seluruh provinsi. Maka petugas yang sudah ditunjuk dari setiap provinsi tersebut membawa para gadis itu ke asrama para istri raja— termasuk Ester. Adapun raja sudah menempatkan Hegai sebagai penanggung jawab atas mereka. \v 9 Karena Hegai sangat senang dengan Ester, maka dia mengutamakan Ester. Dengan segera dia mengatur semua kebutuhan Ester dari makanan hingga perawatan kecantikan. Dia memerintahkan tujuh gadis pelayan istana raja untuk mengurus Ester dan menempatkan mereka di kamar-kamar terbaik di asrama. \p \v 10 Ester tidak memberitahukan siapa pun bahwa dia adalah seorang Yahudi, karena Mordekai pernah mengatakan kepadanya untuk tidak memberitahu siapa pun. \v 11 Setiap hari Mordekai berjalan di depan taman yang terdekat asrama para istri raja untuk mencari tahu apa yang terjadi terhadap Ester, dan sering bertanya kepada orang-orang yang keluar masuk dari pintu taman itu tentang dia. \p \v 12 Sesuai peraturan, para gadis itu harus menjalani perawatan kecantikan selama satu tahun sebelum dibawa kepada raja. Enam bulan pertama, mereka harus menjalani perawatan khusus minyak zaitun dengan campuran minyak mur yang digosok pada tubuh mereka setiap hari, dan enam bulan berikutnya mereka menjalani perawatan dengan berbagai ramuan rempah-rempah dan wangi-wangian yang dioles pada tubuh mereka. \v 13 Ketika salah seorang gadis ini dipanggil untuk menghadap raja, gadis itu diperbolehkan untuk mengenakan pakaian dan perhiasan sesuai pilihannya dari asrama. \v 14 Pada malam hari, seorang gadis akan dibawa ke ruangan pribadi raja. Keesokan harinya, dia akan dibawa ke bagian kedua dalam asrama untuk para wanita yang sudah bersetubuh dengan raja. Seorang pelayan khusus yang bernama Sasgas bertanggung jawab atas bagian asrama itu. Bila raja menginginkan seorang wanita untuk kembali lagi, raja akan menyampaikan hal itu kepada Sasgas dengan menyebut nama wanita tersebut. \p \v 15-16 Pada tahun ketujuh dalam masa pemerintahan Raja Ahasweros, tibalah giliran Ester anak Abihail— paman Mordekai, untuk menghadap raja. Ester diangkat oleh Mordekai sebagai anak. Para pelayan membawa Ester kepada raja pada bulan Tebet.\f + \fr 2:15-16 \fk bulan Tebet \ft Bulan Tebet adalah bulan kesepuluh dalam kalender Ibrani. Dalam sistem penanggalan sekarang, bulan Tebet diperkirakan jatuh pada pertengahan bulan Desember sampai dengan pertengahan bulan Januari.\f* Ester mengenakan pakaian dan perhiasan sesuai saran Hegai, kepala asrama tersebut. Setiap orang yang melihat Ester menyukainya. \p \v 17 Raja lebih menyukai Ester daripada para wanita lain yang mereka bawa kepadanya. Dia sangat mencintai Ester dan memakaikan mahkota di kepalanya yang pernah dipakai oleh Wasti. Raja mengumumkan bahwa Ester akan menjadi ratu menggantikan Wasti. \v 18 Raja mengadakan pesta besar untuk Ester dan mengundang para pembesar dan kaum bangsawan. Raja dengan murah hati memberi hadiah kepada orang-orang. Dia menetapkan masa perayaan tersebut sebagai hari raya di seluruh wilayah kekuasaannya. \p \v 19 Waktu pun berlalu, dan semua gadis sudah berpindah ke bagian kedua dalam asrama para istri raja.\f + \fr 2:19 \fk berpindah ke bagian kedua … \ft Arti frasa ini dalam Teks Masoret Ibrani cukup sulit ditentukan. TSI mengikuti NLT. LXX tidak menerjemahkan frasa ini. Secara harfiah teks Ibrani berkata, ‘Ketika para gadis dikumpulkan (untuk) kedua-kalinya.’ Ada yang menafsirkan bahwa masih ada pengangkatan gadis tahap kedua sesudah raja memilih Ester sebagai ratu.\f* Pada saat itu, Mordekai sudah diangkat menjadi pejabat istana raja. Karena itu, dia sering bertugas di pintu gerbang istana raja. \v 20 Ester belum memberitahukan bahwa dia seorang Yahudi karena dia patuh kepada Mordekai seperti saat Mordekai masih mengasuhnya. \p \v 21 Pada suatu hari ketika Mordekai sedang melakukan pekerjaannya di istana, dua pengawal raja sedang berada di sana. Keduanya bernama Bigtana dan Teres yang bertugas sebagai pengawal di luar ruangan pribadi raja. Mereka menyimpan dendam terhadap raja sehingga berencana untuk membunuhnya. \v 22 Rencana mereka diketahui oleh Mordekai, lalu dia melaporkannya kepada Ratu Ester. Lalu Ratu Ester memberitahukan kepada Raja bahwa Mordekai sudah mendengar rencana pembunuhan itu. \v 23 Raja menyelidiki apa yang dilaporkan Mordekai dan ternyata benar. Jadi raja memerintahkan kedua orang itu dihukum gantung. Peristiwa tersebut dicatat dalam buku sejarah di masa pemerintahan Raja Ahasweros. \c 3 \s1 Rencana Haman untuk membunuh orang Yahudi \p \v 1 Beberapa waktu kemudian, Raja Ahasweros mengangkat Haman menjadi orang kedua di seluruh wilayah kekuasaannya. Haman adalah anak Hamedata, orang Agag. \v 2 Raja memerintahkan semua pejabatnya supaya menunjukkan rasa hormat kepada Haman dengan cara bersujud di hadapannya. Semuanya menaati perintah itu kecuali Mordekai yang tidak mau bersujud pada Haman. \p \v 3 Para pejabat lainnya melihat hal ini dan bertanya kepada Mordekai, “Mengapa kamu tidak taat pada perintah raja?” \v 4 Mordekai memberitahu mereka karena dia adalah orang Yahudi. Setiap hari, para pejabat menanyakan hal ini kepada Mordekai, tetapi dia tetap pada pendiriannya dan tidak mau sujud. Maka mereka melaporkan hal tersebut kepada Haman, karena mereka ingin tahu tindakan apa yang akan dilakukannya. \p \v 5 Ketika Haman melihat bahwa Mordekai tidak sujud kepadanya, dia menjadi sangat marah. \v 6 Setelah mengetahui bahwa Mordekai adalah orang Yahudi, Haman memutuskan untuk membinasakan semua orang Yahudi di seluruh wilayah kerajaan Raja Ahasweros, karena dia merasa tidak puas kalau hanya melenyapkan Mordekai saja. \p \v 7 Maka pada bulan Nisan,\f + \fr 3:7 \fk bulan Nisan \ft Bulan Nisan adalah bulan pertama dalam kalender Ibrani. Dalam sistem penanggalan sekarang bulan Nisan diperkirakan jatuh pada pertengahan bulan Maret sampai dengan pertengahan bulan April.\f* tahun kedua belas dalam pemerintahan Raja Ahasweros, Haman menyuruh beberapa peramal untuk membuang undi untuk menentukan kapan hari dan bulan untuk membunuh bangsa Yahudi. Dalam bahasa Yahudi, ‘undi’ disebut ‘pur.’ Dari hasil undi, maka bulan yang ditentukan adalah bulan Adar.\f + \fr 3:7 \fk bulan Adar \ft Bulan Adar adalah bulan kedua belas dalam kalender Ibrani. Dalam sistem penanggalan sekarang diperkirakan jatuh pada pertengahan bulan Februari sampai dengan pertengahan bulan Maret. Jadi bulan yang ditentukan untuk membunuh bangsa Yahudi hampir setahun kemudian.\f* \p \v 8 Kemudian Haman menghadap raja dan mengatakan kepadanya, “Tuanku Raja, ada sekelompok orang yang tinggal di seluruh wilayah kekuasaan Tuanku, yang tidak taat kepada perintah Raja, karena mereka memiliki hukum yang berbeda dengan semua bangsa lain yang ada di wilayah kekuasaan Tuanku. Hal tersebut merugikan Raja kalau mereka tetap dibiarkan hidup. \v 9 Kalau Tuanku tidak keberatan, mohon keluarkan surat perintah untuk membinasakan mereka. Dan kalau Tuanku Raja mau menerima usulan ini, maka hambamu ini akan memberikan 340.000 kilogram perak untuk masuk ke dalam kas kerajaan.” \p \v 10 Raja setuju lalu melepaskan cincin meterai\f + \fr 3:10 \fk cincin meterai \ft Cincin meterai raja dipakai sebagai cap yang mengesahkan semua dokumen keputusan raja.\f* dari jarinya dan memberikannya kepada Haman, anak Hamedata, orang Agag yang adalah musuh bangsa Yahudi. \v 11 Raja berkata kepada Haman, “Perakmu aku serahkan kembali kepadamu, dan tentang bangsa Yahudi aku serahkan kepadamu. Perbuatlah apa yang kau anggap baik terhadap mereka.” \p \v 12 Maka pada tanggal tiga belas bulan pertama yaitu bulan Nisan, Haman memanggil para sekretaris negara untuk menulis surat keputusan yang ditujukan kepada semua pejabat di seluruh wilayah kekuasaan Raja Ahasweros. Salinan surat tersebut dibuat dalam setiap bahasa dan tulisan yang digunakan semua provinsi. Semua salinan surat itu disahkan atas nama Raja Ahasweros dan disegel dengan cincin meterai Raja. Sesudah itu dikirim ke seluruh wilayah kerajaan supaya semua orang mengetahui dan siap melaksanakan. \v 13 Isi surat itu adalah perintah bahwa semua orang Yahudi— baik yang tua maupun yang muda, kaum perempuan dan anak-anak, harus dibunuh dalam satu hari. Hari yang ditentukan adalah tanggal tiga belas\f + \fr 3:13 \fk tanggal tiga belas \ft Tanggal tiga belas dalam kalender Ibrani diperkirakan jatuh pada tanggal 7 Maret.\f* bulan dua belas— yaitu bulan Adar. Di jelaskan juga dalam surat itu bahwa harta benda milik orang Yahudi boleh diambil menjadi milik siapa pun yang membunuh mereka. \p \v 14 Salinan surat itu berlaku sebagai undang-undang yang harus dilaksanakan di seluruh wilayah kekuasaan Raja Ahasweros, lalu diumumkan supaya semua orang mengetahui dan siap melaksanakan perintah pada hari yang sudah ditentukan. \v 15 Sesuai perintah raja, para kurir segera berangkat mengantarkan surat-surat itu ke semua provinsi kerajaan. Perintah itu diumumkan juga di Susan, ibukota Media Persia. Sementara masyarakat kota Susan sedang digemparkan oleh berita itu, raja dan Haman malah duduk-duduk dan minum anggur. \c 4 \s1 Mordekai meminta pertolongan Ester \p \v 1 Ketika Mordekai mengetahui isi surat yang diperintahkan Haman, dia merobek pakaiannya dan mengenakan kain karung\f + \fr 4:1 \fk kain karung \ft Orang Yahudi tidak memiliki pakaian khusus untuk berkabung. Pada masa itu mereka menggunakan kain karung bekas, dari karung yang biasa dipakai sehari-hari untuk menyimpan gandum atau jelai. Susunan serat kain karung sangat kasar dan sering kali membuat kulit gatal. Di samping memakai kain karung sebagai pakaian, kebiasan Yahudi yang lain adalah membentangkan karung-karung tersebut, menaburkan abu di atasnya, dan berbaring di atas itu.\f* dan menaburkan abu di atas kepalanya sebagai tanda berduka. Dia berjalan ke kota sambil meratap. \v 2 Mordekai berhenti di depan pintu gerbang istana, sebab orang yang memakai kain karung sebagai pakaian dilarang masuk. \v 3 Ketika surat perintah raja diumumkan di seluruh wilayah kerajaan, orang-orang Yahudi menunjukkan kesedihan mereka dengan menangis, meratap dan berpuasa. Sebagai tanda berduka, banyak di antara mereka membentangkan kain karung ke tanah, menaburkan abu di atasnya, lalu berbaring disitu. \p \v 4 Ketika para pelayan perempuan dan pelayan khusus Ester\x + \xo 4:4 \xt Est. 1:10 CK\x* datang memberitahukan tentang Mordekai, hati Ester sangat sedih. Ester kemudian mengirim pakaian kepada Mordekai supaya dia membuka kain karungnya itu, tetapi Mordekai menolak. \v 5 Maka Ester memanggil Hatah— yang ditugaskan raja secara khusus untuk melayani Ester, dan memerintahkan dia untuk menemui dan mencari tahu dari Mordekai mengapa dia berduka. \v 6 Lalu pergilah Hatah menemui Mordekai yang berada di alun-alun yang letaknya di depan pintu gerbang istana. \p \v 7 Mordekai menceritakan semua yang sudah terjadi. Dia juga memberitahukan mengenai 340.000 kilogram perak yang sudah Haman janjikan untuk dimasukkan dalam kas kerajaan, apabila raja bersedia memberi perintah untuk membinasakan semua orang Yahudi. \v 8 Mordekai juga memberikan salinan surat perintah raja yang sudah dikeluarkan di Susan— yang isinya menyatakan bahwa semua orang Yahudi harus dilenyapkan. Mordekai meminta Hatah menunjukkan serta menjelaskan surat itu kepada Ester dan memerintahkannya untuk menghadap dan memohon belas kasihan raja atas bangsanya. \v 9 Maka Hatah kembali kepada Ester dan melaporkan semua yang sudah disampaikan Mordekai. \p \v 10 Kemudian Ester menyuruh Hatah untuk kembali kepada Mordekai dan menyampaikan pesannya, \v 11 “Semua pejabat negara serta masyarakat di seluruh wilayah kerajaan mengetahui peraturan kerajaan yang menyatakan siapa saja yang ingin bertemu raja tanpa undangan akan dihukum mati— kecuali bila raja mengulurkan tongkat emasnya kepada orang itu. Sedangkan saya sendiri terakhir kali menerima undangan raja lebih dari sebulan yang lalu.” \v 12 Maka Hatah kembali menyampaikan pesan Ester kepada Mordekai. \p \v 13 Mordekai memperingatkan Ester melalui Hatah, “Jangan pikir kamu akan lebih aman dibandingkan seluruh bangsa Yahudi lainnya karena tinggal di istana! \v 14 Jika kamu saat ini tinggal diam, maka pertolongan dan pembebasan orang Yahudi akan datang dari tempat lain dan kamu serta keluargamu akan dibunuh. Mungkin saja kamu ditempatkan sebagai ratu di kerajaan ini untuk menyelamatkan bangsa kita!” \p \v 15 Kemudian Ester menyampaikan pesannya melalui Hatah kepada Mordekai, \v 16 “Kumpulkanlah semua bangsa kita yang ada di Susan untuk berpuasa, yaitu tidak makan ataupun minum selama tiga hari tiga malam. Saya dan para pelayan perempuan juga akan berpuasa. Setelah itu saya akan menghadap raja meski pun melanggar undang-undang. Kalau memang saya harus mati karena itu, biarlah saya mati!” \v 17 Lalu pergilah Mordekai dan melaksanakan pesan Ester. \c 5 \s1 Ester mengundang raja Ahasweros dan Haman ke jamuan makan malam istimewa \p \v 1 Pada hari ketiga saat orang Yahudi yang berada di kota Susan sedang puasa, Ester memakai jubah ratu, lalu masuk dalam aula khusus istana raja. \v 2 Ketika raja melihat Ester yang sedang berdiri di aula khusus itu, raja senang dan langsung mengulurkan tongkat emasnya ke arahnya sebagai tanda bahwa Ester boleh menghadap. Lalu Ester datang mendekat dan menyentuh ujung tongkatnya. \p \v 3 Raja bertanya kepadanya, “Ester, apa yang kamu inginkan? Katakan padaku, dan aku akan memberikan hal itu kepadamu— bahkan jika kamu meminta aku untuk memberikan setengah dari kerajaanku!” \p \v 4 Jawab Ester, “Tuanku Raja, jika berkenan, datanglah dengan Haman ke jamuan makan istimewa yang sudah aku siapkan untuk Tuanku berdua malam ini.” \p \v 5 Berkatalah raja kepada hamba-hambanya, “Pergi dan sampaikanlah kepada Haman supaya segera datang ke jamuan makan malam istimewa yang sudah dipersiapkan Ester khusus untuk kami berdua!” Lalu raja dengan Haman datang ke tempat di mana makanan sudah tersedia itu. \p \v 6 Sementara mereka sedang minum anggur, berkatalah raja kepada Ester, “Katakanlah apa yang kamu inginkan. Aku akan memberikannya kepadamu— bahkan jika kamu meminta aku untuk memberikan setengah dari kerajaanku!” \p \v 7-8 Jawab Ester, “Jika Tuanku Raja berkenan dan bersedia memberikan apa yang aku minta, aku mohon datang lagi besok pada jamuan makan malam yang akan aku siapkan khusus untuk Tuanku berdua. Pada waktu itulah aku akan memberitahukan apa yang sesungguhnya aku inginkan.” \s1 Haman berencana membunuh Mordekai \p \v 9 Hati Haman riang gembira ketika meninggalkan jamuan makan istimewa itu. Tetapi saat dia melihat Mordekai di gerbang istana tidak berdiri atau bersujud memberi hormat kepadanya, dia sangat marah. \v 10 Namun pada saat itu Haman tidak menunjukkan bahwa dia marah. Dia pulang saja ke rumah, lalu memanggil Zeres— istrinya, dan para sahabatnya. \v 11 Lalu Haman membanggakan diri di hadapan mereka tentang kekayaannya, tentang anak laki-lakinya yang begitu banyak, dan bahwa dia sangat dipuji-puji di atas semua para pembesar dan semua kaum bangsawan. \v 12 Bahkan Haman pun menambahkan, “Dan bukan hanya itu! Ratu Ester mengundang kami berdua saja— aku dan raja, datang ke jamuan makan istimewa yang dia siapkan malam ini. Dan dia mengundang hanya kami berdua lagi ke pesta makan yang kedua besok! \v 13 Tetapi semua itu tidak berarti apa-apa bagiku selama aku masih melihat Mordekai— orang Yahudi itu, duduk di pintu gerbang istana raja!” \p \v 14 Setelah itu istri Haman, Zeres dan semua sahabatnya mengusulkan, “Suruhlah para hamba-hambamu untuk mendirikan tiang gantung setinggi kurang lebih dua puluh dua meter untuk menggantung Mordekai. Kemudian besok pagi minta izin dari raja untuk menggantung Mordekai di tiang itu. Sesudah itu, dengan hati gembira engkau akan ke jamuan makan istimewa bersama raja.” Haman senang dengan ide itu, lalu dia memerintahkan para hambanya untuk memasang tiang gantung. \c 6 \s1 Raja menghormati Mordekai \p \v 1 Pada malam itu, raja tidak bisa tidur. Karena itu dia menyuruh seorang hambanya untuk membawa dan membacakan buku sejarah di masa pemerintahannya. \v 2 Lalu hamba itu membacakan tentang Bigtana dan Teres— pelayan khusus yang menjaga pintu ruang pribadi raja. Dalam buku sejarah tersebut tertulis bahwa Mordekai sudah mengetahui dan melaporkan tentang rencana mereka berdua untuk membunuh raja. \p \v 3 Maka raja bertanya kepada para hamba itu, “Penghormatan apa yang sudah kita berikan kepada Mordekai untuk membalas jasanya karena perkara ini?” \p Hambanya menjawab, “Kita belum memberikan apa pun kepada dia.” \p \v 4 Lalu raja bertanya, “Apakah ada pejabat di lingkungan istana ini?” Kebetulan saat itu, Haman memasuki halaman istana untuk memohon supaya Mordekai digantung pada tiang gantungan yang baru saja dia dirikan. \p \v 5 Para hambanya menjawab, “Haman sedang datang, dia ada di halaman istana.” \p Dan raja berkata, “Persilakan dia masuk!” \v 6 Ketika Haman masuk, raja bertanya kepadanya, “Ada orang yang hendak kuberi penghormatan besar. Apa yang sebaiknya aku perbuat kepadanya?” \p Pikir Haman, “Siapa lagi yang akan diberi penghormatan begitu besar oleh raja? Pasti aku!” \v 7 Jadi Haman menjawab, “Jika ada seseorang yang Tuanku Raja hendak memberi penghormatan besar, \v 8 biarlah dibawa kepadanya pakaian kebesaran yang pernah dipakai oleh Tuanku Raja, dan kuda yang pernah Tuanku Raja tunggangi— yang dihiasi dengan lambang kerajaan di kepalanya. \v 9 Kemudian mintalah seorang pejabat tinggi kerajaan dari golongan bangsawan untuk mengenakan pakaian itu kepada orang yang hendak Tuanku Raja hormati. Sesudah itu biarlah dia juga membawa orang itu— dengan menunggangi kuda Tuanku Raja, berjalan mengelilingi pusat kota. Dan pejabat tinggi kerajaan itu akan berjalan di depannya sambil berseru-seru, ‘Beginilah cara raja memberi tanda jasa kepada orang!’” \p \v 10 Jawab raja kepada Haman, “Bagus! Cepat, ambillah pakaian dan kuda itu dan berikanlah segala penghormatan itu kepada Mordekai, orang Yahudi itu. Perbuatlah seperti yang baru saja engkau katakan, tanpa mengurangi satu pun. Engkau dapat menjumpai Mordekai sedang duduk di depan pintu gerbang istana.” \p \v 11 Segera Haman melakukan apa yang dikatakan oleh raja. Dia mengambil pakaian kebesaran itu lalu mengenakannya kepada Mordekai. Sesudah itu dia membawa Mordekai— yang sedang menunggangi kuda, mengelilingi pusat kota. Haman berjalan di depan Mordekai sambil berseru-seru, “Beginilah cara raja memberi tanda jasa kepada orang!” \v 12 Sesudah itu Mordekai kembali duduk di pintu gerbang istana, sedangkan Haman segera pulang sambil menutup wajahnya karena merasa sangat terhina. \p \v 13 Kepada istri dan semua sahabatnya, Haman menceritakan apa yang sudah dialaminya. Kemudian istrinya dan para sahabatnya yang bijak berkata, “Kamu mulai kalah kuat dengan Mordekai. Kamu tidak akan mampu melawannya karena dia orang Yahudi. Dia pasti akan mengalahkanmu!” \p \v 14 Sementara mereka sedang berbicara, beberapa pelayan khusus raja datang menjemput Haman untuk segera pergi ke jamuan makan malam yang sudah dipersiapkan oleh Ester. \c 7 \s1 Haman dihukum mati \p \v 1 Lalu Raja Ahasweros dan Haman pergi ke jamuan makan istimewa untuk kedua kalinya yang sudah disiapkan oleh Ratu Ester. \v 2 Ketika mereka sedang minum anggur, raja bertanya lagi kepada Ester, “Apa yang kamu ingin aku lakukan bagimu, Ratu Ester? Beritahukanlah kepadaku, dan aku akan melakukannya untukmu— bahkan jika kamu meminta kepadaku untuk setengah dari kerajaanku, aku akan memberikannya kepadamu!” \p \v 3 Jawab Ester, “Ya Tuanku Raja, jika sekiranya berkenan, dan mau melakukan permintaanku, selamatkanlah aku dan bangsaku! Itulah yang aku ingin Tuanku Raja lakukan bagiku! \v 4 Kami ini— aku dan bangsaku, sudah dijual kepada orang yang ingin menghabisi kami. Seandainya kami hanya dijual untuk dijadikan budak, aku tidak akan mengatakan apa-apa, karena hal itu tidak cukup penting untuk mengganggu Tuanku Raja.” \p \v 5 Lalu bertanyalah raja kepadanya, “Siapa yang berani melakukan itu? Di mana orangnya?” \p \v 6 Ester menjawab, “Haman yang jahat inilah musuh kami!” \p Mendengar hal itu Haman menjadi sangat takut. \v 7 Raja sangat marah, lalu bangkit meninggalkan tempat jamuan dan langsung keluar ke taman istana. Sementara Haman tinggal untuk memohon kepada Ratu Ester agar menyelamatkan nyawanya karena dia tahu bahwa dia pasti akan dihukum mati. \v 8 Kebetulan saat raja masuk kembali, Haman sedang berlutut di samping Ester untuk memohon dengan sangat kepadanya. Dengan putus asa Haman menjatuhkan dirinya ke atas dipan Ester untuk mohon ampun, tetapi tepat pada saat itu juga raja kembali dari taman istana. \p Melihat Haman sudah menjatuhkan diri seperti itu, raja berteriak, “Sepertinya dia ini masuk ke dalam rumahku untuk memperkosa ratu di hadapanku!” Ketika raja berkata demikian, para pelayan Ester langsung maju dan menutupi kepala Haman. Hal itu menunjukkan bahwa Haman pasti segera dihukum mati. \p \v 9 Kemudian, Harbona— pelayan khusus, berkata kepada raja, “Di dekat rumah Haman ada tiang gantung setinggi kurang lebih dua puluh dua meter. Haman sudah mendirikannya untuk menggantung Mordekai di situ, yaitu orang yang sudah menyelamatkan nyawa Tuanku Raja!” \p Kata raja, “Gantunglah dia pada tiang itu!” \v 10 Demikianlah Haman digantung pada tiang yang sudah didirikannya untuk menggantung Mordekai! Sesudah itu redalah amarah raja. \c 8 \s1 Raja mengeluarkan keputusan untuk menyelamatkan orang Yahudi \p \v 1 Pada hari itu juga, Raja Ahasweros menyerahkan kepada Ratu Ester semua harta benda milik Haman— musuh besar orang Yahudi. Ester memberitahukan kepada raja bahwa Mordekai adalah saudara sepupunya. Ketika raja mendengar hal itu, dia menyuruh supaya Mordekai datang untuk menghadapnya. \v 2 Ketika Mordekai datang menghadap, raja melepaskan dan memberikan cincin meterai yang sebelumnya sudah diberikan kepada Haman, kepada Mordekai. Ester mengangkat Mordekai untuk mengurus semua harta benda milik Haman. \p \v 3 Sesudah itu Ester menghadap raja lagi. Sambil menangis dia bersujud dan memohon agar raja membatalkan rencana jahat untuk membunuh semua orang Yahudi yang sudah dibuat oleh Haman. \v 4 Raja mengulurkan tongkat emasnya kepada Ester, maka Ester pun bangkit dan berkata, \v 5 “Bila Tuanku berkenan dan menganggap benar, dan hamba mendapatkan kemurahan hati Tuanku Raja, hamba mohon keluarkanlah surat perintah untuk mencabut dan membatalkan surat perintah Haman— yaitu hukuman mati bagi semua yang berketurunan Yahudi, di seluruh wilayah kerajaan Tuanku. \v 6 Hambamu ini tidak tega melihat seluruh bangsa serta sanak saudara hamba dibunuh.” \p \v 7 Raja Ahasweros menjawab Ratu Ester dan Mordekai, “Karena Haman sudah berupaya untuk menghabisi seluruh bangsa Yahudi, aku sudah menyerahkan kepadamu Ester, semua harta benda milik Haman, dan aku pun sudah memerintahkan para prajuritku untuk menghukum mati Haman dengan cara digantung. \v 8 Maka sekarang tulislah surat untuk menyelamatkan bangsamu. Cantumkanlah namaku pada surat-surat tersebut, dan gunakanlah cincin meteraiku untuk mengesahkan surat keputusan tersebut, karena surat yang sudah dibubuhi nama serta disegel, selamanya tidak dapat diubah.” \p \v 9 Maka pada hari itu juga— yaitu pada tanggal 23 bulan Siwa,\f + \fr 8:9 \fk tanggal 23 bulan Siwa \ft Tanggal tersebut adalah sesuai dengan kalender Ibrani, dan diperkirakan jatuh pada tanggal 25 Juni kalender Masehi.\f* Raja memanggil para sekretarisnya, dan Mordekai memerintahkan mereka untuk menulis surat kepada seluruh warga bangsa Yahudi dan kepada semua pejabat di seluruh wilayah kekuasaan Raja Ahasweros— mulai dari India di wilayah timur hingga ke Etiopia di wilayah barat. Para sekretaris menulis semua surat-surat dalam bahasa dan tulisan yang digunakan di setiap wilayah. Mereka pun menulis surat yang ditujukan kepada orang Yahudi di dalam bahasa Yahudi. \v 10-11 Surat-surat tersebut ditulis dan disahkan atas nama Raja Ahasweros, dan disegel dengan cincin raja, untuk dikirim dengan menggunakan kuda kerajaan yang dapat berlari cepat. Isi surat tersebut adalah raja mengizinkan orang Yahudi di setiap kota untuk bersatu dan membela diri. Selain diizinkan untuk membunuh kelompok tentara atau siapa pun yang menyerang, mereka juga diizinkan untuk mengambil harta benda serta membunuh kaum perempuan dan anak-anak dari para penyerang. \v 12-14 Sesudah itu para kurir segera mengantarkan surat-surat itu ke seluruh penjuru kerajaan dengan menunggangi kuda milik raja yang dapat berlari dengan cepat. Salinan surat perintah itu dikeluarkan sebagai undang-undang dan diumumkan di setiap provinsi untuk diketahui, supaya orang Yahudi bersiaga untuk melawan musuh-musuh mereka pada hari ketiga belas bulan Adar,\x + \xo 8:12-14 \xt Est. 3:7 CK; 3:13 CK\x* yaitu hari yang sebelumnya sudah ditetapkan Haman untuk membunuh orang-orang Yahudi. Salinan surat yang sama juga dibacakan kepada warga ibukota kerajaan. \p \v 15 Mordekai kemudian meninggalkan istana, dengan memakai pakaian kebesaran pemberian raja berwarna biru putih. Dia juga memakai jubah ungu yang terbuat dari bahan kain linen yang halus, dan mahkota emas yang indah sekali. Warga ibukota Susan bersorak-sorai penuh suka cita ketika mendengar undang-undang baru itu. \v 16 Semua warga Yahudi di Susan tidak lagi merasa takut, sebaliknya mereka bergembira dan menunjukkan rasa bangga mereka. \v 17 Hal serupa juga terjadi di setiap kota dan provinsi. Orang-orang Yahudi bergembira dan berpesta ketika perundang-undangan baru tersebut diumumkan. Warga lainnya pun menyatakan diri sebagai orang Yahudi,\f + \fr 8:17 \fk menyatakan diri sebagai orang Yahudi \ft Secara harfiah, ‘menjadi (orang) Yahudi.’ Kemungkinan besar banyak orang meyamar sebagai orang dengan latar belakang Yahudi. Lihat catatan di NET.\f* karena mereka takut apa yang akan menimpa mereka jika mereka tidak berbuat demikian. \c 9 \s1 Tindakan orang Yahudi terhadap musuhnya \p \v 1 Perintah raja yang sudah ditetapkan sebelumnya mulai dilaksanakan pada hari ketiga belas bulan Adar.\x + \xo 9:1 \xt Est. 3:7 CK; 3:13 CK\x* Hari tersebut sudah dinantikan musuh-musuh bangsa Yahudi untuk melenyapkan bangsa itu. Tetapi ternyata, bangsa Yahudilah yang mengalahkan musuh-musuh mereka. \v 2 Di setiap kota, di seluruh wilayah kerajaan, orang Yahudi bersatu untuk menyerang musuh-musuh mereka. Dan tidak ada yang mampu melawan mereka, karena musuh-musuhnya sudah terlebih dahulu ketakutan. \v 3 Semua para pembesar dan para pejabat di seluruh wilayah kekuasaan raja Ahasweros memilih untuk membantu orang-orang Yahudi karena takut kepada Mordekai. \v 4 Mordekai diketahui masyarakat umum di seluruh wilayah kerajaan karena pengaruhnya dalam istana, dan dia semakin berkuasa. \p \v 5 Pada hari ketiga belas bulan Adar, orang-orang Yahudi melancarkan serangan dan membunuh musuh-musuh mereka dengan pedang. Mereka pun melakukan apa yang mereka inginkan terhadap warga yang membenci mereka. \v 6 Di ibukota Susan saja mereka membunuh 500 orang. \v 7-9 Termasuk di antaranya sepuluh anak laki-laki Haman yang bernama Pasandata, Dalfon, Aspata, Porata, Adalia, Aridata, Parmasta, Arisai, Aridai dan Waizata. \v 10 Mereka adalah anak-anak Haman, yaitu cucu-cucu Hamedata, musuh besar bangsa Yahudi. Orang Yahudi membunuh mereka tetapi tidak merampas harta benda mereka. \p \v 11 Pada hari itu juga, ada orang yang melaporkan kepada raja jumlah orang yang dibunuh orang Yahudi di Susan. \v 12 Raja berkata kepada Ratu Ester, “Di Susan saja orang Yahudi sudah membunuh 500 orang termasuk kesepuluh anak laki-laki Haman! Apalagi di wilayah lain dalam kerajaan, pasti sudah membunuh lebih banyak orang lagi. Sekarang apa lagi permintaanmu? Akan aku lakukan!” \p \v 13 Ester menjawab, “Bila Tuanku Raja berkenan, besok izinkanlah orang Yahudi untuk kembali melaksanakan apa yang sudah mereka lakukan di Susan hari ini. Dan perintahkanlah kesepuluh mayat anak Haman digantung pada tiang penggantungan.” \p \v 14 Raja menyetujui permohonan Ester dan orang Yahudi diizinkan membunuh lebih banyak musuh lagi pada keesokan harinya. Kesepuluh mayat anak Haman juga digantung. \v 15 Pada keesokan harinya, pada hari keempat belas bulan Adar,\f + \fr 9:15 \fk hari keempat belas bulan Adar \ft Hari keempat belas dalam kalender Ibrani diperkirakan jatuh pada tanggal 8 Maret.\f* orang-orang Yahudi di Susan berkumpul lagi dan membunuh lebih dari 300 orang musuh, tetapi tidak mengambil harta benda mereka. \p \v 16-17 Pada hari ketiga belas bulan Adar di seluruh provinsi lainnya, semua orang Yahudi juga berkumpul untuk mempertahankan diri, dan mereka membunuh 75.000 orang yang membenci mereka. Mereka tidak mengambil harta benda orang-orang yang mereka bunuh. Pada keesokan harinya, mereka pun beristirahat dan mengadakan perayaan. \v 18 Di ibukota Susan, orang Yahudi berkumpul dan membunuh musuh mereka pada hari ketiga belas dan hari keempat belas bulan Adar. Sesudah itu mereka pun beristirahat sekaligus mengadakan perayaan pada hari kelima belas bulan Adar. \v 19 Itulah sebabnya setiap hari keempat belas bulan Adar, orang Yahudi yang tinggal di pedesaan sekarang mengadakan perayaan dan saling memberi makanan untuk memperingati peristiwa kekalahan musuh-musuh mereka. \p \v 20 Mordekai mencatat segala sesuatu yang terjadi. Kemudian dia menulis surat kepada semua orang Yahudi yang tinggal di seluruh kerajaan Raja Ahasweros. \v 21-22 Dia memerintahkan mereka untuk mengadakan perayaan setiap tahunnya pada hari keempat belas dan hari kelima belas bulan Adar. Pada hari-hari itulah orang Yahudi mengalahkan musuh mereka, sehingga rasa duka berubah menjadi rasa gembira dan bahagia. Mordekai memerintahkan seluruh bangsa Yahudi untuk mengadakan perayaan dengan berpesta dan saling memberi makanan kepada sesama dan juga kepada orang-orang miskin. \p \v 23 Orang Yahudi pun meneruskan apa yang sudah diperintahkan Mordekai. Mereka sepakat untuk mengadakan perayaan setiap tahun pada hari yang sudah ditentukan. \v 24 Mereka akan mengenang bagaimana Haman, musuh bangsa Yahudi, sudah membuang undi yang disebut ‘pur’ untuk menetapkan hari pembantaian bangsa Yahudi. Haman adalah anak Hamedata dari bangsa Agag. \v 25 Lalu Ester membongkar rencana Haman dan melaporkannya kepada raja. Oleh karena itu raja menggagalkan rencana jahat Haman untuk membantai bangsa Yahudi. Sebaliknya dia menghukum mati Haman dan kesepuluh anaknya. \v 26 Itulah sebabnya perayaan untuk memperingati rangkaian kejadian ini disebut Purim, yang berasal dari kata pur yang artinya ‘diundi.’ Haman sudah membuang undi untuk menentukan hari pembantaian bangsa Yahudi. \p Tetapi oleh karena perubahan yang disebabkan oleh surat resmi tersebut dan oleh karena penyelesaian semua ancaman terhadap mereka, \v 27 maka seluruh bangsa Yahudi menetapkan perjanjian secara resmi untuk merayakan kedua hari itu setiap tahun sesuai dengan apa yang sudah ditentukan. \v 28 Perayaan Purim akan diperingati oleh setiap keluarga orang Yahudi, di setiap desa, kota dan provinsi. Kebiasaan ini mereka berjanji untuk meneruskan setiap tahun turun temurun— tanpa berhenti. \p \v 29 Lalu atas kewenangan yang sudah diberikan kepadanya sebagai ratu, Ester\f + \fr 9:29 \fk Ester \ft Teks bahasa Ibrani mengulangi informasi dari Est. 2:15 bahwa Ester adalah “anak Abihail.”\f* bersama dengan Mordekai menulis surat kedua untuk menegaskan surat yang pertama tersebut mengenai Hari Raya Purim. \v 30-31 Isi surat kedua diawali dengan kata-kata salam agar bangsa Yahudi selalu selamat dan sejahtera. Lalu surat itu memesan supaya tetap menjalankan perayaan Purim pada tanggal yang ditetapkan dan sesuai perintah dari Mordekai dan Ratu Ester— termasuk peraturan tentang masa berpuasa dan berkabung. Salinan surat kedua itu dikirim kepada seluruh bangsa Yahudi yang tinggal di 127 provinsi kerajaan Ahasweros. \v 32 Demikianlah isi surat perintah Ester mengenai tata cara perayaan Purim, dan hal itu dicatat secara resmi. \c 10 \p \v 1 Raja Ahasweros memberlakukan pembayaran pajak kepada rakyatnya yang berada di seluruh wilayah kerajaannya dari daerah daratan, pesisir hingga ke daerah kepulauan. \v 2 Dan semua keberhasilan yang sudah dicapai Raja Ahasweros karena kehebatannya dan kekuasaannya dicatat dalam buku sejarah raja-raja Media Persia. Berbagai hal yang dilaksanakan oleh Mordekai, orang yang sudah diberikan kewenangan oleh raja, juga tercatat dalam buku tersebut. \v 3 Mordekai, orang Yahudi yang menjadi orang kedua di bawah Raja Ahasweros, dianggap sebagai orang hebat oleh semua orang Yahudi. Mereka sangat menghormatinya, karena kesejahteraan dan perdamaian yang sudah diperjuangkannya bagi seluruh bangsanya.